Anda di halaman 1dari 46

LK-11a: Penyusunan Proposal PTK

Halaman
Judul Kata
Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat
Penelitian BAB II Kerangka Teori
A. Landasan Teori
B. Penelitian Terdahulu
C. Hipotesis Penelitian (Jika
ada) BAB III Metode Penelitian A. Jenis Penelitian
A. Variabel Penelitian
B. Populasi dan Sampel
C. Jenis, Sumber dan
Teknik Pengumpulan Data
D. Teknik Analisis dan
Pengujian Hipotesis (Jika ada)
Daftar Pustaka

LK-11b: Penyusunan Instrumen PTK

No Alat Instrumen Jenis Instrumen Contoh instrumen

1 Angket  Daftar Cocok (Check list)  ….


 Skala (Scala)
 Inventory (Inventory)

2 Wawancara  Pedomana Wawacara Untuk wawancara


 Daftar Cocok (Check list) menggunakan
pedoman wawancara
berupa pertanyaan-
pertanyaan yang harus
dijawab oleh siswa
mengenai masalah
atau kesulitan yang
dihadapi siswa dalam
pembelajaran
Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti

3 Pengamata  Lembar Pengamatan  Untuk


n  Panduan Observasi observasi
(Observasi)  Daftar Cocok (Check list) menggunakan
lembar
observasi
yang formatnya
terlampir

4 Tes  Soal Ujian  Untuk tes tertulis


 Inventory (Inventori) menggunakan
butir-butir
soal yang dibuat
oleh guru
sesuai
dengan materi
yang diberikan,
soal berupa
pilihan ganda
yang
diberikan
pada
sisw
a dikerjakan di
siklus I dan
siklus II.
5 Dokumentasi  Daftar Cocok (Check list)  ….
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN “JIG SAW”


PADA MATERI SUJUD DILUAR SHOLAT BAGI SISWA KELAS VIIB
SMPN 3 GEDANGSARI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Disusun Oleh:
NURIDA BUDI SETIAWATI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN KALI JAGA YOGYAKARTA
2023
BAB 1
LATAR BELAKANG MASALAH

A. Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah pada penelitian tindakan kelas dengan judul


“PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN “JIG SAW” PADA MATERI
SUJUD DILUAR SHOLAT BAGI SISWA KELAS VIIB SMPN 3
GEDANGSARI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
TAHUN PELAJARAN 2023/2024 ” adalah sebagai berikut:

1. Minimnya hasil belajar: terindikasinya perolehan hasil belajar siswa


SMPN 3 Gedangsari dalam maple PAI yamh belum mencapai target.
2. Kurangnya keterlibatan siswa: Metode yang digunakan dalam
pembelajaran PAI masih kurang berfariasi sehingga menyebabkan
siswa bosan. Kurangnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran dapat
mempengaruhi pemahaman dan hasil belajar mereka.
3. Model kefektifan yang terkandung dalam JIG SAW yang mampu
membangkitkan siswa: metode ini mampu menumbuhkan nilai nilai
profil pelajar Pancasila karena karakternya yang bercirikhas
berkelompok dalam menyelesaiakan permasalahan dalam
pembelajaran. Melalui metode ini siswa mengembangkan pemahaman
konsep, keterampilan dalam bernalar dan berpikir kritis, dan
kemampuan memecahkan masalah melalui situasi atau masalah dunia
nyata. Metode ini dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih
aktif dan relevan bagi siswa.
4. Kebutuhan peningkatan hasil belajar: Peningkatan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran PAI sangat penting untuk memastikan pemahaman
yang di berikan guru berhasil dengan baik. Dengan menerapkan
metode JIG SAW ini, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dan memperkuat pemahaman mereka tentang materi PAI.
Dengan mempertimbangkan latar belakang masalah di atas, penelitian
tindakan metode kelas ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas
penerapan metode pembelajaran JIG SAW dalam meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas VII SMPN 3
Gedangsari. Dengan demikian, diharapkan penelitian ini dapat memberikan
solusi yang efektif dan efisien untuk meningkatkan pembelajaran PAI dan
hasil belajar siswa di jenjang SMP.

Oleh karena itu peneliti melakukan langkah untuk memperbaiki pembelajaran


melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) khususnya mata pelajaran
pendidikan agama islam dan budi pekerti pada materi fqih, dengan
mengupayakan peningkatan pembelajaran pendidikan agama islam dan budi
pekerti melalui metode Jig Saw, yang akan diberi judul “ PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN “JIG SAW” PADA MATERI SUJUD
DILUAR SHOLAT BAGI SISWA KELAS VIIB SMPN 3 GEDANGSARI
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TAHUN
PELAJARAN 2023/2024 ”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut di atas,
maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah cara untuk meningkatkan prestasi belajar materi sujud
Syukur pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti
siswa kelas VII SMPN 3 Gedangsari pada semester ganjil tahun pelajaran
2023/2024 ?
2. Apakah melalui meodel pembelajaran JIG SAW dapat meningkatkan
prestasi belajar materi sujud Syukur pada maple Pendidikan agama islam
siswa kelas VII SMPN 3 Gedangsari tahun pelajaran 2023/2024 ?.
3. Apakah dengan menerapkan metode JIG SAW dapat menanamkan
karakter siswa kelas VII SMPN 3 Gedangsari melalui materi-materi
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan identifikasi masalah dan perumusan masalah diatas,
maka penelitian dilakukan dengan tujuan untuk :
1. Tujuan Umum
Secara umum Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa hingga mampu mencapai ketuntasan belajar . Hal
tersebut diukur dengan membandingkan hasil nilai siswa pada akhir
pembelajaran dengan Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM) yang
telah ditetapkan. pada waktu yang lain.

Penelitian ini diharapkan mampu menemukan kelemahan dan kekurangan


terhadap strategi pembelajaran yang dilakukan guru sehingga dapat
ditemukan solusi pemecahannya, sehingga berawal dari kelemahan dan
kekurangan serta kelebihan tersebut bisa dimanfaatkan para pembaca
dalam meningkatkan prestasi siswa.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan
agama islam dan budi pekerti khususnya pada materi sujud Syukur dengan
pemanfaatan metode Jig Saw.

Selain itu juga untuk menemukan bentuk strategi pembelajaran


yang efektif yang dapat digunakan sebagai referensi untuk melaksanakan
pembelajaran yang sama pada waktu yang lain. Penelitian ini diharapkan
mampu menemukan kelemahan dan kekurangan terhadap strategi
pembelajaran yang dilakukan guru sehingga dapat ditemukan solusi
pemecahannya.
D. Manfaat Penelitian
Perbaikan pembelajaran pada penelitian ini secara teori akan
memberikan informasi pada dunia pendidikan bahwa usaha perbaikan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa. Peningkatan proses dan hasil belajar tersebut terindikasi dengan
semakin meningkatnya jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas KKM
yang ditetapkan.

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memiliki


kegunaan sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
a. Agar dapat menerima konsep dalam materi pendidikan agama Islam
dan Budi Pekerti secara benar sehingga dapat terhindar dari
kesalahaan konsep.
b. Menghindarkan siswa dari kekeliruan menentukan masalah dan
materi yang ada dalam pendidikan agama islam dan Budi Pekerti.
c. Dengan penerimaan konsep yang benar siswa mampu
menggunakannya dalam mata pelajaran lain atau dalam kegiatan
sehari-hari.

2. Bagi Guru
a. Guru mempunyai pengetahuan dalam penelitian Tindakan kelas yang
digunakan.
b. Guru akan lebih mempunyai rasa kepekaan yang kuat terhadap para
muridnya serta mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah
yang terjadi di kelas sehingga proses pembelajaran dapat tercapai
dengan baik.
c. Memiliki kretifitas guru dalam menemukan strategi pembelajaran
yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar para siswanya.
3. Bagi Sekolah/ Instansi Pendidikan
a. Sebagai bahan untuk masukan bagi teman sejawat ataupun guru yang
berada di lingkungan sekolah untuk meningkatkan kreatifitas
pembelajaran pendidikan.
BAB II
KERANGKA TEORI

A. Landasan Teori

a. Pembelajaran Jig Saw

a). Pengertian Model Pembelajaran JIG SAW

Model pembelajaran jigsaw ini di kembangkan oleh Elliot Aronson.

Menggunakan jigsaw, mempunyai ciri bahwa peserta didik di kelompokkan

kepada tim belajar yang bersifat heterogen. Setiap kelompok diberi informasi

yang membahas salah satu topik dari materi Pelajaran yang mereka pelajari saat

itu. Dari informasi yang di berikan itu pada setiap kelompok , masing-masing

anggota harus mempelajari bagian-bagian yang berbeda dari informasi tersebut.

Misalnya, jika A diminta mempelajari informasi tentang rukun iman, maka lima

orang anggota didalamnya harus mempelajari bagian-bagian yang lebih kecil

dari rukun iman, seperti iman kepada Allah, malaikat Rosul dan lain sebagainya.

Dalam teknik ini, guru harus memperhatikan skemata atau latar belakang

pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan

pelajaran menjadi lebih bermakna dan berfariatif. Selain itu, siswa bekerja sama

dengan sesama siswa yang menuntut untuk sikap bekerjasama dan mempunyai

banyak kesempatan dalam mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan

dalam kemampuan berkomunikasi mengutarakan pendapat.

Model pembelajaran jigsaw adalah suatu tipe dalam pembelajaran kooperatif

yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung

jawab atas penguasaaan bagian matei belajar dan mampu mengajarkan materi

tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.

Model pembelajaran jigsaw desain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab

siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa
tidak hanya mempelajari materi yang di berikan, tetapi mereka juga harus siap

memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang

lain. Dengan demikian, Siswa akan belajar bertukar pikiran bersama teman

lainnya.

Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk

diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran

yang di tugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali kepada tim

/ kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang

apa yang telah mereka pelajari sebelumnya.

Model pembelajaran jigsaw terdapat kelompok asal dan kelompok ahli.

Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan

kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal

merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli yaitu kelompok siswa

yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang di tugaskan untuk

mempelajari dan mendalami topik tertentu dalam menyelesaikan tugas-tugas

yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian di jelasakan kepada

kelompok asal

b). Langkah-langkah dalam pelaksanaan model pembelajaran jigsaw.

Dalam pelaksanaan model pembelajaran jigsaw, langkah-langkahnya yaitu

sebagai berikut :

a. Guru membagi topik pelajaran menjadi 4 bagian/subtopik. Misalnya topik

tentang novel,dibagi menjadi alur, tokoh, latar dan tema.

b. Sebelum subtopik-subtopik itu diberikan, guru memberikan pengenalan

mengenai topik yang akan dibahas pada pertemuan hari itu. Guru bisa

menuliskan topik ini di papan tulis dan bertanya kepada siswa apa yang

mereka ketahui mengenai topik tersebut. Kegiatan brains torming ini

dimaksudkan untuk mengaktifkan kemampuan siswa agar lebih siap


menghadapi bahan pelajaran yang baru.

c. Siswa dibagi dalam kelompok

d. Bagian/subtopik pertama diberikan kepada siswa/anggota 1, sedangkan

siswa /anggota 2 menerima bagian/subtopik yang kedua demikian

seterusnya

e. Kemudian, siswa di minta membaca/mengerjakan bagian/subtopik mereka

masing-masing

f. Setelah selesai, siswa saling beridiskusi mengenai bagian/subtopik yang

dibaca/dikerjakan masing-masing bersama rekan-rekan satu anggotanya.

Dalam kegiatan ini, siswa bisa saling melengkapi dan berinteraksi anatar

satu dengan yang lainnya.

c). Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Jigsaw

Pembelajaran kooperatiftife Jigsaw memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan model pembelajaran Jigsaw adalah sebagai berikut :

a. Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar, karena sudah ada

kelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada rekanrekannya.

b. Mengembangkan kemampuan siswa mengungkapkan ide atau gagasan

dalam memecahkan masalah tanpa takut membuat salah.

c. Dapat meningkatkan kemampuan social : mengembangkan rasa harga

diri dan hubungan interpersonal yang positif.

d. Siswa lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat karena siswa

diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan menjelaskan materi pada

masing-masing kelompok.

e. Siswa lebih memahami materi yang diberikan karena dipelajari lebih

dalam dan sederhana dengan anggota kelompoknya


b. Hasil Belajar

a). Pengertian Hasil Belajar

Untuk memberikan pengertian tentang hasil belajar maka akan diuraikan terlebih

dahulu dari segi bahasa. Pengertian ini terdiri dari dua kata ‘hasil’ dan ‘belajar’.

Dalam KBBI hasil memiliki beberapa arti:

1) Sesuatu yang diadakan oleh usaha.

2) Pendapatan; perolehan; buah. Sedangkan belajar adalah perubahan tingkah

laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman

Secara umum Abdurrahman menjelaskan bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.menurutnya

juga anak-anak yang berhasil dalam belajar ialah berhasil mencapai tujuan

tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.

Lebih luas lagi Subrata mendefenisikan belajar adalah “(1) membawa kepada

perubahan, (2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkanya

kecakapan baru, (3) Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha dengan sengaja”.

Dari beberapa defenisi di atas terlihat para ahli menggunakan istilah

“perubahan” yang berarti setelah seseorang belajar akan mengalami perubahan.

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses

belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik

pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga menjadi lebih

baik dari sebelumnya.

b). Penilaian Hasil Belajar

Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran

perlu dilakukan usaha atau tindakan penilaian atau evaluasi. Proses belajar

mengajar adalah proses yang bertujuan. Tujuan tersebut di nyatakan dalam

rumusan tingkah laku yang diharapkan dimiliki siswa setelah menyelesaikan

pengalaman belajarnya. Fungsi penilaian hasil belajar Fungsi penilaian bukan


hanya untuk menentukan kemajuan belajar siswa, tetapi sangat luas. Fungsi

penilaian adalah sebagai berikut :

1) Penilaian membantu siswa merealisasikan dirinya untuk mengubah atau

mengembangkan perilakunya

2) Penilaian membantu siswa mendapat kepuasan atas apa yang telah di

kerjakannya.

3) Penilaian membantu guru untuk menetapkan apakah metode mengajar yang

digunakan telah memadai.

4) Penilaian membantu guru membuat pertimbangan administrasi.

c). Tujuan Penilaian

Tujuan penilaian tidak hanya memberikan dasar penilaian angka atas hasil

belajar siswa. Program penilaian hasil belajar bertujuan untuk :

1) Memberikan informasi tentang kemajuan individu dari peserta didik dalam

mencapai kompetensi yang ingin di raih.

2) .Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan

belajar yang lebih lanjut,.

3) Memberikan informasi yang dapat digunakan oleh guru dan oleh siswa

untuk menegetahui tingkat kemampuan siswa, seperti untuk menetapkan

program remidi dan pengayaan.


B. Peneliti Terdahulu
Dalam penulisan PTK ini peneliti ingin menggali informasi dari penelitian-

penelitian sebelumnya sabagai bahan untuk masukan dan perbandingan

serta penguatan letak uregensi dari penelitian ini. Serta ingin menjabarkan pula

baik mengenai kekurangan atau kelebihan yang sudah ada. Di harapkan nantinya

akan menghasilkan karya yang baik guna untuk menyelesaikan masalah yang ada

di lapangan.

a. Skripsi MUHAMMAD KAHPI K, mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan


Keguruan UIN ALAUDDIN MAKASSAR tahun 2022 dengan judul
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR PAIBP MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES
TURNAMENT) DI SMP NEGERI 1 PAREPARE.
Adapun perbedaan dari penelitian ini adalah fokus penelitian yang ada di

skripsi ini adalah skripsi ini mengkomperasikan antara model pembelajaran

Jig Saw dan TGT atau (Teams games tournament). Hal ini berarti pada

skripsi ini memilih mana yang lebih efektif dalam menyelesaikan masalah

dengan kaitannya adalah hasil belajar yang di capai oleh siswa. Sedangkan

peneliti pada PTK ini lebih pada pemecahan masalah dalam pembelajaran

akan di selesaikan dengan menggunakan metode Jig Saw.Adapun

persamaannya adalah sama sama fokus masalah yang di angkat adalah

bagaimana Upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Skripsi VIVI MEI INDRIYANI, Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Institut

Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung 2016/2017 dengan judul

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH

KELAS V DI MI ALKHAIRIYAH KALIAWI KECAMATAN

TANJUNG KARANG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG.

Perbedaan pada penelitian ini adalah jika pada skripsi ini objek untuk
penelitian adalah di sekolah dasar dengan tentunya memiliki daya

perkembangan kognitif yang berbeda pada objek penelitian pada PTK ini.

Karena dalam PTK ini objek penelitiannya anak anak pada usia Pendidikan

menengah pertama. Adapun persamaannya adalah sama sama meneliti

bagaimana penerapan model pembelajaran jigsaw dalam meningkatkan

hasil belajar mata Pelajaran Fiqih.

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis berasal dari dua suku kata, yaitu “hypo” yang artinya di bawah dan

“thesa” yang artinya kebenaran. Jika digabungkan artinya di bawah kebenaran.

Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk menjadi benar

maka sesuatu harus di uji kebenarannya 1. Pendapat lain menyatakan bahwa

hipotesis adalah “dugaan awal yang mungkin salah dan mungkin juga benar, ia

akan menolak jika salah satu palsu dan diterima jika ia benar.”Berdasarkan

pendapat tersebut dapat dipahami bahwa hipotesis adalah pernyataan atau jawaban

awal yang kebenarannya belum dapat dipastikan tanpa adanya pembuktian terlebih

dahulu. Berdasarkan latar belakang masalah dan pendapat diatas, bahwa hipotesis

awal terjadinya permasalahan tentang menurunnya hasil belajar siswa pada materi

sujud di luar sholat adalah bahwa siswa belum diajak oleh guru untuk aktif dalam

pembelajaran sehingga hal ini menyebabkan mereka tidak bersemangat dalam

menerima ilmu. Dan juga metode yang di gunakan guru belum berfariatif sehingga

anak menjadi bosan untuk menerima ilmu.Maka dari itu munculah sebuah

hipotesis tindakan yang akan diajukan dalam tulisan ini adalah “PENERAPAN

MODEL PEMBELAJARAN “JIG SAW” PADA MATERI SUJUD DILUAR

SHOLAT BAGI SISWA KELAS VIIB SMPN 3 GEDANGSARI DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TAHUN PELAJARAN

2023/2024”.

1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, Cet. IV, 2004), hlm. 68.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Penelitian yang

bertujuan untuk memberikan sumbangan nyata bagi peningkatan profesionalisme

guru, menyiapkan pengetahuan, pemahaman dan wawasan tentang perilaku guru

mengajar dan peserta didik mengajar. Penelitian ini juga bisa dijadikan sarana

dalam memberikan solusi dan memecahkan masalah masalah yang ada di dalam

kelas, sehingga semua tujuan bisa tercapai.

Sesuai dengan tujuan penelitian, dalam penelitian ini digunakan metode

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini sangat

cocok untuk bagi guru untuk mengembangkan pembelajaran yang dilakukan

karena dalam pembelajaran melaui penelitian tindakan kelas relatif sederhana

dan mudah diterapkan.

Istilah penelitian tindakan berasal dari kata action research dalam bahasa inggris.

Beberapa istilah lain yang sama-sama diterjemahkan dari kata action research,

adalah riset aksi, kaji tindak, dan riset tindakan. Penelitian tindakan ini

dicipatakan oleh Kurt Lewin, seorang sosiolog Amerika yang bekerja pada

proyekproyek kemasyarakatan yang berkenaan dengan integrasi dan keadilan

sosial di berbagai bidang seperti perumahan dan ketenagakerjaan. Karena

dilaksanakan di kelas, maka penelitian tindakan ini di kenal dengan istilah

penelitian tindakan kelas (PTK).

PTK berfokus pada kelas atau pada proses pembelajaran yang terjadi dikelas,

bukan pada instrumen input kelas (silabus, RPP, materi dan lain-lain)Tupun

output (hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengkaji mengenai hal-hal yang

terjadi didalam kelas. Makna kelas dalam PTK adalah sekelompok peserta didik

(siswa) yang sedang belajar yang tidak hanya terbatas didalam ruangan tertutup
saja, tetapi dapat juga ketikasiswa sedang melakukan karyawisata, praktik di

laboratorium, di bengkel, di rumah, atu di tempat lain, atau ketika siswa sedang

mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru baik disekolah atau di tempat lain 2.

Pada sisi lain, PTK ini akan mendorong para guru untuk memikirkan apa yang

mereka lakukan sehari-hari dalam menjalankan tugasnya. Mereka akan kritis

terhadap apa yang mereka lakukan tanpa tergantung pada teori-teori yang muluk-

muluk dan bersifat universal yang di temukan oleh para pakar peneliti yang

seringkali tidak cocok dengan situasi dan kondisi kelas.3

PTK meliputi tiga kata “penelitian”, “tindakan” dan “kelas”. Penelitian adalah kegiatan

mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh

data atau informasi yang bermanfaat bagi penelitirtent atau orangorang yang

berkepentingan dalam rangka peningkatan kualitas di berbagai bidang. Tindakan adalah

suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam

pelaksanaan nya berbentuk rangkaian periode atau siklus kegiatan. Sedangkan kelas

adalah sekelompok siswa atau mahasiswa yang dalam wakru yang sama dan tempat

yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru atau dosen yang sama.4

Gambar 1. Siklus Kegiatan PTK (Arikunto 2010: 137)

2
Ekawarna, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta Selatan: Referensi,2013) h.3-4
3
Masnur Muslich, Melaksanakan PTK Itu Mudah,(Jakarta: Bumi Aksara, 2011) h. 10
4
Ekawarna, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta Selatan: Referensi,2013) h.4
B. VARIABEL PENELITIAN

Variabel pada penelitian ini terdiri dari dua yaitu variabel terikat dan variabel bebas.

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Sebaliknya variabel

bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Adapun variabel dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Variabel terikat penelitian ini adalah Hasil belajar siswa kelas VII SMPN 3 Gedangsari.

2. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Jig Saw.

C. POPULASI & SAMPEL

1. Populasi

Dalam pelaksanaan penelitian ini perlu ditetapkan adanya populasi, Tujuannya untuk

mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini. Untuk lebih jelasnya, penulis akan

menggunakan beberapa rumusan tentang pengertian populasi sebagai berikut:

Sugiyono (2010:80) mengemukakan bahwa populasi adalah “ wilayah generalisasi yang terdiri

atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Pengertian populasi menurut

kamus ilmiah (2003:502) adalah“ penduduk, jumlah penduduk, kepadatan penduduk“.

Adapun yang menjadi subyek penelitian ini adalah jumlah siswa SMP Negri 3 Gedangsari kelas

VII dengan 128 jumlah siswa dan 1 orang guru pendidikan agama islam. Adapun jumlah

populasi tersebar sebagai berikut :

Tabel 1. Sebaran Populasi Penelitian Siswa SMP Negri 3 Gedangsari kelas VII.

Nomer Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Laki laki Perempuan

1 VII A 16 16 32

2 VII B 15 17 32

3 VII C 16 16 32

4 VII D 16 16 32
2. Sampel

Jika pada populasi mengandung keseluruhan dari materi yang akan diteliti, maka pada sampel

adalah sebagian dari objek yang akan diteliti, atau sebagai dari jumlah populasi yang ditetapkan.

Sejalan dengan pengertian sampel tersebut, Sugiyono (2010:81) mengungkapkan bahwa sampel

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada, misalnya karna

keterbatasan waktu, dana dan tenaga, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil

dari populasi itu. Penelitian sampel bertujuan untuk memperoleh keterangan mengenai objek

dengan cara mengamati hanya sebagian dari populasi sebagai suatu reduksi terhadap seluruh

objek penelitian.

Selanjutnya, penelitian sampel untuk penafsiran, ramalan, dan menguji hipotesis yang telah

dirumuskan. Pentingnya menggunakan sampel adalah karena sulitnya meneliti seluruh populasi.

Dengan alasan tersebut peneliti menggunakan teknik random sampling, yakni teknik penentuan

sampel, dimana semua elemen populasi memiliki peluang serta kemungkinan yang sama sebagai

sampel.

Pengambilan data dalam teknik random sampling ini dilakukan dimana peneliti memperkirakan

bahwa setiap sampel berkedudukan yang sama dalam hal yang akan diteliti. Sampel yang peneliti

ambil adalah kelas VII B sejumlah 32 siswa.

C. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis

Pada proses pengumpulan data ini peneliti tindakan kelas memakai jenis metode kualitatif.

Jenis metode ini merupakan metode yang fokus pada pengamatan yang mendalam. Oleh

karenanya, penggunaan metode kualitatif dalam penelitian dapat menghasilkan kajian atas

suatu fenomena yang lebih komprehensif. Dalam hal ini peneliti lebih condong pada

pengamatan, observasi dalam pengolahan datanya.


2. Teknik Pengumpulan Data.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik atau cara mengumpulkan data

dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.5

Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis,

objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya

maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.6 Observasi dilakukan

dalam kelas untuk mengamati kegiatan pembelajaran seperti tingkah laku siswa pada

saat belajar, berdiskusi, mengerjakan tugas dan lain sebagainya. Observasi dilakukan

oleh peneliti dan dibantu oleh observer lain yaitu guru dan teman sejawat.

2. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang

ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu.7 Teknik wawancara dalam penelitian ini

digunakan untuk menggali data tentang kesan siswa setelah proses belajar mengajar

dikelas dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata

pelajaran PAI serta untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi siswa selama

kegiatan belajar mengajar berlangsung. Selain itu peneliti juga melakukan wawancara

dengan guru untuk memperoleh data awal tentang proses pembelajaran sebelum

melaksanakan penelitian.

3. Tes

Tes adalah suatu cara mengumpulkan data dengan memberikan tes kepada objek yang

diteliti. 8 Dalam penelitian ini penulis menggunakan tes hasil belajar, yaitu tes yang

digunakan untuk mengukur hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dalam kurun waktu

5
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hal.220
6
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, teknik, prosedur), (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hal.152
7
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hal.180
8
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1988), hal.28
tertentu. Tes ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar siswa dengan melihat nilai yang diperoleh siswa melalui tes tersebut. Dalam

penelitian ini tes yang diberikan kepada siswa ada dua macam, yaitu :

a. Pre test, yaitu bentuk tes yang diberikan sebelum dimulainya proses pengajaran.

Tes ini bertujuan untuk mengetahui sampai dimana penguasaan siswa terhadap

bahan pelajaran yang akan diajarkan.

b. Post test, yaitu tes yang diberikan pada setiap akhir program satuan pengajaran.

Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pencapaian siswa

terhadap bahan pengajaran setelah melalui kegiatan belajar.

4. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola,

kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan

hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.9

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi,

pemfokusan, dan pengabstrasian data mentah menjadi data yang lebih

bermakna. 10. Peneliti akan menggunakan Teknik untuk menganalisa data.

2. Penyajian Data

Penyajian data dilakukan dengan menyusun secara naratif sekumpulan infromasi

yang telah diperoleh dari hasil reduksi, sehingga dapat memungkinkan penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Data yang sudah terorganisir ini kemudian

dideskripsikan guna memperoleh bentuk nyata dari responden sehingga lebih

mudah dimengerti.

3. Penarikan Kesimpulan

Pada tahap penarikan kesimpulan ini kegiatan yang dilakukan adalah memberikan

kesimpulan terhadap data-data dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan.

9
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hal. 280
10
Tatag Yuli Eko Siswono, Mengajar dan Meneliti, (Surabaya: Unesa Universiy Press, 2008), hal. 29
Kesimpulan dalam penelitian ini merupakan hasil temuan baru yang sebelumnya

belum pernah ada. Temuan tersebut dapat berupa deskripsi yang merupakan

gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas, sehingga setelah

dilaksanakan penelitian menjadi lebih jelas. Jika hasil dari kesimpulan yang

diperoleh kurang kuat maka perlu adanya verifikasi.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi. Abu dan Widodo Supriyanto. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. . 2003.

Alma. Buchari. et. all. 2008. Guru Profesional: Menguasai Metode dan Terampil Mengajar.

Bandung: Alfabeta.

Aqib. Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Arikunto. Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka

Cipta

Azwar. Syaiful. 2001. Tes Prestasi. Jakarta:Pustaka Pelajar. Dalyono. M. 2007. Psikologi

Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Daradjat. Zakiah. 1996. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta:

Bumi Aksara . Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1992. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Balai Pustaka.
INSTRUMEN 1

1. ANGKET
Angket Motivasi Belajar Siswa dalam materi sujud diluar sholat sebelum penerapan model
pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Kelas VII B SMPN 3 Gedangsari

Identitas Responden Nama :


No. Absen :

PETUNJUK PENGISIAN :

1. Isilah identitas pada tempat yang telah tersedia


2. Berilah tanda check list (√) pada kolom alternative jawaban yang anda pilih
3. Hanya ada satu jawaban untuk setiap pernyataan
4. Hasil angket tidak akan berpengaruh pada nilai mata pelajaran
5. Keterangan alternative jawaban :

SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

No. Pernyataan SS S TS STS


1 Saya mengerjakan soal-soal sujud syukur
yang diberikan guru
2 Saya tidak pernah berhenti mengerjakan soal
sebelum selesei
3 Saya mencermati setiap soal dan dengan senang
hati berusahamemecahkannya
4 Saya akan menyerah ketika menghadapi kesulitan
5 Saya akan senantiasa bertanya kepada guru / teman
pada saat menghadapi kesulitan
6 Saya memperhatikan setiap penjelasan yang di
berikan guru
7 Saya mencatat poin-poin penting pada saat
penjelasan guru maupun saat diskusi Bersama
teman sekelompok
No Pernyataan SS S TS STS
8 Saya mempelajari kembali materi Semua
pembelajaran yang sudah disampaikan guru kepada
saya
9 Saya mengerjakan soal tugas individu/ ujian
secara mandiri dengan senang hati
10 Saya lebih senang bekerja kelompok dengan teman
dibandingkan bekerja sendiri
11 Saya bosan dengan tugas-tugas yang
diberikan guru, apabila tingkat kesulitannya rendah
atau mudah
12 Saya akan mengumpulkan tugas secepatnya
setelah selesai mengerjakan
13 Saya akan cepat bosan dengan tugas yang
Monoton
14 Saya akan segera mencari materi pertemuan
selanjutnya dari berbagai sumber yang telah
saya temukan.
15 Saya lebih suka menanti guru menerangkan di
kelas dari pada mempelajari materi sendiri di
rumah.
16 Saya terpengaruh dengan jawaban teman
walaupun saya sudah selesai mengerjakan
17 Saya berusaha mempertahankan pendapat
saya saat berdiskusi dengan teman
18 Saya yakin dengan jawaban yang saya
kerjakan sendiri
19 Saya memilih membuktikan jawaban saya,
jika hasil pekerjaan saya berbeda dengan siswa lain

20 Saya merasa tertantang untuk memecahkan


soal sujud Syukur yang yang sulit
21 Saya merasa senang apabila dapat memecahkan
soal dengan kemampuan yang
saya miliki
22 Jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas
sujud syukur, saya berusaha mencari pemecahan
soal dengan bertanya kepada kakak kelas atau
mencari pemecahan dari buku perpustakaan
Instrumen 2
Lampiran pedoman wawancara
PEDOMAN WAWANCARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

No Pokok Pertanyaan Aspek yang Diungkap Deskripsi Hasil Temuan


1 Implementasi model 1.1 Ketertarikan siswa
pembelajaran Jigsaw model pembelajaran
jigsaw
1.2 Hasil pembelajaran
setelah menggunakan
jigsaw

Lampiran Instrumen wawancara

1. Apakah kamu menyukai mata pelajaran PAI?

2. Apakah kamu memahami materi pelajaran yang disampaikan guru dengan menggunakan

metode jigsaw tersebut?

3. Apakah kamu senang pada saat pembelajaran PAI dengan menggunakan model jigsaw?

4. Menurut pendapatmu, apakah ada perbedaan antara model pembelajaran yang biasa

digunakan guru dan yang baru saja digunakan guru dalam pembelajaran?

5. Apakah kamu lebih memahami materi pelajaran yang disampaikan guru dengan

menggunakan model jigsaw?


INSTRUMEN 3. OBSERVASI

1. Observasi Afektif

Aspek yang Indikator Penilaian Sumber


Diamati 0 1-2 3-4 >4 Data
0 1 2 3
1. Penerimaan Siswa mengucapkan salam pembuka pelajaran
Siswa tunjuk jari pada saat guru melakukan pesensi
Siswa memperhatikan dan mendengarkan tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
Siswa memperhatikan metode yang akan digunakan guru pada saat
pembelajaran
Siswa mendengarkan dan memperhatikan materi yang disampaikan guru
Siswa memperhatikan instruksi guru untuk melakukan permainan secara
kompak
Siswa mempelajari handout
2. Merespon Siswa mendegarkan guru pada saat pembagian kelompok secara heterogen
Siswa membetuk kelompok sesuai materi yang didapat
Siswa (kelompok ahli) berkumpul untuk mengkaji materi tersebut
3. Menghargai Siswa memperhatikan guru menyimpulkan hasil diskusi
Siswa kembali kelompok asal untuk mengajarkan siswa lain mengenai materi
yang telah dipelajari dalam kelompok ahli
Siswa saling diskusi mempelajari materi
Siswa mempresentasikan hasil diskusi
4. Mengatur Siswa mengerjakan tes individu sesuai dengan materi
Siswa membuat kesimpulan
Siswa menjawab evaluasi dari guru

Keterangan kategori bobot skor

Pertanyaan
Jawaban Skor
0 Tidak ada 0
1-2 1-2 kali muncul 1
3-4 3-4 kali muncul 2
>4 Lebih dari 4 kali muncul 3

Keterangan
1 = Penerimaan, yaitu kesadaran siswa untuk memperhatikan gejala atau stimulus tertentu

2 = Merespon, yaitu secara aktif berpartisipasi dalam suatu aktivitas atau proses
3 = Menghargai, yaitu menghargai ide atau aktivitas yang dilakukan orang lain
4= Mengatur, yaitu ide dan nilai-nilai terinternalisasi ke dalam diri seseorang

Lembar Observasi Afektif

Indikator Nama Siswa

0 1-2 3-4 >4 0 1-2 3-4 >4 0 1-2 3-4 >4 0 1-2 3-4 >4 0 1-2 3-4 >4

1 Penerimaan

Siswa mengucapkan salam


pembuka pelajaran

Siswa tunjuk jari pada saat


guru melakukan pesensi

Siswa memperhatikan dan


mendengarkan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan oleh

guru

Siswa memperhatikan
metode yang akan
digunakan guru pada saat

pembelajaran
Siswa mendengarkan dan

memperhatikan materi
yang disampaikan guru

Siswa memperhatikan
instruksi guru untuk
melakukan permainan

secara kompak

Siswa mempelajari
handout
2 Merespon
Siswa mendegarkan guru
pada saat pembagian
kelompok secara
heterogen
Siswa membetuk
kelompok sesuai materi
yang didapat
Siswa (kelompok ahli)
berkumpul untuk
mengkaji materi tersebut
3 Menghargai
Siswa memperhatikan
guru menyimpulkan hasil
diskusi
Siswa kembali kelompok
asal untuk mengajarkan
siswa lain mengenai
materi yang telah

dipelajari dalam

kelompok ahli

Siswa saling diskusi

mempelajari materi

Siswa mempresentasikan

hasil diskusi

4Mengatur

Siswa mengerjakan tes

individu sesuai dengan


materi

Siswa membuat

kesimpulan

Siswa menjawab evaluasi

dari guru
Pedoman observasi Psikomotor

Aspek yang Diamati Indikator Penilaian Sumber Data


0 1-2 3-4 >4
P1. Gerak reflek Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang

P2. Gerak dasar Kelompok ketua berkumpul untuk mengkaji materi


Ketua kelompok kembali ke kelompok asal Siswa
P3. Gerak persepsi Ketua kelompok menjelaskan kepada anggotanya

Siswa saling berdiskusi


Siswa mempresentasikan hasil diskusi

P4. Gerak fisik Melakukan wawancara


Mengumpulkan data
Mengkomunikasikan ke anggota
Melakukan pengambilan keputusan atau kesepakatan
Memperhatikan intisari pokok bahasan yang di kerjakan.

P5. Gerak terampil Melakukan PRAKTEK SUJUD DI LUAR SHOLAT


Keterangan kategori bobot skor

Pertanyaan

Jawaban Skor

0 Tidak ada 0

1-2 1-2 kali muncul 1

3-4 3-4 kali muncul 2

>4 Lebih dari 4 kali muncul 3

Keterangan :

P1 = Gerakan refleks yaitu, gerakan diluar kemauan.

P2 = Gerakan dasar yaitu, gerakan terpola dan dapat ditebak.

P3 = Gerakan persepsi, yaitu gerakan yang meningkat karena adanya persepsi.

P4 = Gerakan fisik yaitu, gerakan lebih efisien, berkembang melalui latihan dan belajar.

P5 = Gerakan terampil yaitu, tangkas dan cekatan


Lembar Observasi Psikomotor

Indikator Nama Siswa

0 1-2 3-4 >4 0 1-2 3-4 >4 0 1-2 3-4 >4 0 1-2 3-4 >4 0 1-2 3-4 >4

P1. Gerak refleks

Siswa membentuk
kelompok yang terdiri dari

5 orang

P2. Gerak dasar

Kelompok ketua berkumpul

untuk mengkaji materi

Ketua kelompok kembali

ke kelompok asal

P3. Gerak persepsi

Ketua kelompok

menjelaskan kepada
anggotanya

Siswa saling berdiskusi

Siswa mempresentasikan

hasil diskusi

P4. Gerak Fisik

Melakukan wawancara

Mengumpulkan data
Mengkomunikasikan ke

anggota

Melakukan pengambilan
keputusan atau
kesepakatan

Memperhatikan intisari
pokok bahasan yang di
kerjakan.

P5. Gerakan terampil

Melakukan praktek
langsung sujud diluar sholat

4. LEMBAR METODE PRE TEST DAN POST TEST


10/16/23, 9:57 PM ASESMENT BAB 4 KELAS 7

NAME :

CLASS :
ASESMENT BAB 4 KELAS 7
DATE :
30 Questions

1. Sujud yang dilakukan ketika ada berita bahwa seluruh


siswa lulus ujian adalah ...

A sujud syukur B sujud sahwi

C sujud tilawah D sujud wajib

2. Arti sujud tilawah adalah....

A sujud karena lupa salat B sujud karena mendapat nikmat

C sujud karena terhindar musibah D Sujud karena membaca ayat sajadah

3. sahwi artinya

A terimakasih B pilihan

C lupa D bacaan
10/16/23, 9:57 PM ASESMENT BAB 4 KELAS 7

4. Hukum melakukan sujud tilawah yaitu....

A fardu kifayah B jaiz

C sunnah D wajib

5. Jumlah sujud yang dilakukan dalam sujud syukur sebanyak ... kali.

A 3 B 2

C 4 D 1

6. Jumlah sujud yang dilakukan dalam sujud sahwi sebanyak ... kali.

A 4 B 2

C 3 D 1

7. Lafal tersebut merupakan bacaan dari sujud …

A Syukur B Sajdah

C Tilawah D Sahwi
10/16/23, 9:57 PM ASESMENT BAB 4 KELAS 7

8. Lahfadz diatas menunjukkan bacaan ....

A sujud salat B sujud sahwi

C Sujud tilawah D sujud syukur

9. merupakan bacaan dari sujud...

A tilawah B shalat

C syukur D sahwi

10. Ozil sedang melaksanakan śalat berjama’ah di masjid. Pada rakaat kedua Ozil mendengarkan bacaan ayat sajdah yang dibaca oleh
imamnya. Setelah ayat sajdah selesai dibacakan pak Imam dan Ozil beserta jama'ah lainnya melakukan sujud....

A tilawah B sajdah

C sahwi D syukur

11. Di salah satu wilayah terjadi musibah banjir. Kebetulan salah seorang saudara Bu Anita tinggal di wilayah tersebut. Dia mendapat kabar
bahwa saudaranya selamat dari musibah tersebut. Bu Anita kemudian melakukan sujud ...

A syukur B sahwi

C tilawah D rukun
10/16/23, 9:57 PM ASESMENT BAB 4 KELAS 7

12. Perhatikan pernyataan berikut:


1) Lupa kelebihan rakaat śalat
2) Mendapatkan nikmat yang luar biasa
3) Mendengarkan ayat-ayat sajdah
4) Lupa tidak melaksanakan salah satu dari rukun śalat
5) Lupa kekurangan jumlah rakaat śalat
6) Terhindar dari musibah
Pernyataan yang merupakan penyebab untuk melaksanakan sujud sahwi adalah ...

A 1, 4 dan 5 B 2, 3 dan 4

C 4, 5 dan 6 D 1, 2 dan 3

13. Salah satu yang bukan hikmah melakukan sujud syukur adalah....

A Akan disayang orang tua B Mendapat tambahan nikmat dari Allah SWT

C Mendapat pujian dari orang lain D Akan bertambah pintar

14. 1) Niat
2) Sujud
3) Takbiratul ihram
4) Salam
5) Duduk
Urutan sujud syukur yang benar adalah ….

A 1,3,2,4,5 B 1,2,3,4,5

C 1,3,5,4,2 D 1,3,2,5,4
10/16/23, 9:57 PM ASESMENT BAB 4 KELAS 7

15. Dibawah ini yang tidak termasuk sebab-sebab sujud sahwi adalah ….

A Tidak membaca al-Fatihah B Lupa tidak membaca doa iftitah

C Lupa tahiyat awal D Lupa bilangan rakaat

16. Perbedaan antara sujud syukur dan sujud tilawah adalah ….

Sujud syukur tidak boleh dikerjakan dalam shalat tetapi sujud Sujud syukur boleh dikerjakan dalam shalat tetapi sujud tilawah
A B
tilawah boleh tidak boleh

C Sujud syukur dan sujud tilawah harus dilaksanakan diluar shalat D Sujud syukur dan sujud tilawah dapat dilaksanakan dalam shalat

17. Di bawah ini yang tidak termasuk persamaan sujud syukur dan sujud tilawah adalah

A Membaca bacaan Sujud B Diawali niat

C Dilaksanakan 2 kali sujud D Dilaksanakan 1 kali sujud

18. Perbedaan sujud Sahwi dan tilawah adalah

Sujud tilawah hanya boleh dilaksanakan di luar sholat, Sujud Sujud sahwi hukumnya wajib, sujud tilawah hukumnya sunnah
A B
sahwi hanya boleh di dalam sholat

C Sujud sahwi dilaksanakan 2 kali sujud, sujud tilawah 1 kali sujud D Sujud sahwi dilaksanakan 1 kali sujud, Sujud tilawah 2 kali sujud

19. sujud merupakan satu bentuk kepasrahan dan penghambaan diri kepada...

A Allah SWT B malaikat

C nabi D Rasul
10/16/23, 9:57 PM ASESMENT BAB 4 KELAS 7

20. Sujud hanya boleh dilakukan oleh manusia kepada...

A malaikat B Rasul

C nabi D Allah SWT

21. Jenis sujud yang dilaksanakan ketika mendapat kabar gembira adalah...

A tilawah B syukur

C rukun D sahwi

22. Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan karena lupa atau ragu-ragu ketika mengerjakan...

A wudu B witir

C puasa D shalat

23. Anang mengikuti kegiatan jalan santai di dekat rumahnya dengan harapan dapat memperoleh hadiah berupa paket umroh. Pada saat
pembacaan undian Anang memenangkan undian tersebut. Guna mengungkapkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan
sebaiknya anang melakukan....

A bersikap biasa saja B sujud tilawah

C sujud sahwi D sujud syukur


10/16/23, 9:57 PM ASESMENT BAB 4 KELAS 7

24. Muhammad shalat Dzuhur 3 rakaat karena lupa. setelah teringat maka muhammad menambah satu rakaat shalat dhuhur kemuidan
melakukan sujud...

A tilawah B syukur

C sahwi D shalat

25. Apabila kita mendengar kabar bahwa kita diterima di sekolah favorit maka kita dianjurkan untuk melakukan sujud...

A shalat B sahwi

C syukur D tilawwah

26. Di salah satu wilayah terjadi musibah banjir. Kebetulan salah seorang saudara Bu Anita tinggal di wilayah tersebut. Dia mendapat kabar
bahwa saudaranya selamat dari musibah tersebut. Bu Anita kemudian melakukan sujud ...

A syukur B sahwi

C tilawah D rukun

27. Apabila membaca ayat-ayat sajadah melakukan sujud, maka mendengarkan hendaknya....

A berpura- pura tidak tahu B membiarkan saja

C melihat dan memperhatikan D ikut melakukan sujud


10/16/23, 9:57 PM ASESMENT BAB 4 KELAS 7

28. Ahmad sedang mengerjakan salat asar, tiba-tiba ia teringat bahwa bilangan rakaat yang dikerjakannya lebih, maka sebaiknya Ahmad
melaksanakan sujud sahwi....

A Sebelum takbir B Setelah takbir

C Sebelum salam D Setelah salam

29. Maha suci Allah yang tidak pernah tidur dan lupa, merupakan arti dari bacaan ...

A Tilawah B Sahwi

C Syukur D Rukuk

30. Berikut hikmah yang bisa diperoleh bagi seseorang yang melakukan sujud syukur, kecuali..

Akan memperoleh pujian dari orang yang melihatnya Memperoleh kepuasan batin dengan anugerah yang diterima dari
A B
Allah

Memperoleh tambahan nikmat dari Allah dan selamat dari siksa- Merasa dekat dengan Allah sehingga memperoleh bimbingan
C D
Nya dan hidayah-Nya

Anda mungkin juga menyukai