Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

LANDASAN, AZAS, DAN FUNGSI BIMBINGAN KONSELING

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling

diampu oleh Fanny Septiany Rahayu, M.Pd

Disusun oleh :

1. Pipih Hadistia 210641026


2. Rahma Ayuzuana Azhahra 210641024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Makalah dengan judul “Landasan, azas, dan fungsi bimbingan konseling”
merupakan makalah yang ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan penugasan
mata kuliah bimbingan konseling tahun ajaran 2023.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi Makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam laporan ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Cirebon, 03 November 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................... 1
C. Tujuan..........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................... 2
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling......................................................................... 2
B. Landasan Bimbingan dan Konseling................................……………………………………………….3
C. Asas Bimbingan dan Konseling…………………………………………………………….5
D. Fungsi Bimbingan dan Konseling……………………….…………………………………….7
E. Tujuan Bimbingan dan Konseling……………………………….…………………………….8
BAB III PENUTUP................................................................................................................ 10
A. Kesimpulan................................................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bimbingan dan Konseling bisa diartikan sebagai suatu proses untuk membantu
memahami diri dan dunianya. Suatu poses interaksi antara konselor dan konselee
untuk membantu mencapai tujuan serta membimbing dalam sebuah masalah yang
dihadapi. Dewasa ini peran bimbingan dan konseling sangat banyak dibutuhkan,
terlebih semakin modernnya dunia ini banyak pula konflik-konflik yang timbul dari
individu di muka bumi ini.

Dalam memahami tentang apa itu bimbingan dan konseling tidak cukup
terbatas pada pengertiannya saja, melainkan kita juga harus mengerti apa itu
Landasan, asas, fungsi dan tujuan bimbingan dan konseling, agar dalam melakukan
suatu bimbingan dan konseling kita sudah paham betul mengenai landasan, asas,
fungsi dan tujuan yang tecakup di dalamnya.

Dari latar belakang di atas maka penulis mengambil sebuah judul yaitu “Landasan,
asas, dan fungsi bimbingan konseling”.

A. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan bimbingan dan konseling?
2. Apa hakikat landasan dalam bimbingan dan konseling serta apa saja
macamnya?
3. Apa pengertian asas bimbingan dan konseling serta apa saja macamnya?
4. Apa fungsi bimbingan dan konseling serta apa saja macamnya?
5. Apa tujuan bimbingan dan konseling serta apa saja macamnya?

B. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dari bimbingan dan konseling
2. Dapat mengetahui landasan bimbingan dan konseling
3. Dapat mengetahui asas bimbingan dan konseling
4. Dapat mengetahui fungsi bimbingan dan konseling
5. Dapat mengetahui tujuan bimbingan dan konseling

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling


Menurut Abu Ahmadi (1991:1), bahwa bimbingan adalah bantuan yang
diberikan kepada individu ( peserta didik )agar dengan potensi yang dimiliki mampu
mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami
lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih
baik. Hal senada juga ditemukan oleh Prayitno dan Erman Amti (2004:99),
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli
kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang
dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya
sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada
dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Sementara Bimo Walgito (2004: 4-5), mendefinisikan bahwa bimbingan


adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan
individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya, agar
individu dapat mencapai kesejahteraan dalam kehidupannya. Chiskolm dalam
McDaniel, dalam Prayitno dan Erman Amti (1994: 94), mengungkapkan bahwa
bimbingan diadakan dalam rangka membantu setiap individu untuk lebih mengenali
berbagai informasi tentang dirinya sendiri.

Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara
dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-
kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini
konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan
kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan
potensi yang dimilikinya demi untuk mensejahterakan pribadi maupun masyarakat.
Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan
menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. (Tolbert, dalam Priyitno
2004:101).

Jones (Insano, 2004 : 11) menyebutkan bahwa konseling merupakan suatu


hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan
ini biasanya bersifat individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang

2
melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk membantu klien memahami
dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat
membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya.

Jadi disimpulkan bahwa pengertian bimbingan dan konseling yaitu suatu


bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli agar konseli mampu
menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan juga mampu mengembangkan potensi
yang dimilikinya.

B. Landasan Bimbingan dan Konseling


Landasan pada hakikatnya merupakan faktor-faktor yang harus diperhatikan
dan dipertimbangkan khususnya oleh konselor selaku pelaksana utama dalam
mengembangkan layanan bimbingan dan konseling. Ibarat sebuah bangunan, untuk
dapat berdiri tegak dan kokoh tentu membutuhkan pondasi yang kuat dan tahan
lama. Apabila bangunan tersebut tidak memiliki pondasi yang kuat dan kokoh, maka
bangunan itu akan mudah goyah atau bahkan ambruk. Demikian pula dengan
layanan bimbingan dan konseling, apabila tidak didasari oleh pondasi atau landasan
yang kokoh maka akan mengakibatkan kehancuran terhadap layanan bimbingan dan
konseling itu sendiri, dan yang menjadi taruhannya adalah individu yang dilayani
(klien). Secara teoretik , berdasarkan hasil studi dari beberapa sumber, secara umum
terdapat tiga aspek pokok yang mendasari pengembangan layanan bimbingan dan
konseling, yaitu landasan filosofis, landasan psikologis, dan landasan social budaya.
Selanjutnya dibawah ini akan di jelaskan dan digambarkan secara sederhana dari
masing-masing landasan Bimbingan dan Konseling tersebut :

1. Landasan Filosofis

Landasan Filosofis merupakan landasan yang dapat memberikan arahan dan


pemahaman khususnya bagi konselor dalam melaksanakan setiap kegiatan
bimbingan dan konseling yang lebih bisa dipertanggung jawabkan secara logis, etis
maupun estetis.

2. Landasan Psikologis

Landasan psikologis merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman bagi


konselor tentang perilaku individu yang menjadi sasaran layanan (klien).

3
3. Landasan Sosial-Budaya

Setiap orang pada dasarnya merupakan produk lingkungan sosial-budaya yang


dimana ia hidup. Mulai dari lahirnya sudah dididik dan dibelajarkan untuk
mengembangkan pola-pola perilaku sejalan dengan tuntutan sosial-budaya yang ada
disekitarnya.

4. Landasan Religius

Landasan religius bagi bimbingan bimbingan dan konseling perlu ditekankan 3 hal
pokok, yaitu :

a. Keyakinan bahwa manusia dan seluruh alam semesta adalah makhluk Tuhan
b. Sikap yang mendorong perkembangan dan perkehidupan manusia berjalan kea
rah dan sesuai dengan kaidah-kaidah agama dan
c. Upaya yang memungkinkan berkembang dan dimanfaatkannya secara optimal
suasana dan perangkat budaya serta kemasyarakatan yang sesuai dan meneguhkan
kehidupan beragama untuk membantu perkembangan dan pemecahan maalah
individu.

5. Landasan Ilmiah Teknologis

Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan professional yang memiliki


dasar-dasar keilmuan

a. Keilmuan Bimbingan dan Konseling


b. Peran Ilmu Lain dan Teknologi dalam Bimbingan dan Konseling
c. Pengembangan Bimbingan dan Konseling Melalui Penelitian
6. Landasan Pedagosis

Pada bagian ini pendidikan akan ditinjau sebagai landasan bimbingan dan
konselingdari tiga segi, yaitu pendidikan sebagai upaya pengembangan manusia dan
bimbingan merupakan salah satu bentuk kegiatan pendidikan, pendidikan sebagai
inti proses bimbingan dan konseling, dan pendidikan lebih lanjut sebagai inti tujuan
pelayanan bimbingan dan konseling.

4
C. Asas Bimbingan dan Konseling
Asas-asas dasar bimbingan dan konseling merupakan perwujudan dari
pandangan terhadap psikologis manusia, khususnya klien sebagai individu yang
dibimbing. Asas lainnya adalah bersangkutan dengan penyelenggaraan dan dinamika
kerja bimbingan. Seirama dengan itu, maka disajikan asas-asas dasar bimbingan
konseling yang berhubungan dengan individu, serta asas-asas yang menyangkut
dengan pekerjaan seorang konselor.

1. Asas yang berhubungan dengan individu (klien)

Setiap orang yang akan diberi bimbingan tentu mempunyai berbagai macam
kebutuhan dalam kesehariannya, baik yang bersifat jasmani maupun rohani.

1. Asas yang Berhubungan dengan Pekerjaan Bimbingan

a. Pekerjaan bimbingan berlangsung dalam situasi hubungan antara


pembimbing dan orang yang dibimbing. Kunci keberhasilan bimbingan dan
konseling itu terletak pada bagaimana hubungan itu diciptakan.

b. Penyelenggara bimbingan memerlukan kerahasiaan.

Dalam usaha bimbingan perlu tertanam rasa percaya mempecyai. Untuk itu
sipembimbing perlu menjaga kerahasiaan si terbimbing, agar si konselee atau klien
menaruh kepercayaan pada konselor.

c. Penyelenggara bimbingan memerlukan pendekatan bersama

Pendekatan dengan pihak lain dimaksudkan karena klien mempunyai masalah yang
besifat kompleks, bersegi banyak, sehingga pemecahannya harus menyeluruh.
Banyak pihak yang harus dilibatkan agar terdapat pencapaian maksimal.

2. Asas Bimbingan dan Konseling:

a. Asas Rahasia

Yaitu asas bimbingan konseling yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan
keterangan tentang klien yang menjadi sasaran layanan.

b. Asas Sukarela

Yaitu asas bimbingan konseling yang menghendaki adanya kesukaan dan kereaan
klien untuk melakukan kegiatan yang diperlukan baginya.

5
c. Asas Terbuka

Yaitu asas bimbingan konseling yang menghendaki agar klien bersiat tebuka dalam
memberi keterangan tentang dirinya

d. Asas Kegiatan

Yaitu asas bimbingan konseling yang menghendaki agar klien berpartisipasi secara
aktif

e. Asas Kini

Yaitu asas bimbingan konseling yang menghendaki agar objek sasaran layanan
bimbingan dan konseling ialah permasalahan dalam kondisinya sekarang.

f. Asas Dinamis

Yaitu asas bimbingan konseling yang menghendaki agar isi layanan terhadap klien
bersifat maju, tidak monoton dan berkembang.

g. Asas Terpadu

Yaitu asas bimbingan konseling yang menghendaki kerja sama antara klien dan
pembimbing. Berusaha memadukan berbagai aspek dari individu yang dibimbing[18]

h. Asas Harmonis

Yaitu asas bimbingan konseling yang menghendaki agar isi layanan berdasarkan
pada niai dan norma yang berlaku.

i. Asas Ahli

Yaitu asas bimbingan konseling yang bedasarkan kaidah-kaidah proesional.

j. Asas Mandiri

Yaitu klien sebagai sasaran layanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi
individu-individu yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri
dan lingkungannya.

k. Asas Alih Tangan Kasus

Yaitu menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan


bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas mengalih tangankan pada pihak
yang lebih ahli.

6
Asas Tut Wuri Handayani

Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pelaksanaan bimbingan
dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi
(memberikan rasa aman), memberikan keteladanan, memberikan rangsangan dan
dorongan untuk maju.

D. Fungsi dan Bimbingan Konseling


Adapun beberapa fungsi dari bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:

1. Fungsi pencegahan atau preventif, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang
akan menghasilkan tercegahnya dan terhindarnya peserta didik dari berbagai
permasalahan yang mungkin timbul yang akan dapat mengganggu, menghambat,
ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian tertentu dalam proses
perkembangannya. Kegiatan dalam fungsi pencegahan dapat berupa orientasi,
program bimbingan karir inventarisasi data dan lain-lain.
2. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan
menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai
dengan kepentingan pengembangan peserta didik pemahaman, meliputi:
- pemahaman tentang diri sendiri peserta didik terutama oleh peserta didik
sendiri, orang tua guru dan pada umumnya dan guru pembimbing.
- pemahaman tentang lingkungan peserta didik atau (termasuk di dalamnya
lingkungan keluarga dan sekolah) terutama oleh peserta didik sendiri, orang tua
guru dan pada umumnya guru pembimbing.
- pemahaman lingkungan yang lebih luas (termasuk di dalam informasi jabatan
atau pekerjaan, informasi sosial dan budaya atau nilai-nilai) terutama oleh peserta
didik.
3. Fungsi perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu
konseling sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berpikir perasaan dan
bertindak atau berkehendak. Konselor melakukan intervensi atau memberikan
perlakuan terhadap konseling supaya memiliki pola berpikir yang sehat, rasional
dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada
tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif
4. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling
yang akan menghasilkan terpeliharanya dan berkembangnya berbagai potensi dan
kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap
dan berkelanjutan. Fungsi-fungsi tersebut diwujudkan melalui diselenggaranya
berbagai jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling untuk mencapai
hasil sebagaimana terkandung di dalam masing-masing fungsi itu titik setiap
pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan harus secara
langsung mengacu kepada satu atau lebih fungsi-fungsi tersebut agar hasil-hasil
yang dicapainya secara jelas dapat diidentifikasi diidentifikasi dan dievaluasi.
5. Fungsi penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat
kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada
konseling yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial,
belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling dan
remedial teaching.

7
6. Fungsi penyaluran yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
konseling memilih kegiatan ekstrakurikuler jurusan atau program studi yang
memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat bakat
keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini,
konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar
lembaga.
7. Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
konseling agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara
dinamis dan konstruktif.
8. Fungsi fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseling dan dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal serasi selaras dan seimbang
seluruh aspek dalam diri konseli.

E. Tujuan Bimbingan Dan Konseling


Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi sosial konseling
adalah:
- memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan yang maha esa baik dalam kehidupan pribadi, keluarga,
pergaulan dengan teman sebaya sekolah atau madrasah, tempat kerja, maupun
masyarakat pada umumnya.
- memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain dengan saling menghormati
dan memelihara hak dan kewajiban masing-masing.
- memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang
menyenangkan atau anugerah dan yang tidak menyenangkan atau musibah serta dan
mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
-memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif baik yang
terkait dengan keunggulan maupun kelemahan baik fisik maupun psikis.
- memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
- memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat
- bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain,
tidak melecehkan martabat atau harga dirinya. Memiliki rasa tanggung jawab, yang
diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.
- memiliki kemampuan berinteraksi sosial atau human relationship yang diwujudkan
dalam bentuk hubungan persahabatan persaudaraan atau silaturrahmi dengan sesama
manusia
- memiliki kemampuan dan dalam menyelesaikan konflik atau masalah baik bersifat
internal dalam diri sendiri maupun dengan orang lain.

Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik atau belajar
adalah:
- memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar dan memahami
berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.
- memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif seperti kebiasaan membaca
buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan
aktif mengikuti semua kegiatan pelajaran yang di programnya.
- memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat

8
- memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif seperti keterampilan
membaca buku, menggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri
menghadapi ujian.
- memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan
seperti membuat jadwal pelajaran, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri
dalam memperdalam pelajaran tertentu dan berusaha memperoleh informasi tentang
berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.
- memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian

Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah:
- memiliki pemahaman diri atau kemampuan-kemampuan minat dan kepribadian
yang terkait dengan pekerjaan
- memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang
kematangan kompetensi karir
- memiliki sikap positif terhadap dunia kerja dalam arti mau bekerja dalam bidang
pekerjaan apapun tanpa merasa rendah diri asal bermakna bagi dirinya dan sesuai
dengan norma agama
- memahami relevansi kompetensi belajar atau kemampuan menguasai pembelajaran
dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi ciri-
ciri karirnya masa depan.
- memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir dengan cara mengenali ciri-
ciri pekerjaan kemampuan atau persyaratan yang dituntut di lingkungan
sosiopsikologis pekerjaan prospek kerja dan kesejahteraan kerja

9
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berbagai landasan, asas, dan prinsip dalam bimbingan konseling telah diperoleh dari
berbagai referensi yang disatukan menjadi satu pembahsan yang padu,untuk
kemudian dijadikan makalah. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
dalam proses pelaksanaan bimbingan dan konseling terdapat prinsip, landasan dan
asas yang mesti dan mutlak diketahui serta difahami oleh pembimbing (konselor)
agar dalam melakukan praktek tidak terjadi kesalahkaprahan kepada klien yang
dibimbing, banyak macam atau pembagian yang ada dalam pembahasan prinsip,
landasan, dan asas tersebut. Jadi sebagai calon konselor yang baik, maka penting
bagi kita mempeajari dan mengetahui dasar-dasar tentang prinsip, landasan dan asas
bimbingan konseling itu, agar dalam melakukan pembelajaran dikelas nantinya kita
sudah bisa menangkap sedikitnya apa yang dibahas dan dipaparkan oleh guru dosen
masing-masing, sehingga ketika turun kelapangan dan melakukan konseling
layaknya seorang konselor kita sudah menguasai dan paham betul tentang berbagai
masalah yang dihadapi oleh klien, terutama dalam mengenai asas, prinsip, dan
landasan yang telah kita pelajari dari awal menjadi calon konselor hingga kelak
menjadi seorang professional dalam bidang konseling itu sendiri, serta tidak ada
penyalah gunaan dalam praktik dan proses konseling yang dapat mengakibatkan
dampak negatif kesemua objek yang bersangkutan, baik bagi seorang klien maupun
pribadi konselor.
A. Saran
Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling semua pihak yang terkait dituntut
untuk mampu bekerjasama dengan baik dalam penyelesaian masalah yang dihadapi
siswa. Dikarenakan Tidak semua siswa dapat memahami, menerima dan
mengarahkan dengan baik kelebihan dan kelemahan, bakat dan minat, potensi serta
ciri-ciri kepribadian yang dimilikinya. Kepada Kepala Sekolah dan Stafnya
diharapkan mau memberi kesempatan kepada Guru Bimbingan dan Konseling untuk
memilih metode-metode dan strategi dalam Layanan Bimbingan dan Konseling demi
efektifitas dan efisien serta optimalisasi Layanan Bimbingan dan konseling. Pihak
sekolah hendaknya dapat memfasilitasi kegiatan ini dengan cara selalu memberikan
dukungan baik moral maupun material. Semua guru yang ada disekolah hendaknya
dapat menyambut positif kegiatan ini, dengan tetap memberikan bimbingan kepada
sebaya agar dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Kepada siswa-siswi
yang diberikan tugas sebagai pembimbing sebaya hendaknya mampu menjalankan
amanah yang diberikan dengan penuh tanggung jawab.

10
DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. Ikhtisar Bimbingan dan Konseling Di Sekolah. Bandung: Yrama Widya, 2012.

Damayanti, Nidya. Buku pintar Panduan Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta:


Araska, Pinang Merah Residence kav.14, 2012.

Kusmawati, Nila, Proses Bimbingan dan Konseling diSekolah. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Loekmono, Lobby. Bimbingan pengetian dan skopa, Salatiga: Pusat Pengembangan


Universitas Satya Wacana, 1983.

Mappiare, Andi. Pengantar Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Surabaya: Usaha nasional,tt.
Salahudin, Anas, Bimbingan dan konseling, Bandung: Pustaka Setia, 2010.

Sukardi, Dewa Ketut. Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuuhan di Sekolah, Surabaya: Usaha
Nasiona, tt.

Sukardi, Dewa Ketut. Proses Bimbingan dan Konseling diSekolah, Jakarta: Rineka Cipta,
2008.

Sukardi, Dewa Ketut. Pengantar Pelaksana Program Bimbingan dan konseling di


Sekolah, Jakarta: Rineka cipta, 2008.
Walgito, Bimo. Bimbingan dan Konseling di Sekolah,, Yogyakarta: Andi Offset, 2004.

Yusuf, Syamsu, dkk, Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2012.

11

Anda mungkin juga menyukai