NILAI-NILAI KEPEMIMPINAN
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Teori-teori Kepemimpinan
Oleh :
1905030106
2A44
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat- Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman saya. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya.Manusia
di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang
baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola
lingkungan dengan baik. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup
sendiri.Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan, manusia hidup berkelompok. Hidup
dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis
anggota kelompok haruslah saling menghormati dan menghargai. Keteraturan hidup
perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan dan menjaga
kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan
dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relative pelik dan
sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar
masalah dapat terselesaikan dengan baik. Dalam kenyataannya para pemimpin dapat
mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama
tingkat prestasi suatu organisasi. Para pemimpin juga memainkan peranan penting
dalam membantu kelompok, organisasi atau masyarakat untuk mencapai tujuan mereka1
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
1. Agar lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya tentang nilai-nilai
kepemimpinan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hakikat perkembangan
a) Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya
menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya.
b) Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan
semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya.
c) Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang
yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.
d) Seorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri, tetapi itu
tidak memadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan segala yang
terbaik dalam diri para bawahannya.
”The art of influencing and directing meaninsuch away to abatain their willing obedience,
confidence,respect, and loyal cooperation in order to accomplish the mission- Kepemimpinan
adalah seni untuk mempengaruhidan menggerakkan orang –orang sedemikian rupa untuk
memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek,dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan
tugas -Field Manual 22-100 fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat
dibantahmerupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan
organisasi yang bersangkutan.
a) Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan
oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut
timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh
kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas
seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya.
Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah:
pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas,
pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan
sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan,
ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar
yang baik, kapasitas integratif
kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas,
membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan
berkomunikasi secara efektif.
Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan ,antara lain : terlalu bersifat deskriptif,
tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas
kepemimpinan dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita
renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan
sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang
menerapkan prinsip keteladanan.
b) Teori perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu
ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal
ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
a) konsiderasi dan struktur inisiasi
Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri
ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan,
menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya
setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang
lebih mementingkan tugas organisasi.
Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continuum pada dasarnya
ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan. Sedangkan berdasarkan model
grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur melalui dua dimensi
yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas dan terhadap bawahan/hubungan kerja.
c) Teori situasional
Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P.
Siagian (1994:129) adalah
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi sebagai kesatuan sosial, yaitu terdiri dari orang atau kelompok orang yang
berinteraksi satu sama lain. Setiap organisasi dituntut selalu peka terhadap aspirasi, keinginan,
tuntutan dan kebutuhan berbagai kelompok dengan siapa organisasi berinteraksi. Kepemimpinan
yang merupakan sesuatu yang wajib dalam kehidupan agar kehidupan menjadi teratur dan
keadilan bisa ditegakkan, sehingga tidak berlaku hukum rimba. Kepemimpinan juga dapat
dikatakan penting apabila memanfaatkan dan mengelola potensi setiap anggota dengan cara
yang tepat . Maka dari itu seorang pemimpin dalam mengendalikan kepemimpinannya harus
mendorong perilaku positif dan meminimalisir semua yang negatif, mencari pemecahan
masalah, mempelajari perubahan di sekitarnya, serta mencanangkan strategi yang tepat untuk
mencapai tujuan. Kepemimpinan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang
berkaitan dengan tugas dari para anggota kelompok juga merupakan sarana pencapaian tujuan.
Pemimpin dalam kehidupan organisasi mempunyai kedudukan yang strategis dan merupakan
gejala sosial yang selalu diperlukan dalam kehidupan kelompok.
B. Saran
Sangat diperlukan sekali jika kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan
itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri.