Anda di halaman 1dari 6

ANALISA BAHAN AJAR KB.

2
IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME DALAM
PEMBELAJARAN SAINS

NO KOMPONEN ANALISA BAHAN AJAR


ANALISA
1 Tulislah 5 konsep dan 1. Konstruktivisme adalah teori tentang
deskripsinya yang bagaimana pelajar membangun
Anda temukan di pengetahuan dari pengalaman yang
dalam Bahan Ajar. unik untuk setiap individu.
 Konstruktivisme ialah suatu
pendekatan untuk pengajaran dan
pembelajaran berdasarkan pada
premis bahwa kognisi
(pembelajaran) adalah hasil dari
"konstruksi mental." Dengan kata
lain, siswa belajar dengan
memasukkan informasi baru
bersama dengan apa yang
sudah mereka ketahui.
 konstruktivisme memanfaatkan
dan memicu keingintahuan
bawaan siswa tentang dunia dan
cara kerja.
 Sains merupakan salah satu
cabang ilmu yang fokus
pengkajiannya adalah alam dan
proses-proses yang ada di
dalamnya
2. Tujuan Teori Belajar Konstruktivisme.
Teori belajar konstruktivisme adalah
hasil dari pengembangan teori kognitif
yang memiliki beberapa tujuan dalam
pembelajran
1) Membantu peserta didik dalam
memahami isi dari materi
pembelajaran.
2) Mengasah kemampuan peserta
didik untuk selalu bertanya dan
mencari solusi atas
pertanyaannya.
3) Meningkatkan pemahaman
peserta didik terhadap suatu
konsep secara komprehensif.
4) Mendorong peserta didik untuk
menjadi pemikir aktif.
3. Keunggulan Teori Belajar
Konstruktivisme
1) Menuntut keaktifan peserta didik
untuk menemukan pengetahuan
berdasarkan kematangan
kognitifnya.
2) Teori belajar ini fokus pada
kesuksesan peserta didik terhadap
sesuatu yang telah ditugaskan.
3) Peserta didik dituntut untuk berpikir
secara sistematis, sehingga bisa
membangun pengetahuan secara
komprehensif.
4. Langkah-Langkah Teori Belajar
Konstruktivisme ini memiliki empat
tahapan
a. Tahap pertama
Pada tahap ini, guru harus bisa
memancing peserta didik tentang
suatu pokok bahasan atau konsep,
misalnya dengan memberikan
sejumlah pertanyaan yang bersifat
clickbait/judul konten sains di
kehidupan sehari-hari.
b. Tahap kedua
Pada tahap ini, Guru meminta
peserta didik untuk mencari solusi
atau menyelidiki konsep yang telah
dipaparkan di tahap pertama.
Dalam hal ini, peran Guru hanya
sebagai fasilitator.
c. Tahap ketiga
Tahap ketiga berisi kegiatan
lanjutan dari hasil penyelidikan dan
eksplorasi di tahap kedua.
d. Tahap keempat
Untuk mengoptimalkan ketiga tahap
sebelumnya, Guru bisa
mengondisikan suasana belajar di
kelas menjadi lebih hangat, santun,
dan penuh wibawa.
5. Penerapan Teori Belajar
Konstruktivisme
1) Guru harus mampu membentuk
pemikiran peserta didik bahwa
bekerja secara mandiri akan
menghasilkan kegiatan belajar
yang lebih bermakna.
2) Kembangkan kegiatan inkuiri di
semua topik pembelajaran.
3) Memunculkan rasa keingintahuan
peserta didik terhadap suatu
permasalahan melalui bertanya.
4) Membentuk masyarakat belajar
atau belajar dengan kelompok-
kelompok tertentu.

2 Lakukan evaluasi dan


refleksi atas  Ada beberapa hal yang perlu
pemaparan materi diperhatikan dalam pembelajaran
pada Bahan Ajar. Konstruktivisme :
1. mengutamakan pembelajaran
yang bersifat nyata dalam konteks
yang relevan
2. mengutamakan proses
3. menanamkan pembelajaran dalam
konteks pengalaman sosial
4. pembelajaran dilakukan dalam
upaya mengkonstruksi
pengalaman
 Teori konstruktivisme sangat tepat jika
didukung juga dengan teori PBL
dimana siswa didorong untuk dapat
mengembangkan pengetahuannya
sendiri.

3 Tulislah kelebihan dan  Kelebihan :


kekurangan terkait - konstruktivisme
dengan penjelasan mengindikasikan bahwa
materi pada Bahan prinsip-prinsip konstruktivisme
Ajar. pada hakikatnya memberikan
mandat yang lebih luas
kepada individu (anak) untuk
mengembangkan potensi
melalui curiosity dan
inquirynya.
- Proses pembelajaran sains
jika mengaplikasikan dengan
benar prinsip- prinsip
konstruktivisme, maka
diasumsikan dapat
meningkatkan kualitas
pembelajaran. Model PBL
melatih keterampilan siswa
untuk memecahkan masalah
secar kritis dan ilmiah serta
melatih siswa berfikir kritis,
analistis, dan kreatif.
- Penjelasan materi pada bahan ajar
sangat menarik sekalipun tidak
adanya praktek, namun
didalamnya sudah banyak
penjelasan dan gambaran dan
paparan mengenai langkah yang
harus dilakukan oleh pendidik
 Kekurangan :
- Bahan ajar yang berupa
materi/artikel sangat sulit untuk
dipahami dan dimengerti, karen itu
sangat membosankan untuk
dibaca
- Dalam bahan ajar ini tidak ada
contoh kasus ataupun hasil
penelitiannya dalam satu masalah,
hanya menitikberatkan pada teori
saja.
- Pendidik tidak memberikan
feedback (masukan-masukan)
pada saat penutup
- Tidak ada contoh konstruktivisme
dalam pembelajaran sains yang
ada didalam bahan ajar.
4 Kaitkan isi Bahan Ajar Kaitan bahan ajar dengan nilai-nilai
dengan nilai moderasi moderasi beragama ;
beragama.  Pendidik mempunyai peranan penting
dalam menanamkan nilai-nilai
moderasi beragama terhadap peserta
didik. Pemerintah mengajak para guru
untuk dapat menanamkan sikap
moderasi beragama, Sebab sikap ini
menjadi formula ampuh dalam
merspon dinamika zaman ditengah
maraknya, intoleransi, ekstrimisme
dan fanatisme berlebihan yang bisa
mencabik-cabik kerukunan umat
beragama di Indonesia. Bagi guru
harus mengetahui karakter dan
kemampuan yang dimiliki peserta
didik sehingga dalam menerapkan
teori pembelajaran yang tepat dan
menerapkan nilai-nilai moderasi
beragama sebagai berikut :
1. Menumbukan sikap toleransi antar
umat beragama. Karena pada
dasarnya agama apapun pasti
menekankan pada Nasionalisme
dan cinta damai.
2. Menumbuhkan sikap saling
menghormati perbedaan, karena
berbeda itu hanyalah bagian dari
dinamika kehidupan, bukan bagian
dari musuh.
3. Menumbuhkan sikap cinta tanah
air. ‫ُحب َّلو َط ِن م َِن اِإليْما َ ِن‬
4. Menumbuhkan sikap tenggang
rasa yang dimiliki guna menjaga
suatu kebersamaan serta
memahami satu sama lain agar
tercipta hubungan yang harmonis
antar guru, peserta didik,
masyarakat dan lingkungan sekitar
sehingga tercipta lingkungan yang
damai, nyaman dan aman dari
berbagai ancaman.
‫فينبغى أن ال يتهاون فى الفهم بل يجتهد ويدعو هللا‬
‫ وال يخيب من‬،‫ويتضرع إليه فإنه يجيب من دع__اه‬
‫ رجاه‬.

Anda mungkin juga menyukai