Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TEORI ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN

“KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI”

DOSEN PENGAMPU: PROF. DR. RIFDAN, M. SI

DI SUSUN OLEH:

HERLINDA

220022301014

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya

sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan

terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan

memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan

dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah

ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi penulis sebagai

penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini

karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan

makalah ini.

Makassar, 6 Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................2
C. Tujuan ..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................3
A. Kepemimpinan Dalam Organisasi .......................................................3
B. Kepemimpinan berbeda dengan kekuasaan .........................................4
C. Teori Kepemimpinan Sifat ...................................................................5
D. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi ..........................................6
E. Gaya Kepemimpinan ............................................................................6
BAB III PENUTUP..................................................................................................13
A. Kesimpulan ........................................................................................13
B. Saran dan kritik ..................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semua orang memiliki tujuan dalam hidupnya. Namun keterbatasan yang

mereka miliki antara satu dengan yang lainnya adalah menjadi alasan mereka untuk

membentuk suatu organisasi. Dimana semua orang berkumpul dalam suatu wadah

untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan.

Dalam setiap organisasi harus memiliki pemipin agar berjalan dengan baik.

Tanpa adanya pemimpin tentu sangat sulit dan tidak mudah dalam menjalankan

semua elemen dan komponen yang ada dalam organisasi tersebut. Seorang

pemimpin tidak begitu saja dipiliih dan ditentukan. Ada kriteria-kriteria tertentu

yang harus dimiliki olehnya. Segenap kemampuan dalam berpikir dan berbuat

menjadi pertimbangan yang sangat urgen diperhatikan.

Beragam kepemimpinan yang dibuat oleh setiap pemimpin di dunia ini.

Cara dan pandangan mengenai suatu permasalahan menjadi daya dari

kepemimpinan seseorang. Maka tidak bisa dielakkan lagi kalau menjadi seorang

pemimpin memiliki tanggung jawab dan peran yang sangat berat. Tetapi itu semua

bisa diatasi bila ia memiliki cara dan strategi yang baik dan sesuai dengan

kondisinya. Maka penyusun mencoba menguraikan materi kepemimpinan dalam

makalah ini.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, disusun rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan organisasi?

2. Apa yang dimaksud dengan teori-teori kepemimpinan?

3. Bagaimana peran kepemimpinan dalam organisasi ?

4. Bagaimana syarat menjadi pemimpin yang baik dan benar ?

5. Apa fungsi pemimpin dalam organisasi?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang ingin dicapai dalam

makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui secara jelas tentang kepemimpinan mulai dari pengertian,

fungsi, syarat, dan kepemimpinan yang efektif.

2. Untuk memahami bagaiman menjadi pemimpin yang efektif.

3. Mengetahui makna kepemimpinan organisasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kepemimpinan Dalam Organisasi

1. Pengertian kepemimpinan

Kepemimpinan adalah merupakan suatu faktor atau komponen yang sangat


penting dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Lalu, apakah kepemimpinan efektif itu? Peter Drucker, menjawabnya hanya
dengan beberapa kata: "pondasi dari kepemimpinan yang efektif adalah berpikir
berdasar misi organisasi, mendefinisikannya dan menegakkannya, secara jelas
dan nyata”.

2. Hakikat kepemimpinan

Dalam kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi,

perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin,

kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan

yang berkaitan satu dengan lainnya.

Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :

 Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan

wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian

dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.

 Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan

wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan

yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai

tujuan perusahaan.

 Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu

menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya.

Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian
3
menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif,

kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang

berlainan.

 Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu

mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan

pemimpinnya itu.

 Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi

manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.

B. Kepemimpinan berbeda dengan kekuasaan

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan

memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama.

Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan

organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi

untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.

Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau

melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin,

kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki

keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan

hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang

berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut

pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya,

keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang

mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan

yang akan diterapkan.

4
Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :

1. Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan

administrasi dan menyediakan fasilitasnya.

2. Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing,

staffing, directing, commanding, controling, dsb.

C. Teori Kepemimpinan Sifat

1. Kecerdasan

Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan

yang tinggi di atas kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai

kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada

umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan

dengan pengikutnya.

2. Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial

Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan

internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai

emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah

panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini

kebenarannya.

3. Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi

Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang

tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian

tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.

5
4. Sikap Hubungan Kemanusiaan

Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para

pengikutnya mampu berpihak kepadanya

D. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi

Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan

teori ini memiliki kecendrungan kearah 2 hal.

1. Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang

pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh

gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan

kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.

2. Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang

memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan

mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan

dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.

E. Gaya Kepemimpinan

1. Directing

Gaya tepat apabila kita dihadapkan dengan tugas yang rumit dan staf

kita belum memiliki pengalaman dan motivasi untuk mengerjakan tugas

tersebut. Atau apabila anda berada di bawah tekanan waktu penyelesaian.

Kita menjelaskan apa yang perlu dan apa yang harus dikerjakan. Dalam

situasi demikian, biasanya terjadi over-communicating (penjelasan

berlebihan yang dapat menimbulkan kebingungan dan pembuangan waktu).

Dalam proses pengambilan keputusan, pemimpin memberikan aturan –

aturan dan proses yang detil kepada bawahan. Pelaksanaan di lapangan

6
harus menyesuaikan dengan detil yang sudah dikerjakan.

2. Coaching

Pemimpin tidak hanya memberikan detil proses dan aturan kepada

bawahan tapi juga menjelaskan mengapa sebuah keputusan itu diambil,

mendukung proses perkembangannya, dan juga menerima barbagai

masukan dari bawahan. Gaya yang tepat apabila staf kita telah lebih

termotivasi dan berpengalaman dalam menghadapi suatu tugas. Disini kita

perlu memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengerti tentang

tugasnya, dengan meluangkan waktu membangun hubungan dan

komunikasi yang baik dengan mereka.

3. Supporting

Sebuah gaya dimana pemimpin memfasiliasi dan membantu upaya

bawahannya dalam melakukan tugas. Dalam hal ini, pemimpin tidak

memberikan arahan secara detail, tetapi tanggung jawab dan proses

pengambilan keputusan dibagi bersama dengan bawahan. Gaya ini akan

berhasil apabila karyawan telah mengenal teknik – teknik yang dituntut dan

telah mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan anda. Dalam hal

ini kita perlumeluangkan waktu untuk berbincang – bincang, untuk lebih

melibatkan mereka dalam penganbilan keputusan kerja, serta

mendengarkan saran – saran mereka mengenai peningkatan kinerja.

4. Delegating

Sebuah gaya dimana seorang pemimpin mendelegasikan seluruh

wewenang dan tanggung jawabnya kepada bawahan. Gaya Delegating akan

berjalan baik apabila staf kita sepenuhnya telah paham dan efisien dalm

pekerjaan, sehingga kita dapat melepas mereka menjalankan tugas atau

7
pekerjaan itu atas kemampuan dan inisiatifnya sendiri.

Keempat gaya ini tentu saja mempunyai kelemahan dan kelebihan,

serta sangat tergantung dari lingkungan di mana seorang pemimpin berada,

dan juga kesiapan dari bawahannya. Maka kemudian timbul apa yang

disebut sebagai ”situational leadership”. Situational leadership

mengindikasikan bagaimana seorang pemimpin harus menyesuaikan

keadaan dari orang – orang yang dipimpinnya.

 Beberapa hal yang harus dimiliki seorang pemimpin :

I. Kemampuan analitis (analytical skills) yakni kemampuan untuk menilai

tingkat pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas.

II. Kemampuan untuk fleksibel (flexibility atau adaptability skills) yaitu

kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat

berdasarkan analisa terhadap situasi.

III. Kemampuan berkomunikasi (communication skills) yakni kemampuan

untuk menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan

yang kita terapkan.

Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan

menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin

memimpin, pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan

baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita

tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat

pula yang dipimpin.

Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin

bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Maka

jika ingin menjadi pemimpin yang baik jangan pikirkan orang lain, pikirkanlah diri

8
sendiri dulu. Tidak akan bisa mengubah orang lain dengan efektif sebelum merubah

diri sendiri. Bangunan akan bagus, kokoh, megah, karena ada pondasinya. Maka

sibuk memikirkan membangun umat, membangun masyarakat, merubah dunia akan

menjadi omong kosong jika tidak diawali dengan diri sendiri. Merubah orang lain

tanpa merubah diri sendiri adalah mimpi mengendalikan orang lain tanpa

mengendalikan diri.

 Peranan Kepemimpinan Dalam Konflik Organisasi

Dalam pelaksanaan penyelesaian konflik ada beberapa hal yang harus

diperhatikan oleh para manajer, yaitu :

Bahwa penyelesaian konflik bukanlah menilai mana yang benar atau yang

salah, tetapi untuk membawa pihak-pihak yang terlibat agar melihat apa yang

menjadi inti permasalahan secara lebih obyektif. Disini seorang manajer dituntut

untuk melihat permasalahan secara dingin, tetapi dalam menghadapi pihak-pihak

yang terlibat konflik harus secara hangat.

Dalam penyelesaian konflik organisasi manajer dituntut untuk mempunyai

sikap empati dan adil, bukannya netral. Karena kalau netral berarti tidak tahu apa-

apa. Empati artinya bahwa seolah-olah kita menghayati atau mengetahui apa yang

dirasakan oleh pihak-pihak yang terolibat, tetapi bukan berarti setuju. Sedangkan

adil artinya bahwa tak aa pihak yang merasa direndahkan atau diabaikan.

Mencari temuan-temuan fakta, penelusuran bersama sejauh mungkin dan

pemecahan masalah yang masuk di akal sehingga membuka pintu menuju hal-hal

yang konstruktif.

 Syarat-syarat Pemimpin yang Baik dan Benar

Pengembangan kemampuan itu adalah suatu proses yang berlangsung terus

menerus dengan maksud agar yang bersangkutan semakin memiliki ciri-ciri

9
kepemimpinan. Walaupun belum ada kesatuan pendapat antara para ahli mengenai

syarat-syarat ideal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, akan tetapi beberapa

di antaranya yang terpenting adalah sebagai berikut :

Pendidikan umum yang luas.

1) Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang genoralist yang baik

juga.

2) Kemampuan berkembang secara mental

3) Ingin tahu

4) Kemampuan analistis

5) Memiliki daya ingat yang kuat

6) Mempunyai kapasitas integratif

7) Keterampilan berkomunikasi

8) Keterampilan mendidik

9) Personalitas dan objektivitas

10) Pragmatismo

11) Mempunyai naluri untuk prioritas

12) Sederhana

13) Berani

14) Tegas dan sebagainya.

15) Fungsi Pemimpin dalam Organisasi

Tugas pokok seorang pemimpin pada dasarnya adalah melaksanakan

fungsi-fungsi manajemen yang terdiri dari: merencanakan, mengorganisasikan,

menggerakkan, dan mengawasi. Terlaksananya tugas-tugas tersebut tidak dapat

dicapai hanya oleh pimpinan seorang diri, tetapi dengan menggerakan orang-orang

yang dipimpinnya. Agar orang-orang yang dipimpin mau bekerja secara erektif

10
seorang pemimpin di samping harus memiliki inisiatif dan kreatif harus selalu

memperhatikan hubungan manusiawi. Secara lebih terperinci tugas-tugas seorang

pemimpin dalam sebuah organisasi meliputi: pengambilan keputusan, menetapkan

sasaran dan menyusun kebijaksanaan, mengorganisasikan dan menempatkan

pekerja, mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan baik secara vertikal (antara

bawahan dan atasan) maupun secara horisontal (antar bagian atau unit), serta

memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

 Fungsi Pemimpin dalam Pengambilan Keputusan

Salah satu fungsi pemimpin dalam manajemen adalah mengambil

keputusan secara efektif. Keberadaan sumber-sumber, biaya, bahan, keahlian,

tenaga, pengetahuan, waktu dan ruang sangat terbatas, oleh karena itu timbulah

pengambilan keputusan.

Fungsi kepemimpinan pada dasarnya menyangkut dua hal pokok, yakni:

1. fungsi yang berkaitan dengan tugas yang disebut fungsi pemecahan masalah

2. fungsi pemeliharaan kelompok yang disebut fungsi sosial

Langkah pengambilan keputusan bervariasi, meskipun demikian secara umum

meliputi :

1. Merumuskan masalah

2. Merumuskan hasil yang diharapkan

3. Mengembangkan pilihan penyelesaian

4. Mengetahui apa yang harus dilaksnakan setelah keputusan diambil.

 Dibawah ini merupakan beberapa contoh pemimpin dalam berorganisasi :

 Contoh Pada Prilaku Individu

11
Ketika sedang mengikuti perkuliahan softskill, dosen ingin menjelaskan

materinya dengan menggunakan OHP, ada seorang mahasiswa yang sadar

kemudian dia berjalan ke depan dan meminta ijin kepada dosen untuk

membantu mempersiapkan OHP dan mematikan sebagian lampu yang

menyala agar materi yang berada di OHP dapat terlihat jelas dan mahasiswa

lebih nyaman dalam mengikuti perkuliahan.

 Contoh Pada Kelompok atau Interpersonal

Kelompok didalam universitas yang terdiri dari dosen, mahasiswa,

karyawan dan pemimpin kampus harus dapat saling bekerja sama untuk

mewujudkan tujuan organisasi. Organisasi akan cepat mencapai tujuanya apa

bila ada keterpaduan antara tujuan kelompok tersebut dengan tujuan

organisasi.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam suatu organisasi tidak dapat dilepaskan dengan seorang pemimpin.

Seorang pemimpin pasti memiliki suatu hal yang istimewa dibandingkan dengan

anggota yang lain yang ada pada organisasi itu. Kelebihan-kelebihan inilah yang

kemudian menjadi suatu penilaian dari para anggotanya. Tidak semua orang

memiliki kelebihan-kelehihan itu karena ia tidak dapat dibeli melainkan dari

pendidikan dan pengalamam.

Seorang pemimpin harus mampu menjalankan tugasnya secara baik. Semua

anggota merasa diperdayakan dan diberikan haknya secara maksimal. Semua

rencana dijalankan dengan prosedur yang baik. Itulah beratnya menjadi seorang

pemimpin dimana semua tumpuan dan harapan berada di tanganya.

B. Saran dan kritik

1. Melalui pembahasan kepemimpinan ini, diharapkan mahasiswa memahami


arti kepemimpinan.
2. Mahasiswa diharapkan memahami tentang arti kepemimpinan,pemimpin dan
kekuasaan
3. Mahasiswa diharapkan memahami dan menerapkan bagaimana menjadi
seorang pemimpin yang ideal dan yang di harapkan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Bass, B.M. 1985. Leadership And Performance Beyond The Expectations.

Bennis.Warren and Burt Nanus, 1990, Leaders : Strategi For Taking Charge

Harbani, Pasolong. 2008. Kepemimpinan Birokrasi, Bandung : CV.Alfabeta.

Linkert.Rensis, 1961, New Patterns Of Management, New York: Mcgraw Hill.XMa, Luis

14

Anda mungkin juga menyukai