Dosen Pengampu:
Gusni Dian Suri, M. Pd.
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
A. Kesimpulan............................................................................................................12
B. Saran ......................................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prinsip merupakan paduan hasil kajian teoritik dan telaah lapangan yang digunakan
sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan Dalam pelayanan bimbingan
dan konseling prinsip prinsip yang digunakannya bersumber dari kajian filosofis, hasil
penelitian dan pengalaman dalam konteks sosial budayanya, pengertian, tujuan, fungsi dan
proses penyelenggaraan bimbingan dan konseling.
Pada dasarnya bimbingan dan konseling juga merupakan upaya bantuan untuk
menunjukan perkembangan manusia secara optimal baik secara kelompok maupun idividu
sesuai dengan hakekat kemanusiannya dengan berbagai potensi, kelebihan dan
kekurangan, kelemahan serta permasalahannya. Adapun dalam dunia pendidikan,
bimbingan dan konseling juga sangat diperlukan karena dengan adanya bimbingan dan
konseling dapat menghantarkan peserta didik pada pencapai standar dan kemampuan
profesional dan akademis, serta perkembangan dini yang sehat dan produktif.
Kalau kita berbicara tentang prinsip-prinsip bimbingan dan konseling, maka kita
berbicara tentang pokok-pokok dasar pemikiran yang dijadikan pedomaan dalam program
pelaksanaan atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan
bimbingan. Dengan perkataan lain dapat dikatakan bahwa prinsip-prinsip Bimbingan dan
Konseling adalah seperangkat landasan praktis atau aturan main yang harus diikuti dalam
pelaksanaan program pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Prinsip-Prinsip khusus dan Konseling Umum dan Bimbingan?
2. Apa saja prinsip bimbingan konseling berkaitan dengan peserta didik ?
3. Apa saja prinsip bimbingan konseling berkaitan dengan tujuan pendidikan ?
4. Apa prinsip bimbingan konseling berkaitan dengan permasalahan?
5. Apa prinsip bimbingan konseling berkaitan dengan pengorganisasian?
1
C. Tujuan
1. Mengetahui apa saja Prinsip-Prinsip khusus dan Konseling Umum dan Bimbingan?
2. Mengetahui apa saja prinsip bimbingan konseling berkaitan dengan peserta didik?
3. Mengetahui apa saja prinsip bimbingan konseling berkaitan dengan tujuan
pendidikan?
4. Mengetahui Apa prinsip bimbingan konseling berkaitan dengan permasalahan?
5. Mengetahui apa prinsip bimbingan konseling berkaitan dengan pengorganisasian?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
c. Untuk mengoptimalkan pelayanan bimbingan dan konseling sesuai dengan
kebutuhan individu itu sendiri perlu dikenali dan dipahami keunikan setiap
individu dengan berbagai kekuatan, kelemahan dan permasalahannya.
d. Setiap aspek perkembangan individu mengandung faktor-faktor yang secara
potensial mengarah kepada sikap dan pola-pola tingkah laku yang tidak seimbang
4
c. Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan
dengan permasalahan yang dihadapi.
d. Kerja sama antara guru bimbingan konseling, guru-guru lain dan orang tua amat
menentukan hasil pelayanan bimbingan.
e. Pengembangan program pelayanan bimbingan dan konseling ditempuh melalui
pemanfaatan yang maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian terhadap individu
yang terlibat dalam proses pelayanan dan program bimbingan dan konseling itu
sendiri. (Prayitno, 2004)
2. Prinsip-prinsip Khusus
a. Program bimbingan harus berpusat kepada siswa.
b. Keputusan terakhir dalam proses bimbingan ditentukan oleh individu yang
dibimbing.
c. Pembimbing harus selalu menghormati dan menjaga kerahasiaannya informasi
tentang individu yang dibimbingnya.
d. Pembimbing hendaknya menggunakan berbagai jenis metode dan teknik yang
tepat dalam melakukan tugasnya.
5
e. Bimbingan harus dilaksanakan secara kontinu.(Telaumbanua, 2016)
8
3. Prinsip bimbingan dan konseling berkaitan dengan permasalahan
Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kehidupan individu
tidaklah selalu positif, namun faktor-faktor negatid pasti ada yang berpengaruh dan
dapat menimbulkan hambatan-hambatan terhadap kelangsungan perkembangan dan
kehidupan individu yang berupa masalah. Pelayanan BK mampu menangani masalah
klien secara terbatas yang berkenaan dengan:
a. BK berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental atau
fisik individu terhadap penyesuaian dirinya dirumah, disekolah serta dalam
kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaam, dan sebaliknya pengaruh
lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik individu.
b. Kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya
masalah pada individu yang kesemuanya menjadi perhatian dari pada konselor
dalam mengentaskan masalah klien
Menurut Dewa Ketut Sukardi (2004: 24) (dalam Khofifah, Sano, dan Syukur,
2017: 47) terdapat 2 permasalahan, yaitu:
a. Bimbingan dan konseling berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh
kondisi mental/fisik individu terhadap penyesuaian dirinya di rumah, di sekolah,
serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan sebaliknya
pengaruh lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik individu.
b. Kesenjangan sosial, ekonomi, dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya
masalah pada individu yang kesemuanya menjadi perhatian utama pelayanan
bimbingan dan konseling.
9
a. Bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara sistematis dan
berkelanjutan.
b. Pelaksanaan bimbingan dan konseling ada di kartu pribadi (commulative
record) bagi setiap siswa.
c. Program pelayanan bimbingan dan konseling harus disusun sesuai dengan
kebutuhan sekolah atau madrasah yang bersangkutan.
d. Harus ada pembagian waktu antar pembimbing, sehingga masing-masing
pembimbing mendapat kesempatan yang sama dalam memberikan bimbingan
dan konseling.
e. Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam situasi individu atau kelompok
sesuai dengan masalah yang dipecahkan dan metode yang dipergunakan dalam
mememcahkan masalah terkait.
f. Dalam menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling, sekolah dan
madrasah harus bekerja sama dengan berbagai pihak.
g.
h. Kepala sekolah atau madrasah merupakan penanggung jawab utama dalam
penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah.
(1) prinsip efisiensi dan efektivitas, dimana fungsi manajemen dilakukan dengan
mempertimbangkan sarana prasarana, keadaan dan kemampuan organisasi agar
relevan dengan tujuan yang dicapai
10
(2) prinsip pengelolaan, dimana suatu manajemen dilakukan secara sistematik dari
perencanaan pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
(3) prinsip pengutamaan tugas pengelolaan, dimana seorang manajer bertanggung
jawab dalam melaksanakan kegiatan manajemen baik pelayanan internal maupun
eksternal
(4) prinsip kepemimpinan yang efektif dimana seorang manajer harus memiliki sifat
yang bijaksana dalam mengambil suatu keputusan dan mampu berhubungan baik
dengan semua personel di dalam organisasi terschut
(5) prinsip kerjasama, kerjasama didasarkan padapengorganisasian manajemen
terkait dengan melaksanaan tugas sesuai dengan keahlian dan tugas masing-
masing personil.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Prinsip merupakan paduan hasil kajian teoretik dan telaah lapangan yang
digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang di maksudkan. Dalam pelayanan
bimbingan dan konseling prinsip-prinsip yang di gunakannya bersumber dari kajian
filosofis, hasil-hasil penelitian dan pengalaman praktis tentang hakikat manusia,
perkembangan dan kehidupan manusia dalam konteks sosial budayanya, pengertian,
tujuan, fungsi, dan proses penyelenggaraan bimbingan dan konseling.
Dalam melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah, sekolah
menjadi suatu lembaga yang wajah dan sosoknya sangat jelas. Pelaksanaan program
bimbingan dan konseling di sekolah diharapkan dapat tumbuh dan berkembang secara
baik, hal ini mengingat bahwa sekolah merupakan lahan yang secara potensial sangat
subur, keadaan sekolah semakin cenderung menuntut adanya pelayanan bimbingan dan
konseling yang lebih tinggi. Kondisi siswa yang sedang mengalami tahap perkembangan
yang meranjak-ranjak memerlukan berbagai jenis layanan bimbingan dan konseling dalam
segenap fungsinya.
Prinsip bimbingan dan Konseling memnguraikan tentang pokok – pokok dasar
pemikiran yang dijadikan pedoman program pelaksanaan atau aturan main yanh harus di
ikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan dapat juga dijadikan sebagai
seperangkat pemaduan hasil – hasil teori dan praktek yang dirumuskan dan landassan
praktis atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan
bimbingan dan konseling di sekolah.
B. Saran
Peranan guru sangat diperlukan untuk terlibat secara langsung dalam suatu
pengajaran agar pengajaran yang dimaksudkan tersebut dapat mencapai suatu tingkatan
keberhasilan yang tinggi, oleh karena itu untuk mencapai keberhasilan ini diperlukan pula
adanya upaya penunjang terhadap optimalisasi di dalam proses belajar siswa.
12
DAFTAR PUSTAKA
Suhertina. 2017. Bimbingan dan Konseling (Revisi). Dumai: Mifan Karya Sekawan.
Sulkipani. (2014). Prinsip-Prinsip dan Praktik Pendidikan untuk Membangun Warga Negara
yang Demokratis. Jurnal Bhinneka Tunggal Ika, 100–107.
Yusuf, Syamsu & Nurihsan, A. J. (2005). Landasan Bimbingan dan Konseling. Program
Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia dengan PT Remaja Rosdakarya.
13