Disusun Oleh :
SEMESTER 4
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena atas bimbingan dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah
Bimbingan Konseling berjudul “Pengertian, Tujuan, Prinsip , Asas-Asas dan Fungsi
Bimbingan Konseling”.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
A. Latar belakang.............................................................................................................. 1
B. Rumusan masalah.........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 2
A. Pengertian Bimbingan Konseling................................................................................. 2
B. Tujuan Bimbingan Konseling...................................................................................... 3
a. Tujuan Umum......................................................................................................... 3
b. Tujuan Khusus........................................................................................................ 5
C. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konselingg................................................................. 5
D. Asas-asas Bimbingan Konseling.................................................................................. 7
E. Fungsi dalam Bimbingan Konseling........................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
..............................................................................................................................................13
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian bimbingan konseling
2. Apa tujuan belajar bimbingan konseling?
3. Apa saja prinsip-prinsip dalam bimbingan dankonseling?
4. Apa saja Asas-asas bimbingan konseling?
5. Apa saja fungsi bimbingan dan konseling?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu dari berbagai tahapan
usia yang dilakukan oleh seorang ahli yang berkompetensi (profesional) dan sudah
mendapatkan pelatihan khusus sebelumnya, dengan tujuan untuk membantu
mengarahkan kehidupannya, menentukan keputusan dan memecahkan masalah-
masalah yang dihadapinya.
(Prayitno, 2004:105) mengemukakan konseling adalah proses pembelian
bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut
konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien)
yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Istilah ini pertama kali
digunakan oleh Frank Parsons di tahun 1908 saat ia melakukan konseling karir.
Selanjutnya juga diadopsi oleh Carl Rogers yang kemudian mengembangkan
pendekatan tetapi yang berpusat pada klien (cliefit cefitered).
Bimbingan dan konseling merupakan satu kesatuan yang sangat erat dimana
keduanya memiliki tujuan untuk memperjelas arah atau sasaran yang hendak
dicapainya.Adapun secara garis besar, bimbingan dan konseling memiliki tujuan,
yaitu:
1. Tujuan umum
4
a. Dimensi keindividualan (individualitas)
Dimensi ini memungkinkan seseorang mengembangkan potensi yang ada
pada dirinya secara optimal yang mengarah pada aspek – aspek kehidupan
yang positif. Bakat,minat,kemampuan dan berbagai kemungkinan yang
termuat dalam aspek-aspek mental-fisik dan biologis berkembang dalam
rangka dimensi individual itu.Dengan perkembangan dimensi ini membawa
seseorag menjadi individu yang mampu tegak berdiri dengan kepribadiannya
sendiri, dengan aku yang teguh, positif, produktif, dan dinamis.
b. Dimensi kesosialan (sosialitas)
Dimensi ini memungkinkan seseorang mampu berinteraksi,
berkomunikasi, bergaul, bekerjasama, dan hidup bersama dengan orang lain.
Hal ini terjadi karena manusia sebagai makhluk sosial yang harus mampu
untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain untuk
mempertahankan hidupnya. Dimensi individual dan sosial saling berinteraksi
dan keduanya saling bertumbuh kembang,saling mengisi dan menemukan
makna yang sesungguhnya.
Semua butir yang dikemukakan oleh Van Hoose itu benar, tetapi butir-butir
tersebut belum merupakan prisip-prisip yang jelas aplikasinya dalam praktek
bimbingan dan konseling. Apabila butir-butir tersebut hendak dijadikan prisip-
prinsip bimbingan dan konseling, maka aspek-aspek operasionalnya harus
ditambahkan. Berkenaan dengan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling,
Arifin dan Eti Kartikawati (1994) menjabarkan prinsip-prisip bimbingan dan
konseling kedalam empat bagian, yaitu :
a. Prinsip-prinsip umum
7
b. Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan individu
c. Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan pembimbing
d. Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan organisasi dan
administrasi bimbingan dan konseling.
Prinsip-prinsip yang akan dibahas dapat ditinjau dari prinsip-prinsip secara
umum, dan prinsip-prinsip khusus prinsip-prinsip khusus adalah prinsip-prinsip
bimbingan yang berkenaan dengan sasaran layanan, masalah
klien/permasalahan individu, program layanan, dan prinsip-prinsip
perkembangan pelaksanaan pelayanan.
Berikut penjelasan prinsip-prinsip umum bimbingan dan konseling;
1. Prinsip-prinsip umum
a. Karena bimbingan ini berhubungan dengan sikap dan tingkah laku
individu, perlu diingat bahwa sikap dan tingkah laku individu itu
terbentuk dari segala aspek keperibadian yang unik dan ruwet
karena dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman.
b. Perlu dikenal dan dipahami perbedaan individual daripada
individu- individu yang dibimbing, ialah untuk memberikan
bimbingan yang tepat sesuai denganapa yang dibutuhkan oleh
individu yang bersangkutan
c. Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbing.
d. Masalah yang tidak dapat diselesaikan di sekolah harus diserahkan
padaindividu atau lembaga yang mampu dan berwenang,
melakukannya.
e. Bimbingan harus dimulai dengan indentifikasi kebutuhan-
kebutuhan yang dirasakan oleh individu yang dibimbing.
Pemahaman tentang diri klien, pertama kali perlu dipahami oleh klien
sendiri yang menyangkut kelemahan dan kekuatan yang dimilikinya.
Adapun pihak lain yang juga perlu memahami diri klien adalah pihak–pihak
yang berkepentingan (guru,orangtua ).Pemahaman pihak lain terhadap klien
dipergunakan oleh konselor secara langsung untuk memberi pelayanan
bimbingan dan konseling, maupun sebagai bahan acuan utama dalam
rangka kerjasama dengan pihak–pihak lain dalam membantu klien. Bagi
konselor, upaya mewujudkan fungsi pemahaman merupakan tugas awal
11
pada setiap penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling.
b. Pemahaman tentang Masalah Klien
Pemahaman terhadap masalah klien membantu konselor dalam
memberikan penanganan masalah, oleh karena itu maka pemahaman ini
wajib dilaksanakan. Pemahaman terhadap masalah klien terutama
menyangkut jenis masalahnya, intensitasnya, sangkut pautnya, sebab
sebabnya dan kemungkinan berkembangnya masalah ini jika tidak
segera ditangani.
12
klien dapat memelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan kondisi yang
positif dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
Semua fungsi bimbingan dan konseling harus dijalankan sesuai fungsi
masing–masing bidang karena dari fungsi ini akan berkaitan dengan manfaat
atau kegunaan dan keuntungan penyelenggaraan bimbingan dan konseling.
Karena tujuan bimbingan dan konseling disini adalah membantu memandirikan
peserta didik dan mengembangkan potensi-potensi mereka secara optimal.
BAB III
PENUTUP
Asas-asas bimbingan konseling memiliki tiga bagian, yaitu asas kerahasiaan, asas
kesukarelaan dan asas keterbukaan. Yang dengan pemahaman tersebut, klien dapat
terbuka dan memberikan kepercayaannya pada konselor sehingga akan lebih mudah
mendapatkan solusi dengan juga memahami fungsi dari bimbingan konseling dengan
baik.
13
DAFTAR PUSTAKA
Priyatno dan Erman Amti. 1994. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka
Cipta.
http://teguhfuady.blogspot.com/2010/04/asas-prinsip-dan-tujuan-
bimbingan.html
http://ashakhso.blogspot.com/2012/01/asas-asas-dan-prinsip-prinsip-
bimbingan.html
bimbingan-dan-konseling-a-pengertian-bimbingan/
14