Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MERINGKAS BUKU ETIKA PROFESI KEGURUAN

Ondi Saondi, dan Aris Suherman

Steven Yosafat (19212031)

Makna Pendidikan

Dalam pemaparan pertama dalam buku yang dituliskan oleh Ondi Saondi dan Aris
Suherman, menjelaskan bagaimana makna dari pedndikan itu sendiri. Penulis menuliskan bahwa
Pendidikan ini merupakan suatu usaha membudayakan manusia atau memanusiakan, pendidikan
sangat strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu
bangsa yang secara menyeluruh.Dalam penyelenggaraannya sendiri bahwa pendidikan yang
diterapkan diIndonesia sendiri diatur oleh suatu sistemn pendidikan nasional yang diatur secara
sistematis. Tujuannya sendiri untuk dapat mengembangkan bangsa menjadi yang bermartabat
serta cerdas, kratif dan trampil.

Sebagai rangka mencapai tujuan pendidikan nasional maka fungsi pendidikan menjadi
perhatian khusus, sebab tujuan pendidikan berfungsi sebagai pemberi arah yang jelas terhadap
kegiatan penyelenggaraan pendidikan dapat diarahkan kepada pendidikan yang secara
demokratis dan berkeadilan, memiliki kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka, dapat
terproses dalam pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang dapat berlangsung
sepanjang hayat, dengan adanya penyelenggaraan budaya membaca, menulis, dan berhitung,
serta pemberdayaan semua kompenen masyarakat dengan pengambilan peran serta dalam
penyelenggarakan dan pengadilan mutu layanan pendidikan.

Untuk itu pendidikan terus harus dijalankan peningkatan, hal ini tergantung bagaimana
kesiapan sumber daya mansuia yang terlibat dalam proses pendidikan, salah satunya yang
terpenting adalah guru. Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil
pendidikan yang mempunyai posisi strategis maka setiap usaha peningkatan mutu pendidikan
perlu memberikan perhatian besar kepada peningkatan guru baik dalam segi jumlah maupun
mutunya. guru merupakan faktro yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan
pada umumnya karena bagi siswa guru dijadikan sebagai tokoh teladan disekolah. Guru sebagai
pekerja harus berkemampuan yang meliputi penguasaan materi pelajaran, penguasaan
professional keguruan dan pendidikan, penguasaan cara-cara menyesuaikan diri dan
berkepribadian untuk melaksanakan tugasnya. Untuk itu faktor-faktor yang mempengaruhi
kineja guru dipandang perlu untuk dipelajari, ditelaah dan dikaji secara mendalam agar dapat
memberikan gambaran yang jelas faktor yang lebih berperan dan penting yang mempengaruhi
kineja guru.

Profesi Guru
Profesi guru memliki tugas melayani masyarakat dalam bidang pendidikan. Secara
khusus guru dituntut untuk memberika layanan professional kepada peserta didik agar tujuan
pembelajaran tercapai. Sehingga guru dikatakan professional karna memiliki kemampuan dan
keahlian khusus dalam bidan keguruan sehingga ia mampu melaksanakan tugas dan fungsinya
sebagai guru dengan kemampuan maksimal.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan dapat meningkatkan mutu
pendidikan maka guru harus memiliki kompetensi yang harus dikuasai sebagai suatu jabatan
professional yaitu :

 Menguasai bahan ajar


 Menguasai landasan-landasan kependidikan
 Mampu mengelola program belajar mengajar
 Mampu mengelola kelas
 Mampu menggunakan media/sumber belajar
 Mampu menilai prestasi peserta didik untuk kepentingan pengajaran
 Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan
 Mengenal penyelenggaraan administrasi sekolah
 Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna
keperluan pengajaran.

Dalam suatu pekerjaan terntunya ada suatu persyaratan tertentu yang melekat dalam
pribadinya sebagai tuntutan melaksanakan profesi tersebut, maka tentunya guru juga terdapat
beberapa persyaratannya antara lain :

A. Pekerjaan Penuh

Suatu profesi merupakan pekerjaan penuh dalam artian pengertian pekerjaan yang
diperlukan oleh masyarakat atau perorangan. Profesi merupakan pekerjaan yang mencangkup
tugas, fungsi, kebutuhan, aspek atau bidang tertentu dari anggota masyarakat secara keseluruhan.
Profesi guru mencangkup khusus aspek pendidikan dan pengajaran disekolah.

Tanpa ilmu pengetahuan maka profesi tidak dapat dilaksanakan. Dalam setiap profesi
diperlukan adanya teori, dan bukan hanya pengalaman. Teori ilmu pengetahuan juga merahkan
professional dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam melaksanakan profesi.

Standar Profesi

Standar profesi adalah prosedur dan norma-norma serta prinsip-prinsip yang digunakan
sebagai pedoman agar keluaran kuantitas dan kualitas pelaksanaan profesi tinggi sehingga
kebutuhan orang dan masyarakat ketika diperlukan dapat dipenuhi.
Ada juga hal pentingnya yang harus diperhatikan guru sebagai tenaga professional yaitu ia
harus memperhatikan kode etik guru adalah suatu norma atau aturan tata susila yang mengatur
laku guru. Kode etik guru disempurnakan dalam kongres PGRI XVI tahun 1989 berbunyi :

1. Guru berbakti membimbing siswa untuk membentuk manusia seutuhnya yang berjiwa
pancasila
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang siswa sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan.
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya
proses belajar mengajar.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama dalam pendidikan.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar menjadi seorang guru yang efektif :

1. Guru yang baik adalah guru yang waspada secara professional, ia berusaha untuk
menjadikan masyarakat sekolah menjadi temat yang paling baik bagi anak-anak muda
2. Mereka yakin akan nilai atau manfaat pekerjaannya
3. Mereka tidak lekas tersinggung oleh larangan dalam hubungannya dengan kebebasan
pribadi yang dikemukakan oleh beberapa orang untuk menggambarkan profesi keguruan.
4. Mereka memiliki seni dalam hubungan manusiawi yang diperolehnya dari pengamatan
tentang berkerjanya psikologi, biologi, dan antropologi kultural didalam kelas
5. Mereka berkinginan untuk terus tumbuh

Guru yang efektif memiliki kualitas kemampuan dan sikap yang sanggup memberikan yang
baik bagi peserta didik dan menyenangkan peserta didik dalam proses belajar mengaja. Guru
memiliki peran yang sangat penting dalam menenukan keberhasilan pendidikan. Profesionalisme
guru sebagai ujung tombak didalam implementasi kurikulum dikelas yang perlu mendapat
perhatian. Salah satu tugas yang dilaksanakan guru disekolah adalah memberikan pelayanan
kepada siswa agar mereka menjadi peserta didik yang selaras dengan tujuan sekolah. Disamping
itu guru berperan sebagai pembimbing artinya memberikan bantuan kepada setiap individu untuk
mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri
secara maksimal terhadap sekolah. Peran guru sebagai pengajar dan sebagai pembimbing
memiliki keterkaitan yang sangat erat dan keduanya dilaksanakan secara berkesinambungan dan
sekaligus berinterpenetrasi dan merupakan keterpaduan antara keduanya.

Untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik, guru memerlukan kemampuan dalam


merencanakan pengajaran, menuliskan tujuan pengajaran, menyajkan bahan pelajaran,
memberikan pertanyaan, serta mengevaluasi hasil belajar. Guru dituntut untuk mampu
menciptakan dan menggunakan keadaan positif untuk membawa siswa dalam pembelajaran agar
anak dapat mengembangkan kompetensinya.
Permasalahan yang dihadapi guru

Akibat permasalahan baru karena globalisasi seperti halnya kesenjagan antara kemajuan
Iptek dengan kurikulum sekolah, lalu adanya penurunan motivasi dan minat belajar siswa yang
mengakibatkan kualitas lulusan cenderung rendah. Persoalan yang ada sekarang yang dimana
sulitnya menemukan pendekatan yang terbaik untuk menyampaikan berbagai konsep yang akan
diajarkan dalam mata pelajaran tertentu sehingga semua siswa dapat menggunakan dan
mengingat lebih lama konsep tersebut.

Untuk menjawab perubahan yang terjadi dalam persaingn global maka perubahan
perekmbangan kehidupan diikuti dengan perubahan orientasi pendidikan. pendidik bukan lagi
sekedar pengajar tetapi pendidik adalah agen pembelajaran yang memabantu peserta didik secara
mandiri mengembangkan potensi dirinya melalui olah batin, olah pikir, olah rasa, dan olah raga.
Strategi harus dilakukan demi terwujudnya visi dan misi pendidikan nasional, dengan
pengembangan dan pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan proses pembelajaran
yang mendidik dan dialogis. Sejalan dengan pengembangan kurikulum maka fondasi pendidikan
yang dijadikan pilar pendidikan era reformasi dan jaringan dalam meraih dan merebut pasar
internasional yaitu, belajar mengetahui, belajar melakukan, belajar menjadi diri sendiri, dan
belajar dalam kebersamaan.

Belajar Mengajar

Selama ini mengajar dianggap sebagai upaya memberikan informasi atau upaya untuk
memperagakan cara menggunakan sesuatu atau untuk memberi pelajaran melalui mata pelajaran
tertentu. Belajar adalah peristiwa dimana pembelajar secara terus menerus membangun gagasan
baru atau memodifikasi gagasan lama dalam struktur kognitif yang senantiasa disempurnakan.
Ini berarti hakikat mengajar dan belajar bergeser dari kutub dengan makna tradisional ke kutub
dengan makna progresi, kegiatan belajar bergeser ke menerima informasi ke membangun
pengetahuan, dan mengajar menjadi mengkondisikan sehingga peristiwa belajar berlangsung.

Pendekatan Pembelajaran sebagai fokus perhatian guru, pendekatan pembelajaran harus


menciptakan suasana teaching learning yang dapat menumbuhkan rasa tidak tahu menjadi tahu
dan guru memposisikan diri sebagai pelatif dan fasilitator. Perubahan peran guru akan bisa
dilakukan apabila guru memahami hakikat pembelajaran yang diinginkan dalam kurikulum
berbasis kompetensi, misalnya pembelajaran bisa terjadi didalam dan diluar kelas dengan metode
yang bervariasi, makna pembelajara dengan pola yang berdasarkan pada kompetensi dasar yang
harus dicapai sehingga pendektan pembelajaran dalam kurikulum berbasis kompetensi menutut
guru untuk memperhatikan beberapa aspek seperti :

1. Merencanakan pembelajaran sesuai dengan kewajaran perkembangan mental siswa.


2. Membentuk group belajar yang saling tergantung
3. Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri yang memiliki tiga
karakteristik, kesadaran berpikir, penggunaan strategi dan motivasi berkelanjutan.
4. Mempertimbangankan keragaman siswa dalam kelas
5. Memperhatikan multi-intelegensi siswa
6. Menggunakan teknik-teknik bertanya yang meningkatkan pembelajaan siswa,
perkembangan pemecahan masalah dan keterampilan tingkat tinggi
7. Menerpakan penilatian autentik, yang dimana mengevaluasi penerapan pengetahuan dan
berpikir komplek seorang siswa, daripada hanya sekedar hafalan informasi factual.

Guru harus memiliki visi yang tepat dan berbagai aksi inovatif. Visi tanpa aksi bagiakan
sebuah impian, aksi tanpa visi bagaikan perjalanan tanpa tujuan dan membuang-buang waktu
saja. Keberadaan visi bagi guru sangat penting dalam menapaki pekerjaan yang lebih baik.
Ketercapaian predikat guru yang professional tidak serta merta diperoleh begitu saja. Paling
tidak guru harus memiliki perspektif atau cara pandang tentang tugas dan tanggung jawabnya
sebagai guru yang lebih komperhensif. Untuk mencapai ketercapaian visi guru harus mempunyai
kompetensi yang dipersyaratkan guna melaksanakan profesinya agar mencapai hasil yang
memuaskan. Kompetensi merupakan dasar bagi guru dalam membina dan mendidik peserta didik
sehingga tercapai mutu pendidikan yang akan menghasilkan peserta didik yang memiliki
pengetahun, sikap, dan keterampilan yang paripurna.

Meningkatkan Kinerja Guru

Kinerja guru yang ditunjukan dapat diamati dari kemampuan guru dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya yang tentunya sudah dapat mencerminkan suatu pola kerja yang
dapat menginkatkan mutu pendidikan kea rah yang lebih baik. Seorang guru yang memiliki
komitmen yang tinggi biasanya kinerja dan perhatiannya dalam bekerja akan tinggi, seperti
halnya waktu yang disediakan untuk peningkatan mutu pendidikan. Guru yang memiliki tingkat
yang tinggi adalah guru yang mampu mengelola tugas, menemukan berbagai permasalahan
dalam tugas dan mampu secara mandiri memecahkannya.

Kinerja guru tidak dapat berdiri sendiri melainkan sangat dipengaruhi oleh faktor lain
melalui interaksi sosial yang terjadi diantara diri mereka sendiri dengan komponen lain dalam
sekolah. Hal lain yang dapat dilakukan adalah melalui peningkatan moral kerja guru. Maka
diperlukannya beberapa usaha untuk mewujudkan kinerja guru yang professional dalam
mereformasi pendidikan secara ideal

Penataan Manajemen

Penataan manajemen pendidikan dan upaya mewujudkan manusia yang terdidik yang
mempunyai kecakapan hidup memerlukan guru yang handal. Upaya ini dapat diwujudkan jika
kualitas dan gaji guru diperbaiki. Rasionalnya guru yang berkualitas dengan gaji yang cukup,
akan lebih aktif, kreatif, antusias, dedikatif, dan konsentrasi pada bidang pekerjaannya semata.
Untuk mengatasinya manajemen pendidikan perlu adanya penataan :
1. Perlu dilakukan need assessment terhadap kebutuhan guru dan operasional sekolah dan
yang terkait. Hal ini dilakukan untuk mengakomodasikan kebutuhan-kebutuhan yang
sesuai dengan karakteristik daerah. Hal ini diberlakukan terhadap kurikulum, kesiswaan,
guru dan pegawai sekolah, keuangan, sarana dan prasarana, hubungan masyarakat, dan
aktivitas lain yang mendukung pendidikan.
2. Perlunya penerapan school based budgeting yang operasional dan out came based. Hal ini
berarti penganggaran keuangan didasarkan kepada kebutuhan sekolah. Jika sekolah ingin
menfokuskan pada peningkatan kualitas guru, berarti membawa implikasi bahawa segala
kebutuhan guru harus terakomodasi.

Penataan manajemen pendidikan, utamanya untuk perbaikan kualitas dan gaji guru memerlukan
persyaratan. Beradasarkan pendapat Bray (1996) ada lima syarat yaitu :

1. Commitment 4. Consideration
2. Collaboration 5. Change.
3. Concern

Peningkatan kinerja guru serta kemampuan profesionalnya diarahkan pada pembinaan


kemampuan dan sekaligus pembinaan komitmennya. Pidarta mengatakan bahwa
kewajiban guru sebagai seorang professional untuk mengadakan penelitian dan
mengembangkan ilmu dan aplikasinya, dengan penelitian guru akan menemukan materi-
materi yang lebih tepat, alat yang cocok untuk mengajarkan sesuatu, cara mendidik siswa
yang lebih aktif, dan cara membina kemampuan siswa secara lebih baik, penelitan guna
mengembangkan profesi Jadi secara keseluruhan dalam penataan manajemen pendidikan
dalam upaya meningkatan kinerja guru harus dilihat dari aspek pengembangan
profesionalisme guru maka alternative pengembangn profesionalisme guru menjadi
program yang mampu memenuhi kinerja guru. Dukungan yang dapat diberikan dalam
manajemen pendidikan, yaitu sebgai acuan dan pedoman bagi pengambil kebijakan
teknis untuk mengelola pendidikan secara professional terutama dalam mengelola dan
meningkatkan kinerja guru.

Peningkatan mutu pendidikan tidak hanya melakukan perbaikan pada kualitas guru dalam
melaksanakn proses belajar mengajar tetapi juga perlu dan penting diikuti dengan penataan
manajemen pendidikan yang mengarah pada peningkatan kinerja guru melalui optimalisasi peran
sekolah. Optimalisasi kegiatan penataraan harus dapat menyentuh kebutuhan guru agar
bermanfaat bagi peningkatan kualitas proses belajar mengajar dan kualitas hasil belajar siswa
untuk berkelanjutan.

Bagian Kedua
Etika sendiri berasalah dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter. Maka etika
berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu atau kelompok untuk menilai setiap
tindakan. Etika memberi manusia oritentasi bagaimana menjalani hidupnya melalui rangkaian
tindakan sehari-hari, etika membantuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat.

Sedangkan kata profesi lebih dimengerti bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang
yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian sehingga
banyak orang yang bekerja sesuai bidang dan keahliannya. Kedua hal ini merupakan untuk yang
diperlukan dan menjadi bagian penting, seperti halnya Nilai etika dapat membentuk golongan
masyarakat dan perorangan sehingga diharapkan dapat terciptanya tata nilai untuk mengatur
kehidupan bersama.

Secara umum Etika dibagi menjadi 2 yaitu umum dan khusus;

 Umum mencangkup kondisi dasar manusia bertindak secara etis, baik itu mengambil
keputusan, teori ataupun prinsip moral yang menjadi pegangan bagi manusia dalam
bertindak.
 Khusus, Penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Hal
ini bisa seperti dalam kegiatan yang secara khusus dilakkan

Kode etik profesi berisikan pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari. Kode etik profesi dapat menjadi
penyeimbang segi-segi negative dari suatu profesi sehingga kode etik ibarat kompas yang
menunjukan arah moral bagi suatu profesi dan sekaligus menjamin mutu moral profesi dimata
masyrakat. Beberapa fungsi kode etik Profesi :

1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang
digariskan.
2. Sebagai sarana control bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan
3. Mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam
keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang.

Nilai Dalam Pendidikan

Kebaikan, sesuatu yang diinginkan yang diusahakan dan menjadi tujuan manusia.
Kebaikan disebut nilai (value) apabila kebaikan itu bagi seseorang itu konkret. Capaian Tingkah
laku manusia adalah baik dan benar, jika tingkah laku tersebut menunju kesempurnaan manusia.
Perbuatan yang baik, tumbuh dalam kebaikannya karena kebaikan alasan dan keadaanya.
Perbuatan lahiriah yang diperintahkan kemauan baik, didasari oleh kemauan perbuatan batiniah.
Dalam bagian kedua dari nilai dalam pendidikan adalah Kebajikan. Kebajikan sendiri adalah
suatu kebiasaan yang menyempurnakan manusia. Kebajikan budi menyempurnakan akal menjadi
alat yang baik untuk menerima pengetahuan. Kebajikan kesusilaan menyemprnakan keinginan,
yaitu dengan cara tengah. Ada beberapa pokok kebajikan yaituL
 Menuntut keputusan yang benar guna memilih alat-alat dengan tepat untuk tujuan yang
bernilai.(Kebijaksanaan)
 Pengendalian keinginan pada kepuasan badaniah (pertahanan/pengendalian hawa nafsu
indrawi)
 Tidak menyingkir dari kesulitan (kekuatan)
 Memberikan hak kepada yang pemilikinya (Keadilan)

Kebahagiaan, Kebahaigaan sendiri dibagi menjadi 2 yaitu Subjektif, dan Objektif.


Kebijakan subjektif ini tergantung dengan pribadi masing masing individu yang belum tentu bisa
dirasakan oleh orang lain, dan dari sini pribadi masing-masing berusaha untuk mencapai
kebahagiaannya secara sempurna. Sedangkan Objektif rasa kebahagian tertuju pada suatu objek
apakah itu seperti halnya Hedonisme, ataupun Epikurisme. Intisari kebagaiaan terdiri kepuasan
akal dan kepuasan kehendak karena memilki Tuhan,dan lain sebagainya.

Profesionalisme Kerja

Profesionalisme merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau rangakaian kualitas
yang menandai atau melukiskan corak suatu profesi. Profesi mengharuskan tidak hanya
pengetahuan dan keahlian khusus melalui persiapan dan latihan, tetapi harus adanya keahlian dan
juga panggilan. Profesional harus memadukan dalam diri pribadinya kecakapan teknik yang
diperlukan untuk menjalankan pekerjaannya dan juga kematangan etik. Penguasaan teknik saja
tidak membuat seseorang menjadi professional namun harus ada kesatuan dari keduanya. Ciri-
Ciri profesionalisme :

1. Sifatnya mengejar kesempurnaan hasil


2. Memerlukan keseungguhan dan ketelitian kerja
3. Menuntut ketekunan dan ketabahan
4. Memerlukan integritas yang tinggi
5. Memerlukan kebulatan pikiran dan perbuatan

Peranan Kecerdasan

David Wechsler mengumukakan pendapatnya mengenai kecerdasan bahwa kecerdasan


sebagai kumpulan kapasitas seseorang untuk bereaksi searah dengan tujuan, berpikir rasional dan
megelola lingkungan secara efektif. JL Stockton mengatakan bahwa kecerdasan adalah
kemampuan untuk mempengaruhi proses memilih yang berprinsip pada kesamaan. Dalam setiap
kegiatan atau perkerjaan diperlukannya adanya suatu kecerdasan, hal ini dapat diliat melalui nilai
IQ dan EQ dalam diri seseorang. Ciri dari kecerdasan :

 To judge Well (dapat menilai)


 To comprehend well ( memehami secara menyeluruh)
 To reason well (memberi alsan dengan baik)
Kecerdasan seseorang sendiri dilihat dalam beberapa aspek penting yaitu :

1. Kecerdasan Intelegence 4. Kecerdasan Kreativitas


2. Keceradasan emosi 5. Kecerdasan menghadapi masala
3. Kecerdasan spiritual

Menilai Diri

Hal yang tersulit dalam menjalankan suatu profesi atau pekerjaan lainnya adalah melihat
diri sendiri dengan objektif dan realistis, menurut kenyataannya, tanpa adanya kesadaran diri
akan adanya pemujaan diri sendiri, penipuan diri, atau keputusaan dan kekacauan pikiran.
Melihat diri sebenarnya merupakan suatu anggapan populer untuk mengenal dirinya sendiri
dengan mempelajari pribadinya sedikit demi sedikit. Untuk dapat mempertahankan hidupnya,
setiap orang akan belajar bahwa hal itu bergantung pada sikap dan pendapat atau perasaan orang
lain.

Jalan menuju pengenalan diri sendiri dapat dihalangi jiwa tak sadar yang banyak
mempengaruhi tingkah laku. Menurut Sigmund Freud bahwa seseorang akan banyak mengalami
suatu hal yang secara tak sadar bertentangan dengan apa yang secara sadar ingin anda perbuat
hal ini terjadi secara otomatis. Hal ini menjadi bagian yang jelas dari suatu bentuk kebiasaan
yang buruk. Maka hal ini perlu adanya suatu usaha dari diri seseorang untuk bisa mengenal
dirinya. Maka dari itu ada beberapa teknik mempelajari diri yaitu :

1. Pendekatan Dengan Riwayat Hidup Sendiri, Penyelidikan terhadap diri sendiri dan
membangun suatu dasar untuk masa depan
2. Tandai Hal-hal Ekstrim, mencatat setiap emosi atau masalah yang terjadi pada diri anda
pada saat itu
3. Analisa Mimpi, Mimpi menjadi pesan untuk diri sendiri, yang dimana untuk mengenali
jiwa.
4. Merubah hal-hal yang rutin
5. Cross-characterization, memberikan penilain atas sikap yang kita lakukan

Ada beberapa pertimbangan yang menjadi perhatian seorang pendidik :

1. Jadilah pendengar yang baik 5. Gunakan peristiwa-peritiwa khusus


2. Kenali pekerjaan yang dilakukan 6. Berikan kesempatan
3. Kenali siswa anda 7. Patuhi batas-batas peran anda
4. Kenali perlombaan yang ingin anda
lakukan
Pemecahan Masalah

Problem Solving atau pemecahan masalah merupakan suatu pendekatan dalam


menghadapi suatu masalah. Hal ini merupakan suatu prosedur yang didalamnya terdapat
langkah-langkah yang harus diikuti dalam memecahkan sebuah masalah yang dihadapi seorang
sebagai pemimpin atau anggota organisasi. Masalah sendiri dapat digambarkan sebagai suatu
keadaan dimana antara yang diharapkan dengan kenyataan tidak sesuai. Masalah yang dihadapi
setiap orang berbeda maka dari itu perlu disingkapi setiap masalah yang ada.

Meier memebedakan antara pemecahan masalah dan pemilihan jawaban. Ia menjelaskan


bahwa keputusan yang lemah dapat disebabkan oleh kegagalan menghasilkan jawaban atau
pemecahan yang baik maupu kegagalan memilih jawabn atau pemecahan yang terbaik bila satu
atau lebih alternative yang lebih baik telah dihasilkan. Dalam memecahkan masalah yang
dialami perlu memahami langkah-langkah berikut :

1. Diagnosa Permasalahan
2. Menganalisis sebab akitab dari masalah
3. Menghimpun sebagai alternative pemecahan
4. Memilih alternative yang paling tepat
5. Melaksanakan pilihan dalam bentuk kegiatan terencana

Pada akhirnya keputusan yang diambil akan dapat berfungsi memecahkan masalah apabila
dapat dilaksanakan oleh karna itu harus disusun rencana kegiatan pelaksanaannya. Keputusan
yang diambil oleh perorangan untuk mengatasi masalah perorangan tetap memerlukan rencana
kegiatan pelaksanaannya, apalagi keputusan yang diambil oleh organisasi untuk keperluan
memecahkan maslah organisasi yang pelaksananya melibatkan banyak orang, memerlukan
koordinasi, pengawasan, dan penggunaan biaya sangat perlu, adanya rencana kegiatan yang
matang agar masalah dapat terpecahkan dan tidak muncul atau mengurangi munculnya masalah
baru
TANGGAPAN

Buku Etika Profesi Guru karya Ondi Saondi, dan Aris Suherman merupakan menjadi
pentujuk atau menjadi pengarah seorang guru dalam memahami perannya serta dalam beretika.
Sepanjang pembacaan dan meringkas buku ini saya menemukan bahwa dalam banyak hal
penting yang harus diperhatikan seorang guru. Guru menjadi point penting dalam menjalankan
suatu pendidikan, yang guru figur yang bertugas merencanakan dan menjalankan proses
pembelajaran, hal ini mengapa guru menjadi bagian penting dalam pendidikan.

Maka karna guru menjadi suatu bagian penting dalam proses pembelajaran, maka guru harus
memiliki suau ketentuan atau kriteria tertentu yang harus dijalankannya. Seperti halnya yang
tertulis dalam buku ini Sebagai tenanga pendidik yang professional ia harus mampu menjalankan
serta memiliki karakter yang baik dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik. Dalam
buku ini tersaji materi atau point-point penting yang harus diperhatikan sebagai guru seperti
halnya kode etik guru, peran guru dan bagaimana ketentuan khusus dalam pemecahan masalah
ketika menjadi guru.

Menjadi seorang guru maka menjadi seorang yang harus dapat memberikan teladan dan
contoh dalam kehidupannya, sehingga bukan tentang ketika mengajar saja terjadinya proses
pertukaran ilmu namun juga harus melalui tindakan atau sikap yang diberikan guru dalam
kehidupan sehari-hari sebagai pendidik. Maka dalam buku ini juga membahas dalam beberapa
bagian untuk bagaiamana seorang guru dapat memiliki karakter seorang pendidik. Seperti halnya
dalam bagian meningkatkan kinerja guru, penulis memberikan beberapa hal yang menjadi
karakteristik citra guru seperti memiliki semangat juang, pewujudan diri dengan lingkungan dan
iptek, mempunyai kualitas komptensi pribadi dan professional dan masih banyak lagi.

Jadi secara keseluruhan buku ini menjadi pedoman bagi guru untuk dapat memiliki etika
yang sesuai sebagai pendidik. Namun buku ini masih banyak terdapat kekurangan seperti halnya
menurut saya bahwa ada Bab yang seharusnya dapat menjadi 1 bagian namun dipisahkan
sehingga pembahasannya menjadi kurang jelas. Lalu penyediaan makna dari setiap Bab saya rasa
masih kurang lebih banyak lebih mengarah kepada pemaparan contoh itupun bagiannya masih
banyak yang memibingungkan. Namun selebihnya buku ini sudah cukup baik dalam
memberikan penjelasan mengenai etika dalam profesi guru

Anda mungkin juga menyukai