Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
Untuk memenuhi salah satu tugas mandiri
Mata kuliah Pengelolaan Pendidikan
Dosen Pengampu : Agatha Kristi Pramudika Sari, M.Pd

Disusun Oleh :
Maulana Iqbal Lubabun N (216223184)
Miftahul Farhan (206223164)
Ridwan Almi (206223164)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


STKIP MUHAMMADIYAH KUNINGAN
TAHUN AJARAN 2023

I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan
hidayahnya kami masih diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga dapat menyelesaikan
tugas makalah ini dengan tepat waktu, dengan judul “KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN”.Dan
tak lupa pula kita mengirimkan salawat dan salam kepada Nabiullah Muhammad SAW.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, hal ini
disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang kami miliki. Namun
demikian banyak pula pihak yang telah membantu kami dengan menyediakan sumber informasi
dan memberikan masukan pemikiran. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran,
demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini diwaktu yang akan datang. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya.

Kuningan, 26 April, 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai suatu organisasi, kesuksesan lembaga pendidikan,tidak hanya di tentukan
oleh kepemimpinan pendidikan, tetapi juga oleh tenaga kependidikan lainnya dan proses
lembaga pendidikan itu sendiri. Kepemimpinan pendidikan berkewajiban untuk
mengkoordinasikan ketenagaan pendidikan di lembaga pendidikan untuk menjamin
teraplikasinya peraturan pada lembaga pendidikan.
Kepemimpinan pada hakikatnya merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang
untuk membina, membimbing, mengarahkan dan mengerakkan orang lain agar dapat
bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan tujuan
tersebut, pemimpin perlu melakukan serangkaian kegiatan diantaranya adalah mengarahkan
orang-orang yang terlibat dalam organisasi yang dipimpinnya. Dengan kata lain tercapai
atau tidak tujuan suatu organisasi sangat tergantung pada pimpinannya.
Sedangkan kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses
mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir, dan menggerakkan orang lain yang ada
hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan
pengajaran, agar kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan efektif di dalam
pencapaian tujuan-tujuan pendidikan serta pengajaran.
Pemimpin mempunyai kekuasaan untuk mengatur anggotanya tetapi kekuasaan yang
diberikan harus digunakan secara bertanggung jawab. Bertanggung jawab maksudnya
adalah tidak menggunakan kekuasaan yang telah diberikan untuk kepentingan dirinya
sendiri atau individu, tidak otoriter atau semua keputusan harus berdasarkan keputusannya
tetapi bukan hasil musyawarah anggotanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi kepemimpinan pendidikan?
2. Apa korelasi kepemimpinan?
3. Apa supervisi pendidikan?
4. Bagaimana analisis teknik analisis SWOT terhadap lembaga sekolah?

C. Tujuan Masalah
A. Mengetahui definisi kepemimpinan pedidikan.
B. Mengetahui korelasi kepemimpinan.
C. Menetahui supervisi pendidikan.
D. Mengetahui analisis SWOT terhadap lembaga sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kepemimpinan Pendidikan


Menurut Asifa dan Afriasyah (2020:2) Kepemimpinan secara umum
didefinisiksn sebagai kemampuan dalam kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat
mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan, mengarahkan, dan kalau
perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya
terbuat sesuatu yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah
ditetapkan.
Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakkan
pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai
secara efektif dan efisien.
Menurut (Afandi, 2013:101) Pemimpin itu dipelukan karena keperluan suatu
institusi atau organisai untuk mencapai tujuannya yang harus di pimpinnya yang disebut
kepemimpinannya, maka kepemimpinan merupakan sebuah tindakan atau prilaku dari
pemimpin untuk mencapai tujuan dari institusi atau organisasi.
Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan pendidikan
merupakan kemampuan dalam mempengaruhi, mendorong, menggerakan orang atau
kelompok dalam pelaksanaan pendidikan. Pemimpin dalam pendidikan sangat diperlukan
karena dengan adanya pemimpin tujuan dari institusi/organisasi tersebut bisa terorganisir
dan tercapai dengan baik.
Menurut Nasution (2015) Seorang pemimpin pendidikan, kepala sekolah sebagai
pemimpin sekolah harus mampu menghadapi tantangan yang berat, tanggung jawab yang
begitu besar dimiliki maka kepala sekolah memerlukan pembantu. Ia hendaknya belajar
bagaimana mendelegasikan wewenag dan tanggung jawab sehingga ia dapat memusatkan
perhatiannya pada usaha pembinaan program pengajaran. Selain itu, kepala sekolah harus
mampu mengelola sarana dan prasarana pendidkan, pelayanan khusus sekolah dan fasilitas-
fasilitas pendidikan lainnya sedemikian rupa sehingga guru-guru dan murid-murid
memperoleh kepuasan dalam melaksanakan tugasnya.

Tipe Kepemimpinan Pendidikan :


1. Tipe Otoriter/Tipe authoritarian
Dalam kepemimpunan yang otoriter, pemmpin bertindak sebagai dictator terhadap
anggota kelompok
2. Tipe Laissez-faire
Pemimpin tidak memberikan kepemimpinannya, melainkan membiarkan
bawahannya berbuat sekehendaknya. Keberhasilan lembaga ditenukan atas kesadaran dan
dedikasi anggota kelompok. Struktur organisasinya kabur, segala kegiatan dilakukan tanpa
rencana dan tanpa pengawasan dari pimpinan.
3. Tipe Demokratis
Kepemimpinannya bukan sebagai dictator, tapi di tengah-tengah anggota
kelompoknya. Pemimpin berusaha menstimulus anggotanya agar bekerja secara produktif

V
untuk mencapai tujuan bersama. Pemimpin selalu berpangkal pada kepentingan dan
kebutuhan anggotanya.
4. Tipe Pseudo-demokratis / demokratis semu / manipulasi demokratik

B. Korelasi kepemimpinan
Menurut Nabila, dkk (2020:16-17) Hubungan relasional antara kepemimpinan di
lembaga pendidikan misalnya seorang pemimpin pendidikan harus mampu untuk
mempunyai kemampuan pemimpin dalam pola pengembangan dan cara memanajemen atau
mengatur, serta menata sumber daya material maupun nonmaterial yang akan di pimpin di
lembaga pendidikan menjadi hal yang sangat substantif, Oleh karena itu, kepemimpinan
tersebut tidak hanya sebagai simbol normatif yang berada di pucuk struktural paling atas,
namun juga sebagai seorang manajer yang handal.
Terdapat hubungan kepemimpinan dengan manajemen adalah :
1. Kepemimpinan adalah salah satu bagian penting dari manajemen, khususnya
dalam fungsi pengarahan;
2. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk dapat
mengarahkan dan mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk mencapai
tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan;
3. Kepemimpinan dan manajemen seringkali disamakan pengertiannya oleh banyak
orang, padahal jelas bahwa kepemimpinan adalah tidak sama dengan
manajemen. Dalam manajemen, kepemimpinan adalah merupakan salah satu
bagian dari manajemen untuk mengarahkan dan mempengaruhi anggota-
anggotanya dalam usahanya untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi manajemen
selalu berkaitan dengan organisasi apapun bentuknya apakah organisasi
pemerintah, usaha, sosial, dan kemasyarakatan;
4. Kepemimpinan atau leadership tidak hanya ada dalam lingkungan organisasi
tetapi dapat muncul dan ada dimana saja dan kapan saja, sepanjang ada
seseorang yang berusaha mengarahkan dan mempengaruhi perilaku orang lain
untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh: seorang ulama yang berpengaruh besar
merubah perilaku orang lain dapat juga disebut pemimpin.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah bagian penting
dari manajemen tetapi tidak sama dengan manajemen, seorang manajer harus berperilaku
atau melaksanakan fungsi kepemimpinan / leadership namun seorang pemimpin belum
tentu seorang manajer.

C. Supervisi Kepemimpinan
Menurut Purwanto dalam Kristiawan, dkk (2018:1-3) supervisi merupakan suatu
aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah
lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
Supervisi hampir sama dengan pengawasan, namun supervisi lebih kepada
pembinaan. Supervisi sangat diperlukan dalam lembaga pendidikan, karena salah satu
kompetensi Kepala Sekolah adalah Supervisi. Supervisi dalam lembaga pendidikan ada dua
aspek yaitu (1) supervisi akademik, yaitu bantuan profesional kepada guru dalam
meningkatkan kualitas proses pembelajaran atau bimbingan untuk mempertinggi hasil
belajar siswa. Supervisi akademik ini juga ada dua bagian yaitu (a) supervisi kelas; dan (b)
supervisi klinis. Fokus dari supervisi kelas dan klinis adalah guru; dan (2) supervisi
manajerial, yaitu mengawasi orang yang menjadi manajer atau Kepala Sekolah, yang terdiri
dari pengembangan staf/tenaga kependidikan dan juga mengukur kinerja Kepala Sekolah.
Sasaran dari supervisi yaitu orang dan kegiatannya.
Dari teori diatas disimpulkan bahwa supervisi kepemimpinan adalah aktivitas yang
direncanakan untuk membantu guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan
secara efektif. Supervisi dalam lembaga pendidikan ada 2 aspek yaitu supervisi akademik
dan supervisi manajerial yang mana sasaranya orang dan kegiatannya.

D. Analisis SWOT Terhadap Lembaga Sekolah


Menurut Sodikin & Gumiandari (2021:61)Analisis SWOT merupakan instrument
sangat bermanfaat dalam menganalisa halhal yang bersifat strategis. Analisis SWOT dapat
memudahkan merumuskan strategi dan dapat memberikan gambaran secara jelas guna
menerapkan peranan foktor internal secara maksimal. Selain itu, SWOT dapat
mengambarkan peluang sehingga dapat meminimalkan kelemahan yang ada di tubuh
organisasi.
Analisis SWOT merupakan satu metode yang memuat perencanaan strategis untuk
mengukur kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dapat diaplikasikan dalam
suatu proyek (Karyaningsih & Sari, 2019). Untuk mendukung analisis tersebut, dilakukan
dengan mengidentifikasi factor internal dan eksternal yang dapat mendukung sehingga
tujuan organisasi bisnis dapat tercapai
Di dalam merumuskan analisis SWOT, langkah-langkah penyusunan matrik SWOT
sangat penting untuk membantu seorang manajer dalam mencocokan dan mengembangkan
empat tipe strategi Strategi SO (Strength-Opportunity), Strategi WO (Weaknesses-
Opportunity), Strategi ST (Strength-Threats), dan Strategi WT (Weaknesses-Threats).
Adapun Langkahlangkah yang sering digunakan oleh para manajer dalam analisis SWOT
meliputi:
1. Dengan menerapkan strategi SO (Stregths-Opportunity) merupakan strategi yang
sering digunakan oleh perusahaan dengan cara mengoptimalkan kekuatan yang ada
agar peluang senantiasa dapat dimanfaatkan.
2. Dengan menerapkan strategi WO (Weaknesses-Opportunity), yaitu digunakan untuk
memperkecil kelemahan dengan memanfaatkan puang yang ada.
3. Dengan menerapkan strategi ST (Strengths-Threats), adalah strategi perusahaan
yang digunakan untuk mengurangi ancaman dengan mengoptimalkan kekuatan yang
dimiliki.
4. Dengan menerapkan strategi WT (Weaknesses-Threats) yaitu strategi yang
diterapkan untuk mengatasi kelemahan yang ada dalam rangka meminimalisir dan
mengantisipasi ancaman.(Purwanto, 2006).

VII
KESIMPULAN
Kepemimpinan pendidikan adalah sesuatu kemampuan dalam mempengaruhi,
membimbing, mengkoordinir dan menggerakan sesuatu dalam bidang pendidikan yang
mencakup pelaksanaan pendidikan agar pelaksanaan tersebut dapat tercapai secara efisien
dan efektif.
Dalam hal ini kepala sekolah merupakan pemimpin dalam lembaga pendidikan yang
memiliki tanggung jawab dan wewenang dalam pelaksanaan pendidikan, selain itu kepala
sekolah harus memiliki kemampuan dalam mengelola sarana dan prasarana pendidikan serta
memberikan pelayanan khusus dalam terciptanya pendidikan sehingga guru-guru dan
murid-murid dapat memperoleh hasil yang maksimal
Kepemimpinan adalah bagian penting dari manajemen tetapi tidak sama dengan
manajemen, seorang manajer harus berperilaku atau melaksanakan fungsi kepemimpinan /
leadership namun seorang pemimpin belum tentu seorang manajer. Adapun supervisi adalah
kegiatan pengembangan atau pembinaan yang dimaksud untuk membantu para guru dan
pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien.
Analisis SWOT merupakan satu metode yang memuat perencanaan strategis untuk
mengukur kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dapat diaplikasikan dalam
suatu proyek, adapun langkah langkah sebagai berikut:
1. Dengan menerapkan strategi SO (Stregths-Opportunity) merupakan strategi yang
sering digunakan oleh perusahaan dengan cara mengoptimalkan kekuatan yang
ada agar peluang senantiasa dapat dimanfaatkan.
2. Dengan menerapkan strategi WO (Weaknesses-Opportunity), yaitu digunakan
untuk memperkecil kelemahan dengan memanfaatkan puang yang ada.
3. Dengan menerapkan strategi ST (Strengths-Threats), adalah strategi perusahaan
yang digunakan untuk mengurangi ancaman dengan mengoptimalkan kekuatan
yang dimiliki.
4. Dengan menerapkan strategi WT (Weaknesses-Threats) yaitu strategi yang
diterapkan untuk mengatasi kelemahan yang ada dalam rangka meminimalisir
dan mengantisipasi ancaman.(Purwanto, 2006).
DAFTAR PUSTAKA

Afandi, R. (2013). efektifitas kepemimpinan transormasi pesantren bagi peningkatan mutu


lembaga pendidikan islam. Jurnal Kependidikan, 101.
Asifa, P., & Afriansyah, H. (2O20). KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN. 2.
Kristiawan, M., Yuniarsih, Y., Fitria, H., & Refika, N. (2018). SUPERVISI PENDIDIKAN.
Medan: Alfabeta.
Nabila, S. F., Husna, U., & Makrifatullah, N. H. (2020). HUBUNGAN KEPEMIMPINAN
DENGAN LEMBAGA KEPENDIDIKAN. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 16-
17.
Nasution, W. (2015). Kepemimpinan & Pendidikan. Jurnal Madaniyah.
Sodikin, & Gumiandari, S. (2021). ANALISIS SWOT MUTU EVALUASI
PEMBELAJARAN. Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan, 61.

IX

Anda mungkin juga menyukai