KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
Untuk memenuhi salah satu tugas mandiri
Mata kuliah Pengelolaan Pendidikan
Dosen Pengampu : Agatha Kristi Pramudika Sari, M.Pd
Disusun Oleh :
Maulana Iqbal Lubabun N (216223184)
Miftahul Farhan (206223164)
Ridwan Almi (206223164)
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan
hidayahnya kami masih diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga dapat menyelesaikan
tugas makalah ini dengan tepat waktu, dengan judul “KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN”.Dan
tak lupa pula kita mengirimkan salawat dan salam kepada Nabiullah Muhammad SAW.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, hal ini
disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang kami miliki. Namun
demikian banyak pula pihak yang telah membantu kami dengan menyediakan sumber informasi
dan memberikan masukan pemikiran. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran,
demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini diwaktu yang akan datang. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai suatu organisasi, kesuksesan lembaga pendidikan,tidak hanya di tentukan
oleh kepemimpinan pendidikan, tetapi juga oleh tenaga kependidikan lainnya dan proses
lembaga pendidikan itu sendiri. Kepemimpinan pendidikan berkewajiban untuk
mengkoordinasikan ketenagaan pendidikan di lembaga pendidikan untuk menjamin
teraplikasinya peraturan pada lembaga pendidikan.
Kepemimpinan pada hakikatnya merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang
untuk membina, membimbing, mengarahkan dan mengerakkan orang lain agar dapat
bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan tujuan
tersebut, pemimpin perlu melakukan serangkaian kegiatan diantaranya adalah mengarahkan
orang-orang yang terlibat dalam organisasi yang dipimpinnya. Dengan kata lain tercapai
atau tidak tujuan suatu organisasi sangat tergantung pada pimpinannya.
Sedangkan kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses
mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir, dan menggerakkan orang lain yang ada
hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan
pengajaran, agar kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan efektif di dalam
pencapaian tujuan-tujuan pendidikan serta pengajaran.
Pemimpin mempunyai kekuasaan untuk mengatur anggotanya tetapi kekuasaan yang
diberikan harus digunakan secara bertanggung jawab. Bertanggung jawab maksudnya
adalah tidak menggunakan kekuasaan yang telah diberikan untuk kepentingan dirinya
sendiri atau individu, tidak otoriter atau semua keputusan harus berdasarkan keputusannya
tetapi bukan hasil musyawarah anggotanya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi kepemimpinan pendidikan?
2. Apa korelasi kepemimpinan?
3. Apa supervisi pendidikan?
4. Bagaimana analisis teknik analisis SWOT terhadap lembaga sekolah?
C. Tujuan Masalah
A. Mengetahui definisi kepemimpinan pedidikan.
B. Mengetahui korelasi kepemimpinan.
C. Menetahui supervisi pendidikan.
D. Mengetahui analisis SWOT terhadap lembaga sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
V
untuk mencapai tujuan bersama. Pemimpin selalu berpangkal pada kepentingan dan
kebutuhan anggotanya.
4. Tipe Pseudo-demokratis / demokratis semu / manipulasi demokratik
B. Korelasi kepemimpinan
Menurut Nabila, dkk (2020:16-17) Hubungan relasional antara kepemimpinan di
lembaga pendidikan misalnya seorang pemimpin pendidikan harus mampu untuk
mempunyai kemampuan pemimpin dalam pola pengembangan dan cara memanajemen atau
mengatur, serta menata sumber daya material maupun nonmaterial yang akan di pimpin di
lembaga pendidikan menjadi hal yang sangat substantif, Oleh karena itu, kepemimpinan
tersebut tidak hanya sebagai simbol normatif yang berada di pucuk struktural paling atas,
namun juga sebagai seorang manajer yang handal.
Terdapat hubungan kepemimpinan dengan manajemen adalah :
1. Kepemimpinan adalah salah satu bagian penting dari manajemen, khususnya
dalam fungsi pengarahan;
2. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk dapat
mengarahkan dan mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk mencapai
tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan;
3. Kepemimpinan dan manajemen seringkali disamakan pengertiannya oleh banyak
orang, padahal jelas bahwa kepemimpinan adalah tidak sama dengan
manajemen. Dalam manajemen, kepemimpinan adalah merupakan salah satu
bagian dari manajemen untuk mengarahkan dan mempengaruhi anggota-
anggotanya dalam usahanya untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi manajemen
selalu berkaitan dengan organisasi apapun bentuknya apakah organisasi
pemerintah, usaha, sosial, dan kemasyarakatan;
4. Kepemimpinan atau leadership tidak hanya ada dalam lingkungan organisasi
tetapi dapat muncul dan ada dimana saja dan kapan saja, sepanjang ada
seseorang yang berusaha mengarahkan dan mempengaruhi perilaku orang lain
untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh: seorang ulama yang berpengaruh besar
merubah perilaku orang lain dapat juga disebut pemimpin.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah bagian penting
dari manajemen tetapi tidak sama dengan manajemen, seorang manajer harus berperilaku
atau melaksanakan fungsi kepemimpinan / leadership namun seorang pemimpin belum
tentu seorang manajer.
C. Supervisi Kepemimpinan
Menurut Purwanto dalam Kristiawan, dkk (2018:1-3) supervisi merupakan suatu
aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah
lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
Supervisi hampir sama dengan pengawasan, namun supervisi lebih kepada
pembinaan. Supervisi sangat diperlukan dalam lembaga pendidikan, karena salah satu
kompetensi Kepala Sekolah adalah Supervisi. Supervisi dalam lembaga pendidikan ada dua
aspek yaitu (1) supervisi akademik, yaitu bantuan profesional kepada guru dalam
meningkatkan kualitas proses pembelajaran atau bimbingan untuk mempertinggi hasil
belajar siswa. Supervisi akademik ini juga ada dua bagian yaitu (a) supervisi kelas; dan (b)
supervisi klinis. Fokus dari supervisi kelas dan klinis adalah guru; dan (2) supervisi
manajerial, yaitu mengawasi orang yang menjadi manajer atau Kepala Sekolah, yang terdiri
dari pengembangan staf/tenaga kependidikan dan juga mengukur kinerja Kepala Sekolah.
Sasaran dari supervisi yaitu orang dan kegiatannya.
Dari teori diatas disimpulkan bahwa supervisi kepemimpinan adalah aktivitas yang
direncanakan untuk membantu guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan
secara efektif. Supervisi dalam lembaga pendidikan ada 2 aspek yaitu supervisi akademik
dan supervisi manajerial yang mana sasaranya orang dan kegiatannya.
VII
KESIMPULAN
Kepemimpinan pendidikan adalah sesuatu kemampuan dalam mempengaruhi,
membimbing, mengkoordinir dan menggerakan sesuatu dalam bidang pendidikan yang
mencakup pelaksanaan pendidikan agar pelaksanaan tersebut dapat tercapai secara efisien
dan efektif.
Dalam hal ini kepala sekolah merupakan pemimpin dalam lembaga pendidikan yang
memiliki tanggung jawab dan wewenang dalam pelaksanaan pendidikan, selain itu kepala
sekolah harus memiliki kemampuan dalam mengelola sarana dan prasarana pendidikan serta
memberikan pelayanan khusus dalam terciptanya pendidikan sehingga guru-guru dan
murid-murid dapat memperoleh hasil yang maksimal
Kepemimpinan adalah bagian penting dari manajemen tetapi tidak sama dengan
manajemen, seorang manajer harus berperilaku atau melaksanakan fungsi kepemimpinan /
leadership namun seorang pemimpin belum tentu seorang manajer. Adapun supervisi adalah
kegiatan pengembangan atau pembinaan yang dimaksud untuk membantu para guru dan
pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien.
Analisis SWOT merupakan satu metode yang memuat perencanaan strategis untuk
mengukur kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dapat diaplikasikan dalam
suatu proyek, adapun langkah langkah sebagai berikut:
1. Dengan menerapkan strategi SO (Stregths-Opportunity) merupakan strategi yang
sering digunakan oleh perusahaan dengan cara mengoptimalkan kekuatan yang
ada agar peluang senantiasa dapat dimanfaatkan.
2. Dengan menerapkan strategi WO (Weaknesses-Opportunity), yaitu digunakan
untuk memperkecil kelemahan dengan memanfaatkan puang yang ada.
3. Dengan menerapkan strategi ST (Strengths-Threats), adalah strategi perusahaan
yang digunakan untuk mengurangi ancaman dengan mengoptimalkan kekuatan
yang dimiliki.
4. Dengan menerapkan strategi WT (Weaknesses-Threats) yaitu strategi yang
diterapkan untuk mengatasi kelemahan yang ada dalam rangka meminimalisir
dan mengantisipasi ancaman.(Purwanto, 2006).
DAFTAR PUSTAKA
IX