Lima Konsep Dasar yang saya temukan Setelah membaca dan mempelajari Jurnal tentang
Guru Sebagai Jabatan Karir Dan Profesi Perspektif Pendidikan Islam
1. Guru adalah ujung tombak pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, upaya peningkatan
kualitas guru sudah seharusnya menjadi bagian rencana strategis dan masuk dalam
kelompok prioritas utama. Jika kualitas diri guru meningkat, otomatis kualitas
pendidikan pun akan meningkat, begitu juga dengan output-nya.
2. Dalam proses belajar mengajar guru merupakan tempat bertanya tentang segala
sesuatu bagi persoalan hidup. Baik bagi anak didik di lingkungan sekolah maupun
masyarakat Sebagai tenaga pendidik guru harus memiliki keahlian khusus di bidang
akademik, secara umum Kualifikasi professional guru meliputi:
3. Guru yang memiliki Kompetensi profesional, yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru
dalam proses pembelajaran. Guru mempunyai tugas untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran, untuk itu guru dituntut mampu menyampaikan bahan pelajaran. Guru harus
selalu meng-update dan menguasai materi pelajaran yang disajikan. Persiapan diri tentang
materi diusahakan deng jalan mencari informasi melalui berbagai sumber seperti membaca
buku-buku terbaru, mengakses internet, selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan
terakhir tentang materi yang disajikan
4. Dalam profesinya, seorang guru harus menjadi seorang yang ahli dibidangnya. Pendidik yang
profesional amat berarti bagi pembentukan sekolah unggulan. Figur ideal guru agama Islam
adalah Nabi. Sebab, Nabi merupakan teladan bagi umatnya, sekaligus sosok guru yang ideal
5. Seorang guru harus berorientasi ke depan, artinya semua kegiatan harus di rencanakan dan di
perhitungkan untuk menciptakan masa depan yang maju, lebih sejahtera, dan lebih bahagia
daripada keadaan sekarang, lebih-lebih keadaan di masa lalu.
b. Evaluasi dan refleksi terhadap bahan ajar :
Setelah membaca dan mempelajari bahan jurnal yang disjikan, saya memahami bahwa profesi
seorang guru sangat mulia dalam mengantarkan hidup manusia kepada kesejahteraan dunia dan
akhirat, lahir dan batin.
c. Kelebihan dan kekurangan
Jurnal yang disajikan membahas terkait denganprofesi guru dalam prespektif islam diserta dengan
dalil yang relevan. Namun perlu dimut lebih juga tentang pendapat para ahli pendidikan.
d. Keterkaitan dengan moderasi beragama adalah guru professional mempunyai peranan yang
penting mengarahkan dan menanamkan moderasi beragam pada peserta duduk, sebab guru
berperan dalam memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang islam yag damai rahmatan
lilalamin yang menghargai perbedaan.
a. Lima Konsep Dasar yang saya temukan Setelah membaca dan mempelajari Jurnal tentang
Kompetensi Guru Abad 21.
1. Abad ke-21 adalah abad yang sangat berbeda dengan abad-abad sebelumnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang luar biasa disegala bidang.pada abad ini,
terutama bidang Information and Communication Technology (ICT) yang serba
canggih (sophisticated) membuat dunia ini semakin sempit, karena kecanggihan
teknologi ICT ini beragam informasi dari berbagai sudut dunia mampu diakses
dengan instant dan cepat oleh siapapun dan dari manapun, komunikasi antar personal
dapat dilakukan dengan mudah, murah kapan saja dan di mana saja.
2. Guru saat ini menghadapi tantangan yang jauh lebih besar dari era sebelumnya. Guru
menghadapi klien yang jauh lebih beragam, materi pelajaran yang lebih kompleks dan sulit,
standard proses pembelajaran dan juga tuntutan capaian kemampuan berfikir siswa yang lebih
tinggi, untuk itu dibutuhkan guru yang mampu bersaing bukan lagi kepandaian tetapi
kreativitas dan kecerdasan bertindak (hard skills- soft skills).
3. Permasalahan di dunia Pendidikan cukup kompleks oleh karena itu guru dituntut mampu
untuk membaca setiap tantangan yang ada pada masa kini. guru harus mampu untuk mencari
sendiri pemecahan masalah yang timbul dari dampak kemajuan zaman karena tidak semua
kemajuan zaman berdampak baik, dampak negatif juga harus diperhitungkan
4. Kemampuan seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif dari segi
kognitif, psikomotor, dan afektif akan mampu memberikan dorongan dan semangat
siswa dalam meningkatkan dan mengembangkan potensi mereka sebagai anak didik
5. Dari Tuntutan dunia internasional terhadap tugas guru memasuki abad ke-21 tidaklah
ringan. Guru diharapkan mampu dan dapat menyelenggarakan proses pembelajaran
yang bertumpu dan melaksanakan empat pilar belajar yang dianjurkan oleh Komisi
Internasional UNESCO untuk Pendidikan, yaitu:
a) Learning to know ,
b) Learning to do ,
c) Learning to live together,
d) Learning to be
b. Evaluasi dan refleksi terhadap bahan ajar
Setelah mempelajari bahan ajar yang disajikan saya menyadari akan tantangan dan tugas guru
yang sangat besar dalam menghadapi arus globalisai,
Guru yang mampu menghadapi tantangan tersebut adalah guru yang profesional yang memiliki
kualifikasi akademik dan memiliki kompetensi-kompetensi antara lain kompetensi profesional,
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial yang kualifaid.
a. Lima Konsep Dasar yang saya temukan Dalam Jurnal Pendampingan Penyusunan Soal
Berorientasi HOTS bagi Para guru SMA
1. Asesmen merupakan salah satu komponen penting dalam suatu proses pembelajaran. Jenis
asesmen yang diberikan harus sesuai dengan karateristik mata pelajaran dan capaian
pembelajaran dari setiap target keterampilan yang hendak dicapai.
2. Pendidik harus mampu menerapkan jenis asesmen yang benar, tepat, dan berterima dalam
mendukung keberhasilan belajar para peserta didik. Dan merefleksikan kekurangan dalam
pembelajarannya dan menilai pencapaian belajar setiap peserta didik
3. Syarat alat evaluasi yaitu memiliki Validitas, Efektifitas, Beda Butir dan Obyektifitas. Suatu
tes dikatakan valid, efektif apabila pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan ongkos/biaya
yang mahal, tenaga yang banyak dan waktu yang lama.
4. Pendidikan Abad 21 menghendaki para peserta didik untuk memiliki keterampilan
berfikir kritis dan mampu menyelesaikan masalh agar mampu menghadapi persaingan
global.
5. Higher Order Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi yang berada
pada tingkat kemampuan berpikir analisis, evaluatif, dan menciptakan (C4-C6 dalam
taksonomi Bloom) (Ahmad, 2019).
b. Evaluasi dan refleksi terhadap bahan ajar :
Setelah mempelajari bahan ajar yang disajikan saya dapat mengambil kesimpulan bahwa asesmen
merupakan salah satu komponen penting dalam suatu proses pembelajaran. Jenis asesmen yang
diberikan harus sesuai dengan karateristik mata pelajaran dan capaian pembelajaran dari setiap
target keterampilan yang hendak dicapai.
c. Kelebihan dan Kekurangan
Aktivitas pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi merupakan
salah satu dari peningkatan kualitas lulusan
soal-soal yang berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi atau Higher Order Thinking
Skill (HOTS) memampukan peserta didik berpikir analitis, evaluatif, dan kreatif.
d. Keterkaitan dengan moderasi beragama
Berpikir Tingkat Tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS) memampukan peserta didik
berpikir analitis, evaluatif, dan kreatif agar mampu memfilter informasi yang bersifat intoleran.
a. Lima Konsep Dasar yang saya temukan Dalam Jurnal Langkah-Langkah Dan Teknik
Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam, seorang
guru harus memiliki pengetahuan tentang evaluasi hasil belajar, diantaranya adalah teknik dan
langkah-langkah evaluasi hasil belajar, sehingga evalusi yang dilakukan dapat terukur
2. Dalam mengukur sikap, guru hendaknya memperhatikan aspek kognisi, afeksi dan juga
konasi. Disamping itu, guru juga harus memilih salah satu model skala sikap, seperti dengan
menggunakan bilangan, frekuensi, kode bilangan atau huruf, istilah-istilah yang bersifat
kualitatif ataupun yang menunjukkan status/kedudukan.
3. Para ahli berpendapat bahwa dalam mengadakan evaluasi terhadap hasil belajar, kita
harus menggunakan teknik tes dan nontes, sebab hasil-hasil pelajaran bersifat aneka
ragam.
4. Evaluasi dalam pendidikan Islam cara atau teknik penilaian terhadap tingkah laku peserta
didik berdasarkan standar perhitungan yang bersifat komprehensif dari seluruh aspek-aspek
kehidupan mental psikologis dan spritual religius peserta didik (Sawaluddin Sawaluddin, at.al,
2018).
5. Menurut Anas Sudiijono (2011), evaluasi dapat dilaksanakan tepat pada waktu yang
diharapkan dan hasilnya tepat guna dan tepat arah, perlu mengikuti langkah-langkah
Menyusun rencana evaluasi hasil belajar
Menghimpun data
Melakukan verifikasi data
Mengolah dan menganalisis data
b. Evaluasi dan refleksi terhadap bahan ajar :
Setelah mempelajari bahan ajar yang disajikan saya dapat mengambil kesimpulan bahwa seorang
guru harus memiliki pengetahuan tentang evaluasi hasil belajar, diantaranya adalah teknik dan
langkah-langkah evaluasi hasil belajar, sehingga evalusi yang dilakukan dapat terukur
c. Kelebihan dan Kekurangan
Di dalam mengajar nantinya seorang guru dituntut untuk bisa memberikan pendidikan yang terbaik
sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan
d. Keterkaitan dengan moderasi beragama
Sikap merupakan suatu kecenderungan tingkah laku untuk berbuat sesuatu dengan cara, metode,
teknik, dan pola tertentu terhadap dunia sekitarnya, peran guru untuk membentuk sikap dan
karakter peserta didik agar tidak keluar dari ajaran agam yang mengajarkan kebaikan terhadap
sesame.
a. Lima Konsep Dasar yang saya temukan Dalam Jurnal Langkah-Langkah Dan Teknik
Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
1. .Pendidikan tidak hanya melibatkan satu orang tetapi melibatkan semua pihak yang didukung
oleh komponen penunjang dengan catatan bahwa semua pihak harus memahami karakteristik
peserta didik dengan berbagai perilakunya
2. siswa yang mengalami ketidaktuntasan belajar tidak dapat dikatakan bodoh karena setiap
siswa membutuhkan jumlah waktu yang berbeda-beda untuk belajar. Salah satu cara untuk
mengatasi ketidaktuntasan belajar ini adalah dengan penambahan waktu melalui pembelajaran
remedial
3. Pembelajaran remedial pada dasarnya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas masing-
masing siswa dalam menguasai materi pelajaran. Jika setelah dilakukan tes perbaikan masih
tetap ditemukan siswa yang mengalami kegagalan maka siswa yang bersangkutan diberikan
kegiatan perbaikan Foundasia, Vol IX No.1, September 2018 17 berikutnya oleh guru
sedangkan siswa yang telah tuntas akan diberikan pengayaan untuk memperluas dan
memperdalam konsep yang telah dipelajarinya
4. Program remedial diberikan hanya untuk kompetensi dasar tertentu yang belum dikuasai oleh
siswa. Remedial hanya dilakukan maksimal dua kali. Siswa yang telah mengalami remedial
sebanyak dua kali, namun nilainya masih di bawah standar minimum, maka penanganannya
harus melibatkan orangtua atau wali dari siswa tersebu
5. remidi sebagai upaya guru (dengan atau tanpa bantuan/kerjasama dengan ahli/pihak lain)
untuk menciptakan suatu situasi (kembali/baru/berbeda dari yang biasa) yang memungkinkan
individu atau kelompok siswa (dengan karakteristik) tertentu lebih mampu mengembangkan
dirinya (meningkatkan prestasi, penyesuaian kembali) seoptimal mungkin sehingga dapat
memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan
b. Evaluasi dan refleksi terhadap bahan ajar :
Setelah mempelajari bahan ajar yang disajikan saya dapat mengambil kesimpulan bahwa kegiatan
remedial adalah usaha pemberian bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar untuk
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik atau mencapai ketuntasan belajar
c. Kelebihan dan Kekurangan
Guru sebagai pelaksana, pembimbing dan motivator dalam pembelajaran remedial tentunya harus
mampu menentukan pilihan tindakan yang akan diambil guna mengatasi ketidaktercapaian
kompetensi dari siswa
d. Keterkaitan dengan moderasi beragama
Sekolah merupakan tempat yang tepat sebagai laboratorium moderasi beragama, sehingga guru
harus mampu menanamkan nilai-nilai agama yang menjadi landasan pijak dan berfikir agar
memiliki kemampuan dalam menentukan sikap dan perilaku yang baik dalam kehidupan yang
bersifat heterogen.