Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DASAR-DASAR KEPEMIMPINAN
(TAFSIR AYAT-AYAT MANAJMEN)
Dosen Pengampu: Atika M.Pd

Disusum oleh kelompok: I


Fahmi Hidayatullah : 203230139
Muhammad Febrizaini El-Fasya : 203230132
Aulia Barokah : 203230122
Indha Rhamadani : 203230113
Winda Agus Tina : 203230135
Dinda Ayu Putrisudarmadi : 203230125

PEROGRAM STUDI MANAJMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIMN SULTHAN THAHA SAIFUDIN
JAMBI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat, karunia serta kasih
saying-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Konsep Dasar Kepemimpinan dengan
sebaik mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi terakhir, penutup para
Nabi sekaligus satu-satunya uswatun hasanah kita Nabi Muhammad SAW, tidak lupa pula saya
ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Perilaku Organisasi dan Kepemimpinan.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan
kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik pengetikan,
walaupun demikian, inilah usaha maksimal kami selaku para penulis usahakan.
Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan
diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna memperbaiki kesalahan
sebagaimana mestinya.

Jambi, 20 Oktober 2023

Disusun Oleh Kelompok : 1

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian kepemimpinan
B. Perinsip kepemimpinan
C. Urgans kepemimpinan
D. Unsur-unsur kepemimpinan
E. Taktik atau Strategi Pimpinan dalam Mempengaruhi Orang
BAB III PENUTUP

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sebuah proses transfer pengetahuan, budaya dan nilai- nilaimoral.
Pendidikan sangatlah penting untuk di pelajari, karena dengan pendidikan seseorang akan lebih
tahu mendalam tentang kebermaknaan hidup. Dalam proses pendidikan tidak dapat terlepas dari
aturan-aturan yang berlaku, makadari itu dibutuhkan pengaturan pengaturan dalam proses
pendidikan. Untuk mendukung sistem tersebut maka kita perlu memahami serta harus
mempunyai dasar-dasar kepemimpinan. Selanjutnya pemahaman mengenai kepemimpinan
secara global kita coba aplikasikan dalam ranah pendidikan guna mendukung tercapainya tujuan
pendidikan yang selama ini kita cita-citakan.
B. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, dalam penelitian inidirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa pengertian kepemimpinan?
2. Prinsip kepemimpinan?
3. Urgensi Kepemimpinan?
4. Unsur Kepemimpinan?
5. Taktik atau Strategi Pimpinan dalam Mempengaruhi Orang?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Prinsip kepemimpinan
3. Untuk mengetahui Urgensi Kepemimpinan
4. Untuk mengetahui Konsep dasar kepemimpinan
5. Untuk mengetahui Unsur Kepemimpinan
6. Taktik atau Strategi Pimpinan dalam Mempengaruhi Orang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah hubungan antar orang, dimana pemimpin mempengaruhi orang
lain ke arah kemauan bersama dalam hubungannya dengan tugas-tugas untuk memperoleh
sesuatu yang diinginkan pemimpin. Kepemimpinan sangat menentukan keberhasilan atas
manajemen,dan lebih dari itu adalah menentukan keberhasilan administrasi. ini berarti bahwa
akan menentukan tercapai atau tidaknya tujuan.
Kepemimpinan adalah kemampuan dan kesiapan yang dimiliki seseorang untuk dapat
mempengaruhi, mengajak, menuntun, menggerakan dan kalau perlu memaksa orang lain agar ia
menerima pengaruh itu, selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian suatu
maksud atau tujuan tertentu.
Kepemimpinan adalah sebuah proses dimana sesorang tidak memperoleh pengikut karena
status. Kemampuan seorang pemimpin dibuktikan pertama dari bagaimana dia mampu
meyakinkan orang-orang yang dipimpinya untuk memahami visi dan misi organisasi untuk
kemudian mau bersama-sama mengupayakan tujuan organisasi tersebut.
Seorang pemimpin berbeda dengan manajer. Pemimpin mempunyai kekuasaan atas
pengikutnya bukan karena jabatannya tetapi karena kemampuan personality. Sikap, tingkah laku
yang kemudian memunculkan wibawa. Sedangkan manajer memiliki kekuasaan karena jabatan
yang dimilikinya. Dia bisa memberi komando karena struktur dan birokrasi,tetapi saat dia sudah
tidak lagi menjabat maka tidak satupun "bekas" bawahanya mau dia perintah.
Perbedaan mendasar antara pemimpin dan manajer adalah dari pola pikir dan cara
bekerja. Seorang pemimpin memiliki visi jauh kedepan, sanggup mengadopsi perubahan
sedangkan manajer berfikir untuk jangka pendek. Dalam melaksanakan pekerjaanya pemimpin
sangat fleksibel dan tidak kaku sedangkan manajer melakukan apa yang telah digariskan, kaku
dan enggan berubah.
Pemimpin inilah yang mendorong dan menggerakan orang lain agar mau bekerjasama
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Fungsi ini penting, sebab bagaimana pun juga baiknya
perencanaan, tertibnya organisasi dan tepatnya penempatan orang dalam organisasi, belum
berarti menjamin geraknya organisasi menuju sasaran dan tujuan. untuk itu diperlukan
kecakapan, keulatan, pengalaman dan kesabaran.
Kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakan orang lain guna mencapai tujuan
tertentu ini disebut Kepemimpinan atau leadership. Kepemimpinan sangat menentukan
keberhasilan atas manajemen, dan lebih dari itu adalah menentukan keberhasilan administrasi.
ini berarti bahwa akan menentukan tercapainya atau tidaknya tujuan. Dalam menggerakkan
orang lain kita harus ingat empat faktor yaitu:
1. Kepemimpinan: kemampuan seseorang untuk mempengaruhi serta menggiatkan orang
lain bekerja sama dalam usaha mencapai tujuan.
2. Komunikasi: cara dan media penyampain pesan.
3. Instruksi: perintah atau petunjuk kerja yang jelas, tagas, tampak arahnya, jelas bagaimana
jalan pelaksanaannya.
4. Fasilitas: kemudahan yang menyebabkan pekerjaan mudah dilaksanakan.
B. Prinsip Kepemimpinan
Dalam menjalankan kepemimpinannya, seorang pimpinan harus memiliki prinsip agar
pengaruh kepemimpinannya dapat diarahkan pada gerak tujuan yang ditetapkan. Menurut Covey
(1997) prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi dan konsekuensi. Prinsip merupakan
suatu pusat atau sumber utama sistem pendukung kehidupan yang ditampilkan dengan 4 dimensi
seperti; keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan kekuatan. Berikut merupakan
prinsip-prinsip kepemimpinan menurut Cover(1997) sebagai berikut:
1. Seorang yang Belajar Seumur Hidup
Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar
melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang
baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
2. Berorientasi pada Pelayanan
Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip
melayani berdasarkan karirsebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin
seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
3. Membawa Energi yang Positif
Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif
didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu
dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus
dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh
karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti:
a) Percaya pada orang lain
Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga mereka
mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu,
kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
b) Keseimbangan dalam kehidupan
Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada
prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan
rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat.
c) Melihat kehidupan sebagai tantangan
Kata "tantangan" sering di interpretasikan negatif Dalam hal ini tantangan berarti
kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah
suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri
sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, keterampilan, kreativitas, kemauan,
keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
d) Sinergi
Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan.
Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja
kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier
Webster International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana
memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus
dapat bersinergis dengan setiap orang atasan, staf, teman sekerja.
e) Latihan mengembangkan diri sendiri
Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai
keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses dalam
mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan: (1)
pemahaman materi; (2) memperluas materi melalui belajar dan
pengalaman; (3) mengajar materi kepada orang lain; (4) mengaplikasikan prinsip-prinsip;
(5) memonitoring hasil; (6) merefleksikan kepada hasil; (7) menambahkan pengetahuan
baru yang diperlukan materi; (8) pemahaman baru; dan (9) kembali menjadi diri sendiri
lagi.
Dalam implementasinya, untuk menjadi pimpinan yang memiliki prinsip tidaklah
mudah, karena dihadapkan pada banyak kendala dalam bentuk kebiasaan buruk,
misalnya: (1) kemauan dan keinginan sepihak; (2) kebanggaan dan penolakan; dan (3)
ambisi pribadi. Untuk mengatasi hal tersebut, memerlukan latihan dan pengalaman yang
terus-menerus. Latihan dan pengalaman penting untuk mendapatkan pandangan dan
pengetahuan yang baru yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan.
Ukuran seorang pimpinan yang memegang prinsip yang teguh mengindikasikan
seorang pimpinan yang sukses. Pimpinan yang sukses dengan sungguh menginspirasi
bawahannya dengan visi yang jelas dan membantu mereka mengatasi masalah mereka
demi perubahan tujuan.
Pemimpin yang sukses adalah yang dapat menyesuaikan atau beradaptasi dengan perilaku
bawahannya melalui pola sistem dan visi baru. Tetapi perubahan perilaku bawahan dan
sistem organisasi, struktur, dan tujuan yang hebat setara dengan kemampuan dan usaha
yang dikeluarkan. Anda dapat melihat kombinasi dari kepemimpinan dan kemampuan
mengelola untuk mensukseskan implementasi usaha dari tim dan organisasi.
C. Urgensi kepemimpinan
Mengapa harus ada pemimpin? Wajib adanya karena sehebat-hebatnya organisasi apa
bila tidak ada yang memimpin maka tidak akan teratur atau jalan dengan kata lain
merupakan keharusan. Berikut beberapa fungsi dan pejelasanya mengenai pentingnya
pemimpin. Lima fungsi kepemimpinan yang dibahas secara singkat sebagai berikut :
1. Pemimpin selaku penetu arah yang akan ditempuh dalam usaha pencapain tujuanArah
yang hendak ditempuh oleh organsisasi menuju tujuanya harus sedemikian rupa
sehingga mengoptimalkan pemanfaatan dari segala sarana dan prasarana yang
tersedia itu. Arah yang dimaksud tertuang dalam strategi dan taktik yang disusun dan
dijalankan oleh organisasi yang bersangkutan. perumus dan penentu strategi dan
taktik tersebut adalah pemimpin dalam organisasi tersebut. Keseluruhan keputusan
yang diambi oleh semua tingkatan pemimpin dalam organisasi berperan sebagai
penentu satu arah yang dengan jelas memberi petunjuk tentang perjalanan organisasi
yang berangkutan. hanya dengan demikianlah diperoleh jaminan bahwa organisasi
bergerak sebagai suatu kesatuan yang bulat meskipun dalam organisasi terdapat
sebuah kesatuan kerja, pembagian tugas yang rumit, jumlah tenaga kerja yang
mungkin besar, terjadi pendelegasian wewenang atau desentralisasi dan spesialisasi
yang sifatnya teknis.
Kiranya menjadi jelas bahwa kemampuan para pejabat pimpinan sebagai penetu arah
yang ditempuh dimasa depan merupakan saham yang teramat penting dalam
kehidupan organisasi. Strategi, teknik dan keputusan operasional yang tidak tepat
akan mengaibatkan organisasi bergerak pada arah yang tidak benar yang apabila
dibiarkan beranjut bukan hanya akan merugikan organisasi yang bersangkutan akan
tetapi bahkan akan merupakan ancaman bagi keberlangsungan hidup organisasi
tersebut.
2. Wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak-pihak diluar
organisasiTidak akan ada yang mempersonalkan kebenaran pendapat yang
mengatakan bahwa dalam usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaranya, tidak ada
organisasi yang bergerak dalam suasana terisolasi. aratinya tidak aka nada organisasi
yang akan mampu mencapai tujuanya tanpa memelihara hubungan yang baik dengan
berbagai pihak diluar organisasi yang bersangkutan sendiri. organisasi-organisasi
politik pun tidak terlepas dari kemutlakan pemeliharaan hubungan dengan berbagai
pihak, seperti para anggota, simpatisan yang pandangan politiknya senada atau sama
dengan pandangan resmi organisasi yang bersangkutan yang biasa dikenal dengan
istilah "target groups" dan berbagai pihak dikalangan pemerintahan
3. Pemimpin Selaku komunikator yang efektif
Pemeliharaan hubungan yang baik keluar maupun kedalam dilakukan melalui proses
komunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis. Tidak dapat disangkal bahwa
salah satu fungsi pimpinan yang bersifat hakiki adalah komunikasi secara efektif itu
dalam usaha peningkatan kemampuan memimpin seseorang sehingga dapat dikatakan
bahwa penguasaan teknik-teknik komunikasi dengan baik merupakan condition sine
qua non bagi setiap pejabat pemimpin. Komunikasi yang efektif hanya mungkin
berangsung apabila digunakan saluran yang tepat. pada galibnya sumber pesan lah
memilih saluran yang hendak digunakanya dan dia pun lah yang menetukan apakah
saluran yang paling tepat adalah yang sifatnya formal ataukah yang sifatnya informal.
4. Mediator yang andal khususnya dalam hubungan kedalam, terutama dalam
menagani situasi konflik
Dalam suatu organisasi dapat timbul suatu siatuasi konflik dan factor-faktor
penyebabnya pun beragam, situasi komolik biasanya timbu karena tiga faktor utama,
yaitu:
a. Prespehtif subjektif tentang kemungkinan timbulnya tantangan dari pihak lain
dalam organisasi,
b. Kelangkaan sumber daya dan dana,
c. Adanya asumsi bahwa dalam organisasi terdapat berbagaikepentingan yang
diperkirakan tidak dapat atau sulit diserahkan
Kemampuan menjalankan peranan suatu mediator yang andal terlihat pula dalam
hal yang terdapat pandangan dalam diri orang orang dalam organisasi bahwa sukar
atau tidak mungkin dipertemukan. Jelaslah bahwa kemampuan menjalankan fungsi
kepemimpinan selaku mediator yang rasional, objektif dan netral merupakan salah
satu indicator efektivitas kepemimpinan seseorang.
5. Pemimpin selaku integrator yang efektif, rasional, objektif dan netral
Diperlukan integrator terutama pada hierarki puncak organisasi. integrator itu adalah
pimpinan. setiap pejabat Pimpinan terepas dari hieraki jabatanya dalam organisasi
sesungguhny adalah integrator. hanya saja dalam cakupan dan intesitasnya berbeda-
beda. artinya semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hierarki kepemimpinanya
dalam organisasi semakin penting pula makna peranan tersebut. Hanya
kepemimpinan yang paling di "atas semua orang dan semua satuan kerja" yang
memungkikanya menjalankan perananya integratif yang didasakan pada pendekatan
yang holistik.
Terlihat bahwa efektivitas kepemimpinan dapat disoroti dari segi penyelenggaraan
fungsi-fungsi kepemimpinan yang bersifat hierarki, yaitu fungsi-fungsi sebagai
penentu arah yang hendak ditempuh melalui proses pengambilan keputusan, sebagai
wakil dan juru bicara organisasi dalam usaha pemeliharaan hubungan dengan pihak-
pihak yang berkepentingan diluar organisasi sebagai komunikator yang efektif,
sebagai mediator yang rasional, objektif dan teral, dan sebagai integrator.
D. Unsur-unsur Kepemimpinan
Terbentuknya suatu kepemimpinan tidak terlepas dari unsur-unsur berikut yang diuraikan
melalui gambar di bawah ini:
1. Adanya Kepemimpinan
Pemimpin itu sendiri adalah unsur utama kepemimpinan yang akan menjadi
pendorong dan atau mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang lain, sehingga
tercipta hubungan kerja yang serasi. dan menguntungkan untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Adanya Pengikut
Unsur kedua kepemimpinan adalah adanya pengikut, yakni seorang atau sekelompok
orang yang mendapat dorongan atau pengaruh sehingga bersedia dan dapat
melakukan berbagai aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Adanya Sifat dan Ataupun Perilaku Tertentu
Unsur selanjutnya kepemimpinan adalah adanya sifat ataupun perilaku tertentu yang
dimiliki oleh seorang pimpinan yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong dan
ataupun mempengaruhi seorang atau sekelompok orang.
4. Adanya Situasi dan Kondisi Tertentu
Unsur terakhir adalah adanya situasi dan kondisi tertentu yang memungkinkan
terlaksananya kepemimpinan. Situasi dan kondisi yang dimaksud dibedakan atas dua
macam. Pertama situasi dan kondisi internal organisasi, kedua situasi dan kondisi
eksternal organisasi yakni lingkungan secara keseluruhan.
E. Taktik atau Strategi Pimpinan dalam Mempengaruhi Orang
1. Rational Persuasion (Bujukan secara rasional), menggunakan argument- argumen yang
logis dan data-data faktual untuk membujuk orang-orang, di mana permintaan-
permintaan yang diajukan dapat berjalan dan menghasilkan keluaran-keluaran yang
diharapkan
2. Exchange tactics (Taktik pertukaran), permintaan/proposal yang diajukan berupa janji
yang secara eksplisit atau implisit menyediakan hadiah pada orang-orang yang menjadi
target.
3. Legitimate request (Permintaan yang legitimate), Basis dari permintaan dengan
menggunakan fasilitas kewenangan atau aturan-aturan, dan disesuaikan dengan
peraturan-peraturan organisasi, kebijakan, dan kegiatan- kegiatan yang dijalankan.
4. Pressure tactics (Taktik tekanan), melalui perlakuan yang secara eksplisit atau implisit
memuat ketentuan bahwa kesalahan yang terjadi memiliki konsekuensi-konsekuensi
tertentu.
5. Personal appeals (Daya tarik personal), menggunakan sisi hati orang lain dan perkawanan
secara personal sebagai basis dari permintaan permintaan.
Pengaruh pimpinan akan bermakna ketika kepatuhan yang diharapkan muncul dari anggota
organisasi, efektivitas munculnya kepatuhan akan dipengaruhi oleh strategi yang dipergunakan
oleh pimpinan. Strategi yang dipilih bergantung kepada seberapa tinggi pengetahuan dan
keterampilan pimpinan dalam membuat dan mengembangkan serta memilih strategi yang
cocoklada beberapa hal kaitannya dengan strategi yang dipilih pimpinan dalam meningkatkan
efektivitas kepemimpinannya, yaitu:
1. Beberapa hasil penelitian mengatakan bahwa pemimpin harus menerapkan beberapa
strategi dalam kepemimpinannya.
2. Starratt (1995): kepala sekolah sebagai pemimpin diibaratkan harus menggunakan dua
buah topi, yaitu sebagai pemimpin Dan sebagai administrator.
3. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pemimpin dalam menjalankan
kepemimpinannya, yaitu:
a. Pemimpin harus menggunakan strategi yang fleksibel.
b. Pemimpin harus menjaga keseimbangan dalam menentukan kebutuhan jangka
panjang Dan jangka pendek.
c. Pemilihan strategi harus yang memberikan layanan terhadap lembaga
d. Kegiatan yang sama dapat digunakan untuk beberapa aksi dalam strategi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kepemimpinan adalah hubungan antar orang, dimana pemimpin
mempengaruhioranglain ke arah kemauan bersama dalam hubungannya dengan tugas-
tugas untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan pemimpin. Kepemimpinan sangat
menentukan keberhasilan atas manajemen, dan lebih dari ituadalah menentukan
keberhasilan administrasi. ini berarti bahwa akan menentukan tercapainyaatau tidaknya
tujuan.
B. Saran
Makalah masih sangat jauh dari kesempumaan, penulis dengan antusias menerima
saran dan kritik dalam penyempurnaan makalah ini. Maka dari itu sudi kiranya ada ralat
dan pembenahan dari teman-teman mahasiswa tentang makalah yang kami buat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Bass, B.M. 1985. Leadership and Performance Beyond Expectations. New York: The
Free Press.
Kartono, Kartini. 1998. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Grafindo Persada Moejiono, I. 2002.
Kepemimpinan dan Keorganisasian. Jogakarta: UII Press. Morril, L. R. 2010. Strategic Leadership:
Intergrating Strategy and Leadership in Colleges and Universities. Lanham, Maryland: Rowman &
Littlefield Publishers.
Nawawi, H. 1995. Kepemimpinan yang Efektif. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Soemanto, Wasty. 1982. Kepemimpinan dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional
Sondang, Siagian P. 2003. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Rohmat. 2010. Kepemimpinan Pendidikan Konsep dan Aplikasi. Purwokerto: STAIN
Press
Wijaya M. 2005. Kepemimpinan Transformasional di Sekolahdalam Meningkatkan OutcomesPeserta
Didik. Jurnal Pendidikan Penabur: IV(05).
http://fahrudin weebly.com/uploads/1/3/9/6/13969720/kepemimpinan transform asional di sekolah dalam
meningkatkan utcomes peserta didik.pdf

Anda mungkin juga menyukai