Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KELOMPOK 2

MANAJEMEN INVESTASI & PORTOFOLIO


CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM)

OLEH :
Aura Amarani (120113206)
Ni Kadek Rika Febriyanti (120113184)
Ni Ketut Ayu Sri Kumara Dewi (120113170)
Ni Made Nadya Mas Paramita (120113182)
I Putu Yudi Wahyu Hartadi (120113191)
I Gede Putrawan (120113188)
Kadek Safira Permata Dewi (120113213)
I Gede Indra Pratama (120113222)
Anak Agung Istri Arishanti Nariratih (120113166)
I Wayan Eka Putra (120113202)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kami waktu, kesempatan dan juga ilmu dalam menyelesaikan makalah ini,
dengan judul : Hak Terhadap Karyawan sebagai tugas mata kuliah Etika Bisnis. Saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyusun
makalah ini. Saya berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun saya
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kritik
dan saran membangun sangat saya butuhkan untuk dapat menyempurnakannya di masa
mendatang. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta menambah ilmu
pengetahuan dan semangat bagi Mahasiswa dan juga para pembaca untuk bersama-sama bisa
menjadi manusia yang bertanggung jawab.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI ……………...………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………

1.1. Latar Belakang


1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan
1.4. Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………..

2.1. Difinisi Capital Asset Pricing Model (CAPM)


2.2. Asumsi – asumsi CAPM
2.3. Formulasi Model CAPM
2.4. Garis Market Line
2.5. Security Market Line
2.6. Under-value dan Over-value…………………………………………………........
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………….

3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Para pemodal individual (baik perorangan maupun lembaga keuangan) memilih
portofolio (atau berbagai portofolio) apabila mereka dihadapkan estimasi tentang
berbagai variable yang relevan. Apabila setiap pemodal individu bertindak seperti yang
kita pikirkan, maka kita akan berhasil merumuskan bagaimana seluruh pemodal akan
berprilaku, dan karenanya bagaimana harga dan tingkat keuntungan akan ditentukan oleh
pasar. Pembentukan model-model keseimbangan umum memungkinkan kita untuk
menentukan pengukur resiko yang relevan dan bagaimana hubungan antara risiko untuk
setiap asset apabila pasar modal berada dalam keadaan seimbang. Dalam makalah ini
akan membicarakan Capital Asset Pricing Model (CAPM).

1.2 Rumusan Masalah


a) Mengetahui difinisi Capital Asset Pricing Model (CAPM)?
b) Mengetahui asumsi – asumsi CAPM?
c) Mengetahui formulasi Model CAPM?
d) Mengetahui apa itu Garis Market Line?
e) Mengetahui apa itu Security Market Line?
f) Mengetahui Under-value dan Over-value?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas manajemen investasi &
portofolio dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penulis dan
pembaca tentang pembuatan laporan dan proposal untuk membuat kita lebih memahami
pembuatan laporan dan proposal dalam bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Capital Asset Pricing Model (CAPM)

Model CAPM diperkenalkan oleh Treynor, Sharpe dan Litner. Model CAPM
merupakan pengembangan teori portofolio yang  dikemukan oleh Markowitz
dengan memperkenalkan istilah baru yaitu risiko sistematik (systematic risk) dan
risiko spesifik/risiko tidak sistematik (spesific risk /unsystematic risk). Pada tahun
1990, William Sharpe memperoleh nobel ekonomi atas teori pembentukan harga
aset keuangan yang kemudian disebut Capital Asset Pricing Model (CAPM)

Bodie et al. (2005) menjelaskan bahwa Capital Asset Pricing Model (CAPM)
merupakan hasil utama dari ekonomi keuangan modern. Capital Asset Pricing
Model (CAPM) memberikan prediksi yang tepat antara hubungan risiko sebuah aset
dan tingkat harapan pengembalian (expected return). Walaupun Capital Asset
Pricing Model belum dapat dibuktikan secara empiris, Capital Asset Pricing Model
sudah luas digunakan karena Capital Asset Pricing Model memiliki akurasi yang
cukup pada aplikasi penting.

Capital Assets Pricing Model (CAMP) merupakan model untuk menentukan


harga suatu asset pada kondisi ekuilibrium. Tujuannya adalah untuk menentukan
tingkat pengembalian yang disyaratkan (required rate of return-RRR) minimum dari
investasi yang beresiko. Dalam keadaan ekuilibrium, RRR investor untuk suatu
saham akan dipengaruhi oleh risiko saham tersebut. Dalam hal ini risiko yang
diperhitungkan hanyalah risiko sistematis atau risiko pasar yang diukur dengan beta
(β). Sedangkan risiko yang tidak sistematis dianggap tidak relevan karena risiko ini
dapat dihilangkan melalui diversifikasi.
2.2. Asumsi – asumsi CAPM
Dalam membahas CAPM, dibuat sejumlah asumsi yang diperlukan agar model
ini memiliki pondasi yang kuat. Asumsi-asumsi ini meliputi asumsi-asumsi
mengenai perilaku investor dan kondisi-kondisi dalam pasar modal. Asumsi-asumsi
berikut dianggap memadai yang memungkinkan model yang dimaksud dibentuk:

1. Pasar terdiri dari para investor yang bersikap menghindari risiko (risk-
averse), yang mengukur risiko melalui standar deviasi dari pengembalian
portofolio. Asumsi ini menyediakan basis bagi pemakai ukuran-ukuran
risiko semacam beta (β).
2. Semua investor memiliki periode waktu yang sama bagi pembuatan
keputusan investasi (misalnya: sebulan, setahun, dan sebagainya). Asumsi
ini memungkinkan kita untuk mengukur ekspektasi-ekspektasi investor
atas interval waktu yang sama, sehingga membuat perbandingan-
perbandingan memiliki arti.
3. Semua investor diasumsikan memiliki ekspektasi yang sama menyangkut
pengembalian dan risiko sekuritas di masa depan. Satu-satunya alasan
yang membuat mereka memilih portofolio-portofolio yang berbeda
adalah perbedaan-perbedaan dalam risiko sistematis dan dalam preferensi
risiko. Tanpa asumsi ini, analisis tersebut akan menjadi lebih rumit.
4. Pasar modal adalah sempurna dalam arti bahwa semua asset bisa
dipecahkan secara sempurna, tidak ada biaya-biaya transaksi atau tingkat
pajak yang berbeda-beda, dan suku bunga pinjaman dan memberi
pinjaman sama satu sama lain dan sama bagi semua investor. Tanpa
kondisi-kondisi ini, akan ada kendala-kendala friksional terhadap kondisi-
kondisi ekuilibrium yang mendasari model ini.

Walaupun asumsi-asumsi ini telah memadai untuk membentuk CAMP, tidak


jelas apakah semua asumsi tersebut diperlukan dalam bentuk kaku seperti itu.
Mungkin saja sejumlah asumsi bisa dilonggarkan secara substansial tanpa
menghasilkan perubahan yang signifikan dalam bentuk model. Sejumlah besar riset
telah dilakukan untuk meneliti hal ini.
Capital Asset Pricing Model mengasumsikan bahwa para investor adalah
perencana pada suatu periode tunggal yang memiliki persepsi yang sama mengenai
keadaan pasar dan mencari mean-variance dari portofolio yang optimal. Capital
Asset Pricing Model juga mengasumsikan bahwa pasar saham yang ideal adalah
pasar saham yang besar, dan para investor adalah para price-takers, tidak ada pajak
maupun biaya transaksi, semua aset dapat diperdagangkan secara umum, dan para
investor dapat meminjam maupun meminjamkan pada jumlah yang tidak terbatas
pada tingkat suku bunga tetap yang tidak berisiko (fixed risk free rate). Dengan
asumsi ini, semua investor memiliki portofolio yang risikonya identik.

2.3. Formulasi Model CAPM


2.4. Garis Market Line

Capital Market Line adalah garis yang menunjukkan semua kemungkinan


kombinasi portofolio efisien yg terdiri dari aset berisiko dan aset bebas risiko.
Capital market line menggambarkan hubungan antara return ekspetasi dengan risiko
total dari portofolio efisien pada pasar yang seimbang. Risiko sekuritas individual
akan selalu diplot dibawah garis karena sekuritas tunggal beresiko yang tidak
dikombinasikan adalah portofolio yang tidak efisien. CAPM tidak menyimpulkan
hubungan khusus antara ekspektasi return dan standar diviasi (yaitu resiko total)
dari sekuritas individual. Untuk menyatakan pendapat tentang ekspektasi return dari
sekuritas individual, perlu dilakukan analisis yang lebih dalam.

Gambar 2.1

Hubungan antara return ekspetasi dengan risiko


E (R M )−R f
Kemiringan (Slope) CML =
σM

2.5. Security Market Line


2.6. Under-value dan Over-value
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai