Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENYUSUNAN PROGRAM BK BERBASIS SEKOLAH

Diajukan untuk memenuhi tugas Bimbingan Konseling


Dosen Pengampu: Nur Utomo Bayu Aji, S.Ag., M.pd

Disusun oleh:

Bagus Sanjaya: 22160211564

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ISLAM MAMBA’UL ‘ULUM (IIM) SURAKARTA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah Yang Maha Esa atas segala
berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENYUSUNAN PROGRAM
BK BERBASIS SEKOLAH’’

Makalah ini disusun untuk memenuihi tugas Mata kuliah Bimbingan


Konseling. Selain itu, in syaa Allah makalah ini dapat memperkaya wawasan tentang
bagi para pembaca dan juga bagi penulis .

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen kami Ustadz Nur
Utomo Aji S.Ag., M.pd. dosen Mata Kuliah Bimbingan konseling dalam
membimbing penyusunan makalah ini. Keberhasilan penyusunan makalah ini juga
tidak terlepas dari peran serta dan kontribusi berbagai pihak, baik dalam bentuk
dukungan moril maupun material. Oleh karena itu penyusun menyampaikan ucapan
terimakasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang ikut berkontribusi dalam
penyusunan Makalah ini. Terimakasih juga disampaikan kepada para penulis buku
dan artikel yang dijadikan rujukan, sehingga mkalah ini dapat diselesaikan.

Kesempurnaan hanya milik Allah Yang Maha Esa, oleh karena itu penyusun
menyadari sepenuhnya bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
C. Tujuan penulisan................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..................................................................................................................3
A. Arti penting BK Di Sekolah .............................................................................3
B. Keuntungan Penyusunan Program BK Di Sekolah........................................4
C. Pola Penyusunan Program BK Di Sekolah......................................................5
D. Program BK Dalam Perspektif Islam..............................................................8
BAB III................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebelum memasuki tahun pelajaran baru, setiap guru pasti memiliki sebuah silabus yang
mana akan digunakan sebagai bahan acuan, kegiatan apa saja yang nantinya akan diberikan
kepada peserta didik. Hal ini juga semestinya dilakukan oleh seorang guru bimbingan dan
konseling. Guru bimbingan dan konseling sebelum melaksanakan tugasnya semestinya
melakukan need assasment terlebih dahulu kepada peserta didik. Hasil need assasment
tersebut dianalisis dan dibuatlah sebuah satlan (satuan layanan) yang berisi rencana program
baik tahunan, semesteran, bulanan, mingguan, bahkan harian yang akan diberikan kepada
peserta didik. Program bimbingan dan konseling disusun untuk memudahkan guru BK
dalam melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling kepada pesrta didik.

Sekolah merupakan bagian dari pendidikan, dimana di sekolah terdapat peserta didik
yang mana membutuhkan suatu perhatian agar dapat mengembangkan potensinya secara
optimal. Sekolah memiliki banyak sekali kegaiatn, sehingga perlu adanya suatu
management sekolah yang baik agar kegiatan–kegiatan di sekolah dapat dilaksanakan
denagan sebaik-baiknya. Siswa atau peserta didik merupakan salah satu objek penerima
layanan bimbingan dan konseling, sehingga untuk memudahkan pemberian layanan
bimbingan dan konseling di sekolah, seorang guru bimbingan dan konseling diharuskan
membuat suatu perencanaan penyusunan program terlebih dahulu untuk kelancaran
pelaksanaan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling.

1
A. Rumusan Masalah
1. Pentingkah program BK di sekolah?

2. Apa keuntungan penyusunan program BK di sekolah?

3. Bagaimana pola penyusunsan program BK di sekolah?

4. Bagaimana program BK di sekolah dalam perspektif islam?

B. Tujuan penulisan
1. Mengetahui arti pentingnya program BK di sekolah.

2. Mengetahui keuntungan penyusunan program BK di sekolah.

3. Mengetahui pola penyusunan program BK di sekolah.

4. Mengetahui program BK di sekolah dalam perspektif islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Arti Pentingnya Bimbingan dan Konseling Di Sekolah


Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal, dalam
bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung berdaarkan norma-norma yang berlaku (SK Mendikbud No.
025/D/1995)

Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam


memfasilitasi individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pengembangan
perilaku yang efektif, pengembangan lingkungan, dan peningkatan fungsi atau manfaat
individu dalam lingkungannya. Semua perubahan perilaku tersebut merupakan proses
perkembangan individu, yakni proses interaksi antara individu dengan lingkungan
melalui interaksi yang sehat dan produktif. Bimbingan dan konseling memegang tugas
dan tanggung jawab yang penting untuk mengembangkan lingkungan, membangun
interaksi dinamis antara individu dengan lingkungan, membelajarkan individu untuk
mengembangkan, merubah dan memperbaiki perilaku.

Bimbingan dan konseling bukanlah kegiatan pembelajaran dalam konteks adegan


mengajar yang layaknya dilakukan guru sebagai pembelajaran bidang studi, melainkan
layanan ahli dalam konteks memandirikan peserta didik. Merujuk pada UU No. 20/2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, sebutan untuk guru pembimbing dimantapkan
menjadi ’Konselor.” Keberadaan konselor dalam sistem pendidikan nasional dinyatakan
sebagai salah satu kualifikasi pendidik, sejajar dengan kualifikasi guru, dosen, pamong
belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator dan instruktur (UU No. 20/2003, pasal 1 ayat 6).
Pengakuan secara eksplisit dan kesejajaran posisi antara tenaga pendidik satu dengan
yang lainnya tidak menghilangkan arti bahwa setiap tenaga pendidik, termasuk konselor,
memiliki konteks tugas, ekspektasi kinerja, dan setting layanan spesifik yang
mengandung keunikan dan perbedaan.

3
Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penyelenggaraan bimbingan dan
konseling di Sekolah/Madrasah, bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya
landasan hukum, undang-undang atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting
adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan
potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya secara optimal
(menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral- spiritual).

Dalam konteks tersebut, hasil studi lapangan menunjukkan bahwa layanan


bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah sangat dibutuhkan, karena banyaknya
masalah peserta didik di Sekolah/Madrasah, besarnya kebutuhan peserta didik akan
pengarahan diri dalam memilih dan mengambil keputusan, perlunya aturan yang
memayungi layanan bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah, serta perbaikan tata
kerja baik dalam aspek ketenagaan maupun manajemen.

Layanan bimbingan dan konseling diharapkan membantu peserta didik dalam


pengenalan diri, pengenalan lingkungan dan pengambilan keputusan, serta memberikan
arahan terhadap perkembangan peserta didik; tidak hanya untuk peserta didik yang
bermasalah tetapi untuk seluruh peserta didik. Layanan bimbingan dan konseling tidak
terbatas pada peserta didik tertentu atau yang perlu ‘dipanggil’ saja”, melainkan untuk
seluruh peserta didik.

B. Keuntungan Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling Berbasis


Sekolah

Penyusunan program bimbingan dan konseling yang baik akan memberikan beberapa
keuntungan. Keuntungan yang dimaksud diantaranya:

1. Tujuan setiap langkah kegiatan bimbingan dan konseling akan lebih terarah dan
lebih jelas.

2. Setiap guru pembimbing akan menyadari peranan tugasnya.

3. Penyediaan sarana akan lebih sempurna.

4. Pelayanan bimbingan dan konseling lebih teratur dan memadai.

5. Memungkinkan lebih eratnya komunikasi dengan berbagai pihak yang


berkepentingan dengan kegiatan bimbingan dan konseling.
6. Adanya kejelasan kegiatan-kegaiatn bimbingan dan konseling di antara keseluruhan

4
kegiatan sekolah.
7. Dengan adanya program bimbingan dan konseling, pelaksanaannya akan lebih

mudah untuk dipantau atau dievaluasi.

C. Pola Penyusunan Program BK Di Sekolah


Penyusunan program BK berbasis sekolah harus dilakukan dengan memperhatikan
kondisi sekolah, kebutuhan siswa, serta standar nasional dan internasional. Berikut adalah
tahapan dalam penyusunan program BK berbasis sekolah:

1. Membentuk Tim BK

Tim BK adalah kelompok orang yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan
pelaksanaan program BK di sekolah. Tim BK terdiri dari guru BK, kepala sekolah,
guru kelas, dan siswa. Tim BK harus memiliki komitmen yang kuat dan keterampilan
yang memadai dalam bimbingan dan konseling. Membentuk tim BK penting
dilakukan karena setiap anggota memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing
dalam membantu siswa mencapai prestasi akademik dan perkembangan pribadi. Guru
BK bertanggung jawab dalam memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa
secara individual atau kelompok, sedangkan kepala sekolah bertanggung jawab dalam
mengkoordinasikan pelaksanaan program BK dan memastikan program berjalan
sesuai dengan kebijakan sekolah. Guru kelas dan siswa juga dapat menjadi anggota
tim BK untuk memberikan perspektif yang berbeda dalam pengembangan program
BK.

Dalam membentuk tim BK, penting untuk memilih anggota yang memiliki komitmen
yang kuat dan keterampilan yang memadai dalam bimbingan dan konseling. Anggota
tim BK juga harus memiliki kemampuan untuk bekerja sama secara efektif dalam
mengembangkan dan melaksanakan program BK. Dengan membentuk tim BK yang
baik, program BK dapat berjalan dengan lebih efektif dan dapat membantu siswa
dalam mencapai prestasi akademik dan perkembangan pribadi.

2. Membuat Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan adalah proses untuk menentukan kebutuhan siswa dalam aspek
akademik, sosial, dan pribadi. Termasuk juga tahap penting dalam penyusunan
program BK karena membantu tim BK dalam mengidentifikasi masalah dan

5
kebutuhan siswa. Dalam melakukan analisis kebutuhan, tim BK dapat menggunakan
berbagai metode seperti wawancara, observasi, dan kuesioner untuk memperoleh
informasi dari siswa, orang tua, guru, dan staf sekolah lainnya. Hasil analisis
kebutuhan dapat membantu tim BK dalam menentukan strategi program yang tepat
dan tujuan program yang spesifik dan terukur. Dengan memperhatikan kebutuhan
siswa, program BK dapat dirancang agar lebih efektif dalam membantu siswa dalam
mencapai prestasi akademik dan perkembangan pribadi.

3. merancang program BK

Merancang program BK merupakan tahap penting dalam penyusunan program BK


yang efektif dan terukur. Dalam merancang program BK, tim BK harus
memperhatikan hasil analisis kebutuhan dan menentukan tujuan program yang
spesifik dan terukur. Rancangan program BK harus mencakup strategi yang jelas dan
dapat dilaksanakan oleh anggota tim BK dan siswa. Dengan merancang program BK
yang tepat, tim BK dapat membantu siswa dalam mencapai prestasi akademik dan
perkembangan pribadi yang optimal.

Rancangan program BK dapat mencakup beberapa aspek, seperti:

 Kegiatan bimbingan dan konseling individu atau kelompok

 Program pengembangan keterampilan sosial dan emosional

 Program pengembangan keterampilan akademik

 Program pencegahan perilaku negatif dan pengendalian konflik

 Program orientasi siswa baru

 Program pengembangan karir dan pemilihan jurusan

4. implementasi program BK

Implementasi program BK melibatkan seluruh anggota tim BK untuk


mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi program BK. Selama
implementasi program BK, tim BK harus memastikan bahwa program yang
dirancang dapat dilaksanakan sesuai rencana dan tujuan yang telah ditetapkan. Selain
itu, tim BK harus memastikan bahwa program yang dirancang juga dapat memenuhi
kebutuhan siswa dan memberikan manfaat yang signifikan bagi siswa.

Selama tahap implementasi program BK, tim BK juga harus dapat bekerja sama

6
dengan anggota staf sekolah dan orang tua siswa untuk memastikan bahwa program
BK dapat terintegrasi dengan baik dengan program-program lain yang ada di sekolah.
Hal ini akan membantu memaksimalkan manfaat dari program BK yang telah
dirancang. Selain itu, evaluasi berkala juga penting dilakukan untuk memastikan
bahwa program BK dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang
signifikan bagi siswa.

5. penyusunan laporan program BK

Dalam penyusunan laporan program BK, tim BK harus mencantumkan semua


kegiatan yang telah dilakukan selama satu tahun, seperti kegiatan bimbingan dan
konseling, kegiatan pengembangan karir, kegiatan peningkatan keterampilan sosial,
kegiatan pengembangan kesehatan mental, dan kegiatan lainnya yang terkait dengan
program BK.

Selain itu, laporan program BK juga harus mencantumkan hasil evaluasi program BK
selama satu tahun, seperti tingkat keberhasilan program BK dalam memenuhi tujuan
yang telah ditetapkan, tantangan dan hambatan yang dihadapi selama implementasi
program BK, dan rekomendasi untuk meningkatkan program BK di masa mendatang.
Laporan program BK harus disusun dengan format yang jelas dan mudah dipahami,
serta dilengkapi dengan data dan informasi yang akurat dan relevan. Laporan program
BK juga harus dibuat dalam bahasa yang mudah dipahami oleh semua pihak yang
terlibat dalam program BK, seperti staf sekolah, orang tua siswa, dan pihak-pihak
yang terkait.

Laporan program BK dapat digunakan sebagai alat untuk mempromosikan program


BK kepada masyarakat dan memperlihatkan dampak positif program BK pada siswa.
Laporan program BK juga dapat digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan
program BK di masa depan dan memperbaiki program BK yang telah dilakukan
selama satu tahun.

6. pengembangan program BK yang berkelanjutan

Selama tahap pengembangan program BK yang berkelanjutan, tim BK harus terus


memantau dan mengevaluasi program BK untuk memastikan bahwa program BK
tetap relevan dengan kebutuhan siswa. Tim BK juga harus terus mencari cara baru
untuk meningkatkan program BK dan memenuhi kebutuhan siswa yang terus

7
berkembang. Selain itu, tim BK juga harus berkolaborasi dengan staf sekolah dan
orang tua siswa untuk mengembangkan program BK yang berkelanjutan yang dapat
mendukung siswa secara holistik, seperti program kesehatan mental, program anti-
bullying, program pengembangan karir, dan program yang mendukung kemampuan
akademik siswa.

Dalam tahap pengembangan program BK yang berkelanjutan, tim BK juga harus


memperhatikan perubahan dalam regulasi dan kebijakan pendidikan, serta berbagai
tantangan dan isu sosial yang mempengaruhi siswa. Dengan memperhatikan faktor-
faktor ini, tim BK dapat mengembangkan program BK yang dapat membantu siswa
mengatasi tantangan dan masalah yang muncul di masa depan.

7. evaluasi program BK

Selama evaluasi program BK, tim BK harus menggunakan metode evaluasi yang
efektif dan relevan untuk mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan.
Evaluasi program BK harus mencakup berbagai aspek, seperti kepuasan siswa,
kinerja akademik siswa, keefektifan kegiatan bimbingan dan konseling, dan dampak
program BK pada perkembangan pribadi siswa. Dalam evaluasi program BK, tim BK
juga harus mengidentifikasi dan mengevaluasi tantangan dan hambatan yang
mungkin muncul selama implementasi program BK. Dengan mengevaluasi tantangan
dan hambatan tersebut, tim BK dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan
meningkatkan efektivitas program BK di masa mendatang.

Hasil evaluasi program BK juga harus digunakan untuk memperbaiki program BK


evaluasi program BK secara teratur, tim BK dapat memastikan bahwa program BK
dapat terus beradaptasi dengan perubahan kebutuhan siswa dan memenuhi tujuan
yang telah ditetapkan.

D. program BK dalam perspektif islam


Dalam perspektif agama Islam, pendidikan merupakan hal yang sangat penting
dan termasuk sebagai bagian dari ibadah. Oleh karena itu, program BK di sekolah
juga harus disusun dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip agama Islam dan
mengacu pada sumber-sumber ajaran Islam. Program BK yang efektif dan efisien
dalam perspektif agama Islam harus dapat membantu siswa dalam
mengembangkan potensi mereka secara holistik, yaitu dalam aspek akademik,

8
sosial, emosional, dan spiritual. Program BK juga harus membantu siswa untuk
memahami dan mengembangkan nilai-nilai Islam, seperti kejujuran, keadilan,
kerja keras, dan kasih sayang.

Dalam penyusunan program BK, tim BK juga harus mempertimbangkan dan mengacu
pada sumber-sumber ajaran Islam, seperti Al-Qur'an dan Hadis. Hal ini dapat membantu
dalam menentukan tujuan dan strategi program BK yang sesuai dengan prinsip-prinsip
ajaran Islam.

Selain itu, dalam implementasi program BK, tim BK juga harus memperhatikan dan
menghargai perbedaan budaya dan agama siswa. Tim BK harus memastikan bahwa
program BK yang disusun dan diimplementasikan tidak merugikan atau menyinggung
keyakinan siswa. Dalam evaluasi program BK, tim BK harus memperhatikan aspek
spiritual siswa, seperti meningkatkan kecintaan siswa terhadap Allah SWT dan
meningkatkan kesadaran siswa tentang tanggung jawab moral dan sosial mereka sebagai
umat Muslim.

Dalam menyusun laporan program BK, tim BK juga harus memperhatikan nilai-nilai
Islam, seperti kejujuran, keadilan, dan transparansi. Laporan program BK harus
mencantumkan semua kegiatan yang telah dilakukan dengan jujur dan akurat, serta
memberikan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak yang terkait.

Dengan demikian, penyusunan program BK yang berbasis Islam dapat membantu siswa
dalam mencapai tujuan akademik dan karir, serta membantu mereka untuk menjadi
individu yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa penyusunan program BK
berbasis sekolah merupakan proses yang penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan
bimbingan dan konseling di sekolah. Penyusunan program BK terdiri dari beberapa
tahapan, yaitu analisis kebutuhan, perencanaan program, implementasi program, evaluasi
program, dan penyusunan laporan program BK. Setiap tahapan memerlukan pemahaman
yang baik dan dukungan dari seluruh pihak yang terkait.

9
Penyusunan program BK berbasis sekolah dapat membantu siswa dalam
mengembangkan potensi mereka, meningkatkan keterampilan sosial dan emosional, dan
memperoleh dukungan yang diperlukan untuk mencapai tujuan akademik dan karir. Oleh
karena itu, program BK yang efektif dan efisien sangat penting untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di sekolah.

Referensi yang digunakan dalam penyusunan program BK harus memperhatikan


standar dan prinsip-prinsip yang diakui secara nasional atau internasional. Selain itu, tim
BK harus berkolaborasi dengan semua pihak yang terkait, seperti staf sekolah, orang tua
siswa, dan pihak-pihak eksternal, untuk memastikan bahwa program BK dapat berjalan
dengan lancar dan efektif.

Dalam penyusunan laporan program BK, tim BK harus mencantumkan semua


kegiatan yang telah dilakukan selama satu tahun dan hasil evaluasi program BK.
Laporan program BK dapat digunakan sebagai alat untuk mempromosikan program BK
kepada masyarakat dan memperlihatkan dampak positif program BK pada siswa.
Laporan program BK juga dapat digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan program
BK di masa depan dan memperbaiki program BK yang telah dilakukan selama satu
tahun.

10
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. (2018). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: PT

Mistry, R. S., & Sood, S. (2019). Handbook of Research on School Counseling. Hershey,
PA: IGI Global.

Dahir, C. A., & Stone, C. B. (2016). The Comprehensive School Counselor's Guide to
Implementation. New York: Routledge.

Erford, B. T. (2018). Research and Evaluation in Counseling (2nd ed.). Boston: Cengage
Learning.

11

Anda mungkin juga menyukai