Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Khusus Pembelajaran
Bahasa Arab (MPBA 2)
Dosen Pengampu :
FAKULTAS TARBIYAH
2021
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah- Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga
dan sahabat – sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam.
Kemudian dari pada itu, kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak yang
membantu terhadap usaha kami, mengingat hal itu dengan segala hormat kami sampaikan
rasa terima kasih yang sedalam – dalamnya kepada :
1. Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri DR. H. Nur Chamid .MM.
2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan
makalah ini H. Ahmad Rifa’i, M.Pd
3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian
makalah.
Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat berdo’a dan
memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal sholeh di
mata Allah SWT . Aamiin.
Dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak kekurangan dan
kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan kritikan positif, sehingga dapat diperbaiki
seperlunya.
Sabilisa, Ayuny
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pengajaran bahasa Arab atau bahasa asing lainnya yang sering menjadi
sorotan dan bahan pembicaraan adalah dari segi metode, sukses atau tidaknya suatu
program pengajaran khususnya bahasa sering kali dinilai dari segi metode yang
digunakan, sebab metodelah yang menentukan isi dan cara mengajarkan bahasa.
Tidak mengherankan kalau di bidang pengajaran sering terjadi perubahan-perubahan
dari metode A ke metode B, kemudian kembali lagi ke metode A. Hal ini dapat terjadi
karena di bidang pengajaran bahasa terdapat berbagai macam metode pengajaran dan
di antara metode pengajaran bahasa Arab yang ada, tidak ada satupun yang paling
baik untuk bermacam-macam tujuan pengajaran bahasa Arab, sebab semua metode itu
masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tetapi bila kita dapat memilih
dan menggunakannya dengan tepat yaitu sesuai dengan tujuan, materi, kemampuan
siswa, kemampuan guru maupun keadaan waktu serta peralatan atau media
pengajaran yang memadai, maka dapat tercapai apa yang diharapkan dalam proses
belajar mengajar.
Salah satu metode pengajaran yang dapat digunakan dalam pengajaran bahasa
Arab adalah metode pembelajaran eklektik (thariqah al-intiqaiyyah) yaitu suatu
metode pembelajaran yang lebih banyak ditekan kan pada kemahiran mendengar
(istima’), berbicara (kalam), menulis (kitabah), dan membaca (qiraah). Dalam
makalah ini kami akan membahas metode eklektik baik dari segi latar belakang,
tujuan, proses pembelajaran dan kelebihan juga kekurangannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa latar belakang dan pengertian Metode Pembelajaran Eklektik ?
2. Apa tujuan dari Metode Pembelajaran Eklektik ?
3. Bagaimana implementasi dari Metode Pembelajaran Eklektik ?
4. Apa saja kelemahan dan kelebihan dari Metode Pembelajaran Eklektik ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui latar belakang dan pengertian Metode Pembelajaran
Eklektik
2. Untuk mengetahui tujuan Metode Pembelajaran Eklektik
3. Untuk memahami implementasi dari Metode Pembelajaran Eklektik
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Metode Pembelajaran Eklektik
BAB II
PEMBAHASAN
1
Radliyah Zaenuddin, Metodologi dan Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab (Yogyakarta: Pustaka
Rihlah Group, 2005). hal 43.
2
Putri Hardiyanti, Metode Pembelajaran Elektik (Padang: Nayla Amirah, 2014). hal. 207-208.
d) Metode ini tidak sesuai bagi orang yang ingin memahami ilmu - ilmu bahasa
secara mendalam. Bahasa yang digunakan pada metode lebih terkhusus, tidak
terangkum, tidak tersusun.
Metode eklektik dalam pembelajaran bahasa asing tidak terpaku pada satu
metode, namun menjadikan beberapa metode untuk memberikan manfaat yang lebih.
Selain yang telah dipaparkan di atas, dijelaskan pula beberapa hal yang mendasari
munculnya metode pembelajaran eklektik, diantaranya:
a) Semua metode tidak ada yang ideal dikarenakan masing-masing mempunyai
kelebihan dan kekurangan, dan masih berhubungan satu sama lain.
b) Suatu metode memiliki kelebihan yang bertujuan untuk mengefektifkan dan
mengoptimalkan proses pembelajaran.
c) Munculnya metode baru sebagai pelengkap dan penyempurnaan dari
metodemetode sebelumnya.
d) Dalam satu metode tidak ada yang diterapkan untuk semua tujuan
pembelajaran.
e) Seorang guru dapat memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan dalam
proses pembelajaran.
f) Dalam suatu pengajaran, yang terpenting adalah memenuhi kebutuhan pelajar
bukan memenuhi suatu metode yang digunakan
Mahmud Kamil Al-Naqoh (1985 : 107) mengemukakan, paling tidak ada dua model
metode eklektik, yaitu intensif-oral-scientific method dan metode fungsional.
a) Intensif-oral-scientific method (ath-thariqoh asy-syafawiyah al mukatsafah)
Metode ini diberikan kepada siswa yang belajar bahasa secara intensif dengan
durasi sekitar 8 jam per hari. Metode ini biasanya dibimbing oleh instruktur dari
penutur asli agar sejak dini siswa terbiasa mendengar pengucapan yang benar untuk
kemudian diikuti dan bahkan dihafal, sehingga mereka terbiasa mrngucapkan bahasa
yang dipelajarinya dengan pengucapan yang benar sesuai yang dicontohkan penutur
asli. Metode ini juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih membaca
setelah kurang lebih 3 bulan mereka belajar bahasa lisan.
Terkadang, ada guru yang merasa kesulitan untuk memilih metode yang cocok
untuk digunakan dalam mengajar. Kalau hal ini terjadi, maka langkah pertama yang
harus dilakukan guru adalah mengecek kembali dan menganalisis dengan cermat
tujuan dari pembelajaran bahasa yang akan dilakukannya. Dalam pandangan modern,
fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi, baik secara lisan maupun
tulisan. Oleh karena itu tujuan pembelajaran bahasa asing adalah meningkatkan
kemampuan siswa untuk memahami dan menggunakan bahasa asing yang
dipelajarinya secara fungsional. Atas dasar ini muncullah metode fungsional, yaitu
metode yang berupaya menghimpun berbagai kelebihan dari beberapa metode yang
ada dan meramunya sedemikian rupa untuk melatih siswa agar dapat menggunakan
bahasa secara fungsional.
Untuk penguasaan aspek lisan, para ahli bersepakat bahwa kecakapan tersebut
bisa dicapai melalui penggunaan metode langsung. Bahkan beberapa eksperimen
menunjukkan bahwa kecakapan membaca pun bisa dilakuka pada tahap lebih lanjut
dari metode ini. Oleh karena itu, pada tahap-tahap awal penggunaan metode
fungsional, hendaklah guru memulai pelajaran aspek berbicara dengan melatih siswa
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan komunikatif sederhana dengan menggunakan
bahasa yang dipelajari.
4
Raswan. Pengaruh Metode Pembelajaran Eklektik Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa. Arabiyat:
Jurnal Pendidikan Bahasa Arab. Vol. 5 No. 1 Tahun 2018: 129–130.
yang bergaris bawah dan alasannya (setelah siswa paham dan
menguasai materi yang dipelajari tersebut), Tugas wajib.
Perancangan yang disusun berdasarkan konsep di atas, akan memberikan
dampak yang sangat signifikan dalam tumbuh kembang peserta didik dalam
membangun konsep dan menuangkannya dalam proses pembelajaran bahasa Arab
yang mempertimbangkan penggunaan metode eklektik. Penggunaan metode yang
tepat sesuai dengan arahan yang tepat pula, maka akan memberikan dan membentuk
pola yang tepat pula untuk keberhasilan pembelajaran.
Menggunakan metode eklektik dalam pembelajaran bahasa asing, terutama
bahasa Arab yaitu memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki metode tersebut
untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalamnya. Misalkan
seorang guru ingin melatih kemampuan siswa-siswa untuk memahami teks bacaan
beserta gramatika yang terkandung di dalamnya, juga melatih kecakapan siswa dalam
berbicara bahasa Arab, maka guru tersebut dapat menggunakan metode eklektik
(gabungan) yang terdiri dari metode qawa’id wa at tarjamah, metode qira’ah, drill,
dan diselingkan juga dengan metode mubasyarah (langsung) untuk melatih berbicara
secara langsung.
Berikut langkah-langkah pembelajaran dengan metode fungsional antara lain sebagai
berikut:
a) Guru menyampaikan kosa kata baru dalam kalimat sempurna yang
disampaikan secara lisan, dengan menggunaka
media visual atau audio, atau audio-visual sekaligus, atau peragaan dan lain
sebagainya. Pada tahap ini, siswa mulai fokus mendengarkan kalimat yang
asing bagi mereka dengan menggunakan indra pendengaran.
b) Guru mengulangi penyampaian kalimat tadi dengan pelafalan yang benar
(sebagai model untuk ditirukan). Pada tahap ini guru harus berupaya agar
siswanya benar-benar memahami konteks kalimat yang diajarkannya (melalui
bantuan medi), lalu melatih pengucapannya baik secara bersama-sama
maupun secara individu.
c) Guru menuliskan kalimat yang diucapkan tadi di papan tulis, agar siswa dapat
melihat bentuk tulisannya dan membacanya dalam hati melalui
penglihatannya.
d) Guru mengulangi pengucapan kalimat dan mulai menyampaikan beberapa
pertanyaan sederhana seputar kalimat yang diajarkan, diawali dengan
pertanyaan yang paling mudah, untuk mengecek tingkat pemahaman siswa.
Kalau ada siswa yang belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang disampaikan, menurut ukuran metode ini, guru dianggap belum berhasil
menyampaikan pelajaran. Oleh karena itu, ia harus mengulanginya. Kalau
guru sudah merasa yakin bahwa semua siswanya dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang disampaikan dengan pelafalan yang benar, baru bisa
melangkah ke bagian berikutnya. Tahap ini, mungkin menghabiskan 20 menit
atau lebih. Setelah itu, guru meminta siswa untuk membuka dan membaca
materi yang sudah disampaikan secara lisan.
5. Kelebihan dan kekurangan Metode Pembelajaran Eklektik (Thariqah
Intiqaiyyah)
Di bawah ini adalah paparan secara terperinci mengenai kelebihan dan kekurangan
metode pembelajaran eklektik, di antara lain sebagai berikut5 :
a) Kelebihan Metode Pembelajaran Eklektik
1) Metode ini merupakan metode pelengkap dari metode-metode
sebelumnya.
2) Pembelajaran lebih efektif, menarik dan bervariasi.
3) Metode ini mengembangkan keaktifan, keefektifan dan keterampilan
pelajar dalam belajar, dan membuatnya lebih mudah berinteraksi
dengan yang lainnya dan tidak cepat bosan.
4) Kemampuan para pelajar dalam menggunakan bahasa asing dipandang
lebih merata dan maksimal.
5) Guru lebih bersemangat dan energik dalam proses pembelajaran.
6) Penyampaian materi-materi yang diajarkan lebih efektif, dan suasana
belajar mengajar di kelas lebih aktif dan kondusif.
b) Kekurangan Metode Pembelajaran Eklektik
1) Terbatasnya waktu yang digunakan dalam penerapan metode ini.
Dikarenakan metode ini masih membutuhkan waktu yang relatif lama
daripada metode-metode lainnya, serta terkendala dengan waktu
5
Radliyah Zaenuddin, Metodologi dan Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab (Yogyakarta: Pustaka
Rihlah Group, 2005). Hlm. 44.
pembelajaran bahasa Arab yang relatif sangat terbatas, terkecuali
sekolahsekolah tertentu.
2) Metode ini membutuhkan guru yang cerdas, terampil dan dinamis
dalam berbagai bentuk pengajaran. Tidak semua guru sanggup untuk
melakukan serangkaian kegiatan yang begitu banyak dan bervariasi.
3) Lebih menuntut adanya guru yang serba bisa dan energik.
Dikhawatirkan dalam menggunakan metode ini, terdapat kegiatan
pembelajaran yang begitu banyak yang akan membuat siswa kejenuhan dalam belajar.
Kelebihan dan kekurangan sebagaimana dijelaskan di atas memberikan informasi
kepada pengajar untuk mempertimbangkan pada materi atau bagian apa metode itu
secara tepat dipergunakan dan dalam keadaan apa perlu disiapkan untuk
melakukannya.
BAB III
PENUTUP
Metode Eklektik ini bisa disebut juga dengan metode gabungan dan metode
fungsional dalam bahasa Indonesia. Sedangkan dalam bahasa Arab metode ini
dinamakan thariqah intiqaiyyah, thariqah mukhtarah, thariqah mudzawijah dan thariqah
taulifiyah. Metode ini lahir sebagai sebuah bentuk usaha penggabungan dari metode yang
sudah lahir terdahulu, kemudian metode ini tidak dikembangkan berdasarkan teori linguistik
dan psikologi tertentu melainkan berdasarkan asumsi. Metode ini memiliki tujuan yang ingin
dicapai yaitu tujuan dari beberapa metode yang dipilih dan digabungkannya, sehingga
keterampilan bahasa bisa teramu semua pada metode ini.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode ini sebenarnya kita dapat mengetahui
kekurangan dan kelebihan dari suatu metode itu setelah di implementasikan, karena tidak ada
tolok ukur yang mutlak untuk di katakan metode ini mempunyai sisi kelebihan dan
kekurangan. Namun kami menemukan dari sumber lain bisa dikatakan metode ini menjadi
seadanya jika guru itu menggunakan dengan sistem “semua guru” dan bisa dikatakan metode
ini menjadi ideal jika guru tersebut menguasai semua metode dan dapat mengambil secara
tepat segi-segi kekuatan dari setiap metode dan menyesuaikan dengan kebutuhan program
pengajaran yang ditanganinya.
DAFTAR PUSAKA