AKIDAH AKHLAK MI
MAKALAH
Disusun oleh :
Dosen Pengampu :
Nasrul Fuad Erfansyah, M.Pd.I.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala karunia, rahmat, taufik dan hidayahnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Akidah Akhlak MI ” dengan harapan semoga dapat bermanfaat. Sholawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Agung, Nabi Muhammad SAW yang telah
menuntun kita dari zaman gelap menuju jalan yang terang benerang.
Makalah ini memuat tentang pendahuluan, pembahasan, penutup,dan daftar
pustaka. Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas “ Pembelajaran Aqidah
Akhlak”.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak
yang berperan dalam penyelesaian makalah ini. Dengan menggunakan makalah ini
semoga kegiatan belajar mengajar lebih dapat dipahami dan menambah sumber
pengetahuan. Kami sadar dalam penyusunan ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna, Mohon maaf atas kesalahan dalam pencetakan, penulisan, atau
kutipan-kutipan yang kurang berkenan. Semoga makalah ini dapat bermanfaaat bagi
kita semua. Amin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A. Latar belakang................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah........................................................................................... 1
C. Tujuan............................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 3
A. Kesimpulan..................................................................................................... 12
B. Saran............................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketuntasan belajar merupakan pencapaian taraf penguasaan minimal yang
telah ditetapkan guru dalam tujuan pembelajaran pada suatu mata pelajaran.
Tuntas atau tidaknya penilaian hasil belajar ditentukan oleh standar ukuran
pencapaian nilai minimal yang harus dicapai oleh peserta didik. Ukuran
pencapaian nilai minimal ini lebih dikenal dengan sebutan kriteria ketuntasan
minimal (KKM)
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM)?
2. Apa saja fungsi KKM pada pembelajaran Akidah akhlak?
3. Bagaimana menetapkan KKM Akidah akhlak?
4. Bagaimana prinsip penetapan KKM Akidah akhlak?
5. Apa saja rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam merumuskn KKM
Akidah akhlak?
6. Bagaimana mekanisme penetapan KKM Akidah Akhlak?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari KKM
2. Untuk mengetahuhi fungsi KKM pada pembelajaran Akidah Akhlak
1
3. Untuk memahami penetapan KKM Akidah akhlak
4. Untuk mengetahui prinsip penetapan KKM Akidah akhlak
5. Untuk memahami rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam merumuskan
KKM Akidah Akhlak.
6. Untuk mengetahui mekanisme penetapan KKM Akidah Akhlak
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
petunjuk penting bagi para pendidik di tingkat satuan pendidikan untuk
merumuskan langkah-langkah yang realistik dan terukur.4
KKM harus ditetapkan pada awal tahun pelajaran oleh satuan pendidikan
atau beberap satua pendidikan yang memiliki karakteristik hampir sama.
Pertimbangan dari pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi
pertimbangan utama dalam menentukan KKM.5
KKM juga menjadi acuan bersama guru, peserta didik, dan orang tua.
Kriteria ketuntasan minimal harus dicantumkan pada laporan hasil belajar (LBH)
yang digunakan sebagai acuan dalam menanggapi hasil belajar peserta didik.
4
Direktorat Pendidikan Agama Islam dan Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam, “Modul
Pengembangan Profesionalisme Guru: Materi Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Agama islam
(GPAI),” LPTK Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2012.
5
Yendarman, “Peningkatan Kemampuan Menetpkan KKM dengan Diskusi Kelompok Kecil bagi
Guru Matemtika SMKn 1, SMKN 4, SMK PGRI 2 Kota Jambi,” Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi 16, no. 3 (2016). 123
4
4. Sebagai kontrak pedagogik antara guru dengan peserta didik dan juga antara
satuan pendidikan dengan masyarakat. Karena guru melakukan upaya
pencapaian KKM dengan memaksimalkan prosespembelajaran dan penilaian.
Siswa melakukan upaya pencapaian KKM dengan produktif dalam kegiatan
belajar ,engajar. Orang tua membantu memberi dukungan dan motivasi bagi
anaknya. Dan pimpinan satuan pendidikan berupaya memaksimalkan
pemenuhan kebutuhan untuk mendukung terlaksananya proses pembelajaran.
5. Sebagai salah stu komponen dalam evaluasi pembelajaran. Karena hasil
program atau evaluasi pembelajaran dilihat dari keberhasilan pencapaian KKM
sebagai tolak ukur.6
5
dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar
dan standar kompetensi. Indikator sebagai acuan atau rujukan bagi pendidik
untuk membuat soal – soal ulangan, baik ulangan harian, ujian tengah semester,
dan ujian akhir semester. Dalam soal ulangan ataupun tugas tersebut harus bisa
mencerminkan atau menampilkan pencapaian indikator yang mernjadi rujukan.
Kriteria ketuntasan dinyatakan dengan angka maksimal 100 dan idealnya
75 – 100 tergantung dengan persentasi tingkat pencapaian kompetensi. Penetapan
KKM di pertimbangkan melalui MGMP (Musyawaroh Guru Mata Pelajran).
Biasanya kriteria ketuntasan minimal tercantum dalam LHB (Laporan Hasil
Belajar).7
6
E. Rambu – Rambu Penetapan KKM Akidah Akhlak
Penetapan KKM dilakukan oleh guru melalui diskusi antar guru yang
beradah di sekolah atau juga bisa diskusi dengan sekolah lain yang ada dalam
forum KKG/MGMP.9 Berikut rambu – rambu penetapan KKM :
1. Kriteria Ketuntasan Minimal atau yang disebut dengan KKM adalah tingkat
pencapaian KD (Kompetensi Dasar) siswa dalam suatu mata pelajaran.
2. Nilai KKM menggunakan bentuk bilangan bulat 1 – 100.
3. Nilai maksimal ketuntasan belajar adalah 100.
4. KKM dibuat dan ditetapkan di awal tahun pembelajaran.
5. Di tetapkan oleh forum MGMP.
6. Pembuatan dan penetapan KKM dilakukan melalui proses analisis ketutntasan
belajar minimum dari tiap –tiap KD (Kompetensi Dasar).
7. KKM setiap KD dilakukan melalui proses analisis indikator dari tiap – tiap KD
yang terkait.
8. Nilai KKM tiap – tiap KD berasal dari rata – rata nilai tiap indikator.10
Berikut rambu – rambu penetapan KKM menurut Sunarti dan Rahmawati
(2014:202) :
1. Di tetapkan di awal tahun pembelajaran.
2. Di tetapkan oleh forum MGMP.
3. Nilai KKM menggunakan bentuk bilangan bulat 0 – 100.
4. Nilai maksimal ketuntasan belajar adalah 100.
5. Sekolah harus menetapkan KKM dibawah nilai maksimal ketuntasan belajar
6. Nilai KKM harus tertulis didalam rapot (Laporan Hasil Belajar peserta didik).11
9
Hariyanto, Pengajaran Remedial dalam Pendidikan Jasmani. 114
10
Mayasari, Program Perencanaan Pembelajaran Matematika. 21 - 22
11
Hariyanto, Pengajaran Remedial dalam Pendidikan Jasmani.
7
Berdasarkan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor
5161 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah
Ibtidaiyah, KKM ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar
kompetensi lulusan (SKL) dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik,
mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan
Selanjutnya dalam penetapan KKM, terdapat tiga aspek yang harus
dipenuhi yaitu:
1. Aspek kompleksitas materi/kompetensi yaitu memperhatikan kompleksitas KD
dengan mencermati kata kerja yang terdapat pada KD tersebut berdasarkan data
empiris dari pengalaman guru dalam mengajarkan Kd tersebut pada waktu
sebelumnya. Semakin tinggi komleksitas materi/kompetensi maka semakin
rendah nilai KKM-nya.
2. Aspek daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru, kesesuaian
latar belakang guru, dengan mata pelajaran yang diampu, kompetensi guru,
rasio jumlah peserta didik dalam satu kelas, sarana dan prasarana pembelajaran,
dukungan dana dan kebijakan madrasah.semakin tinggi aspek daya dukung,
semakin tinggi nilai KKM-nya.
3. Aspek intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat
diidentifikasi berdasarkan hasil ujian pada jenjang pendidikan sebelumnya,
hasil tes awal yang dilakukan oleh madrasah atau hasil nilai rapor sebelumnya.
Semakin tinggi nilai intake, semakin tinggi pula nilai KKM-nya.
Secara teknis prosedur penentuan KKM pada satuan pendidikan sebagai
berikut:
1. Menetapkan KKM per-KD
2. Menetapkan KKM mata pelajaran
3. Menetapkan KKM tingkatan kelas pada satuan pendidikan.
Untuk memudahkan satuan pendidikan dalam menentukan KKM mata
pelajaran, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran.
Berikut terdapat dua macam skala penilaian:
8
1. Menggunakan Nilai
2. Menggunakan poin/skor
Berikut rumus menentukan KKM KD, mata pelajaran, dan tingkatan kelas pada
satuan pendidikan:
9
Aspek daya dukung mendapat skor 80
Aspek intake mendapat skor 70
Jika bobot setiap aspek sama, nilai KKM untuk mata pelajaran tersebut
KKM = 75 + 80 + 70 = 225 = 75
3 3
b. Contoh penentuan KKM pilihan kedua
Jika KD memiliki kriteria kompleksitas tinggi, guru dan daya dukung
tinggi, serta intake peserta didik sedang, maka nilai KKM-nya adalah:
Diharapkan semakin tinggi tingkatan kelas, maka semakin tinggi pula KKM-
nya, terutama aspek intake karena telah mendapatkan perlakuan di kelas
bawahnya, misalnya KKM kelas VI lebih tinggi dari kelas V, KKM kelas V lebih
tinggi darikelas IV dan seterusnya.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan dalam makalah ini bahwa kriteria ketuntasan
minimal adalah nilai minimal yang harus dicapai seorang siswa agar dapat
dinyatakan tuntas dari mata pelajaran tertentu. Dengan tujuan untuk
11
meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan yang dapat dimanfaatkan sebagai
acuan guru dalam kegiatan belajar mengajar.
KKM pada pembelajaran akidah akhlak memiliki fungsi salah satunya
yaitu Menjadi acuan pendidik dalam menilai kompetensi siswa sesuai
kompetensi dasar yang diikuti, karena setiap kompetensi dasar dapat diketahui
ketercapaiannya berdasarkan KKM. Dan dapat dijadikan sebagai bagaian dalam
melakukan evaluasi pembelajaran di sekolah.
Dalam penetapan KKM terdapat rambu – rambu yang harus diperhatikan
serta landasan dan mekanisme dalam menetapkan kriteria ketuntasan minimal
pembelajaran akidah akhlak
B. Saran
Kami membuat makalah ini untuk membantu pembelajaran agar lebih
memahami tentang Kriteria Ketuntasan Minimal Akidah Akhlak MI. Diharapkan
pembaca dapat mencari referensi dari buku lain dan mencoba menyusun
beberapa makalah agar lebih luas wawasannya tentang Kriteria Ketuntasan
Minimal Akidah Akhlak MI.
DAFTAR PUSTAKA
12
Direktorat Pendidikan Agama Islam, dan Direktorat Jenderal Pendidikan Agama
Islam. “Modul Pengembangan Profesionalisme Guru: Materi Peningkatan
Kompetensi Guru Pendidikan Agama islam (GPAI).” LPTK Fakultas
Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2012.
13
14