PENDAHULUAN
Pada dasarnya pendidikan bertujuan untuk membentuk kepribadian manusia baik dari
segi kemampuan intelektual maupun sikap.u baik Pendidikan yang mengarah pada proses yang
berlangsung secara terus-menerus tanpa mengenal batas waktu. Setiap orang pasti terlibat dalam
setiap proses itu baik ssecara langsung maupun tidak langsung ( Ace suryadi, Pendidikan
Nasional menuju masyarakat Indonesia baru, hal. 78 ). Dalam membentuk kepribadian yang baik
salah satunya ialah melalui proses pembelajaran Pak di sekolah.
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas sangat berpengaruh
terhadap peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. Selama ini hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran lain. Namun justru siswa mengalami permasalahan dalam ketuntasannya. Hal ini tidak
lepas dari peran guru sebagai seorang pengajar dalam mengelola kelas saat pembelajaran
berlangsung. UU sisdiknas tahun 2003, BAB I Pasal 1, dinyatakan bahwa : Guru adalah pendidik
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
megevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan menengah. Artinya guru memiliki kewenangan dalam mengupayakan peningkatan
belajar siswanya.
Pendidikan Agama Katolik orientasi kita tidak lagi terlalu pada materi, tetapi lebih pada
kompetensi. Seseorang dikatakan kompeten apabila mampu menguasai ajaran imannya, mampu
bertindak, berbuat sesuai dengan ajaran imannya. Konsep dan pemahaman terhadap materi
pelajaran yang kurang dipahami oleh siswa menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam
mengaplikasikan semua kemampuannya.
Tujuan pembelajarn Pendidikan Agama Katolik pada kurikulum 2006 tersebut membawa
implikasi yang cukup mendasar, khususnya pada proses pembelajaran di kelas. Pembelajaran
PAKat ,mempersyaratkan tercapainya kompetensi berupa kemampuan atas pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
Kemampuan tersebut harus dimiliki dan dikembangkan secara konsisten dan terus menerus agar
1
siswa menjadi kompeten. Pembelajaran PAK menuntut pengelolaan pembelajaran yang
menempatkan siswa sebagai aktor yang harus merencanakan, menggali, menginterprestasi, serta
mengevaluasi hasil belajarnya sendiri.
Belajar merupakan suatu proses yang dibutuhkan oleh manusia untuk memperoleh
pengetahuan. Belajar dapat didefiniskan sebagai usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk
mengubah tingkah laku secara menyeluruh yang diperoleh melalui proses mendapatkan
pengalaman- pengalaman yang berhubungan dengan lingkungan sekitarnya
Ada dua factor yang mendukung siswa dalam belajar yakni factor eksternal dan internal.
Peratma, Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari lingkungan belajar siswa. Faktor
tersebut meliputi guru sebagai pembelajar, prasarana dan sarana pembelajaran, kebijakan
penilaian, lingkungan sosial siswa di sekolah, serta kurikulum sekolah. Kedua, Faktor internal
berupa pribadi siswa merupakan objek yang akan disoroti dalam penelitian ini. Proses belajar
mengajar yang dilaksanakan menekankan pada pembelajaran klasikal yang memperhatikan
motivasi belajar siswa secara menyeluruh.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di SDI Tonggong Dole pada kelas
II, ditemukan beberapa masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran PAK. Hal ini muncul
dari dua segi yakni siswa dan guru. Dari guru antara lain: Pertama, guru masih kurang inovatif
dan kreatif dalam mencari dan menemukan metode pembelajaran yang dapat merangsang
motivasi belajar siswa. Kedua, metode yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar
di kelas hanya menerapkan strategi pembelajaran ekspositoris yaitu salah satu strategi
pembelajaran di mana dalam proses pembelajaran lebih didominasi oleh guru atau guru lebih
berperan aktif dalam proses pembelajaran, sedangkan siswa hanya mendengarkan dan mencatat.
Ketiga, pembelajaran lebih ditekankan pada model yang banyak diwarnai dengan ceramah dan
bersifat guru sentris.Keempat, alat peraga yang belum memadai.Kelima, kurangnya penguasaan
guru dalam mengembangkan,menerapkan,mengolah dan mengevaluasi proses dan sumber
belajar. Dari siswa yaitu : Pertama, siswa kurang terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Kedua,
siswa hanya duduk, diam, dengar, catat dan hafal. Ketiga, siswa kurang ikut berpartisipasi dalam
kegiatan pembelajaran yang cenderung menjadikan mereka cepat bosan dan malas belajar.
Keempat, interaksi antara siswa yang satu dengan siswa yang lain masih kurang kondusif dan
tidak ada inisiatif dari siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami kepada
2
guru.Kelima, Siswa masih bersikap pasif. Keenam, kegiatan belajar mengajar di kelas belum
melibatkan seluruh siswa dan bahkan hanya melibatkan siswa tertentu saja.
Apabila interaksi antara siswa dengan guru dan antara siswa dengan siswa belum
demokratis, maka susasana seperti ini sangat sulit untuk mencapai keberhasilan dalam
pembelajaran. Kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran mengakibatkan hasil belajarnya
kurang memuaskan. Siswa kurang terampil menjawab pertanyaan atau bertanya tentang konsep
yang diajarkan. Siswa kurang bisa bekerja dalam kelompok diskusi dan pemecahan masalah
yang diberikan. Mereka cenderung belajar sendiri-sendiri. Pengetahuan yang didapat bukan
dibangun sendiri secara bertahap oleh siswa atas dasar pemahaman sendiri. Karena siswa jarang
menemukan jawaban atas permasalahan atau konsep yang dipelajari.
Sadar akan keberhasilan pendidikan yang kurang utuh ini,maka peneliti mengupayakan
sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal terutama PAK. Dengan menggunakan salah
satu metode yang cocok, untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam belajar PAK maka
dilakukanlah Penelitian Tindakan Kelas dengan judul: “Penerapan Metode Bermain peran
untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas II Terhadap Pendidikan Agama
Katolik di SDI Tonggong Dole”.
a. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap PAK di SDI Tonggong Dole
b. Menumbuhkan keberanian dan keaktifan siswa mengikuti PAK dalam metode bermain
peran
c. Memberikan kesaksian,mewartakan kasih dan perdamaian diantara sesama teman
3
1.4. MANFAAT PENELITIAN
Dengan hasil penelitian ini diharapkan SDI Tonggong Dole dapat lebih meningkatkan
pemberian motivasi belajar siswa agar hasil belajar siswa lebih baik dan perlu dicoba
untuk diterapkan pada pelajaran lain.
• BAGI GURU
Sebagai bahan masukan bagi guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di
kelasnya.
• BAGI SISWA
Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk meningkatkan motivasi belajar terhadap
pendidikan Agama Katolik sehingga prestasi belajarnya lebih baik.
4
BAB II
KAJIAN TEORETIS
Kata motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere, yang berarti bergerak (move).
Motivasi menjelaskan apa yang membuat orang melakukan sesuatu, membuat mereka tetap
melakukannya, dan membantu mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas. Hal ini berarti
bahwa konsep motivasi digunakan untuk menjelaskan keinginan berperilaku, arah perilaku
(pilihan), intensitas perilaku(usaha,berkelanjutan), dan penyelesaian atau prestasi yang
sesungguhnya (Pintarick, 2003).
Menurut Santrock, motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan
kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang penuh
energi, terarah, dan bertahan lama (Santrock, 2007). Dalam kegiatan belajar, maka motivasi
dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki
oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2000).
Sejalan dengan pernyataan Santrock di atas, Brophy (2004) menyatakan bahwa motivasi belajar
lebih mengutamakan respon kognitif, yaitu kecenderungan siswa untuk mencapai aktivitas
akademis yang bermakna dan bermanfaat serta mencoba untuk mendapatkan keuntungan
dari aktivitas tersebut. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan memperhatikan
pelajaran yang disampaikan, membaca materi sehingga bisa memahaminya, dan
menggunakan strategi- strategi belajar tertentu yang mendukung. Selain itu, siswa juga
memiliki keterlibatan yang intens dalam aktivitas belajar tersebut, rasa ingin tahu yang
tinggi, mencari bahan-bahan yang berkaitan untuk memahami suatu topik, dan menyelesaikan
tugas yang diberikan.
5
Siswa yang memiliki motivasi belajar akan bergantung pada apakah aktivitas tersebut memiliki
isi yang menarik atau proses yang menyenangkan. Intinya, motivasi belajar melibatkan
tujuan-tujuan belajar dan strategi yang berkaitan dalam mencapai tujuan belajar tersebut .
Terdapat dua aspek dalam teori motivasi belajar yang dikemukakan oleh Santrock
(2007), yaitu:
a. Motivasi ekstrinsik, yaitu melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara
untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal
seperti imbalan dan hukuman. Misalnya, murid belajar keras dalam menghadapi ujian
untuk mendapatkan nilai yang baik. Terdapat dua kegunaan dari hadiah, yaitu sebagai
insentif agar mau mengerjakan tugas, dimana tujuannya adalah mengontrol perilaku
siswa, dan mengandung informasi tentang penguasaan keahlian.
b. Motivasi intrinsik, yaitu motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu
sendiri (tujuan itu sendiri). Misalnya, murid belajar menghadapi ujian karena dia senang
pada mata pelajaran yang diujikan itu.
Murid termotivasi untuk belajar saat mereka diberi pilihan, senang menghadapi tantangan
yang sesuai dengan kemampuan mereka, dan mendapat imbalan yang mengandung nilai
informasional tetapi bukan dipakai untuk kontrol, misalnya guru memberikan pujian
kepada siswa. Terdapat dua jenis motivasi intrinsik, yaitu:
Dalam pandangan ini, murid ingin percaya bahwa mereka melakukan sesuatu
karena kemauan sendiri, bukan karena kesuksesan atau imbalan
eksternal. Minat intrinsik siswa akan meningkat jika mereka mempunyai
pilihan dan peluang untuk mengambil tanggung jawab personal atas pembelajaran
mereka.
6
aktivitas serta terlibat dalam tantangan yang mereka anggap tidak terlalu sulit
tetapi juga tidak terlalu mudah.
Menurut Brophy (2004), terdapat lima faktor yang dapat mempengaruhi motivasi
belajar siwa, yaitu:
a. Harapan guru
b. Instruksi langsung
e. Hukuman
Sebagai pendukung kelima faktor di atas, Sardiman (2000) menyatakan bahwa bentuk dan cara
yang dapat digunakan untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar adalah:
a. Pemberian angka, hal ini disebabkan karena banyak siswa belajar dengan tujuan utama
yaitu untuk mencapai angka/nilai yang baik.
b. Persaingan/kompetisi
Memberi ulangan, hal ini disebabkan karena para siswa akan menjadi giat belajar kalau
mengetahui akan ada ulangan.
d.Memberitahukan hasil, hal ini akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar terutama
kalau terjadi kemajuan.
e. Pujian, jika ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, hal ini
merupakan bentuk penguatan positif .
7
2.2. METODE BERMAIN PERAN/DRAMATISASI
Metode bermain peran adalah salah satu bentuk permainan pendidikan yang digunakan
untuk menjelaskan perasaan, sikap, tingkah laku dan nilai, dengan tujuan untuk menghayati
perasaan, sudut pandangan dan cara berfikir orang lain. Melalui metode bermain peran siswa
diajak untuk belajar memecahkan masalah pribadi,dengan bantuan kelompok sosial yang
anggotanya teman-temannya sendiri. Dengan kata lain metode ini berupaya membantu individu
melalu proses kelompok sosial. Melalui bermain peran,para siswa memcoba mengekspoitasi
masalah-masalah hubungan antara manusia dengan cara memperagakannya. Hasilnya
didiskusikan dalam kelas.
Menurut Shafiel, mengemukan Sembilan tahap bermain peran yang dapat dijadikan
pedoman dalam pembelajaran :
8
d. Menyiapkan pengamat
Sebaiknya pengamat dipersiapkan secara matang dan terlibat dalam cerita yang akan
dimainkan agar semua peserta didik turun mengalami dan menghayati peran yang
dimainkan dan aktif mendidkusikannya.
e. Pemeran
Shaftel dan Shfatel mengemukakan bahwa pemeran cukup dilakukan sesacra singkat,
sesuai tingkat kesulitan dan komleksitas masalah yang diperankan serta jumlah peserta
didik yang dilibatkan, tak perlu memakan waktu yang terlalu lama.
f. Diskusi dan evaluasi
Diskusi akan mudah dimulai jika pemeran dan pengamat telah terlibat dalam bermain
peran, baik secara emosional maupun secara intelektual.
g. Pemeran ulang
Pemeran ulang, dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dan diskusi mengenai alternative
pemeran. Mungkin ada perubahan peran watak yang dituntut. Perubahan ini
memungkinkan adanya perkembangan baru dalam upaya pemecahan masalah.
h. Diskusi tahap kedua
Diskusi dan evaluasi tahap ini sama seperti tahap enam, hanya dimaksudkan untuk
menganalisis hasil pemeran ulang dan pemecahan masalah pada tahap ini mungkin sudah
lebih jelas.
i. Membagi pengalaman dan mengambil kesimpulan
Tahap ini tidak harus menghasilkan generalisasi secara langsung karena tujuan utama
bermain peran ialah membantu para peserta didik untuk mempperoleh penglaman
berharga dalam hidupnya melalui kegiatan interaksional dengan temannya.
a. Peserta didik akan dapat merasakan bahwa pembelajaran menjadi miliknya sendiri karena
peserta didik diberi kesempatan yang luas untuk berpartisipasi
b. Peserta didik memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
c. Tumbuhnya suasana demokratis dalam pembelajaran sehingga akan terjadi dialog dan
diskusi untuk saling belajar-membelajarkan di antara peserta didik
9
d. Mendapat wawasan pikiran dan pengetahuan bagi pendidik karena sesuatu yang
dialami dan disampaikan peserta didik mungkin belum diketahui sebelumnya sebelumnya
oleh pendidik
a. Membutuhkan waktu yang relative lebih lama dari waktu pemebelajaran yang telah
ditetapkan sebelumnya
b. Aktivitas dan pembelajaran cendrung akan didominasi oleh peserta didik yang biasa atau
senang berbicara sehingga peserta didik lainnya lebih banyak mengikuti jalan pikiran
pesserta didik yang senang berbicara
c. Pembicara dapat menyimpan dari arah pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya
d. Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk memerlukan
suatu adengan tertentu
10
BAB III
METODE PENELITIAN
11
Berdasarkan temuan-temuan ini, peneliti menyusun perencanaan tindakan untuk diterapkan
dalam pembelajaran.
Perencanaan tindakan kelas disusun bersama antara guru dan peneliti, yang berupa
membuat kembali RPP, penilaian, bahan dan materi ajar serta media pembelajaran yang aktif.
Rencana tindakan dilaksanakan dalam siklus-siklus tindakan, setelah selesai tindakan setiap
siklusnya, peneliti dan guru melakukan refleksi untuk menentukan dasar tindakan perbaikan pada
pelaksanaan siklus berikutnya hingga tujuan penelitian tercapai.
Prosedur pada tahap kedua pada dasarnya sama pada tahap yang pertama,hanya pada
tahap kedua dilakukan perbaikan terhadap kekurangan pada tahap pertama dari segi perencanaan
maupun pelaksanaan yang diketahui dari siswa yang telah dianalisis.
Bulan Oktober, dan penyusunan laporan penelitian tindakan kelas akan dilaksanakan pada
Oktober akhir. Penelitian ini meliputi guru, siswa dan proses pembelajaran.
12
2. Faktor guru, yaitu melihat kegiatan guru selama pembelajaran di kelas menerapkan
berbagai metode terutama metode bermain peran
3. Faktor proses, yakni menciptakan kondisi yang aktif dan menghangatkan suasana dian
member motivasi kepada siswa dalam menggunakan metode bermain peran.
Perencanaan
Pelaksanaan
Refleksi Siklus I
Pengamatan
Perencanaan
Siklus II
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
Siklus
Selanjutnya
13
Penelitian ini terdiri dari 2 siklus.
Siklus I terdiri dari 1 kali pertemuan dan siklus II terdiri dari 1kali pertemuan
1. Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan konsep-konsep dasar PAK berdasarkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang akan dikembangkan dalam rencana pelaksanaan.
b. Menyusun skenario pembelajaran berorientasi pada penggunaan naskah bermain
peran/dramatisasi tentang Kain dan Habel
c. Menyiapakan alat,media, dan bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan
pembelajaran.
d. Menyiapkan instrumen berupa lembar observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran dengan sasaran aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran PAK.
e. Membuar lembaran kerja siswa
14
pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan evaluasi dilakukan dengan memberikan tes
pada siswa berbentuk essay dan pilihan ganda.
4. Tahap Refleksi
Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi dikumpulkan dan
dianalisa pada tahap ini. Dari hasil observasi dan evaluasi pada siklus I, diidentifikasi
kesalahan dan kekurangan, guru menganalisis penyebab kekurangan dan merefleksi
diri untuk melakukan persiapan menyusun perbaikan untuk melaksanakan siklus II.
3.5.2. SIKLUS II
Pengamatan pada sisklus II ini siswa yang berjumlah 8 orang, sangat aktif dan PBM
berhasil dengan memuaskan.
1. Perencanaan tindakan
Persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan PTK antara lain :
- Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetisi dasar yang
disampaikan pada siswa
- Membuat RPP
- Menyediakan media pembelajaran; naskah ceritra kitab suci: Kain dan Habel, LKS,
buku murid dan buku guru
- Membuat solusi yang akan dilakukan dalam rangka pemahaman
- Membuat LKS
- Menyusun evaluasi pembelajaran
2. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan ini merupakan penerapan isi rancangan yang menggunakan tindakan di kelas
3. Observasi dan Evaluasi
Kegiatan observasi ini dilakukan secara kontinyu setiap kali pembelajaran berlangsung
untuk mengetahui kesesuaian skenario atau rencana pembelajaran dengan pelaksanaan
pembelajaran. Sedangkan evaluasi dilakukan dengan memberikan tes pada siswa
berbentuk esay dan pilihan ganda.
4. Refleksi
15
Berupa uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkaitan
dengan proses dan tindakan perbaikan, ceritra dan rencana tindakan siklus berikutnya.
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih
lengkap. Adapun jenis instrumen penelitian ini adalah pertama, peneliti mengunakan lembaran
observasi untuk mengetahui keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. . Kedua, peneliti
menyiapkan lembaran intrumen untuk mengamati siswa dalam mengeluarkan pendapat atau
ide.saat diskusi. Ketiga, peneliti menyiapkan lembaran untuk mencatat prilaku peserta didik
yang nampak . Selain ketiga teknik di atas, peneliti menggunakan tes dan lembar observasi tes.
3.6.1. Tes
Dalam penelitian ini dilakukan tes untuk mengukur kemampuan siswa. “Tes adalah
serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.”
Adapun jenis tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes hasil belajar yang terdiri
dari 10 butir soal pilihan ganda dan esay 5 soal yang diujikan pada siswa kelas yang menjadi
sampel penelitian. Tes ini berupa soal pilihan ganda (objektif) dengan (4) alternatif jawaban.
Instrumen ini disusun oleh peneliti yang disetujui guru dengan berpedoman pada kurikulum dan
buku paket PAK.
perilaku guru dan siswa yang sudah dimodifikasi yang akan diamati selama proses belajar
mengajar berlangsung.
Adapun indikator perilaku siswa tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama, persiapan dan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kedua,
interaksi siswa dengan guru. Ketiga, interaksi siswa dengan siswa. Keempat, aktivitas siswa
16
dalam melaksanakan pembelajaran. Kelima, Partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil
belajar.
Sementara indikator perilaku guru yang diperhatikan adalah :
Pertama, membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam belajar. Kedua, penyampaian materi
kepada siswa. Ketiga, pendamping siswa dalam kegiatan kelompok. Keempat, Interaksi guru
dengan siswa. Kelima, kemampuan menciptakan suasana kelas yang kondusif. Keenam,
bersama-sama siswa membuat kesimpulan.
Setiap deskriptor pada masing-masing indikator yang tampak selama observasi dicatat
pada lembar observasi dengan memberi tanda silang.
Data yang diambil dalam penelitian ini berupa informasi yang menyangkut indikator
tercapainya tujuan melalui tindakan tertentu. Dalam penelitian ini data yang diambil adalah
gambaran tentang upaya meningkatkan motivasi belajar pada Pakat terlebih khusus partisipasi
dan keaktifan siswa serta mennamkan sikap untuk menghormati satu dengan yang lain..
Partisipasi yang tentunya berdampak pada perilaku siswa juga diambil dalam penelitian ini.
Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah observasi untuk mengamati serta
mengetahui tingkah laku siswa, dan wawancara yang dibuat untuk memperoleh data yang
berguna untuk mengetahui perkembangan hidup siswa sebagai hasil dari proses pembelajaran
Pakkat yang dilaksanakan di sekolah, secara rinci sebagai berikut :
Pertama; Sumber Data.
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SDI Tonggong Dole.
Kedua; Jenis Data.
Jenis Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan deskriptif. “Pendekatan
kualitatif bermaksud untuk mendapatkan informasi yang akurat serta menganalisa data tentang
perilaku orang, peristiwa atau tempat tertentu secara rinci dan mendalam.” Penelitian ini
dijalankan oleh peneliti untuk mengungkapkan secara jelas dan spesifik atau secara rinci tentang
partisipasi, keaktifan tanggungjawab siswa dalam Pakat pada siswa kelas II SDI Tonggong
Dole.
17
Sedangkan “pendekatan deskriptif digunakan untuk mendapatkan informasi tentang
bagaimana keaktifan dan keseriusan siswa setelah mendapatkan bimbingan yang terarah pada
ppembelajaran Pakkat.” Untuk itu peneliti melakukan serangkaian penelitian di lapangan, mulai
dari penjajakan lokasi penelitian, studi observasi, dan dilanjutkan dengan studi terfokus guna
memperoleh data sebanyak-banyaknya mengenai fokus permasalahan yang diteliti.
Ketiga; Cara Pengumpulan Data.
Cara pengambilan data dalam penelitian ini adalah: Pertama, data tentang situasi belajar
mengajar didapat dari hasil observasi dan wawancara. Kedua, data hasil belajar diperoleh
dengan cara memberikan tes evaluasi atau ulangan yang dilakukan pada setiap akhir tahap
kegiatan belajar-mengajar.
Analisa data merupakan proses mencari, mengatur secara sistimatis transkrip wawancara,
dan hasil observasi yang telah dihimpun untuk menambah data yang telah ditemukan di
lapangan. Tujuan analisis data dalam penelitian ini adalah “untuk membuktikan akan adanya
perbaikan, peningkatan perubahan, perilaku siswa sebagaimana yang diharapkan.”
Pertama, data hasil tes. Setelah memperoleh data tes hasil belajar, maka data tersebut
dianalisis secara kuantitatif. Ketuntasan individu, setiap individu dalam proses belajar
mengajar dikatakan tuntas terhadap materi pelajaran yang diberikan apabila memperoleh nilai
lebih besar atau sama dengan 6,5.
Kedua, ketuntasan individu. Setiap individu dikatakan tuntas terhadap perilaku apabila
individu menunjukkan perilaku yang baik. Ketuntasan klasikal dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
X
KK = x100%
Z
Keterangan: KK = Ketuntasan klasikal
X = Jumlah siswa yang memperoleh nilai > 6.5
Z = Jumlah siswa yang ikut tes
Sesuai dengan teknis penilaian, dikatakan tuntas secara klasikal terhadap perilaku siswa jika
ketuntasan klasikal mencapai 85%.
18
Ketiga, data hasil wawancara dan observasi. Setelah memperoleh data dari hasil
wawancara dan observasi, maka data tersebut dianalisis secara deskriptis.
Format lembar observasi perilaku siswa yang dinilai, nampak pada tabel berikut.
Nama Sekolah : SDI Tonggong Dole
Kelas/Semester : II/I
Tahun Ajaran : 2017/2018
Tujuan : Memperoleh data tentang prilaku siswa dalam menerapkan nilai-
nilai hidup yang mereka peroleh.
19
BAB IV
PENUTUP
4.1.1 KESIMPULAN
Upaya perbaikan pembelajaran PAK melalui metode bermain peran yang sesuai
dan cocok, sangat memberikan perubahan pada prilaku siswa dan suasana kegiatan belajar
mengajar, yakni : prilaku siswa dan suasana KBM.
A. Perilaku siswa
1. Siswa yang tadinya pasif menjadi sangat aktif untuk berpartisipasi dalam proses
pembelajaran
2. Siswa sangat bertanggung jawab menyelesaikan semua tugas-tugas yang diberikan
oleh guru dan sekolah
3. Siswa dapat menemukan sendiri nilai-nilai iman dalam pembelajaran PAK. Perubahan
prilaku,keaktifan dan motivasi belajar siswa dari siklus ke siklus terus meningkat.
B. Suasana KBM
1. Suasana pembelajaran sangat menyenangkan bagi siswa
2. Interaktif antara siswa dengan siswa, antara siswa dengan guru sangat hidup
3. Proses pembelajaran kelihatannya tidak mau diakhiri
4. Proses pembelajaran sangat efektif dan efisien
4.2.2. SARAN
Peneliti menghimbau kepada semua pihak pelaksana pendidikan agar
berkeinginan dan mau melaksanakan tindakan penelitian kelas, karena dengan tugas
semacam ini para pelaksana pendidikan pada umumnya dan khususnya guru PAK akan
menjadi professional dalam bidang tugas yang sedang digeluti. Dengan melakukan tugas
ini pula kita sebagai profesi guru PAK dalam menjalankan tugas akan lebih focus dan
20
terarah sehingga tujuan pendidikan PAK lebih mudah tercapai. Disamping itu kit akan
tahu segi kelemahan kita sebagai subyek pendidikan.
Kepada penguasa yang memegang kebijakan dalam pendidikan PAK agar dapat
menempatkan program penelitian tindakan kelas ini pada skala prioritas dan dapat
mengusulkannya kepada pemerintah agar dapat memasukan anggaran untuk porsi
pelaksanaan pendidikah latihan terhadap PenelitianTtindakan Kelas.
21
DAFTAR KEPUSTAKAAN
KAMUS, DOKUMEN
BUKU-BUKU
Arikunto, S. Prosedur penelitian sebagai suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka cipta,1999.
KWI, Komisi Kateketik. Pendidikan Agama Katolik Sekolah Dasar Guru 2 .Yogyakarta:
Kanisius, 2004.
Suryadi Ace, pendidikan nasional menuju masyarakat Indonesia baru. Bandung : Gamesindo,
2004
Wiriaatmadja R., Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung, Pt Remaja Rosdakarya, 2009
INTERNET
22
LAMPIRAN 1
Kelas / Semester : II / I
A. Standar Kompetensi :
Memahami karya penyelamatan Allah melalui tokoh-tokoh dalam perjanjian lama dan
berlanjut pada Yesus Kristus sebagai puncak penyelamatannya dan diteruskan oleh Gereja
sehingga dapat memotivasi siswa untuk mengembangkan diri dalam kertelibatan atau
perwujutan imannya dalam hidup bersama di dalam masyarakat.
B. Kompetensi Dasar :
Mengenal dan memahami karya penyelamatan Allah yang dialami oleh tokoh-tokoh sebelum
Yesus
C. Indikator :
1. Menyebutkan contoh-contoh sikap dan tindakan iri hati serta akibatnya
2. Menceritrakan kejahatan Kain dan kebaikan Habel
3. Mengungkapkan bahwa Allah tidak menghendaki iri hati dan balas dendam
4. Menjelaskan akibat yang menimpa orang yang iri hati terhadap sesama
D. Tujuan materi :
Pada akhir pembelajaran siswa dapat:
1. Menyebut beberapa contoh sikap dan tindakan iri hati serta akibatnya
2. Menceritrakan kejahatan Kain dan kebaikan Habel
3. Mengungkapkan bahwa Allah tidak menghendaki iri hati dan balas dendam
4. Menjelaskan akibat yang menimpa orang yang iri hati terhadap sesamanya
E. Materi pokok :
Kain dan Habel
23
F. Metode
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Apersepsi :
Penyampaian salam
Memeriksa kebersihan
Absensi
Doa pembukaan ( Religius )
Memberikan pertanyaan seputar pelajaran yang lalu dan memberi motifasi kepada
siswa (Rasa ingin tahu )
memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran ( Rasa ingin tahu )
2 Kegiatan Inti
# Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
Guru mengajak siswa untuk mendengarkan cerita tentang “Putri Dahlia dan putri
Rosa (Ketelitian)
Guru berialog dengan siswa untuk mendalami cerita putri Dahlia dan putri Rosa (
Besahabat )
Guru menuntun siswa dengan pertanyaan:
- Alasan putri Dahlia mencelakakan putri Rosa ( Dendam/iri hati )
- Alasan putri Rosa tidak membalas dendam ( Kasih )
Merangkum jawaban siswa atau peneguhan atas jawaban siswa ( Tolerasi )
#Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:
Guru mengajak anak untuk bersama-sama mendengarkan ceritra dari kitab suci
tentang” Kain dan Habel ”,yang akan dibawakan dengan cara bermain peran (Gemar
membaca)
Guru meminta empat orang siswa untuk memiankan peran sebagai Kain, Habel,
Tuhan dan penceritra ( Tanggung Jawab )
Mendalami ceritra kitab suci yang didramatisasikan dengan pertanyaan penuntun (
Rasa Tanggung Jawab )
Guru memberikan penegasan atas jawaban siswa dari ceritr Kain dan Habel atau
rangkuman secara bersama ( Ketelitian/Rasa Tanggung jawab )
24
#Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi:
Guru bertanya jawab tentang materi yang sudah dijelaskan guru
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan
Guru bersama siswa memberikan kesimpulan
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
1. Siswa diberi kesempatan untuk menanggapi atas hasil pembelajaran yang diperoleh
sesuai dengan materi pokok tersebut
2. Bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman/kesimpulan dari seluruh materi
3. Melakukan penelaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten
4. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
5. Menugaskan siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan
6. Merencanakan kegiatan tindakan lanjut dalam bentuk pembelajaran, memberikan
tugas individual sesuai dengan hasil belajar peserta didik
7. Doa penutup oleh siswa ( Relegius )
H. Penilaian
a. Tes Essay
- Sebutkan 2 contoh sikap iri hati.
- Apakah akibat dari sikap iri hati ?
- Bagaimana sikap Kain terhadap Habel ketika persembahannya di tolak ?
b. Penilaian Produk/Hasil kerja siswa
c. Sikap/Afektif.
25
Mengetahui Tonggong dole,4 September 2017
KELAS / SEMESTER : II / 1
PERTEMUAN KE :I
Standar Kompetensi : Memahami karya penyelamatan Allah melalui tokoh-tokoh dalam perjanjian
lama dan berlanjut pada Yesus Kristus sebagai puncak penyelamatannya dan
diteruskan oleh Gereja sehingga dapat memotivasi siswa untuk
mengembangkan diri dalam kertelibatan atau perwujutan imannya dalam
hidup bersama di dalam masyarakat.
Kompetensi Dasar : Mengenal dan memahami karya penyelamatan Allah yang dialami oleh tokoh-
tokoh sebelum Yesus
Indikator ;
Diskusikanlah pertanyaan di bawah ini dengan anggota kelompokmu. Tentang Materi ”Kain dan Habel”.
26
No Pertanyaan Jawaban
3.
Apakah akibat sikap iri hati Kain 3. Membunuh adik kandungnya
terhadap Habel ?
27
SOAL-SOAL EVALUASI
KELAS / SEMESTER : II / 1
PERTEMUAN KE : I
I. PILIHAN GANDA
b. Mempunyai musuh
c. Biasa-biasa saja
4. Orang yang iri hati dan suka balas dendam sangat ............... oleh Allah !
a. Disenangi b. Dihibur c. Dikutuk
b. Malas berdoa
28
c. Tekun berdoa dan rajin bekerja
II. ESAY
KUNCI JAWABAN
KELAS / SEMESTER : II / 1
PERTEMUAN KE : I
I. PILIHAN GANDA
1. A
2. B
3. B
4. C
5. C
II. ESAY
2. Membunuh Habel
3. Tidak senang
4. Berdoa,berbuat baik kepada teman
5. Rajin,tahu bersyukur
29
LAMPIRAN 2
Tabel Hasil Penelitian dan Pembahasan; aspek kreatifitas siswa pada siklus I
indikator guru
: Maria
A S
Pando
Sekola
h
: SDI
Tongg
ong
Dole
Kelas
: II
(dua ) Hari/Tanggal : 10 September 2017
30
Tampak Tidak
Tampak
1 Kemampuan untuk Interaksi antara siswa
mengamati cara memandang dengan siswa belum
Tidak takut jawaban tanpak
menjadi salah
2 Keaktifan siswa dalam Kemampuan siswa untuk
menyampaikan agasan/ide mengeluarkan gagasan
Jawaban bersumber sudah tanpak,namun
dari siswa,sehingga beberapa saja dari
siswa berpersn keseluruhan siswa
sebagai subyek
3 Berpikir kesegala arah Belum kelihatan
Keanekaragaman keanekaragaman
pertanyaan dan pertanyaan dari siswa
jawaban
4 Tanggung Jawab Siswa dapat melakukan
Nampak pada siswa perannya dan
yang mau menampil melaksanakan dengan
menjadi pemeran sungguh-sungguh
walaupun belum
sempurna
5 Menyenangkan
Ada rasa kecewa bila Tidak ada rasa kecewa
pelajaran berakhir saat pembelajaran
berakhir
Ada keinginan untuk Motivasi belajar siswa
melakukan proses masih kurang
pembelajaran di
waktu lain
31
Pembelajaran tidak Pembelajaran masih
dirasakan sebagai dirasakan sebagai suatu
suatu beban beban
32
LAMPIRAN 3
Ada/Tampa Tidak
k Ada/Tidak
Tampak
A. Administrasi
1 Buku Tamu Administrasi belum
2 Program tahunan lengkap hanya 50% yang
3 Program semester terpenuhi.
4 Silabus/RPP Pada siklus kedua
5 Absensi diharapkan dapat
6 Buku supervise dilengkapi lagi.
34
2 Memberi tugas/Pr dengan baik
3 Pelaksanaan sesuai Pelaksanaan
alokasi waktu/materi pembelajaran tidak sesuai
4 Mengakhiri pelajaran dengan alokasi waktu
dengan baik Mengakhiri pembelajaran
sudah baik
Observer
Nip. 198409012014062015
35
LAMPIRAN 4
36
pertanyaan siswa dan
siswa dapat mencari
solusinya
Siklus I
5 6,2 Max 14%
Siklus II
7 87,5
Rata-rata 8,0 16
Total 6,6 92,5 Max 100%
37
LAMPIRAN : 5
A. Administrasi
1 Buku Tamu 0-1 1
2 Program tahunan 0-2 1
3 Program semester 0-2 1
4 Silabus/RPP 0-2 1
5 Absensi 0-1 1
6 Buku supervise 0-1 1
38
Jumlah 19 10
B.KBM
1. Pendahuluan
1 Penampilan guru 3 1
2 Apresiasi/motivasi 3 1
3 Memeberitahukan 2 1
tema/AT,konsep/Subkonsp,mapok yang
diajarkan
Jumlah 8 3
2. Pengembangaan
1 Penguasaan materi 8 5
2 Penyajian sesuai urutan materi 6 4
3 Metode/pendekatan 6 3
4 Penggunaan ABP 6 0
5 Partisipasi siswa(aktif) 5 3
6 Tekni bertanya 5 3
7 Bimbingan kepada siswa 4 2
8 Penggunaan bahasa Indonesia yang baik 4 2
dan benar
Jumlah 44 22
C. Penerapan
1 Mengajukan pertanyaan 5 2
2 Berkeliling memberikan bimbingan 5 2
3 Evaluasi proses untuk mengukur tujuan 5 2
pembelajaran
4 Daya serap 5 2
39
Jumlah 20 8
D. Penutup
1 Membuat rangkuman 3 3
2 Memberi tugas/Pr 2 2
3 Pelaksanaan sesuai alokasi waktu/materi 2 1
4 Mengakhiri pelajaran dengan baik 2 2
Jumlah 9 8
Jumlah seluruh (A+B+C+D) 100 51
Observer
Nip.198409012014062015
40
LAMPIRAN 6
Kelas/Semester : II/1
Kompetensi Dasar :
Siklus :I
41
LAMPIRAN 7
Kelas / Semester : II / I
F. Standar Kompetensi :
Memahami karya penyelamatan Allah melalui tokoh-tokoh dalam perjanjian lama dan
berlanjut pada Yesus Kristus sebagai puncak penyelamatannya dan diteruskan oleh Gereja
sehingga dapat memotivasi siswa untuk mengembangkan diri dalam kertelibatan atau
perwujutan imannya dalam hidup bersama di dalam masyarakat.
G. Kompetensi Dasar :
Mengenal dan memahami karya penyelamatan Allah yang dialami oleh tokoh-tokoh sebelum
Yesus
H. Indikator :
1. Menyebutkan contoh-contoh sikap dan tindakan iri hati serta akibatnya
2. Menceritrakan kejahatan Kain dan kebaikan Habel
3. Mengungkapkan bahwa Allah tidak menghendaki iri hati dan balas dendam
4. Menjelaskan akibat yang menimpa orang yang iri hati terhadap sesama
I. Tujuan materi :
Pada akhir pembelajaran siswa dapat:
1. Menyebut beberapa contoh sikap dan tindakan iri hati serta akibatnya
2. Menceritrakan kejahatan Kain dan kebaikan Habel
3. Mengungkapkan bahwa Allah tidak menghendaki iri hati dan balas dendam
4. Menjelaskan akibat yang menimpa orang yang iri hati terhadap sesamanya
J. Materi pokok :
42
Kain dan Habel
F. Metode
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Apersepsi :
Penyampaian salam
Memeriksa kebersihan
Absensi
Doa pembukaan ( Religius )
Memberikan pertanyaan seputar pelajaran yang lalu dan memberi motifasi kepada
siswa (Rasa ingin tahu )
memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran ( Rasa ingin tahu )
3 Kegiatan Inti
# Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
Guru mengajak siswa untuk mendengarkan cerita tentang “Putri Dahlia dan putri
Rosa (Ketelitian)
Guru berialog dengan siswa untuk mendalami cerita putri Dahlia dan putri Rosa (
Besahabat )
Guru menuntun siswa dengan pertanyaan:
- Alasan putri Dahlia mencelakakan putri Rosa ( Dendam/iri hati )
- Alasan putri Rosa tidak membalas dendam ( Kasih )
Merangkum jawaban siswa atau peneguhan atas jawaban siswa ( Tolerasi )
#Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:
Guru mengajak anak untuk bersama-sama mendengarkan ceritra dari kitab suci
tentang” Kain dan Habel ”,yang akan dibawakan dengan cara bermain peran (Gemar
membaca)
Guru meminta empat orang siswa untuk memiankan peran sebagai Kain, Habel,
Tuhan dan penceritra ( Tanggung Jawab )
Mendalami ceritra kitab suci yang didramatisasikan dengan pertanyaan penuntun (
Rasa Tanggung Jawab )
43
Guru memberikan penegasan atas jawaban siswa dari ceritr Kain dan Habel atau
rangkuman secara bersama ( Ketelitian/Rasa Tanggung jawab )
#Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi:
Guru bertanya jawab tentang materi yang sudah dijelaskan guru
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan
Guru bersama siswa memberikan kesimpulan
4. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
1. Siswa diberi kesempatan untuk menanggapi atas hasil pembelajaran yang diperoleh
sesuai dengan materi pokok tersebut
2. Bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman/kesimpulan dari seluruh materi
3. Melakukan penelaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten
4. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
5. Menugaskan siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan
6. Merencanakan kegiatan tindakan lanjut dalam bentuk pembelajaran, memberikan
tugas individual sesuai dengan hasil belajar peserta didik
7. Doa penutup oleh siswa ( Relegius )
H. Penilaian
d. Tes Essay
- Sebutkan 2 contoh sikap iri hati.
- Apakah akibat dari sikap iri hati ?
- Bagaimana sikap Kain terhadap Habel ketika persembahannya di tolak ?
e. Penilaian Produk/Hasil kerja siswa
f. Sikap/Afektif.
44
Mengetahui Tolonggeru , 23 September 2017
Marselinus Marus
Maria A S Pando
KELAS / SEMESTER : II / 1
PERTEMUAN KE : II
Standar Kompetensi : Memahami karya penyelamatan Allah melalui tokoh-tokoh dalam perjanjian
lama dan berlanjut pada Yesus Kristus sebagai puncak penyelamatannya dan
diteruskan oleh Gereja sehingga dapat memotivasi siswa untuk
mengembangkan diri dalam kertelibatan atau perwujutan imannya dalam
hidup bersama di dalam masyarakat.
Kompetensi Dasar : Mengenal dan memahami karya penyelamatan Allah yang dialami oleh tokoh-
tokoh sebelum Yesus
Indikator ;
Diskusikanlah pertanyaan di bawah ini dengan anggota kelompokmu. Tentang Materi ”Kain dan Habel”.
45
No Pertanyaan Jawaban
46
SOAL-SOAL EVALUASI
KELAS / SEMESTER : II / 1
PERTEMUAN KE : II
I. PILIHAN GANDA
b. Mempunyai musuh
47
11. Bagaimana sikap Kain terhadap Habel ketika persembahannya di tolak Tuhan ?
a. Senang
c. Biasa-biasa saja
12. Orang yang iri hati dan suka balas dendam sangat ............... oleh Allah !
a. Disenangi b. Dihibur c. Dikutuk
b. Malas berdoa
II. ESAY
KUNCI JAWABAN
KELAS / SEMESTER : II / 1
PERTEMUAN KE : II
I. PILIHAN GANDA
6. A
7. B
8. B
9. C
10. C
II. ESAY
48
-Teman sebangku mendapat rangking 1 dan diberi beasiswa
7. Membunuh Habel
8. Tidak senang
9. Berdoa,berbuat baik kepada teman
10. Rajin,tahu bersyukur
LAMPIRAN 8
Tabel Hasil Penelitian dan Pembahasan; aspek kreatifitas siswa pada siklus II
Nama guru : Maria A S Pando Sekolah : SDI Tonggong dole
49
menjadi salah terlihat sekali. Interaktif
antara siswa dan
siswa,siswa dengan guru
juga sangat tampak
2 Keaktifan siswa dalam Kemampuan siswa untuk
menyampaikan agasan/ide mengeluarkan gagasan
Jawaban bersumber sudah bagus,dan terjadi
dari siswa,sehingga pada keseluruhan siswa
siswa berpersn
sebagai subyek
3 Berpikir kesegala arah Sudah kelihatan
Keanekaragaman keanekaragaman
pertanyaan dan pertanyaan dari siswa,dan
jawaban terjadi hampir
menyeluruh pada siswa
4 Tanggung Jawab Siswa dapat melakukan
Nampak pada siswa perannya dan
yang mau menampil melaksanakan dengan
menjadi pemeran Penuh tanggung jawab
5 Menyenangkan
Ada rasa kecewa bila Tidak ada rasa kecewa
pelajaran berakhir saat pembelajaran
berakhir
Ada keinginan untuk Motivasi belajar siswa
melakukan proses sudah mengingkat
pembelajaran di
waktu lain
Pembelajaran tidak
Pembelajaran sudah tidak
dirasakan sebagai
lagi dirasakan sebagai
suatu beban
suatu beban
50
51
LAMPIRAN 9
Ada/Tampa Tidak
k Ada/Tidak
Tampak
A. Administrasi
1 Buku Tamu Administrasi sudah
2 Program tahunan lengkap
3 Program semester
4 Silabus/RPP
5 Absensi
6 Buku supervise
7 Buku profil daya
serap/target kurikulum
8 BK
9 Keungan
10 Perlengkapan
11 Daftar nilai
12 Buku kasus
13 Batasan harian
14 Buku mutasi
15 Kepustakaan
16 Buku pribadi murid
52
B.KBM
1. Pendahuluan
1 Penampilan guru
53
C. Penerapan
1 Mengajukan pertanyaan
2 Berkeliling memberikan
bimbingan
3 Evaluasi proses untuk Evaluasi akhir
mengukur tujuan pembelajaran dilakukan
pembelajaran dengan baik
4 Daya serap
D. Penutup
1 Membuat rangkuman Rangkuman sudah
2 Memberi tugas/Pr dibuat dengan baik
3 Pelaksanaan sesuai Pelaksanaan
alokasi waktu/materi pembelajaran sudah
4 Mengakhiri pelajaran sesuai dengan alokasi
dengan baik waktu
Mengakhiri pembelajaran
sudah baik
54
LAMPIRAN 10
55
siswa dapat mencari
solusinya
Siklus I 9 6,0 Max 10%
Siklus II 11 7,3
Rata-rata 9,6 30
Total 42,1 66,5 Max 100%
56
LAMPIRAN : 11 LEMBARAN INSTRUMENT GURU OBSERVASI GURU
A. Administrasi
1 Buku Tamu 0-1 1
2 Program tahunan 0-2 2
3 Program semester 0-2 2
4 Silabus/RPP 0-2 2
5 Absensi 0-1 1
6 Buku supervise 0-1 1
1 Penampilan guru 3 2
2 Apresiasi/motivasi 3 2
3 Memeberitahukan 2 2
tema/AT,konsep/Subkonsp,mapok yang
diajarkan
Jumlah 8 6
2. Pengembangaan
1 Penguasaan materi 8 6
2 Penyajian sesuai urutan materi 6 5
3 Metode/pendekatan 6 4
4 Penggunaan ABP 6 2
5 Partisipasi siswa(aktif) 5 4
6 Tekni bertanya 5 4
7 Bimbingan kepada siswa 4 3
8 Penggunaan bahasa Indonesia yang baik 4 3
dan benar
Jumlah 44 31
C. Penerapan
1 Mengajukan pertanyaan 5 3
2 Berkeliling memberikan bimbingan 5 3
3 Evaluasi proses untuk mengukur tujuan 5 3
58
pembelajaran
4 Daya serap 5 2
Jumlah 20 12
D. Penutup
1 Membuat rangkuman 3 3
2 Memberi tugas/Pr 2 2
3 Pelaksanaan sesuai alokasi waktu/materi 2 2
4 Mengakhiri pelajaran dengan baik 2 2
Jumlah 9 9
Jumlah seluruh (A+B+C+D) 100 77
Observer
Nip.198409012014062015
59
LAMPIRAN 12
Kelas/Semester : II/1
Kompetensi Dasar :
Siklus : II
Jumlah 60 60
Rata-rata 7,5 7,5
60
61