MAKALAH LEADERSHIP
Disusun oleh :
Diah Putri Arimbi (120113153)
Anak Agung Istri Arishanti Nariratih (120113166)
I Dewa Ayu Sapritri Mega (120113141)
Ni Luh Dian Martini (120113156)
Ni Kadek Mila Dwi Cahyani (120113078)
Ni Kadek Suanjayani (120113064)
Anak Agung Gede Anom Septiawan (120113046)
Saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kami waktu, kesempatan dan juga ilmu dalam menyelesaikan makalah ini,
sebagai tugas mata kuliah Leadership. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu saya dalam menyusun makalah ini. Saya berusaha menyusun makalah
ini dengan segala kemampuan, namun saya menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran membangun sangat saya butuhkan
untuk dapat menyempurnakannya di masa mendatang. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat serta menambah ilmu pengetahuan dan semangat bagi Mahasiswa dan
juga para pembaca untuk bersama-sama bisa menjadi manusia yang bertanggung jawab.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk Tuhan
lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk
memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah
manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik. Manusia merupakan
makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.Manusia selalu berinteraksi dengan
lingkungan, manusia hidup berkelompok. Hidup dalam kelompok tentulah tidak
mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok
haruslah saling menghormati dan menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga.
Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan dan menjaga kehidupan
yang harmonis adalah tugas manusia.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan
lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relative
pelik dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil
keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Dalam kenyataannya para
pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas
kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Para pemimpin juga
memainkan peranan penting dalam membantu kelompok, organisasi atau masyarakat
untuk mencapai tujuan mereka.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menjadi seorang pemimpin ?
2. Teori-teori yang berkaitan dengan kepemimpinan ?
3. Tipe-tipe kepemimpinan ?
4. Syarat-syarat menjadi pemimpin yang baik ?
5. Masalah dalam hal kepemimpinan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI KEPEMIMPINAN
Dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi,
perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin,
kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan
yang berkaitan satu dengan lainnya. Dalam prakteknya, sering diartikan sama antara
pemimpin dan kepemimpinan, padahal pengertian tersebut berbeda. Pemimpin adalah
orang yang tugasnya memimpin, sedangkan kepemimpinan adalah bakat dan atau
sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin. Kepemimpinan membutuhkan
penggunaan kemampuan secara aktif untuk mempengaruhi pihak lain dan dalam
wujudkan tujuan organisasi yang telah ditetapkan lebih dahulu.
B. UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN
C. TIPE KEPEMIMPINAN
Pada umumnya para pemimpin dalam setiap organisasi dapat diklasifikasikan
menjadi lima tipe utama yaitu sebagai berikut :
1. Tipe kepemimpinan otokratis
Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu
hak. Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
- Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi.
- Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
- Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata.
- Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia
menganggap dialah yang paling benar.
- Selalu bergantung pada kekuasaan formal.
- Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan yang
mengandung unsur paksaan dan ancaman.
- Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe otokratis tersebut di atas dapat
diketahui bahwa tipe ini tidak menghargai hak-hak dari manusia, karena
tipe ini tidak dapat dipakai dalam organisasi modern.
Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menemukn sebab-sebab
mengapa seorang pemimpin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe
pemimpin seperti inimempunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya
mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskan
mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang
faktor penyebab karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatis, maka
sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan
kekuatan gaib (supernatural powers), perlu dikemukakan bahwa kekayaan, umur,
kesehatan, profil, pendidikan dan sebagainya. Tidak dapat digunakan sebagai
kriteria tipe pemimpin karismatis.
Walaupun belum ada kesatuan pendapat antara para ahli mengenai syarat-syarat ideal
yang harus dimiliki oleh seorang pmimpin, akan tetapi beberapa diantaranya yang
terpenting adalah sebagai berikut :
E. MASALAH KEPEMIMPINAN
Kehidupan manusia tidak lepas dari masalah. Serangkaian masalah tidak lah
boleh di diamkan. Setiap masalah yang muncul haruslah diselesaikan. Dengan
memiliki jiwa kepemimpinan, seseorang akan mampu menaggulangi setiap masalah
yang muncul. Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin bersikap,
berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang untuk
melakukan sesuatu.Gaya tersebut bisa berbeda-beda atas dasar motivasi , kuasa
ataupun orientasi terhadap tugas atau orang tertentu. Diantara beberapa gaya
kepemimpinan, terdapat pemimpin yang positif dan negatif, dimana perbedaan itu
didasarkan pada cara dan upaya mereka memotivasi karyawan. Apabila pendekatan
dalam pemberian motivasi ditekankan pada imbalan atau reward (baik ekonomis
maupun nonekonomis) berartitelah digunakan gaya kepemimpinan yang positif.
Sebaliknya jika pendekatannya menekankan pada hukuman atau punishment, berarti
dia menerapkan gaya kepemimpinan negatif. Pendekatan kedua ini dapat
menghasilakan prestasi yang diterima dalam banyak situasi, tetapi menimbulkan
kerugian manusiawi.
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam
mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan sebagai
pemimpin apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan. Kata pemimpin,
kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan.
Karena untuk jadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi
banyak faktor.
Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang
tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu
kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat-sifatnya, atau kewenangannya yang
dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya
kepemimpinan yang akan diterapkan. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin
dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara
konsepsional dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka
ia akan semakin generalist, sedangkan semakin rendah kedudukan seseorang dalam
organisasi maka ia menjadi spesialist.
Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar
melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang.
Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).
1.2. Saran
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia.
Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk
memimpin diri sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com/kewirausahaan/
http://www.google.com/kepemimpinan/
http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-tentang-kepemimpinan/