OLEH:
KELOMPOK 3
FAKULTAS TARBIYAH
2023
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR................................................................................ii
DAFTAR PUSTAKA................................................................................iii
BAB I: PENDAHULUAN..........................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................5
C. Tujuan........................................................................................6
Kesimpulan........................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................20
iii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
keahlian, asas kebahagiaan dunia dan akhirat, asas saling menghargai
dan menghormati dan masih banyak lagi.
B. Rumusan Masalah
5
C. Tujuan
6
BAB II: PEMBAHASAN
7
efektif. Asas-asas ini membantu menciptakan lingkungan yang aman,
terbuka, dan terhormat, di mana klien merasa didengar, dipahami, dan
dihargai.
a. Asas kerahasiaan
b. Asas kesukarelaan
8
Asas kesukarelaan dalam bimbingan dan konseling menekankan
bahwa klien harus secara sukarela dan dengan kesadaran penuh
mengikuti dan menjalani pelayanan atau kegiatan yang diperlukan
baginya. Konselor memiliki tanggung jawab untuk membina dan
mengembangkan kesukarelaan klien dengan menciptakan lingkungan
yang aman dan terpercaya. Konselor harus memberikan informasi yang
jelas dan memadai kepada klien, sehingga klien dapat membuat
keputusan yang berdasarkan pemahaman yang baik.
c. Asas keterbukaan
d. Asas kegiatan
9
melalui berbagai aktivitas yang dirancang untuk memfasilitasi
pertumbuhan dan perkembangan mereka. Partisipasi aktif klien
membantu mereka memperoleh pemahaman diri yang lebih baik,
mengembangkan keterampilan yang diperlukan, dan mencapai tujuan
yang ditetapkan. Konselor memiliki peran penting dalam mendorong
dan memfasilitasi partisipasi aktif klien, dengan menciptakan lingkungan
yang aman, mendengarkan dengan empati, dan memberikan dukungan
yang diperlukan.
e. Asas kemandirian
10
pembuatan keputusan, dan pemberian strategi yang relevan. Dengan
memperkuat asas kemandirian, klien dapat mengambil tanggung jawab
atas perkembangan dan kehidupan mereka sendiri, menjadi lebih
percaya diri, dan menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik.
f. Asas kekinian
g. Asas kedinamisan
11
mengikuti perubahan ini dan menyediakan pelayanan yang relevan dan
sesuai dengan kondisi terkini klien. Isi pelayanan harus terus
berkembang dan disesuaikan agar tetap efektif dalam membantu klien
mencapai tujuan mereka.
h. Asas keterpaduan
12
yang efektif dan membangun kerja sama yang harmonis dengan semua
pihak terkait. Dengan demikian, asas keterpaduan memberikan
landasan yang kuat untuk menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan
konseling yang holistik, terkoordinasi, dan berorientasi pada
kepentingan individu yang dibimbing.
i. Asas Kenormatifan
j. Asas keahlian
13
pelayanan bimbingan dan konseling dapat dilakukan secara profesional,
efektif, dan sesuai dengan standar etika dan profesionalisme.
14
klien, menunjukkan perilaku dan sikap yang positif, serta memberikan
rangsangan dan dorongan untuk pengembangan diri klien.
15
pribadi. Dengan berpegang pada asas ini, proses konseling menjadi
lebih autentik, dipenuhi dengan keikhlasan, dan memungkinkan klien
untuk mengambil keputusan yang sesuai dengan nilai-nilai dan
keyakinan mereka sendiri.
16
Asas kekhalifahan manusia dalam bimbingan konseling Islami
berarti manusia memiliki tanggung jawab sebagai pengelola bumi atas
amanah dari Tuhan. Konselor membantu klien menyadari peran mereka
dalam menjaga lingkungan, berinteraksi dengan adil, dan menggunakan
potensi mereka untuk melakukan kebaikan. Dengan menghayati asas
ini, seseorang dapat berkontribusi positif dalam masyarakat dan merasa
terhubung dengan tujuan hidup yang lebih besar.
17
Asas musyawarah dalam bimbingan konseling Islami berarti
mengambil keputusan melalui diskusi dan konsultasi dengan orang lain.
Asas keahlian berarti mencari bantuan dari ahli dalam bidang yang
relevan. Dengan menerapkan asas ini, seseorang dapat memperoleh
masukan yang berharga dan mendapatkan bimbingan yang sesuai
dengan keahlian profesional.
18
BAB III: PENUTUP
Kesimpulan
19
DAFTAR PUSTAKA