Anda di halaman 1dari 11

MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN


BERBASIS PORTOFOLIO DENGAN ALAT PERAGA DI KELAS IV
SDN NO. 115/VIII SUNGAI ALAI KECAMATAN TEBO TENGAH
KABUPATEN TEBO

Oleh : Siti Nariasih, S.Pd.SD


SDN No. 115/VIII Sungai Alai
Email : sitinariasih@gmail.com

ABSTRAK
Dalam pembelajaran antara guru dan siswa selalu berkaitan di kelas. Pada
proses tersebut terjadi suatu transformasi yang pada dasarnya pihak guru berusaha
agar siswa mencapai tujuan yang ditetapkan dalam proses belajar mengajar. Kelas
merupakan bentuk integratif dari berbagai komponen pendidikan dan pengajaran,
yang mana tiap-tiap komponen memainkan peran sesuai dengan fungsinya.
Diantara komponen yang terintegrasi tersebut guru dan siswa merupakan
komponen aktif yang harus mampu memfungsikan komponen lainnya secara
maksimal. Atas dasar itulah tugas guru adalah menyusun perencanaan dan
program kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Oleh karena itu, guru dengan berorientasi
pada tujuan pembelajaran, merencanakan metode / pendekatan yang akan
digunakan; alat yang diperlukan dan menyeleksi bahan atau materi pengajaran
yang perlu dipelajari siswa.
Tujuan pembahsana ini adalah : Bagaimana Penggunaan Model Penilaian
Berbasis Portofolio Dengan Bantuan Alat Peraga dapat Meningkatkan Semangat
Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS dan dengan Penggunaan Model Penilaian
Berbasis Portofolio Dengan Bantuan Alat Peraga Dapat Meningkatkan Semangat
Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS
Hasil penelitian tersebut jika dicermati lebih dalam membawa implikasi
bahwa penggunaan problem solving perlu digunakan sebagai alternatif dalam
menyampaikan materi pelajaran di kelas. Meskipun kita sadari bahwa penerapan
metode tersebut membawa kosekuensi yang besar terhadap beban guru. Beban
kurikulum yang begitu besar tidak memungkinkan kepada guru untuk terlalu
sering penerapan metode ini. Jika pertimbangan pemilihan metode pembelajaran
hanya masalah waktu yang digunakan, model penilaian berbasis portofolio dengan
bantuan alat peraga perlu diterapkan sebagai metode alternatif dalam
pembelajaran. Namun demikian sangat disadari bahwa ini hasil penelitian
diperoleh dari penelitian dalam skala yang sangat kecil sehingga masih diperlukan
penelitian lebih lanjut dalam subjek dan pokok bahasan yang lebih luas

Kata Kunci : Meningkatkan semangat siswa, Belajar IPS, Model penilaian


berbasis portofolio, Alat peraga.

Jurnal Pendidikan Al Mukaafaah Volume 3 Tahun II/Oktober 2021│84


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Untuk mencapai tujuan pengajaran yang efektif, interaksi guru dengan
siswa memegang peranan penting. Mengingat kedudukan siswa sebagai
subjek sekaligus objek dalam pengajaran, maka dari itu inti proses pengajaran
tidak lain adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan
pembelajaran. Menurut Sudjana (1989: 28) bahwa belajar bukan menghafal
dan bukan pula mengingat, akan tetapi belajar adalah suatu proses yang
ditandai dengan perubahan yang tejadi pada diri seseorang. Perubahan
sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk
pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya,
keterampilannya, kecakapannya dan kemajuannya, daya kreasinya, daya
penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu.
Di dalam proses belajar mengajar IPS dibutuhkan kemauan dan aktifitas
yang tinggi dari guru demi kecerdasan peserta didik, oleh sebab itu guru harus
memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efisien dan efektif, mengena
pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu
adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya disebut
metode mengajar.
Metode mengajar ialah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar
yang digunakan oleh seorang guru untuk mengajar atau menyajikan bahan
pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual atau secara
klasikal agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh
siswa dengan baik. Pendapat lain menyatakan bahwa metode mengajar adalah
cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa
pada saat berlangsungnya pengajaran. Berdasarkan pendapat di atas maka
dapat diuraikan bahwa metode mengajar adalah cara belajar yang digunakan
oleh guru untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa pada saat
berlangsungnya proses pembelajaran.
Berdasarkan pendapat diatas maka penulis meneliti penerapan model
berbasis portofolio dengan judul : Meningkatkan Semangat Belajar Siswa

Jurnal Pendidikan Al Mukaafaah Volume 3 Tahun II/Oktober 2021│85


Dalam Pembelajaran IPS Melalui Penggunaan Model Penilaian Berbasis
Portofolio Dengan Bantuan Alat Peraga Di Kelas IV SDN No. 115/VIII
Sungai Alai
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Penggunaan Model Penilaian Berbasis Portofolio Dengan
Bantuan Alat Peraga Untuk Meningkatkan Semangat Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran IPS Di Kelas IV SDN No. 115/VIII Sungai Alai
2. Apakah Melalui Penggunaan Model Penilaian Berbasis Portofolio Dengan
Bantuan Alat Peraga Dapat Meningkatkan Semangat Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran IPS Di Kelas IV SDN No. 115/VIII Sungai Alai

KAJIAN TEORI
A. Keefektifan Belajar dan Hasil Belajar
Menurut Mustaqim (2004 : 77), motivasi adalah keadaan jiwa individu
ang mendorong untuk melakukan suatu perbuatan guna mencapai suatu tujuan.
Motivasi dikatakan murni bila diri individu ada keinginan yang kuat untuk
mencapai hasil belajar.
Menurut Oemar Hamalik (2001 : 158-159) motivasi adalah perubahan
energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan
dan reaksi untuk mencapai tujuan. Timbulnya motivasi oleh karena seseorang
merasakan sesuatu kebutuhan tertentu pula. Apabila tujuan telah tercapai maka ia
akan merasa puas.
Keefektifan belajar adalah kekuatan yang mengaktifkan, menggerakkan,
menyalurkan dan mengarahkan seseorang untuk belajar lebih baik dari
sebelumnya.
Manfaat keefektifan bagi siswa antara lain :
a. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil
b. Mengarahkan kegiatan belajar
c. Membesarkan semangat belajar
d. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar
Manfaat keefektifan bagi guru adalah :

Jurnal Pendidikan Al Mukaafaah Volume 3 Tahun II/Oktober 2021│86


a. Membangkitkan,meningkatkan dan memelihara semangat siswa untuk
belajar
b. Mengetahui dan memahami keefektifan belajar siswa
c. Memberi peluang guru “untuk kerja” rekayasa pedagogis
Dalam hal ini dikemukakan bahwa manusia ditempat kerjanya dimotivasi
oleh keinginan untuk memuaskan sejumlah kebutuhan yang ada dalam diri
seseorang. Teori didasarkan pada 3 asumsi dasar yaitu :
 Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hirarki, mulai dari hirarki kebutuhan
yang paling dasar sampai ke yang kompleks.
 Keinginan untuk memenuhi kebutuhan dapat mempengaruhi perilaku
seseorang.
 Kebutuhan yang lebih tinggi berfungsi sebagai motivator apabila kebutuhan
yang hirarkinya lebih rendah paling tidak telah terpuaskan secara minimal.
Maslow dalam teorinya mengetengahkan tingkatan kebutuhan, yang
berbeda kekuatannya dalam memotivasi seseorang melakukan suatu kegiatan.
Oleh karena itu menurut Maslow jika mengefektifan seseorang perlu
memahami sedang berada pada anak tangga manakah orang itu dan memfokuskan
pada pemenuhan kebutuhan itu. Teori Maslow ini banyak digunakan untuk
memotivasi para karyawannya atas dasar tingkat kebutuhan yang menjadi
keefektifan utama mereka.

B. Aktivitas Belajar
Proses kegiatan belajar mengajar yang baik salah satunya ditandai dengan
adanya interaksi antara siswa dengan sesamanya, antara siswa dengan guru
sehingga dapat terjadi komunikasi yang baik di dalam kelas. Dengan adanya
komunikasi yang baik di kelas diharapkan dapat memberikan dampak yang positif
bagi siswa. Dampak positif yang diharapkan dari komunikasi yang baik ini antara
lain:
1. siswa berani untuk mengajukan pertanyaan.
2. siswa dapat mengemukakan dan mempertahankan pendapatnya dengan alasan-
alasan yang kuat.

Jurnal Pendidikan Al Mukaafaah Volume 3 Tahun II/Oktober 2021│87


3. siswa berani menjawab pertanyaan, baik pertanyaan dari guru ataupun
pertanyaan dari siswa lain.
4. siswa teliti dalam menganalisis dan mengkaji suatu masalah.
5. siswa dapat mengambil keputusan.
6. siswa dapat menarik suatu kesimpulan dari suatu masalah dari data-data yang
diperoleh
Aktivitas siswa dalam penerapan model penilaian berbasis portofolio
dengan bantuan alat peraga bervariasi antara lain, aktivitas bertanya, aktivitas
mengajukan pendapat, aktivitas menjawab pertanyaan, aktivitas menyelidiki dan
menganalisis, dan menarik kesimpulan (Karli & Sriyuliariatiningsih, 2004:76).
Hal ini senada dengan pendapat Slameto bahwa aktivitas belajar siswa di dalam
kelas meliputi, bertanya, mengajukan pendapat, berdiskusi dengan guru, dan
melakukan percobaan (Slameto, 1995:36).
Paul B. Dierich dalam Sardiman, (Sardiman, 2000:17) mengklasifikasikan
jenis-jenis aktivitas siswa menjadi 8 golongan antara lain:
1. Visual activities yang meliputi kegiatan membaca dan memperhatikan.
2. Oral activities yang meliputi kegiatan bertanya, mengemukakan pendapat,
berdiskusi, dan memberi saran.
3. Listening activities yang meliputi kegiatan mendengarkan.
4. Writing activities yang meliputi kegiatan menyalin, dan menulis laporan.
5. Drawing activities yaitu kegiatan menggambar.
6. Motor activities yaitu kegiatan melakukan percobaan.
7. mental activities yang meliputi kegiatan menanggapi, mengingat,
memecahkan soal, dan menganalisa.
8. Emotional activities yaitu kegiatan menaruh minat.
Model penilaian berbasis portofolio dengan bantuan alat peraga
dimungkinkan dapat diterapkan dalam pembelajaran IPS, karena dalam aplikasi
pembelajaran model penilaian berbasis portofolio dengan bantuan alat peraga ini
memuat semua komponen yang dapat mendukung aktivitas siswa di kelas secara
maksimal, sehingga dampak positif yang diharapkan dan hasil belajar yang baik
dapat terwujud.

Jurnal Pendidikan Al Mukaafaah Volume 3 Tahun II/Oktober 2021│88


METODE
Dengan berpedoman pada refleksi awal, maka prosedur pelaksanaan penelitian
tindakan kelas ini meliputi : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
refleksi dalam setiap siklus.
1. Perencanaan
Kegiatan ini meliputi :
a. Peneliti dan guru pengajar menetapkan alternative upaya peningkatan
kualitas pembelajaran
b. Secara bersama-sama tim peneliti dan guru pengajar mata pelajaran
membuat perencanaan pembelajaran
c. Melakukan latihan bersama guru pengajar dan tim peneliti, serta
mendiskusikan tentang pembelajaran
d. Membuat dan melengkapi alat media pembelajaran, seperangkat alat
evaluasi (authentic assessment) seperti membuat lembar observasi,
merencanakan bentuk tugas, dll.
e. Menyiapkan segala perangkat observasi demi kesuksesan kegiatan
penelitian yang dilengkapi pula dengan membuat angket, lembar observasi,
lembar wawancara dan catatan bebas.
2. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan kegiatan
pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan, yakni melaksanakan
pembelajaran berikut proses evaluasinya dengan menggunakan berbagai alat
evaluasi yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kegiatan ini juga memberikan
kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi dalam melakukan penilaian proses
terhadap kinerja temannya selama pembelajaran berlangsung.
3. Observasi
Dalam tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan
oleh tim peneliti dan pemegang mata pelajaran. Observasi ini dilaksanakan
pada saat maupun setelah proses pembelajaran berlangsung. Pada kegiatan ini

Jurnal Pendidikan Al Mukaafaah Volume 3 Tahun II/Oktober 2021│89


digunakan lembar observasi yang dilengkapi dengan angket pedoman
wawancara dan catatan bebas.
4. Refleksi
Data-data yang diperoleh melalui observasi dianalisis pada tahap ini.
Berdasrkan hasil observasi tersebut, peneliti bersama guru Pembina mata
pelajaran dapat mereflesikan diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan. Berdasrkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, sehingga dapat digunakan untuk
menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya. Setelah semua aspek
dipertimbangkan secara seksama dipersiapkan siklus berikutnya, demikian
seterusnya hingga tercapai target dan dikatakan efektif atau terjadi peningkatan
yang signifikan sebagaimana yang telah ditargetkan. Penelitian ini akan
dilaksanakan 2 siklus sehingga pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini
benar-benar bermanfaat dan meningkatkanhasil mengajar serta hasil belajar
siswa

HASIL DAN PEMBAHASAN


Deskripsi Hasil Penelitian

Hasil observasi selama proses pembelajaran berlangsung diperoleh


informasi bahwa mayoritas siswa terlibat secara mental dan fisik dalam proses
pembelajaran. Partisipasi tersebut terlihat dalam hal kemauan atau keberanian
siswa untuk memberikan pendapat mereka dengan memberikan penjelasan kepada
sesama teman dalam kelompok. Mereka juga saling memberikan argumentasi
untuk memberikan pendapat yang mereka kemukakan. Meskipun masih ada juga
siswa yang kurang berani ambil bagian dalam diskusi kelompok, namun demikian
jumlah kejadian ini tidak terlalu besar. Sehingga partisipasi siswa tersebut jauh
lebih baik dibandingkan hasil observasi pada studi pendahuluan yakni ketika guru
menggunakan metode ceramah.
Model penilaian berbasis portofolio dengan bantuan alat peraga yang
dilaksanakan oleh guru dalam menyampaikan materi berdampak pada
peningkatan keaktifan belajar. Hal ini tampak pada partisipasi siswa dalam proses

Jurnal Pendidikan Al Mukaafaah Volume 3 Tahun II/Oktober 2021│90


pembelajaran dan peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan kedua aspek
tersebut juga diiringi dengan adanya peningkatan aspek psikologis yang penting
lainnya, yakni minat siswa terhadap materi pelajaran. Secara mendetail penerapan
model penilaian berbasis portofolio dengan bantuan alat peraga terhadap
peningkatan aspek-aspek tersebut disajikan pada paparan berikut.
Perbandingan keaktifan, hasil belajar IPS partisipasi siswa dalam proses
pembelajaran sebelum menggunakan model penilaian berbasis portofolio dengan
bantuan alat peraga dan sesudah guru menggunakan metode pembelajaran ini
selengkapnya disajikan data siswa, hasil observasi sebagai data pendukung
pengolahan data mulai awal sampai tindakan persiklus sehingga tuntas dalam
melakukan penelitian
Peningkatan aspek aktivitas tersebut juga diiringi dengan adanya
peningkatan aspek psikologis penting lainnya, yakni minat siswa terhadap materi
pelajaran. Selain itu faktor dari guru juga sangat mempengaruhi keberhasilan
kegiatan belajar mengajar sesuai dengan keahlian masing-masing melalui
pembagian tugas mereka akan saling melengkapi dalam kegiatan mengajar dalam
satu regu pengajar. Murid-murid itu berfungsi sebagai pembantu atau asisten yang
dapat disertakan sebagai tutor sebaya dalam pemberian materi pelajaran.
Penerapan model penilaian berbasis portofolio dengan bantuan alat peraga
memungkinkan guru dapat memberikan perhatian kepada setiap siswa sehingga
terjadi hubungan yang lebih dekat antara guru dengan siswa maupun siswa
dengan siswa. Sehingga akan terjadi interaksi yang lebih baik antara dua atau
lebih siswa yang terlibat dan saling tukar pendapat serta informasi untuk
membahas masalah yang mereka hadapi bersama. Pengajaran ini memungkinkan
siswa lebih aktif dalam proses belajar.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya, bahwa
keefektifan penerapan model penilaian berbasis portofolio dengan bantuan alat
peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam diskusi kesempatan siswa
untuk ikut aktif memikirkan masalah atau materi yang dibahas jauh lebih besar.
Siswa juga mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk menanyakan masalah
yang belum mereka mengerti baik langsung kepada guru maupun teman mereka

Jurnal Pendidikan Al Mukaafaah Volume 3 Tahun II/Oktober 2021│91


sendiri. Lebih tegas lagi Sunaryo (1998) menyatakan bahwa dalam pengajaran
diskusi akan terpenuhi ke butuhan-kebutuhan siswa dalam belajar yaitu ada
kalanya siswa lebih mudah belajar dari teman sendiri, ada pula siswa yang lebih
mudah belajar dengan mengajari temannya sendiri.
Perubahan kecenderungan hasil belajar yang ditampilkan oleh ketiga
kelompok (sebelum penelitian/kondisi awal, siklus I dan siklus II). Sebelum
penelitian tindakan ketuntasan hasil belajar sebesar 45%. Pada siklus I terdapat
perubahan yakni peningkatan hasil belajar yang tidak terlalu tinggi sehingga perlu
ditingkatkan atau perbaikan pada siklus selanjutnya. Pada siklus terakhir terdapat
ketuntasan belajar yang tinggi yakni digambarkan bahwa ketuntasan hasil belajar
siswa mencapai 100%. Dengan demikian model penilaian berbasis portofolio
dengan bantuan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara
signifikan. Peningkatan hasil belajar ini juga dipengaruhi karena minat dan
keaktivan siswa yang tinggi.
Adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa tersebut juga diikuti
adanya perubahan aspek psikologi penting lainnya yakni minat siswa terhadap
materi pelajaran IPS. Jumlah siswa yang merasa berminat terhadap pelajaran IPS
lebih banyak setelah diterapkan model penilaian berbasis portofolio dengan
bantuan alat peraga dibandingkan dengan ketika mereka menerima pengajaran
sebelumnya adanya peningkatan minat ini akan mendorong siswa berperilaku
positif pada pembelajaran sehingga materi pelajaran lebih mudah dipahami.
Hasil penelitian tersebut jika dicermati lebih dalam membawa implikasi
bahwa penggunaan problem solving perlu digunakan sebagai alternatif dalam
menyampaikan materi pelajaran di kelas. Meskipun kita sadari bahwa penerapan
metode tersebut membawa kosekuensi yang besar terhadap beban guru. Beban
kurikulum yang begitu besar tidak memungkinkan kepada guru untuk terlalu
sering penerapan metode ini. Jika pertimbangan pemilihan metode pembelajaran
hanya masalah waktu yang digunakan, model penilaian berbasis portofolio dengan
bantuan alat peraga perlu diterapkan sebagai metode alternatif dalam
pembelajaran. Namun demikian sangat disadari bahwa ini hasil penelitian

Jurnal Pendidikan Al Mukaafaah Volume 3 Tahun II/Oktober 2021│92


diperoleh dari penelitian dalam skala yang sangat kecil sehingga masih diperlukan
penelitian lebih lanjut dalam subjek dan pokok bahasan yang lebih luas.

KESIMPULAN

Akhirnya dari bahasan yang disampaikan pada paparan sebelumnya dapat


disimpulkan bahwa:
1. Melalui Penggunaan Model Penilaian Berbasis Portofolio Dengan Bantuan
Alat Peraga Semangat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Di Kelas IV
SDN No. 115/VIII Sungai Alai mengalami peningkatan yang signifikan.
2. Melalui Penggunaan Model Penilaian Berbasis Portofolio Dengan Bantuan
Alat Peraga Dapat Meningkatkan Semangat Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran IPS Di Kelas IV SDN No. 115/VIII Sungai Alai

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

_________. 2002. Prosedur Penelitian, Pendekatan Suatu Praktek. Jakarta:


Rineka Cipta

Dimyati dan Moedjiono. 1993. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rieneka Cipta

Djamarah, S.B. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rieneka Cipta

Gagne. 1974. Prinsip-prinsip Belajar untuk Pengajaran . Surabaya: Usaha


nasional

Nasution, A.M. 1995. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Purwanto, N. 1986. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi pengajaran. Bandung:


Remadja Karya

Roestiyah, NK. 1982. Didaktik Metodik. Jakarta: Bumi Akasara

Soekamto, T. 1996. Teori Belajar. Jakarta: DEPDIKBUD


Soekartawi, 1995. Meningkatkan Efektifitas Mengajar. Jakarta: Dunia Pustaka
Jaya

Sudirman dkk. 1991. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya

Jurnal Pendidikan Al Mukaafaah Volume 3 Tahun II/Oktober 2021│93


Sudirman, A. 2000. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: Raja
Grafindo Persada

Suparno, A. 2000. Membangun Kompetisi Belajar. Jakarta: Direktorat Jenderal


Tinggi

Suryabarata, S. 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindi Persada

Jurnal Pendidikan Al Mukaafaah Volume 3 Tahun II/Oktober 2021│94

Anda mungkin juga menyukai