Anda di halaman 1dari 5

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : EVALUASI PEMBELAJARAN


B. Kegiatan Belajar : KONSEP DAN PENERAPAN PENILAIAN AUTHENTIK
(KB 2)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

1. Penilaian Autentik adalah bentuk penilaian yang


menghendaki peserta didik menampilkan sikap,
menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang
Peta Konsep (Beberapa diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada
1 istilah dan definisi) di
situasi yang sesungguhnya.
modul bidang studi
2. Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian
kompetensi sikap yaitu Observasi, Penilaian diri, Penilaian
antarpeserta didik, Jurnal dan Wawancara.
3. Teknik dan instrumen penilaian kompetensi
keterampilan yaitu :
a. Tes praktik merupakan penilaian yang menuntut
respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas
atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
b. Projek merupakan tugas-tugas belajar (learning tasks)
yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan
pelaporan.
c. Penilaian portofolio penilaian yang dilakukan dengan
cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik
dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif
untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi,
dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu
tertentu.
4. Teknik dan instrumen penilaian kompetensi
pengetahuan, pendidik menilai kompetensi pengetahuan
melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
5. Bentuk-bentuk penilaian pengetahuan adalah :
a. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian,
jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
b. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
c. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau
projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok
sesuai dengan karakteristik tugas.
6. Penilaian hasil belajar diharapkan peserta didik
meningkatkan kemampuan berfikir tingkat tinggi (Higher
Order Thinking Skills/HOTS).
7. Soal-soal HOTS merupakan instrumen pengukuran yang
digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat
tinggi, yaitu kemampuan berpikir yang tidak sekadar
mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau
merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite).
8. Berikut merupakan karakteristik soal HOTS :

9. Kreativitas menyelesaikan permasalahan dalam HOTS,


terdiri atas:
a. Kemampuan menyelesaikan permasalahan yang tidak
familiar.
b. Kemampuan mengevaluasi strategi yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah dari berbagai sudut
pandang yang berbeda
c. Menemukan model-model penyelesaian baru yang
berbeda dengan cara cara sebelumnya.
10. Pengelompokan level kognitif tersebut yaitu: pengetahuan
dan pemahaman (level 1), aplikasi (level 2), dan penalaran
(level 3). Berikut dijelaskan secara singkat penjelasan untuk
masing-masing level tersebut:
a. Pengetahuan dan Pemahaman (Level 1)
Level kognitif pengetahuan dan pemahaman mencakup
dimensi proses berpikir mengetahui (C1) dan memahami
(C2). Ciri-ciri soal pada level 1 adalah mengukur
pengetahuan faktual, konsep, dan procedural.
b. Aplikasi (Level 2)
Level kognitif aplikasi mencakup dimensi proses berpikir
menerapkan atau mengaplikasikan (C3). Ciri-ciri soal pada
level 2 adalah mengukur kemampuan: a) menggunakan
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tertentu
pada konsep lain dalam mapel yang sama atau mapel
lainnya; atau b) menerapkan pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural tertentu untuk menyelesaikan
masalah kontekstual (situasi lain).
c. Penalaran (Level 3)
Level penalaran merupakan level kemampuan berpikir
tingkat tinggi (HOTS), karena untuk menjawab soal-soal
pada level 3 peserta didik harus mampu mengingat,
memahami, dan menerapkan pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural serta memiliki logika dan
penalaran yang tinggi untuk memecahkan masalah-
masalah kontekstual (situasi nyata yang tidak rutin). Level
penalaran mencakup dimensi proses berpikir menganalisis
(C4), mengevaluasi (C5), dan mengkreasi (C6).
11. Penyusunan soal HOTS yang dilakukan untuk
mengukur ranah kognitif , ranah afektif, dan ranah
psikomotorik.
12. Penilaian kognitif (ranah kognitif) merupakan uraian materi
yang akan ditanyakan (yang menuntut penalaran tinggi)
tidak selalu tersedia di dalam buku pelajaran. Oleh karena
itu dalam penulisan soal HOTS, dibutuhkan penguasaan
materi ajar, keterampilan dalam menulis soal (kontruksi
soal).
13. Berikut dijelaskan langkah-langkah penyusunan soal-
soal HOTS :
a. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS
b. Menyusun kisi-kisi soal
c. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual
d. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal
e. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci
jawaban.
14. Penilaian afektif (ranah afektif) adalah penilaian sikap
diasumsikan bahwa setiap peserta didik memiliki perilaku
yang baik. Penilaian sikap mengacu pada dua aspek
kompetensi sikap yaitu kompetensi inti 1 (KI 1) dan
kompetensi inti 2 (KI 2).
15. Penilaian keterampilan (ranah kognitif) merupakan
penilaian yang sudah tentu ada aspek HOTS di dalamnya,
contoh penilaian adalah teknik praktik, produk dan proyek,
karena dalam proses tersebut ada kreativitas, ada proses
transfer knowledge dan ada proses penyelesaian masalah.
Jadi proses penilaian keterampilan bisa mencakup aspek
transfer knowledge, critical thinking dan creativity serta
problem solving.
16. Macam-macam instrumen penilaian sikap yaitu Penilaian
praktik, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian
portopolio.
17. Soal-soal HOT mempunyai peran untuk:
a. Mempersiapkan kompetensi peserta didik menyongsong
abad ke-21.
b. Memupuk rasa cinta dan peduli terhadap kemajuan
daerah, dalam penilaian guru diharapkan dapat
mengembangkan soal-soal HOTS secara kreatif sesuai
dengan situasi dan kondisi di daerahnya masing-masing.
c. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik kemudian
hendaknya pendidikan formal di sekolah dapat menjawab
tantangan di masyarakat sehari hari.
d. Meningkatkan mutu Penilaian, karena penilaian yang
berkualitas akan dapat meningkatkan mutu pendidikan.
18. Kreativitas menyelesaikan permasalahan dalam HOTS,
terdiri atas:
a. Kemampuan menyelesaikan permasalahan yang tidak
familiar
b. Kemampuan mengevaluasi strategi yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah dari berbagai sudut
pandang yang berbeda
c. Menemukan model-model penyelesaian baru yang
berbeda dengan cara cara sebelumnya.

Daftar materi bidang studi


1. Dalam modul ini materi yang sulit dipahami adalah pembuatan
2 yang sulit dipahami pada
soal yang sesuai dengan HOTS.
modul

1. Materi yang sering mengalami miskonsep adalah penerapan


Daftar materi yang sering HOTS dalam pembelajaran kadang tidak sesuai dengan kondisi
3 mengalami miskonsepsi pemahaman siswa. Apalagi pada saat ini, banyak kemampuan
dalam pembelajaran berfikir anak semakin menurun karena dengan dilakukannya
pembelajaran secara daring.

Anda mungkin juga menyukai