Disusun Oleh:
SUDIRMAN, S.Pd
1
Masitoh , Laksmi Dewi. Buku Strategi Pembelajaran, (Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Departemen Agama RI, 2009) hal.37
1
2
tidaknya proses belajar, dan karenanya guru harus menguasai prinsip- prinsip
belajar disamping menguasai materi yang diajarkan.2 Yang tidak kalah pentingnya
adalah mendesaknya kebutuhan untuk meningkatkan guru. Hal ini penting sekali
dilakukan. Mengingat guru guru sebagai ujung tombak pendidikan di sekolah
yang memiliki peran vital dalam proses pembelajaran sebagai fasilitator peserta
didik.3
Guru merupakan suatu profesi, berarti suatu jabatan yang
memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang di luar bidang pendidikan. Guru dapat melaksanakan
evaluasi yang efektif serta menggunakan hasilnya untuk mengetahui
prestasi dan kemajuan peserta didik serta dapat melakukan perbaikan dan
pengembangan. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi yang telah
demikian pesat, guru tidak lagi hanya bertindak sebagai penyaji informasi,
tetapi juga harus mampu bertindak sebagai fasilitator, motivator dan
pembimbing yang lebih banyak memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mencari dan mengolah sendiri informasi. Dengan demikian,
keahlian guru harus terus dikembangkan dan tidak hanya terbatas pada
penguasaan prinsip mengajar saja. potensi peserta didik.4 Karena tugasnya
mengajar, maka dia harus mempunyai wewenang mengajar berdasarkan
kualifikasi sebagai tenaga pengajar.5
Pembelajaran PAI di sekolah saat ini memang membahas materi
keagamaan terkait ibadah, muamalah dan akhlak dalam kehidupan sehari-
hari. Namun kekeliruan yang terjadi saat ini yaitu siswa dalam belajar PAI
lebih menekankan pada menghafal konsep, sehingga kurang memahami
penerapan konsep-konsep dalam pembelajaran PAI. Kurangnya sarana dan
pra-sarana penunjang pembelajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk
2
Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010), hal.
33
3
Moh. Padil, Angga Teguh Prasetyo, Strategi Pengelolaan SD/MI Visioner, (Malang: UIN Maliki
Press, 2011), hal. 42
4
2 Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hal. 15-16
5
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal. 9
3
B. Rumusan Masalah
Apakah model pembelajaran examples non examples dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dalam materi Q.S An-NasrnKelas IV SD Swasta IT Rabbani?
C. Tujuan
4
D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran bagi
guru dalam merancang model pembelajaran yang tepat sehingga dapat
meningkatkan tingkat pemahaman dan hasil belajar siswa.
2. Bagi siswa
Bagi siswa, diharapkan penelitian ini akan meningkatkan
pemahaman dan hasil belajar siswa terhadap materi Q.S An-NasrnKelas
III SD Swasta Islam Darul Huffazh
3. Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang positif
dan menjadi motivasi bagi sekolah untuk mendorong penelitian-penelitian
lainnya dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran.
E. Hipotesis Tindakan
H0 : Model Examples Non Examples tidak dapat meningkatkan hasil
belajar materi Q.S An-Nasrnkelas III SD SWASTA ISLAM DARUL
HUFFAZHtahun ajaran 2022-2023.
H1 : Model Examples Non Examples dapat meningkatkan hasil belajar
materi materi Q.S An-Nasrnkelas III SD SWASTA ISLAM DARUL
HUFFAZHtahun ajaran 2022-2023.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kegiatan Belajar
Belajar merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh
siswa untuk mencapai tujuan. Slameto dalam Syaiful Bahri Djamarah mengatakan
bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.6
Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri
seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru akibat dari
pengalaman dan latihan”.
Perubahan tingkah laku dalam belajar itu diperoleh melalui pengalaman
individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya seperti yang dikemukakan oleh
Slameto berikut ini: “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan
lingkungannya”.7
6
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2008) hal 13.
7
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta 2013), hal 2
6
8
Miftahul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis dan Paradigmatis,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hal. 234
9
Elaine B. Johnson, Contextual Teaching and Learning: Menjadikan kegiatan belajar mengajar
mengasyikkan dan bermakna, (Bandung: Kaifa, 2014), hal. 185
10
Miftahul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis dan
Paradigmatis… hal. 235
7
11
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual:Konsep dan Aplikasi, (Bandung: PT. Refika
Aditama, 2010), hal. 61
12
Jumanta Hamadayama, Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter, (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2014), 99-100.
8
Muhammad saw. hijrah ke Madinah. An-Nasr berarti pertolong-an. Hal itu sesuai
dengan kandungannya yang menjelaskan tentang pertolongan Allah Swt. kepada
umat Islam.
Surah an-Nasr menceritakan tentang peristiwa Fathu Makkah. Arti Fathu
Makkah adalah penaklukan Kota Mekah. Pada waktu itu, Kota Mekah di kuasai
oleh orang kafir Quraisy. Mereka melarang Nabi dan umat Islam masuk ke Kota
Mekah.15
Nabi Muhammad saw. dan kaum muslimin memasuki Kota Mekah dengan
damai. Nabi Muhammad saw. mengajak semua orang Mekah untuk mengikuti
ajaran Islam dan melarang mereka menyembah berhala.
Penduduk Kota Mekah menerima ajakan Rasulullah saw. dengan suka rela.
Terbukalah Kota Mekah bagi kaum muslimin. Sejak saat itu, umat Islam
mendapat kebebasan untuk menunaikan ibadah haji. Umat Islam tidak takut lagi
dengan orang-orang kafir.
Nah, setelah mengetahui sejarah dari Surah an-Nasr, mari kita teruskan dengan
membaca Surah an-Nasr dengan makhraj yang benar. Sebelum membacanya, kita
awali dengan bacaan taawuz dan basmalah.
Artinya:
Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
1. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
2. dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah
3. maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan
kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat.
Ketika membaca kalimat-kalimat dalam Surah an-Nasr, kita perlu
memperhatikan makhraj dan tajwid. Makhraj adalah tempat keluarnya huruf
hijaiah, sedangkan tajwid adalah cara membaca kalimat yang berharakat, apakah
dibaca panjang atau pendek, apakah dibaca terang atau mendengung. Untuk itu,
perhatikan ketentuan-ketentuan berikut ini.
1. Memperhatikan bacaan qalqalah
2. Melafalkan huruf sad ( ) berbeda dengan melafalkan huruf sin ( ). Huruf
sad membacanya dengan bibir agak ke depan, seperti hendak bersiul.
3. Panjang pendeknya juga harus diperhatikan, seperti ketika membaca
Coba baca ayat berikut dengan makhraj dan tajwid yang benar!
15
Ibid.
12
4.1.2 Menulis kalimat-kalimat dalam Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar dengan
benar
Lanjutkan latihan menulis ayat yang kedua dan ketiga dengan cara sebagaimana
di atas.
Berlatihlah sampai tulisanmu benar!
2. Pesan Pokok Surah An-Nasr16
Surah an-Nasr termasuk surah madaniyah karena diturunkan setelah Nabi
Muhammad saw. hijrah ke Madinah. An-Nasr berarti pertolong-an. Hal itu sesuai
dengan kandungannya yang menjelaskan tentang pertolongan Allah Swt. kepada
umat Islam.
Surah an-Nasr menceritakan tentang peristiwa Fathu Makkah. Arti Fathu Makkah
adalah penaklukan Kota Mekah. Pada waktu itu, Kota Mekah di kuasai oleh orang
kafir Quraisy. Mereka melarang Nabi dan umat Islam masuk ke Kota Mekah
16
Ibid.
13
Nabi Muhammad saw. dan kaum muslimin memasuki Kota Mekah dengan damai.
Nabi Muhammad saw. mengajak semua orang Mekah untuk mengikuti ajaran
Islam dan melarang mereka menyembah berhala.
Penduduk Kota Mekah menerima ajakan Rasulullah saw. dengan suka rela.
Terbukalah Kota Mekah bagi kaum muslimin. Sejak saat itu, umat Islam
mendapat kebebasan untuk menunaikan ibadah haji. Umat Islam tidak takut lagi
dengan orang-orang kafir.
4. Hasil belajar
a) Pengertian Hasil Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam intekasi dengan lingkungannya. Perubahan
yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena
itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan
dalam arti belajar.17
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (product) sendiri
yaitu menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau
proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Dalam konteks
demikian maka hasil belajar merupakan perolehan dari proses belajar peserta
didik sesuai dengan tujuan pengajaran.
17
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010),
hal. 2
14
B. Penelitian Terdahulu
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan penelitian terdahulu yang
menerapkan metode Examples and Examples, berikut beberapa penelitian
terdahulu yang menggunakan metode Examples and Examples.
Penelitian tentang metode Examples and Examples ini pernah
dilakukan oleh Eva Siti Faridah dalam penelitiannya yang berjudul
Metode Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Siswa SMPIT Al-Fikri Depok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
hasil prestasi setelah pembelajaran menggunakan metode Examples Non
Examples, prestasi belajar siswa meningkat setiap siklusnya. Dilihat dari
hasil angket para siswa pada siklus ke-1 sebesar 72,73 dan siklus ke-2
83,84%, dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan metode examples non
examples meningkatkan prestasi belajar siswa sebesar 11,11%. Pada siklus
I hasil observasi kegiatan siswa pada mata pelajaran PAI telah mencapai
66,38%, sedangkan pada siklus II telah mencapai 89,29%. Sehingga, dapat
disimpulkan antara siklus I dengan siklus II mengalami peningkatan
sebanyak 22,91%.21
20
Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, (Jakarta : PT Rineka Cipta,
1990), hal. 21
21
Eva Siti Faridah, “Metode Examples Non Examples Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
SMPIT Al-Fikri Depok,” Dirosah Islamiyah 3, no. 1 (2021): 63–77.
16
22
RAPIAH, “PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI TEMA BERSIH ITU SEHAT MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE,” Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN
Palangka Raya 1, no. 1 (2021): 1482.
23
Natalia Desi, “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON-EXAMPLE UNTUK
MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 DEPOK”
(UNIVERSITAS SANATA DHARMA, 2018).
17
1 2 3
01 Eva Siti Faridah dalam 1. Sama-sama 1. Sekolah yang
penelitiannya yang berjudul menggunakan diteliti berbeda.
Metode Examples Non Examples metode 2. Lokasi
Dalam Meningkatkan Prestasi pembelajaran penelitian berbeda
Belajar Siswa SMPIT Al-Fikri Examples Non
Depok. Examples
02 Rapiah dalam penelitiannya 1. Sama-sama 1. Materi yang
yang berjudul Peningkatan Hasil menggunakan diteliti berbeda
Belajar Pai Tema Bersih Itu metode 2. Sekolah yang
Sehat Melalui Model pembelajaran diteliti berbeda.
Pembelajaran Example Non Examples Non 3. Lokasi
Example Examples penelitian berbeda
03 Desi dalam penelitiannya yang 1. Sama-sama 1. Sekolah yang
berjudul Penerapan Model menggunakan diteliti berbeda.
Pembelajaran Example Non- metode 2. Lokasi
Example pembelajaran penelitian berbeda
Examples Non
Examples
18
C. Kerangka Pemikiran
Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas pada lingkungan sekolah-sekolah
sering kita temui adanya beberapa masalah. Para peserta didik mempunyai
sejumlah pengetahuan yang pada umumnya diterima dari guru sebagai informasi
dan mereka tidak dibiasakan untuk mencoba membangun pemahamannya sendiri
sehingga pengetahuan hasil pembelajaran menjadi kurang bermakna dan
akibatnya pengetahuan mudah terlupakan oleh ingatan peserta didik.
Pengajaran mata pelajaran PAI kelas III SD SWASTA ISLAM DARUL
HUFFAZHmasih belum dilaksanakan secara optimal. PAI diajarkan dengan
menggunakan metode dan media yang sederhana, sehingga peserta didik kurang
tertarik untuk mempelajari PAI. Maka dari itu, mengingat pentingnya
mempelajari PAI, peneliti tertarik untuk mengenalkan tentang kegiatan belajar
mengajar PAI menggunakan metode examples non examples yang kiranya bisa
membuat peserta didik untuk tertarik belajar PAI. Secara grafis, pemikiran yang
dilakukan oleh peneliti dapat digambarkan dengan bentuk diagram sebagai
berikut:
Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran
A. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Swasta Islam Darul Huffazh Jl. Engkeran-Salim
Pipit Kecamatan Tanoh Alas Kabupaten Aceh Tenggara.
B. Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan dan dilaksanakan pada semester genap tahun
pelajaran 2022/2023. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yang dimulai pada
bulan Januari 2023 sampai bulan Maret 2023.
18
19
a) Siklus I
Perencanaan Tindakan (Planing)
1) Menentukan tujuan pembelajaran
2) Mempersiapkan materi iman kepada malaikat allah
3) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran
4) Menyiapkan media pembelajaran
5) Menyiapakan lembar kerja peserta didik
6) Menyiapkan post tes siklus I
7) Menyiapkan lembar observasi aktifitas guru dan aktifitas
peserta didik.
Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan yang dimaksudkan adalah melaksanakan
pembelajaran materi iman kepada malaikat Allah dengan rancangan
pembelajaran. Rencana tindakan dalam proses pembelajaran ini adalah
sebagai berikut:
1) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan
model examples non examples pada mata pelajaran PAI
materi Q.S An-Nasr peserta didik kelas III SD Swasta Islam
Darul Huffazh
2) Peneliti memberi tes penempatan pada kegiatan pra tindakan
dan tes akhir pada setiap siklus dalam kegiatan belajar
mengajar.
20
Observasi
Kegiatan observasi adalah mengamati aktifitas peserta didik selama
pembelajaran berlangsung maupun aktifitas peneliti dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disediakan sebelumnya.
Pada saat melakukan observasi yang diamati adalah aktivitas seluruh
peserta didik kelas III selama pembelajaran PAI materi Q.S An-Nasr di
dalam kelas dengan menggunakan lembar observasi yang telah
disediakan, dan mencatat hal-hal atau peristiwa yang terjadi di dalam
kelas. Dalam pelaksanaan observasi dibantu oleh teman sejawat dan
seorang guru kelas III SD Swasta Islam Darul Huffazh
Refleksi
Refleksi ini dilakukan pada akhir siklus I. Tujuan dan kegiatan
yang dilakukan antara lain:
1) Menganlisa tindakan siklus I
2) Mengevaluasi hasil dari tindakan siklus I
3) Melakukan pemaknaan dan penyimpulan data yang
diperoleh.
b) Siklus II
Perencanaan tindakan
Perencanaan tindakan dalam siklus II ini disusun berdasarkan hasil
perbaikan pada siklus I. rancangan tindakan ini disusun dengan
mencakup beberapa antara lain:
1) Menentukan tujuan pembelajaran
2) Mempersiapkan materi pembelajaran
3) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran
4) Menyiapkan media pembelajaran
5) Menyiapakan lembar kerja peserta didik
6) Menyiapkan post tes siklus II
7) Menyiapkan lembar observasi aktifitas guru dan aktifitas
peserta didik.
21
Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan perbaikan
pelaksanaan tindakan yang dilakukan berdasarkan siklus I, mulai dari
kegiatan menyampaikan tujuan, penyampaian materi, pembagian
kelompok sampai kegiatan evaluasi.
Observasi
Kegiatan observasi ini meliputi pengamatan terhadap perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan tindakan siklus II, sikap peserta didik dalam
mengikuti proses pembelajaran.
Refleksi
Tahap ini merupakan tahapan dimana peneliti melakukan
introspeksi diri terhadap tindakan pembelajaran dan penelitian yang
dilakukan. Dengan demikian refleksi dapat ditentukan sesudah adanya
implementasi tindakan dan hasil observasi. Berdasarkan refleksi inilah
suatu perbaikan tindakan selanjutnya di tentukan. Kegiatan dalam tahap
ini adalah:
1) Menganalisa hasil pekerjaan peserta didik.
2) Menganalisa hasil wawancara.
3) Menganalisa lembar observasi peserta didik.
4) Menganalisa lembar observasi penelitian.
Hasil analisa tersebut, peneliti melakukan refleksi yang akan
digunakan sebagai bahan pertimbangan apakah kriteria yang telah di
tetapkan tercapai atau belum. Jika sudah tercapai dan telah berhasil
maka siklus tindakan berhenti. Tetapi sebaliknya jika belum berhasil
pada siklus tindakan tersebut, maka peneliti mengulang siklus tindakan
dengan memperbaiki kinerja pembelajaran pada tindakan berikutnya
sampai berhasil sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Secara umum, tahap-tahap penelitian tindakan siklus II sama
dengan siklus I. Hanya yang membedakan adalah perbaikan-perbaikan
rancangan pembelajaran berdasarkan tindakan pada siklus I yang dirasa
kurang maksimal.
22
Hamalik Oemar, 2010 Psikologi Belajar dan Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo).
Padil Moh., Angga Teguh Prasetyo, 2011 Strategi Pengelolaan SD/MI Visioner,
(Malang: UIN Maliki Press).
Djamarah Syaiful Bahri, 2008, Psikologi Belajar (Jakarta: PT. Rineka Cipta).
Supardi Moh. Masrun, Dkk, 2016 Senang Belajar Agama Islam dan Budi Pekerti
untuk SD Kelas IV, (Jakarta: Penerbit Erlangga).
Jawas Yazid bin Abdul Qadir, 2009 Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah,
Terj: Tim Pustaka Imam Syafi’I, (Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i).
23
24
Al Arif Ahmad Adib, 2009 Akidah Akhlak untuk Siswa Kelas VII Madrasah
Tsanawiyah, (Semarang: Aneka Ilmu)
Barizi Ahmad, 2004, Malaikat diantara Kita Pandangan Muhammad Abduh
tentang Dunia Malaikat, Diterjemahkan oleh A. Bakir Ihsan, (Jakarta:
Hikmah PT Mizan Publika).
A.G, Muhammad Fauzi. Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti. Bandung:
Grafindo Media Pretama, 2018.
Desi, Natalia. “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON-
EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI
BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 DEPOK.”
UNIVERSITAS SANATA DHARMA, 2018.
Faridah, Eva Siti. “Metode Examples Non Examples Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa SMPIT Al-Fikri Depok.” Dirosah Islamiyah 3, no. 1
(2021): 63–77.
RAPIAH. “PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI TEMA BERSIH ITU
SEHAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON
EXAMPLE.” Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka
Raya 1, no. 1 (2021): 1482.
A.G, Muhammad Fauzi. Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti. Bandung:
Grafindo Media Pretama, 2018.
Desi, Natalia. “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON-
EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI
BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 DEPOK.”
UNIVERSITAS SANATA DHARMA, 2018.
Faridah, Eva Siti. “Metode Examples Non Examples Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa SMPIT Al-Fikri Depok.” Dirosah Islamiyah 3, no. 1
(2021): 63–77.
RAPIAH. “PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI TEMA BERSIH ITU
SEHAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON
EXAMPLE.” Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka
Raya 1, no. 1 (2021): 1482.