0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
49 tayangan5 halaman
Lembar kerja ini membahas hakikat akhlak Islam dengan 3 kalimat:
Lembar kerja ini membahas konsep dan definisi akhlak Islam serta pembagian akhlak menurut dasar-dasar ilmu akhlaknya, yaitu dasar i'tiqad, ilmiah, dan menjaga tabiat manusia; akhlak manusia dibagi menjadi tiga yakni dengan Tuhan, dirinya sendiri, dan masyarakat sekitarnya.
Lembar kerja ini membahas hakikat akhlak Islam dengan 3 kalimat:
Lembar kerja ini membahas konsep dan definisi akhlak Islam serta pembagian akhlak menurut dasar-dasar ilmu akhlaknya, yaitu dasar i'tiqad, ilmiah, dan menjaga tabiat manusia; akhlak manusia dibagi menjadi tiga yakni dengan Tuhan, dirinya sendiri, dan masyarakat sekitarnya.
Lembar kerja ini membahas hakikat akhlak Islam dengan 3 kalimat:
Lembar kerja ini membahas konsep dan definisi akhlak Islam serta pembagian akhlak menurut dasar-dasar ilmu akhlaknya, yaitu dasar i'tiqad, ilmiah, dan menjaga tabiat manusia; akhlak manusia dibagi menjadi tiga yakni dengan Tuhan, dirinya sendiri, dan masyarakat sekitarnya.
1. Definisi Akhlak 1) Perkataan akhlak secara etimologis, berasal dari bahasa Arab yang merupakan jama‘ dari bentuk mufradnya khuluqun ()خلق dimana kata khuluqun ( )خلقmemiliki arti: budi pekerti, perangai, tingkah laku, karakter atau tabiat. 2) Pola bentuk defenisi akhlak diatas muncul sebagai mediator yang menjembatani komunikasi antar Khaliq (pencipta) dengan makhluk (yang diciptakan) secara timbal balik yang kemudian disebut sebagai hablum minallah. 3) Makna akhlak juga bisa dilihat dari perspektif lain, yaitu sebagai ilmu. Pertama, diartikan sebagai ilmu tentang kebiasaan. 4) Kedua, akhlak diartikan sebagai ilmu tentang manusia. 5) Pendapat ketiga menjelaskan bahwa akhlak adalah ilmu tentang baik dan buruk. 6) Selanjutnya akhlak didefinisikan sebagai ilmu tentang keutamaan atau sifat-sifat yang utama dan bagaimana cara agar manusia senantiasa menghiasi diri dengan keutamaan tersebut, dan Ilmu yang membahas tentang keburukan- Konsep (Beberapa istilah dan keburukan dan bagaimana cara menjaga diri agar menjauhi 1 definisi) di KB dari perbuatan buruk tersebut. 7) Beberapa kalangan pengkaji etika maupun akhlak seperti Poedjawiyatna menklasifikasi beberapa ukuran baik dan buruk seperti teori hedonisme, utilitarisme, vitalisme, sosialisme, religeosisme dan humanism. 8) Dari sejumlah aliran dalam mengukur baik buruknya sesuatu di atas, Islam tentu saja memiliki sikap tersendiri. Islam berpandangan bahwa baik dan buruk itu adalah sesuai dengan kehendak Allah. Meski demikian, tidak mudah menjawabnya. 9) Pemahaman tentang kebaikan dan keburukan, atau yang dikehendaki oleh Allah dan yang tidak dikehendaki- Nya dapat pula diperoleh melalui akal, jiwa dan hati yang jernih. 10) Menurut istilah ada beberapa definisi tentang akhlak. Pertama, adalah kemampuan yang menimbulkan pekerjaan- pekerjaan dengan mudah tanpa harus berfikir dan terbebani (al-abd, Nd) 11) Definisi kedua akhlak adalah kumpulan dari makna-makna dan sifat-sifat yang bersemayam di dalam jiwa yang darinya perbuatan seseorang menjadi baik atau buruk (al-Kharaiti, 14). 12) Definisi yang ketiga akhlaq adalah perumpamaan dari kondisi jiwa yang bersih yang memunculkan perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pertimbangan pikiran. Jika keadaan jiwa itu menimbulkan perbuatan yang baik, baik secara akal maupunsyariat dengan mudah, maka akhlak itu disebut dengan akhlak yang baik, dan jika yang muncul adalah perbuatan yang jelek maka disebut dengan akhlak yang buruk. 13) Akhlak juga diartikan sebagai perilaku manusia sebagaimana mestinya sesuai dengan teladan yang baik sehingga akal manusia condong untuk mengikutinya bukan sebagai tujuan tetapi karena itu wajib. 14) Jadi, berdasarkan sudut pandang kebahasaan, defenisi akhlak dalam pengertian sehari-hari disamakan dengan budi pekerti, kesusilaan, sopan santun, tata karma dan karakter. 15) Pemahaman tentang akhlak dapat diperoleh dari para para tokoh moralis Islam. Berikut ini dikemukakan defenisi akhlak menurut beberapa pakar, yaitu sebagai berikut: Ibn Miskawaih “Keadaan jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran (lebih dulu) Iman Al-Ghazali “Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya timbul perbuatan- perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dulu).” Ahmad Amin “Sebagian orang mengartikan bahwa yang disebut akhlak ialah kehendak yang dibiasakan( karakter). Artinya, kehendak itu bila membiasakan sesuatu, kebiasaan itu dinamakan akhlak”. 16) Betapapun semua definisi akhlak diatas berbeda redaksinya, tetapi sebenarnya tidak berjauhan maksudnya, bahkan artinya berdekatan satu dengan yang lain, sehingga Prof. K.H. Farid Ma‘ruf membuat kesimpulan tentang definisi akhlak ini sebagai berikut: “Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan, tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu”. 17) Sesungguhnya akhlak mempunyai peran yang penting dalam perilaku manusia dan apa yang dimunculkannya. Perilaku manusia sesuai dengan apa yang bersemayam di dasar jiwanya dari nilai-nilai dan sifat-sifat. Oleh karena itu, perbuatan-perbuatan manusia selalu berhubungan dengan jiwanya, artinya adalah bahwa baiknya perbuatan seseorang itu dikarenakan karena baiknya akhlak orang tersebut. 2. Pembagian Akhlak Dasar Ilmu Akhlak Akhlak sebagaimana hal-hal lainnya memiliki dasar-dasar. Adapun dasar dari akhlak di dalam aqidah Islamiyah adalah: Pertama: Dasar I’tiqadi 1) Dasar I’tiqadi ini meliputi tiga hal: a. Iman dan percaya kepada Allah (bahwa Allah itu ada dan nyata) yang menciptakan mati dan hidup, manusia dan alam semesta. b. Sesunggguhnya Allah sejak menciptakan manausia di dunia ini telah mengenalkannya kepada Diri (jiwa) nya, dan mengenalkan jalan yang baik dan buruk, mengenalkan yang haq dan yang batil melalui risalah dan wahyu. c. Adanya kehidupan setelah mati. Kedua, Dasar Ilmiah Islam adalah agama yang moderat. Islam mengambil posisi ditengah diantara dua kelompok yang bertolak belakang. Kelompok pertama meyakini dan mengarahkan orientasi hidupnya hanya pada kehidupan dunia ini saja dan mengabaikan (bahkan mengingkari) kehidupan setalah kehidupan di dunia ini. 2) Kedua, Dasar Ilmiah Islam adalah agama yang moderat. Islam mengambil posisi ditengah diantara dua kelompok yang bertolak belakang. Kelompok pertama meyakini dan mengarahkan orientasi hidupnya hanya pada kehidupan dunia ini saja dan mengabaikan (bahkan mengingkari) kehidupan setalah kehidupan di dunia ini. 3) Ketiga, (Menjaga) Tabiat Manusia Hal ini dikarenakan adanya hubungan yang erat antara perilaku (perbuatan) manusia dengan tabiat (perangai) manusia, maka untuk dapat membentuk akhlak yang baik para ulama menaruh perhatian pada aspek tabiat manusia. 4) Akhlak manusia secara umum dibagi menjadi tiga, akhlak manusia dengan Tuhannya, akhlak manusia dengan dirinya, dan akhlak manusia kepada masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu tanggunng jawab akhlak adalah mengarahkan manusia pada nilai-nilai dan usaha-usaha dalam perbuatannya, baik positif atau negativ untuk dipertanggung jawabkan dihadapan Allah, dirinya sendiri dan dalam masyarakat sosialnya. 5) Ilmu akhlak ialah ilmu untuk menetapkan segala perbuatan manusia. Baik atau buruknya, benar atau salahnya, sah atau batal, semua itu ditetapkan dengan mempergunakan ilmu akhlak sebagai petunjuknya. 6) Berdasarkan beberapa bahasan yang berkaitan dengan ilmu akhlak, maka dapat dipahami bahwa objek (lapangan/sasaran) pembahasan ilmu akhlak itu ialah tindakan- tindakan seseorang yang dapat diberikan nilai baik/buruknya, yaitu perkataan dan perbuatan yang termasuk dalam kategori perbuatan akhlak. 7) Rasulullah saw telah memberikan penjelasan bahwa kalaulah suatu tindakan itu dilakukan oleh seseorang yang didasari karena kelalaian (di luar kontrol akal normal) atau karena dipaksa, betapapun ada ukuran baik/buruknya, tidak dihukumi sebagai berdosa. Ini berarti diluar objek ilmu akhlak. Dalam hubungannya dengan problem di atas, Rasulullah saw telah mengeluarkan sabdanya yang diriwatkan oleh Ahmad, Abu Daud dan Hakim dari Umar bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Tidak berdosa seorang muslim karena tiga perkara: (1) orang gila hingga sembuh dari gilanya, (2) orang yang tidur hingga terbangun dan (3) seorang anak hingga ia dewasa”.
3. Dalil-dalil Akhlak menurut Islam
1) Sebagaimana ajaran Islam yang bersumber dari al-Qur‘an dan Hadits maka akhlak Islam juga demikian bersumber pada dua sumber ajaran Islam tersebut yaitu: al-Qur‘an dan hadits (Sunnah). 2) Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik (HR. Muslim) 3) “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan yang terbaik diantara kalian adalah yang paling baik (perlakuannya) kepada wanita (istri)nya.”. (HR. Tirmidzi) 4) Akhlak yang diberi penekanan cukup besar dalam agama Islam tentu memiliki tujuan yang ingin dicapai. Diantara tujuan dari akhlak adalah: a. Menjadikan manusia memiliki derajat tinggi dan sempurna. b. Akhlak menjadikan manusia senantiasa menghiasi diri dengan akhlakul karimah dalam berhubungan dengan Allah dan sesamanya. c. Akhlak membedakan manusia dengan makhluk lainnya. d. Akhlak yang baik menjadikan manusia bahagia di dunia dan beruntung di akhirat. e. Dengan akhlak yang baik maka keberlangsungan umat manusia akan tetap terjaga. f. Akhlak yang baik menjadikan iman seorang mukmin menjadi sempurna. 5) Akhlak adalah mutiara hidup yang membedakan makhluk manusia dengan makhluk hewani. Manusia tanpa akhlak akan hilang derajat kemanusiaannya sebagai makhluk Allah yang paling mulai, menjadi turun kemartabat hewani. 6) Menurut Iman Al-Ghazali dalam bukunya Mukasyafatul Qulub, Allah telah menciptakan makhluk-Nya terdiri atas tiga kategori. Pertama, Allah menciptakan malaikat dan diberikan kepadanya akal dan tidak diberikan kepadanya elemen nafsu (syahwat). Kedua, Allah menjadikan binatang dan tidak dilengkapi dengan akal, tetapi dilengkapi dengan syahwat saja. Ketiga, Allah menciptakan manusia (anak Adam) lengkap dengan elemen akal dan syahwat (nafsu). Oleh karena itu, barang siapa yang nafsunya dapat mengalahkan akalnya, maka hewan melata misalnya lebih baik dari manusia. Sebaliknya bila manusia dengan akalnya dapat mengalahkan nafsunya, derajatnya diatas malaikat. 7) Akhlak Mahmudah Akhlak mahmudah adalah tingkah laku terpuji yang merupakan tanda keimanan seseorang. Akhlak mahmudah atau akhlak terpuji ini dilahirkan dari sifat-sifat yang terpuji pula. 8) Akhlak Madzmumah Akhlak madzmumah adalah tingkah laku yang tercela atau perbuatan jahat yang merusak iman seseorang dan menjatuhkan martabat manusia. 9) Berdasarkan uraian di atas, hendaknya seorang mukmin senantiasa menghiasi dirinya dengan akhlak yang terpuji dalam setiap tarikan dan hembusan nafasnya. Hal demikian ini sudah diajarkan oleh Allah melalui al-Quran untuk hidup dalam tuntunan Ilahi. 10)Sebagaimana akhlak terpuji, akhlak tercela juga dapat dikatakan memiliki tingkatan, walaupun tidak secara tegas diisyaratkan dalam teks al-Quran atau hadits.
Pada materi Akhlak Islam ini saya masih belum memahami
Daftar materi pada KB yang mengenai pembahasan perbuatan yang tidak atau bukan 2 sulit dipahami termasuk kategori akhlak karena dilakukan diluar kemampuan atau control seseorang.
Perbuatan itu mengarah kepada akhlak, jika perbuatannya tidak
Daftar materi yang sering baik maka akhlak seseorang itu pun tidak baik. 3 mengalami miskonsepsi dalam Lalu bagaimana jika seseorang memperbaiki perbuatannya pembelajaran menjadi lebih baik, maka proses ini dinamakan perbaikan akhlak.