Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ANALISA BAHAN AJAR

A. Nama : AHMAD YANI

B. Judul Modul : Penerapan Teori Belajar Sosial Albert Bandura Dalam Proses
Belajar Mengajar Di Sekolah

C. Kegiatan Belajar : Analisa Bahan Ajar KB2

Instruksi

1. Unduh dan pelajari file artikel yg disematkan Dosen

2. Kemukakan dan jelaskan 5 konsep yang ditemukan

3. Evaluasi dan refleksi atas pemaparan pada artikel tersebut

4. Kemukakan kelebihan dan kekurangannya dari penjelasan artikel tersebut

5. Berikan pendapat tentang keterkaitannya dengan moderasi beragama

KONSEP YANG DITEMUKAN DARI MATERI

1. Teori Belajar Sosial Albert Bandura

Teori ini menerima sebagian besar dari prinsip-prinsip teori teori belajar perilaku, tetapi memberi
lebih banyak penekanan pada efek -efek dari isyarat-isyarat pada perilaku, dan pada proses-proses
mental internal. Asumsi awal memberi isi sudut pandang teoritis Bandura dalam teori
pembelajaran sosial yaitu:

1) Pembelajaran pada hakikatnya berlangsung melalui proses peniruan (imitation) atau


pemodelan (modeling).

2) Imitation atau modeling individu dipahami sebagai pihak yang memainkan peran aktif dalam
menentukan perilaku mana yang hendak ia tiru dan juga frekuensi serta intensitaspeniruan
yang hendak ia jalankan

3) Imitation atau modeling adalah jenis pembelajaran perilaku tertentu yang dilakukan tanpa
harus melalui pengalaman

4) Imitation atau modeling terjadi penguatan tidak langsung pada perilaku tertentu yang sama
efektifnya dengan penguatan langsung untuk memfasilitasi dan menghasilkan peniruan
5) Mediasi internal sangat penting dalam pembelajaran, karena saat terjadi adanya masukan
indrawi yang menjadi dasar pembelajaran dan perilaku dihasilkan, terdapat operasi internal yang
mempengaruhi hasil akhirnya.

2. Penerapan Teori Belajar Sosial Albert Bandura Dalam proses Belajar Mengajar Di Sekolah

Teori belajar sosial Albert Bandura memaknai bahwa peserta didik memiliki sifat:
1) Intensionalitas
Peserta didik adalah perencana yang bukan hanya sekedar ingin memprediksi masa depan,
tetapi intens membangun komitmen proaktif dalam mewujudkansetiap rencana.
2) Mem-prediksi
Peserta didik memiliki kemampuan mengantisipasi hasil tindakan, dan memilih perilaku
mana yang dapat memberi keberhasilan dan perilaku yang mana untukmenghindari
kegagalan.
3) Reaksi-diri
Peserta didik lebih daripada sekedar berencana dan merenungkan perilaku kedepan karena
manusia juga sanggup memberikan reaksi-diri dalam prosesmotivasi dan meregulasi diri
terhadap setiap tindakan yang dilakukan.
4) Refleksi diri
Peserta didik adalah mahkluk yang dilengkapi dengan kemampuan merefleksi diri.

3. Prinsip-prinsip teori belajar sosial Albert Bandura


1) Kepribadian seseorang berkembang melalui proses pengamatan, dimana orang belajar
melalui pengamatan
2) Belajar melalui proses pengamatan (modeling)terjadi proses pengamatanterhadap segala yang
dapat ditimba sebagai pengalaman sekarang dan merasakannya.
3) Determenisme resipokal dalam teori belajar sosial Bandura, sebagai pendekatan yang
menjelaskan tingkah laku manusia dalam bentuk hubungan interaksi timbale balik yang terus
menerus.
4) Tanpa reinforcement. Menurut Bandura reinforcement penting dalam menentukan apakah
suatu tingkah laku akan terus terjadi atau tidak.
5) Teori belajar sosial berusaha menjelaskan tingkah laku manusia dari segi interaksi feedback
yang berkesinambungan antara faktor kognitif, tingkah laku, dan faktor lingkungan.
6) Teori belajar sosial Bandura dapat menerapkan prinsip pertumbuhan, kontinuitas dan rekonstruksi
selama berlangsungnya proses belajar mengajar karena terjadi upaya penyesuaian diri.
7) Mengkaji empat tahap belajar dari proses pengamatan atau modeling yang terjadi dalam
observational learning
8) Konsep dasar teori efikasi diri adalah adanya keyakinan bahwa setiap individu mempunyai
kemampuan mengontrol pikiran, perasaan dan perilakunya.
4. Proses Belajar Mengajar Melalui Pengamatan (vicarious conditioning)
Proses vicarious conditioning atau modeling menjelaskan perilaku manusia dalam konteks
interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan pengaruh
lingkungan. Vicarious conditioning atau modeling adalahpengalaman kontinuitas dan interkasi
dengan lingkungan yang merangsang organisme melalui efikasi diri untuk memodifikasi
lingkungan dalam hubungan timbal balik.
Faktor-faktor yang berproses dalam belajar observasi antara lain :
a) Perhatian(atensi)
b) Penyimpanan atau proses mengingat
c) Reproduksi motorik
d) Motivasi
5. Pengaplikasian Teori Belajar Sosial Albert Bandura Dalam Proses Belajar Mengajar
Menerapkan teori belajar social Albert Bandura dalam proses belajar mengajar adalah :
1) Mengaitkan pelajaran dengan pengalaman atau kehidupan siswa
2) Menggunakan alat pemusat perhatian seperti peta konsep, gambar, bagan, dan media-media
pembelajaran visual lainnya.
3) Menghubungkan pesan pembelajaran yang sedang dipelajari dengan topik-topik yang sudah
dipelajari.
4) Menggunakan musik.
5) Menciptakan suasana riang.
6) Teknik penyajian materi bervariasi.
7) Mengurangi bahan/materi yang tidak relevan.
EVALUASI DAN REFLEKSI ATAS PEMAPARAN PADA ARTIKEL TERSEBUT

Dari pemaparan artikel yang berjudul “Penerapan Teori Belajar Sosial Albert Bandura Dalam Proses Belajar
Mengajar Di Sekolah” dapat kita evaluasi dan refleksikan kembali diantaranya :

1. Teori Bandura ini lebih menekankan pada pengalaman dan pengamatan langsung pada sekitar
lingkungannya
2. Sudut pandang pembelajaran Bandura bertitik pada imitation dan modeling karena dianggap
paling efektif sebagai penguatan langsung dan menghasilkan peniruan yang baik
3. Teori Bandura memaknai sifat peserta didik diantaranya : peserta didik mampu merencana
sendiri, memilih dan mengantisifasi hasil tindakan, berencana dan merenungkan tkedepannya,
dan juga peserta didik dapat merepleksikan dirinya
4. Teoro Bandura ini memberikan kepercayaan diri yang besar bagi peserta didik
KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA DARI PENJELASAN ARTIKEL TERSEBUT
Setiap materi yang disajikan pasti ada kekurangan dan kelebihannya, pada materi ini juga seperti itu
1. Kelebihan :
a. Penjelasan tentang teori sangat jelas dan terperinci
b. Bisa dijadikan bahan rujukan
c. Bisa kita baca berulang jika kita lupa akan materi tersebut
2. Kekurangan :
a. Tidak ada contoh – contoh konkrit yang ditampilakan dilapangan
b. Bisa membuat bosan pembaca karena terlalu panjang dan banyak istilah-istilah
c. Tidak disertai gambar-gambar sebagai penarik pembaca

KETERKAITAN DENGAN MODERASI BERAGAMA

Dalam islam prilaku adalah merupakan akhlak, akhlak terbagi dua bagian yaitu Akhlak Mahmudah (baik)
dan Akhlak Mazmumah (buru). Islam mendidik umatnya untuk berprilaku terpuji dan berakhlakul
karimah. Dengan prilaku yang baik akan menjadikan hidup berbangsa menjadi terarah jauh dari kejahatan
dan kedjoliman. Anak adalah ujung tombak penerus bangsa dan agama ini, jika sudahkita tanamkan sejak
dini akan prilaku yang baik dan berbudi luhur maka akan tercipta generasi yang baik dan bermartabat.
Sebagaiman dari tujuan pendidikan nasional kita adalah menciptakan karakter anak yang baik.

Anda mungkin juga menyukai