Anda di halaman 1dari 17

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

AKIDAH AKHLAK MI

MAKALAH

Diajukan untuk Memenui tugas mata kuliah


“Pembelajaran Akidah Akhlak”

Disusun oleh :

Nur Afidatul Amaliyah (D97219097)


Reza Rif’iyah (D97219098)

Dosen Pengampu :
Nasrul Fuad Erfansyah, M.Pd.I.

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA


2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala karunia, rahmat, taufik dan hidayahnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Akidah Akhlak MI ” dengan harapan semoga dapat bermanfaat. Sholawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Agung, Nabi Muhammad SAW yang telah
menuntun kita dari zaman gelap menuju jalan yang terang benerang.
Makalah ini memuat tentang pendahuluan, pembahasan, penutup,dan daftar
pustaka. Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas “ Pembelajaran Aqidah
Akhlak”.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak
yang berperan dalam penyelesaian makalah ini. Dengan menggunakan makalah ini
semoga kegiatan belajar mengajar lebih dapat dipahami dan menambah sumber
pengetahuan. Kami sadar dalam penyusunan ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna, Mohon maaf atas kesalahan dalam pencetakan, penulisan, atau
kutipan-kutipan yang kurang berkenan. Semoga makalah ini dapat bermanfaaat bagi
kita semua. Amin.

Mojokerto, 20 April 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1

A. Latar belakang................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah........................................................................................... 1
C. Tujuan............................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 3

A. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)........................................... 3


B. Fungsi KKM pada Pembelajaran Akidah Akhlak.......................................... 4
C. Penetapan KKM Akidah Akhlak................................................................... 5
D. Prinsip Penetapan KKM Akidah Akhlak....................................................... 6
E. Rambu – Rambu Penetapan KKM Akidah Akhlak....................................... 7
F. Mekanisme Penetapan KKM Akidah Akhlak................................................ 8

BAB III PENUTUP.................................................................................................. 12

A. Kesimpulan..................................................................................................... 12
B. Saran............................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketuntasan belajar merupakan pencapaian taraf penguasaan minimal yang
telah ditetapkan guru dalam tujuan pembelajaran pada suatu mata pelajaran.
Tuntas atau tidaknya penilaian hasil belajar ditentukan oleh standar ukuran
pencapaian nilai minimal yang harus dicapai oleh peserta didik. Ukuran
pencapaian nilai minimal ini lebih dikenal dengan sebutan kriteria ketuntasan
minimal (KKM)

Namun, dalam penerapannya tidak jarang ditemui KKM yang ditetapkan


belum memenuhi ketentuan penyusunan dan penerapannya baik kurang tepat
maupun kurang berpedoman pada ketentuan yang ada. Dengan demikian proses
serta hasil belajar dan membelajarkan di sekolah tidak mencapai mutu yang sudah
ditetapkan. Oleh karena itu, diperlukan panduan yang dapat memberikan
informasi tentang penetapan kriteria ketuntasan minimal yag dilaksanakan oleh
satuan pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM)?
2. Apa saja fungsi KKM pada pembelajaran Akidah akhlak?
3. Bagaimana menetapkan KKM Akidah akhlak?
4. Bagaimana prinsip penetapan KKM Akidah akhlak?
5. Apa saja rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam merumuskn KKM
Akidah akhlak?
6. Bagaimana mekanisme penetapan KKM Akidah Akhlak?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari KKM
2. Untuk mengetahuhi fungsi KKM pada pembelajaran Akidah Akhlak

1
3. Untuk memahami penetapan KKM Akidah akhlak
4. Untuk mengetahui prinsip penetapan KKM Akidah akhlak
5. Untuk memahami rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam merumuskan
KKM Akidah Akhlak.
6. Untuk mengetahui mekanisme penetapan KKM Akidah Akhlak

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengetian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


Standar ketuntasan belajar minimal (SKBM) atau sekarang yang lebih
dikenal dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu nilai minimal yang
harus dicapai seorang siswa agar dapat dinyatakan tuntas dari mata pelajaran
tertentu.1 KKM belajar adalah tingkat pencapaian standar kompetensi dan
kompetensi dasar mata pelajaran oleh siswa per mata pelajaran.2
Menurut pengamat pendidikan, Ir. Putu Rumawan mengatakan bahwa
dalam peningkatan kualitas pendidikan peserta didik wajib memenuhi kompetensi
dasar agar bisa melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Jika kompetensi dasar atau
standar kompetensi tidak terpenuhi, peserta didik harus rela mengulang
kompetensi dasar agar bisa terpenuhi. KKM memiliki tujuan yaitu untuk
meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan yang dapat dimanfaatkan sebagai
acuan guru dalam kegiatan belajar mengajar.3
Menentukan KKM pada setiap mata pelajaran merupakan langkah awal
pelaksanaan hasil belajar sebagai bagian dari langkah pengembangan kurikulum
tingkat satuan pendidikan. Dalam menetapkan KKM guru harus menganalisis dan
memperhatikan mekanisme, dengan mempertimbangkan kemampuan rata-rata
peserta didik. Termasuk pada kegiatan belajar mengajar KKM akan memberikan
1
Nur Sholihah, “Implementasi Program Remidial Teaching dalam Mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) Peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Jenderal Sudirman Kota Malang” (Malang, UIN
Malang, 2008). 71
2
M Khairudin dan dkk, KTSP Konsep dan Implementasinya di Madrash (Jogjakarta: Pilar Media,
2007). 188
3
Afifah, “Pengaruh Ketepatan Perhitungan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada Pelajaran
Pendidikan Agama Islam terhadap Keberhasilan Belajar Siswa di MI Miftahul Ulum Sooko
Wringinanom Gresik,” Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam 2, no. 2 (2020). 65

3
petunjuk penting bagi para pendidik di tingkat satuan pendidikan untuk
merumuskan langkah-langkah yang realistik dan terukur.4
KKM harus ditetapkan pada awal tahun pelajaran oleh satuan pendidikan
atau beberap satua pendidikan yang memiliki karakteristik hampir sama.
Pertimbangan dari pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi
pertimbangan utama dalam menentukan KKM.5
KKM juga menjadi acuan bersama guru, peserta didik, dan orang tua.
Kriteria ketuntasan minimal harus dicantumkan pada laporan hasil belajar (LBH)
yang digunakan sebagai acuan dalam menanggapi hasil belajar peserta didik.

B. Fungsi KKM pada Pembelajaran Akidah Akhlak


Dalam kriteria ketuntasan minimal dalam pembelajaran, terdapat beberapa
fungsi, antara lain:
1. Menjadi acuan pendidik dalam menilai kompetensi siswa sesuai kompetensi
dasar yang diikuti, karena setiap kompetensi dasar dapat diketahui
ketercapaiannya berdasarkan KKM. Dan dapat dijadikan sebagai bagaian dalam
melakukan evaluasi pembelajaran di sekolah.
2. Menjadi acuan pesserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata
pelajaran. Karena peserta didik diharapkan dapat mempersiapkan diri dalam
mengikuti penilaian mata pelajaran agar nilai dapt melebihi batas minimal
KKM.
3. Sebagai target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata
pelajaran. Karena KKM merupakan salah satu tolak ukur kinerja satuan
pendidikan dalam menyelenggarakan program pendidikan.

4
Direktorat Pendidikan Agama Islam dan Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam, “Modul
Pengembangan Profesionalisme Guru: Materi Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Agama islam
(GPAI),” LPTK Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2012.
5
Yendarman, “Peningkatan Kemampuan Menetpkan KKM dengan Diskusi Kelompok Kecil bagi
Guru Matemtika SMKn 1, SMKN 4, SMK PGRI 2 Kota Jambi,” Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi 16, no. 3 (2016). 123

4
4. Sebagai kontrak pedagogik antara guru dengan peserta didik dan juga antara
satuan pendidikan dengan masyarakat. Karena guru melakukan upaya
pencapaian KKM dengan memaksimalkan prosespembelajaran dan penilaian.
Siswa melakukan upaya pencapaian KKM dengan produktif dalam kegiatan
belajar ,engajar. Orang tua membantu memberi dukungan dan motivasi bagi
anaknya. Dan pimpinan satuan pendidikan berupaya memaksimalkan
pemenuhan kebutuhan untuk mendukung terlaksananya proses pembelajaran.
5. Sebagai salah stu komponen dalam evaluasi pembelajaran. Karena hasil
program atau evaluasi pembelajaran dilihat dari keberhasilan pencapaian KKM
sebagai tolak ukur.6

C. Penetapan KKM Akidah Akhlak


Prinsip penilaian salah satunya yaitu menggunakan kriteria maksudnya
ialah kelulusan siswa menggunakan kriteria tertentu. Di dalam Permendikbud RI
No.23 Tahun 2016 yang berisi tentang Standart Penilaian Pendidikan Pasal 1
ayat 6 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM adalah sebuah kriteria
ketuntasan belajar yang ditetapkan suatu pendidikan dan mengacu pada standart
kompetensi kelulusan dengan mempertimbangkan kakarakteristik siswa dan
satuan pendidikan.
Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang dapat
dilakukan melalui metode kualitatif yaitu dilakukan dengan professional
judgement oleh pendidik dengan mempertimbangkan kemampuan akademik dan
pengalaman pendidik mengajar mata pelajaran di sekolahnya. Dan melalui
metode kuantitatif yaitu dilakukan dengan rentang angka yang disepakati sesuai
dengan penetapan kriteria yang ditentukan.
Adapun penetapan nilai KKM-nya dilakukan melalui analisis ketuntasan
belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya
6
Direktorat Pendidikan Agama Islam dan Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam, “Modul
Pengembangan Profesionalisme Guru: Materi Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Agama islam
(GPAI).”

5
dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar
dan standar kompetensi. Indikator sebagai acuan atau rujukan bagi pendidik
untuk membuat soal – soal ulangan, baik ulangan harian, ujian tengah semester,
dan ujian akhir semester. Dalam soal ulangan ataupun tugas tersebut harus bisa
mencerminkan atau menampilkan pencapaian indikator yang mernjadi rujukan.
Kriteria ketuntasan dinyatakan dengan angka maksimal 100 dan idealnya
75 – 100 tergantung dengan persentasi tingkat pencapaian kompetensi. Penetapan
KKM di pertimbangkan melalui MGMP (Musyawaroh Guru Mata Pelajran).
Biasanya kriteria ketuntasan minimal tercantum dalam LHB (Laporan Hasil
Belajar).7

D. Prinsip Penetapan KKM Akidah Akhlak


Dalam Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ada beberapa
ketentuan sebagai berikut :
1. Dilakukan melalui analisis minimal ketuntasan belajar di setiap indikator
dengan mengedepankan kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa.
2. KKM setiap KD berasal dari rata-rata dari indikator yang terdapat dalam KD
tersebut.
3. Standart inti bersala dari rata – rata KKM kompetensi dasar yang ada dalam
kompetensi inti
4. KKM mata pelajaran bersal dari rata – rata dari semua KKM kompetensi inti
yang ada dalam tahun pembelajaran atau satu semester.
5. Soal – soal ulangan (Ulangan harian, Ulangan Tengah Semester, dan Ulangan
Akhir Semester) beracuan pada indikator.
6. Tiap –tiap kompetensi dasar dan indikator memiliki minimal nilai ketuntasan
yang berbeda-beda.8
7
Eko Hariyanto, Pengajaran Remedial dalam Pendidikan Jasmani (Banjarmasin: Lambung
Mangkurat University Press, 2020). 110- 112
8
Dian Mayasari, Program Perencanaan Pembelajaran Matematika (Yogyakarta: CV Budi Utama,
2020). 23

6
E. Rambu – Rambu Penetapan KKM Akidah Akhlak
Penetapan KKM dilakukan oleh guru melalui diskusi antar guru yang
beradah di sekolah atau juga bisa diskusi dengan sekolah lain yang ada dalam
forum KKG/MGMP.9 Berikut rambu – rambu penetapan KKM :
1. Kriteria Ketuntasan Minimal atau yang disebut dengan KKM adalah tingkat
pencapaian KD (Kompetensi Dasar) siswa dalam suatu mata pelajaran.
2. Nilai KKM menggunakan bentuk bilangan bulat 1 – 100.
3. Nilai maksimal ketuntasan belajar adalah 100.
4. KKM dibuat dan ditetapkan di awal tahun pembelajaran.
5. Di tetapkan oleh forum MGMP.
6. Pembuatan dan penetapan KKM dilakukan melalui proses analisis ketutntasan
belajar minimum dari tiap –tiap KD (Kompetensi Dasar).
7. KKM setiap KD dilakukan melalui proses analisis indikator dari tiap – tiap KD
yang terkait.
8. Nilai KKM tiap – tiap KD berasal dari rata – rata nilai tiap indikator.10
Berikut rambu – rambu penetapan KKM menurut Sunarti dan Rahmawati
(2014:202) :
1. Di tetapkan di awal tahun pembelajaran.
2. Di tetapkan oleh forum MGMP.
3. Nilai KKM menggunakan bentuk bilangan bulat 0 – 100.
4. Nilai maksimal ketuntasan belajar adalah 100.
5. Sekolah harus menetapkan KKM dibawah nilai maksimal ketuntasan belajar
6. Nilai KKM harus tertulis didalam rapot (Laporan Hasil Belajar peserta didik).11

F. Mekanisme penetapan KKM Akidah Akhlak

9
Hariyanto, Pengajaran Remedial dalam Pendidikan Jasmani. 114
10
Mayasari, Program Perencanaan Pembelajaran Matematika. 21 - 22
11
Hariyanto, Pengajaran Remedial dalam Pendidikan Jasmani.

7
Berdasarkan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor
5161 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah
Ibtidaiyah, KKM ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar
kompetensi lulusan (SKL) dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik,
mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan
Selanjutnya dalam penetapan KKM, terdapat tiga aspek yang harus
dipenuhi yaitu:
1. Aspek kompleksitas materi/kompetensi yaitu memperhatikan kompleksitas KD
dengan mencermati kata kerja yang terdapat pada KD tersebut berdasarkan data
empiris dari pengalaman guru dalam mengajarkan Kd tersebut pada waktu
sebelumnya. Semakin tinggi komleksitas materi/kompetensi maka semakin
rendah nilai KKM-nya.
2. Aspek daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru, kesesuaian
latar belakang guru, dengan mata pelajaran yang diampu, kompetensi guru,
rasio jumlah peserta didik dalam satu kelas, sarana dan prasarana pembelajaran,
dukungan dana dan kebijakan madrasah.semakin tinggi aspek daya dukung,
semakin tinggi nilai KKM-nya.
3. Aspek intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat
diidentifikasi berdasarkan hasil ujian pada jenjang pendidikan sebelumnya,
hasil tes awal yang dilakukan oleh madrasah atau hasil nilai rapor sebelumnya.
Semakin tinggi nilai intake, semakin tinggi pula nilai KKM-nya.
Secara teknis prosedur penentuan KKM pada satuan pendidikan sebagai
berikut:
1. Menetapkan KKM per-KD
2. Menetapkan KKM mata pelajaran
3. Menetapkan KKM tingkatan kelas pada satuan pendidikan.
Untuk memudahkan satuan pendidikan dalam menentukan KKM mata
pelajaran, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran.
Berikut terdapat dua macam skala penilaian:

8
1. Menggunakan Nilai

Aspek yang dinalisis Kriteria dan Skala Penilaian


Kompleksitas Tinggi Sedang Rendah
< 60 61 - 80 81 - 100
Guru dan daya dukung Tinggi Sedang Rendah
81 - 100 61 - 80 <60
Intake peserta didik Tinggi Sedang Rendah
81 - 100 61 - 80 <60

2. Menggunakan poin/skor

Aspek yang dinalisis Kriteria dan Skala Penilaian


Kompleksitas Tinggi Sedang Rendah
1 2 3
Guru dan daya dukung Tinggi Sedang Rendah
3 2 1
Intake peserta didik Tinggi Sedang Rendah
3 2 1

Berikut rumus menentukan KKM KD, mata pelajaran, dan tingkatan kelas pada
satuan pendidikan:

1. Rumus menentukan KKM setiap KD:

KKM KD = Jumlah skor setiap aspek


Jumlah aspek
a. Contoh penentuan KKM pilihan pertama
Misalkan aspek kompleksitas mendapat skor 75

9
Aspek daya dukung mendapat skor 80
Aspek intake mendapat skor 70
Jika bobot setiap aspek sama, nilai KKM untuk mata pelajaran tersebut

KKM = 75 + 80 + 70 = 225 = 75
3 3
b. Contoh penentuan KKM pilihan kedua
Jika KD memiliki kriteria kompleksitas tinggi, guru dan daya dukung
tinggi, serta intake peserta didik sedang, maka nilai KKM-nya adalah:

KKM per KD = 1 + 3 + 2 x 100 = 66,7


9
2. Rumus menentukan KKM setiap mata pelajaran:

KKM mata pelajaran = Jumlah KKM per KD


Jumlah KD

3. Rumus menentukan KKM setiap tingkatan kelas pada satuan pendidikan:

KKM Tingkatan kelas = Jumlah KKM per mata pelajaran


Jumlah mata pelajaran pada Tingkatan kelas

Diharapkan semakin tinggi tingkatan kelas, maka semakin tinggi pula KKM-
nya, terutama aspek intake karena telah mendapatkan perlakuan di kelas
bawahnya, misalnya KKM kelas VI lebih tinggi dari kelas V, KKM kelas V lebih
tinggi darikelas IV dan seterusnya.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan dalam makalah ini bahwa kriteria ketuntasan
minimal adalah nilai minimal yang harus dicapai seorang siswa agar dapat
dinyatakan tuntas dari mata pelajaran tertentu. Dengan tujuan untuk

11
meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan yang dapat dimanfaatkan sebagai
acuan guru dalam kegiatan belajar mengajar.
KKM pada pembelajaran akidah akhlak memiliki fungsi salah satunya
yaitu Menjadi acuan pendidik dalam menilai kompetensi siswa sesuai
kompetensi dasar yang diikuti, karena setiap kompetensi dasar dapat diketahui
ketercapaiannya berdasarkan KKM. Dan dapat dijadikan sebagai bagaian dalam
melakukan evaluasi pembelajaran di sekolah.
Dalam penetapan KKM terdapat rambu – rambu yang harus diperhatikan
serta landasan dan mekanisme dalam menetapkan kriteria ketuntasan minimal
pembelajaran akidah akhlak

B. Saran
Kami membuat makalah ini untuk membantu pembelajaran agar lebih
memahami tentang Kriteria Ketuntasan Minimal Akidah Akhlak MI. Diharapkan
pembaca dapat mencari referensi dari buku lain dan mencoba menyusun
beberapa makalah agar lebih luas wawasannya tentang Kriteria Ketuntasan
Minimal Akidah Akhlak MI.

DAFTAR PUSTAKA

Afifah. “Pengaruh Ketepatan Perhitungan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada


Pelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap Keberhasilan Belajar Siswa di
MI Miftahul Ulum Sooko Wringinanom Gresik.” Jurnal Ilmiah Pendidikan
Agama Islam 2, no. 2 (2020).

12
Direktorat Pendidikan Agama Islam, dan Direktorat Jenderal Pendidikan Agama
Islam. “Modul Pengembangan Profesionalisme Guru: Materi Peningkatan
Kompetensi Guru Pendidikan Agama islam (GPAI).” LPTK Fakultas
Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2012.

Hariyanto, Eko. Pengajaran Remedial dalam Pendidikan Jasmani. Banjarmasin:


Lambung Mangkurat University Press, 2020.

Khairudin, M, dan dkk. KTSP Konsep dan Implementasinya di Madrash. Jogjakarta:


Pilar Media, 2007.

Mayasari, Dian. Program Perencanaan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: CV


Budi Utama, 2020.

Sholihah, Nur. “Implementasi Program Remidial Teaching dalam Mencapai Kriteria


Ketuntasan Minimal (KKM) Peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Jenderal
Sudirman Kota Malang.” UIN Malang, 2008.

Yendarman. “Peningkatan Kemampuan Menetpkan KKM dengan Diskusi Kelompok


Kecil bagi Guru Matemtika SMKn 1, SMKN 4, SMK PGRI 2 Kota Jambi.”
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi 16, no. 3 (2016).

13
14

Anda mungkin juga menyukai