Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR KERJA

ANALISIS PENENTU PENYEBAB MASALAH


PENGEMBANGAN PROFESI GURU
NAMA : ABDULLAH
NIM :

PETUNJUK : Rencana aksi (action plan) adalah suatu rencana kegiatan yang lebih rinci dan operasional dalam
mengatasi masalah berdasarkan langkah solusi yang telah ditetapkan sebelumnya untuk meningkatkan dan
memperoleh hasil yang ditetapkan secara maksimal atau lebih baik.

Langkah 1

No Apa Saja Yang Dari Mana Sumber Siapa saja pihak Kapan waktu
Akan Dipelajari Belajarnya yang akan diajak pelaksanaanya
untuk
Berdiskusi
1 Konsep 1. Jurnal ilmiah 1. Rekan guru. Minggu ke-2 bulan juni.
Profesionalisme dan publikasi 2. Kepala sekolah.
guru dalam akademik. 3. Orang tua
pembelajaran 2. Jurnal ilmiah siswa.
dan publikasi 4. Organisasi
akademik. profesi guru.
3. Buku dan 5. Peneliti atau
panduan pakar
pedagogis. pendidikan.
6. Komunitas
pendidikan.
Langkah 2

Penyusunan Rencana Aksi

A. Judul

SISWA SERING TERLAMBAT MASUK SEKOLAH DAN MENINGGALKAN BANYAK


PELAJARAN

B. Latar Belakang

Siswa yang seringkali terlambat masuk sekolah dan cenderung meninggalkan banyak pelajaran.
Beberapa faktor dalam melatarbelakangi hal tersebut adalah:

1. Lingkungan Keluarga Siswa berasal dari keluarga dengan situasi yang tidak stabil. Mungkin
orang tuanya bercerai atau terlibat dalam konflik rumah tangga yang mengganggu stabilitas
keluarga. Kondisi ini dapat menyebabkan stres dan ketidaknyamanan bagi Siswa, yang pada
gilirannya mempengaruhi kemampuannya untuk bangun pagi dan mempersiapkan diri dengan
baik sebelum berangkat ke sekolah.
2. Kurangnya Pengawasan Orang Tua Mungkin orang tua Siswa sibuk dengan pekerjaan atau
memiliki tanggung jawab lain yang membatasi waktu mereka untuk mengawasi Siswa.
Kurangnya pengawasan ini membuat Siswa cenderung kurang disiplin dalam rutinitas harian dan
kurang mendapatkan dorongan untuk hadir tepat waktu di sekolah.
3. Masalah Kesehatan atau Kondisi Tidur Ada kemungkinan bahwa Siswa mengalami masalah
kesehatan atau gangguan tidur yang tidak terdiagnosis. Mungkin dia sulit tidur pada malam hari,
sehingga sulit baginya untuk bangun pagi. Kekurangan tidur yang kronis dapat menyebabkan
kelelahan dan kurangnya konsentrasi di sekolah, yang pada akhirnya mempengaruhi
partisipasinya dalam pelajaran.
4. Tidak Termotivasi dengan Materi Pelajaran Mungkin Siswa tidak merasa terhubung atau tertarik
dengan sebagian besar materi pelajaran yang diajarkan di sekolah. Ketidakminatannya ini dapat
menyebabkan kurangnya motivasi untuk hadir dan berpartisipasi secara aktif dalam pelajaran.
Rasa bosan atau kurangnya tantangan dalam pembelajaran juga dapat mempengaruhi
keterlibatannya di sekolah.
5. Masalah Sosial atau Perasaan Tidak Nyaman di Sekolah Siswa mungkin menghadapi tantangan
sosial di sekolah, seperti konflik dengan teman sebaya atau kesulitan dalam berinteraksi dengan
orang lain. Jika dia merasa tidak nyaman atau tidak dihargai di lingkungan sekolah, ini dapat
mempengaruhi motivasinya untuk hadir dan berpartisipasi dalam pelajaran.
6. Kurangnya Dukungan dan Bimbingan Siswa mungkin tidak mendapatkan dukungan yang
memadai dari guru atau staf sekolah. Jika dia kesulitan dalam pemahaman materi pelajaran atau
membutuhkan bantuan tambahan, tetapi tidak mendapatkan sumber daya atau perhatian yang
memadai, ini dapat memperburuk kecenderungannya untuk telat masuk dan meninggalkan
pelajaran.
C. Permasalahan
1. Siswa sering terlambat datang ke sekolah
2. Kurangnya keinginan siswa untuk belajar

D. Rencana Aksi

1. Tahapan pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksankan

a. Komunikasi dengan Orang Tua

 Mengadakan pertemuan dengan orang tua Siswa untuk membahas masalah keterlambatan dan
ketidakhadiran yang sering terjadi.
 Membuat saluran komunikasi yang terbuka antara sekolah dan orang tua untuk memahami penyebab
dan mencari solusi bersama. b. Pemantauan dan Peningkatan Kehadiran
 Membuat sistem pemantauan kehadiran yang efektif, termasuk catatan harian dan pengumpulan data
mengenai keterlambatan dan ketidakhadiran Siswa.
 Menyusun program insentif atau penghargaan bagi siswa yang hadir secara teratur dan tepat waktu.
 Melakukan follow-up secara rutin dengan orang tua Siswa untuk memantau dan meningkatkan
kehadirannya. c. Dukungan Psikologis dan Emosional
 Menyediakan layanan konseling di sekolah untuk membantu Siswa mengatasi stres, kecemasan, atau
masalah emosional yang mungkin mempengaruhi kehadirannya.
 Mengadakan pertemuan individu dengan Siswa untuk mendengarkan perasaannya, memahami
kekhawatirannya, dan memberikan dukungan yang diperlukan. d. Peningkatan Keterlibatan Orang
Tua
 Melibatkan orang tua dalam proses pendidikan Siswa, seperti mengirimkan laporan kehadiran dan
catatan kemajuan secara rutin.
 Mengundang orang tua untuk menghadiri pertemuan orang tua-guru secara teratur guna memperoleh
pembaruan tentang perkembangan Siswa dan membahas strategi yang dapat diterapkan di rumah. e.
Pengembangan Rencana Tindak Lanjut
 Memonitor rencana aksi yang telah ditetapkan dan mengevaluasi efektivitasnya secara berkala.
 Melakukan evaluasi terhadap perubahan perilaku Siswa dan mengidentifikasi tindakan perbaikan
yang perlu diambil jika diperlukan.
2. Pembagian tugas

a. Guru Guru melaporkan ke Wali kelas terhadap perilaku siswa

b. Wali Kelas Wali kelas menerima laporan dan menindak lanjuti kepada siswa yang bersangkutan,
kemudia melaporkannya kepada BK

c. Guru BK Guru BK menerima dan menindak lanjuti laporan dari Wali Kelas

d. Waka Kesiswaan Kesiswaan memfasilitasi untuk melakukan diskusi dengan orang-orang yang terkait
dalam menyelesaikan permasalahan

3. Faktor-faktor keberhasilan

1. Siswa kembali masuk aktif seperti biasanya tanpa ada keterlambatan pada semua mata pelajaran

2. Siswa mentaati peraturan yang sudah ditentukan oleh sekolah.

4. Antisipasi kendala dan strategi mengatasinya

a. Ketidakstabilan keluarga atau masalah rumah tangga yang mempengaruhi kehadiran siswa. Cara
mengatasinya adalah:

 Membentuk tim dukungan yang terdiri dari guru, konselor, dan staf sekolah lainnya untuk membantu
siswa dalam menghadapi dan mengatasi masalah rumah tangga.
 Menyediakan sumber daya dan informasi tentang layanan pendukung di luar sekolah, seperti
kelompok dukungan keluarga atau konseling pernikahan, jika diperlukan.

b. Masalah kesehatan atau gangguan tidur yang mempengaruhi keterlambatan dan ketidakhadiran. Cara
mengatasinya adalah:

 Menganjurkan orang tua untuk mencari saran medis jika ada indikasi masalah kesehatan atau
gangguan tidur yang memengaruhi keteraturan siswa.
 Berkoordinasi dengan tenaga medis sekolah untuk memantau dan mendukung kesehatan siswa,
termasuk memberikan saran dan rekomendasi terkait tidur yang sehat.

c. Masalah sosial atau ketidaknyamanan di lingkungan sekolah. Cara mengatasinya adalah:

 Mengadakan program pengembangan sosial dan emosional yang menyediakan ruang aman bagi
siswa untuk berinteraksi dan belajar keterampilan sosial.
 Membentuk kelompok dukungan teman sebaya atau mentor yang dapat memberikan dukungan sosial
kepada siswa yang mengalami kesulitan. 5. Monitoring dan Pelaporan a. Monitoring Semua
stakeholder melakukan visitasi kepada keluarga siswa yang bermasalah b. Pelaporan Wali kelas
melaporkan kembali hasil dari visitasi kepada kepala madrasah.

Pamekasan, 10 Juni 2023


Dosen Pengampu

Dr. Fathol Haliq, M.,SI.

Anda mungkin juga menyukai