Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BIMBINGAN KARIR

“PENERAPAN BIMBINGAN KARIR”

Dosen Pengampu:
WAHYU SEPMI SONTANA, S. Kom.I, M.Sos

Disusun Oleh:
1. ANGGI OKTAVIA WIJATMIKO (12140224080)
2. ANDRA SEPTIAWATI (12140220703)
3. SYABINA RAHMADANI (12140223514)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa. Hanya
berkat rahmat, taufiq dan hidayah-NYA, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan lancar,
baik dan tepat waktu. Sholawat serta salam senantiasa tersanjungkan kepangkuan Rasululloh
Saw. beserta keluarga, sahabat-sahabatnya dan para pengikutnya yang telah membawa kita dari
jalan yang gelap gulita ke jalan yang terang benderang ke jalan agama islam.

Penulisan makalah ini guna melengkapi / memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“bimbingan karir”. Dengan terselesaikannya makalah yang berjudul “Penerapan Bimbingan
Karir”. Penulis dengan ikhlas menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantunya baik langsung maupun tidak langsung khususnya kepada dosen pembimbing mata
kuliah ibu

Sebagai manusia biasa yang tak lepas dari kekhilafan, demi perbaikan makalah ini selalu
di harapkan kritik dan saran dari semua pihak. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Akhirul kalam semoga segala usaha kita
dalam peningkatan mutu pendidikan mendapat ridho dari Allah SWT amin.

Pekanbaru, 13 Oktober 2022

Pemakalah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4
1.1. Pengertian Bimbingan Karir....................................................................................................5
1.2. Penerapan Bimbingan Karir.....................................................................................................5
1.3. Langkah-Langkah Pelaksaan Bimbingan Karir.....................................................................6
BAB III.......................................................................................................................................................8
KESIMPULAN..........................................................................................................................................8
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Layanan Bimbingan karir adalah kegiatan dan layanan bantuan kepada siswa dengan tujuan
untuk memperoleh penyesuaian diri, pemahaman tentang dunia kerja dan pada akhirnya mampu
menentukan pilihan kerja dan menyusun perencanaan karir.

Menurut Herr layanan bimbingan karir adalah suatu program yang sistematik, proses-proses,
teknik-teknik atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu dan berbuat atas pengenalan diri
dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan dan waktu luang serta
mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat
menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya.

Gani menyatakan bahwa bimbingan karir adalah suatu proses bantuan layanan dan
pendekatan terhadap individu (siswa), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya,
memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depannya dengan bentuk kehidupan yang
diharapkan untuk menentukan pilihannya dan mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut
adalah yang paling tepat, sesuai dengan persyaratan-persyaratan dan tuntutan pekerjaan atau karir yang
tepat.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana Penerapan Bimbingan Karir?
2. Apa saja Langkah-Langkah Penerapan Bimbingan Karir?
BAB II
PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Bimbingan Karir


Bimbingan Karir Bimbingan karir menurut (Winkel, 2004) adalah bimbingan
dalam mempersiapkan individu dalam merencanakan karir, memilih lapangan
pekerjaan, menghadapi dunia pekerjaan, serta membekali individu agar siap bekerja
atau memangku jabatan, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari
lapangan perkerjaan yang telah dimasuki. Selain pendapat di atas, (Wendy Patton
dan Mary Mcmahon, 2006) mengemukakan bahwa bimbingan karir merupakan
kegiatan bimbingan untuk membantu individu dalam perencanaan, pengembangan, dan
pemecahan masalah-masalah karir seperti pemahaman kondisi dan kemampuan diri,
pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas pekerjaan, pemahaman kondisi
lingkungan, perencanaan, dan pengembangan karir, penyesuaian pekerjaan, dan
pemecahan masalah-masalah karir yang dihadapi. Dari beberapa pernyataan di atas
dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah upaya mempersiapkan individu dalam
merencanakan karir, memilih karir dan bekerja sesuai pilihan karir serta
memcahhkan masalah-masalah yang dihadapi dalam berkakrir.

Tujuan utama bimbingan karir menurut (Lestari, 2017) adalahsebagai berikut:

a. Memiliki kemampuan intelektual yang diperlukan untuk keberhasilan dalam


berbagai aspek kehidupan,
b. Memiliki kemampuan dan pemahaman, pengelolaan, pengendalian, penghargaan,
dan pengarahan diri,
c. Memiliki pengetahuan atau informasi tentang lingkungan kehidupan,
d. Mampu berinteraksi dengan orang lain secara efektif,
e. Mampu mengatasi masalah-masalah kehidupan sehari-hari,
f. Memahami, menghayati, dan mengamalkan kaidah-kaidah ajaran agama yang
berkaitan dengan karir.
3.2. Penerapan Bimbingan Karir
Peningkatan yang signifikan pada minat karier siswa tidak terjadi dengan sendirinya
tetapi senantiasa berlangsung dalam interaksi bimbingan karier yang telah dilaksanakan.
Dengan demikian penerapan bimbingan karier untuk meningkatkan minat karier pada
siswa sangat perlu di maksimalkan.

Minat karier sangat penting dalam perkembangan karier setiap individu, masih
membutuhkan banyak pendekatan-pendekatan lainnya yang dapat di gunakan dalam
meningkatkan minat karier siswa. Kondisi tersebut diatas berarti, masih diperlukan suatu
upaya untuk membantu siswa dalam meningkatkan minat terhadap perkembangan
kariernya. Mengingat dampak yang begitu besar terhadap pilihan karier dan
perkembangan karier siswa, upaya yang dapat dilakukan dalam bentuk layanan
bimbingan karier diharapkan dapat meningkatkan minat karier seperti pada penjelasan
sebelumnya

Minat karier rendah merupakan masalah yang sudah umum terjadi pada siswa, namun
apabila tidak ditangani secara serius maka hal tersebut akan memberikan efek yang
negatif terhadap perkembangan karier siswa pada masa yang akan datang. Maka dari itu,
bimbingan kerier diharapkan mampu membantu siswa dalam meningkatkan minat
kariernya.

1.3. Langkah-Langkah Pelaksaan Bimbingan Karir


Langkah-langkah pelaksanaan bimbingan karir itu sebagai berikut:

1. Bersama pendidik dan personal sekolah lainnya, konselor berpartisipasi secara aktif
dalam kegiatan bimbingan karir dan konseling yang bersifat rutin, insidental, dan
keteladanan.
2. Program bimbingan karir dan konseling yang direncanakan dalam bentuk satuan
layanan (SATLAN) dan satuan pendukung (SATKUNG) dilaksanakan sesuai dengan
sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pihak-pihak yang terkait.
3. Pelaksanaan kegiatan bimbingan karir dan konseling:
a. Di dalam jam pembelajaran:
 Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan siswa untuk menyelenggarakan
layanan informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, kegiatan
instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam
kelas.
 Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas per minggu
dan dilaksanakan secara terjadwal.
 Kegiatan tidak tatap muka dengan siswa untuk menyelenggarakan layanan
konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah,
pemanfaatan kepustakaan, dan alih tangan kasus.

b. Diluar jam pembelajaran:


1. Kegiatan tatap muka dengan siswa untuk menyelenggarakan layanan
orientasi, karir perseorangan, bimbingan kelompok, karir kelompok, dan
mediasi, serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan di luar kelas;
2. Satu kali kegiatan layanan/pendukung karir di luar kelas/di luar jam
pembelajaran ekuivalen dengan dua jam pembelajaran tatap muka dalam
kelas.
3. Kegiatan bimbingan karir dan konseling di luar jam pembelajaran
sekolah/madrasah maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan karir,
diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah.

c. Volume kegiatan mingguan konselor disusun dengan memerhatikan hal berikut.


1) Siswa yang diasuh seorang konselor berjumlah ±150 orang.
2) Jumlah jam pembelajaran wajib: sesuai peraturan yang berlaku.
3) Satu kali kegiatan layanan atau pendukung bimbingan karir dan
konseling ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran

d. Volume dan waktu untuk pelaksanaan kegiatan bimbingan karir dan konseling di
dalam kelas dan di luar kelas setiap minggu diatur oleh konselor dengan
persetujuan pimpinan sekolah/madrasah.
e. Program bimbingan karir dan konseling pada masing-masing satuan
sekolah/madrasah dikelola dengan memerhatikan keseimbangan dan
kesinambungan program antarkelas dan antarjenjang kelas, dan menyingkronkan
program bimbingan karir dan konseling dengan kegiatan pembelajaran mata
pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler, serta mengefektifkan dan mengefisienkan
penggunaan fasilitas sekolah/madrasah.
f. Kegiatan bimbingan karir dan konseling dicatat dalam laporan pelaksanaan
program (LAPELPROG). (Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani dalam Salahudin,
2016, hal. 123-125).

Strategi Pelaksanaan Bimbingan Karir.

A. Strategi Instruksional

Strategi instruksional merupakan bentuk penyelenggaraan bimbingan karir yang


diintegrasikan atau dipadukan dalam kegiatan pembelajaran. Strategi ini sangat sesuai
untuk dijalankan oleh para guru sebagai konselor, khsusnya oleh guru SD/MI. Strategi
instruksional lebih bersifat informatif daripada pemrosesan informasi.

Tedapat beberapa teknik bimbingan karir instruksional yang dapat dilakukan


guru/konselor terhadap peserta didik, antara lain:

1. Bacaan

Melalui membaca riwayat hidup orang-orang ternama yang berhasil dalam


bidangnya masing-masing, seperti BJ. Habibi, Thomas Alva Edison, Einstein, dan
banyak lagi. Dengan membaca surnber-sumber informasi lainnya tentang berbagai
hal diharapkan peserta didik dapat belajar dari pengalaman orang sukses, dan dengan
membaca peserta didik lebih kayak wawasan tentang berbagai hal.

2. Narasumber

Dengan mengunjungi nara sumber atau mengundang nara sumber untuk datang
ke sekolah, dan berdialog tentang dunia pekerjaan, diharapkan anak akan semakin
luas wawasannya tentang banyak hal, terutama yang berkaitan dengan
pekerjaan/profesi seseorang dan usaha yang dilakukan untuk mencapai karir tertentu.
3. Pengamatan

Dengan mengajak peserta didik berjalan-jalan di sekitar lingkungan yang tidak


harus jauh, di sepanjang jalan mereka ditugasi untuk mengamati berbagai macam
pekerjaan yang ditemui. Guru dapat mengajak anak mengamati pekerjaan yang
dilakukan oleh orang yang ada di sekitar sekolah, umpama mengamati pekerjaan
penjahit, tukang tahu, dsb.

4. Ceritera

Dengan bercerita, guru dapat memberikan informasi tentang berbagai


pekerjaan, atau cerita tentang kerja keras yang membuahkan hasil menggembirakan.
Teknik bercerita akan lebih menarik bila dilakukan dengan menggunakan media.
Cerita akan lebih menarik kalau diikuti dengan Tanya jawab berkisar tentang tokoh
yang diceritakan.

B. Strategi Substasional

Strategi substansial merupakan bentuk penyelenggaraan bimbingan karier melalui


hubungan interpersonal (antara pembimbing dengan klien). Strategi ini lazim dipergunakan
oleh guru/konselor dalam bentuk wawancara konseling. Untuk mempergunakan starategi
ini, diperlukan penguasaan teori dan praktik konseling, di samping disiplin ilmu penunjang
yang terkait.

a. Genogram

Genogram merupakan sebuah alat bantu yang digunakan guru untuk


mengetahui sejarah keluarga konseli dari waktu ke waktu, dari sebuah generasi
keluarga melalui pola hubungan antar anggota keluarga beserta karakteristik yang
melekat pada masing-masing anggota keluarga tersebut, baik berupa pekerjaan, jenis
kelamin, umur, dan berbagai peristiwa yang mengiringi perjalanan sebuah keluarga
dari generasi ke generasi.

Teknik ini dapat digunakan oleh guru, terutama guru SD/MI untuk
mengidentifikasi aspirasi karir yang berkembang pada peserta didik. Penerapan
teknik genogram ditempuh dalam tiga tahap, yaitu:
Konstruksi Genogram, Konstruksi genogram Proses ini merupakan tahap
pertama untuk memetakan/membuat gambar silsilah atau asal-usul keluarga klien
sebanayak tiga generasi, yaitu generasi klien, generasi oarangtua klien dan generasi
kakek nenek klien.

Identifikasi jabatan, penelusuran bidang pekerjaan/jabatan yang ada pada


anggota keluarga dari tiga generasi itu, termasuk usaha yang ditempuh untuk
memperoleh pekerjaan/jabatan, tingkat keberhasilan, dan konsekuensinya dalam
segala aspek kehidupan yang bersangkutan

Eksplorasi Klien, Eksplorasi klien Tahap ini memfokuskan kajian terhadap


diri klien agar memperoleh pemahaman diri dan lingkungan serta dapat
merencanakan karirnya.

b. Konseling Karir

Konseling karir dapat dilaukan melalui tiga pendekatandi bawah ini:

Client-centered career counseling (konseling karir yang berpusat pada klien),


yaitu menekankan pada kecakapan klien untuk menentukan isu yang penting bagi
dirinya dan pemecahan masalah dirinya. Konsep dasarnya adalah hal yang berkaitan
dengan konsep diri (self), aktualisasi diri, teori kepribadian, dan hakekat kecemasan.

Developmental career counseling (konseling karir perkembangan). Konseling


karir perkembangan lebih menekankan pada hubungan kematangan karir seseorang
dengan masalah pembuatan keputusan, dan suatu tindakan yang disampaikan konseli
dalam konseling karir.

Behavioral career counseling (konseling karir perilaku), yaitu Manusia adalah


mahluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol oleh faktor-faktor dari luar. Tingkah
laku dipelajari ketika individu berinteraksi dengan lingkungan melalui hukum-hukum
belajar: (a) pembiasaan klasik; (b) pembiasaan operan; (c) peniruan. Tingkah laku
tertentu pada individu dipengaruhi oleh kepuasan dan ketidak puasan yang
diperolehnya

C. Strategi Permainan

Strategi permainan merupakan strategi alternatif dalam penyelenggaraan


bimbingan karir. Strategi ini berlangsung melalui permainan, yang dalam setiap permainan
dapat menjangkau beberapa matra sasaran. Permainan adalah suatu perbuatan atau kegiatan
sukarela, yang dilakukan dalam batas-batas ruang dan waktu tertentu yang sudah
ditetapkan, menurut aturan yang sudah diterima secara sukarela tapi mengikat sepenuhnya,
dengan tujuan dalam dirinya sendiri, disertai oleh perasaan tegang dan gembira, dan
kesadaran lain daripada kehidupan sehari-hari (Johan Huizinga, 1990: 39).

Strategi ini dapat dilakukan dalam beberapa bentuk permainan, yaitu:

 Permainan dan Proyeksi diri. Permainan ekspresi dan proyeksi diri Jenis permainan
yang dapat dimasukkan ke dalam kelompok ekspresi, adalah permainan yang berupaya
mengungkapkan karakteristik, ciri atau sifat-sifat diri pribadi secara langsung, baik
dalam bentuk lisan, tulisan maupun gerak-gerik isyarat
 Permainan pilihan dan putusan nilai. Prinsip utama dari permainan pilihan dan putusan
nilai adalah bagaimana individu menentukan prioritas serta mengambil suatu
keputusan tindakan, yang didasarkan atas nilai-nilai yang dimilikinya
 Eksplorasi dan identifikasi ligkungan. Permainan ini mengutamakan bantuan kepada
klien, agar ia mampu dan sanggup menjelajahi dan merinci lingkungan baik
pendidikan maupun pekerjaan, yang secara potensial sesuai dengan karakteristik diri
pribadinya.
 Permainan Isu dan Aturan. Permainan ini dilakukan dalam bentuk diskusi, dimulai dari
pemilihan dan penentuan masalah utama (isu) atau peraturan hidup yang dihadapi
siswa atau manusia umumnya. Setelah ditentukan, beberapa siswa secara sukarela
diminta tampil sebagai pembicara yang melontarkan pendapatnya atas isu dimaksud.
 Permainan Analisi dan gaya hidup. Analisis gaya hidup merupakan jenis permainan
yang menekankan analisis atau terawangan, cita-cita yang diangankan akan masa
depan kehidupan siswa, keluarga maupun pekerjaan dan keadaan dirinya, berdasarkan
pengelolaan informasi diri dan lingkungan, nilai serta permasalahan yang dihadapi
sekarang.

BAB III
KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan
Peningkatan yang signifikan pada minat karier siswa tidak terjadi dengan sendirinya
tetapi senantiasa berlangsung dalam interaksi bimbingan karier yang telah dilaksanakan. Dengan
demikian penerapan bimbingan karier untuk meningkatkan minat karier pada siswa sangat perlu
di maksimalkan. Mengingat dampak yang begitu besar terhadap pilihan karier dan
perkembangan karier siswa, upaya yang dapat dilakukan dalam bentuk layanan bimbingan karier
diharapkan dapat meningkatkan minat karier seperti pada penjelasan sebelumnya

Minat karier rendah merupakan masalah yang sudah umum terjadi pada siswa, namun
apabila tidak ditangani secara serius maka hal tersebut akan memberikan efek yang negatif
terhadap perkembangan karier siswa pada masa yang akan datang. Maka dari itu, bimbingan
kerier diharapkan mampu membantu siswa dalam meningkatkan minat kariernya.
DAFTAR PUSTAKA

Auriko, Suharsimi.2005. Manajemen Penelitian. Cetakan Ketujuh. Jakarta: Penerbit Rineka


Cipta.XX
Dalil,S.2002.Paradgima Baru Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Amara Book
Ani Sri Indrayati, Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi, Vol. 5, No. 2, November 2018.
Payakumbuh, Padang

Anda mungkin juga menyukai