Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama : ...........................................................

Mata Pelajaran : FIKIH

Judul : Tatacara Pelaksanaan Ibadah Haji

Kelas/Semester :X
Alokasi Waktu : 25
Menit

Kompetensi DasarIndikator
1. Memahami tata cara haji
2. Menjelaskan pengertian haji
3. Menjelaskan hukum haji
4. Menguraikan syarat wajib haji
5. Mengklasifikasikan rukun haji

Langkah-langkah Kegiatan:

Peserta didik diminta untuk membaca materi yang sudah disediakan

Peserta didik di bagi menjadi beberapa kelompok

Setiap kelompok mendiskusikan tugas kelompok yang sudah disediakan

Setelah semua tugas selesai dikerjakan, kemudian dikumpulkan kepada guru


.
LEMBAR TUGAS

TTU
UGGA
ASS K
KEELLO
OMMPPO
OKK

Berilah tanda centrang ( √) pada kolom Setuju (S) atau pada kolom Tidak Setuju

(TS) sesuai dengan pendapat anda !

1. Haji berarti sengaja mengunjungi Ka’bah di kota Makkah untuk melaksanakan ibadah haji dengan.
syarat-syarat tertentu
2. Apabila seorang muslim dapat mengerjakan ibadah haji untuk kedua kali dan seterusnya, maka
hukum melaksanakan haji tersebut adalah wajib
3. Orang yang sudah berhaji harus lebih banyak zikir di masjid daripada memikirkan
tetangganya yang kekurangan dan menderita
4. Ibadah haji wajib dilaksanakan bagi anak-anak
5. Salah satu syarat wajib haji adalah Islam, berakal, baligh, merdeka, dan mampu
6. Melaksanakan rukun haji boleh dilaksanakan secara tidak urut
7. Ihram merupakan pernyataan mulai mengerjakan ibadah haji atau umroh dengan memakai
pakaian ihram disertai niat haji atau umroh
8. Mulai darii tergelincir matahari tanggal 9 Dzulhijjah sampai terbit fajar tanggal 10
Dzulhijjah. Orang yang sedang mengerjakan haji wajib berada di padang Arafah untuk
melaksanakan wukuf
9. Arti sa’i adalah berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak empat kali.
10. Tahallul merupakan (Bercukur) atau menggunting rambut sedikitnya tiga helai
LEMBAR JAWABAN

‫◌َﺱ‬
TTU
UGGA
ASS K
KEELLO
OMMPPO
OKK

No Jawaban No Jawaban

1 6

2 7

3 8

4 9

5 10
MEDIA PEMBELAJARAN HAJI
TATA CARA MANASIK HAJI

Tata Cara Manasik Haji –

Musim haji tahun 2021 ini sudah mulai, jamaah haji pun sudah ada yang berangkat ke tanah suci
untuk menunaikan salah satu rukun islam ini.Bahagia rasanya jika kita sebagai umat Islam
berkesempatan juga untuk berziarah ke tanah suci melaksanakan ibadah haji.Rukun haji adalah
amalan-amalan yang wajib dilakukan saat beribadah haji. Jika ada yang terlewat satu saja maka
ibadah hajinya bisa batal atau tidak sah.
PENGERTIAN HAJI
Haji merupakan berasal dari bahasa Arab ‘hajj’ yang dalam bahasa Indonesia mengunjungi atau menuju. Namun
banyak juga yang mengartikan kata haji sebagai ziarah islam tahunan. Ziarah tersebut dilakukan di kota Mekah,
Arab, kota paling suci bagi umat Islam. Kata ‘haji’ ini mirip dengan bahasa ibrani yang memiliki bunyi sama dan
memiliki arti ‘hari libur’.

Hukum dari haji


Hukum haji dituliskan dalam Al-Quran dan juga hadits.

Berikut adalah surat yang menerangkan kewajiban haji, yaitu surat Ali-imran ayat 97 yang
berbunyi,

ِ ‫ﺎﺱ ِﺣ ﱡﺞ ﺍ ْﻟ َﺒ ْﻴ‬
‫ﺖ َﻣ‬ َ ‫ﺳ ِﺒﻴ ًْﻼ ۗ َﻭ َﻣ ْﻦ َﻛ َﻔ َﺮ َﻓ ِﻓ ْﻴ ِﻪ ٰﺍ ٰﻳ ۢﺖٌ َﺑ ِّﻴ ٰﻨﺖٌ ﱠﻣ َﻘﺎ ُﻡ ﺍِﺑ ْٰﺮ ِﻫ ْﻴ َﻢ ەۚ َﻭ َﻣ ْﻦ َﺩ َﺧ َﻠ ٗﻪ ﻛَﺎﻥَ ٰﺍ ِﻣ ًﻨﺎ ۗ َﻭ ِﻟﻠﱣ ِﻪ‬
ِ ‫ﻋ َﻠﻰ ﺍﻟ ﱠﻨ‬ َ ‫ﺳﺘَ َﻄﺎ‬
َ ‫ﻉ ﺍِ َﻟ ْﻴ ِﻪ‬ ْ ‫ﺎِﻥﱠ ﺍﻟﻠﱣﻪَ ِﻦ ﺍ‬
َ‫ﻏ ِﻨ ﱞﻲ ﻋ َِﻦ ﺍ ْﻟ ٰﻌ َﻠ ِﻤ ْﻴﻦ‬
َ

“Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barang siapa
memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah
adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu
mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah
bahwa Allah Maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.”

Ada juga surat Al-Baqarah ayat 196 yang berbunyi,

‫ْﻱ َﻣ ِﺤ ﱠﻠ ٗﻪ ۗ َﻓ َﻤ ْﻦ َﻛ َﻭﺍ َ ِﺗ ﱡﻤﻮﺍ ﺍ ْﻟ َﺤ ﱠﺞ َﻭﺍ ْﻟﻌُ ْﻤ َﺮﺓَ ِﻟﻠﱣ ِﻪ ۗ َﻓﺎ ِْﻥ‬ ُ ‫ﺳ ُﻜ ْﻢ َﺣﺘﱣﻰ َﻳ ْﺒﻠُ َﻎ ﺍ ْﻟ َﻬﺪ‬ َ ‫ﺴ َﺮ ِﻣﻦَ ﺍ ْﻟ َﻬ ْﺪ ۚﻱ ِ َﻭ َﻻ ﺗَﺤْ ِﻠﻘُ ْﻮﺍ ُﺭ ُء ْﻭ‬ َ ‫ﺳﺘَ ْﻴ‬ْ ‫ﺎﻥَ ِﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ ﺍُﺣْ ِﺼ ْﺮﺗ ُ ْﻢ َﻓ َﻤﺎ ﺍ‬
َ َ
‫ﺴﻚٍ ۚ ﻓ ِﺎﺫﺍٓ ﺍ َ ِﻣ ْﻨﺘ ُ ْﻢ‬ َ
ُ ُ‫ﺻ َﺪﻗ ٍﺔ ﺍ َ ْﻭ ﻧ‬ ٌ َ
َ ‫ﺳ ٖﻪ ﻓ ِﻔ ْﺪ َﻳﺔ ِ ّﻣ ْﻦ ِﺻ َﻴ ٍﺎﻡ ﺍ َ ْﻭ‬ ْ ً
ِ ‫ﺳﺘَ ۗ◌ ﱠﻣ ِﺮ ْﻳﻀًﺎ ﺍ َ ْﻭ ِﺑ ٖ ٓﻪ ﺍَﺫﻯ ِ ّﻣ ْﻦ ﱠﺭﺃ‬ ْ ‫ﺴ َﺮ ِﻣﻦَ َﻓ َﻤ ْﻦ ﺗَ َﻤﺘﱠ َﻊ ِﺑﺎ ْﻟﻌُ ْﻤ َﺮ ِﺓ ﺍِ َﻟﻰ ﺍ ْﻟ َﺤ ّﺞِ ﻓ َﻤﺎ ﺍ‬
َ َ ‫ْﻴ‬
‫َﺎﻣ َﻠ‬ ‫ﻛ‬ ٌ ‫ﺓ‬ ‫َﺮ‬‫ﺸ‬ ‫ﻋ‬
َ َ‫ﻚ‬‫ﻠ‬ْ ‫ﺗ‬ ۗ ‫ﻢ‬ُ ‫ﺘ‬‫ﻌ‬ ‫ﺟ‬ ‫ﺭ‬ ‫ﺍ‬َ ‫ﺫ‬‫ﺍ‬
ِ ‫ﺔ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﺳ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺞ‬ ‫ﺤ‬ ْ
‫ﻟ‬ ‫ﺍ‬ ‫ﻰ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﺎﻡ‬‫ﻳ‬ َ ‫ﺍ‬ ‫ﺔ‬َ ‫ﺜ‬‫ﻠ‬ٰ َ ‫ﺛ‬ ‫ﻡ‬ ‫ﺎ‬‫ﻴ‬ ‫ﺼ‬ َ
‫ﻓ‬ ْ
‫ﺪ‬ ‫ﺠ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬‫ﻟ‬‫ﱠ‬ ‫ﻦ‬ْ ‫ﻤ‬ َ
‫ﻓ‬ ‫ﻱ‬ ْ
‫ﺪ‬ ‫ﻬ‬ ْ
‫ﻟ‬ ‫ﻯﺍ‬ ‫ﺮ‬ ‫َﺎﺿ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﻪ‬ٗ ُ ‫ﻠ‬‫ﻫ‬ْ َ ‫ﺍ‬ ْ
‫ُﻦ‬ ‫ﻜ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬‫ﻟ‬‫ﱠ‬ ْ
‫ﻦ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ َ‫ﻚ‬ ‫ﻟ‬ ٰ
‫ۗﺫ‬ ٌ ‫ﺔ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﺠ‬ ْ
ِ َ ِ ْ ْ َ َ ٍ ْ
َ َ َ ِ ّ َ ِ ٍ ‫ِ َ ُ ِ ﱠ‬ َِ ْ َ ِۚ َ ِ ِ َ ْ َِ ِ ِ ِْ َ ‫ﺍ‬
‫ﺴ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬
ْ
‫◌ ﺍﻟﺤ ََﺮ ِﺍﻡ‬ ۗ

ِ ‫ﺷ ِﺪ ْﻳ ُﺪ ﺍ ْﻟ ِﻌ َﻘﺎ‬
‫ﺏ‬ َ َ‫َﻭﺍﺗﱠﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﱣﻪَ َﻭﺍ ْﻋ َﻠ ُﻤ ْٓﻮﺍ ﺍ َﻥﱠ ﺍﻟﻠﱣﻪ‬

“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Tetapi jika kamu terkepung (oleh
musuh), maka (sembelihlah) hadyu yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur
kepalamu, sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang
sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu dia bercukur), maka dia wajib berfidyah, yaitu
berpuasa, bersedekah atau berkurban. Apabila kamu dalam keadaan aman, maka barang siapa
mengerjakan umrah sebelum haji, dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat.
Tetapi jika dia tidak mendapatkannya, maka dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (musim) haji
dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itu seluruhnya sepuluh (hari). Demikian itu, bagi orang
yang keluarganya tidak ada (tinggal) di sekitar Masjidilharam. Bertakwalah kepada Allah dan
ketahuilah bahwa Allah sangat keras hukuman-Nya.”
Syarat wajib haji

Syarat haji adalah syarat yang harus dipenuhi seseorang untuk menunaikan ibadah haji. Jika
seseorang tersebut tidak memenuhi syarat haji, maka ia tidak diwajibkan untuk melakukan
ibadah haji. Berikut adalah syarat-syarat haji:

 Beragama Islam
 Berakal sehat
 Sehat secara jasmani dan rohani. Sehat dan kuat untuk menjalankan ibadah haji,
memahami ritual haji dan kesiapan mental karena ibadah haji merupakan ibadah yang
dilakukan selama berhari-hari.
 Baligh, mencapai usia dewasa
 Merdeka, bukan seorang budak
 Mampu, baik secara fisik, mental dan juga materi. Ibadah haji akan membutuhkan biaya
perjalanan yang tidak murah. Jika seseorang harus menjual satu-satunya sumber
kehidupan yang dimiliki, maka hal itu tidak dibolehkan karena akan mendatangkan
banyak mudharat bagi seseorang tersebut dan keluarganya. Selain itu, orang yang ingin
melaksanakan ibadah haji juga harus menyiapkan biaya hidup untuk keluarga yang ia
tinggalkan di rumah.

Rukun-rukun haji

1. Ihram
Ihram adalah nama yang diberikan untuk keadaan khusus, keadaan suci yang menandai
dimulainya ritual haji untuk setiap jamaah. Ihram dimulai dengan membaca niat dan
mengenakan pakaian serba putih untuk melambangkan kesucian, kebersihan. Untuk laki-laki
diharuskan mengenakan dua kain putih yang satunya dililitkan di pinggang sampai ke bawah
lutut dan yang satunya disampirkan di bahu kiri. Untuk perempuan, bisa menggunakan
pakaian biasa yang menutup aurat, namun wajah dan tangan tidak boleh tertutup.

Ketika ihram ada beberapa larangan seperti tidak boleh memotong kuku, memakai parfum,
mencukur rambut di bagian tubuh manapun, melakukan hubungan seksual, membunuh
hewan, menikah, memakai penutup kepala bagi jamaah laki-laki dan menutup wajah dan
tangan bagi jamaah perempuan.

Tujuan dari rukun ihram ini adalah untuk menunjukkan kesetaraan semua jamaah haji di
hadapan Allah SWT tanpa ada perbedaan antara orang kaya atau orang miskin, dan lain
sebagainya. Mengenakan kain yang tidak dijahit merupakan simbol untuk menjauhkan
manusia dari kesombongan materi. Lewat pakaian individualitas seseorang bisa terlihat dan
perbedaan serta akan terciptanya penghalang yang memisahkan manusia.

2. Wukuf
Wukuf adalah ritual untuk berdiam diri. Tidak hanya berdiam dan tidak memikirkan apapun.
Namun ketika masa wukuf hendaknya selalu berzikir dan berdoa di Padang Arafah dari
matahari terbenam sampai matahari terbit. Wukuf akan dilaksanakan pada tanggal 9
Dzulhijjah sampai 10 Dzulhijjah.

3. Tawaf dan Sa’i


tawaf adalah ritual yang dilakukan dengan berjalan mengelilingi ka’bah berlawanan arah
jarum jam. Ketika sudah tiba di Masjidil haram, jamaah harus melakukan tawaf kedatangan.
Selama tawaf jamaah bisa mencium atau menyentuh Hajar Aswad. Mereka berkeliling seraya
mengucapkan doa. Jika jamaah tidak bisa mencium atau menyentuh Hajar Aswad karena
keramaian, jamaah cukup menunjuk batu dengan tangan mereka.

Selama tawaf, jamaah tidak diperbolehkan untuk makan, namun minum dibolehkan karena
selama tawaf bisa kelelahan atau dehidrasi karena berdesak-desakan dengan banyak orang.
Untuk jamaah laki-laki dianjurkan untuk memutari ka’bah pada tiga sirkuit awal dengan
langkah yang cepat, sisanya bisa berjalan dengan santai.

jika tawaf sudah selesai, jamaah langsung melakukan sholat sebanyak dua rakaat di makam
Nabi Ibrahim sebuah tempat di dekat Ka’bah. Namun, karena banyaknya jamaah haji dari
berbagai negara, jamaah bisa melaksanakan sholat dua rakaat ini di dalam masjid. Biasanya
setelah sholat jamaah akan meminum air dari sumur zamzam yang tersedia di sekitar masjid.
Tawaf diikuti dengan sa’i atau berlari-lari kecil atau berjalan di antara bukit Safa dan Marwah
sebanyak tujuh kali.

4. Tahallul
Setelah melaksanakan Sa’i, para jamaah laki-laki akan mencukur atau merapikan rambut
mereka. Sedangkan untuk jamaah perempuan hanya perlu memotong rambutnya sedikit.
Ritual ini disebut dengan Tahallul. Ketika selesai melakukan Tahallul, semua larangan dalam
haji boleh dilakukan kecuali hubungan suami istri.

Tahallul dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah ketika jamaah sudah melaksanakan lontar
jumrah. Lontar jumrah adalah ritual melemparkan batu kerikil pada jumrah. Lontar jumrah
mengingatkan jamaah haji bahwa iblis akan selalu berusaha menghalangi orang-orang
beriman yang ingin melakukan kebaikan.

Anda mungkin juga menyukai