BIMBINGAN KARIER
Di Susun Oleh :
1. Nur Itsna Auliana (2121210)
2. Aisyah Maulidatul Mumtaz (2121214)
3. Hayu Rizki Permata (2121221)
Alhamduillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammda Saw. yang selalu kita nantikan syafaatnya kelak di hari akhir.kami mengucapkan
syukur kepada Allah atas nikmat-Nya yang masih memberikan kami kesehatan, sehingga kami
masih diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan masalah yang berjudul “Bimbingan
Karier” ini tepat pada waktunya.
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dari Ibu Dr. Hj. Sopiah. M,
Ag pada mata kuliah Bimbingan Konseling. Tidak hanya itu makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para penulis dan juga pembaca. Namun terlepas dari itu, kami
memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan saran dan kritik atas keterbatasan makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan berupa dukungan baik
secara material ataupun secara moril demi tersusunnya makalah ini.
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................I
DAFTAR ISI..................................................................................................................................II
BAB 1 (PENDAHULUAN)
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
C. Tujuan Masalah..................................................................................................................1
BAB II (PEMBAHASAN)
A. Pengertian Bimbingan Karier...........................................................................................2
B. Tujuan Bimbingan Karier.................................................................................................3
C. Metode Pelaksanaan Bimbingan Karier..........................................................................3
D. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Bimbingan Karir...............................................................5
BAB III (PENUTUP)
A. Kesimpulan..........................................................................................................................7
B. Saran....................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................8
II
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada satu anggapan terutama dari kalangan guru yang mengatakan kehadiran
bimbingan karier di sekolah adalah untuk menggantikan program bimbingan dan
konseling yang sebelumnya telah mulai dilaksanakan di sekolah. Anggapan yang seperti
itu merupakan anggapan yang keliru. Bimbingan karier merupakan bagian dari program
bimbingan dan konseling secara keseluruhan. Di dalam program bimbingan dan
konseling terdapat beberapa jenis layanan bimbingan, seperti bimbingan pendidikan,
pendidikan pribadi, bimbingan social, bimbingan karier dan sebagainya. Kehadiran
bimbingan karier di sekolah dimaksudkan untuk lebih memberikan arti bagi program
bimbingan dan konseling secara keseluruhan.
Masalahnya sekarang adalah apakah yang dimaksud dengan bimbingan karier?
Untuk mengerti arti bimbingan karier yang sesungguhnya perlu dikemukakan beberapa
definisi tentang pengertian bimbingan karier menurut para ahlinya. Tolbert
mengemukakan bahwa istilah karier biasanya menunjukkan kepada rangkaian pekerjaan-
pekerjaan yang dilaksanakan oleh seseorang dalam hidupnya. Sedangkan pekerjaan atau
jabatan menyatakan suatu peranan yang khas, seperti dokter, masinis, dan lain
sebagainya. Bimbingan karier mencakup semua layanan yang bertujuan untuk membantu
murid dalam mebuat rencana-rencana dan keputusan-keputusan tentang pendidikan dan
jabatan.
A. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari bimbingan karier?
2. Bagaimana metode pelaksanaan bimbingan karier?
3. Apa tujuan bimbingan karier?
4. Apa prinsip-prinsip bimbingan karier?
B. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian bimbingan karier
2. Mengetahui metode pelaksanaan bimbingan karier
3. Mengetahui tujuan bimbingan karier
4. Mengetahui prinsip-prinsip bimbingan karier
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan Karier
Beberapa pengertian tantang bimbingan karir yang ditulis oleh beberapa tokoh
yang antara lain seperti Wetik B. memaparkan pengertian bimbingan karir adalah
program pendidikan yang merupakan layanan terhadap siswa agar mengenal dirinya
sendiri, mengenal dunia kerja, dapat memutuskan apa yang diharapkan dari pekerjaan
dan dapat memutuskan bagaimana bentuk kehidupan yang diharapkannya disamping
pekerjaan untuk mencari nafkah.1 Sementara itu P.M. Hatari juga menjelaskan bahwa
bimbingan karir membentuk siswa dalam proses mengambil keputusan mengenai karir
atau pekerjaan utama yang mempengaruhi kehidupan di masa depan.2
Pendapat lain seperti yang dikemukakan oleh Ambo Enre Abdullah dijelaskan
bahwa bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu
individu dalam memecahkan masalah karir (pekerjaan) untuk memperoleh penyesuaian
diri yang sebaik-baiknya dengan masa depannya.3 Pusat Pembinaan Kesehatan Jiwa
Dinas Kesehatan DKI memberikan acuan bahwa bimbigan karir merupakan satu cara
pendekatan masalah remaja dan uapaya pencegahan gangguan perkembangan remaja
termasuk kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba. Program ini memusatkan
perhatian pada pemahaman diri dan lingkungannya, penjernihan nilai-nilai, proses
pengambilan keputusan, keterampilan untuk mengatasi masalah serta kemampuan
melihat dan merencanakan masa depan.4
Konsep bimbingan karir bukan hanya menunjuk kepada bimbingan jabatan atau
bimbingan tugas, tetapi menunjuk pada peran bimbingan karir dalam situasi dimana
seseorang memasuki kehidupan, tata hidup dan kejadian di dalam kehidupan. 5 Di
samping itu bimbingan karir secara langsung mengandung arti pengembangan program
yang berarti berperan dan menghasilkan orang-orang yang telah terdidik, terutama
mengacu kepada masa peralihan sekolah ke dunia kerja dalam mengalami berbagai
kegiatan dan menelusuri berbagai sumber. Secara lebih khusus program bimbigan karir
terutama berperan membantu perorangan dalam memahami dirinya, memahami
lingkungan/dunia kerja dalam tata hidup tertentu dan mengembangkan rencana dan
kemampuan untuk membuat keputusan bagi masa depannya.
Memperhatikan berbagai paparan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap individu
atau siswa agar individu tersebut dapat mengenal dirinya, mengenal potensi yang
1
Wetik B. Pengertian Dasar dan tujuan BImbingan Karir, (Jakarta: BP3K, 1981), hlm. 2.
2
P.M. Hatari, Kearah Pengertian Bimbingan Karir dengan Pendekatan De elopmental, (Jakarta: BP3K, 1981),
hlm.6.
3
Ambo Enre Abdullah, Bimbingan Karir dan Orang Tua, (Jakarta: BP3K, 1984), hlm. 1.
4
Pusat Pembinaan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan DKI, Hasil Evaluasi Bimbingan Kelompok atau Karir, (Jakarta:
Klinik Konsultasi Remaja, 1983), hlm. 1.
5
Unandir, Program Bimbingan Karir di Sekolah, (Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud, 1996), hlm. 76 – 77.
2
dimilikinya, memahami dirinya dan mengenal dunia kerja, merencanakan masa depannya
dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, untuk menentukan pilihannya dan
mengambil suatu keputusan bahwa keputusan tersebut adalah yang paling tepat dan
sesuai dengan keadaan dirinya bila dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan
tuntutan pekerjaan/karir yang dipilihnya.6
B. Tujuan Bimbingan Karier
Bimbingan karier merupakan suatu proses yang diharapkan mampu menciptakan
sikap kemandirian seseorang dalam merencanakan dan menentukan pilihan pekerjaan
yang sesuai dengan keadaan diri dan kemampuannya agar tidak adanya kendala-kendala
di dunia kerja.7 Tujuan bimbingan karier antara lain yaitu sebagai berikut :
1. Memiliki pemahaman diri (kemampuan minat, bakat, dan kepribadian) yang terkait
dengan pekerjaan.
2. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karier yang menunjang
kematangan kompetensi kerja.
3. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang
pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asalkan bermakna bagi dirinya dan
sesuai dengan norma agama.
4. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan
persyaratan keahlian atau ketrampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita
kariernya di masa depan.
5. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karier, dengan cara mengenali ciri-
ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosio-psikologis
pekerjaan, prospek kerja, kesejahteraan kerja.
6. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara
rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan
kondisi kehidupan sosial ekonomi.
7. Mengenal ketrampilan, minat dan bakat. Keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu
karier amat dipengaruhi oleh minat dan bakat yang dimiliki.
8. Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karier.
9. Memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana hubungan industrial yang
harmonis, dinamis, yang berkeadilan dan bermartabat.
Dapat disimpulkan bahwa, tujuan bimbingan konseling karir di sekolah untuk
mengarahkan dan memberikan referensi bagi siswa tentang dunia kerja,
mensinkronisasikan dengan kemampuan yang dimilikinya, serta dapat menyesuaikan
dengan minat dan bakatnya.8
6
Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling Studi dan Karir, (Yogyakatra: Andi Offset, 2004), hlm. 196.
7
Salahudin, Anas. Bimbingan dan Konseling. (Bandung: 2010, Pustaka Setia)
8
Walgito, Bimo, Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karier), (Yogyakarta : Andi Offset, 2010).
3
masalah-masalah yang sifatnya kelompok, dan metode individual untuk masalah yang
sifatnya pribadi.9
Secara umum, pelaksanaan bimbingan karir di sekolah dapat dilakukan dengan cara-cara
berikut :
a. Ceramah dari narasumber
Kegiatan yang dilakukan bersumber dari pembimbing, konselor, guru, maupun
dari nara sumber (pihak dunia kerja), dalam rangka memberikan penerangan
tentang informasi yang lebih banyak tentang pekerjaan, jabatan dan karir.
b. Diskusi Kelompok
Suatu pendekatan yang kegiatannya bercirikan sutu keterkaitan pada suatu pokok
masalah/ pertanyaan (dalam hal ini perencanaan karier/ pekerjaan/karier), dimana
siswa sejujurnya berusaha untuk memperoleh kesimpulan setelah mendengarkan,
mempelajari dan mempertimbangkan pendapat siswa yang lain secara jujur.
c. Pengajaran Unit
Merupakan teknik dalam membantu siswa untuk memperoleh pemahaman tentang
suatu pekerjaan tertentu, melalui kerjasama antara pembimbing dan guru bidang
studi. Namun dengan pola ini sudah barang tentu perlu adanya jam tersendiri yang
khusus disediakan untuk keperluan kegiatan bimbingan karir.
d. Sosiodrama
Suatu cara yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendramatisasi
sikap, tingkah laku/ penghayatan seseorang seperti yang dilakukannya dalam
reaksi sosial sehari-hari dimasyarakat sehubungan dengan pekerjaan dan karir.
e. Karyawisata karir yang diprogramkan oleh sekolah
Berkarya/ bekerja dan belajar sambil berwisata untuk membawa para siswa
belajar dan bekerja pada situasi baru yang menyenangkan, dengan demikian
akan tumbuh sikap menghargai pekerjaan yang diamatinya.
f. Informasi melalui kegiatan kurikuler secara instruksional.
Pemberian informasi tentang pekerjaan, jabatan, karir dengan cara
mengaitkan/dipadukan dengan mata pelajaran/ kegiatan belajar mengajar.Dalam
kaitan ini tiap guru dapat memberikan bimbingan karir pada saat-saat
mengajarkan pelajaran yang berkaitan dengan suatu karir tertentu.
9
Sukardi, dan Dewa Ketut, Bimbingan Karir Di Sekolah, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985), hlm. 81.
4
g. Hari Karier (Career Days)
Hari-hari tertentu yang dipilih untuk melaksanakan berbagai bentuk kegiatan yang
bersangkut paut dengan pengembangan karir. Pada hari tersebut semua kegiatan
bimbingan karier dilaksanakan berdasarkan program bimbingan karir yang telah
ditetapkan oleh sekolah untuk tiap tahun.10
5
karir mana yang cocok/ sesuai dan mampu memberikan kesenangan dalam
menjalaninya.
Siswa secara keseluruhan hendaknya dibantu untuk memperoleh pemahaman
tentang hubungan antara pendidikannya dan karirnya kelak.
Setiap siswa hendaknya memilih kesempatan untuk menguji konsep, berbagai
peranan dan ketrampilannya guna mengembangkan nilai-nilai dan norma-
norma yang memiliki aplikasi bagi karir di masa depannya.
Program Bimbingan Karir di sekolah hendaknya diintegrasikan secara
fungsional dengan program bimbingan dan konseling pada khususnya.
Program materi bimbingan karir dalam penyampaiannya diintegrasikan
dengan materi bimbingan konseling. Hal ini dilakukan karena bimbingan karir
merupakan bagian dari bimbingan konseling.
Program bimbingan karir di sekolah hendaknya berpusat di kelas, dengan
koordinasi oleh pembimbing, disertai partisipasi orang tua dan kontribusi
masyarakat.
Pelaksanaan bimbingan karir yang diberikan semenjak kelas 1 hingga kelas 3
di SMA, memberikan pelayanan ganda, yaitu di ruangan bimbingan konseling
dan di ruang kelas. Di kelas siswa mempunyai kesempatan yang sama dalam
memperoleh bimbingan, dan didukung partisipasi orang tua dan peran
masyarakat di sekitarnya.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap individu
atau siswa agar individu tersebut dapat mengenal dirinya, mengenal potensi yang
dimilikinya, memahami dirinya dan mengenal dunia kerja, merencanakan masa depannya
dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, untuk menentukan pilihannya dan
mengambil suatu keputusan bahwa keputusan tersebut adalah yang paling tepat dan
sesuai dengan keadaan dirinya bila dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan
tuntutan pekerjaan/karir yang dipilihnya.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat sederhana dan jauh dari
kesempuraan, dikarenakan keterbatasan dalam penyusunannya. Oleh karena itu kritik dan
saran yang konstuktif dari para pembaca khususnya dari mahasiswa dan dosen sangat
diperlukan demi kesempurnaan makalah sehingga akan lebih bernanfaat kontibusinya
bagi hazanah keilmuan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Ambo Enre, 1984, Bimbingan Karir dan Orang Tua, (Jakarta: BP3K).
Abubakar, Sitti Rahmaniar, 2011 "Pelaksanaan Bimbingan Karir Bagi Siswa SMA Sebagai
Persiapan Awal Memasuki Dunia Kerja", (Jurnal Selami IPS, No. 34, Vol. 1, Desember).
Anas, Salahudin. 2010, Bimbingan dan Konseling. (Bandung: Pustaka Setia).
B, Wetik, 1981, Pengertian Dasar dan tujuan BImbingan Karir, (Jakarta: BP3K).
Dinas Kesehatan DKI, Pusat Pembinaan Kesehatan Jiwa, 1983, Hasil Evaluasi Bimbingan
Kelompok atau Karir, (Jakarta: Klinik Konsultasi Remaja).
Hatari, P.M, 1981, Kearah Pengertian Bimbingan Karir dengan Pendekatan De elopmental,
(Jakarta: BP3K).
Sukardi, Dewa Ketut, 1985, Bimbingan Karir Di Sekolah, (Jakarta: Ghalia Indonesia).
Unandir, 1996, Program Bimbingan Karir di Sekolah, (Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud).
Walgito, Bimo, 2004, Bimbingan dan Konseling Studi dan Karir,, (Yogyakatra: Andi Offset)
_____, 2010, Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karier), (Yogyakarta: Andi Offset).