Dosen Pengampu :
Dr. Mhd.Subhan,S.pd,M.Ed.chat
Disusun oleh :
Penulis berharap makalah ini dapat menjadi manfaat, bagi siapapun yang membacanya dan
dapat membuka pagar ilmu pengetahuan sehingga dapat berguna dalam kehidupan sehari –hari.
Penulis menyadari bahwa sebagai kita manusia, merupakan makhluk Tuhan yang penuh akan
kekurangan. Maka dari itu dengan kerendahan hati, Penulis meminta kritik dan saran kepada
para Pembaca sehingga Penulis dapat memberikan makalah ataupun bentuk karya tulis lainnya
dengan lebih baik lagi.
Pemakalah
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 ayat 1 pasal 1 dijelaskan bahwa: Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara
Tanggung jawab yang besar dalam membantu siswa agar berhasil dalam belajar. Di sekolah,
pendidikan diberikan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik dan membantu
peserta didik dalam mengenali pengetahuan baru dan keadaan serta tingkah laku yang semakin
bertambah seiring bertambahnya usia peserta didik.
PEMBAHASAN
2.1 K o n s e p G u r u B K d i S e k o l a h
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan, sebegai salah satu lembaga
pendidikan, sekolah membutuhkan pelayanan BK dalam penyelenggaraan dan peningkatan
kehidupan sekolah dan tercainyan visi misi profesi konseling. Layanan bimbingan dan
konseling di sekolah merupakan suatu usaha membantu peserta didik dalam pengembangan
kehidupan, baik kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, maupun perencanaan
dan pengembangan karir. memberi pelayanan bimbingan dan konseling berarti memfasilitasi
pengembangan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal, sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan kondisi, serta peluang-peluang yang
dimiliki. Layanan bimbingan dankonseling juga membantu mengatasi kelemahan dan
hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.Bimbingan dan konseling sangat penting
di lingkungan sekolah, kareana masin-masing peserta didik di lingkungan sekolah memiliki
latar belakang sosial yang berbedantara individu yang satu dengan individu yang lain
ketika menghadapi lingkungan sekolah. Karena terdapat perbedaan tentu aja ada peserta
didik yang kurang bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Baik karena lingkungan,
sesehatan mental, maupun alasan-alasan lainnya. Oleh karena itulah bimbingan
konseling sangat penting bagi lingkungan sekolah.
Bimbingan merupakan suatu kegiatan atau proses yang diberika kepada peserta didik secara
berkelanjutan agar dapat memahami dirinya sendiri dan menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.Sedangkan konselor sebagai hubungan timbal balik antara guru bk dan
peserta didik Pelayanan Bimbingan dan konseling didefinisikan sebagai pelayanan bantuan
untuk peserta didik, secara perorangan maupun kelompok agarmandiri dan bisa berkembang
secara optimal, dalam bimbinganpribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai
bentuk layanan serta kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Rochman Natawidjaja menjelaskan bimbingan sebagai suatu proses berkesinambungan supaya
individutersebut dapat memahami dirinya sehingga dia sanggup
mengarahkan dirinya dan dapat berperilaku secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan
lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan kehidupan pada umumnya. Sehingga siswa akan
dapat menikmati kebahagiaan hidupnya, dan dapat memberi sumbangan yang berarti
kepada kehidupan masyarakat pada umumnya.Bimbingan membantu individu mencapai
perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial.
Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah suatu proses
pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan
masalah yang dihadapinya agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya sendiri,
menerima dirinya dengan apa adanya , mengarahkan dirinya dan merealisasikan dirinya sesuai
dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungannya,
baik keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Layanan bimbingan konseling bertujuan untuk membantu siswa agar siswa dapat
mencapai tujuan perkembangan disegala aspek, baik aspek pribadi, aspek sosial, aspek
belajar dan aspek karir. tujuan dari Bimbingan pribadi-sosial merupakan untuk mencapai tujuan
dan tugas perkembangan pribadi-sosial dalam mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri
dan bertanggung jawab.
Adapun tujuan dari BKsecara umum yaitu:
1. Mampu menyesuaikan diri;
2. Mampu menyelesaikan masalah;
3. Mengembangkan life skills
4. mengembangkn sikap positif:
5. memiliki rasa tanggung jawab;
6. Mampu Merencanakan masa depan;
7. Dapat mencapai tugas perkembangan;
8. Mampu meraih life welfare
C. Fungsi Pelayanan BK
Fungsi bimbingan dan konseling berdasarkan sifatnya, yaitu:
1) Fungsi preventif; dilakukan dengan membantu individuatau peserta didik dalam menjaga
atau mencegah timbulnya masalah bagi dirinya;
2)Fungsi kuratif atau korektif; dilakukan dengan membantu individu memecahkan masalah
yang terjadi padanya;
3) Fungsi preservatif; merupakanmembantu individu menjaga agar situasi dan kondisi yang
semula tidak baik (mengandung masalah) menjadi baik (terpecahkan) dan kebaikan itu
bertahan lama;
4) Fungsi terapi; yaitu membantu individu membebaskan dan melepaskan dirinya dari segala
kekhawatiran dan kegelisahannya dalam menghadapi masalah yang dihadapinya;
5) Fungsi developmental atau pengembangan; yaitu membantuindividu memelihara dan
mengembangkan situasi dan kondisi yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih
baik, sehingga tidak memungkinkannya menjadi sebab munculnya masalah bagi diri klien;
6) Fungsi penyaluran; yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu memilih dan
memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan
ciri-ciri kepribadian lainnya;
7) Fungsi penyesuaian; yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu menemukan
penyesuaian diri dan perkembangannya secara optimal.
Adapun ciri-ciri program bimbingan yang baik adalah seperti yang dikemukakan oleh Miller
dalam Sudrajat (1998 23) sebagai berikut:
A. Disusun dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan nyata showa. Dalam penyu sunan
program untuk mengembangkan konspetensi sosial siswa dilakukan Penyebaran angket
untuk melihat kebutuhan nyata (nend aument) siswa se kolah menengah.
B. Mempunyai tujuan yang ideal tetapi realistik. Dalam penyusiasan program untuk
menembangkan kompetensi sosial sboa, najuan yang ingin dicapai disesuaikan dengan
tujuan sekolah yang sesuai dan berkaitan dengan kompetensi yang dibutuhkan.
C. Menyediakan fasilitas yang dibutuhkan. Dalam penyusunan program untuk
mengembangkan kompetensi sosial siswa, fasilitas-fasilitas yang digunakan disesuaikan
dengan fasilitas yang tersedia di sekolah.
D. Penyusunannya disesuaikan dengan program pendidikan dan pengajaran di se kolah yang
bersangkutan. Dalam penyusunan programs untuk mengembangkan kompetensi sosial
showa melibatkan guru Kili sekolah. Dalam pelaksanaannya perlu dirumuskan program
yang akan dilakukan oleh guru BK di sekolah.
E. Memberikan kemungkinan pelayanan kepada seluruh siswa. Dalam penyusunan program
hipotetik untuk mengembangkan kompetensi sosial, siswa menghasilkan satuan layanan
kegiatan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan Melalui bimbingan klasikal dan
kelompok.
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (2007, 36) mengemukakan bah wa dalam
merumuskan program, struktur atau materi program ini bersifat fleksibel yang disesuaikan
dengan kebutuhan siswa berdasarkan hasil penilaian kebutuhan masing-masing di sekolah.
Komponen program bimbingan meliputi rasional, visi dan mist deskripsi kebutuhan, rujuan,
komponen layanan (dasar, responsif, pe rencanaan individual, dan dukungan sistem), rencana
operasional, pengembangan tema atau topik dan satuan layanan, rancangan anggaran dan
rencana evaluasi.
Gybers & Henderson dalam Muro & Kottman (1995: 55) menyatakan bahwa terdapat empat fase
pengembangan program bimbingan dan konseling di sekolah, yaitu: 1) perencanaan (planning),
2) perancangan (designing), 3) penerapan (inple menting, dan 4) evaluasi tevaluating Keempat
fase tersebut dapat dijelaskan secara terperinci sebagai berikut:
2) Siapa saja yang harus diberi layanan apakah semua siswa dengan pendekatan
pengembangan, atau beberapa siswa dengan pendekatan kuratif? Dalam
penyusunan program untuk mengembangkan kompetensi sosial siswa semua
siswa diberikan layanan dasar yang dilakukan secara klasikal dan juga ada
beberapa siswa yang diberikan layanan responsif
D. Evaluasi. Evaluasi layanan bimbingan dan konseling merupakan aspek yang sangat
penting untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau capaian kegiatan bimbingan dan
konselling di sekolah. Ruang lingkup evaluasi layanan bimbing an dan konseling
mencakup empat komponen, yaitu:
1. Pendekatan konteks
Pendekatan ini menekankan penilaian terhadap pengumpulan
informasi atau data yang berhubungan dengan program secara
keseluruhan seperti najuan program, hasil yang diharapkan dan kriteria
keberhasilan. Evaluasi yang dilaksanakan meliputi kesesuaian program
yang disusun dengan kebutuhan siswa.
2. Pendekatan input
Pendekatan terhadap input darahkan kepada masukan masukan yang
diren canakan dalam mencapai tujuan dan keberhasilan suatu program,
seperti: 1) Ketepatan sasaran bimbingan; 2) Ketepatan palaksanaan
program; dan 31Kelayakan sarana dan prasarana.
3. Pendekatan proses
Evaluasi terhadap proses ditekankan kepada pengumpulan data atau
infor masi mengenai komponen-komponen yang terdapat dalam
program. Ev luasi proses menekankan kepada kegiatan pengelolaan yang
meliputi per sonel termasuk di dalamnya kegiatan sosialisasi program,
proses kegiatan layanan bimbingan, metode penyampaian materi
penggunaan media, dan evaluasi kegiatan.
4. Pendekatan produk
Evaluasi pendekatan produk dilakukan untuk mengetahui data atau
infor masi mengenai pengaruh atau dampak suatu program. Evaluasi
dilakukan untuk mengetahui pengaruh kegiatan layanan yang telah
dilaksanakan dan realisasi tujuan yang telah ditetapkan. Aspek yang
dinilai adalah: 1) hasil program, yaina seberapa besar kecapaian tujuan
program dalam membantu siswa untuk mengembangkan kompetensi
sosial, dan 2) manfaat program. Yaitu untuk mengetahui dan mengukur
manfaat dari penyelenggaraan pes gram bimbingan untuk
mengembangkan kompetensi smial siswa.
Indikator kecapaian program dilihat antara kesesuaian tujuan dengan hasil ak hir yaitu berupa
perubahan perilaku yang ditampilkan oleh siswa. Hasil akhir yang kurang atau tidak sesuai
dengan tujuan direkomendasikan untuk ditindaklanjuti agar program yang akan disusun
berikutnya lebih efektif dan sesuai. Indikator ke berhasilan secara umum ialah siswa mampu
mandiri dan mengembangkan poten si mereka secara optimal. Tujuan umum tersebut dijabarkan
ke dalam tujuan yang mengarah keefektifan hidup sehari-hari dengan memperhatikan potensi
siswa. In dikator keberhasilan secara khusus, keberhasilan program bimbingan dan konsel ing,
untuk mengembangkan kompetensi sosial siswa mengacu pada hal-hal berikut:
a. Memiliki sikap dan perilaku sosial yang bertanggung jawab, yaitu berpartisipasi
aktif dalam kegiatan sosial di sekolah dan masyarakat, menolong teman yang
memerlukan bantuan, menyantuni fakir miskin, dan menengok teman yang sakit.
b. Memahami nilai-nilai dan etika hidup bermasyarkat yaitu sopan santun dalam
bergaul, jujur dalam bertindak, dan menghargai perasaan orang lain.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 kesimpulan
bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis
kepada individu dalam memecahkan
masalah yang dihadapinya agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya
sendiri,
menerima dirinya dengan apa adanya , mengarahkan dirinya dan merealisasikan
dirinya sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri
dengan lingkungannya, baik keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Layanan bimbingan konseling bertujuan untuk membantu siswa agar siswa dapat
mencapai tujuan perkembangan disegala aspek, baik aspek pribadi, aspek sosial,
aspek belajar dan aspek karir. tujuan dari Bimbingan pribadi-sosial merupakan untuk
mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi-sosial dalam mewujudkan pribadi
yang taqwa, mandiri dan bertanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi PendidikaN. Bandung : PT Rosda Karya Remaja.
Kamaluddin. 2011. Bimbingan dan Konseling Sekolah. Jurnal Pendidikan dan KebudayaanVol. 17 No 4.
Nurihsan, Achmad Juntika. 2011. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung:
PT Refika Aditam
Masdudi. 2015. Bimbingan dan Konseling Persfektif Sekolah. Cirebon: Nurjati Press
Mugiarso, Heru. et al. 2011. Bimbingan dan Konseling. Semarang: Unnes Press
Prayitno. 2004b. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling.Jakarta: Direkorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah,departemen Pendidikan Nasional