Anda di halaman 1dari 15

FUNGSI DAN PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING

Dosen pengampu : Henni syafriana Nst, S.Ag,MA,Dr.

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5

- ANISYA AGUSTINA (0310192039)

- NURUL AZMI RAMADHANI (0310193068)

- WINDI ARNINGSI NAINGGOLAN (0310192043)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN
2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan karunianya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “FUNGSI DAN PRINSIP-
PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING” ini dengan lancar tanpa halangan apapun.

Ucapan terimakasih kami sampaikan pula kepada dosen kami pembimbing mata
kuliah studi pancasila yakni ibu Henni Syafriana Nst atas arahan dan saran serta tim dalam
proses pembuatan makalah ini.Tak lupa juga ucapan terimakasih kami ucapkan kepada
orangtua kami yang senantiasa mendukung kami dalam doanya.

Dalam penulisan makalah ini,kami yakin terdapat beberapa kekurangan untuk itu
kami berharap kepada pembaca makalah untuk memaklumi nya.Dan kami berharap
makalah ini bermanfaat sekaligus menambah wawasan bagi siapapun yang membaca
nya.Terimakasih.

Medan,23 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................3

BAB I.................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.............................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................5

1.3 Tujuan.....................................................................................................................................5

BAB II...............................................................................................................................................6

PEMBAHASAN...............................................................................................................................6

2.1 Fungsi Bimbingan Dan Konseling.........................................................................................6

2.2 Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling.........................................................................10

BAB III............................................................................................................................................14

PENUTUP.......................................................................................................................................14

3.1 Simpulan...............................................................................................................................14

3.2 Saran.....................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia adalah mahluk filosofis, artinya manusia mepunyai pengetahuan dan
berpikir, mausia juga memiliki sifat yang unik, berbeda dengan mahluk lain dalam
pekembanganya. Implikasi dari keragaman ini ialah bahwa individu memiliki kebebasan
dan kemerdekaan untuk memilih dan megembangkan diri sesuai dengan keunikan atau tiap
– tiap pontensi tanpa menimbulkan konflik dengan lingkungannya. Dari sisi keunikan dan
keragaman idividu, maka diperlukanlah bimbingan untuk membantu setiap individu
mencapai perkembangan yang sehat didalam lingkungannya (Nur Ihsan, 2006:1)
Pada dasarnya bimbingan dan konseling juga merupakan upaya bantuan untuk
menunjukan perkembangan manusia secara optimal baik secara kelompok maupun idividu
sesuia dengan hakekat kemanusiannya dengan berbagai potensi, kelebihan dan kekurangan,
kelemhan serta permasalahannya.
Adapun dalam dunia pendidikan, bimbingan dan konseling juga sangat dipelukan
karena dengan adanya bimbingan dan konseling dapat mengantarkan peserta didik pada
pencapai standar dan kemampuan profesi dan akademis, serta perkembangan dini yang
sehat dan produktif, dan didalam bimbingan dan konseling selain ada pelayanan juga ada
fungsi serta prinsip – prinsipnya.
Kurangnya pemahaman dan pengetahuan tentang fungsi dan prinsip bimbingan dan
konseling dalam proses pemberian bimbingan kepada orang lain dapat menyebabkan
lemahnya daya hantar pengetahuan serta cara-cara
yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan si klien. Bagaimanapun fungsi dan prinsip
bimbingan konseling bagi seorang konselor sangatlah penting dalam hal pemberian bantuan
kepada si klien tersebut.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah-masalah yang akan dibahas dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa dan bagaimana fungsi Bimbingan Konseling dalam penerapannya?
2. Apa dan bagaimana prinsip-prinsip bimbingan dan konseling?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan dari penulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan fungsi dari bimbingan dan konseling.
2  Untuk mengetahui dan menjelaskan prinsip-prinsip dari bimbingan dan konseling.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Fungsi Bimbingan Dan Konseling


Sesuai dengan uraian sebelumnya bahwa bimbingan dan konseling bertujuan agar
peserta didik dapat menemukan dirinya,mengenal dirinya dan mampu merencanakan masa
depannya. Dalam hubungan ini bimbingan konseling berfungsi sebagai pemberi pelayanan
kepada peserta didik agar masing-masing peserta didik dapat berkembang secara optimal
sehingga menjadi pribadi yang utuh dan mandiri. Oleh karena itu pelayanan bimbingan dan
konseling mengemban sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui kegiatan bimbingan
dan konseling. Fungsi-fungsi tersebut adalah fungsi pemahaman, Fungsi pencegahan,
Fungsi pengentasan, Fungsi Pemeliharaan dan pengembangan dan fungsi advokasi. Uraian
berikut ini akan menjelaskan makna masing-masing fungsi bimbingan dan konseling
tersebut.1

1. Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan menghasilkan
pemahaman tentang sesuatau oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan
pengembangan peserta didik.Fungsi pemahaman ini meliputi:
a. Pemahaman tentang diri peserta didik sendiri,terutama oleh peserta didik sendiri,orang
tua,guru,guru pada umumnyaa dan guru bimbingan.
b. Pemahaman tentang lingkungan peserta didik,termasuk didalamnya lingkungan keluarga
dan sekolah terutama oleh para peserta didik sendiri,orangtua,guru dan pada umumnya dan
guru bimbingan.
c. Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (termasuk didalamnya informasi
pendidikan,informasi jabatan/pekerjaan dan informasi sosial dan budaya/nilai-
nilai),terutama oleh peserta didik.

1
Safrianus Haryanto Djehaut,Bimbingan Konseling,(Yogyakarta:Absolute Media,2011),hlm 30.
2. Fungsi Pencegahan
Fungsi pencegahan yaitu fungsi Bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
tercegah atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul
yang akan dapat menganggu,menghambat ataupun menimbulkan kesulitan,kerugian-
kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.Beberapa kegiatan bimbingan yang dapat
berfungsi pencegahan antara lain:Program Orientasi,Program Bimbingan Karier,Program
Pengumpulan data,Program kegiatan kelompok dan lain-lain.
3. Fungsi Pengembangan
Fungsi Pengembangan adalah  fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih
proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan
personel Sekolah/Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau
bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan
berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas
perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah pelayanan
informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain storming), home room,
dan karyawisata.2
4. Fungsi Penyaluran
Fungsi Penyaluran adalah fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli
memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan
penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri
kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan
pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
5. Fungsi Adaptasi
Fungsi Adaptasi adalah  fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala
Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan
terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli. Dengan
menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat
membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam memilih dan

2
Anas Salahudin,Bimbingan dan konseling,(Bandung:Pustaka Setia,2010), hlm21.
menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun
menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseli.
6. Fungsi Penyembuhan
Fungsi Penyembuhan adalah fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif.
Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada klien yang telah
mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik
yang dapat digunakan adalah teori konseling, dan remedial teaching.
Proses penyembuhan dalam hal bimbingan dan konseling adalah sama halnya dengan
penyembuhan dokter.
7. Fungsi Perbaikan

Fungsi Perbaikan adalah fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli
sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak
(berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konseli
supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat
sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan
normatif.

8. Fungsi Pemeliharaan dan pengembangan


Fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpelihara dan
terkembangkannya berbagai potensi positif peserta didik dalam rangka perkembangan
dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
9. Fungsi pengetasan
Fungsi pengetasan adalah fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik.
Dalam perspektif Islam,maka agama islam sebagai pedoman hidup memberikan
ajaran,prinsip,dan hukum dalam menuntun perilaku umat islam sehingga sesuai dengan
fitrah manusia dan keinginan Allah SWT.Berkenaan dengan pentingnya bimbingan bagi
manusia dijelaskan Allah dalam alqur’an surat Asy-syura ayat 52 :
‫ب َواَل ٱإْل ِ ي ٰ َمنُ َو ٰلَ ِكن َج َع ْل ٰنَهُ نُو ًرا نَّ ْه ِدى‬ ٰ
ُ َ‫وحا ِّمنْ أَ ْم ِرنَا ۚ َما ُكنتَ تَ ْد ِرى َما ٱ ْل ِك ٰت‬
ً ‫َو َك َذلِ َك أَ ْو َح ْينَٓا إِلَ ْي َك ُر‬
ْ ‫ص ٰ َر ٍط ُّم‬
‫ستَقِيم‬ ِ ‫ى إِلَ ٰى‬ٓ ‫بِ ِهۦ َمن نَّشَٓا ُء ِمنْ ِعبَا ِدنَا ۚ َوإِنَّكَ لَتَ ْه ِد‬

Artinya : Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah
Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula
mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami
tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan
sesungguhnya kamu benar-benar member petunjuk kepada jalan yang lurus.(QS.42:52)
Ayat ini menjelaskan bahwa setiap manusia dalam perkembangan jiwanya secara
fitrah senantiasa memerlukan petunjuk,bimbingan dan penyuluhan agar pribadinya berada
dijalan yang benar dalam upaya memaksimalkan kematangan menjadi orang yang beriman
dan bertaqwa.Dalam konteks ini,untuk memberikan perbimbingan dan penyuluhan
diperlukan ilmu pengetahuan baik tentang agama,maupun pengetahuan tentang
jiwa,pendidikan,dan filsafat.3
10. Fungsi Pemeliharaan
Fungsi Pemeliharaan yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu
konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta
dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang
akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan
melalui program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan
minat konseling.4
Fungsi bimbingan dan konseling di wujudkan melalui penyelenggaraan berbagai
jenis layanan dan kegiatan pendukung untuk mencapai hasil sebagaimana terkandung
didalam masingmasing fungsi. Setiap layanan dan kegiatan pendukung yang dilaksanakan
harus secara langsung mengacu pada satu atau lebih dari fungsi-fungsi agar hasil yang
hendak dicapai secara jelas dapat diidentifikasikan dan di evaluasi.5

3
Syafaruddin dkk,Dasar-dasar bimbingan dan konseling,(Medan: Perdana Publishing,2019), hlm 21.
4
H.Kamaluddin,”Bimbingan dan Konseling Sekolah”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17 Nomor
4,hlm 3.
5
Teti Ratnawulan,” MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DI SMP KOTA DAN KABUPATEN
BANDUNG”,Jurnal edukasi Vol.2 Nomor 1,hlm 8.
2.2 Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling
Kalau kita berbicara tentang prinsip-prinsip bimbingan dan konseling, maka kita
berbicara tentang pokok-pokok dasar pemikiran yang dijadikan pedoman dalam program
pelaksanaan atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan
bimbingan. Dapat dikatakan bahwa prinsip-prinsip bimbingan dan konseling adalah
seperangkat landasan praktis atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan
program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. 6

Prinsip merupakan paduan hasil kajian teoritik dan telaah lapangan yang digunakan
sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan. Dalam pelayanan bimbingan dan
konseling prinsip-prinsip yang digunakannya bersumber dari kajian filosofis, hasil dan
penelitian dan pengalaman dalam konteks sosial budayanya, pengertian, tujuan, fungsi dan
proses penyelenggaraan bimbingan dan konseling. Van Hoose mengemukakan :

a. Bimbingan didasarkan pada keyakinan bahwa dalam diri tiap anak terkandung kebaikan-
kebaikan.

b. Bimbingan didasarkan pada ide bahwa setiap anak adalah unik, seorang anak berbeda
dengan anak yang lainnya.

c. Bimbingan merupakan bantuan kepada anak-anak dan pemuda dalam pertumbuhan dan
perkembangan mereka menjadi pribadi yang sehat.

d. Bimbingan merupakan usaha membantu mereka yang memerlukannya untuk mencapai


apa yang menjadi idaman masyarakat dan kehidupan.

6
Safrianus Haryanto Djehaut, Bimbingan Konseling di Sekolah, (Yogyakarta: Absolute Media, 2010), hlm
33.
e. Bimbingan adalah pelayanan, unik yang dilaksanakan oleh tenaga ahli dengan latihan-
latihan khusus, dan untuk melaksanakan pelayanan bimbingan diperlukan minat pribadi
khusu pula.

Prinsip bimbingan dan Konseling itu adalah sebagai berikut :

1. Bimbingan dan Konseling diperuntukan bagi semua individu. Prinsip ini berarti bahwa
bimbingan dan konseling diberikan kepada semua individu atau peserta didik, baik yang
tidak bermasalah. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih
bersifat prefentif dan pengembangan diri pada penyembuhan (kuratif) dan lebih diutamakan
teknik kelompok daripada individu.

2. Bimbingan dan konseling bersifat individu. Setiap individu unik dan melalui nbimbingan
dan konseling individu dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya
tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah
individu, meskipun layanan bimbingan dan konseling menggunakan teknik kelompok.

3. Bimbingan dan konseling menekankan hal yang positif. Dalam kenyataan masih ada
individu yang memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan dan konseling, karena
dipandang sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan
tersebut, bimbingan dan konseling sebenarnya merupakan proses bantuan yang
menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan dan konseling merupakan cara
untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan dan
peluang untuk berkembang.

4. Bimbingan dan Konseling merupakan usaha bersama. Bimbingan dan konseling bukan
hanya tugas atau atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala
sekolah. Mereka sebagai teamwork terlibat dalam proses bimbingan dan konseling.

5. Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan konseling diarahkan untuk membantu individu agar dapat melakukan
pilihan dan mengambil keputusan. Bimbingan dan konseling mempunyai peranan untuk
memberikan informasi dan nasihat kepada individu, semua itu sangat penting baginya
dalam mengambil keputusan. Kehidupan individu diarahkan oleh tujuannya, bimbingan dan
konseling memfasilitasi individu untuk mempertimbangkan, menyesuaian diri,
menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat. Tujuan utama
bimbingan dan konseling adalah mengembangkan kemampuan individu untuk
memevahkan masalahnya dan mengambil keputusan.

6. Bimbingan dan konseling berlangsung dalam berbagai seting (adegan) kehidupan.


Pemberian layanan bimbingan dan konseling tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi
juga dilingkungan keluarganya, perusahaan/industri, lembaga pemerintah/swasta dan
masyarakat. Bidang layanan bimbingan dan konseling bersifat multi aspek yaitu meliputi
aspek pribadi, sosial, belajar dan pekerjaan. 7

Bimbingan komprehensif diartikan sebagai sebuah program layanan bantuan yang


mengandung prinsip–prinsip :
1) Subjek layanan adalah semua peserta didik;
2) fokus pada kegiatan pembelajaran peserta didik dan mendorong perkembangan peserta
didik; 3) konselor dan guru merupakan fungsionaris yang bekerja sama;
4) program bimbingan terorganisir dan terencana sebagai bagian vital dari bimbingan
komprehensif;
5) peduli kepada penerimaan diri, pemahaman diri, dan peningkatan diri;
6) memfokuskan pada proses;
7) berorientasi taem work dan mensyaratkan pelayanan dari konselor profesional yang
terlatih;
8) bersifat fleksibel dan sekuensial.
Menurut Myrick Keberhasilan implementasi bimbingan dan konseling
perkembangan perlu memperhatikan prinsip-prinsip dibawah ini:
1) Bimbingan perkembangan bagi semua siswa.
2) Bimbingan perkembangan memiliki suatu kurikulum yang terorganisasi dan terencana.
3) Bimbingan perkembangan adalah bentuk yang berurutan dan fleksibel

7
Abu Bakar M. Luddin, Dasar-Dasar Konseling Tinjauan Teori dan Praktik, (Bandung: Citapustaka Media
Perintis, 2010), hlm 33-37.
4) Bimbingan perkembangan merupakan bagian terintegrasi dari proses pendidikan secara
keseluruhan
5) Bimbingan perkembangan melibatkan semua personil sekolah
6) Bimbingan perkembangan membantu para siswa belajar lebih efektif dan efisen
7) Bimbingan perkembangan melibatkan para konselor yang menyediakan layanan
konseling khusus dan intervensi 8

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Fungsi bimbingan konseling adalah manfaat yang dihasilkan dari bimbingan
konseling itu. Berdasarkan kegunaan dan manfaatnya, fungsi bimbingan dan konseling
terdiri dari: fungsi pemahaman, pencegahan, pengembangan, penyaluran, adaptasi,
8
Caraka putra bakti,”Bimbingan konseling dan komprehensif:Dari PARADIGMA menuju Aksi”, Jurnal Fokus
Konseling Volume 1 No. 2,hlm.4-5.
penyembuhan, perbaikan, pemeliharaan, penyesuaian, dan fasilitas. Fungsi suatu pelayanan
dapat diketahui dengan melihat kegunaan, manfaat, ataupun keuntungan dan dapat
diberikan oleh pelayanan ynag dimaksud.
Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling meupakan pemanduan hasil-hasil teori dan praktik
yang dirumuskan dan dijadikan sebagai pedoman dan dasar bagi para konselor dalam
penyelenggaraan pelayanan.
Rumusan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling ialah berkenaan dengan sasaran
pelayanan, masalah klien, tujuan dan proses penanganan masalah, program pelayanan,
penyelenggaraan pelayanan. Baik fungsi maupun prinsip sangat penting dalam proses
bimbingan dan konseling. Kedua-duanya saling berkaitan dan mengandung makna yang
tinggi. Keberhasilan seorang konselor dalam penanganan masalah kliennya dapat
ditentukan oleh kedua hal tersebut.

3.2 Saran
Dari paparan mengenai fungsi dan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling, maka saran
yang dapat saya berikan adalah:
1. Dalam pemberian bantuan kepada klien, seorang konseolr harus mengerti seluk-
beluk tentang bimbingan dan konseling itu sendiri.
2. Berani menjadi baik dengan mengenali dirinya sendiri dan lingkungannya.
3. Jadilah seorang konselor yang profesional.
4. Konselor harus menguasai prinsip-prinsip serta fungsi dari bimbingan konseling itu.
5. Kita harus mampu mengerti masalah-masalah yang ada dalam diri kita sejak dini.

DAFTAR PUSTAKA

Bakti, Caraka Putra. 2015.”Bimbingan Konseling dan Komprehensif: Dari PARADIGMA


Menuju Aksi”, Jurnal Fokus Konseling Volume 1 No. 2: 1-14.

Djehaut, Safrianus Haryanto. 2010. Bimbingan Konseling di Sekolah. Yogyakarta:


Absolute Media.
Kamaluddin, H. 2011. ”Bimbingan dan Konseling Sekolah”, Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, Vol. 17 Nomor 4: 1-8.
Luddin, Abu Bakar M. 2010. Dasar-Dasar Konseling Tinjauan Teori dan Praktik.
Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Ratnawulan, Teti. 2016. ” MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DI SMP KOTA DAN


KABUPATEN BANDUNG”, Jurnal edukasi Vol.2 Nomor 1: 1-17.
Salahuddin, Anas. 2010. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Pustaka Setia.

Syafaruddin, dkk. 2019. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Medan: Perdana


Publishing.
.

Anda mungkin juga menyukai