Sem. III/T.BIO 1
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Puja dan puji syukur kita ucapkan serta hadiahkan kepada AllahSWT karena atas
rahmat, berkah, dan karunia-Nya yang telah memberikan kemudahan bagi penulis sebagai
penyusun makalah untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Dan tidak lupa
pula shalawat serta salam kita hadiahkan kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu
‘Alaihi Wassalam semoga kita mendapat syafa’atnya di hari kiamat kelak.
Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Bimbingan dan Konseling Islam
yang diampu oleh ibu Dr. Henni Syafriana Nasution, S. Ag, M. Pd. Dan dengan dibuatnya
tugas ini diharapkan pembaca dapat mengetahui lebih jauh dan mendalam tentang materi
yang berjudul “Asas-Asas Bimbingan dan Konseling”. Mengenai penjelasan dan
pemaparan lebih lanjut dijelaskan dalam bagian pembahasan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Dan penulis mengucapkan terima kasih
banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Saran
dan kritik yang membangun dengan sangat terbuka kami terima untuk meningkatkan kualitas
dari makalah ini.
Kelompok 6
I
DAFTAR ISI
II
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.Rumusan Masalah
1
Dian Jordan. 2018. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling. Padang: Universitas Negeri Padang. Hal 2-3.
2
Aufadila. 2018. Asas-Asas Bimbingan Konseling. Padang: Universitas Negeri Padang. Hal 1-2.
1
1.3. Tujuan Penulisan
1) Untuk mengetahui definisi serta maksud dari asas-asas bimbingan dan konseling.
2) Untuk mengetahui asas-asas bimbingan dan konseling.
3) Untuk mengetahui manfaar adanya asas-asas bimbingan dan konseling.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sedangkan pengertian dari bimbingan dan konsling menurut Tohirin, bimbingan dan
Konseling adalah proses bantuan yang diberikan oleh pembimbing (konselor kepada
individu (konseli) melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara
keduanya, supaya konseli mempunyai kemampuan atau kecakapan melihat dan
menemukan masalahnya serta mempunyai kemampuan memecahkan masalahnya
sendiri.3
Jadi dapat disimpulkan bahwa asas dalam bimbingan konseling bisa diartikan sebagai
rukun yang harus selalu dijunjung dan diterapkan oleh seorang guru bimbingan konseling
dalam menerapkan pelayanan bimbingan konseling kepada konseler.
Pemenuhan asas bimbingan konseling ini nantinya juga akan menjadi sebab yang bisa
menjamin dalam hal lancar serta berhasilnya pelaksanaan dan layanan kegiatan
bimbingan konseling. Begitu penting asas dalam bimbingan konseling ini bisa dikatan
sebagai jiwa dari adanya keberlangsungan pelaksanaan program bimbingan konseling.
Prayitno mengungkapkan bahwa adanya asas dalam bimbingan konseling ini sejatinya
merupakan dasar yang menjadikan sebuah pertimbangan dalam melaksanakan pelayanan
program bimbingan konseling.4
3
Thohirin. 2013. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada. Hal: 25.
4
Prayitno & Amti, Erman. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Hal: 122.
3
2.2. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling
Dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling baik fungsi, tujuan, maupun
prinsip sangat diperlukan di dalamnya. Begitu juga dengan asas-asas dalam pelayanan
bimbingan konseling. Asas dalam bimbingan konseling diperlukan agar pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling berjalan dengan baik dan layanan bimbingan konseling
yang dilakukan berhasil optimal.
1. Asas kerahasiaan
Asas kerahasiaan merupakan asas dalam bimbingan konseling yang menuntut
kerahasiaan dan keterangan data peserta didik yang menjadi sasaran layanan yang
mencakup data atau keterangan yang tidak boleh diketahui oleh orang lain. Segala hal
yang ada pada diri peserta didik tidak boleh diketahui oleh orang lain. Asas ini adalah
asas paling utama atau disebut sebagai asas kunci dalam pelayanan bimbingan
konseling.
2. Asas kesukarelaan
Asas kesukarelaan merupakan asas yang mengehendaki adanya kesukaan dan
kerelaan peserta didik mengikuti layanan yang diperuntukkan peserta didik. Klien
diharapkan sukarela tanpa ragu dan terpaksa dalam menyampaikan masalah yang
dihadapinya.
3. Asas keterbukaan
Asas keterbukaan adalah asas yang mengehendaki agar peserta didik atau sasaran
layanan menjadi terbuka dan berpura-pura. Keterbukaan yang dimaksud bukan hanya
sekedar dapat menerima saran yang diberikan konselor, akan tetapi harapannya adalah
setiap pihak bersedia membuka diri untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
4. Asas kegiatan
5
Ade Chita. 2021. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling (Teori Praktis di Satuan Pendidikan). Yogyakarta:
Percetakan Diandra. Hal: 60-67.
4
Asas kegiatan merupakan asas yang mengehendaki peserta didik atau sasaran
layanan untuk berpartisipasi dan berperan aktif dalam kegiatan pelayan bimbingan
dan konseling. Peran guru BK/Konselor pada asas ini adalah memberikan semangat
untuk sasaran layanan agar semangat melakukan kegiatan yang sudah menjadi
kesepakatan bersama dalam proses layanan bimbingan konseling sebagai bentuk
penyelesaian masalah yang dihadapi sasaran layanan
5. Asas kemandirian
Asas kemandirian merupakan asas yang ada dalam pelayanan bimbingan dan
konseling yang mengharapkan peserta didik atau sasaran layanan untuk menjadi
individu yang mandiri. Guru BK/Konselor mengharapkan apabila telah selesai
diberikan pelayanan bimbingan konseling maka sasaran layanan akan menjadi
mandiri sesuai dengan tingkat perkembangan dan peranannya di dalam kehidupan
sehari hari.
6. Asas kekinian
Asas kekinian merupakan asas yang mengehendaki objek sasaran layanan
bimbingan konseling yang memiliki masalah pada kondisi sekarang . Masalah yang
ditangani oleh guru BK/Konselor adalah masalah yang sedang dirasakan oleh sasaran
layanan pada masa sekarang, bukan yang lampau atau bukan pula yang akan dialami
dimasa mendatang.
7. Asas kedinamisan
Asas ke dinamisan merupakan asas yang menghendaki proses layanan bergerak
maju tidak statis dan terus berkembang asas ini mengacu pada hal-hal yang baru yang
hendaknya menjadi ciri dan proses konseling serta hasil yang dicapai.
8. Asas keterpaduan
Asas keterpaduan merupakan asas yang menghendaki adanya saling keterpaduan,
saling menunjang, saling harmonis antara pihak yang satu dengan pihak yang lainnya.
Pelayanan bimbingan konseling diminta untuk memadukan seluruh aspek dari
kepribadian diri klien dengan catatan guru BK atau konselor harus memiliki
pengetahuan wawasan tentang aspek-aspek perkembangan diri klien.
5
9. Asas kenormatifan
Asas kenormatifan merupakan asas yang menghendaki agar seluruh pelayanan
bimbingan konseling diselenggarakan berdasarkan norma yang ada seperti norma
hukum, agama dan sebagainya. Pelaksanaan layanan bimbingan konseling memang
tidak boleh terlepas dari norma-norma yang berlaku termasuk dalam pelaksanaan
teknik prosedur dan peralatan yang digunakan.
6
2.3. Manfaat Adanya Asas-Asas Bimbingan dan Konseling
Dari pengertian serta jenis-jenis asas dalam bimbingan dan konseling dapat diketahui
bahwa terdapat banyak manfaat dengan adanya asas-asas bimbingan dan konseling,
yaitu:6
2. Asas dalam bimbingan konseling diperlukan agar pemberian layanan dapat tercapai
secara optimal
3. Asas dalam bimbingan konseling jika dilakukan dengan baik maka akan dipastikan
pelayanan yang dilakukan mendapatkan kepercayaan dari semua pihak/stake bolder.
6
Ade Chita. 2021. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling (Teori Praktis di Satuan Pendidikan). Yogyakarta:
Percetakan Diandra. Hal: 60-67.
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari penjelasan serta pembahasan yang kami paparkan dapat disimpulkan bahwa
asas-asas bimbingan dan konseling adalah merupakan subuah dasar yang dijadikan
pedoman dalam melaksanakan pelayanan/ kegiatan bimbingan dan konseling. Asas-asas
bimbingan apabila dipenuhi akan memperlancar pelaksanaan dan lebih menjamin
keberhasilan layanan/kegiatan, dan pengingkarannya akan dapat menghambat atau
bahkan menggagalkan pelaksanaan, serta mengurangi atau mengaburkan hasil
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling itu sendiri. Betapa pentingnya asas-asas
bimbingan konseling ini sehingga dikatakan sebagai jiwa dan nafas dari seluruh
kehidupan layanan bimbingan dan konseling.
3.2. Saran
Penyusun makalah ini hanya manusia yang memiliki keterbatasan ilmunya, yang
hanya mengandalkan buku referensi dan rujukan yang telah ada saja. Oleh karena itu,
penyusun menyarankan agar para pembaca yang ingin mendalami masalah Asas-Asas
Bimbingan dan Konseling ini, diharapkan agar setelah membaca makalah ini, kemudian
membaca sumber-sumber lain yang lebih komplit, yang tidak hanya sebatas membaca
makalah ini saja.
Kami sadar bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar kami bisa menjadikan saran
tersebut sebagai pedoman dikesempatan mendatang.
8
DAFTAR PUSTAKA
III