Anda di halaman 1dari 7

Buku : Etika Profesi Keguruan

Penulis : Ondi Saondi, dan Aris Suherman

Dalam pemaparan pertama dalam buku yang dituliskan oleh Ondi Saondi dan Aris
Suherman, menjelaskan bagaimana makna dari pedndikan itu sendiri. Penulis menuliskan bahwa
Pendidikan ini merupakan suatu usaha membudayakan manusia atau memanusiakan, pendidikan
sangat strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu
bangsa yang secara menyeluruh.Dalam penyelenggaraannya sendiri bahwa pendidikan yang
diterapkan diIndonesia sendiri diatur oleh suatu sistemn pendidikan nasional yang diatur secara
sistematis. Tujuannya sendiri untuk dapat mengembangkan bangsa menjadi yang bermartabat
serta cerdas, kratif dan trampil.

Sebagai rangka mencapai tujuan pendidikan nasional maka fungsi pendidikan menjadi
perhatian khusus, sebab tujuan pendidikan berfungsi sebagai pemberi arah yang jelas terhadap
kegiatan penyelenggaraan pendidikan dapat diarahkan kepada pendidikan yang secara
demokratis dan berkeadilan, memiliki kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka, dapat
terproses dalam pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang dapat berlangsung
sepanjang hayat, dengan adanya penyelenggaraan budaya membaca, menulis, dan berhitung,
serta pemberdayaan semua kompenen masyarakat dengan pengambilan peran serta dalam
penyelenggarakan dan pengadilan mutu layanan pendidikan.

Untuk itu pendidikan terus harus dijalankan peningkatan, hal ini tergantung bagaimana
kesiapan sumber daya mansuia yang terlibat dalam proses pendidikan, salah satunya yang
terpenting adalah guru. Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil
pendidikan yang mempunyai posisi strategis maka setiap usaha peningkatan mutu pendidikan
perlu memberikan perhatian besar kepada peningkatan guru baik dalam segi jumlah maupun
mutunya. guru merupakan faktro yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan
pada umumnya karena bagi siswa guru dijadikan sebagai tokoh teladan disekolah. Guru sebagai
pekerja harus berkemampuan yang meliputi penguasaan materi pelajaran, penguasaan
professional keguruan dan pendidikan, penguasaan cara-cara menyesuaikan diri dan
berkepribadian untuk melaksanakan tugasnya. Untuk itu faktor-faktor yang mempengaruhi
kineja guru dipandang perlu untuk dipelajari, ditelaah dan dikaji secara mendalam agar dapat
memberikan gambaran yang jelas faktor yang lebih berperan dan penting yang mempengaruhi
kineja guru.

Profesi Guru

Profesi guru memliki tugas melayani masyarakat dalam bidang pendidikan. Secara
khusus guru dituntut untuk memberika layanan professional kepada peserta didik agar tujuan
pembelajaran tercapai. Sehingga guru dikatakan professional karna memiliki kemampuan dan
keahlian khusus dalam bidan keguruan sehingga ia mampu melaksanakan tugas dan fungsinya
sebagai guru dengan kemampuan maksimal.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan dapat meningkatkan mutu
pendidikan maka guru harus memiliki kompetensi yang harus dikuasai sebagai suatu jabatan
professional yaitu :

 Menguasai bahan ajar


 Menguasai landasan-landasan kependidikan
 Mampu mengelola program belajar mengajar
 Mampu mengelola kelas
 Mampu menggunakan media/sumber belajar
 Mampu menilai prestasi peserta didik untuk kepentingan pengajaran
 Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan
 Mengenal penyelenggaraan administrasi sekolah
 Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna
keperluan pengajaran.

Dalam suatu pekerjaan terntunya ada suatu persyaratan tertentu yang melekat dalam
pribadinya sebagai tuntutan melaksanakan profesi tersebut, maka tentunya guru juga terdapat
beberapa persyaratannya antara lain :

A. Pekerjaan Penuh

Suatu profesi merupakan pekerjaan penuh dalam artian pengertian pekerjaan yang
diperlukan oleh masyarakat atau perorangan. Profesi merupakan pekerjaan yang mencangkup
tugas, fungsi, kebutuhan, aspek atau bidang tertentu dari anggota masyarakat secara keseluruhan.
Profesi guru mencangkup khusus aspek pendidikan dan pengajaran disekolah.

Tanpa ilmu pengetahuan maka profesi tidak dapat dilaksanakan. Dalam setiap profesi
diperlukan adanya teori, dan bukan hanya pengalaman. Teori ilmu pengetahuan juga merahkan
professional dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam melaksanakan profesi.

Standar Profesi

Standar profesi adalah prosedur dan norma-norma serta prinsip-prinsip yang digunakan
sebagai pedoman agar keluaran kuantitas dan kualitas pelaksanaan profesi tinggi sehingga
kebutuhan orang dan masyarakat ketika diperlukan dapat dipenuhi.

Ada juga hal pentingnya yang harus diperhatikan guru sebagai tenaga professional yaitu ia
harus memperhatikan kode etik guru adalah suatu norma atau aturan tata susila yang mengatur
laku guru. Kode etik guru disempurnakan dalam kongres PGRI XVI tahun 1989 berbunyi :
1. Guru berbakti membimbing siswa untuk membentuk manusia seutuhnya yang berjiwa
pancasila
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang siswa sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan.
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya
proses belajar mengajar.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama dalam pendidikan.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar menjadi seorang guru yang efektif :

1. Guru yang baik adalah guru yang waspada secara professional, ia berusaha untuk
menjadikan masyarakat sekolah menjadi temat yang paling baik bagi anak-anak muda
2. Mereka yakin akan nilai atau manfaat pekerjaannya
3. Mereka tidak lekas tersinggung oleh larangan dalam hubungannya dengan kebebasan
pribadi yang dikemukakan oleh beberapa orang untuk menggambarkan profesi keguruan.
4. Mereka memiliki seni dalam hubungan manusiawi yang diperolehnya dari pengamatan
tentang berkerjanya psikologi, biologi, dan antropologi kultural didalam kelas
5. Mereka berkinginan untuk terus tumbuh

Guru yang efektif memiliki kualitas kemampuan dan sikap yang sanggup memberikan yang
baik bagi peserta didik dan menyenangkan peserta didik dalam proses belajar mengaja. Guru
memiliki peran yang sangat penting dalam menenukan keberhasilan pendidikan. Profesionalisme
guru sebagai ujung tombak didalam implementasi kurikulum dikelas yang perlu mendapat
perhatian. Salah satu tugas yang dilaksanakan guru disekolah adalah memberikan pelayanan
kepada siswa agar mereka menjadi peserta didik yang selaras dengan tujuan sekolah. Disamping
itu guru berperan sebagai pembimbing artinya memberikan bantuan kepada setiap individu untuk
mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri
secara maksimal terhadap sekolah. Peran guru sebagai pengajar dan sebagai pembimbing
memiliki keterkaitan yang sangat erat dan keduanya dilaksanakan secara berkesinambungan dan
sekaligus berinterpenetrasi dan merupakan keterpaduan antara keduanya.

Untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik, guru memerlukan kemampuan dalam


merencanakan pengajaran, menuliskan tujuan pengajaran, menyajkan bahan pelajaran,
memberikan pertanyaan, serta mengevaluasi hasil belajar. Guru dituntut untuk mampu
menciptakan dan menggunakan keadaan positif untuk membawa siswa dalam pembelajaran agar
anak dapat mengembangkan kompetensinya.

Permasalahan yang dihadapi guru

Akibat permasalahan baru karena globalisasi seperti halnya kesenjagan antara kemajuan
Iptek dengan kurikulum sekolah, lalu adanya penurunan motivasi dan minat belajar siswa yang
mengakibatkan kualitas lulusan cenderung rendah. Persoalan yang ada sekarang yang dimana
sulitnya menemukan pendekatan yang terbaik untuk menyampaikan berbagai konsep yang akan
diajarkan dalam mata pelajaran tertentu sehingga semua siswa dapat menggunakan dan
mengingat lebih lama konsep tersebut.

Untuk menjawab perubahan yang terjadi dalam persaingn global maka perubahan
perekmbangan kehidupan diikuti dengan perubahan orientasi pendidikan. pendidik bukan lagi
sekedar pengajar tetapi pendidik adalah agen pembelajaran yang memabantu peserta didik secara
mandiri mengembangkan potensi dirinya melalui olah batin, olah pikir, olah rasa, dan olah raga.
Strategi harus dilakukan demi terwujudnya visi dan misi pendidikan nasional, dengan
pengembangan dan pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan proses pembelajaran
yang mendidik dan dialogis. Sejalan dengan pengembangan kurikulum maka fondasi pendidikan
yang dijadikan pilar pendidikan era reformasi dan jaringan dalam meraih dan merebut pasar
internasional yaitu, belajar mengetahui, belajar melakukan, belajar menjadi diri sendiri, dan
belajar dalam kebersamaan.

Belajar Mengajar

Selama ini mengajar dianggap sebagai upaya memberikan informasi atau upaya untuk
memperagakan cara menggunakan sesuatu atau untuk memberi pelajaran melalui mata pelajaran
tertentu. Belajar adalah peristiwa dimana pembelajar secara terus menerus membangun gagasan
baru atau memodifikasi gagasan lama dalam struktur kognitif yang senantiasa disempurnakan.
Ini berarti hakikat mengajar dan belajar bergeser dari kutub dengan makna tradisional ke kutub
dengan makna progresi, kegiatan belajar bergeser ke menerima informasi ke membangun
pengetahuan, dan mengajar menjadi mengkondisikan sehingga peristiwa belajar berlangsung.

Pendekatan Pembelajaran sebagai fokus perhatian guru, pendekatan pembelajaran harus


menciptakan suasana teaching learning yang dapat menumbuhkan rasa tidak tahu menjadi tahu
dan guru memposisikan diri sebagai pelatif dan fasilitator. Perubahan peran guru akan bisa
dilakukan apabila guru memahami hakikat pembelajaran yang diinginkan dalam kurikulum
berbasis kompetensi, misalnya pembelajaran bisa terjadi didalam dan diluar kelas dengan metode
yang bervariasi, makna pembelajara dengan pola yang berdasarkan pada kompetensi dasar yang
harus dicapai sehingga pendektan pembelajaran dalam kurikulum berbasis kompetensi menutut
guru untuk memperhatikan beberapa aspek seperti :

1. Merencanakan pembelajaran sesuai dengan kewajaran perkembangan mental siswa.


2. Membentuk group belajar yang saling tergantung
3. Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri yang memiliki tiga
karakteristik, kesadaran berpikir, penggunaan strategi dan motivasi berkelanjutan.
4. Mempertimbangankan keragaman siswa dalam kelas
5. Memperhatikan multi-intelegensi siswa
6. Menggunakan teknik-teknik bertanya yang meningkatkan pembelajaan siswa,
perkembangan pemecahan masalah dan keterampilan tingkat tinggi
7. Menerpakan penilatian autentik, yang dimana mengevaluasi penerapan pengetahuan dan
berpikir komplek seorang siswa, daripada hanya sekedar hafalan informasi factual.

Guru harus memiliki visi yang tepat dan berbagai aksi inovatif. Visi tanpa aksi bagiakan
sebuah impian, aksi tanpa visi bagaikan perjalanan tanpa tujuan dan membuang-buang waktu
saja. Keberadaan visi bagi guru sangat penting dalam menapaki pekerjaan yang lebih baik.
Ketercapaian predikat guru yang professional tidak serta merta diperoleh begitu saja. Paling
tidak guru harus memiliki perspektif atau cara pandang tentang tugas dan tanggung jawabnya
sebagai guru yang lebih komperhensif. Untuk mencapai ketercapaian visi guru harus mempunyai
kompetensi yang dipersyaratkan guna melaksanakan profesinya agar mencapai hasil yang
memuaskan. Kompetensi merupakan dasar bagi guru dalam membina dan mendidik peserta didik
sehingga tercapai mutu pendidikan yang akan menghasilkan peserta didik yang memiliki
pengetahun, sikap, dan keterampilan yang paripurna.

Meningkatkan Kinerja Guru

Kinerja guru yang ditunjukan dapat diamati dari kemampuan guru dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya yang tentunya sudah dapat mencerminkan suatu pola kerja yang
dapat menginkatkan mutu pendidikan kea rah yang lebih baik. Seorang guru yang memiliki
komitmen yang tinggi biasanya kinerja dan perhatiannya dalam bekerja akan tinggi, seperti
halnya waktu yang disediakan untuk peningkatan mutu pendidikan. Guru yang memiliki tingkat
yang tinggi adalah guru yang mampu mengelola tugas, menemukan berbagai permasalahan
dalam tugas dan mampu secara mandiri memecahkannya.

Kinerja guru tidak dapat berdiri sendiri melainkan sangat dipengaruhi oleh faktor lain
melalui interaksi sosial yang terjadi diantara diri mereka sendiri dengan komponen lain dalam
sekolah. Hal lain yang dapat dilakukan adalah melalui peningkatan moral kerja guru. Maka
diperlukannya beberapa usaha untuk mewujudkan kinerja guru yang professional dalam
mereformasi pendidikan secara ideal

Penataan Manajemen

Penataan manajemen pendidikan dan upaya mewujudkan manusia yang terdidik yang
mempunyai kecakapan hidup memerlukan guru yang handal. Upaya ini dapat diwujudkan jika
kualitas dan gaji guru diperbaiki. Rasionalnya guru yang berkualitas dengan gaji yang cukup,
akan lebih aktif, kreatif, antusias, dedikatif, dan konsentrasi pada bidang pekerjaannya semata.
Untuk mengatasinya manajemen pendidikan perlu adanya penataan :

1. Perlu dilakukan need assessment terhadap kebutuhan guru dan operasional sekolah dan
yang terkait. Hal ini dilakukan untuk mengakomodasikan kebutuhan-kebutuhan yang
sesuai dengan karakteristik daerah. Hal ini diberlakukan terhadap kurikulum, kesiswaan,
guru dan pegawai sekolah, keuangan, sarana dan prasarana, hubungan masyarakat, dan
aktivitas lain yang mendukung pendidikan.
2. Perlunya penerapan school based budgeting yang operasional dan out came based. Hal ini
berarti penganggaran keuangan didasarkan kepada kebutuhan sekolah. Jika sekolah ingin
menfokuskan pada peningkatan kualitas guru, berarti membawa implikasi bahawa segala
kebutuhan guru harus terakomodasi.

Penataan manajemen pendidikan, utamanya untuk perbaikan kualitas dan gaji guru memerlukan
persyaratan. Beradasarkan pendapat Bray (1996) ada lima syarat yaitu :

1. Commitment 4. Consideration
2. Collaboration 5. Change.
3. Concern

Peningkatan kinerja guru serta kemampuan profesionalnya diarahkan pada pembinaan


kemampuan dan sekaligus pembinaan komitmennya. Pidarta mengatakan bahwa kewajiban guru
sebagai seorang professional untuk mengadakan penelitian dan mengembangkan ilmu dan
aplikasinya, dengan penelitian guru akan menemukan materi-materi yang lebih tepat, alat yang
cocok untuk mengajarkan sesuatu, cara mendidik siswa yang lebih aktif, dan cara membina
kemampuan siswa secara lebih baik, penelitan guna mengembangkan profesi Jadi secara
keseluruhan dalam penataan manajemen pendidikan dalam upaya meningkatan kinerja guru
harus dilihat dari aspek pengembangan profesionalisme guru maka alternative pengembangn
profesionalisme guru menjadi program yang mampu memenuhi kinerja guru. Dukungan yang
dapat diberikan dalam manajemen pendidikan, yaitu sebgai acuan dan pedoman bagi pengambil
kebijakan teknis untuk mengelola pendidikan secara professional terutama dalam mengelola dan
meningkatkan kinerja guru.

Peningkatan mutu pendidikan tidak hanya melakukan perbaikan pada kualitas guru dalam
melaksanakn proses belajar mengajar tetapi juga perlu dan penting diikuti dengan penataan
manajemen pendidikan yang mengarah pada peningkatan kinerja guru melalui optimalisasi peran
sekolah. Optimalisasi kegiatan penataraan harus dapat menyentuh kebutuhan guru agar
bermanfaat bagi peningkatan kualitas proses belajar mengajar dan kualitas hasil belajar siswa
untuk berkelanjutan.

Bagian Kedua

Etika sendiri berasalah dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter. Maka etika
berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu atau kelompok untuk menilai setiap
tindakan. Etika memberi manusia oritentasi bagaimana menjalani hidupnya melalui rangkaian
tindakan sehari-hari, etika membantuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat.
Sedangkan kata profesi lebih dimengerti bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang
yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian sehingga
banyak orang yang bekerja sesuai bidang dan keahliannya. Kedua hal ini merupakan untuk yang
diperlukan dan menjadi bagian penting, seperti halnya Nilai etika dapat membentuk golongan
masyarakat dan perorangan sehingga diharapkan dapat terciptanya tata nilai untuk mengatur
kehidupan bersama.

Kode etik profesi berisikan pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari. Kode etik profesi dapat menjadi
penyeimbang segi-segi negative dari suatu profesi sehingga kode etik ibarat kompas yang
menunjukan arah moral bagi suatu profesi dan sekaligus menjamin mutu moral profesi dimata
masyrakat. Jadi kode etik ini merupakan lanjutan dari norma yang lebih umum telah dibahas dan
dirumuskan dalam etika profesi

Anda mungkin juga menyukai