Anda di halaman 1dari 9

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)


A. NAMA : RINA SUBEKTI, S.Pd.I

B. Judul Modul : Evaluasi Pembelajaran


C .Kegiatan Belajar : Asesmen Dalam Kurikulum Merdeka (KB 2)

D. Refleksi : Setelah mempelajari pada modul ini banyak ilmu dan


wawasan baru yang saya dapatkan.

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


A.Konsep Asesmen dalam Kurikulum Merdeka
Dalam Kurikulum Merdeka penilaian memakai istilah
asesmen yang artinya proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar.

1. Perkembangan dan pencapaian hasil belajar yang


berorientasi pada kompetensi membutuhkan asesmen yang
bervariasi dan berkala. Berikut ini adalah ilustrasi siklus
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen
adalah:
a) Pendidik menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran,di
dalamnya ada rencana asesmen
b) Pendidik melakukan asesmen di awal pembelajaran untuk
menilai setiap individu peserta didik untuk mempelajari materi
c) Berdasarkan hasil asesmen, Pendidik memodifikasi
rencana yang dibuatnya.
Konsep (Beberapa istilah
1
dan definisi) di KB B. Prinsip-prinsip Asesmen Pembelajaran
Ada beberapa implikasi yang harus dilakukan guru sebagai
berikut diantaranya:
1. Pendidik menguatkan asesmen di awal pembelajaran
yang digunakan

untuk merancang pembelajaran sesuai dengan kesiapan


peserta didik;

2. Pendidik merencanakan pembelajaran dengan


merujuk pada tujuan yang hendak dicapai dan
memberikan umpan balik agar peserta didik dapat
menentukan langkah untuk perbaikan kedepannya;
3. Pendidik memberikan umpan balik berupa kalimat
dukungan untuk menstimulasi pola pikir bertumbuh;

4. Pendidik melibatkan peserta didik dalam melakukan


asesmen, melalui penilaian diri, penilaian antar
teman, refleksi diri, dan pemberian umpan balik
antar teman;

5. Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta


didik untuk berefleksi tentang kemampuan mereka,
serta bagaimana meningkatkan kemampuan
tersebut berdasarkan hasil asesmen;

6. Pendidik merancang asesmen untuk mendorong


peserta didik terus meningkatkan kompetensinya
melalui asesmen dengan tingkat kesulitan yang tepat
dan umpan balik yang membangun;

7. Pada konteks PAUD, yang dipantau tidak hanya


berbagai aspek perkembangan yang ada di CP,
namun juga tumbuh kembang anak secara
keseluruhan.

C. Jenis-jenis Asesmen dalam Kurikulum Merdeka


Secara umum asesmen dalam Kurikulum Merdeka Belajar
terdiri dari 3 jenis, yaitu asesmen diagnostik, asesmen formatif,
dan asesmen sumatif.

1. Asesmen Diagnostik

Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi


kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik. Hasilnya
digunakan pendidik sebagai rujukan dalam merencanakan
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran
peserta didik. Dalam kondisi tertentu, informasi terkait
latar belakang keluarga, kesiapan belajar, motivasi belajar,
minat peserta didik, dan beberapa informasi lainnya
tentang anak didik dapat dipakai sebagai bahan
pertimbangan dalam merencanakan pembelajaran.
2.Asesmen Formatif
Penilaian atau asesmen formatif bertujuan untuk memantau
dan memperbaiki proses pembelajaran, serta mengevaluasi
pencapaian tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan untuk
mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, hambatan
atau kesulitan yang mereka hadapi, dan juga untuk
mendapatkan informasi perkembangan peserta didik.
Informasi tersebut merupakan umpan balik bagi peserta didik
dan juga pendidik.

Berikut ini adalah beberapa karakteristik asesmen formatif:


a) Terintegrasi dengan proses pembelajaran yang sedang
berlangsung, sehingga asesmen formatif dan pembelajaran
menjadi satu kesatuan. Demikian juga perencanaan
asesmen formatif dibuat menyatu dengan perencanaan
pembelajaran
b) Melibatkan peserta didik dalam pelaksanaannya, misalnya
melalui penilaian diri, penilaian antarteman, dan refleksi meta
kognitif terhadap proses belajarnya.

c) Memperhatikan kemajuan penguasaan dalam berbagai ranah


yang meliputi sikap, pengetahuan, keterampilan, motivasi, dan
gaya belajar, sehingga dibutuhkan metode atau strategi
pembelajaran serta dan instrumen penilaian yang tepat;

3. Asesmen Sumatif
Asesmen sumatif adalah asesmen yang dilakukan pada
akhir pembelajaran. Asesmen sumatif pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah bertujuan untuk menilai pencapaian
tujuan pembelajaran dan/atau CP peserta didik sebagai dasar
penentuan kenaikan kelas dan/atau kelulusan dari satuan
pendidikan. Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik
dilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil belajar
peserta didik dengan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran.
Sementara itu, pada pendidikan anak usia dini asesmen
sumatif digunakan untuk mengetahui capaian perkembangan
peserta didik dan bukan sebagai hasil evaluasi untuk
penentuan kenaikan kelas atau kelulusan. Asesmen sumatif
berbentuk laporan hasil belajar yang berisikan laporan
pencapaian pembelajaran dan dapat ditambahkan dengan
informasi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Berikut ini adalah beberapa karakteristik asesmen sumatif:
a) Dilakukan setelah proses pembelajaran berakhir, misalnya
satu lingkup materi, akhir semester, atau akhir tahun ajaran
b) Pelaksanaannya bersifat formal, sehingga membutuhkan
perancangan instrument yang tepat sesuai dengan capaian
kompetensi yang diharapkan;

c) Sebagai bentuk pertanggungjawaban sekolah kepada orag


tua dan peserta didik, serta kepada pemanggu kepentingan (stake
holdser);

d) Digunakan oleh sekolah dan pendidik untuk mengevaluasi


efektivitas program pembelajaran.

D. Merencanakan Asesmen Pembelajaran


Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang
disediakan, maka ia tidak perlu membuat perencanaan
asesmen. Namun, bagi pendidik yang mengembangkan sendiri
rencana pelaksanaan pembelajaran dan/atau modul ajar,
maka dia perlu merencanakan asesmen formatif yang akan
digunakan.
Tahapan yang dapat dilakukan dalam merencanakan asesmen
adalah merumuskan tujuan asesmen yang berkaitan erat
dengan tujuan pembelajaran. Setelah tujuan dirumuskan,
pendidik memilih dan/atau mengembangkan instrumen
asesmen sesuai tujuan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam memilih/mengembangkan instrumen, antara lain:
karakteristik peserta didik, kesesuaian asesmen dengan
rencana/tujuan pembelajaran dan tujuan asesmen,
kemudahan penggunaan instrumen untuk memberikan umpan
balik kepada peserta didik dan pendidik.

A) Berikut adalah contoh instrumen penilaian atau asesmen


yaitu:

1) Rubrik, yaitu pedoman yang dibuat untuk menilai dan


mengevaluasi kualitas capaian kinerja peserta didik sehingga
pendidik dapat menyediakan bantuan yang diperlukan untuk
meningkatkan kinerja. Rubrik juga dapat digunakan oleh pendidik
untuk memusatkan perhatian pada kompetensi yang harus
dikuasai.

2) Ceklis, yaitu daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik,


atau elemen yang dituju;
3) Catatan anecdotal, yaitu catatan singkat hasil observasi
yang difokuskan pada performa dan perilaku yang menonjol,
disertai latar belakang kejadian dan hasil analisis atas observasi
yang dilakukan;

4) Grafik perkembagan, yaitu grafik atau infografik yang


menggambarkan tahap perkembangan belajar.

B) Contoh uraian teknik asesmen yang dapat di adaptasi


sebagai berikut:

1. Observasi, yaitu penilaian peserta didik yang


dilakukan secara berkesinambungan melalui
pengamatan perilaku yang diamati secara berkala.
Observasi dapat difokuskan untuk semua peserta didik
atau per individu. Observasi dapat dilakukan dalam
tugas atau aktivitas rutin/harian;

2. Kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik


untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan
pengetahuannya ke dalam berbagai macam konteks
sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Asesmen
kinerja dapat berupa praktik, menghasilkan produk,
melakukan projek, atau membuat portofolio;

3. Projek, yaitu kegiatan penilaian terhadap suatu tugas


meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan
pelaporan, yang harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu;

4. Tes tertulis, yaitu tes dengan soal dan jawaban


disajikan secara tertulis untuk mengukur atau
memperoleh informasi tentang kemampuan peserta
didik. Tes tertulis dapat berbentuk esai, pilihan ganda,
uraian, atau bentukbentuk tes tertulis lainnya;
5. Tes lisan, yaitu pemberian soal/pertanyaan yang
menuntut peserta didik menjawab secara lisan, dan
dapat diberikan secara klasikal ketika pembelajaran;

6. Penugasan, yaitu pemberian tugas kepada peserta


didik untuk mengukur pengetahuan dan memfasilitasi
peserta didik memperoleh atau meningkatkan
pengetahuan;

7. Portofolio, yaitu kumpulan dokumen hasil penilaian,


penghargaan, dan karya peserta didik dalam bidang
tertentu yang mencerminkan perkembangan (reflektif-
integratif) dalam kurun waktu tertentu.

E. Bentuk-bentuk Asesmen dalam Kurikulum


Merdeka
Bentuk asesmen dalam Kurikulum Merdeka, baik
untuk asesmen formatif maupun sumatif terbagi kepada
dua bentuk, yaitu tertulis dan tidak tertulis. Bentuk
asesmen tertulis adalah:
1. Jurnal yang bertujuan untuk melatih kemampuan
murid untuk mengorganisasi dan mengekspresikan
ide/pemikiran mereka dalam bentuk tulisan,
memberikan kebebasan berpikir, dan menjadi alat
untuk murid merefleksikan perkembangan mereka
secara berkesinambungan;

2. Essay yang bertujuan untuk mengasah keterampilan


peserta didik dalam menulis akademis, seperti
mengembangkan argumen, menyajikan bukti,
mencari sumber terpercaya untuk mendukung
argumen, dan menggunakan referensi dengan tepat.
Essay juga bertujuan untuk mengembangkan cara
berpikir kritis dan daya analisis murid;
3. Poster yang bertujuan untuk mendorong
kemampuan murid untuk mengeksplorasi topik dan
mengkomunikasikan pemahaman mereka dengan
cara semenarik mungkin

4. Tes Tertulis yang terdiri dari soal multiple choice,


kuis, dan lainnya

Sedangkan bentuk asesmen tidak tertulis di antaranya adalah:


1. Diskusi kelas yang bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik untuk
berkomunikasi di depan publik dan mengemukakan
pendapat, serta melatih peserta didik untuk belajar
berdemokrasi, mendengarkan dan menerima
pendapat orang lain yang mungkin berbeda
dengannya, juga merespons pendapat tersebut
dengan cara yang sopan dan simpatik;

2. Drama yang bertujuan mengembangkan


kemampuan seni peran dan berkomunikasi murid.
Mendorong murid untuk melihat sebuah masalah
dari perspektif yang berbeda sehingga dapat
menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis
murid;

3. Produk dalam bentuk membuat model miniatur 3


dimensi (diorama), produk digital, produk seni, dll.
Pembuatan produk ini bertujuan untuk
mengembangkan kreativitas dan menanamkan
pengertian mengenai sebuah peristiwa;
4. Presentasi yang bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan berkomunikasi dan mendorong peserta
didik untuk memahami topik presentasi dengan
mendalam;
5. Tes lisan dalam bentuk kuis tanya jawab secara lisan
dengan tujuan untuk mengonfirmasi pemahaman
murid dan menerapkan umpan balik.

F. Penyusunan Instrumen Penilaian

1) Tes tertulis

2) Penilaian Sikap (Afektif)

3) Penilaian Keterampilan

G. Refleksi dan Tindak Lanjut Pembelajaran dan Asesmen

Asesmen terhadap perencanaan pembelajaran dapat


dilakukan dengan cara sebagai berikut ini:

1) Refleksi diri terhadap perencanaan serta proses


pembelajaran.

2) Refleksi diri terhadap hasil asesmen dilakukan oleh


sesama pendidik;

3) Melakukan refleksi terhadap perencanaan dan


pelaksanaan pembelajaran,
1. Bagaimana membedakan istilah pengetahuan
Daftar materi pada KB faktual,konseftual,dan prosedur
2
yang sulit dipahami 2. Penalaran level 1, aplikasi level, dan penalaran level 3 dari
pengelompokan yang disampaikan oleh Anderson.

1. Penilaian autentik dilakukan secara konferhensif untuk


Daftar materi yang sering meniali dan mengukur hasil belajar peserta didik meliputi ranah
3 mengalami miskonsepsi sikap,pengetahuan dan keterampilan.
dalam pembelajaran 2. Penilaian merupakan bagian yang tidak terpisah di dalam
evaluasi pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai