Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN MATERI PSIKOLOGI

PERTEMUAN 1
Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
Pengertian psikologi Pendidikan
a) Psikologi secara bahasa berasal dari yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang
artinya ilmu pengetahuan.
b) Jadi secara etimologi psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai
macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya, bahkan psikologi disini juga
sering disebut dengan ilmu jiwa.
c) Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan sehingga menjadi
“mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan.
PSIKOLOGI PENDIDIKAN adalah studi ilmu yang mempelajari mengenai kejiwaan dan
juga tingkah laku manusia. dalam kegiatan pendidikan pembelajaran dan juga proses belajar
mengajar yang lebih efektif.
Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
Menurut Sumadi Suryobroto ( 1987 ) Ruang Lingkup psikologi pendidikan meliputi:
 PENGETAHUAN
Pengajaran pada peserta didiknya , yang awalnya tidak mengetahui mengenai materi yang
disampaikan, kemudian setelah diberikan menjadi tahu.
 PEMBAWAAN
Gaya penyampain materi yang melibatkan adanya konsep pengajaran selama belajar di kelas.
 PROSES PROSES TINGKAH LAKU
• Perubahan perilaku karena pertumbuhan dan perkembangan
• Perubahan perilaku karena belajar merupakan faktor yang penting dalam
pembelajaran
 HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP BELAJAR
Hal yang mendasari berlangsungnya proses belajar dan mengajar, misalnya terjadinya
interaksi dan juga materi yang diberikan kepada siswa.
 PERKEMBANGAN SISWA
Guru akan mempengaruhi perkembangan siswa dari tingkah laku yang ditunjukkan ketika di
kelas dan adanya ketertarikan atau suatu keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR
Situasi seperti tempat dan suasana sangat mempengaruhi keberhasilan mengajar seorang
guru.
 PENGUKURAN PENDIDIKAN
Evaluasi yang dilakukan terhadap peserta didik setelah mendapat proses pembelajaran.
 ASPEK PRAKTIS PENGUKURAN
Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui adanya perubahan perilaku siswa hasil dari
proses pembelajaran.
 TRANSFER BELAJAR
Interaksi dan komunikasi guru kepada siswa akan berpengaruh pada hubungan yang
menyenangkan.
 KESEHATAN MENTAL
Ditandai dengan keikutsertaan dan keaktifannya, dalam pembelajaran
 PENDDIKAN KARAKTER
Berupa aturan kedisiplinan atau asas dari kebudayaan yang berlangsung di suatu daerah
tersebut.
 KURIKULUM PENDEK
Merupakan kerangka pembelajaran dengan tujuan menghasilkan pembelajaran yang aktif,
efektif, dan efisien.
MANFAAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN
• Menciptakan Iklim Belajar yang Kondusif
• Memberikan Bimbingan pada Siswa
• Memahami Perbedaan Siswa
• Memilih Strategi yang Tepat
• Memberikan Evaluasi Hasil Pembelajaran
TUJUAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
• Mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi peserta
didik sekolah.
• Memaksimalkan pembelajaran sebagai upaya untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.
• Memperkokoh sistem pendidikan dengan memaksimalkan SDM di dalamnya.
• Membantu peserta didik mengembangkan potensi di dalam diri.
• Memahami berbagai perubahan perilaku peserta didik di sekolah.
PERTEMUAN KE 2
Psikologi Pendidikan bagi pendidik dan kontribusinya terhadap proses pembelajaran
APA PENTINGNYA PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENDIDIK
(GURU/DOSEN)?
Pengetahuan mengenai psikologi pendidikan bagi para guru berperan penting dalam
menyelenggarakan pendidikan disekolah-sekolah. Psikologi pendidikan merupakan alat bagi
guru untuk mengontrol dirinya sendiri, tetapi juga memberikan bantuan belajar bagi
kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Pemahaman guru
tentang psikologi pendidikan dapat memungkinkan untuk berinteraksi dengan siswa
secara lebih bijak, penuh empati dan lebih perhatian serta menjadi karakter yang menarik di
hadapan siswa
Tujuan keseluruhan dari pembelajaran psikologi Pendidikan
 memahami dan memperkuat proses pembelajaran.
 Mengembangkan pengetahuan dan metode pembelajaran proses mengajar dalam
situasi sehari-hari yang sesuai dengan usia dalam lingkungan pendidikan.
 Memahami kemampuan dan potensi siswa dalam proses pembelajaran
 Membantu siswa menyelesaikan rencana pembelajaran materi dengan sempurna
MAKNA PENTING PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENDIDIK?
Muhibbin Syah (2005) mengatakan bahwa diantara pengetahuan pengetahuan yang perlu
dikuasai guru dan calon guru adalah pengetahuan psikologi terapan yang erat kaitannya
dengan proses belajar mengajar peserta didik.
Dari pandangan psikologis memposisikan pendidik (guru dan dosen) sebagai pakar
bidang psikologi pendidikan, seorang guru dan dosen (pendidik) harus memahami dan
menguasai secara teoritis dan praktis psikologi pendidikan
dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik
Doyle sebagaimana dikutip oleh Akhmad Sudrajat (2009) mengemukakan dua peran
utama guru dalam pembelajaran yaitu menciptakan keteraturan (establishing order) dan
memfasilitasi proses belajar (facilitating learning).
Manfaat psikologi pendidikan bagi pendidik
 1. Peka terhadap perilaku manusia dan perlu belajar.
 2. Mengatasi masalah yang muncul dikalangan siswa.
 3. Memahami gejala yang ditimbulkan siswa dalam proses mengajar.
 4. Mengembangkan diri, menjadi manusia pembelajar, dan mampu berbagi
pengetahuan
dengan orang lain secara profesional.
 5. Mengetahui teknik yang tepat untuk memaksimalkan potensi belajar siswa.
 6. Mampu menganalisis kelebihan dan kekurangan metode belajar mengajar diri
sendiri
dan orang lain, serta berusaha untuk terus melakukan perbaikan.
Manfaat belajar psikologi pendidikan bagi siswa :
1. Meningkatkan kemauan dan kemampuan untuk mencari dan memperoleh pengetahuan.
2. Kenali insting dan potensi belajar.
3. Kembangkan diri Anda sebagai manusia pembelajar.
4. Bertekad untuk meningkatkan harga diri lebih baik dari generasi sebelumnya.
MENGAPA PENTING MEMPELAJARI PSIKOLOGI PENDIDIKAN?
Dalam bidang pendidikan membutuhkan pengetahuan tentang psikologi, karena bidang
pendidikan dihadapkan pada karakteristik perilaku, kepribadian, sikap, minat, motivasi,
perhatian, persepsi, kemampuan berpikir, kecerdasan, fantasi, dan aspek psikologis lainnya
yang bervariasi dari siswa ke siswa. Agar proses pembelajaran berhasil, setiap guru di kelas
yang berperan sebagai pendidik dan pengajar harus memahami perbedaan karakteristik
psikologis siswa.Dengan memahami psikologi pendidikan, diharapkan para guru dapat
melewati pertimbangan psikologis:
. Tetapkan tujuan pembelajaran dengan tepat.
. Pilih strategi atau metode pembelajaran yang tepat.
. Memberi bimbingan bahkan memberikan konseling
. Mempromosikan dan memotivasi pembelajaran siswa.
. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
. Berinteraksi dengan siswa secara tepat.
. Menilai hasil belajar yang adil.
Kontribusi Psikologi Pendidikan terhadap Proses Pembelajaran
Kontribusi Psikologi Pendidikan dalam sebuah pembelajaran itu bermanfaat untuk
pengembangan para peserta didik, mengetahui potensi belajar para siswa, cara belajar bagi
para siswa, dan penyesuaian siswa terhadap lingkungannya (Kirom, 2017).
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Psikologi Pendidikan memiliki
kontribusi terhadap suatu kegiatan pembelajaran meliputi :
1.Membantu dalam pengembangan peserta didik meliputi rohaniah, Jasmaniah, sosial dan
emosional.
2.Menggali potensi belajar peserta didik yang meliputi potensi intelegensi, potensi intelektual
dan motivasi pada peserta didik
3. Cara belajar
4. Penyesuaian sosial baik didalam lingkungan keluarga, sekolah maupun pada masyarakat.
PERTEMUAN KE 3
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PENGERTIAN
Pekembangan peserta didik memiliki arti suatu tahapan perubahan seorang peserta didik baik
fungsi pola pikir, moral, fisik maupun psikisnya menuju tahapan selanjutnya yang saling
berkesinambungan
RAGAM KARAKTERISTIK
 ETNIK
Etnik dalam karakteristik peserta didik merujuk pada latar belakang etnis atau budaya yang
memengaruhi pengalaman hidup dan pandangan dunia siswa. Hal ini dapat mencakup bahasa,
tradisi, kepercayaan, dan nilai-nilai yang dianut oleh kelompok etnis tertentu[2][5]. Pengaruh
etnik dalam konteks pendidikan dapat memengaruhi cara siswa belajar, persepsi terhadap
materi pelajaran, serta interaksi sosial di lingkungan sekolah[4][5]. Dengan demikian,
pemahaman guru terhadap perbedaan etnik di kelas dapat membantu dalam merancang
pembelajaran yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa, serta mempromosikan
penghargaan terhadap keberagaman budaya[2][4][5].
 KULTURAL
Kultural dalam karakteristik peserta didik merujuk pada latar belakang budaya yang
memengaruhi pengalaman hidup dan pandangan dunia siswa. Hal ini mencakup bahasa,
tradisi, kepercayaan, dan nilai-nilai yang dianut oleh kelompok budaya tertentu[2][5].
Pengaruh budaya dalam konteks pendidikan dapat memengaruhi cara siswa belajar, persepsi
terhadap materi pelajaran, serta interaksi sosial di lingkungan sekolah[4][5]. Oleh karena itu,
pemahaman guru terhadap perbedaan budaya di kelas dapat membantu dalam merancang
pembelajaran yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa, serta mempromosikan
penghargaan terhadap keberagaman budaya[2][4][5].
 STATUS SOSIAL
Status sosial dalam karakteristik peserta didik merujuk pada kedudukan atau posisi seseorang
dalam masyarakat yang berkaitan dengan lingkungan pergaulannya, prestasinya, hak-hak, dan
kewajibannya dalam hubungannya dengan sumber daya[1][2]. Status sosial ini dapat
tercermin dari faktor-faktor seperti pendidikan, pekerjaan, penghasilan, tingkat pendapatan,
pemilikan kekayaan, dan jenis tempat tinggal[1][2]. Dalam konteks pendidikan, perbedaan
status sosial peserta didik dapat memengaruhi cara siswa belajar, interaksi sosial, serta
harapan yang ditempatkan pada mereka[3][4]. Oleh karena itu, pemahaman guru terhadap
perbedaan status sosial di kelas dapat membantu dalam merancang pembelajaran yang
inklusif dan mendukung bagi semua siswa, serta mempromosikan penghargaan terhadap
keberagaman sosial ekonomi[2][4].
 MINAT
Minat dalam karakteristik peserta didik merujuk pada ketertarikan atau kecenderungan siswa
terhadap aktivitas, bidang studi, atau kegiatan tertentu. Minat ini dapat memengaruhi tingkat
keterlibatan siswa dalam pembelajaran, motivasi belajar, serta pemahaman terhadap materi
pelajaran[1][2][4]. Siswa yang memiliki minat yang kuat terhadap suatu bidang cenderung
lebih termotivasi dan berprestasi dalam hal tersebut[1][4]. Oleh karena itu, penting bagi guru
dan sekolah untuk mendorong dan memfasilitasi siswa untuk menemukan minat mereka
dalam berbagai bidang pelajaran, serta memanfaatkan minat siswa sebagai sarana untuk
meningkatkan pembelajaran yang relevan dan menarik bagi mereka[2][4].
MACAM-MACAM PERKEMBANGAN
1. Perkembangan kognitif
Tingkat perkembangan kognitif yang dimiliki peserta didik akan mempengaruhi guru dalam
memilih dan menggunakan pendekatan pembelajaran, metode, media dan jenis evaluasi.
Tahap perkembangan intelektual peserta didik:
a. 0,0 - 2,0 tahun menggunakan tahap sensosri motorik
b. 2,0 - 7,0 tahun menggunakan tahap pre-oprasional
c. 7,0 - 11,0 tahun menggunakan tahap oprasional kongkret
d. 11,0 - 15,0 tahun menggunakan tahap oprasional formal
2. Kemampuan atau pengetahuan awal
Kemampuan awal menurut Ali (1984 : 54) merupakan keadaan pengetahuan dan
keterampilan yang harus dimiliki terlebih dahulu oleh peserta didik sebelum mempelajari
pengetahuan atau keterampilan baru
3. Gaya belajar
Gaya belajar menurut Masganti (2012 ; 49) didefinisikan sebagai cara yang cenderung dipilih
sesorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi tersebut
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN PESERTA
DIDIK
1. Faktor Internal
Faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi pembawaan dan potensi psikologis
tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri. Faktor internal sendiri dibagi menjadi 2:
a.Faktor fisiologis merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu
b.Faktor psikologis adlam hal kejiwaan kapasitas mental, emosi, dan intelegensi setiap orang
itu berbeda. Faktor psikologis yang pertama kecedasan, motivasi, minat, sikap dan bakat
2. Faktor Eksternal
Hal - hal yang datang atau ada diluar diri peserta didik yang meliputi lingkungan dan
pengalaman ;
a. Faktor biologis
b. Faktor ekonomi
c. Faktor kultural
d. Faktor edukatif
e. Faktor religuis
PERTEMUAN KE 4
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIK DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PENGERTIAN PENDIDIK
 Menurut Dri Atmaka (2004:17), pendidik atau guru adalah orang yang bertanggung
jawab untuk memberikan bantuan kepada siswa dalam pengembangan baik fisik dan
spiritual.
 Menurut UU NO. 20 tahun 2003, Pendidik adalah tenaga Pendidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong beLajar, widyaswara, tutor
instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan
pendidikan.
Perkembangan : Perkembangan yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang dialami
individu atau organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung
secara tesismatis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik maupun psikis.
CIRI CIRI PERKEMBANGAN
• Sistematis, bersifat saling tergantung antar bagian yang merupakan satu kesatuan
yang harmonis
• Progresif, perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan mendalam secara
kualitatif dan kuantitatif
• Berkesinambungan, perubahan terjadi secara berurutan dan tidak loncat-loncat.
Fase Perkembangan berdasarkan Usia Sekolah
• Usia Prasekolah (0 – 6 tahun)
• Usia Sekolah Dasar (6 – 12 tahun)
• Usia Sekolah Menengah (12 – 18 tahun)
• Usia Mahasiswa (18 – 24 tahun)
MACAM MACAM PERKEMBANGAN
A. Perkembangan Intelek
• Perkembangan Intelek dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam
berpikir dan bertindak.
B. Bakat Khusus (talent)
Pengertian bakat khusus atau talent disini dimaksudkan seseorang yang mempunyai
kemampuan bawaan untuk bidang tertentu, misalnya bakat menggambar, dan sebagainya.
C. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antarmanusia sehubungan
dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia.
D. Perkembangan Bahasa
Perkembangan Bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat berkomunikasi,
baik alat komunikasi dengan alat lisan, tertulis, maupun menggunakan tanda-tanda dan
isyarat
E. Perkembangan Emosi
Emosi adalah warna afektif yang kuat dan ditandai oleh perubahan fisik. Jenis emosi secara
normal dialami antara lain : cinta, gembira, marah, takut, cemas, dan sedih.
F. Perkembangan Nilai Moral, dan Sikap
Nilai-nilai kehidupan adalah norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
TANGGUNG JAWAB SEORANG PENDIDIK TERHADAP PROSES BELAJAR
MENGAJAR
• Tanggung jawab moral pendidik dituntut untuk mengejawentahkan nilai-nilai yang
dijunjung tinggi oleh masyarakat, bangsa dan negara dalam diri pribadi.
• Tanggung jawab ilmiah, berkaitan dengan transformasi pengetahuan dan keterampilan
yang saat ini menuntut pendidik senantiasa belajar untuk memperluas pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan perkembangan,

Anda mungkin juga menyukai