Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN PESERTA DIDIK

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah: Manajemen Pendidikan


Dosen: Drs. Uus Sopandi

Disusun Oleh:

Defika Risty Novia PAI/ IV A 021.011.0007


Rubiyatul Adawiyah PAI/ IV A 021.011.0015

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Sebagaimana


pencipta dan pemelihara alam semesta, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya
yang telah memberikan kesehatan jasmani maupun rohani sehingga kami dapat menyusun
laporan makalah ini bisa selesai pada waktunya. Solawat serta salam tak luput kami curahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, kepada keluarganya, sahabatnya, serta kepada
kita selaku umatnya hingga akhir zaman.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen kami Drs. Uus Sopandi yang telah
membimbing kami dalam mata kuliah Manajemen Pendidikan. Semoga makalah ini bisa
memberikan informasi mengenai Manajemen Peserta Didik yang bermanfaat bagi para
pembacanya. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini
kami ucapkan terima kasih.

Cimahi, 05 April 2023

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................4
C. Tujuan..................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
A. Pengertian manajemen Peserta Didik.................................................................................6
B. Dasar-dasar Manajemen Peserta Didik..............................................................................7
C. Tujuan Mnajemen Peserta Didik........................................................................................7
D. Fungsi Manajemen Peserta Didik.......................................................................................8
E. Prinsip-prinsip Manajemen Peserta Didik..........................................................................8
F. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik.........................................................................9
a. Analisis kebutuhan peseta didik.............................................................................................9
b. Rekruitmen peserta didik.....................................................................................................10
c. Seleksi Peserta Didik...........................................................................................................10
d. Orientasi..............................................................................................................................10
e. Penempatan Peserta Didik (Pembagian Kelas)....................................................................10
f. Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik.....................................................................11
g. Pencatatan dan Pelaporan....................................................................................................11
h. Kelulusan dan Alumni.........................................................................................................11
G. Layanan Khusus yang Menunjang Manajemen Peserta Didik.....................................12
a. Layanan Bimbingan Konseling............................................................................................12
b. Layanan Perpustakaan.........................................................................................................12
c. Layanan Kantin....................................................................................................................13
d. Layanan Kesehatan..............................................................................................................13
e. Layanan Asrama..................................................................................................................13
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................14
A. Kesimpulan........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................xv

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, peserta didik menjadi tolak ukur kesuksesan dalam proses
belajar mengajar. Maka dari itu di perlukan adanya management peserta didik. Manajemen
peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari
peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah Knezevich 1961
(Dalam Tim UPI ,2013:205) mengartikan manajemen peserta didik atau pupil personnel
administration sebagai suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan,
pengawasan dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran,
layanan individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai
ia matang di sekolah.
Secara sosiologis, peserta didik mempunyai banyak kesamaan. Adanya kesamaan-
kesamaan yang dipunyai anak inilah yang melahirkan kensekuensi kesamaan hak-hak yang
mereka punyai. Kesamaan hak-hak yang dimiliki oleh anak itulah, yang kemudian
melahirkan layanan pendidikan yang sama melalui sistem persekolahan (schooling). Dalam
sistem demikian, layanan yang diberikan diaksentuasikan kepada kesamaan-kesamaan yang
dipunyai oleh anak. Pendidikan melalui sistem schooling dalam realitasnya memang lebih
bersifat massal ketimbang bersifat individual.
Proses management peserta didik yang dilakukan oleh sekolah tersebut dipertanyakan,
dan sebagai responsinya kemudian diselipkan layanan-layanan yang berbeda pada sistem
schooling tersebut. Maka dari itu di butuhkan management peserta didik yang baik agar
tercapainya hasil yang igin dicapai dalam proses belajar mengajar

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi manajemen peserta didik
2. sebutkan dasar-dasar dari manajemen peserta didik
3. sebutkan tujuan manajemen peserta didik
4. sebutkan fungsi manajemen peserta didik
5. sebutkan prinsip-prinsip manajemen peserta didik
6. sebutkan ruang lingkup manajemen peserta didik
7. sebutkan layanan khusus yang dapat menunjang peserta didik
C. Tujuan
1. Memahami pengertian manajemen peserta didik
2. Memahami dasar-dasar manajemen peserta didik
3. Memahami tujuan manajemen peserta didik
4. Memahami fungsi manajemen peserta didik
5. Memahami prinsip-prinsip manajemen peserta didik
6. Memahami ruang lingkup manajemen peserta didik
7. Memahami layanan khusus yang dapat menjunjang peserta didik

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian manajemen Peserta Didik


Istilah “Manajemen peserta didik” merupakan gabungan kata “manajemen” dan kata
“peserta didik”. Kata manajemen merupakan terjemahan dari management (bahasa Inggris),
juga berasal dari bahasa latin, Prancis, dan Italia yaitu manus, mano, manage dan managgiare
berarti melatih kuda agar dapat melangkah dan menari seperti yang dikehendaki pelatihnya
(Badrudin,2013:20).
Secara semantic, kata manajemen yang umum digunakan saat ini berasal dari kata kerja to
manage yang berarti mengurus, mengatur, mengemudikan, mengendalikan, menangani,
mengelola menyelenggarakan, menjalankan, melaksanakan, dan memimpin (Didin Kurniadin
dan Imam Machali, 2014:23).
Kamus Webster’s New Cooligiate Dictionary dalam Didin Kurniadin danImam Machali,
2014: 23 menjelaskan bahwa kata manage berasal dari bahasa Italia managgio dari kata
managgiare yang selanjutnya kata ini berasal dari bahasa latin manusyang berarti
tangan(hand). Kata manage dalam kamus tersebut diberi arti membimbing dan mengawasi,
memperlakukan dengan seksama, mengurus perniagaan atau urusan-urusan, mencapai tujuan
tertentu (Didin Kurniadin dan Imam Machali, 2014:23).
Harold Koontz dan Cyryl O. Donel dalam Prihatin, 2011:2 mendefinisikan “manajemen
sebagai usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian
manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktifitas orang lain yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian”. Dengan
demikian manajemen adalah “suatu proses agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik yang
memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan, dan pengaturan serta mempergunakan atau
mengikutsertakan semua potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif dan
efisien”. (Badrudin, 2013:20).
Komponen peserta didik di sekolah/madrasah kedudukannya sangat penting karena yang
menjadi input, proses dan output lembaga sekolah/madrasah adalah peserta didik. Peserta
didik perlu di manage dengan baik. Manajemen peserta didik diperlukan pada lembaga
pendidikan karena peserta didik merupakan subyek sekaligus obyek dalam proses tranformasi
ilmu dan ketrampilan. “Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan akan sangat bergantung
dengan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, social, emosional dan kejiwaan
peserta didik”. Oleh karena itu, setiap sekolah/madrasah perlu melakukan manajemen peserta
didik dengan baik (Badrudin, 2013:19).
Menurut Suharsimi Arikunto (1986;12) peserta didik adalah “siapa saja yang terdaftar
sebagai obyek didik di suatu lembaga pendidikan”. Menurut UndangUndang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 bab I pasal 1 ayat 4 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
peserta didik adalah “anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu”.
Dengan demikian peserta didik adalah “seseorang yang terdaftar dalam suatu jalur, jenjang,
dan jenis lembaga pendidikan tertentu, yang selalu ingin mengembangkan potensi dirinya
baik pada aspek akademis maupun non akademis melalui proses pembelajaran yang
diselenggarakan”. (Daryanto, 2013:53).
Peserta didik juga memiliki sebutan yang berbeda-beda. Pada taman kanak-kanak disebut
dengan anak didik, pada jenjang pendidikan dasar dan menengah disebut dengan siswa,

6
sedangkan pada jenjang pendidikan tinggi disebut mahasiswa. Disamping sebutan tersebut
masih ada sebutan lain bagi peserta didik, yaitu: murid, pembelajar, santri dan sebagainya
(Tim Dosen Administrasi UPI, 2011:205). “Peserta didik merupakan suatu komponen
masukan dalam system pendidikan yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan
sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional”
(Oemar Hamalik, 2008:3).
Manajemen peserta didik adalah “seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta didik
dalam lembaga bersangkutan agar proses pembelajaran berjalan efektif dan
efesien”(Mulyono, 2008:178). Menurut Hendayat Soetopo dan Wasty Soemanto dalam
Prihatin (2011:4) manajemen peserta didik adalah “suatu penataan atau pengaturan segala
aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik mulai masuknya peserta didik sampai dengan
keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga”.
B. Dasar-dasar Manajemen Peserta Didik
Secara berurutan, manajemen peserta didik memiliki dasar hukum sebagai berikut:
a. Pembukaan undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
mangamanatkan bahwa Pemerintah Nasional Indonesia harus dapat melindungi
segenap bagsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bagsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
b. Begitu pula dalam UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 mangamanatkan
pemerintah mewajibkan setiap warga negara untuk mengikuti pendidikan dasar 9
tahun dan pemerintah wajib membiayainya.
c. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional
yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bagsa yang tentu saja diatur
dalam undang-undang.
d. Sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan
untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntunan perubahan kehidupan lokal,
nasional dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara
terencana, terarah dan berkesinambungan.
C. Tujuan Mnajemen Peserta Didik
Manajemen peserta didik bertujuan mengatur kegiatan-kegiatan perserta didik agar
menunjang proses pembelajaran di sekolah /madrasah sehingga proses pembelajaran berjalan
lancar, tertib, teratur, dan dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan pembelajaran
dan tujuan sekolah.madrasah secara efektif dan efisien manajemen perserta didik juga
bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang baik.
Secara khusus, manajemen peserta didik bertujuan:
a. Meningkatkan pengetauan, keterampilan, danpsikomotor peserta didik.
b. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat, dan minat
peserta didik.
c. Menyalurkan aspirasi, harapan, dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
d. Peserta didik mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat
belajar dengan baik dan mencapai cita-cita mereka.

7
Tujuan manajemen pelayanan peserta didik yaitu mengatur kegiatan peserta didikagar
kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran dilembaga pendidikan (sekolah)
lebih lanjut proses pembelajaran di lembaga pendidikan (sekolah) dapat berjalan, tertib, dan
teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan
pendidikan secara keseluruhan (Tim Dosen UPI, 2011).
D. Fungsi Manajemen Peserta Didik
Fungsi manajemen peserta didik secara umum sebagai wahana bagi peserta didik untuk
mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan dimensi-dimensi
individu, sosial, aspirasi, kebutuhannya, dan dimensi potensi peserta didik lainnya.
Penyelenggaraan pendidian akan sangat bergantung dengan perkembangan potensi fisik,
kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik. Oleh karena itu setiap
sekolah/madrasah perlu melakukan manajemen peserta didik dengan baik.
Fungsi manajemen peserta didik secara khusus dirumuskan sebagai berikut:
a. Fungsi yang berkenaan dengan perkembangan individualitas peserta didik, adalah
mereka dapat mengembangkan potensipotensi individualitasnya tanpa banyak
terhambat potensipotensi bawaan tersebut meliputi kemampuan umum (kecerdasan),
kemampuan khusus (bakat), dan kemampuan lainnya.
b. Fungsi berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik, adalah agar
peserta didik dapat mengembangkan sosialisasi dengan sebanyak-banyaknya, orang
tua dan keluarganya, lingkungan sosial sekolahnya dan masyarakatnya. Fungsi ini
berkaitan dengan hakikat peserta didik sebagai makhluk sosial.
c. Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik adalah
agar peserta didik tersalur hobinya, kesenangan dan minatnya. Hobi, kesenangan dan
minat peserta didik demikian patut disalurkan. Oleh karena itu, ia juga menunjang
terhadap perkembangan diri peserta didik secara keseluruhan.
d. Fungsi berkenaan dengan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik adalah agar
peserta didik sejahtera dalam hidupnya. Kesejahteraan yang demikian sangatlah
penting karena dengan demikian ia juga akan turut memikirkan kesejahteraan
sebanyak-banyaknya.
Berdasarkan fungsi manajemen peserta didik di atas dapat di lihat bahwa fungsi
manajemen sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan semaksimal mungkin,
baik yang berkenaan dengan individualitasnya, loyalitasnya, aspirasinya, kebutuhannya, dan
potensi dirinya. Fungsi manajemen peserta didik juga bukan hanya mengatur pencatatan data-
data siswa sebelum masuk menjadi peserta didik di sekolah yang diinginkan tetapi juga
mencatat segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan peserta didik.
E. Prinsip-prinsip Manajemen Peserta Didik
Prinsip adalah sesuatu yang harus dipedomani dalam melaksanakan tugas. Jika sesuatu
tersebut sudah tidak dipedomani lagi, maka hal itu bukan suatu prinsip lagi. Prinsip
manajemen peserta didik mengandung arti dalam rangka manajemen peserta didik
mengandung arti bahwa dalam rangka manajemen peserta didik, prinsip-prinsip yang
disebutkan dibawah ini haruslah selalu dipegang dan dipedomani.
Manajemen peserta didik sebagai bagian dari keseluruhan manajemen madrasah. Oleh
karena itu, ia harus mempunyai tujuan yang sama dan mendukung terhadap tujuan
manajemen secara keseluruhan. Segala bentuk kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik
haruslah mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik para peserta didik.
Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut:

8
a. Dalam mengembangkan program manajemen peserta didik, penyelenggaraan harus
mengacu pada peraturan yang berlaku pada saat program dilaksanakan.
b. Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian keseluruhan manajemen peserta
didik, oleh karena itu harus mempunyai tujuan yang sama dan harus mendukung
terhadap manajemen peserta didik secara keseluruhan.
c. Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi
pendidikan dan dalam rangka mendidik peserta didik.
d. Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk
mempersatukan peserta didik yang mempunyai keragaman latar belakang dan punya
banyak perbedaan. Perbedaan-perbedaan yang ada pada peserta didik tidak diarahkan
bagi munculnya konflik diantara mereka melainkan justru untuk mempersatukan,
saling memahami dan saling menghargai. Sehingga peserta didik memiliki wahana
untuk berkembang secara optimal.
e. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan mengacu peraturan
terhadap pembimbingan peserta didik.
f. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian
peserta didik. Prinsip kemandirian akan bermanfaat tidak hanya ketika berada di
sekolah, melainkan juga ketika sudah terjun ke masyarakat.
g. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik,
baik di sekolah lebih-lebih di masa depan.
Berdasarkan kegiatan-kegiatan peserta didik di atas haruslah diupayakan untuk
mempersatukan peserta didik yang mempunyai aneka ragam latar belakang dan memiliki
banyak perbedaan. Kegiatan-kegiatan yang dipandang sebagai pengaturan terhadap
pembimbingan peserta didik, mendorong dan memacu kemandirian peserta didik. Kegiatan-
kegiatan tersebut akan membuat peserta didik mandiri tidak hanya di madrasah melainkan
juga ketika sudah terjun ke masyarakat.
F. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik
Ruang lingkup manajemen peserta didik sebenarnya meliputi pengaturan aktivitas-
aktivitas peserta didik sejak yang bersangkutan masuk ksesekolah hingga yang bersangkutan
lulus, baik yang berkenaan dengan peserta didik langsung maupun yang berkenaan dengan
peserta didik tidak langsung (tetap kependidikan) sumber-sumber pendidikan, sarana dan
prasananya. Adapun ruang lingkup manajemen peserta didik meliputi :
a. Analisis kebutuhan peseta didik
Langkah pertama dalam kegiatan peserta didik adalah melakukan analisis kebutuhan,
yaitu penetapan peserta didik yang dibutuhkan oleh madrasah. Kegiatan yang dilakukan
adalam rangka ini adalah
1. Merencanakan jumlah peserta didik yang akan diterima
2. Menyusun program kegiatan peserta didik.
b. Rekruitmen peserta didik
Rekruitmen peserta didik merupakan proses penjaringan, menentukan dan menarik
pelamar yang mampu untuk menjadi peserta didik di lembaga pendidikan (madrasah) yang
bersangkutan. Langkahlangkah rekruitmen peserta didik adalah sebagai berikut :
1. Pembentukan panitia penerimaan peserta didik baru
2. Menentukan syarat pendaftaran calon peserta didik
3. Menyediakan formulir pendaftaran calon peserta didik
4. Pengumuman pendaftaran calon peserta didik
5. Menyediakan buku pendaftaran

9
6. Waktu pendaftaran
7. Penentuan calon peserta didik yang akan diterima.
c. Seleksi Peserta Didik
Seleksi peserta didik adalah kegiatan calon peserta didik untuk mennetukan diterima atau
tidaknya calon peserta didik menjadi peserta didik di lembaga pendidikan (sekolah) tersebut
berdasarkan ketentuan yang berlaku. Adapun cara-cara seleksi yang dapat digunakan untuk
peserta didik yaitu seleksi administrasi dan observasi (Rahayu 2013).
d. Orientasi
Orientasi peserta didik adalah kegiatan penerimaan siswa baru dengan mengenalkan
situasi dan kondisi lembaga pendidikan (sekolah) tempatpeserta didik itu menempuh
pendidikan (Tim UPI 2013). Sebelum peserta didik mengikuti pelajaran pada sekolah yang
baru, diadakanlah masa orientasi ini. Menurut Mahmud M. (2012) adapun tujuan
diadakannya orientasi bagi calon peserta didik antara lain adalah :
1. Peserta didik dapat mengerti dan mentaati segala peraturan yang berlaku di
sekolah.
2. Peserta didik dapat aktif dalam kegiatan sekolah.
3. Agar calon peserta didik merasa betah di sekolah, semua warga sekolah yang
lama harus bersikap ramah kepada calon peserta didik dan selalu siap
membantu apabila diperlukan.
e. Penempatan Peserta Didik (Pembagian Kelas)
Menurut William A. (Dalam Mahmud M. 2012) yang diperhatikan dalam
pengelompokkan belajar yaitu :
4. Fungsi integrasi yaitu dalam pengelompokkan peserta didik menurut umur,
jenis kelamin, dan lain-lain.
5. Fungsi perbedaan, yaitu dalam pengelompokkan peserta didik berdasarkan
pada perbedaan individu, misalnya : bakat, kemampuan, minat, dan
sebagainya.
Sedangkan menurut Hendyat Soetopo (Dalam Tim UPI 2013) dasar-dasar
pengelompokkan peserta didik ada 5 macam yakni :
1. Friendship Grouping yaitu didasarkan pada kesukaan di dalam memiih teman
antara peserta didik itu sendiri.
2. Achievement Grouping yaitu didasarkan pada prestasi yang dicapai oleh siswa
3. Aptitude Grouping yaitu didasarkan pada kemampuan dan bakat yang sesuai
dengan apa yang dimiliki peserta didik.

10
4. Attention or Interest Grouping yaitu didasarkan atas perhatian atau minat yang
didasari kesenangan peserta didik itu sendiri.
5. Intelligence Grouping yaitu didasarkan atas hasil tes intelegensi yang
diberikan kepada peserta didik.
f. Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik
Pembinaan dan pengembangan peserta didik dilakukan agar anak mendapatkan
bermacam-macam pengalaman belajar untuk bekal kehidupannya di masa yang akan datang.
Menurut Mahmud M. (2012) Nilai kemajuan peserta didik adalah nilai-nilai bidang studi
yang dipelajari peserta didik sesuai dengan petunjuk kurikulum yang sudah diprogramkan
bagi tujuan masing-masing lembaga pendidikan. Raport yang berisikan kemajuan peserta
didik mempunyai arti yang sangat penting bagi kontrol kemajuan prestasi belajar peserta
didik selama berada di sekolah tersebut, sampai peserta didik itu tamat dan melanjutkan ke
sekolah/jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
g. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan tentang di sekolah sangat diperlukan sejak peserta didik
diterima di sekolah itu sampai mereka tamat atau meninggalkan sekolah tersebut. Menurut
Tim UPI (2013) diperlukan beberapa peralatan dan perlengkapan yang dapat dipergunakan
sebagai alat bantu dalam pencatatan dan pelaporan tersebut yakni : Buku Induk Siswa, Daftar
Presensi, Daftar mutasi peserta didik , Buku catatan pribadi peserta didik, Daftar nilai , Buku
legger , Buku Raport.
h. Kelulusan dan Alumni
Menurut Tim UPI (2013) kelulusan adalah pernyataan dari lembaga pendidikan (sekolah)
tentang telah diselesaikannya program pendidikan yang harus diikuti oleh peserta didik.
Ketika para peserta didik sudah lulus ,maka secara formal hubungan antara peserta didik dan
lembaga telah selesai.Namun,hubungan antara sekolah dengan para alumni dapat dipelihara
lewat pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh para alumni,yang biasa disebut
“reuni”.

G. Layanan Khusus yang Menunjang Manajemen Peserta Didik


a. Layanan Bimbingan Konseling
Dalam PP No.28 tahun 1990 tentang pendidikan dasar dan PP No.29 tahun 1990 tentang
pendidikan menengah digunakan istilah bimbingan.Pengertian bimbingan menurut PP.No.29
tahun 1990 Bab X pasal 27,yaitu bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya
menemukan pribadi,mengenal lingkungan ,dan merencanakan masa depan.Bimbingan
diberikan oleh guru pembimbing.Menurut Hendyat Soetopo (Dalam Tim UPI, 2013 : 215)
11
bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada siswa dengan memperhatikan
kemungkinan dan kenyataan tentang adanya kesulitan yang dihadapi dalam rangka
perkembangan yang optimal,sehingga mereka memahami dan mengarahkan diri serta
bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutan dan situasi lingkungan sekolah,keluarga dan
masyarakat.
Fungsi bimbingan di sekolah ada tiga yaitu :
1. Fungsi Penyaluran ,yaitu membantu peserta didik dalam memilih jenis sekolah
lanjutannya,memilih program,memilih lapangna pekerjaan sesuai dengan
bakat,minat ,kemampuan dan cita-citanya.
2. Fungsi Pengadaptasian,yaitu membantu guru untuk menyesuaikan program
pengajaran yang disesuaikan dengan minat,kemmapuan,cita-cita peserta didik.
3. Fungsi Penyesuaian,yaitu membantu peserta didik dalam menyesuaikan diri
dengan bakat,minat,dan kemampuannya untuk mencapai perkembangan yang
optimal.
b. Layanan Perpustakaan
Perpustakaan sekolah menurut Tim UPI (2013) merupakan perangkat kelengkapan
pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan sekolah.
Tujuan perpustakaan sekolah :
1. Mengembangkan minat,kemampuan dan kebiasaan membaca khususnya serta
mendayagunakan budaya tulisan;
2. Mendidik peserta didik agar mampu memelihara dan memanfaatkan bahan
pustaka secara efektif dan efisien;
3. Memupuk bakat dan minat;
4. Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari atas usaha dan tanggung jawab sendiri.
c. Layanan Kantin
Kantin atau warung sekolah diperlukan adanya di tiap sekolah supaya makanan yang
dibeli peserta didik terjamin kebersihannya dan cukup mengandung gizi.Pengelola kantin
sebaiknya dipegang oleh orang dalam atau keluarga karyawan sekolah yang
bersangkutan ,agar segala makanan ynag dijual di kantin terjamin dan bermanfaat bagi
peserta didik.

12
d. Layanan Kesehatan
Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk sebuah wadah bernama Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS).Usaha kesehatan sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang
dijalankan di sekolah.
Program Usaha Kesehatan Sekolah adalah sebagai berikut :
1. Mencapai lingkungan hidup yang sehat,
2. Pendidikan kesehatan,
3. Pemeliharaan kesehatan di skeolah.
e. Layanan Asrama
Manfaat asrama bagi peserta didik:
1. Tugas sekolah dapat dikerjakan dengan cepat dan sebaik-baiknya terutama jika
berbentuk tugas kelompok.
2. Sikap dan tingkah laku peserta didik dapat diawasi oleh petugas asrama dan para
pendidik.
3. Jika diantara peserta didik mempunyai kesulitan (kiriman dari orang tua terlambat
,sakit,dan sebagainya) dapat saling membantu.
4. Merupakan salah satu cara mengendalikan tingkah laku remaja yang kurang baik.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan Manajemen peserta didik merupakan baggiana penting yang harus
diperhatikan dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan di sekolah.Program-program
kegiatan Manajemen kepeserta didikan yang diselenggarakan harus didasarkan kepada
kepentingan dan perkembangan serta peningkatan kemampuan peserta didik dalam bidang
kognitif,afektif ,dan psikomotorik dan sesuai denga keinginan,bakat dan minat peserta
didik.Pengadaan program kegiatan Manajemen kepeserta didikan diharapkan dapat
menghasilkan keluaran yang bermutu.
Penyelenggaraan sekolah yang bermutu perlu didukung oleh ketersediaan layanan
kepada peserta didik yang layak dan memadai dalam kuantitas maupun
kualitasnya.Mengingat penyelenggaraan sekolah terus mengalami perubahan dan
perkembangan,maka manajemen peserta didik yang ada di sekolah tersebut perlu melakukan
inovasi yang sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang ada,agar kegiatan Manajemen
peserta didik bisa mendukung keterlaksanaan program sekolah dan tercapainya tujuan
pendidikan secara umum sebagaimana termasuk dalam UU Sistem Pendidikan Nasional
Nomor 20 Tahun 2003.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Badruddin, Manajemen Peserta Didik. Jakarta: PT. Ideks, 2004.
Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Manajemen Sekolah, Direktorat Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakaarta, 2000.
Soetopo, Hendyat dan Wasty Soemanto , Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan,
Jakarta, 2000.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.. Manajemen
Pendidikan. Bandung:Alfabeta, 2013.
Tim Dosen Administrasi, Op, Cit, hal 206.
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Kurnia, I. 2008. Perkembangan Belajar Peserta Didik. (Online),
http://educloud.fkip.unila.ac.id/index.php?dir=Ilmu%20Pendidikan/Pendidikan
%20Guru%20Sekolah%20Dasar/Perkembangan%20Belajar%20Peserta%20Didik/,
diakses 5 April 2023.
Mahmud, M. 2012. Pengelolaan Peserta Didik. (Online),
(http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195707041981031-
MUHDAR_MAHMUD/Power_Point/PENGELOLAAN_PESERTA_DIDIK.pdf),
diakses 5 April 2023.
Rahayu, R.I. 2013. Manajemen Peserta Didik Sekolah Dasar Harapan Nusantara Denpasar-
Bali. (Online), https://lppmunigresblog.files.wordpress.com/2013/09/manajemen-
peserta-didik-bu-retno.pdf, diakses 5 April 2023.
Wasil, M. 2011. Pengantar Manajemen. (Online),
http://mohammadwasil.dosen.narotama.ac.id/files/2011/12/PENGANTAR-
MANAJEMEN.pdf, diakses 5 April 2023.

xv

Anda mungkin juga menyukai