Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pembelajaran merupakan susatu system yang terdiri atas komponen yang
saling berhubungan dan mempengaruhi. Salah satu dari sekian banyak komponen
komponen tersebut adalah guru dan peserta didik. Dari komponen pembelajaran
tersebut, tujuan dijadikan focus utama pengembangan, artinya komponen-komponen
yang lain dikembangkan mengacu pada komponen tujuan yang ingin dicapai.
Pada hakikatnya pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi tradisional
yang bersifat timbal balik, baik antara guru dengan peserta didik, peserta didik
dengan peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah dicapai. Komunikasi
tradisional adalah bentuk komunikasi yang dapat diterima, dipahami dan disepakati
oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran komponen-komponen saling keterkaitan yang mengacu pada suatu
tujuan yang ingin dicapai. Berangkat dari hal tersebutlah kami menyusun makalah
tentang komponen pembelajaran guru dan peserta didik.
Negara Indonesia menjamin kebebasan setiap warga negaranya untuk belajar
serta memperoleh pendidikan yang layak. Kegiatan belajar dapat dilakukan oleh siapa
saja, dimana saja dan kapan saja. Namun, kegiatan pembelajaran di Indonesia, lebih
umum dikatakan terjadi di Sekolah. Sekolah menjadi wadah penampung setiap orang
yang hendak belajar. Banyak orang pernah mengecap bangku sekolah, tetapi hampir
sebagian tidak mengetahui hakekat dari sekolah itu sendiri. Banyak yang
beranggapan bahwa sekolah itu hanya sebuah gedung, tempat belajar, atau orgnisasi
penyelenggara pendidikan, bahkan ada yang masih ragu tentang hakekat sekolah ini.
Jadi pengenalan akan sekolah sangat perlu dilakukan sehingga setiap orang bisa
mengenal dan mengetahui serta ikut berpartisipasi dalam setiap permasalahan yang
dihadapi sekolah. Hal ini merupakan bagian dari kompetensi yang juga harus dikuasai
oleh masyarakat pengguna jasa kependidikan.
Mengetahui tentang sekolah bukan berarti mengetahui tentang pengertian atau
jenis-jenisnya semata, tetapi mengetahui juga setiap unsur atau bagian-bagian dalam

1
sekolah. unsur-unsur dari sekolah antara lain kepala sekolah, wakil kepala sekolah,
tata usaha, komite sekolah, guru, siswa, sarana prasarana baik itu laboratorium,
perpusatakaan, serta manajemen dari unsur-unsur tersebut. Jika mengkaji satu persatu
tentanf unsur-unsur sekolah ini tentu saja akan sangat panjang, oleh karena itu Penulis
hanya membahas tentang guru dan siswa dalam makalah yang berjudul hakekat Guru
dan Siswa ini.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas maka permasalahan
mendasar yang hendak ditelaah dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian guru dan peserta didik ?
2. Apa saja fungsi guru dan peserta didik dalam pembelajaran ?
3. Apa saja peranan guru dan peserta didik dalam pembelajaran ?
4. Bagaimana hubungan antar guru dan peserta didik ?

C. Tujuan Penulisan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini
adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian guru dan peserta didik
2. Untuk mengetahui fungsi guru dan peserta didik dalam pembelajaran
3. Untuk mengetahui Apa saja peranan guru dan peserta didik dalam
pembelajaran
4. Untuk mengetahui Bagaimana hubungan antar guru dan peserta didik
dalam pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Guru dan Peserta Didik


1. Pengertian Guru
Kata Guru berasal dari bahasa Sansekerta “guru” yang juga berarti guru,
tetapi arti harfiahnya adalah “berat” yaitu seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa
Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik. Undang-undang nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah.1
Di dalam masyarakat, dari yang paling terbelakang sampai yang paling maju,
guru memegang peranan penting. Guru merupakan satu diantara pembentuk-
pembentuk utama calon warga masyarakat. Peranan guru tidak hanya terbatas sebagai
pengajar (penyampai ilmu pengetahuan), tetapi juga sebagai pembimbing,
pengembang, dan pengelola kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi kegiatan
belajar siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Pengertian Peserta Didik


Peserta didik adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi
sentral dalam proses belajar mengajar. Di dalam proses belajar mengajar, siswa
sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin
mencapainya secara optimal.
Siswa atau peserta didik akan menjadai faktor penentu, sehingga menuntut
dan dapat memengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan
belajarnya. Jadi, dalam proses belajar mengajar yang diperhatikan pertama kali
adalah siswa atau peserta didik, bagaimana kemampuan dan keadaanya, baru setalah

1 An Nahlawi, Abdurarahman, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat,


(Jakarta: Gema Insani Pers, 1995), hal. 4

3
itu menentukan komponen-komponen yang lain. Apa bahan yang diperlukan,
bagaimana cara yang tepat untuk bertindak, alat dan fasilitas apa yang cocok dan
mendukung, semua itu harus disesuaikan dengan keadaan karakteristik siswa. Itulah
sebabnya siswa atau peserta didik adalah subjek belajar.2

B. Fungsi Guru dan Peserta Didik Dalam Pembelajaran


1. Fungsi Guru
Menurut Ki Hajar Dewantara pentingnya guru dalam proses pembalajaran
dengan ungkapan sebagai berikut:3
a. Ing ngarsa sung tulada yaitu didepan memberi teladan
Menekankan pentingnya teladan yang merupakan cara yang paling ampuh dalm
mengubah perilaku inovasi siswa
b. Ing madya mangun karsa yaitu di tengah menciptakan peluang untuk berkarya.
c. Asas ini memperkuat penanan dan fungsi guru sebagai mitra setara (di tengah),
serta sebagai fasilitator (menciptakan peluang).
d. Tut wuri handayani yaitu dari belakang memberikan dorongan dan arahan.
Hal ini mempunyai makna yang kuat tentang peran dan fungsi guru.
Fungsi guru dalam kelas bukan mengajari namun kehadiran guru membuat
siswa belajar sehingga fungsi guru tidak mengajar namun lebih pada empat fungsi
yang haRus difahami oleh guru yaitu :4
1. Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, kereatif, menciptakan
berbagai kiat dan model penyampaian materi pembelajaran, membuat suasana
pembelajaran menjadi menarik.
2. Membangkitkan motivasi para siswa agar lebih aktif dan giat dalam belajar.
3. Membimbing dan memberikan kemudahan bagi siswa dalam pembelajaran,
sehingga proses pembelajaran menjadi berkualitas.
4. Memimpin pembelajaran, juga sebagai tempat bertanya bagi para siswa.
2. Fungsi Peserta Didik

2 Sa’ud, Udin Syaefudin, Pengembangan Profesi Guru, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 19
3 Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta:
Kencana, 2003), hal. 14
4 Soetjipto, Profesi Keguruan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal. 89

4
Fungsi peserta didik dalam interaksi belajar mengajar adalah sebagai subyek
dan obyek. Sebagai subyek karena murid menentukan hasil belajaar dan sebagai
obyek, arena muridlah yang menerima pelajaran dari guru. Dengan dasar pandangan
tersebut, maka tugas murid dapat dilihat dari berebagai aspek, sejalan dengan aspek
tugas guru, yaitu aspek yang berhubungan dengan belajar, aspek yang berhubungan
dengaan bimbingan, dan aspek yang berhubungan dengan administrasi. Selain itu
murid pun bertugas pula menjaga hubungan baik dengan guru maupun dengan
sesama temannya dan untuk senantiasa meningkatkan kefektifan belajar bagi
kepentingan dirinya sendiri.
a. Aspek Yang Berhubungan dengan Belajar
Hal-hal yang harus diperhatikan murid agar belajar menjadi efektif dan produktif
diantaranya:
1) Peserta didik harus menyadari sepenuhnya akan arah tujuan belajarnya.
2) Peserta didik harus memiliki niat yang benar dalam belajar bukan karena
sesuatu yang entrinsik.
3) Harus belajar dengan kepala penuh artinya murid memiliki pengetahuan dan
pengalaman belajar sebelumnya (appersepsi) sehingga memudahkan dirinya
untuk menerima sesuatu yang baru.
4) Harus senantiasa memusatkan perhatian (konsentrasi pikiran) terhadap apa
yang sedang dipelajari
b. Aspek yang berhubungan dengan bimbingan
Peserta didik memiliki tugas untuk berpartisipasi secara aktif dalam
pembelajaran sehingga bimbingan itu dapat dilaksanakan secara efektif. Keikut
sertaan dibuktikan diantaranya dengan:
1) Murid harus menyediakan dan merelakan diri dibimbing, sehingga ia
memahami akan potensi dan kemampuan dirinya dalam belajar dan bersikap.
2) Menaruh kepercayaan kepada pembimbing dan menjawab setiap pertanyaan
dengan sebenarnya dan sejujurnya.
3) Secara jujur dan ikhlas mau menyampaikan dan menjelaskan berbagai
masalah yang diderita atau dialaminya, dalam rangka mencari pemecahan atau
memilih jalan keluar untuk mengatasinya.
4) Aspek yang berhubungan dengan administrasi

5
Tugas murid sehubungan dengan aspek administrasi, meliputi:
1) Tugas dan kewajiban terhadap sekolah, yaitu:
- Mentaati tatatertib sekolah
- Membayar SPP dan segala sesuatu yang dibebankan sekolah kepadanya.
- Turut membina suasana sekolah yang aman, tertib dan tentram
- Menjaga nama baik sekolah dimanapun ia berada.
2) Tugas dan kewajiban terhadap kelas, yaitu:
- Senantiasa menjaga kebersihan kelas dan lingkungannya.
- Memelihara keamanan dan ketertiban kelas sehingga suasana belajar
menjadi aman, tentram dan nyaman.
- Melakukan kerja sama yang baik dengan teman sekelasnya
- Memlihara dan mengembangkan semangat dan solidaritas, kesatuan dan
kebangsaan dan suasana keagamaan dalam kelas.
3) Tugas dan kewajiban terhadap kelompok
- Membentuk kelompok belajar bersama untuk memperoleh berbagai
pemahaman dan pengalaman dalam mempelajari bahan pelajaran melalui
penelaah dan diskusi kelompok.
- Mengembangkan pola sikap keagamaan dan mempergunakan waktu
senggang untuk belajar bersama, bersilaturrahmi dengan keluarga dari
anggota kelompoknya dan saling membantu sehingga terwujud ukhuwah
islamiyah diantara mereka.5

C. Peranan Guru dan Peserta Didik dalam Pembelajaran


1. Peranan Guru
a. Guru sebagai Pendidik dan Pengajar
Guru akan mampu mendidik dan mengajar apabila mempunyai kestabilan
emosi, memiliki rasa tanggung jawabyang besar untuk memajukan anak didik,
bersikap realistis, bersikap jujur, serta bersikap terbuka dan peka terhadap
perkembangan, terutama terhadap inovasi pendidikan. Sehubungan dengan

5 Zakso, Ahmad, Inovasi Pendidikan di Indonesia Antara Harapan dan Kenyataan. Jurnal
Pendidikan Sosiologi dan Humaniora Vol. 1 No. 1 April 2010.

6
perannya sebagai pendidik dan pengajar, guru harus menguasai ilmu, antara lain
mempunyai pengetahuan luas, menguasai bahan pelajaran serta ilmu-ilmu yang
bersangkutan dengan mata pelajaran atau bidang studi yang diajarkannya,
menguasai teori dan praktik mendidik, metode pembelajaran dan sebagainya.
b. Guru Sebagai Anggota Masyarakat
Guru harus bersikap terbuka, tidak otoriter, tidak bersikap angkuh, bersikap
ramah tamah terhadap siapa pun, suka menolong, serta simpati dan empati
terhadap pimpinan dan sebagainya.
c. Guru sebagai pemimpin
Guru adalah pemimpin dalam kelas, sekaligus sebagai anggota kelompok dari
siswa. Banyak tugas yang sifatnya managerial yang harus dilakukan oleh guru
seperti memelihara ketertiban kelas, mengatur ruangan, bertindak sebagai
pengurus rumah tangga kelas serta menyusun laporan bagi pihak yan
memerlukannya.
d. Guru sebagai Mediator dan Fasilitator
Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman
yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat
komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar-mengajar. Sebagai
fasislitator guru hendaknya mammpu mengusahakan sumber belajar yang
kiranya berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan proses belajar
mengajar, baik yang berupa narasumber, buku teks, majalah ataupun surat kabar.
e. Guru Sebagai Pengelola Pembelajaran
Guru harus mampu menguasai berbagai metode pembelajaran. Selain
itu, guru juga dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan
agar supaya pengetahuan dan keterampilan yang dirnilikinya tidak ketinggalan
jaman.
f. Guru Sebagai Model dan Teladan
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua
orang yang menganggap dia sebagai guru. Terdapat kecenderungan yang besar
untuk menganggap bahwa peran ini tidak mudah untuk ditentang, apalagi ditolak.
Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat

7
sorotan peserta didik serta orang disekitar lingkungannya yang menganggap atau
mengakuinya sebagai guru.
g. Guru sebagai administrator
Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga
sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Guru akan
dihadapkan pada berbagai tugas administrasi di sekolah. Oleh karena itu seorang
guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam
kaitannya proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab
administrasi yang dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil
belajar dan sebagainya merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah
melaksanakan tugasnya dengan baik.
h. Guru Sebagai Penasehat
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua,
meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam
beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang. Peserta didik
senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat keputusan dan dalam
prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar guru dapat menyadari perannya
sebagai orang kepercayaan dan penasihat secara lebih mendalam, ia harus
memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan mental.
i. Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan
yang bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini, terdapat jurang yang dalam dan
luas antara generasi yang satu dengan yang lain, demikian halnya pengalaman
orang tua memiliki arti lebih banyak daripada nenek kita. Seorang peserta didik
yang belajar sekarang, secara psikologis berada jauh dari pengalaman manusia
yang harus dipahami, dicerna dan diwujudkan dalam pendidikan.
j. Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas
Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran dan guru
dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreatifitas tersebut.
Kreatifitas merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan cirri aspek

8
dunia kehidupan di sekitar kita. Kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan
menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh
seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu.
k. Guru Sebagai Emansipator
Dengan kecerdikannya, guru mampu memahami potensi peserta didik,
menghormati setiap insan dan menyadari bahwa kebanyakan insan merupakan
“budak” stagnasi kebudayaan. Guru mengetahui bahwa pengalaman, pengakuan
dan dorongan seringkali membebaskan peserta didik dari “self image” yang tidak
menyenangkan, kebodohan dan dari perasaan tertolak dan rendah diri. Guru telah
melaksanakan peran sebagai emansipator ketika peserta didik yang dicampakkan
secara moril dan mengalami berbagai kesulitan dibangkitkan kembali menjadi
pribadi yang percaya diri.
l. Guru Sebagai Evaluator
Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks,
karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variable lain yang
mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak
mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Teknik apapun yang
dipilih, dalam penilaian harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang
meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut.
m. Guru Sebagai Kulminator
Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal
hingga akhir (kulminasi). Dengan rancangannya peserta didik akan melewati
tahap kulminasi, suatu tahap yang memungkinkan setiap peserta didik bisa
mengetahui kemajuan belajarnya. Di sini peran kulminator terpadu dengan peran
sebagai evaluator. Guru sejatinya adalah seorang pribadi yang harus serba bisa
dan serba tahu. Serta mampu mentransferkan kebisaan dan pengetahuan pada
muridnya dengan cara yang sesuai dengan perkembangan dan potensi anak
didik..6

2. Peranan Peserta Didik

6 Ibid, hal. 49

9
Perubahan paradigma dalam proses pembelajaran yang tadinya berpusat pada
guru (teacher centered) menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (learner
centered) diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam
membangun pengetahuan, sikap dan perilaku.39 Melalui proses pembelajaran dengan
keterlibatan aktif siswa ini berarti guru tidak mengambil hak anak untuk belajar
dalam arti yang sesungguhnya. Dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa,
maka siswa memperoleh kesempatan dan fasilitasi untuk membangun sendiri
pengetahuannya sehingga mereka akan memperoleh pemahaman yang mendalam
(deep learning), dan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu kualitas siswa.
Dalam implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, walaupun istilah yang
digunakan “pembelajaran”, tidak berarti guru harus menghilangkan perannya sebagai
pengajar, sebab secara konseptual pada dasarnya dalam istilah mengajar itu juga
bermakna membelajarkan siswa. Mengajar belajar adalah dua istilah yang memiliki
satu makna yang tidak dapat dipisahkan. Mengajar adalah suatu aktivitas yang dapat
membuat siswa belajar.
Tantangan bagi guru sebagai pendamping pembelajaran siswa, untuk dapat
menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa perlu memahami tentang
konsep, pola pikir, filosofi, komitmen metode, dan strategi pembelajaran. Untuk
menunjang kompetensi guru dalam proses pembelajaran berpusat pada siswa maka
diperlukan peningkatan pengetahuan, pemahaman, keahlian, dan ketrampilan guru
sebagai fasilitator dalam pembelajaran berpusat pada siswa. Peran guru dalam
pembelajar berpusat pada siswa bergeser dari semula menjadi pengajar (teacher)
menjadi fasilitator. Guru menjadi mitra pembelajaran yang berfungsi sebagai
pendamping (guide on the side) bagi siswa.

D. Hubungan antara Guru dan Murid Dalam Pembelajaran


a. Menjadikan diri guru sebagai suri tauladan yang baik kepada murid
Keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang berpengaruh dan
terbukti paling berhasil dalam mempersiapkan dan membentuk aspek moral, spiritual,
dan etos sosial anak. Anak memandang pendidik sebagai figure terbaik, yang tindak-

10
tanduk dan sopan-santunnya, disadari atau tidak, akan ditiru. Bahkan perkataan,
perbuatan dan tindak-tanduk guru akan senantiasa tertanam dalam kepribadian anak.
b. Menunjukkan sikap lemah lembut dan kasih sayang kepada murid
Guru harus menunjukkan dirinya sebagai orang yang selalu memperhatikan
dan mengupayakan kebaikan untuk para murid tanpa pamrih. Tidak membeda-
bedakan mereka, meskipun latar belakang mereka sangat beragam. Kasih sayang guru
tidak saja kepada murid yang patuh dan hormat, tetapi juga kepada murid yang nakal.
Guru dalam konteks kasih sayang ini tidak akan pernah merasakan terhina dan rendah
diri dihadapan guru.
c. Sikap memuliakan, dan menghormati guru
Sebagai murid, maka guru harus diperlakukan lebih dari oranG pada
umumnya. Hal ini karena para guru sesungguhnya pewaris para Nabi. Para guru yang
mengajarkan kebaikan kepada manuusia dido’akan oleh Allah dan para penghuni
langit dan bumi. Para guru mewariskan kepada para muridnya ilmu, yang membuat
murid mencapai pribadi utama.7

7 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab II, maka Penulis dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah.
2. Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan formal.
3. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan mutu
pendidikan nasional
4. Siswa adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau
sekelompok orang yang menjalankan pendidikan.
5. Peran guru dalam proses pembelajaran adalah guru sebagai pendidik, guru
sebagai pengajar dan fasilitator, guru sebagai pembimbing, guru sebagai
pengarah, guru sebagai pelatih, guru sebagai penilai, guru sebagai pemimpin,
guru sebagai didaktikus, guru sebagai rekan seprofesi, guru sebagai inisiator,
guru sebagai transmitter, guru sebagai mediator, guru sebagai evaluator.

B. Saran
Dengan adanya tugas dan peranan guru dalam dunia pendidikan khususnya
dalam proses belajar mengajar diharapkan guru dapat mengetahui serta menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan diharapkan terjalin hubungan antara
peserta didik sebagai subjek dan objek pembelajaran sehingga tujuan pendidikan
mudah tercapai. Dalam hal lain penulis juga memintak saran dan kritikan dari
pembaca demi kesempurnaan penulisan makalah ini di masa yang akan datang.

12
DAFTAR PUSTAKA

An Nahlawi, Abdurarahman, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat,


Jakarta: Gema Insani Pers, 1995

Sa’ud, Udin Syaefudin, Pengembangan Profesi Guru, Bandung: Alfabeta, 2013

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,


Jakarta: Kencana, 2003

Soetjipto, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 2004

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005

Zakso, Ahmad, Inovasi Pendidikan di Indonesia Antara Harapan dan


Kenyataan. Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora Vol. 1 No. 1 April
2010.

13
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Hidayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga penyusunan makalah ini
dapat diselesaikan dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Shalawat dan
salam kepada nabi Besar Muhammad SAW yang telah berhasil merobah pola pikir
manusia untuk lebih islami dan berakhlakul karimah.
Makalah ini berisikan tentang beberapa guru, peserta didik dan sistem
pembelajaran, kemudian ada beberapa pendapat dari tokoh yang terkemuka mengenai
peran guru dalam proses pembelajaran, dan kinerja guru makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita tentang peran guru dalam pembelajaran maupun
kinerja guru yang baik dan optimal.
Kami mengakui bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang membangun sehingga kedepannya makalah kami bisa menjadi lebih
baik lagi.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat seluas-luasnya
terutama bagi mahasiswa dan calon pendidik khususnya.

Blangpidie, Agustus 2019


Penulis

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3


A. Pengertian guru dan peserta didik ................................................. 3
1. Pengertian Guru........................................................................ 3
2. Pengertian Peserta Didik........................................................... 3
B. Fungsi Guru dan Peserta Didik Dalam Pembelajaran................... 4
1. Fungsi Guru .............................................................................. 4
2. Fungsi Peserta Didik ................................................................ 5
C. Peranan Guru dan Peserta Didik Dalam Pembelajaran................. 6
1. Peranan Guru............................................................................. 6
2. Peranan Peserta Didik............................................................... 6
D. Hubungan antara Guru dan Murid Dalam Pembelajaran............... 10

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 12


A. Kesimpulan ..................................................................................... 12
B. Saran................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 13

ii
GURU PESERTA DIDIK DAN SISTEM
PEMBELAJARAN

DI SUSUN

OLEH
KELOMPOK 8

NAMA : MARDIATI
YESI MUNAWARI
ICHA MEULINDA SAPUTRI
UNIT : III (TIGA)
SEMESTER : II (DUA)
JURUSAN : MPI
DOSEN : MUSBIR, M.Pd

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH


JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
MUHAMMADIYAH ACEH BARAT DAYA
TAHUN 2019

Anda mungkin juga menyukai