FAKULTAS TARBIYAH
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BAITUSSALAM
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
bantuan-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak
lupa saya mengucapkan terimakasih atas bantuan dari banyak pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan pikiran maupun materi.
Salma Nazihah
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan pengetahuan ilmiah dalam pembentukan formula
pendidikan sudah sangat marak dilakukan. Para ahli dalam bidang ini berusaha
menciptakan suatu metode yang layak dipakai agar bisa menjadi dasar dari
mendidik dan mencetak generasi yang lebih baik.
Kegiatan Belajar Mengajar adalah jantung dari pendidikan. Seorang
pendidik harus memiliki banyak ide Kreatif dan Inovatif guna menunjang kegiatan
pembelajaran yang menyenangkan dengan tujuan akhir pemahaman yang baik dan
pembentukan karakter yang sesuai dengan idealisme pendidikan di Indonesia.
Dalam pelaksanaannya, banyak metode dan strategi yang digunakan untuk
mencapai tujuan akhir tersebut. Namun keefektifan dan keefisienan dari
metode-metode yang dipakai harus menjadi pertimbangan sebab adanya timeline
pencapaian pendidikan yang berprogres setiap waktunya.
Ada fenomena menarik di Kelas 7 Putri SMP IT Baitussalam, dimana
tingkat pencapaian pemahaman peserta didik berbanding lurus dengan antusiasme
anak-anak dalam belajar. Metode yang biasanya digunakan adalah metode
ceramah dengan hasil dari tes yang diambil penulis 60% dari seluruh siswi kelas 1
Putri mengalami kesulitan dalam memahami materi.
Antusiasme anak-anak pada dasarnya bisa ditingkatkan dengan mengubah
metode pembelajaran di kelas agar tidak monoton. Dalam hal ini, penulis
melakukan Penelitian dengan menggunakan Metode STAD untuk mempelajari
apakah strategi pengubahan metode ini mampu mendongkrak pemahaman dan
antusiasme anak-anak di kelas.
Penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya meningkatkan Hasil
Belajar Materi Rukun Iman Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif tipe
STAD Siswa Kelas 1 Putri SMP IT Baitussalam Tahun Pembelajaran 2022/2023 “
dengan model Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) ini
didasari atas beberapa hal sebagai berikut :
1. Perlunya penelitian tindakan kelas yang mengutamakan pada
usaha peningkatan kemampuan siswi kelas 1 semester 1 di SMP IT
1
Baitussalam untuk lebih memahami Rukun Islam dan
penghayatannya dalam keseharian.
2. Kemampuan siswi kelas 1 SMP IT Baitussalam dalam memahami
Rukun Iman harus ditingkatkan dalam pembelajaran Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti agar tercapai pemahaman yang sesuai
dengan konsep keislaman.
Dalam perkembangannya, sudah banyak metode-metode yang
bermunculan terkait Tipe-tipe pembelajaran yang bisa diterapkan di lembaga
Pendidikan. Metode-metode ini setiap tahunnya bertambah dan mengalami
perbaikan. Salah satu dari metode yang ada yakni, Metode Pembelajaran
Kooperatif adalah “induk” yang salah satu perpanjangannya adalah metode STAD
(Student Team Achievement Divisions).
Metode STAD ini adalah metode sederhana dari Model Pembelajaran
Kooperatif. Seorang Pendidik harus mau untuk melakukan upgrading diri guna
menjaga kualitas pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, dalam makalah ini
akan membahas beberapa hal yang perlu diketahui terkait Model Pembelajaran
STAD.
Model Pembelajaran STAD merupakan salah satu pembelajaran yang
dianggap mampu meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami Rukun
Iman.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan diteliti dalam
penelitian ini adalah :
1. Rendahnya kemampuan siswa Kelas 1 SMP IT BAitussalam dalam
memahami pengertian rukun iman
2. Siswi kelas 1 SMP IT Baitussalam kurang bergairah dalam pembelajaran
menggunakan metode ceramah
3. Kurangnya partisipasi aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar PAI
2
C. Rumusan Masalah
Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah
Model Pembelajaran STAD mampu meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 1
SMP IT Baitussalam dalam memahami Rukun Iman?”.
D. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan masalah Penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah meningkatkan kemampuan memahami Rukun Iman menggunakan Model
Pembelajaran Student Team Achievement Divisions siswa Kelas 1 SMP IT
Baitussalam.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
berikut ini.
a) Bagi guru
Dengan adanya pelaksanaan penelitian ini, diharapkan guru mata pelajaran
PAI akan memperoleh wawasan, pengetahuan dan dapat memahami model
pembelajaran agama dengan menggunakan pendekatan kontekstual sehingga
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan berpusat pada peserta didik.
b) Bagi Siswa
Peserta didik akan mendapat manfaat dari penelitian ini berupa :
- Dapat membantu siswa meningkatkan kemampuannya dalam memahami
Rukun Iman
- Kegiatan pembelajaran yang kompetitif dan menyenangkan dengan dibalut
kerjasama tim untuk pendidikan karakter
- Mengubah persepsi siswa atas pembelajaran yang dianggap monoton
c) Bagi Sekolah
Sekolah tempat pelaksanaan penelitian bisa menggunakan penelitian ini sebagai
evaluasi dan rujukan untuk peningkatan kualitas pembelajaran PAI di kelas-kelas
yang lain.
3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1.1. Hasil Belajar
Menurut Bloom (dalam Sudjana, 2012:53) membagi tiga ranah hasil belajar yaitu :
1. Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi.
2. Ranah Afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu
penerimaan, jawaban atau reaksi penilaian, organisasi, dan internalisasi.
3. Ranah Psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemauan bertindak, ada enam aspek, yaitu : gerakan refleks, keterampilan
gerak dasar, keterampilan membedakan secara visual, keterampilan fisik,
keterampilan komplek dan komunikasi.
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama :
1) Faktor dari dalam diri siswa meliputi kemampuan belajar yang dimiliki,
motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,
ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.
2) Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama
kualitas pengajaran
Hasil belajar yang dicapai menurut Nana Sudjana, melalui proses belajar
mengajar yang optimal ditunjukan dengan ciri – ciri sebagai berikut.
4
- Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama
diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain,
kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan
kreativitasnya.
- Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif),
yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif
(sikap) dan ranah psikomotorik, keterampilan atau perilaku.
- Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri
terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan
mengendalikan proses dan usaha belajarnya.
Oleh karena itu, guru diharapkan dapat mencapai hasil belajar, Setelah
melaksanakan proses belajar mengajar yang optimal sesuai dengan ciri-ciri
tersebut di atas.
5
Trianto
Menurut Trianto (2017, hlm. 68) Student Team Achievement Division
(STAD) merupakan salah satu model dari pembelajaran kooperatif yang
menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok
4-5 peserta didik secara heterogen.
Endang Multiyaningsih
STAD merupakan strategi pembelajaran kooperatif yang memadukan
penggunaan metode ceramah, questioning dan diskusi. (Mulyatiningsih, 2012).
B. Langkah- langkah Model Pembelajaran STAD
Prinsip/Komponen Utama STAD
Menurut Slavin (2015, hlm. 143) yang merupakan pencipta model STAD,
pembelajaran ini terdiri atas lima komponen utama, yakni: presentasi kelas, tim,
kuis, skor kemajuan individual dan rekognisi tim yang akan dijelaskan pada
pemaparan di bawah ini.
1. Presentasi kelas (Class presentation)
Merupakan penyajian materi yang dilakukan oleh guru
secara klasikal dengan cara presentasi verbal atau teks yang fokus
terhadap konsep-konsep dari materi yang dibahas. Melalui cara ini,
siswa diharapkan akan menyadari pentingnya memberi perhatian
penuh selama presentasi kelas, karena akan membantu dalam
mengerjakan kuis-kuis. Setelah penyajian materi siswa bekerja
pada kelompok untuk menuntaskan materi pelajaran melalui
tutorial, kuis atau diskusi.
2. Kerja Tim (Team Works)
Komponen ini adalah bagian yang sangat penting dalam
STAD karena dalam tim atau kelompok harus tercipta suatu
kerjasama antar siswa yang beragam untuk mencapai kemampuan
akademik yang diharapkan. Tim terdiri dari 4-5 orang siswa yang
memprioritaskan heterogenitas (keberagaman) kelas dalam prestasi
akademik, gender/jenis kelamin, ras atau etnik.
6
3. Kuis atau Tes (Quiz)
Tes individual diberikan kepada siswa setelah
melaksanakan satu atau dua kali penyajian kelas dan bekerja serta
berlatih dalam kelompok. Siswa harus menyadari bahwa skor yang
diperoleh setiap individu akan diakumulasikan menjadi skor
kelompok.
4. Skor Kemajuan Individual (Individual improvement score)
Penilaian individual berguna untuk memberikan motivasi
kepada siswa untuk bekerja keras memperoleh hasil yang lebih
baik dari hasil skor yang sebelumnya. Skor kemajuan individual
dihitung berdasarkan skor dasar dan skor tes. Skor dasar adalah
nilai dari skor tes terakhir siswa yaitu nilai pretest yang dilakukan
oleh guru sebelum melaksanakan pembelajaran STAD.
5. Rekognisi Tim (Team recognition)
Rekognisi tim atau pengakuan kelompok dilakukan dengan
memberikan penghargaan atas usaha yang dilakukan oleh
kelompok selama proses pembelajaran. Tim akan mendapatkan
sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata
kelompok mencapai kriteria tertentu melalui penghitungan skor
individu dan skor kelompok.
7
atau lewat bacaan
8
4. Mengajarkan untuk menghargai orang lain dan saling percaya.
5. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan
keberhasilan kelompok.
9
khusus yang memungkinkan secara langsung dapat
digunakan untuk belajar kelompok.
2. Jumlah siswa yang besar (kelas gemuk) dapat menyebabkan
guru kurang maksimal dalam mengamati kegiatan belajar,
baik secara kelompok maupun secara perorangan.
3. Guru dituntut bekerja cepat dalam menyelesaikan
tugas-tugas yang berkaitan dengan pembelajaran yang
dilaksanakan, di antaranya mengoreksi pekerjaan siswa,
menghitung skor perkembangan maupun menghitung skor
rata-rata kelompok yang harus dilakukan pada setiap akhir
pertemuan.
4. Menyita waktu yang banyak dalam mempersiapkan
pembelajaran.
10
Keimanan kepada Allah SWT merupakan rukun iman pertama dalam
Islam. Setiap Muslim wajib beriman bahwa hanya ada satu Tuhan yang
menciptakan segalanya, mengatur segala urusan, dan memiliki kekuasaan penuh
atas segala sesuatu yang ada di alam semesta. Allah SWT dijelaskan dalam
Al-Quran sebagai sifat-sifat mulia yang sangat sempurna, seperti Maha
Penyayang, Maha Pemberi Rahmat, Maha Pengampun, dan lain sebagainya.
Keimanan kepada Allah SWT juga menuntut setiap Muslim untuk tunduk dan
patuh kepada-Nya, serta menjalankan segala perintah-Nya dengan penuh
keikhlasan dan kesadaran.
Rukun iman kedua dalam Islam adalah keimanan kepada para malaikat.
Setiap Muslim harus beriman bahwa Allah SWT menciptakan para malaikat untuk
mengabdi kepada-Nya, mengatur urusan dunia, serta melaksanakan
perintah-perintah-Nya. Para malaikat juga dianggap sebagai makhluk yang sangat
sempurna dan suci, serta tidak memiliki kebebasan dalam menjalankan
tugas-tugasnya.
Keimanan kepada kitab suci merupakan rukun iman ketiga dalam Islam.
Setiap Muslim wajib beriman bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab
suci kepada para rasul-Nya sebagai petunjuk bagi umat manusia. Kitab-kitab suci
ini antara lain Al-Quran, Injil, Taurat, dan Zabur. Al-Quran dianggap sebagai kitab
suci terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW
sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi umat manusia hingga akhir zaman.
Rukun iman keempat dalam Islam adalah keimanan kepada para rasul.
Setiap Muslim wajib beriman bahwa Allah SWT telah mengutus para rasul-Nya
untuk memberikan petunjuk dan tuntunan bagi umat manusia. Para rasul ini antara
lain Nabi Adam AS, Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa
11
AS, dan Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW dianggap sebagai rasul
terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT untuk membawa ajaran Islam kepada
umat manusia.
Keimanan kepada hari kiamat merupakan rukun iman kelima dalam Islam.
Setiap Muslim wajib beriman bahwa suatu saat nanti akan terjadi hari kiamat yang
merupakan hari pembalasan bagi setiap manusia atas segala amal perbuatannya di
dunia. Pada hari kiamat, seluruh manusia akan dihidupkan kembali dan diadili
oleh Allah SWT berdasarkan amal perbuatannya selama di dunia. Ada surga bagi
orang-orang yang beriman dan amal shalehnya, serta neraka bagi orang-orang
yang tidak beriman dan melakukan perbuatan yang buruk.
Arti dari kata Qadha adalah sebuah ketetapan yang sudah tertulis bahkan
sudah ada sebelum Allah menciptakan manusia. Catatannya lalu akan
dicantumkan di dalam kitab Lauh Mahfudz, dan di dalamnya sudah ada catatan
mengenai kehidupan, kematian, dan juga kebaikan. Untuk arti kata Qadar adalah
ketentuan atau bisa juga dinamakan dengan kepastian.
Pengertian Qadar adalah sesuatu yang sudah ditentukan oleh Allah, dengan
sifatnya yang pasti dan sudah ditetapkan juga oleh Allah. Misalnya segala sesuatu
yang pada saat ini sedang terjadi atau sesuatu yang baru akan terjadi. Untuk itu
manusia harus selalu berdoa dan juga harus selalu meminta kepada Allah supaya
Allah mengabulkan apa yang sebenarnya kita harapkan dalam hidup.
12
1.4 Hipotesis Penelitian
Sehubungan dengan kerangka teoritik yang telah dijabarkan di atas, maka
hipotesis penelitian ini adalah “Hasil Belajar Materi Rukun Iman Siswa Kelas 1
SMP IT Baitussalam dapat meningkat menggunakan Model Pembelajaran Student
Teams Achievement Division (STAD)”.
13
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP IT BAitussalam
Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. SMP IT Baitussalam mempunyai fasilitas
yang lengkap dengan adanya ruang kelas yang memadai, ruang perpustakaan,
ruang lab Komputer dengan akses internet. Dengan jumlah guru sebanyak 33
orang terdiri dari 1 Kepala Sekolah, 2 Tenaga kependidikan, dan 30 guru Mata
Pelajaran.
B. Objek Penelitian
Objek Penelitian ini adalah siswi kelas 1 SMP IT Baitussalam, Kabupaten
Bogor dengan jumlah siswa sebanyak 18 siswa laki - laki.
C. Prosedur Penelitian
Waktu Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada
bulan April sampai dengan Juni 2023. Penelitian ini pada materi Rukun Iman
sesuai dengan yang diajarkan. Penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus
masing – masing siklus 1 kali pertemuan. Penelitian ini menggunakan desain
Penelitian Tindakan Kelas dengan Siklus.
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
b. Tahap pelaksanaan
14
1. Guru menjelaskan materi Materi Rukun Iman secara klasikal.
2. Pengorganisasian siswa yaitu dengan membentuk 1 kelompok,
masing–masing kelompok terdiri dari 3 orang siswa, kemudian LKS dan
siswa diminta untuk mempelajari LKS.
3. Dalam kegiatan pembelajaran secara umum siswa melakukan kegiatan
sesuai dengan langkah–langkah kegiatan yang tertera dalam LKS, diskusi
kelompok, diskusi antar kelompok, dan menjawab soal – soal. Dalam
bekerja kelompok siswa saling membantu dan berbagi tugas. Setiap
anggota bertanggung jawab terhadap kelompoknya.
c. Tahap Observasi
d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini dilakukan evaluasi proses pembelajaran pada siklus I dan
menjadi pertimbangan untuk merencanakan siklus berikutnya. Pertimbangan
yang dilakukan bila dijumpai satu komponen dibawah ini belum terpenuhi,
yaitu sebagai berikut :
Hasil refleksi dan analisis data pada siklus I digunakan untuk acuan dalam
merencanakan siklus II dengan memperbaiki kelemahan dan kekurangan pada
siklus I. Tahapan yang dilalui sama seperti pada tahap siklus I.
15
D. Data dan Cara Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam PTK ini
yaitu :
Instrumen yang digunakan pada Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari:
16
E. Teknik Analisis Data dan Indikator Keberhasilan
Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara Deskriptif, seperti
berikut ini :
P=FN x 100%
Dimana : P = Prosentase
17
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 1997.Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia
Depdiknas. 2003.UU RI No.20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional. Jakarta:
Depdiknas
-------------. 2007. Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Jakarta:
Depdiknas
-------------. 2011. Paikem Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan.
Jakarta: Kemdiknas
18