Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“APLIKASI PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH OLEH GURU


MATA PELAJARAN DAN GURU BK"

Dosen Pengampu :

Dr. Mhd.Subhan,S.pd,M.Ed.chat

Disusun oleh :

RISMA YANTI 12010225686

MIFTAHUL JANNAH SY 12010226519

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Penulis panjatkan ucapan syukur kepada Allah Subhanahuwa ta’ala, yang telah
memberikan Rahmat dan HidayahNya sehingga Penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini
dengan baik dan tepat waktu. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Teman dan Orang
Tua, yang membantu dan juga memberi semangat sehingga Penulis dapat mengerjakan makalah
ini dengan sebaik mungkin. Tidak lupa Penulis ucapkan terima kasih kepada Guru yang sudah
mengajarkan Penulis, dengan giat dan penuh sabar sehingga Penulis dapat membuat makalah ini
dengan baik dan benar.

Penulis berharap makalah ini dapat menjadi manfaat, bagi siapapun yang membacanya dan
dapat membuka pagar ilmu pengetahuan sehingga dapat berguna dalam kehidupan sehari –hari.
Penulis menyadari bahwa sebagai kita manusia, merupakan makhluk Tuhan yang penuh akan
kekurangan. Maka dari itu dengan kerendahan hati, Penulis meminta kritik dan saran kepada
para Pembaca sehingga Penulis dapat memberikan makalah ataupun bentuk karya tulis lainnya
dengan lebih baik lagi.

Pekanbaru, Mei 2022

Pemakalah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................ii


DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Permasalahan ...............................................................................2
C. Tujuan Masalah............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Guru Bk di Sekolah
........................................................................................4
A. Pengertian Bimbingan dan
Konseling.....................................................................................5
B.Tujuan Bimbingan dan
Konseling....................................................................................6
C.Fungsi Pelayanan Bimbingan Konseling...........................................................7
1. Fungsi Preventif………………………………………………………………………8
2. Fungsi Kuratif atau Korektif,…………………………………………………8
3. Fungsi Preservatif…………………………………………………………………….8
4. Fungsi Terapi………………………………………………………………………….8
5. Fungsi Developmental……………………………………………………………………8
6. Fungsi Penyaluran……………………………………………………………………8
7. Fungsi Penyesuaian………………………………………………………………………8
D. Prinsip Bimbingan dan Konseling untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa
.………………………………………9
E. Komponen Bimbingan dan Konseling untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa
..................................................10
F. Tahap Bimbingan dan Konseling untuk Meningkatkan Kompetensi
Siswa……………………………………………………………..11
1. Perencanaan………………………………………………………………………12
2. Perancangan………………………………………………………………………………13
3. Penerapan………………………………………………………………………14
4. Evaluasi…………………………………………………………………………………15

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ...............................................................................................16
B. Saran .........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang

Pendidikan merupakan proses pengembangan dan penyempurnaan potensi yang terdapat


dalam diri individu. Diperlukannya pendidikan bagi setiap individu untuk menyempurnakan
potensi yang telah ada dalam diri masing-masing individu. Dengan adanya upaya
penyempurnaan potensi maka pengembangan melalui pengetahuan diharapkan dapat
diberdayakan dengan pendidikan. Sebagaimana diharapkan pendidikan dapat menjadi motivator
dan fasilitator bagi manusia, maka sudah seharusnya pendidikan mengarahkan kepada hal-hal
yang baik dan bermanfaat untuk kehidupan. Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia No.
20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 ayat 1 pasal 1 dijelaskan bahwa: Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara

Sebagaimana telah dijelaskan dalam UU di atas, bahwa pendidikan Berusaha


mengembangkan potensi individu agar mampu berdiri sendiri.Namun dalam pencapaiannya
dibutuhkan proses yang harus dilalui yaitu proses pembelajaran. Melalui proses pembelajaran
peserta didik diharapkan dapat mengembangkan dirinya untuk dapat memaknai dan memahami
ajaran agamanya, dapat mengendalikan diri, memiliki kepribadian baik, memiliki kecerdasan,
mampu melakukan akhlak mulia, serta dapat menguasai

Tanggung jawab yang besar dalam membantu siswa agar berhasil dalam belajar. Di sekolah,
pendidikan diberikan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik dan membantu
peserta didik dalam mengenali pengetahuan baru dan keadaan serta tingkah laku yang semakin
bertambah seiring bertambahnya usia peserta didik.

Sekolah hendaknya memberikan bantuan kepada siswa untuk mengatasi masalah-masalah


yang timbul dalam kegiatan belajar siswa. Dalam kondisi seperti ini, pelayanan bimbingan dan
konseling sekolah sangat penting untuk dilaksanakan guna membantu peserta didik mengatasi
berbagai masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu, penting adanya guru sebagai orang yang
membantu menjalankan tujuan tersebut.
I.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana konsep Guru BK di sekolah ?


2. Apa tujuan Bimbingan Konseling?
3. Untuk apa tahap – tahap Bimbingan Konseling?

1.3 Tujuan masalah

1. Agar mengetahui bagaimana konsep Guru BK di sekolah.


2. Agar mengetahui tujuan bimbingan konseling.
3. Agar dapat menyusun program-program dalam Bimbingan Konseling.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 K o n s e p G u r u B K d i S e k o l a h

Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan, sebegai salah satu lembaga
pendidikan, sekolah membutuhkan pelayanan BK dalam penyelenggaraan dan peningkatan
kehidupan sekolah dan tercainyan visi misi profesi konseling. Layanan bimbingan dan
konseling di sekolah merupakan suatu usaha membantu peserta didik dalam pengembangan
kehidupan, baik kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, maupun perencanaan
dan pengembangan karir. memberi pelayanan bimbingan dan konseling berarti memfasilitasi
pengembangan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal, sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan kondisi, serta peluang-peluang yang
dimiliki. Layanan bimbingan dankonseling juga membantu mengatasi kelemahan dan
hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.Bimbingan dan konseling sangat penting
di lingkungan sekolah, kareana masin-masing peserta didik di lingkungan sekolah memiliki
latar belakang sosial yang berbedantara individu yang satu dengan individu yang lain
ketika menghadapi lingkungan sekolah. Karena terdapat perbedaan tentu aja ada peserta
didik yang kurang bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Baik karena lingkungan,
sesehatan mental, maupun alasan-alasan lainnya. Oleh karena itulah bimbingan
konseling sangat penting bagi lingkungan sekolah.

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Bimbingan merupakan suatu kegiatan atau proses yang diberika kepada peserta didik secara
berkelanjutan agar dapat memahami dirinya sendiri dan menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.Sedangkan konselor sebagai hubungan timbal balik antara guru bk dan
peserta didik Pelayanan Bimbingan dan konseling didefinisikan sebagai pelayanan bantuan
untuk peserta didik, secara perorangan maupun kelompok agarmandiri dan bisa berkembang
secara optimal, dalam bimbinganpribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai
bentuk layanan serta kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Rochman Natawidjaja menjelaskan bimbingan sebagai suatu proses berkesinambungan supaya
individutersebut dapat memahami dirinya sehingga dia sanggup
mengarahkan dirinya dan dapat berperilaku secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan
lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan kehidupan pada umumnya. Sehingga siswa akan
dapat menikmati kebahagiaan hidupnya, dan dapat memberi sumbangan yang berarti
kepada kehidupan masyarakat pada umumnya.Bimbingan membantu individu mencapai
perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial.

Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah suatu proses
pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan
masalah yang dihadapinya agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya sendiri,
menerima dirinya dengan apa adanya , mengarahkan dirinya dan merealisasikan dirinya sesuai
dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungannya,
baik keluarga, sekolah maupun masyarakat.

B. TujuanBimbingan dan Konseling

Layanan bimbingan konseling bertujuan untuk membantu siswa agar siswa dapat
mencapai tujuan perkembangan disegala aspek, baik aspek pribadi, aspek sosial, aspek
belajar dan aspek karir. tujuan dari Bimbingan pribadi-sosial merupakan untuk mencapai tujuan
dan tugas perkembangan pribadi-sosial dalam mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri
dan bertanggung jawab.
Adapun tujuan dari BKsecara umum yaitu:
1. Mampu menyesuaikan diri;
2. Mampu menyelesaikan masalah;
3. Mengembangkan life skills
4. mengembangkn sikap positif:
5. memiliki rasa tanggung jawab;
6. Mampu Merencanakan masa depan;
7. Dapat mencapai tugas perkembangan;
8. Mampu meraih life welfare

Tujuan pemberian layanan bimbingan menurut Achmad Juntika Nurihsan (2006:8)


adalah sebagai berikut:

a) Agar individu dapat merencanakan kegiatan penyelesaianstudi, perkembangan karir, dan


kehidupannya pada masayang akan dating;
b) Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin:
c) Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat dan lingkungan
kerjanya;
d) Mampu mengatasi apapun masalah berupa hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam
melaksanakan pendidikan , penyesuaian dengan lingkungan pendidikan,
masyarakat ataupun lingkungan kerja.

C. Fungsi Pelayanan BK
Fungsi bimbingan dan konseling berdasarkan sifatnya, yaitu:
1) Fungsi preventif; dilakukan dengan membantu individuatau peserta didik dalam menjaga
atau mencegah timbulnya masalah bagi dirinya;
2)Fungsi kuratif atau korektif; dilakukan dengan membantu individu memecahkan masalah
yang terjadi padanya;
3) Fungsi preservatif; merupakanmembantu individu menjaga agar situasi dan kondisi yang
semula tidak baik (mengandung masalah) menjadi baik (terpecahkan) dan kebaikan itu
bertahan lama;
4) Fungsi terapi; yaitu membantu individu membebaskan dan melepaskan dirinya dari segala
kekhawatiran dan kegelisahannya dalam menghadapi masalah yang dihadapinya;
5) Fungsi developmental atau pengembangan; yaitu membantuindividu memelihara dan
mengembangkan situasi dan kondisi yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih
baik, sehingga tidak memungkinkannya menjadi sebab munculnya masalah bagi diri klien;
6) Fungsi penyaluran; yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu memilih dan
memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan
ciri-ciri kepribadian lainnya;
7) Fungsi penyesuaian; yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu menemukan
penyesuaian diri dan perkembangannya secara optimal.

D. Prinsip Bimbingan dan Konseling untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa

Adapun ciri-ciri program bimbingan yang baik adalah seperti yang dikemukakan oleh Miller
dalam Sudrajat (1998 23) sebagai berikut:
A. Disusun dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan nyata showa. Dalam penyu sunan
program untuk mengembangkan konspetensi sosial siswa dilakukan Penyebaran angket
untuk melihat kebutuhan nyata (nend aument) siswa se kolah menengah.
B. Mempunyai tujuan yang ideal tetapi realistik. Dalam penyusiasan program untuk
menembangkan kompetensi sosial sboa, najuan yang ingin dicapai disesuaikan dengan
tujuan sekolah yang sesuai dan berkaitan dengan kompetensi yang dibutuhkan.
C. Menyediakan fasilitas yang dibutuhkan. Dalam penyusunan program untuk
mengembangkan kompetensi sosial siswa, fasilitas-fasilitas yang digunakan disesuaikan
dengan fasilitas yang tersedia di sekolah.
D. Penyusunannya disesuaikan dengan program pendidikan dan pengajaran di se kolah yang
bersangkutan. Dalam penyusunan programs untuk mengembangkan kompetensi sosial
showa melibatkan guru Kili sekolah. Dalam pelaksanaannya perlu dirumuskan program
yang akan dilakukan oleh guru BK di sekolah.
E. Memberikan kemungkinan pelayanan kepada seluruh siswa. Dalam penyusunan program
hipotetik untuk mengembangkan kompetensi sosial, siswa menghasilkan satuan layanan
kegiatan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan Melalui bimbingan klasikal dan
kelompok.

E . Komponen Bimbingan dan Konseling untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa

Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (2007, 36) mengemukakan bah wa dalam
merumuskan program, struktur atau materi program ini bersifat fleksibel yang disesuaikan
dengan kebutuhan siswa berdasarkan hasil penilaian kebutuhan masing-masing di sekolah.
Komponen program bimbingan meliputi rasional, visi dan mist deskripsi kebutuhan, rujuan,
komponen layanan (dasar, responsif, pe rencanaan individual, dan dukungan sistem), rencana
operasional, pengembangan tema atau topik dan satuan layanan, rancangan anggaran dan
rencana evaluasi.

Dalam penyusunan programi untuk mengembangkan kompetensi sosial siswa, komponen-


komponen program yang perlu dipersiapkan adalah: 1) dasar pemikiran landasan empirik
program. 3) landasan formal program 4) vini dan misi program. 59 tujuan program, 6) komponen
layanan, 7) sasaran program, rencana operasional, pengembangan tema. 10 personel, 11 rencana
evaluasi.12) rancangan tindak lanjut, 11 sarana dan prasarana, dans 14) jadwal kegiatan.

F. Tahap Bimbingan dan Konseling untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa

Gybers & Henderson dalam Muro & Kottman (1995: 55) menyatakan bahwa terdapat empat fase
pengembangan program bimbingan dan konseling di sekolah, yaitu: 1) perencanaan (planning),
2) perancangan (designing), 3) penerapan (inple menting, dan 4) evaluasi tevaluating Keempat
fase tersebut dapat dijelaskan secara terperinci sebagai berikut:

A. Perencanaan Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses perencanaan adalah: 1)


Melakukan identifikast target penelitian yaitu siswa sekolah menengah. 21 Melakukan
need assesment (analisis kebutuhan sarwa) dengan melakukan penyebaran instrumen
pengungkap kompetensi sosial siswa.
B. Perancangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses penyusunan pe rancangan ini
adalah :
1) Kompetensi dan tujuan manakah yang perlu diprioritaskan! Dalam penyusunan
program untuk mengembangkan kompetensi sosial, siswa diprioritaskan pada
aspek-aspek dalam kompetensi sosial yaitu as pek kerja sama, asertit, empati,
komunikasi, dan sopan santan. Tujuan yang diprioritaskan sesuai dengan tujuan
sekolah yang berkaitan dengan kompetensi sosial siswa.

2) Siapa saja yang harus diberi layanan apakah semua siswa dengan pendekatan
pengembangan, atau beberapa siswa dengan pendekatan kuratif? Dalam
penyusunan program untuk mengembangkan kompetensi sosial siswa semua
siswa diberikan layanan dasar yang dilakukan secara klasikal dan juga ada
beberapa siswa yang diberikan layanan responsif

C. Penerapan. Dalam penyusunan program untuk mengembangkan kompeten si sosial siswa,


penerapan disesuaikan dengan layanan yang biasa diberikan Oleh staf BK di sekolah.
Guru BK melakukan layanan bimbingan klasikal untuk layanan dasar yang selama ini
tidak dilakukan karena ketiadaan jam khusus pelaksanaan bimbingan dan konseling.

D. Evaluasi. Evaluasi layanan bimbingan dan konseling merupakan aspek yang sangat
penting untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau capaian kegiatan bimbingan dan
konselling di sekolah. Ruang lingkup evaluasi layanan bimbing an dan konseling
mencakup empat komponen, yaitu:

1. Pendekatan konteks
Pendekatan ini menekankan penilaian terhadap pengumpulan
informasi atau data yang berhubungan dengan program secara
keseluruhan seperti najuan program, hasil yang diharapkan dan kriteria
keberhasilan. Evaluasi yang dilaksanakan meliputi kesesuaian program
yang disusun dengan kebutuhan siswa.
2. Pendekatan input
Pendekatan terhadap input darahkan kepada masukan masukan yang
diren canakan dalam mencapai tujuan dan keberhasilan suatu program,
seperti: 1) Ketepatan sasaran bimbingan; 2) Ketepatan palaksanaan
program; dan 31Kelayakan sarana dan prasarana.

3. Pendekatan proses
Evaluasi terhadap proses ditekankan kepada pengumpulan data atau
infor masi mengenai komponen-komponen yang terdapat dalam
program. Ev luasi proses menekankan kepada kegiatan pengelolaan yang
meliputi per sonel termasuk di dalamnya kegiatan sosialisasi program,
proses kegiatan layanan bimbingan, metode penyampaian materi
penggunaan media, dan evaluasi kegiatan.

4. Pendekatan produk
Evaluasi pendekatan produk dilakukan untuk mengetahui data atau
infor masi mengenai pengaruh atau dampak suatu program. Evaluasi
dilakukan untuk mengetahui pengaruh kegiatan layanan yang telah
dilaksanakan dan realisasi tujuan yang telah ditetapkan. Aspek yang
dinilai adalah: 1) hasil program, yaina seberapa besar kecapaian tujuan
program dalam membantu siswa untuk mengembangkan kompetensi
sosial, dan 2) manfaat program. Yaitu untuk mengetahui dan mengukur
manfaat dari penyelenggaraan pes gram bimbingan untuk
mengembangkan kompetensi smial siswa.

Dalam penyusunan program untuk mengembangkan kompetensi sosial siswa, kegiatan


evaluasi dalam program harian terdapat dalam kegiatan akhir satuan ke giatan layanan
bimbingan dan konseling, siswa mengevaluasi berdasarkan kegiatan dan materi yang telah
diberikan. Indikator kecapaian program dilihat antara kese suaian tujuan dengan hasil akhir yaitu
perubahan perilaku siswa yang tampak. Hasil akhir yang kurang atai tidak sesuai dengan tujuan,
maka akan ditindaklanjuti pada program yang akan disusun selanjutnya yang lebih efektif dan
sesuai.

Indikator kecapaian program dilihat antara kesesuaian tujuan dengan hasil ak hir yaitu berupa
perubahan perilaku yang ditampilkan oleh siswa. Hasil akhir yang kurang atau tidak sesuai
dengan tujuan direkomendasikan untuk ditindaklanjuti agar program yang akan disusun
berikutnya lebih efektif dan sesuai. Indikator ke berhasilan secara umum ialah siswa mampu
mandiri dan mengembangkan poten si mereka secara optimal. Tujuan umum tersebut dijabarkan
ke dalam tujuan yang mengarah keefektifan hidup sehari-hari dengan memperhatikan potensi
siswa. In dikator keberhasilan secara khusus, keberhasilan program bimbingan dan konsel ing,
untuk mengembangkan kompetensi sosial siswa mengacu pada hal-hal berikut:

a. Memiliki sikap dan perilaku sosial yang bertanggung jawab, yaitu berpartisipasi
aktif dalam kegiatan sosial di sekolah dan masyarakat, menolong teman yang
memerlukan bantuan, menyantuni fakir miskin, dan menengok teman yang sakit.
b. Memahami nilai-nilai dan etika hidup bermasyarkat yaitu sopan santun dalam
bergaul, jujur dalam bertindak, dan menghargai perasaan orang lain.

Evaluasi yang dilaksanakan diharapkan dapat memberikan informasi yang sangat


mendukung untuk pengembangan program selanjutnya.

BAB III

PENUTUPAN

3.1 kesimpulan

bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis
kepada individu dalam memecahkan
masalah yang dihadapinya agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya
sendiri,
menerima dirinya dengan apa adanya , mengarahkan dirinya dan merealisasikan
dirinya sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri
dengan lingkungannya, baik keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Layanan bimbingan konseling bertujuan untuk membantu siswa agar siswa dapat
mencapai tujuan perkembangan disegala aspek, baik aspek pribadi, aspek sosial,
aspek belajar dan aspek karir. tujuan dari Bimbingan pribadi-sosial merupakan untuk
mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi-sosial dalam mewujudkan pribadi
yang taqwa, mandiri dan bertanggung jawab.

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi PendidikaN. Bandung : PT Rosda Karya Remaja.

Dewa Ketut Sukardi. 1988. Bimbingan dan Konseling.Jakarta : Bina Aksara

Kamaluddin. 2011. Bimbingan dan Konseling Sekolah. Jurnal Pendidikan dan KebudayaanVol. 17 No 4.

Nurihsan, Achmad Juntika. 2011. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung:
PT Refika Aditam

Masdudi. 2015. Bimbingan dan Konseling Persfektif Sekolah. Cirebon: Nurjati Press
Mugiarso, Heru. et al. 2011. Bimbingan dan Konseling. Semarang: Unnes Press

Prayitno. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

Prayitno. 2004b. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling.Jakarta: Direkorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah,departemen Pendidikan Nasional

Anda mungkin juga menyukai