DISUSUN
OLEH
Segala Puji Syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya lah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik tepat
pada waktunya. Shalawat dan salam juga tidak lupa kita sampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas perkuliahan mata kuliah Psikologi Kepemimpinan. Dan adapun
judul pembahasan dari makalah ini adalah “Teori dan Pendekatan
Kepemimpinan”. Dengan membuat tugas ini kami berharap agar mampu
memahami tentang segala permasalahan tersebut.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. Pengertian Kepemimpinan.................................................................... 3
B. Perspektif Teori Sifat............................................................................ 3
C. Perspektif Teori Perilaku...................................................................... 5
D. Perspektif Teori Kontingensi-Situasional............................................. 7
BAB III PENUTUP......................................................................................... 11
A. Kesimpulan........................................................................................... 11
B. Saran..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didalam lingkungan organisasi formal maupun non formal, akan selalu
ada seseorang yang dianggap lebih dari segi kemampuan maupun pengalaman.
Seseorang yang memiliki kemampuan lebih tersebut kemudian akan ditunjuk atau
diberikan jabatan dan didepercayakan sebagai orang yang mengatur bagi yang
lainnya pada organisasi tersebut, orang itulah yang disebut sebagai pemimpin.
1
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Pengertian Kepemimpinan
2. Perspektif Teori Sifat
3. Perspektif Teori Perilaku
4. Perspektif Teori Kontingensi
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk Mengetahui Pengertian Kepemimpinan
2. Untuk Mengetahui Perspektif Teori Sifat
3. Untuk Mengetahui Perspektif Teori Perilaku
4. Untuk Mengetahui Perspektif Teori Kontingensi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan
Teori sifat merupakan teori yang mempercayai bahwa semua orang bisa
menjadi pemimpin apabila mempunyai sifat-sifat dan keterampilan tertentu yang
diperlukan untuk memimpin. Sifat-sifat tersebut telah dibawa sejak lahir dan
berkembang karena interaksi dengan lingkungan, adanya pendidikan dan juga
1
Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003)
hal 2
3
pengalaman. Teori ini banyak diterapkan dalam rekrutmen dan seleksi
kepemimpinan.
1. Hanya sedikit atau bahkan tidak ada seorang pun pemimpin yang memiliki
keseluruhan sifat baik manusia, kecuali para Nabi dan Rasul menurut
sudut pandang agama masing-masing.
2. Tidak selalu ada relevansi atau kaitannya antara sifat-sifat yang dianggap
baik dan unggul dengan efektivitas kepemimpinan.
3. Pada situasi dan kondisi tertentu di dalam organisasi, ternyata juga
memerlukan sifat tertentu yang berbeda dari yang lain.
2
Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, (Bandung: Refika Aditama,
2008) hal 54
4
C. Perspektif Teori Perilaku
5
teknis dan produksi dari suatu pekerjaan. Pada teori ini pekerja dilihat
sebagai alat untuk menyelesaikan pekerjaan. Orientasi pada hubungan
berarti pemimpin memusatkan perhatian pada hubungan antar manusia,
mendukung bawahannya dan berupaya memahami masalah yang dihadapi
bawahan. Mereka akan meminta pendapat bawahannya untuk menentukan
tujuan, dan percaya kepada bawahannya.
3. Teori X dan Y. Teori ini diperkenalkan oleh Mc Gregor karena ketidak
puasannya pada teori sifat. Teori X menganggap bahwa pada dasarnya
manusia itu memiliki perilaku pemalas, penakut, dan tidak bertanggung
jawab. Sedangkan Teori Y sebaliknya, menganggap bahwa manusia itu
memiliki perilaku bertanggung jawab, motivasi kerja, kreativitas dan
inisiatif serta mampu mengawasi pekerjaan dan hidupnya sendiri.
Beberapa asumsi teori X dan Y:
a) Teori X: sebagian besar manusia pada dasarnya tidak suka bekerja
dan jika memungkinkan mereka akan menghindarinya atau
menolak. Karena karakteristik yang tidak suka bekerja, sebagian
justru harus dipaksa, dikontrol, diarahkan bahkan diancam dengan
hukuman.
b) Teori Y: sebagian besar manusia pada dasarnya suka bekerja.
Tidak perlu diberikan agar bekerja dalam upaya mencapai tujuan
organisasi. Mampu belajar dengan cepat dan tepat serta tidak hanya
mampu menerima tapi juga mecari tanggung jawab.
4. Teori Managerial Grid. Teori ini menjelaskan bagaimana pemimpin
membantu organisasi untuk mencapai tujuan melalui dua faktor, yaitu
perhatian pada produksi dan perhatian pada anggota. Perhatian pada
produksi menjelaskan bagaimana pemimpin peduli dengan pencapaian
tugas organisasi. Perhatian pada anggota menjelaskan bagaimana
pemimpin menghadapi para anggota di dalam organisasi untuk mencapai
tujuannya.
6
Persepektif teori sifat dan teori perilaku dianggap kurang dapat
menjelaskan konsep kepemimpinan yang bersifat universal, sehingga lahir
perspektif teori kontingensi. Dasar dari teori ini adalah perilaku pemimpin yang
efektif pada situasi tertentu belum tentu efektif pada situasi yang lain. Sehingga
efektivitas pemimpin kontingen/bergantung pada sebuah situasi dan kondisi
tertentu. Terdapat beberapa model teori kontingensi, antara lain:
7
tingkatan dimana pemberian perintah atau dukungan agar dapat sesuai
dengan kebutuhan pengikut yang berubah-ubah. Pemimpin yang efektif
adalah pemimpin yang dapat memberikan perintah atau dukungan sesuai
dengan kebutuhan pengikut yang berubah-ubah. Pada model
kepemimpinan situasional, tingkat perkembangan pengikut akan
mempengaruhi gaya yang akan digunakan pemimpin. Tingkat
perkembangan merupakan tingkatan dimana pengikut memiliki
kompetensi dan komitmen yang penting untuk mencapai tugas atau
aktivitas tertentu. Teori situasional terbagi kepada empat gaya, yaitu:
a) Gaya Telling, gaya yang tingkat pemberian perintah oleh atasan
tinggi namun rendah dalam memberikan dukungan, oleh karena itu
sering disebut gaya memerintah.
b) Gaya Selling, gaya yang tingkat pemberian perintah dan dukungan
sama-sama tinggi.
c) Gaya Participating, tingkat memberi perintah rendah namun tinggi
dalam memberikan dukungan
d) Gaya Delegating, tingkat memberi perintah dan dukungan sama
rendah dan sering disebut sebagai gaya pemberian wewenang.
3. Path-Goal Teori. Teori ini menjelaskan tanggung jawab pemimpin untuk
meningkatkan motivasi pengikut, agar tujuan personal dan organisasional
tercapai. Pada teori ini tugas pemimpin adalah memahami hal-hal yang
dirasakan pengikut dan memberikan penghargaan. Hal itu dilakukan
dengan menentukan arah atau jalan (path) menuju penghargaan yang akan
didapat, atau meningkatkan penghargaan yang diharapkan pengikut.
Perilaku pemimpin dapat diterima dan memuaskan pengikut ketika ada
keyakinan pengikut atas tindakan pemimpin yang akan membawa kepada
mendapatkan penghargaan. Menurut teori ini ada dua variabel yang sangat
menentukan efektifitas pemimpin yaitu, karakteristik pribadi anggota dan
lingkungan internal organisasi seperti peraturan dan presedur yang
diterapkan organisasi. Model kepemimpinan ini memusatkan perhatian
pada hubungan antara pemimpin dan pribadi-pribadi pengikutnya.
8
Karakteristik pribadi para pengikut dan sifat lingkungan kerja
mempengaruhi kemampuan pemimpin untuk memimpin. Terdapat empat
jenis umum perilaku pemimpin dalam model ini, yaitu:
a) Support leadership, pemimpin menunjukkan perhatian besar pada
kesejahteraan dan pemenuhan kebutuhan pengikut. Pemimpin
terbuka dan menganggap anggota sebagai rekan kerja.
b) Direct leadership, pemimpin menunjukkan dominasi dalam
mengarahkan, mengawasi, dan mengatur pengikutnya secara ketat.
Deskripsi, cara dan waktu kerja ditentukan dengan jelas, dengan
cara membuat perencanaan, jadwal, menetapkan tujuan dan standar
perilaku.
c) Participative leadership, pemimpin lebih banyak
mengkonsultasikan dan mendiskusikan masalah bersama
bawahannya sebelum membuat keputusan.
d) Achievement-orientation leadership, pemimpin menetapkan tujuan
yang jelas dan memberikan tantangan kepada bawahannya.
Penekanannya pada kinerja yang berkualitas tinggi dan
peningkatan kinerja di masa depan
4. Model Pembuatan Keputusan Normatif. Model ini menjelaskan
pendekatan kepemimpinan tertentu dalam situasi tertentu. Vroom &
Yetton mengidentifikasikan lima prosedur pengambilan keputusan untuk
keputusan yang menyangkut para bawahan yang beragam, yaitu dua
bentuk pengambilan keputusan yang otokratis (OI dan OII), dua bentuk
konsultasi (KI dan KII), dan sebuah bentuk pengambilan keputusan
bersama oleh pemimpin dan bawahan sebagai sebuah tim (T).
a) OI. Pemimpin memecahkan masalah dan menentukan keputusan
sendiri dengan informasi yang ada pada saat pengambilan keputusan.
b) OII. Pemimpin memecahkan masalah dan menentukan keputusan
sendiri dengan informasi yang diberikan oleh anggota.
9
c) KI. Pemimpin mendiskusikan masalah dengan anggota secara individu
atau perorang dan bersedia menerima ide saran yang diberikan
anggota.
d) KII. Pemimpin mendiskusikan masalah dengan anggota secara
kelompok atau keseluruhan dan membuat keputusan sendiri.
e) T. Pemimpin mendiskusikan masalah dengan anggota kelompok dan
bersedia menerima hasil apapun yang disepakati bersama.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12