PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pendidikan
berkewajiban
untuk
mengkoordinasikan
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian dari kepemimpinan?
2. Apa pengertian dari kepemimpinan pendidikan ?
3. Mengapa diperlukannya kepemimpinan pendidikan dalam manajemen di
sekolah ?
4. Bagaimana model-model kepemimpinan pendidikan ?
5. Bagaimana gaya kepemimpinan dalam pendidikan ?
6. Bagaimana fungsi kepemimpinan pendidikan ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu :
1. Mengetahui pengertian kepemimpinan
2. Mengetahui pengertian kepemimpinan pendidikan
3. Mengetahui sebab diperlukannya manajemen pendidikan dalam
manajemen di sekolah
4. Mengetahui model-model kepemimpinan pendidikan
5. Mengetahui gaya kepemimpinan dalam pendidikan
6. Mengetahui fungsi kepemimpinan pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan suatu masalah yang komplek dan sulit, karena sifat
dasar kepemipinan itu sendiri memang sangat kompleks. Akan tetapi,
perkembangan ilmu saat ini telah membawa banyak kemajuan sehingga
pemahaman tentan kepemimpinan menjadi lebih sistematis dan objektif.
Kepemimpian melibatkan hubungan pengaruh yang mendalam yang terjadi di
antara orang-orang yang menginginkan perubahan yang signifikan, dan
perubahan tersebut mencerminkan tujuan yang dimiliki bersama oleh
pemimpin dan pengikutnya (bawahan).
Kepemimpinan (leadership) adalah kegiatan manusia dalam kehidupan. Secara
etimologi, kepemimpinan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari
kata dasar pimpin yang jika mendapat awalan me menjadi memimpin
yang berarti menuntun, menunjukkan jalan dan membimbing. Perkataan lain
yang sama pengertiannya adalah mengetuai, mengepalai, memandu dan
melatih dalam arti mendidik dan mengajari supaya dapat mengerjakan sendiri.
Adapun pemimpin berarti orang yang memimpin atau mengetuai atau
mengepalai. Sedang kepemimpinan menunjukkan pada semua perihal dalam
memimpin, termasuk kegiatannya Sebenarnya kepemimpinan merupakan
cabang dari ilmu administrasi, khususnya ilmu administrasi negara. Ilmu
administrasi adalah salah satu cabang dari ilmu-ilmu sosial, dan merupakan
salah satu perkembangan dari filsafat. Sedang inti dari administrasi adalah
manajemen.
Keberhasilan suatu organisasi atau kelompok dalam mencapai tujuan yang
ingin diraih, bergantung pada kepemimpinan seorang pemimpin. Jadi
kepemimpian menduduki fungsi kardinal dan sentral dalam organisasi,
kunci, yaitu
a. Kepemimpinan merupakan suatu konsep relasi (relation consept),
artinya kepemimpinan hanya ada dalam relasi dengan orang lain, maka
jika tidak ada pengikut atau bawahan, tak ada pemimpin;
b. Kepemimpinan merupakan suatu proses, artinya proses kepemimpinan
lebih dari sekedar menduduki suatu otoritas atau posisi jabatan saja,
karena dipandang tidak cukup memadai untuk membuat seseorang
menjadi pemimpin, artinya seorang pemimpin
sesuatu;
c. Kepemimpinan
berarti
mempengaruhi
harus melakukan
orang-orang
lain
untuk
pengikutnya
dengan
berbagai
cara,
seperti
tujuan tertentu. Dengan demikian, pemimpin tersebut ada apabila terdapat satu
kelompok atau satu organisasi.
B. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan
Banyak definisi mengenai kepemimpinan yang dikemukakan oleh para pakar
menurut sudut pandang masing-masing, tergantung pada perspektif yang
digunakan. Kepemimpinan dapat didefinisikan berdasarkan penerapannya pada
bidang militer, olahraga, bisnis, pendidikan, industri dan bidang-bidang
lainnya. Ordway Tead memberikan rumusan "Leadership is the activity
influencing people to cooperate some good which they come to find desirable".
Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain untuk bekerja
sama guna mencapai tujuan tertentu yang diinginkan. Sarros dan Butchatsky
(1996), "leadership is defined as the purposeful behaviour of influencing
others to contribute to a commonly agreed goal for the benefit of individual as
well as the organization or common good". Menurut definisi tersebut,
kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan
tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai
tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan
organisasi. Demikian juga, Slamet santosa mendefinisikan kepemimpinan
sebagai "usaha untuk mempengaruhi anggota kelompok agar mereka bersedia
menyumbangkan kemampuannya lebih banyak dalam mencapai tujuan
kelompok yang telah disepakati". Menurut Ngalim Purwanto "Kepemimpinan
sebagai suatu bentuk persuasi, suatu seni pembinaan kelompok orang-orang
tertentu, biasanya melalui 'human relations' dan motivasi yang tepat, sehingga
tanpa adanya rasa takut mereka mau bekerja sama dan membanting tulang
memahami dan mencapai segala apa yang menjadi tujuan-tujuan organisasi
Berdasarkan definisi-definisi di atas, kepemimpinan memiliki beberapa
implikasi, antara lain: Pertama: kepemimpinan berarti melibatkan orang atau
pihak lain, yaitu para karyawan atau bawahan (followers). Para karyawan atau
bawahan harus memiliki kemauan untuk menerima arahan dari pemimpin.
Walaupun demikian, tanpa adanya karyawan atau bawahan, kepemimpinan
tidak akan ada juga. Kedua: seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang
yang dengan kekuasaannya (his or herpower) mampu menggugah pengikutnya
untuk mencapai kinerja yang memuaskan.
Sementara itu berdasarkan Undang-Undang RI No. 20 Th 2003, pendidikan
bermakna usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memilki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dipeerlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Jadi kepemimpinan dalam pendidikan
dapat
dimaknai
suatu
kemampuan
dan
kesiapan
seseorang
untuk
kepemimpinan
situasional
mencoba
mengidentifikasi
kesesuaian
situasi
dan
ketiganya
ini
selanjutnya
10
model-model
sebelumnya
dalam
memahami
aspek
Masi
and
Robert
(2000),
kepemimpinan
transaksional
11
12
dan
Avolio
(1994),
mengemukakan
bahwa
13
a. Berhasil
meningkatkan
kemampuan
pelaksanaan
kepemimpinan
konsultasi
sebelumnya
dengan
orang-orang
yang
14
selagi
anggota/guru-guru
dalam
sekolah
tersebut
menghendakinya.
3. Tipe demokratis (demokratic style of leadership)
Dalam tipe kepemimpinan ini seorang pemimpin selalu mengikut sertakan
seluruh anggota kelompoknya dalam mengambil keputusan, kepala sekolah
yang
bersifat
demikian
akan
akan
selalu
menghargai
pendapat
untuk
mencapai
untuk
mengikuti
semua
yang
dikatakannya
dan
mematuhinya.
3. Kemampuan
Kemampuan adalah sumber daya kekuatan, kesanggupan dan
kecakapan secara teknis maupun sosial yang dimiliki seorang pemimpin
melebihi dari anggota biasa.
Sementara itu Stodgill yang dikutip James A. Lee mengatakan pemimpin
harus mempunyai kelebihan sebagai persyaatan, antara lain:
1. Kepastian, kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara, kemampuan
menilai.
2. Prestasi, gelar kerjasama, ilmu pengetahuan dalam bidang tertentu.
3. Tanggung jawab, berani, tekun, mandiri, kreatif, ulet, percaya diri, agresif.
16
yaitu
tingkat
ketersediaan
dan
pendayagunaan
masukan
yaitu
tingkat
efisiensi
dan
efektivitas
penyelenggaraan
pembelajaran.
3. Output, yaitu tingkat pencapaian lembaga dan hasil belajar.
4. Outcome, yaitu dampak langsung dan tidak langsung.
F. Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan Kepala Sekolah sangat dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut :
1. Kepribadian.
kepribadian yang kuat akan membentuk karakter diri menjadi tegas, cerdas dan
ikhlas dalam menjalankan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Karakter diri
17
akan mengembangkan pribadi yang percaya diri, berani, bersemangat, murah hati,
dan memiliki kepekaan sosial.
2. Memahami tujuan. Dengan memahami tujuan pendidikan dengan baik, kepala
sekolah akan selalu berjalan sesuai rel-rel hukum yang benar dalam mencapai
tujuan sekolah. Dengan pemahaman yang baik kepala sekolah tidak akan
menghalalkan segala cara, semua akan berjalan sesuai aturan yang berlaku.
3. Memiliki Pengetahuan yang Luas, dengan memiliki akar pengetahuan yang luas,
seorang kepala sekolah akan senantiasa menerima kritik dan saran sebagai tolok
ukur dan pijakan dalam bertindak dan menentukan kebijakan terutama kebijakan
yang menyangkut kepentingan orang banyak. Dan kepala sekolah akan selalu
menjadi manusia pembelajar.
4. Memiliki Kompetensi Profesional, keterampilan profesional yang terkait dengan
tugasnya sebagai Kepala Sekolah, yaitu :
a. Keterampilan teknis, yaitu melaksanakan fungsi manajemen sekolah
dengan benar meliputi : perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
kontrol terhadap seluruh aspek kegiatan persekolahan dan mampu
memberdayakan seluruh sumberdaya yang dimiliki oleh sekolah, baik
sumberdaya bergerak maupun sumberdaya tidak bergerak.
b. Hubungan kamanusian, yaitu menyadari diri sebagai pribadi yang
memiliki kekurangan sehingga senantiasa bekerja sama dengan orang
lain, memotivasi, mendorong guru dan staf untuk maju, dan memberikan
pengayoman kepada semua pihak.
5. Memiliki Keterampilan konseptual, seorang kepala sekolah harus memiliki
ketrampilan konseptual sehingga dapat dengan benar mengembangkan konsep
pengembangan sekolah, memperkirakan masalah yang akan muncul dan mencari
jalan pemecahannya dengan tepat tanpa mengakibatkan gejolak apapun.
Dalam mengembangkan sekolah perlu dipahami dan dilaksanakan prinsip-prinsip
kepemimpinan secara umum yang berlaku, yaitu :
1. Konstruktif, artinya Kepala Sekolah harus mendorong dan membina setiap
staf untuk berkembang.
2. Kreatif, artinya Kepala Sekolah harus selalu mencari gagasan dan cara baru
dalam melaksanakan tugas.
3. Partisipatif, artinya mendorong keterlibatan semua pihak yang terkait dalam
setiap kegiatan di sekolah.
4. Kooperatif, artinya mementingakan kerja sama dengan staf dan pihak lain
yang terkait dalam melaksanakan setiap kegiatan.
18
19
manajer,
kepala
sekolah
dalam
melaksanakan
tugasnya
harus
20
Sebagai inovator, kepala sekolah harus senantiasa mencari jalan pembaruan agar
sekolah senantiasa berkembang mengikuti perkembangan iptek. Kepala Sekolah
harus menjadi agen pembaharuan.
7. Kepala Sekolah sebagai Motivator
Sebagai motivator, kepala sekolah harus senantiasa memberikan motivasi dan
dorongan kepada semua pihak untuk maju, berkembang sesuai dengan keinginan
individu,
dan
berkembang
guna
memajukan
institusi/lembaga.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dalam makalah ini yaitu :
1. Kepemimpinan (leadership) adalah kegiatan manusia dalam kehidupan.
Secara etimologi, kepemimpinan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
berasal dari kata dasar pimpin yang jika mendapat awalan me menjadi
memimpin yang berarti menuntun, menunjukkan jalan dan membimbing.
Perkataan lain yang sama pengertiannya adalah mengetuai, mengepalai,
memandu dan melatih dalam arti mendidik dan mengajari supaya dapat
mengerjakan sendiri.
2. Sarros dan Butchatsky (1996), "leadership is defined as the purposeful
behaviour of influencing others to contribute to a commonly agreed goal
for the benefit of individual as well as the organization or common good".
Menurut definisi tersebut, kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu
perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota
kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk
memberikan manfaat individu dan organisasi.
21
22
DAFTAR PUSTAKA
23