Anda di halaman 1dari 2

- 5 konsep dan deskripsinya yang Anda temukan di dalam Bahan Ajar

Piaget lebih menitik beratkan pembahasannya pada struktur kognitif. Ia meneliti dan menulis subjek perkembangan
kognitif ini dari tahun 1927 sampai 1980. Ia menyatakan bahwa cara berfikir anak bukan hanya kurang matang
dibandingkan dengan orang dewasa karena kalah pengetahuan, tetapi juga berbeda secara kualitatif.

Menurut penelitiannya juga bahwa tahap-tahap perkembangan intelektual individu serta perubahan umur
sangat mempengaruhi kemampuan individu mengamati ilmu pengetahuan. (Laura A. King:152)

Piaget mengemukakan penjelasan struktur kognitif tentang bagaimana anak mengembangkan konsep dunia di sekitar
mereka. ( Loward s. Friedman and Miriam. W. Schustack. 2006: 59)

Teori Piaget sering disebut genetic epistimologi (epistimologi genetik) karena teori ini berusaha melacak
perkembangan kemampuan intelektual, bahwa genetic mengacu pada pertumbuhan developmental bukan warisan
biologis (keturunan). (B.R. Hergenhahn & Matthew H. Olson, 2010: 325).

Lingkungan fisik anak, jadi dapat dikatakan bahwa struktur kognitif anak mengkonstruksi lingkungan
fisik. ( B.R. Hergenhahn and Matthew H. Olson, 2010:325)

Piaget menolak paham lama yang menyatakan bahwa kecerdasan adalah bawaan secara genetis. Karakteristik
perkembangan dalam tahap utama kedua perkembangan kognitif adalah perluasan penggunaan pemikiran simbolis,
atau kemampuan representasional, yang pertama kali muncul pada akhir tahap sensorimotor.

- evaluasi dan refleksi atas pemaparan materi pada Bahan Ajar

Salah satu temuan mengenai penelitian adalah fakta bahwa pemikiran anak kecil tidak sama seperti pemikiran orang
dewasa. Tahapan Perkembangan Kognitif Piaget menunjukkan bagaimana anak-anak di bawah usia 7 tahun berpikir
kebanyakan secara konkret dan belum mengembangkan pemikiran abstrak seperti anak lebih tua dan orang dewasa.
Piaget menyatakan bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui eksplorasi, manipulasi, dan konstruksi secara
elaboratif. Lebih dari itu, Piaget juga menjelaskan bahwa karakterisasi aktivitas anak-anak juga berdasarkan pada
tendensi-tendensi biologis yang terdapat pada semua organisme. Tendensi-tendensi tersebut mencakup tiga hal, yaitu
asimilasi, akomodasi, dan organisasi.

Perkembangan kognitif adalah perkembangan kemampuan anak untuk mengeksplorasi lingkungan karena bertambah
besarnya koordinasi dan pengendalian motorik, maka dunia kognitif anak berkembang pesat, makin kreatif, bebas dan
imajinatif.12 Pikiran anak mulai aktif sejak lahir, dari hari ke hari sepanjang pertumbuhannya. Perkembangan
pikirannya, seperti: belajar tentang orang, belajar tentang sesuatu, belajar tentang kemampuan-kemampuan baru
memperoleh banyak ingatan, menambah banyak pengalaman. Sepanjang perkembangannya pikiran anak, maka anak
akan menjadi lebih cerdas

- kelebihan dan kekurangan terkait dengan penjelasan materi pada Bahan Ajar

untuk meningkatkan perkembangan kognitif pada anak usia dini.


1. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis
Berpikir logis sangat dibutuhkan anak-anak, karena kemampuan ini dapat mendidik kedisiplinan yang sangat kuat.
Logika berperan besar dalam menjadikan anak-anak semakin dewasa dengan keputusan-keputusan matangnya.
2. Menemukan Hubungan Sebab-Akibat.
Dari dua hubungan tersebut, dapat diketahui bahwa akibat dari satu peristiwa ada sebabnya. Misalnya, penyebab
kematian adalah sakit, penyebab rumah terbakar adalah hubungan arus pendek dan lain sebagainya.
3. Meningkatkan Pengertian pada Bilangan
Cara termudah untuk mengajari anak agar mencintai bilangan dan angka adalah dengan uang. Biasanya, semua orang
(termasuk anak-anak) sangat menyukai uang. Bahkan, hampir setiap hari ini anak selalu minta uang kepada
Orangtuanya

Kelebihan dari pada teori belajar kognitivisme adalah sebagai berikut :


1. Dapat meningkatkan motivasi
2. Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah
3. Dapat membantu guru untuk mengenal siswasecara individu sehingga dapat mengembangkan kemampuan
siswa
4. Dapat melihat tingkat perkembangan kognitif manusia mulai dari bayi hingga dewasa sehingga
memudahkan untuk memilih pelajaran yang tepat bagi anak di usia tertentu
5. Dapat mempelajari materi pembelajaran yang rumit untuk memecahkan dan untuk menciptakan kreasi atau
ide baru
Kekurangan dari pada teori belajar kognitivisme adalah sebagai berikut :

1. Teori ini dianggap dekat dengan psikologi belajar daripada teori belajar,
sehingga dalam proses belajar menjadi tidak mudah.
2. Teori ini dianggap sulit dipraktekkan secara murni karena seringkali
merasa bingung untuk memahami unsur-unsur kognitif menjadi bagian-
bagian yang jelas
3. Teori ini tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan
4. Teori ini sulit dipraktekkan khususnya ditingkat lanjut

- Kaitan isi Bahan Ajar dengan nilai moderasi beragama yaitu

Manusia adalah makhluk sempurna yang diciptakaan oleh Allah swt dengan di lengkapi akal berbeda dengan
makhluk lain. Yang konsepnya al fikru mustanir memiliki pemikiran cemerlang yang dipacu sejak dini atau didik
sejak usia dini. Menanamkan akidah islamiyah, syaksiyah islamiah sehingga menghasilkan talqiyan,fikriyan dan
muassiron. sebagai orang tua maupun pendidik membekali anak dengan mengeksplor kemampuan mereka agar
mengetahui dan memahami lingkungan sekitarnya melalui panca indra yang mereka miliki, sehingga mereka
mampu memiliki kemampuan berfikir secara logis dan dapat memecahkan masalah yang dihadapi dan menjadi
bekal saat mereka dewasa. Sebagaimana firman Allah dalam Surah Luqman ayat 17 yang berbunyi:14

Artinya: Hai anakku, Dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka)
dari perbuatan yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian
itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

Ayat di atas menjelaskan bahwa Luqman as.memberinasehat untuk anaknya berbuat kebaikan dan mencegah
kemungkaran. Tentu saja Luqman sebagai orang tua telah melaksanakannya dan membiasakan anak dengan
melaksanakan tuntunan ini agar terbiasa dalam jiwa saat mereka dewasa. Ketika anak sudah mampu
menggunakan akalnya untuk berpikir, maka tugas orang tua maupun pendidik untuk bisa mengembangkannya.

Proses kognisi meliputi berbagai aspek, seperti persepsi, ingatan, pikiran, simbol, penalaran, dan pemecahan
masalah. Sehubungan dengan hal ini Pieget berpendapat, bahwa pentingnya guru mengembangkan kognitif pada
anak,adalah:
1. Agar anak mampu mengembangkan daya persepsinya berdasarkan apa yang dilihat, didengar dan dirasakan,
sehingga anak akan memiliki pemahaman yang utuh dan komprehensif.
2. Agar anak mampu melatih ingatannya terhadap semua peristiwa dan kejadian yang pernah dialaminya.
3. Agar anak mampu mengembangkan pemikiran-pemikirannya dalam rangka menghubungkan satu peristiwa
dengan peristiwa lainnya
4. Agar anak mampu memahami simbol-simbol yang tersebar di dunia sekitarnya.
5. Agar anak mampu melakukan penalaran-penalaran, baik yang terjadi secara alamiah (spontan), maupun
melalui proses ilmiah (percobaan).
6. Agar anak mampu memcahkan persoalan hidup yang dihadapinya sehingga pada akhirnya anak akan menjadi
individu yang mampu menolong dirinya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai