ABSTRAK
Dalam pembelajaran antara guru dan siswa selalu berkaitan di kelas. Pada
proses tersebut terjadi suatu transformasi yang pada dasarnya pihak guru berusaha
agar siswa mencapai tujuan yang ditetapkan dalam proses belajar mengajar. Kelas
merupakan bentuk integratif dari berbagai komponen pendidikan dan pengajaran,
yang mana tiap-tiap komponen memainkan peran sesuai dengan fungsinya.
Diantara komponen yang terintegrasi tersebut guru dan siswa merupakan
komponen aktif yang harus mampu memfungsikan komponen lainnya secara
maksimal. Atas dasar itulah tugas guru adalah menyusun perencanaan dan
program kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Oleh karena itu, guru dengan berorientasi
pada tujuan pembelajaran, merencanakan metode / pendekatan yang akan
digunakan; alat yang diperlukan dan menyeleksi bahan atau materi pengajaran
yang perlu dipelajari siswa.
Tujuan pembahsana ini adalah : Bagaimana Penggunaan Model Penilaian
Berbasis Portofolio Dengan Bantuan Alat Peraga dapat Meningkatkan Semangat
Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS dan dengan Penggunaan Model Penilaian
Berbasis Portofolio Dengan Bantuan Alat Peraga Dapat Meningkatkan Semangat
Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS
Hasil penelitian tersebut jika dicermati lebih dalam membawa implikasi
bahwa penggunaan problem solving perlu digunakan sebagai alternatif dalam
menyampaikan materi pelajaran di kelas. Meskipun kita sadari bahwa penerapan
metode tersebut membawa kosekuensi yang besar terhadap beban guru. Beban
kurikulum yang begitu besar tidak memungkinkan kepada guru untuk terlalu
sering penerapan metode ini. Jika pertimbangan pemilihan metode pembelajaran
hanya masalah waktu yang digunakan, model penilaian berbasis portofolio dengan
bantuan alat peraga perlu diterapkan sebagai metode alternatif dalam
pembelajaran. Namun demikian sangat disadari bahwa ini hasil penelitian
diperoleh dari penelitian dalam skala yang sangat kecil sehingga masih diperlukan
penelitian lebih lanjut dalam subjek dan pokok bahasan yang lebih luas
KAJIAN TEORI
A. Keefektifan Belajar dan Hasil Belajar
Menurut Mustaqim (2004 : 77), motivasi adalah keadaan jiwa individu
ang mendorong untuk melakukan suatu perbuatan guna mencapai suatu tujuan.
Motivasi dikatakan murni bila diri individu ada keinginan yang kuat untuk
mencapai hasil belajar.
Menurut Oemar Hamalik (2001 : 158-159) motivasi adalah perubahan
energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan
dan reaksi untuk mencapai tujuan. Timbulnya motivasi oleh karena seseorang
merasakan sesuatu kebutuhan tertentu pula. Apabila tujuan telah tercapai maka ia
akan merasa puas.
Keefektifan belajar adalah kekuatan yang mengaktifkan, menggerakkan,
menyalurkan dan mengarahkan seseorang untuk belajar lebih baik dari
sebelumnya.
Manfaat keefektifan bagi siswa antara lain :
a. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil
b. Mengarahkan kegiatan belajar
c. Membesarkan semangat belajar
d. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar
Manfaat keefektifan bagi guru adalah :
B. Aktivitas Belajar
Proses kegiatan belajar mengajar yang baik salah satunya ditandai dengan
adanya interaksi antara siswa dengan sesamanya, antara siswa dengan guru
sehingga dapat terjadi komunikasi yang baik di dalam kelas. Dengan adanya
komunikasi yang baik di kelas diharapkan dapat memberikan dampak yang positif
bagi siswa. Dampak positif yang diharapkan dari komunikasi yang baik ini antara
lain:
1. siswa berani untuk mengajukan pertanyaan.
2. siswa dapat mengemukakan dan mempertahankan pendapatnya dengan alasan-
alasan yang kuat.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Moedjiono. 1993. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rieneka Cipta