Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal 2 diatas
5 Konsep dan deskripsinya yang Anda temukan di dalam Bahan Ajar:
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal 2 diatas Pemaparan
materi tentang Penerapan Teori belajar behavioristik dalam proses pembelajaran perlu
di pilah-pilah antara konsep dan pengertian,sehingga untuk memahami rangkaian
uraian akan lebih mudah antara konsep, penerapan , dan hasil dari metode yang dipakai
yaitu behavioristik. Teori belajar behavioristik cenderung mengarahkan siswa untuk
berfikir. Pandangan teori belajar behavioristic merupakan proses pembentukan, yaitu
membawa siswa untuk mencapai target tertentu, sehingga menjadikan siswa yang
tidak bebas berkreasi dan berimajinasi. Pembelajaran yang dirancang pada teori
belajar behavioristik memandang pengetahuan adalah objektif, sehingga belajar
merupakan perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan
pengetahuan kepada siswa.
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal 2 diatas Teori
individu adalah akomodasi dan asimilasi. Mengenal lebih jauh apa itu kontruktivisme
tentunya teori ini berperan aktif dalam proses pembelajaran, dan tentunya untuk bisa
Tappan (1998) dalam Santrock (2008:60) menyatakan bahwa Ada tiga klaim dalam inti
pandangan Vygotsky :
a. Keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis dan diinterpretasikan
secara developmental.
b. Kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa, dan bentuk diskursus, yang
berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan mentransformasi aktivitas
mental,
c. Kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang
sosiokultural.
Menurut Vygotsky, menggunakan pendekatan developmental berarti memahami fungsi
kognitif anak dengan memeriksa asal usulnyadan transformasinya dari bentuk awal ke
bentuk selanjutnya. Kemudian Robbins dalam Santrock (2008:60) menyatakan bahwa
untuk memahami fungsi kognitif kita harus memeriksa alat yang memperantarai dan
membentuknya, membuat Vygotsky berpendapat bahwa bahasa adalah alat yang paling
penting. Kemudian Vygotsky menyatakan bahwa kemampuan kognitif berasal dari
hubungan sosial dan kultur. Perkembangan anak tidak bisa dilepaskan dari kegiatan sosial
dan kultural.
Teori ini dikemukakan oleh Kurt Lewin (1892 - 1947). Menurutnya, masing- masing
individu berada dalam medankekuatan yang bersifat psikologis. Medan dimana individu
bereaksi disebut life space. Life space mencakup perwujudan lingkungan dimana individu
bereaksi, misalnya; orang-orang yang dijumpainya, objek material yang ia hadapi, serta
fungsi kejiwaan yang ia miliki.
Jadi menurut Lewin, belajar berlangsung sebagai akibat dari perubahan dalam struktur
kognitif. Perubahan struktur kognitif itu adalah hasil dari dua macam kekuatan:
a. Struktur medan kognisi
b. Kebutuhan motivasi internal individu (Khodijah, 2014)
5. Implikasi Teori Belajar Menurut Aliran Psikologi Kognitif dalam Pembelajaran
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal 2 diatas konsep proses
pembelajaran kognitif banyak digunakan di dunia pendidikan, Dengan menerapkan teori kognitif
ini maka
pendidik dapat memaksimalkan ingatan yang dimiliki oleh peserta didik untuk mengingat semua
materi-materi yang diberikan karena pada pembelajaran kognitif salah satunya menekankan pada
daya ingat peserta didik untuk selalu mengingat akan materi-materi yang telah diberikan.
pengembangan seharusnya selalu ada tolak ukur yang untuk mrngetahui sejauh mana
keberhasilan dalam proses pendidikan sehingga kekurangan dan kelemahan bisa diperbaiki
dengan menggunkan konsep2 lain yang lebih baik lagi, karena hasil akhir sebuah pendidikan
a. Metode kognitif ini mudah untuk diterapkan dan juga telah banyak diterapkan pada
pendidikan di Indonesia dalam segala tingkatan.
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal 2 diatas,lebih menitik beratkan
pada penjelasan kognitif saja jadi pembaca akan mengalami sedikit kesulitan untuk mencari
pembanding. Dalam teori kognitif ada beberapa yang perlu diperhatikan:
a. Dalam menerapkan metode pembelajran kognitif perlu diperhatikan kemampuan
peserta didik untuk mengembangkan suatu materi yang telah diterimanya.
c.
Jika dalam sekolah kejuruan hanya menggunakan metode kognitif tanpa adanya meto
de pembelajaran lain maka peserta didik akan kesulitan dalam
praktek kegiatan atau materi.
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal 2 Teori Belajar Menurut Aliran
Kognitif Serta Implikasinya Dalam Pembelajaran dengan Moderasi
beragama sangat penting untuk ditanamkan kepada peserta didik agar tercipta hubungan
harmonis antara guru, peserta didik, masyarakat dan lingkungan sekitar sehingga tercipta
lingkungan yang damai, nyaman dan aman dari berbagai ancaman.
Moderasi beragama dilembaga pendidikan sangat pentingkarenaguru memilik peran penting
untuk
memberikan pemahaman dan pengertian yang luas tentang islam yang rohmatan lil alamin yan
g dapa tmenghargai perbedaan. Moderasi beragama bagian dari usaha bersama agar
bangsa indonesia ini terhindar dari perpecahan karena
perpecahan merupakan awal dari kehancuran sebuah bangsa. Selanjutnya, Implementasi
moderasi beragama proses
belajar mengajar dapat dilakukan dengan menggunakan metode diskusi, kerja kelompak, dan k
arya wisata. Dengan ketiga metode tersebut guru dapat dengan mudah memberikan pengertia
n keberagaman, menghargai oranglain, menghargai pendapat orang lain, dan toleran.
Secara menyeluruh dari Artikel ini tidak sedikitpun kalimat atau frase yang mengarah ke
pelanggaran dalam nilai moderasi beragama.
KB 4
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal 1 diatas
Dari Artikel Teori Dan Praktik Pendekatan Konstruktivisme Dalam Pembelajaran bisa di
ambil inti sarinya yaitu dideskripsikan secara umum dalam 5 konsep sebagai berikut :
1. Konstruktivisme Psikologis/ Individual/Endogenous
2. Konstruktivisme Sosial Vygotsky
Vygotsky percaya bahwa interaksi sosial, perangkat kultural dan aktivitas menentukan perkemb
angan dan pembelajaran individual, persis seperti interaksi Si Ben dengan ayahnya di
pantai yang menjelaskan pembelajaran
makhluk- makhluk laut yang terancam polusi laut. Dengan berpartisipasi di rentang
aktivitas yang luas bersama orang lain,
pembelajar appropriate (mengapropriasikan, menginternalisasikan atau mengambil untuk dirin
ya sendiri) produk-produk yang dihasilkan dengan bekerja bersama-sama; hasil-hasil ini dapat
mencakup strategi dan pengetahuan baru, Meletakkan belajar dalam konteks sosial dan
kultural disebut "Konstruktivisme Gelombang Kedua" (Paris, Byrnes, & Paris, 2001).
c. Bagi konstruktivis, belajar adalah pencarian makna, Pembelajar secara aktif berusaha mengk
onstruksikan makna. Dengan demikian guru mestinya berusaha mengkonstruksikan berbagai k
egiatan belajar seputar ide- ide besar dan eksplorasi yang memungkinkan pembelajar untuk m
engkonstruksikan makna.
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal 1 , ada beberapa konsep
keterkaitan toeori dalam belajar yang istilah-isyilahnya hamper mirip, yang sehingga dalam
proses analisisnya memerlukan kejelian dan ketelitian, pada bahan ajar diatas pembaca juga
memperoleh pemahaman tentang penjelasan teori dan praktek kontruksivisme dalam
pembelajaran, konsep-konsep kontruksivisme dijelaskan secara rinci namun perlu
pnegembangan lagi yang lebih detail.
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal 1 diatas, penjelasannya singkat
dan mudah dipahami,konsepnya lebih menitikberatkan pada satu permasalahan,ditemukannya
beberapa analisa dan istilah-istilah seperti:
a. Berfikir artinya, Dalam proses membina pengetahuan baru murid diajarkan berfikir untuk
menyelesaikan masalah atau sebuah studi kasus dan dapat mengembangkanya menjadi
sebuah ide atau membuat keputusan.
b. Faham artinya, Dalam proses pembelajaran murid harus terlibat langsung dalam
mengembangkan sebuah pengetahuan baru, sehingga peserta didik akan lebih faham
dan boleh mengaplikasikanya dalam sebuah situasi.
c. Daya ingat artinya, pada dasarnya dalam proses belajar murid harus terlibat secara
langsung dengan aktif, sehingga mereka akan ingat lebih lama semua konsep yang ada
yakni dengan cara murid melakukan pendekatan membina sendi kehafaman mereka.
Dengan cara itu mereka akan yakin dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah
dalam situasi baru.
d. Seronok artinya, dalam proses belajar yang benar peserta didik pastinya akan terlibat
secara terus menerus dan semakin lama mereka akan faham, ingat, dan lebih yakin dalam
memutuskan sebuah pengetahuan baru. Apabila peserta didik melakukan interaksi secara
sehat dengan guru atau rekan, maka mereka akan berasa seronok belajar dalam
membina pengetahuan baru.
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal 1 diatas, pembaca sulit
mengidentifikasi konsep-konsep teori dalam pembelajaran, karena antara satu dengan yang
lain ada kemiripan, sehingga perlu adanya bagan peta konsep dalam pemaparan materi,
sehingga akan mudah untuk membedakannya.
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal 1 diatas Bila teori konstruktivisme
masuk kedalam pembelajaran PAI dalam hubungannya dengan moderasi agama, maka para
siswa akan membentuk :
2) Pembelajaran tentang ibadah shalat akan menjadi lebih bermakna karena peserta didik
sudah mengerti walaupun masih ada juga yang belum tahu, namun dalam hal ini teori
konstruktivisme yang diaplikasikan kedalam pembelajaran dapat menumbuhkan respons
yang positif karena stimulus yang diberikan juga pengaruhnya lebih besar
4) Peserta didik dapat berinteraksi penuh dengan metode pembelajaran ibadah shalat,
karena ibadah shalat tidak cukup hanya teoritis, tapi juga harus di praktekkan
Secara menyeluruh dari Jurnal ini tidak sedikitpun kalimat atau frase yang mengarah ke
pelanggaran dalam nilai moderasi beragama.
Pada dasarnya guru itu dijadikan sebuah panutan bagi peserta didiknya maka dari itu guru tidak
diwajibkan memberi contoh yang negativ kepada peserta didiknya, kadang ada guru yang
memiliki sifat yang buruk yaitu sering berkata kotor atau kasar di depan peserta didiknya, itu
sangat dilarang dalam aturan etika seorang guru, karena apabila itu dihadapkan pada anak usia
sekolah dasar sangat tidak pantas untuk dilakukan.
Rencana ganti analisa kb 4
KB 4
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal 2 diatas
Dari Artikel Teori Belajar Humanistik Dan Aplikasinya Dalam Pendidikan Agama Islam bisa di
ambil inti sarinya yaitu dideskripsikan secara umum dalam 5 konsep sebagai berikut :
1. Teori belajar Humanistik merupakan model pembelajaran yang menekankan kepada
memanusiakan siswa, dengan memperhatikan pemenuhan kebutuhan siswa dalam belajar.
Tulisan ini berupaya menelaah paradigm pembelajaran humanistik dan penerapannya
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), yang meliputi materi/sub materi
akidah, al-Qur’an Hadith, Fiqh, Akhlak Tasawwuf dan Sejarah Kebudayaan Islam. Dalam
Pendidikan Agama Islam teori belajar humanisme bisa digunakan sebagai cara untuk
menyampaikan materi PAI.
2. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengatahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik.
3. Teori pembelajaran humanistik merupakan sebuah proses belajar yang berhulu dan
bermuara pada manusia, segala sesuatunya disandarkan pada nilai kemanusiaan.
Pendekatan sistem pendidikan humanistik menekankan pengembangan martabat manusia
yang bebas membuat pilihan dan berkeyakinan. Dalam pembelajaran humanistik peranan
guru yang lebih banyak menjadi pembimbing daripada pemberi ilmu pengetahuan
kepada siswa,
4. Dalam Pendidikan Agama Islam berparadigma teori belajar humanistik bisa digunakan
sebagai cara untuk menyampaikan materi PAI. Penarapan paradigm belajar humanisme
dalam materi PAI dapat dilakukan dengan memberikan alasan-alasan (bukti-bukti) rasional
terhadap ajaran Islam, memberikan kesempatan siswa untuk berpikir kritis, kreatif
terhadap materi PAI yang disampaikan, menghubungkan materi PAI dengan dunia nyata
siswa.
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal 2 diatas ada beberapa konsep
keterkaitan teori dalam belajar yang istilah-istilahnya hampir mirip, yang sehingga dalam
proses analisisnya memerlukan kejelian dan ketelitian, pada bahan ajar diatas pembaca juga
memperoleh pemahaman tentang penjelasan teori dan praktek humanistik dalam
pembelajaran, konsep-konsep humanistik dijelaskan secara rinci namun perlu pengembangan
lagi yang lebih detail. Dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara guru dan siswa.
Pemahaman terhadap siswa adalah penting bagi guru agar dapat menciptakan situasi
pembelajaran yang tepat. Oleh karenanya diperlukan suatu persiapan yang matang sebelum
pelaksanaan proses pembelajaran yang dikenal dengan istilah perencanaan pembelajaran atau
disain instruksional.
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal 2 diatas, penjelasannya singkat
dan mudah dipahami,konsepnya lebih menitikberatkan pada satu permasalahan,ditemukannya
beberapa analisa dan istilah-istilah. Materi pada bahan ajar diatas juga memberikan pemahaman
tentang keterkaitan teori humanistik dengan proses pembelajaran bidang study PAI ( Penidikan
Agama Islam)
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal 2 diatas, Ada sedikit kesulitan
dalam memahami teori pembelajaran antara satu dengan yang lainnya, karena antara satu
dengan yang lain ada kemiripan, sehingga perlu adanya bagan peta konsep dalam pemaparan
materi, sehingga akan mudah untuk membedakannya.
Setelah Membaca dan menganalisis isi dari bahan ajar jurnal 2 diatas , Menurut Teori
humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap
berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses
belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-
baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya,
bukan dari sudut pandang pengamatnya. Pedidikan humanisme merupakan sebuah proses
penyadaran dan peningkatan terhadap harkat kemanusiaan dan potensi yang dimiliki secara
terarah, sekaligus memproduksi suatu pembahasan yang dinamis sehingga tercipta iklim kritis
progresif, inofatif secara utuh dengan mengedepankan pola pendekatan dialogis humanis
antara pendidik dengan peserta didik dan peserta didik dengan lingkungannya.Penerapan
paradigma belajar humanisme dalam materi PAI dapat dilakukan dengan memberikan alasan-
alasan (bukti-bukti) rasional terhadap ajaran Islam, memberikan kesempatan siswa untuk
berpikir kritis, kreatif terhadap materi PAI yang disampaikan, menghubungkan materi PAI
dengan dunia nyata siswa. Penerapan paradigma Humanistik tidak akan mengurangi nilai-
nilai transendental, melainkan akan menambah pemahaman guru dan peserta didik tentang
pentingnya pengetahuan, sikap dan pengamalan ajaran Agama Islam.