Anda di halaman 1dari 17

KURIKILUM PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF HADITS

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah: Hadits II

Dosen: Pepep Saepudin Anshori M.Pd.

Oleh:

Kelompok 6

Defika Risty Novia PAI/ 4 A 021.011.0007

Reihan Aldi Hidayat PAI/ 4 A 021.011.0136

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) BANDUNG

2023
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana dengan rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul :

“KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF HADITS” Adapun makalah


ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok dan agar berguna bagi siapapun
kedepannya.

Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas semua yang telah


diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung selama penyusunan makalah ini.
secara khusus rasa terimakasih tersebut kami sampaikan kepada Bapak Pepep Saepudin
Ansori, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Hadits II.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, baik dari segi materi maupun
penyajian. Untuk itu saran dan kritik yang dapat membuat makalah ini lebih sempurna sangat
diharapkan oleh penulis.

Mudah mudahan Allah SWT memberikan limpahan rahmat serta hidayah-Nya dan
menjadikan karya tulis yang bermanfaat bagi semua kedepannya.

Bandung, Maret 2023

Penulis

ii
ABSTRAK

Hadits sebagai sumber ajaran islam yang kedua setelah al-Quran , merupakan sarana
fungsionalis untuk menggali konsep kurikulum Pendidikan islam. Kurikulum merupaka salah
satu komponen yang sangat menentukan dalam sistem Pendidikan, karena kurikulum
merupakan alat untuk mencapai tujuan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan
Pendidikan pada semua jenjang tingkat Pendidikan. Kurikulum yang baik dan relevan dalam
rangka mencapai tujuan Pendidikan islam adalah yang bersifat integral dan komprehensif
serta menjadikan al-Quran dan Hadits sebagai sumber utama dalam penyusunannya. Oleh
karenanya penyelenggaraan sebuah Pendidikan memerlukan sebuah konsep yang berfungsi
sebagai indera yang selalu mampu dirubah sinkron menggunakan perkembangan zaman.

Kata Kunci : Kurikulum, Pendidikan Islam, Perspektif Hadits.

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
ABSTRAK...........................................................................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iv
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan Makalah......................................................................................................................2
D. Metode Penelitian....................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Pengertian Kurikulum Pendidikan........................................................................................3
B. Hadits-Hadits yang Berkaitan dengan Kurikulum Pendidikan...........................................4
C. Materi Kurikulum Perspektif Hadits.....................................................................................7
D. Fungsi Kurikulum Pendidikan dalam Perspektif Hadits.....................................................8
E. Tujuan Kurikulum Pendidikan............................................................................................10
BAB III...............................................................................................................................................12
PENUTUPAN....................................................................................................................................12
A. Kesimpulan............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................13

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan persoalan yang kompleks, menyangkut semua


komponen yang terkandung di dalamnya. Pendidikan Islam adalah pendidikan yang
berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah selain mempunyai tujuan keilmuan,
Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan menjadikan manusia sebagai khalifah yang
dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka
diperlukan adanya suatu program yang terencana yang dapat mengantar proses
pendidikan sampai pada tujuan yang diinginkan. Proses belajar mengajar,
pelaksanaannya, sampai penilaian, dalam pendidikan lebih dikenal dengan istilah
kurikulum pendidikan.
Satu hal yang paling penting dalam masalah pendidikan formal adalah
pengaturan kurikulum. Karena kurikulumlah yang dijadikan sebagai acuan bagi
berjalannya proses pendidikan. Bahkan termasuk sebagai acuan bagi evaluasi berhasil
atau tidaknya proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru atau
sekolah. Kurikulum pendidikan Islam tidak terbatas mempelajari mata pelajaran
pengetahuan agama Islam saja sebagaimana kefahaman kebanyakan masyarakat.
Tetapi pendidikan Islam itu sebenarnya mempunyai jangkauan yang lebih luas
meliputi semua cabang ilmu pengetahuan yang dibenarkan oleh agama Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian kurikulum Pendidikan?
2. Hadits-hadits mana saja yang berkaitan dengan kurikulum Pendidikan?
3. Apa saja materi kurikulum dalam perspektif hadits?
4. Apa saja fungsi kurikulum Pendidikan dalam perspektif hadits?
5. Apa saja tujuan kurikulum Pendidikan?

1
C. Tujuan Makalah
1. Untuk memahami pengertian kurikulum Pendidikan.
2. Untuk mengetahui hadits-hadits yang berkaitan dengan kurikulum Pendidikan.
3. Untuk mengetahui materi kurikulum dalam perspektif hadits.
4. Untuk mengetahui fungsi kurikulum pendididkan dalam perspektif hadits.
5. Untuk mengetahui tujuan kurikulum Pendidikan.

D. Metode Penelitian
Penelitian ini peneliti menggunakan penelitian jenis deskriptif kualitatif
dengan library research, yankni bersifat statement atau pernyataan. Oleh karena itu,
penelitian ini merupakan tela’ah atau kajian Pustaka yang merupakan data verbal, hal
ini peneliti lakukan dengan cara menuliskan, mengedit, mengklasifikasikan dan
mengkajinya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum Pendidikan


Secara etimologi kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu Curir yang
berarti pelari dan curere yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum
berasal dari dunia olahraga pada zaman Romawi Kuno di Yunani yang mengandung
pengertian yaitu suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start
sampai finish. Dalam bahasa Arab, kata kurikulum bisa diungkapkan dengan manhaj
yang berati jalan yang terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang
kehidupan. Sementara arti manhaj atau kurikulum dalam pendidikan Islam
sebagaimana yang terdapat dalam kamus adalah seperangkat perencanaan dan
media yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam perwujudkan
tujuan-tujuan pendidikan. Dalam UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, dalam pasal 1 ayat 19 dinyatakan bahwa yang dimaksud
dengan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Pengertian kurikulum ditinjau dari segi terminologi banyak ditemukan oleh
para ahli antara lain :
1. Hilda Taba sebagaimana dikutip Wina Sanjaya mengatakan bahwa kurikulum
ialah “a plan for learning ”yaitu sesuatu yang direncanakan untuk pelajaran anak.
2. Kurikulum menurut Saylor J. Gallen & Wiliam N. Alexander adalah
keseluruhan usaha sekolah untuk memengaruhi belajar baik berlangsung di dalam
kelas, di halaman maupun di luar kelas.
3. Menurut Harold B. Albertycs, kurikulum adalah segala kegiatan baik yang
dilakukan di dalam maupun di luar kelas yang menjadi tanggung jawab sekolah.
4. Kurikulum menurut Edwar A. Krug adalah terdiri atas cara-cara dan usaha-
usaha yang digunakan untuk mencapai tujuan sekolah

3
Berdasarkan pemahaman terhadap berbagai pengertian kurikulum seperti
disebutkan di atas dapat diketahui bahwa kurikulum itu merupakan sesuatu yang
disiapkan dan direncanakan oleh para ahli pendidikan untuk diselesaikan oleh anak
didik melalui penyelenggaraan pendidikan (sekolah) pada waktu tertentu untuk
mencapai tingkat atau ijazah tertentu. Muatan kurikulum sangat tergantung kepada
tujuan pendidikan yang akan dicapai. Semakin ideal tujuan pendidikan, maka
muatan kurikulum akan semakin banyak.

Kurikulum sebagaimana diketahui adalah sekumpulan materi atau pelajaran


yang disiapkan untuk dipelajari oleh peserta didik dalam jenjang atau tingkat
tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, maka kurikulum pendidikan dapat
diartikan sekumpulan bahan ajar atau mata pelajaran berupa sejumlah ilmu
pengetahuan, lingkungan dan seluruh situasi tempat anak didik belajar
(sekolah/madrasah). Dengan pengertian ini bahwa kurikulum pendidikan bukan
hanya sejumlah pengetahuan yang harus diajarkan kepada anak didik, tetapi seluruh
proses dan lingkungan di mana anak didik memperoleh pendidikan dan
pengajaran. Pengetahuan yang diberikan kepada anak didik itu berdasarkan Al Qur’an
dan sunnah Nabi Muhammad SAW.

B. Hadits-Hadits yang Berkaitan dengan Kurikulum Pendidikan

1. Ilmu Agama dan Al-Quran


‫َح َّدثَنَا َح َسنُ بْنُ ُمو َسى َح َّدثَنَا ُزهَ ْي ٌر َأبُو خَ ْيثَ َمةَ ع َْن َع ْب ِد هَّللا ِ ْب ِن ع ُْث َمانَ ب ِْن ُخثَي ٍْم ع َْن َس ِعي ِد ب ِْن‬
‫ض َع يَ َدهُ َعلَى َكتِفِي َأوْ َعلَى َم ْن ِكبِي‬ َ ‫م َو‬sَ َّ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسل‬ َ ِ ‫س َأ َّن َرسُو َل هَّللا‬ ٍ ‫ُجبَي ٍْر َع ِن ا ْب ِن َعبَّا‬
‫ك َس ِعي ٌد ثُ َّم قَا َل اللَّهُ َّم فَقِّ ْههُ فِي الدِّي ِن َو َعلِّ ْمهُ التَّْأ ِوي َل‬
َّ ‫َش‬
‫ إسناده قوي على شرط مسلم‬: ‫تعليق شعيب األرنؤوط‬
Artinya: Dari Ibnu ‘Abbas bahwasanya Rasulullah SAW meletakkan tanggannya
pada punggung Ibnu ‘Abbas atau pundaknya, – perawi Hadis ini, Said ragu-
kemudian Rasulullah SAW berdo’a: Ya Allah berikanlah kepadanya pemahaman
yang mendalam tentang agama dan ajarilah dia takwil (al-Qur’an). (Ahmad ibn
Hanbal Abu Abdullah al-Syiyabaani, tt: 266).

4
Ibnu Katsir telah mengatakan bahwa makna hadis ini menunjukkan kebolehan
mengajari anak-anak untuk membaca al-Qur’an meskipun dalam usia dini, bahkan
adakalanya disunnahkan atau diwajibkan. (Jamaal ‘Abdur Rahman, 2005:392)

Selain itu al-Qur’an sendiri merupakan materi pertama yang harus diajarkan
kepada siswa. Rasulullah SAW telah bersabda:

‫َح َّدثَنَا َح َسنُ بْنُ ُمو َسى َح َّدثَنَا ُزهَ ْي ٌر َأبُو خَ ْيثَ َمةَ ع َْن َع ْب ِد هَّللا ِ ْب ِن ع ُْث َمانَ ب ِْن ُخثَي ٍْم ع َْن َس ِعي ِد ب ِْن‬
‫ض َع يَ َدهُ َعلَى َكتِفِي َأوْ َعلَى َم ْن ِكبِي‬ َ ِ ‫س َأ َّن َرسُو َل هَّللا‬
َ ‫م َو‬sَ َّ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسل‬ ٍ ‫ُجبَي ٍْر َع ِن ا ْب ِن َعبَّا‬
‫ك َس ِعي ٌد ثُ َّم قَا َل اللَّهُ َّم فَقِّ ْههُ فِي الدِّي ِن َو َعلِّ ْمهُ التَّْأ ِوي َل‬
َّ ‫َش‬
‫ إسناده قوي على شرط مسلم‬: ‫تعليق شعيب األرنؤوط‬
Artinya:Telah menceritakan kepada kami hujjaj ibn Minhaal telah menceritakan
syu’bah ia berkata ‘Alqamah ibn mursyid telah mengkhabarkan kepadaku saya
mendengar Said ibn ‘Ubaidah dari ayah Abdurrahman al-silmy dari ‘Usman ra
Nabi SAW telah bersabda: “Yang paling baik di antara kamu adalah orang yang
mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya. (Muhammad bin Ismail Abu
Abdillah al-Bukhari,1987:1919)

2. Sholat
Rasulullah SAW telah bersabda :

‫ أبي حمزة قال أبو داود وهو‬s‫حدثنا مؤمل بن هشام يعني اليشكري ثنا إسماعيل عن سوار‬
‫ قال‬: ‫ عن عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده قال‬s‫سوار بن داود أبو حمزة المزني الصيرفي‬
s‫ بالصالة وهم أبناء سبع سنين واضربوهم‬s‫رسول هللا صلى هللا عليه وسلم “مروا أوالدكم‬
‫ بينهم في المضاجع‬s‫عليها وهم أبناء عشر سنين وفرقوا‬
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muammal ibn Hisyam yaitu al-
Yasykariy telah bercerita Isma’il dari Sawwar Abi Hamzah telah berkata Abu
Dawud dan dia Sawwar ibn Daud Abu Hamzah al-Mazni as-Shirafi dari ‘Umar
ibn Syu’aib dari ayahnya dari neneknya telah berkata: Bersabda rasulullah SAW”
Suruhlah anak-anakmu melaksanakan shalat ketika berumur 7 (tujuh) tahun, dan
pukullah mereka jika tidak mau melaksanakan shalat, dan pisahkan tempat tidur

5
mereka (putra dan putri)”. (H.R. Abu Dawud) (Sulaiman ibn al-Asy’as Abu Daud
al-sajastani al-ajdi, tt:187)
Hadis ini menegaskan bahwa, ketika seorang anak menginjak usia 10 tahun
maka instink yang dimilikinya sedang menuju ke arah perkembangan dan ingin
membuktikan eksistensi dirinya. Oleh karena itu, ia harus diperlakukan secara
hati-hati dengan menyangkal semua penyebab kerusakan dan arah penyimpangan.
Caranya antara lain dengan memisahkan tempat tidur mereka (putra dan putri).
(Jamaal ‘Abd al-Rahman, 2005: 263)

3. Militer, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan


Rasulullah SAW bersabda :

ُ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنه‬ ِ ‫َح َّدثَنَا قُتَ ْيبَةُ بْنُ َس ِعي ٍد َح َّدثَنَا َحاتِ ٌم ع َْن يَ ِزي َد ب ِْن َأبِي ُعبَ ْي ٍد ع َْن َسلَ َمةَ ب ِْن اَأْل ْك َو‬
ِ ‫ع َر‬
‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه‬َ ِ ‫َضلُونَ فَقَا َل َرسُو ُل هَّللا‬ ِ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َعلَى نَفَ ٍر ِم ْن َأ ْسلَ َم يَ ْنت‬
َ ‫قَا َل َم َّر النَّبِ ُّي‬
‫ك َأ َح ُد‬sَ ‫ال فََأ ْم َس‬
َ َ‫َو َسلَّ َم ارْ ُموا بَنِي ِإ ْس َما ِعي َل فَِإ َّن َأبَا ُك ْم َكانَ َرا ِميًا ارْ ُموا َوَأنَا َم َع بَنِي فُاَل ٍن ق‬
ِ ‫ُول هَّللا‬
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َما لَ ُك ْم اَل تَرْ ُمونَ فَقَالُوا يَا َرس‬ َ ِ ‫ل هَّللا‬sُ ‫ْالفَ ِريقَي ِْن بَِأ ْي ِدي ِه ْم فَقَا َل َرسُو‬
‫نَرْ ِمي َوَأ ْنتَ َم َعهُ ْم قَا َل ارْ ُموا َوَأنَا َم َع ُك ْم ُكلِّ ُك ْم‬
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Qutaybah ibn Sa’id, telah bercerita
Hatim dari yazid bin Abi ‘Ubaid dari salamah, telah menceritakan kepada kami
samah ra berkata: Pada suatu hari Rasulullah SAW bersua dengan sekelompok
orang dari Bani Aslam yang sedang berlomba memanah, maka beliau SAW
bersabda: Memanahlah kalian, hai bani Ismail, sebab nenek moyangmu dahulu
(Ibrahim As) adalah seorang pemanah.Panahlah dan saya bersama bani fulan.
Maka salah satu kelompok berhenti. Rasul bersabda: kenapa kamu tidak
memanah, maka mereka berkata: wahai Rasulullah SAW kami memamah tapi
kamu memihak kepada mereka, Rasul pun bersabda: Panahlah dan saya bersama
kalian semuanya (Muhammad bin Ismail Abu Abdillah al-Bukhari, 1987: Kitab
Jihad No. 2684)

Rasulullah SAW bersabda :

6
‫ قال رسول‬:‫حدثنا أحمد بن يونس ثنا ابن أبي ذئب عن نافع بن أبي نافع عن أبي هريرة قال‬
‫ أو نصل‬s‫هللا صلى هللا عليه وسلم ” ال سبق إال في خف أو [ في ] حافر‬.
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ahmad ibn Yunus berbicara kepada
kami Ibn Abi dzi’bi dari naafi’ ibn Abi Naafi’ dari Abi Hurairah ra berkata:
Rasulullah SAW telah bersabda: Tidak ada keunggulan kecuali dalam
menunggang hewan.(Sulaiman ibn al-Asy’as Abu Daud as-syajastani al-Ajdi,
Kitab Jihad no. 2210)

C. Materi Kurikulum Perspektif Hadits


Rasulullah SAW memberikan pedoman isi tentang materi Pendidikan yang
sebenarnya diberikan kepada peserta didik :
1. Pendidikan keimanan bertujuan mengikat anak dengan dasar-dasar iman, rukun
islam dan dasar-dasar syariat. Pendidikan keimanan ini menempatkan hubungan
antara hamba dan khalifahnya menjadi bermakna, perbuatannya bertujuan dari
mulia. Sehingga pada akhirnya ia akan memiliki kompeten memegang peran
khalifah dimuka bumi. Pendidikan keimanan sebagaimana yang dicontohkan oleh
Rasulullah dalam haditsnya yang artinya “Belum sempurna iman seseorang
diantara kalian sebelum diriku lebih dicintai olehnya dari kecintaannya kepada
anaknya, orang tuanya dan manusia semuanya. (HR. Bukhari)”
2. Pendidikan moral/akhlaq merupakan Pendidikan mengenai dasar-dasar dan
keutamaannya, tabiat yang harus dimiliki dan dijadikan oleh anak didik.
Pendidikan akhlak merupakan bagian dari isi kurikulum Pendidikan slam, sebagai
hadits Nabi yang artinya : sesungguhnya Aku diutus tidak lain untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia. Rasulullah bersabda “Sesungguhnya Allah
itu indah dan menyukai keindahan. Dia juga menyukai akhlak-akhlak yang luhur,
serta tidak menyukai akhlak yang rendah. (HR, Thabrani)”
3. Pendidikan fisik bertujuan dalam rangka mempersiapkan peserta didik unruk
melaksanakan tugasnya sebagai “khalifah” di muka bumi yang harus memiliki
kemampuan fisik yang sehat (kuat). Pendidikan fisik yang diberikan kepada anak
didik bertujuan agar anak menjadi dewasa dengan kondisi fisik yang kuat dan
selamat, sehat bergairah dan bersemangat. Dalam haditsnya Rasulullah telah
memotivasi dengan adanya penghargaan tentang kekuatan fisik seorang mukmin

7
sebagaimana sabdanya : “Mu’min yang kuat lebih disukai oleh Allah daripada
mu’min yang lemah (HR. Muslim)”. Untuk mempersiapkan pelaksanaan perintah
Allah dengan baik maka kurikulum Pendidikan merupakan perspektif hadits
mencakup materi yang sifatnya menguatkan fisik, seperti : berenang, memanah,
dan menunggang kuda.
4. Pendidikan intelektual adalah pembentukan dan pembinaan cara berfikir anak
dengan segala sesuatu yang bermanfaat. Mengenai intelektual dalam Pendidikan
islam terletak pada pengembangan intelegensi (kecerdasan) yang berada dalam
otak sehingga ia mampu memahami dan menganalisis fenomena ciptaan Allah di
jagat ray aini. Hal ini sejalan dengan teori yang diungkapkan Mahmud Yunus
bahwasannya aspek rohani termasuk dimensi yang harus dijadikan sebagai isi
kurikuluk dalam Pendidikan melalui perintah shalat pada usia tujuh tahun dan
juga bersinggungan dengan dasar psikolgis yang ditawarkan al-Syaibani sebagai
dasar pokok dalam kurikulum Pendidikan islam.
5. Pendidikan psikis bertujuan untuk membentuk, menyempurnakan dan
menyeimbang kepribadian anak, sehingga ketika anak taklif dapat melaksanakan
perintah Allah dengan baik dan mulia.
6. Pendidikan social dimulai dari sejak kecil terbiasa menjalankan adab social yang
baik dan dasar-dasar yang mulia yang bersumber pada akidah Islamiyah yang
abadi, perasaan keimanan yang mendalam, keseimbangan akal yang matang dan
Tindakan yang bijaksana.
7. Pendidikan seksual merupakan upaya pengajaran, penyadaran dan penerangan
tentang masalah-masalah yang berkenaan dengan masalah seks, naluri dan
perkawinan. Tujuannya agar anak setelah dewasa mengerti tentang masalah yang
diharamkan dan dihalalkan bahkan mampu bertingkah laku islami sebagai akhlak,
kebiasaan dan tidak akan mengikuti syahwat dengan cara-cara yang tidak benar.

D. Fungsi Kurikulum Pendidikan dalam Perspektif Hadits

Kurikulum merupakan alat untuk mendidik generasi muda dengan baik dan
menolong mereka dalam mengembangkan segala potensi yang dimiliki dan
menyiapkan mereka dengan baik untuk menjalankan hak dan kewajiban,
memikul tanggung jawab terhadap diri dan keluarga, masyrakat dan bangsa,
serta turut serta secara aktif untuk kemajuan bangsanya.

8
Fungsi kurikulum pendidikan adalah manfaat atau kegunan kurikulum bagi
pendidikan. Fungsi kurikulum pendidikan adalah:
1. Fungsi kurikulum dalam mencapai tujuan Pendidikan ialah sebagai alat untuk
mencapai tujuan Pendidikan. Oleh karena itu :
a) Kurikulum merupakan alat untuk menempa anak didik yang diharapkan sesuai
dengan tujuan Pendidikan.
b) Program yang harus dilaksanakan oleh guru dan anak didik dalam proses
pembelajaran.
c) Pedoman guru dan siswa agar proses belajar dan mengajar berjalan dengan
baik.
2. Fungsi kurikulum bagi sekolah adalah alat sebagai tujuan lembaga
pendidikan yang diinginkan, sebagai pedoman mengatur kegiatan sekolah yang
meliputi:
a) Jenis program yang harus dilaksanakan
b) Cara menyelenggarakan setiap jenis program Pendidikan
c) Orang yang bertanggung jawab dalam melaksanakan program Pendidikan

Sedangkan fungsi bagi sekolah yang berada di atasnya adalah sebagai


pengembangan atau kelanjutan dari pendidikan sebelumnya yang rincian
fungsinya adalah:

a) Fungsi kesinambungan kurikulum yang diterapkan pada sekolah yang di


atasnya harus dapat menyesuaikan dengan kurikulum pada sekolah yang
berada di bawahnya
b) Fungsi penyiapan tenaga pendidik yaitu sekolah yang mendapat tugas
menyiapkan tenaga guru misalnya, maka sekolah tersebut harus mengetahui
atau mempelajari kurikulum sekolah yang meminta penyiapan tenaga pendidik
tersebut.
3. Fungsi kurikulum bagi guru ialah sebagai pedoman yang harus dipahami, dihayati
dan diamalkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu, guru selain
sebagai pelaksana kurikulum, juga sebagai pengembang kurikulum.
4. Fungsi kurikulum bagi pengawas ialah sebagai pendoman (patokan) atau ukuran
dalam menetapkan bagaimana cara yang diperlukan untuk menyempurkan atau
perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu Pendidikan.

9
5. Fungsi kurikulum bagi masyarakat ialah bahwa masyarakat dapat mengetahui
apakah pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan yang dibutuhkan relevan atau
tidak dengan kurikulum suatu sekolah. Oleh karena itu, masyarakat yang dinamis
dan selalu berkembang hendaklah memberikan dukungan dalam pelaksanaan
kurikulum suatu sekolah, memberikan masukan, saran atau pendapat sesuai
dengan kebutuhan yang paling mendesak untuk dipertimbangakan dalam
kurikulum.
6. Fungsi kurikulum bagi pemakai lulusan adalah sekolah berfungsi menyiapkan
tenaga kerja dalam bidang tertentu untuk dimanfaatkan oleh instansi, perusahaan
dan lembaga yang berkepentingan dengan lulusan tersebut.

E. Tujuan Kurikulum Pendidikan


Tujuan kurikulum secara umum yakni untuk pendidikan nasional, untuk
lembaga atau institusi, untuk berbagai bidang studi, dan untuk instruksi atau
penjabaran bidang studi. Bila disingkat, tujuan kurikulum adalah untuk melancarkan
proses pendidikan. Undang-Undang di Indonesia telah mengatur tujuan kurikulum
yang didasarkan pada tujuan pendidikan itu sendiri. Berikut penjelasan tujuan
kurikulum menurut Undang-Undang:
1. Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Tujuan kurikulum yang pertama menunjukkan bahwa iman dan takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa adalah faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap
kualitas sumber daya manusia. Apalagi dalam Pancasila yang merupakan dasar
negara, sila pertama juga berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Berakhlak Mulia
Tujuan kurikulum yang kedua berkaitan dengan manusia yang memiliki sifat
yang berbeda-beda. Setiap individu memiliki sifat yang berbeda, dan perbedaan
ini berpotensi menimbulkan konflik antar individu.
Oleh karena itu, akhlak mulia adalah salah satu solusi untuk menghindari konflik
antar individu. Membentuk manusia yang berakhlak mulia harus diterapkan pada
pendidikan pada level terendah hingga tertinggi.
3. Memiliki Kecakapan

10
Tujuan kurikulum yang ketiga adalah menjadi manusia yang cakap. Hal ini
sangat penting sebagai tolak ukur kualitas sumber daya manusia suatu bangsa.
Selama atau setelah mengenyam pendidikan, sorang peserta didik harus memiliki
suatu kecakapan tertentu. Cakap dalam menulis dan membaca merupakan
keharusan peserta didik.
4. Kreatif
Definisi kreatif adalah memiliki daya cipta atau memiliki kemampuan untuk
menciptakan, hal ini termasuk tujuan dari pengertian pendidikan. Kreatif
merupakan kemampuan individu dalam menyelesaikan masalah dengan berbagai
cara. Berbagai macam solusi dari suatu masalah dapat tercipta dari kreatifitas
individu. Tujuan kurikulum ini harus diterapkan untuk menjadikan peserta didik
memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan membantu orang lain.
Tentunya juga diharapkan seseorang dapat berkontribusi dalam memberikan
solusi untuk berbagai masalah yang ada pada bangsa.
5. Mandiri
Mandiri adalah keadaan di mana seorang individu dapat berdiri sendiri tanpa
bergantung pada orang lain. Kemandirian dapat diterapkan dalam kehidupan
belajar mengajar, contohnya adalah kejujuran dalam mengerjakan ujian. Pada
tujuan kurikulum ini diharapkan peserta didik mampu melakukan segala
sesuatunya tanpa bantuan orang lain, sehingga nantinya jika dalam keadaan
terdesak peserta didik mempu menyelesaikan masalahnya sendiri.
6. Demokratis dan Bertanggung Jawab
Tujuan kurikulum yang terakhir adalah menjadi warga negara yang
demokratis serta betanggung jawab. Bentuk pemerintahan negara Indonesia
adalah demokrasi. Demokrasi berasal dari kata demos yang artinya rakyat dan
cratos yang artinya kekuasaan, sehingga dapat diartikan bahwa kekuasaan
tertinggi dalam negara dipegang oleh rakyat. Dalam kehidupan berdemokrasi
perlu adanya batasan-batasan yang membatasi kebebasan individu dalam
bernegara. Sehingga pada tujuan pendidikan ini demokratis disandingkan dengan
bertanggung jawab agar terciptanya kehidupan demokrasi yang sesuai dengan
prinsip dasar demokratis.

11
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Kurikulum itu merupakan sesuatu yang disiapkan dan direncanakan oleh
para ahli pendidikan untuk diselesaikan oleh anak didik melalui penyelenggaraan
pendidikan (sekolah) pada waktu tertentu untuk mencapai tingkat atau ijazah
tertentu. Muatan kurikulum sangat tergantung kepada tujuan pendidikan yang akan
dicapai. Semakin ideal tujuan pendidikan, maka muatan kurikulum akan semakin
banyak.
Beberapa hadits yang berkaitan dengan kurikulum Pendidikan islam yaitu,
ilmu agama dan al-quran, sholat dan ilmu militer, Pendidikan jasmani dan Kesehatan.
Pedoman isi tentang materi Pendidikan yang sebenarnya diberikan kepada
peserta didik : Pendidikan keimanan, Pendidikan moral/akhlak, Pendidikan fisik,
Pendidikan intelektual, Pendidikan psikis, Pendidikan social dan Pendidikan seksual.
Fungsi kurikulum Pendidikan : Fungsi kurikulum dalam mencapai tujuan
Pendidikan ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan Pendidikan, Fungsi kurikulum

12
bagi sekolah, Fungsi kurikulum bagi guru, Fungsi kurikulum bagi pengawas, Fungsi
kurikulum bagi masyarakat, dan Fungsi kurikulum bagi pemakai lulusan.
Tujuan kurikulum Pendidikan menurut undang-undang : Beriman dan
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, memiliki kecakapan,
kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.

DAFTAR PUSTAKA

Moh. Haitami Salim, 2012. Studi Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta: Ar-Ruz media

Nata, Abuddin. 1997. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu

Nata, Abuddin, dan Fauzan. 2005. Pendidikan Dalam Perspektif Hadits. Jakarta: UIN Jakarta
Press

Nata Abuddin. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana

https://www.scribd.com/document/504032839/Kurikulum-Pendidikan-Islam-Dalam-
Perspektif-Hadits-1# diakses pada tanggal 17 Maret 2023, pukul 12.00

https://fathimah1.wordpress.com/2012/12/31/hadis-hadis-tentang-kurikulum-pendidikan/
diakses pada tanggal 17 Maret 2023, pukul 12.27

13

Anda mungkin juga menyukai