Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 8

MAKALAH LEADERSHIP

Disusun oleh :
Diah Putri Arimbi (120113153)
Anak Agung Istri Arishanti Nariratih (120113166)
I Dewa Ayu Sapritri Mega (120113141)
Ni Luh Dian Martini (120113156)
Ni Kadek Mila Dwi Cahyani (120113078)
Ni Kadek Suanjayani (120113064)
Anak Agung Gede Anom Septiawan (120113046)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kami waktu, kesempatan dan juga ilmu dalam menyelesaikan makalah ini,
sebagai tugas mata kuliah Leadership. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu saya dalam menyusun makalah ini. Saya berusaha menyusun makalah
ini dengan segala kemampuan, namun saya menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran membangun sangat saya butuhkan
untuk dapat menyempurnakannya di masa mendatang. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat serta menambah ilmu pengetahuan dan semangat bagi Mahasiswa dan
juga para pembaca untuk bersama-sama bisa menjadi manusia yang bertanggung jawab.

Denpasar, 4 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………….4

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………..5

A. Definisi Lingkungan …………………………………………………………………


5
B. Definisi Risiko Lingkungan …………….…………………………………………… 5
C. Pengaruh Risiko Lingkungan Terhadap Perusahaan ……………………………….....6
D. Industry dan Perusakan Lingkungan ……………………………………………….....7
E. Sumber Polusi Udara ……………………………………………………………….. ..8
F. Solusi dalam Menyelesaikan Masalah Risiko Lingkungan …………………………...9

BAB III Penutup ……………………………………………………………………………..11

Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………….


12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk Tuhan
lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk
memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah
manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik. Manusia merupakan
makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.Manusia selalu berinteraksi dengan
lingkungan, manusia hidup berkelompok. Hidup dalam kelompok tentulah tidak
mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok
haruslah saling menghormati dan menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga.
Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan dan menjaga kehidupan
yang harmonis adalah tugas manusia.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan
lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relative
pelik dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil
keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Dalam kenyataannya para
pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas
kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Para pemimpin juga
memainkan peranan penting dalam membantu kelompok, organisasi atau masyarakat
untuk mencapai tujuan mereka.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menjadi seorang pemimpin ?
2. Teori-teori yang berkaitan dengan kepemimpinan ?
3. Tipe-tipe kepemimpinan ?
4. Syarat-syarat menjadi pemimpin yang baik ?
5. Masalah dalam hal kepemimpinan ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI KEPEMIMPINAN
Dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi,
perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin,
kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan
yang berkaitan satu dengan lainnya. Dalam prakteknya, sering diartikan sama antara
pemimpin dan kepemimpinan, padahal pengertian tersebut berbeda. Pemimpin adalah
orang yang tugasnya memimpin, sedangkan kepemimpinan adalah bakat dan atau
sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin. Kepemimpinan membutuhkan
penggunaan kemampuan secara aktif untuk mempengaruhi pihak lain dan dalam
wujudkan tujuan organisasi yang telah ditetapkan lebih dahulu.

Beberapa ahli berpendapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :

- Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang


dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk
mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.

- Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang


menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan,
mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian
pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.

- Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang


mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam
diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang
yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari
berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak
ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.

- Sedangakan menurut Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai


pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya.
Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila
adalah :
o Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat
dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi
orang-orang yang dipimpinnya.
o Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu
membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang –
orang yang dibimbingnya.
o Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang –
orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup
bertanggung jawab.
Dalam organisasi pemimpin dibagi dalam tiga tingkatan yang tergabung dalam
kelompok anggota-anggota manajemen. Ketiga tingkatan tersebut adalah :

- Manager puncak (Top Manager)


- Manager menengah (Middle Manager)
- Manager bawahan (Lower Manager/Supervisor)
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi
orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi
proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku
pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan
budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang
lain untuk mau melakukan pap yang diinginkan pihak lainnya.”The art of influencing
and directing meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence,
respect, and loyal cooperation in order to accomplish the mission”. Kepemimpinan
adalah seni untuk mempengaruhidan menggerakkan orang – orang sedemikian rupa
untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk
menyelesaikan tugas – Field Manual 22-100.
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau
melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin,
kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki
keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya
berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil
hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau
pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat –
sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh
terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.

B. UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN

Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan


sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang
bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :

- Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan


administrasi dan menyediakan fasilitasnya.
- Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing,
staffing, directing, commanding, controling, dsb.
Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan
kepemimpinan organisasi, antara lain :
- Kecerdasan
Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang
tinggi di atas kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai
kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada
umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan pengikutnya.
- Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial
Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal
maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi
yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik
dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.
- Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang
tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang
kuatinikemudiantercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.
- Sikap Hubungan Kemanusiaan
Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para
pengikutnya mampu berpihak kepadanya

C. TIPE KEPEMIMPINAN
Pada umumnya para pemimpin dalam setiap organisasi dapat diklasifikasikan
menjadi lima tipe utama yaitu sebagai berikut :
1. Tipe kepemimpinan otokratis
Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu
hak. Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
- Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi.
- Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
- Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata.
- Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia
menganggap dialah yang paling benar.
- Selalu bergantung pada kekuasaan formal.
- Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan yang
mengandung unsur paksaan dan ancaman.
- Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe otokratis tersebut di atas dapat
diketahui bahwa tipe ini tidak menghargai hak-hak dari manusia, karena
tipe ini tidak dapat dipakai dalam organisasi modern.

2. Tipe kepemimpinan militeristis


Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yag dimaksud dengan seorang
pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam
organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe
militeristis. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut :
- Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah
mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama.
- Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan
jabatannya.
- Senang kepada formalitas yang berlebihan.
- Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan.
- Tidak mau menerima kritik dari bawahan.
- Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
- Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpinmiliteristis jelaslah bahwa
tipe pemimpin seperti ini bukan merupakan pemimpin yang ideal.

3. Tipe kepemimpinan fathernalistis


Tipe kepemimpinan fathernalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal
atau kebapakan. Kepemimpinan seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat
kebapakan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang
pendekatan yang dilakukan bersifat terlalu sentimentil. Sifat-sifat umum dari tipe
pemimpin fathernalistis dapat dikemukakan sebagai berikut :
- Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
- Bersikap terlalu melindungi bawahan.
- Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil
keputusan.
- Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
mengembangkan inisiatif daya kreasi.
- Sering menganggap dirinya maha tau.
- Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat
diperlukan. Akan tetapi ditinjau dari segi sifat-sifat negatifnya pemimpin
fathernalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi
yang dipimpinnya.
4. Tipe kepemimpinan karismatis

Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menemukn sebab-sebab
mengapa seorang pemimpin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe
pemimpin seperti inimempunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya
mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskan
mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang
faktor penyebab karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatis, maka
sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan
kekuatan gaib (supernatural powers), perlu dikemukakan bahwa kekayaan, umur,
kesehatan, profil, pendidikan dan sebagainya. Tidak dapat digunakan sebagai
kriteria tipe pemimpin karismatis.

5. Tipe kepemimpinan demokratis


Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis
dianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe
kepemimpinan ini selalu mendcahulukan kelompok dibandingkan dengan
kepentingan individu. Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah
sebagai berikut :
- Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak pada pendapat
bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia.
- Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan
kepentingan organisasi.
- Senang menerima saran, pendapat dan bahkan kritik dari bawahannya.
- Mentolelir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan
kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi
daya kreativitas, inisiatif dan prakarsa dari bawahan.
- Lebih menitikberatkan kerjasama dalam mencapai tujuan.
- Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.
- Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
- Dari sifat-sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tipe demokratis, jelaslah
bahwa tidak mudah untuk menjadi pemimpin demokratis.

D. SYARAT PEMIMPIN YANG BAIK


Seorang yang tergolong sebagai pemimpin adalah seorang yang pada waktu
lahirnya yang memang telah diberkahi dengan bakat-bakat kepemimpinan dan
karirnya mengembangkan bakat genetisnya melalui pendidikan pengalaman kerja.
Pengembangan kemampuan itu adalah suatu proses yang berlangsung terus menerus
dengan maksud agar yang bersangkutan semakin memiliki lebih banyak ciri-ciri
kepemimpinan.

Walaupun belum ada kesatuan pendapat antara para ahli mengenai syarat-syarat ideal
yang harus dimiliki oleh seorang pmimpin, akan tetapi beberapa diantaranya yang
terpenting adalah sebagai berikut :

- Pendidikan umum yang luas


- Kemampuan berkembang secara mental
- Ingin tahu
- Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang gereralist yang baik juga.
- Kemampuan analistis
- Memiliki daya ingat yang kuat
- Mempunyai kapasitas integrative
- Keterampilan mendidik
- Keterampilan berkomunikasi
- Pragmatismo
- Mempunyai naluri untuk prioritas
- Personalitas dan objektivitas
- Sederhana
- Berani
- Tegas
- Dan sebagainya.

E. MASALAH KEPEMIMPINAN
Kehidupan manusia tidak lepas dari masalah. Serangkaian masalah tidak lah
boleh di diamkan. Setiap masalah yang muncul haruslah diselesaikan. Dengan
memiliki jiwa kepemimpinan, seseorang akan mampu menaggulangi setiap masalah
yang muncul. Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin bersikap,
berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang untuk
melakukan sesuatu.Gaya tersebut bisa berbeda-beda atas dasar motivasi , kuasa
ataupun orientasi terhadap tugas atau orang tertentu. Diantara beberapa gaya
kepemimpinan, terdapat pemimpin yang positif dan negatif, dimana perbedaan itu
didasarkan pada cara dan upaya mereka memotivasi karyawan. Apabila pendekatan
dalam pemberian motivasi ditekankan pada imbalan atau reward (baik ekonomis
maupun nonekonomis) berartitelah digunakan gaya kepemimpinan yang positif.
Sebaliknya jika pendekatannya menekankan pada hukuman atau punishment, berarti
dia menerapkan gaya kepemimpinan negatif. Pendekatan kedua ini dapat
menghasilakan prestasi yang diterima dalam banyak situasi, tetapi menimbulkan
kerugian manusiawi.
BAB III

PENUTUP

1.1. Kesimpulan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam
mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan sebagai
pemimpin apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan. Kata pemimpin,
kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan.
Karena untuk jadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi
banyak faktor.
Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang
tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu
kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat-sifatnya, atau kewenangannya yang
dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya
kepemimpinan yang akan diterapkan. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin
dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara
konsepsional dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka
ia akan semakin generalist, sedangkan semakin rendah kedudukan seseorang dalam
organisasi maka ia menjadi spesialist.
Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar
melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang.
Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).

1.2. Saran
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia.
Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk
memimpin diri sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.com/kewirausahaan/

http://www.google.com/kepemimpinan/

http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-tentang-kepemimpinan/

Anda mungkin juga menyukai