Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BIMBINGAN DAN KONSELING


MENGANALISIS PRINSIP-PRINSIP BK (PRINSIP BERKAITAN DENGAN
PESERTA DIDIK SEBAGAI SASARAN LAYANAN, TUJUAN PENDIDIKAN,
PERMASALAHAN, DAN PENGORGANISASIAN).

Dosen Pengampu:
Gusni Dian Suri, M. Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 3

1. Rosmala Dewi (22003141)


2. Felyn Ayanda (22022075)
3. Anggita Cahya Wardani (22129118)
4. Nurul Ismah Alya (20018022)

Kode Seksi: 202311270001


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan


kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini, atas rahmat dan hidayah-Nya
lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Menganalisis Prinsip-Prinsip
Bimbingan Konseling” tepat waktu. Makalah Bimbingan Konseling ini disusun guna
memenuhi tugas Ibu Gusni Dian Suri, M. Pd. pada mata kuliah Bimbingan Konseling.
Selain itu, kami juga berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 13 September 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3

A. Pengertian Prinsip Bimbingan dan Konseling......................................................... 3


B. Prinsip Bimbingan dan Konseling Secara Umum dan Khusus ............................... 5
C. Macam-Macam Prinsip Bimbingan dan Konseling ................................................ 6
1. Prinsip bimbingan dan konseling yang berkaitan dengan peserta didik .......... 6
2. Prinsip bimbingan dan konseling berkaitan dengan tujuan Pendidikan ........... 6
3. Prinsip bimbingan dan konseling berkaitan dengan permasalahan .................. 9
4. Prinsip bimbingan dan konseling berkaitan dengan pengorganisasian ............ 9

BAB III PENUTUP ..............................................................................................................12

A. Kesimpulan............................................................................................................12
B. Saran ......................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Prinsip merupakan paduan hasil kajian teoritik dan telaah lapangan yang digunakan
sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan Dalam pelayanan bimbingan
dan konseling prinsip prinsip yang digunakannya bersumber dari kajian filosofis, hasil
penelitian dan pengalaman dalam konteks sosial budayanya, pengertian, tujuan, fungsi dan
proses penyelenggaraan bimbingan dan konseling.
Pada dasarnya bimbingan dan konseling juga merupakan upaya bantuan untuk
menunjukan perkembangan manusia secara optimal baik secara kelompok maupun idividu
sesuai dengan hakekat kemanusiannya dengan berbagai potensi, kelebihan dan
kekurangan, kelemahan serta permasalahannya. Adapun dalam dunia pendidikan,
bimbingan dan konseling juga sangat diperlukan karena dengan adanya bimbingan dan
konseling dapat menghantarkan peserta didik pada pencapai standar dan kemampuan
profesional dan akademis, serta perkembangan dini yang sehat dan produktif.
Kalau kita berbicara tentang prinsip-prinsip bimbingan dan konseling, maka kita
berbicara tentang pokok-pokok dasar pemikiran yang dijadikan pedomaan dalam program
pelaksanaan atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan
bimbingan. Dengan perkataan lain dapat dikatakan bahwa prinsip-prinsip Bimbingan dan
Konseling adalah seperangkat landasan praktis atau aturan main yang harus diikuti dalam
pelaksanaan program pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Prinsip-Prinsip khusus dan Konseling Umum dan Bimbingan?
2. Apa saja prinsip bimbingan konseling berkaitan dengan peserta didik ?
3. Apa saja prinsip bimbingan konseling berkaitan dengan tujuan pendidikan ?
4. Apa prinsip bimbingan konseling berkaitan dengan permasalahan?
5. Apa prinsip bimbingan konseling berkaitan dengan pengorganisasian?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui apa saja Prinsip-Prinsip khusus dan Konseling Umum dan Bimbingan?
2. Mengetahui apa saja prinsip bimbingan konseling berkaitan dengan peserta didik?
3. Mengetahui apa saja prinsip bimbingan konseling berkaitan dengan tujuan
pendidikan?
4. Mengetahui Apa prinsip bimbingan konseling berkaitan dengan permasalahan?
5. Mengetahui apa prinsip bimbingan konseling berkaitan dengan pengorganisasian?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Prinsip Bimbingan dan Konseling


Prinsip yang berasal dari asal kata ” PRINSIPRA” yang artinya permulan dengan
sautu cara tertentu melhirkan hal –hal lain , yang keberadaanya tergantung dari pemula itu,
prisip ini merupakam hasil perpaduan antara kajian teoriitik dan teori lapangan yang
terarah yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan yanh dimaksudkan.
(Halaen,2002,: 63 )
Prinsip dalam bimbingan konseling adalah seperangkat landasan praktis atau
aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan
konseling di sekolah. Prinsip merupakan paduan hasil kajian teoritik dan telaah lapangan
yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan. Dalam
pelayanan bimbingan dan konseling prinsip-prinsip yang digunakannya bersumber dari
kajian filosofis, hasil penelitian dan pengalaman dalam konteks sosial budayanya,
pengertian, tujuan, fungsi dan proses penye lenggaraan bimbingan dan konseling.(Azizah,
2021)
Prayitno mengatakan: “Bahwa prinsip merupakan hasil kajian teoritik dan telaah
lapangan yanh digunakan sebgai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan” jadi
dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip – prinsip bimbingan dan konseling
merupakan pemaduan hasil – hasil teori dan praktek yang dirumuskan dan dijadikan
pedoman sekaligus dasar bagi peyelenggaran pelayanan.
Ada beberapa prinsip yang dapat dijadikan pedoman oleh konselor dalam
penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling yaitu:
1. Prinsip-Prinsip Berkenaan dengan Sasaran Pelayanan
a. Bimbingan dan konseling melayani semua individu, tanpa memandang umur, jenis
kelamin, suku bangsa, agama dan status sosial ekonomi.
b. Bimbingan dan konseling berurusan dengan sikap dan tingkah laku individu yang
terbentuk dari berbagai aspek kepribadian yang kompleks dan unik, oleh karena itu
pelayanan bimbingan dan konseling perlu menjangkau keunikan dan
kekompleksan pribadi individu.

3
c. Untuk mengoptimalkan pelayanan bimbingan dan konseling sesuai dengan
kebutuhan individu itu sendiri perlu dikenali dan dipahami keunikan setiap
individu dengan berbagai kekuatan, kelemahan dan permasalahannya.
d. Setiap aspek perkembangan individu mengandung faktor-faktor yang secara
potensial mengarah kepada sikap dan pola-pola tingkah laku yang tidak seimbang

2. Prinsip-Prinsip Berkenaan dengan Masalah Individu


a. Bimbingan dan konseling berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh
kondisi mental/fisik individu terhadap penyesuaian dirinya di rumah, di sekolah
serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan sebaliknya
pengaruh lingkungan terhadap mental danfisik individu.
b. Kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya
masalah pada individu yang kesemuanya menjadi perhatian utama pelayanan
bimbingan dan konseling.

3. Prinsip-Prinsip Berkenaan dengan Program Layanan


a. Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari upaya pendidikan dan
pengembangan individu, oleh karena itu program bimbingan dan konseling harus
disesuaikan dan dipadukan dengan program pendidikan serta pengembangan
peserta didik.
b. Program bimbingan dan konseling harus fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan
individu, masyarakat dan kondisi lembaga.
c. Program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan dari jenjang
pendidikan yang terendah sampai tertinggi.
d. Terhadap isi dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling perlu diadakan
penilaian yang teratur dan terarah

4. Prinsip-Prinsip Berkenaan dengan Tujuan dan Pelaksanaan Pelayanan


a. Bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk pengembangan individu yang
akhirnya mampu membimbing diri sendiri dalam menghadapi permasalahannya.
b. Dalam proses bimbingan dan konseling keputusan yang diambil dan akan
dilakukan oleh individu hendaknya atas kemauan individu itu sendiri, bukan karena
kemauan atau desakan dari pembimbing atau pihak lain.

4
c. Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan
dengan permasalahan yang dihadapi.
d. Kerja sama antara guru bimbingan konseling, guru-guru lain dan orang tua amat
menentukan hasil pelayanan bimbingan.
e. Pengembangan program pelayanan bimbingan dan konseling ditempuh melalui
pemanfaatan yang maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian terhadap individu
yang terlibat dalam proses pelayanan dan program bimbingan dan konseling itu
sendiri. (Prayitno, 2004)

B. Prinsip Bimbingan dan Konseling Secara Umum dan Khusus


Prisip-prinsip bimbingan dan konseling secara garis besar dikelompokkan
menjadi dua kelompok, prinsip-prinsip umum dan prinsip-prinsip khusus :
1. Prinsip-prinsip Umum
a. Dasar bimbingan dan konseling tidak dapat terlepas dari dasar pendidikan dan
dasar negara, yaitu Pancasila.
b. Perlu dikenal dan dipahami karakteristik individual dari individu yang
dibimbing.
c. Bimbingan diarahkan kepada bantuan yang diberikan supaya individu yang
bersangkutan mampu membantu dirinya sendiri daloam menghadapi
kesulitannya.
d. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal pelaksanaan program bimbingan harus
dipimpin oleh seseorang petugas yang memiliki keahlian dalam bidang
bimbingan.
e. Program bimbingan harus senantiasa diadakan penilaian teratur untuk
mengetahui hasil dan manfaat yang diperoleh.

2. Prinsip-prinsip Khusus
a. Program bimbingan harus berpusat kepada siswa.
b. Keputusan terakhir dalam proses bimbingan ditentukan oleh individu yang
dibimbing.
c. Pembimbing harus selalu menghormati dan menjaga kerahasiaannya informasi
tentang individu yang dibimbingnya.
d. Pembimbing hendaknya menggunakan berbagai jenis metode dan teknik yang
tepat dalam melakukan tugasnya.
5
e. Bimbingan harus dilaksanakan secara kontinu.(Telaumbanua, 2016)

C. Macam-Macam Prinsip Bimbingan dan Konseling


1. Prinsip bimbingan dan konseling yang berkaitan dengan peserta didik
Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu-individu baik
secara perorangan maupun kelompok yang menjadi sasaran pelayanan pada umumnya
adalah perkembangan dan perikehidupan individu, namun secara lebih nyata dan
langsung adalah sikap dan tingkah lakunya yang dipengaruhi oleh aspek-aspek
kepribadian dan kondisi sendiri, serta kondisi lingkungannya, sikap dan tingkah laku
dalam perkembangan dan kehidupannya itu mendorong dirumuskannya prinsip-
prinsip bimbingan dan konseling sebagai berikut :
a. BK melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku,
agama dan status social ekonomi.
b. BK berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang unik dan dinamis.
c. BK memperhatikan sepenuhnya tahap-tahap dan berbagai apek perkembangan
individu.
d. BK memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual yang menjadi
orientasi pokok pelayanannya.
e. Pelayanan BK harus diberikan kepada semua sisiwa.
f. Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan dan konseling
kepada individu atau siswa.
g. Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat pada siswa.
h. Pelayanan dan bimbingan konseling di sekolah dan madrasah harus dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu yang bersangkutan beragam dan luas.
i. Keputusan akhir dalam proses BK dibentuk oleh siswa sendiri.
j. Siswa yang telah memperoleh bimbingan, harus secara berangsur-angsur dapat
menolong dirinya sendiri.

2. Prinsip bimbingan dan konseling berkaitan dengan tujuan Pendidikan


Pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling (baik yang terprogram atau
incidental) dimulai dengan pemahaman tentang tujuan layanan. Tujuan ini selanjutnya
akan diwujudkan melalui proses tertentu oleh seorang konselor. Dalam pelaksanaan
program bimbingan dan konseling konselor perlu mengadakan kerja sama dengan
berbagai pihak, baik dari dalam lembaga maupun dari luar lembaga agar tercapainya
6
perkembangan peserta didik secara optimal. Prinsip-prinsip yang berkenaan denga hal
tersebut adalah :
a. Tujuan akhir bimbingan dan konseling adalah kemandirian setiap individu. Oleh
karena itu pelayanan bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk
mengembangkan konseli agar mampu membimbing diri sendiri dalam
menghadapi kesulitan atau permasalahan yang dihadapinya.
b. Dalam proses konseling keputusan yang diambil dan hendak dilakukan oleh
konseli hendaknya atas kemauan konseli sendiri, bukan karena kemauan atau
desakan dari konselor.
c. Permasalahan khusus yang dialami konseli harus ditangani oleh tenaga ahli dalam
bidang yang relevan dengan permasalaha khusus tersebut.
d. Bimbingan dan konseling adalah pekerjaan profesional. Oleh jarena itu
dilaksanakan oleh tenaga ahli yang telah memperoleh pendidikan dan latihan
latihan khusus dalam bidang bimbingan konseling.
e. Guru dan orang tua memiliki tanggung jawab yang berkaitan dengan pelayanan
bimbingan konseling. Oleh karena itu kerjasama antar konselor dengan orang tua
dan guru sangat diperlukan.
f. Guru dan konselor berada dalam satu kerangka upaya pelayanan. Oleh karena itu
keduanya harus mengembangkan peranan yang saling melengkapi untuk
mengurangi hambatan-hambatan yang menyebabkan terganggunya aktivitas
belajar mengajar disekolah maupun interaksi peserta didik terhadap lingkungan
dimana ia berada.
g. Untuk mengelola pelayanan bimbingan dan konseling dengan baik dan sejauh
mungkin memenuhi tuntutan individu, sebaiknya didakan program penilaian dan
himpunan data yang memuat hasil pengukuran dan penilaian.

Menurut Kemendikbud (Sulkipani, 2014) ada lima prinsip pendidikan nasional


adalah sebagai berikut :
a. Prinsip demokratis berdasarkan HAM, artinya di dalam pendidikan hak dan
kewajiban pendidik dan peserta didik harus benar-benar diperhatikan. Hal ini
sesuai dengan prinsip bimbingan dan konseling bahwa bimbingan diberikan
kepada semua peserta didik, tidak hanya peserta didik yang bermasalah saja
karena pada dasarnya tujuan bimbingan adalah untuk mengembangkan potensi
individu sehingga setiap peserta didik pasti mempunyai potensi, dan peran BK
7
disini sangatlah penting yaitu untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh
siswa sehingga siswa dapat mencapai perkembangannya dengan optimal.
b. Prinsip proses pembudayaan dan pemberdayaan sepanjang hayat, artinya proses
belajar di sekolah merupakan proses belajar pembudayaan. Misalnya untuk
mencapai akademik siswa, untuk membudayakan sikap, pengetahuan,
keterampilan dan tradisi yang sesuai dengan norma dan adat istiadat bangsa.
Penerapan di dalam bimbingan dan konseling adalah fokus bimbingan dan
konseling tidak hanya pada bidang akademik saja, namun ada empat jenis bidang
bimbingan yaitu bimbingan akademik, pribadi sosial, karir dan keluarga.
c. Prinsip sistemik, prinsip terbuka, prinsip multimakna dan prinsip legalitas, artinya
pendidikan harus dilaksanakan dengan melibatkan semua personel pendidikan,
dilaksanakan oleh semua warga negara, dilaksanakan untuk mengembangkan
berbagai aspek kehidupan dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan. Prinsip ini
sesuai dengan asas-asas bimbingan dan konseling, yaitu menurut Yusuf dan
Nurihsan bahwa keberhasilan bimbingan dan konseling ditentukan oleh
diwujudkan asas-asas berikut yaitu rahasia, sukarela, terbuka, kegiatan, mandiri,
kini, dinamis, terpadu, harmonis, ahli, alih tangan kasus dan tut wuri handayani
(Yusuf, Syamsu & Nurihsan, 2005)
d. Prinsip ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.
Hal ini sesuai sekali dengan prinsip tut wuri handayani dalam bimbingan dan
konseling, menurut Witono asas tut wuri handayani adalah asas bimbingan dan
konseling yang melaksanakan layanan bimbingan dan konseling secara
keseluruhan sehingga di dalam proses bimbingan guru BK dapat menciptakan
suasana yang mengayomi, memberikan keteladanan, memberikan rangsangan dan
dorongan, serta kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh siswa (Witono, 2020).
e. Prinsip memberdayakan masyarakat, artinya pendidikan tidak hanya menjadi
tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama anggota
masyarakat. Di dalam penerapannya pada bimbingan dan konseling bahwa
bimbingan dan konseling dapat memanfaatkan sumber daya masyarakat. Menurut
Yusuf dan Nurihsan bahwa sekolah dapat menjalin kerjasama dengan unsur-unsur
masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu layanan bimbingan
(Yusuf, Syamsu & Nurihsan, 2005).

8
3. Prinsip bimbingan dan konseling berkaitan dengan permasalahan
Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kehidupan individu
tidaklah selalu positif, namun faktor-faktor negatid pasti ada yang berpengaruh dan
dapat menimbulkan hambatan-hambatan terhadap kelangsungan perkembangan dan
kehidupan individu yang berupa masalah. Pelayanan BK mampu menangani masalah
klien secara terbatas yang berkenaan dengan:
a. BK berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental atau
fisik individu terhadap penyesuaian dirinya dirumah, disekolah serta dalam
kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaam, dan sebaliknya pengaruh
lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik individu.
b. Kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya
masalah pada individu yang kesemuanya menjadi perhatian dari pada konselor
dalam mengentaskan masalah klien

Menurut Dewa Ketut Sukardi (2004: 24) (dalam Khofifah, Sano, dan Syukur,
2017: 47) terdapat 2 permasalahan, yaitu:
a. Bimbingan dan konseling berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh
kondisi mental/fisik individu terhadap penyesuaian dirinya di rumah, di sekolah,
serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan sebaliknya
pengaruh lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik individu.
b. Kesenjangan sosial, ekonomi, dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya
masalah pada individu yang kesemuanya menjadi perhatian utama pelayanan
bimbingan dan konseling.

4. Prinsip bimbingan dan konseling berkaitan dengan pengorganisasian


Bidang bimbingan dan konseling termasuk pada bidang pemberian
bantuan/pembinaan siswa. Penguatan pendidikan karakter dapat diwujudkan melalui
manajemen bimbingan dan konseling Islam Schubungan dengan konsep manajemen
maka penerapan atau implementasi manajemen bimbingan dan konseling merupakan
salah satu manifestasi suatu kegiatan yang sistematis tentang bagaimana
merencanakan suatu aktifitas bimbingan dan konseling, bagaimana menggerakkan
sumber daya manusia yang ada dalam organisasi bimbingan dan konseling untuk
mencapai tujuan, mengawasi bagaimana kegiatan bimbingan dan kanseling berjalan
dan menilai kegiatan bimbingan dan konseling.

9
a. Bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara sistematis dan
berkelanjutan.
b. Pelaksanaan bimbingan dan konseling ada di kartu pribadi (commulative
record) bagi setiap siswa.
c. Program pelayanan bimbingan dan konseling harus disusun sesuai dengan
kebutuhan sekolah atau madrasah yang bersangkutan.
d. Harus ada pembagian waktu antar pembimbing, sehingga masing-masing
pembimbing mendapat kesempatan yang sama dalam memberikan bimbingan
dan konseling.
e. Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam situasi individu atau kelompok
sesuai dengan masalah yang dipecahkan dan metode yang dipergunakan dalam
mememcahkan masalah terkait.
f. Dalam menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling, sekolah dan
madrasah harus bekerja sama dengan berbagai pihak.
g.
h. Kepala sekolah atau madrasah merupakan penanggung jawab utama dalam
penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah.

Prinsip-prinsip dalam Manajemen Pelayanan Bimbingan dan Konseling


meliputi: planning, organizing, staffing, leading & controlling. Sugiyo menjelaskan
bahwa manajemen bimbingan dan konseling merupakan salah satu kompetensi dasar
yang harus dikuasai oleh konselor "Hal tersebut dikarenakan dalam kegiatannya
seorang konselor harus merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan
mengevaluasi kegiatan bimbingan dan konseling. Melalui perencanaan yang baik
akan memperoleh kejelasan arah pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling serta
memudahkan untuk mengontrol kegiatan yang dilaksanakan.

Dijelaskan pula bahwa manajemen bimbingan dan konseling perlu


memperhatikan prinsip-prinsip manajemen agar tujuan dari manajemen dapat
tercapai, menurut Hikmat menyatakan ada 5 prinsip dalam pengelolaan manajemen
yaitu

(1) prinsip efisiensi dan efektivitas, dimana fungsi manajemen dilakukan dengan
mempertimbangkan sarana prasarana, keadaan dan kemampuan organisasi agar
relevan dengan tujuan yang dicapai

10
(2) prinsip pengelolaan, dimana suatu manajemen dilakukan secara sistematik dari
perencanaan pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
(3) prinsip pengutamaan tugas pengelolaan, dimana seorang manajer bertanggung
jawab dalam melaksanakan kegiatan manajemen baik pelayanan internal maupun
eksternal
(4) prinsip kepemimpinan yang efektif dimana seorang manajer harus memiliki sifat
yang bijaksana dalam mengambil suatu keputusan dan mampu berhubungan baik
dengan semua personel di dalam organisasi terschut
(5) prinsip kerjasama, kerjasama didasarkan padapengorganisasian manajemen
terkait dengan melaksanaan tugas sesuai dengan keahlian dan tugas masing-
masing personil.

Perencanaan Bimbingan dan Konseling sangat penting karena perencanaan


dalam program Bimbingan dan Konseling sebagai pengarah pelaksanaan.
Perencanaan merupakan upaya untuk meraih atau mencapai tujuan bimbingan
konseling secara lebih sistematis, terkoodinir dan terarah Setelah itu, melakukan
pengorganisasian program layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Hal ini
adalah upaya melihatkan orang-orang ke dalam organisasi bimbingan di sekolah serta
upaya melakukan pembagian kerja diantara anggota organisasi himbingan di sekolah
sesuai dengan bidangnya. Dan dalam proses pelaksanaannya, perlu dilakukan
pengawasan apakah sudah sesuai antara pengorganisasiandan pelaksanaan dengan
perencanaan yang sudah dicanangkan.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Prinsip merupakan paduan hasil kajian teoretik dan telaah lapangan yang
digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang di maksudkan. Dalam pelayanan
bimbingan dan konseling prinsip-prinsip yang di gunakannya bersumber dari kajian
filosofis, hasil-hasil penelitian dan pengalaman praktis tentang hakikat manusia,
perkembangan dan kehidupan manusia dalam konteks sosial budayanya, pengertian,
tujuan, fungsi, dan proses penyelenggaraan bimbingan dan konseling.
Dalam melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah, sekolah
menjadi suatu lembaga yang wajah dan sosoknya sangat jelas. Pelaksanaan program
bimbingan dan konseling di sekolah diharapkan dapat tumbuh dan berkembang secara
baik, hal ini mengingat bahwa sekolah merupakan lahan yang secara potensial sangat
subur, keadaan sekolah semakin cenderung menuntut adanya pelayanan bimbingan dan
konseling yang lebih tinggi. Kondisi siswa yang sedang mengalami tahap perkembangan
yang meranjak-ranjak memerlukan berbagai jenis layanan bimbingan dan konseling dalam
segenap fungsinya.
Prinsip bimbingan dan Konseling memnguraikan tentang pokok – pokok dasar
pemikiran yang dijadikan pedoman program pelaksanaan atau aturan main yanh harus di
ikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan dapat juga dijadikan sebagai
seperangkat pemaduan hasil – hasil teori dan praktek yang dirumuskan dan landassan
praktis atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan
bimbingan dan konseling di sekolah.

B. Saran
Peranan guru sangat diperlukan untuk terlibat secara langsung dalam suatu
pengajaran agar pengajaran yang dimaksudkan tersebut dapat mencapai suatu tingkatan
keberhasilan yang tinggi, oleh karena itu untuk mencapai keberhasilan ini diperlukan pula
adanya upaya penunjang terhadap optimalisasi di dalam proses belajar siswa.

12
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, N. N. (2021). Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling. 2–5.


Hunainah. 2016. Etika Profesi Bimbingan Konseling. Bandung: RIZQI PRESS.
Isnaini, R. L. (2016). Penguatan Pendidikan Karakter siswa melalui manajemen bimbingan
dan konseling Islam. Manageria: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 1(1), 35-52.
Khofifah, A., Sano, A., & Syukur, Y. (2017). Permasalahan yang Disampaikan Siswa Kepada
Guru BK/konselor. Jurnal Education: Jurnal Pendidikan Indonesia, 3(1), 45-52.M.
Luddin, Abu Bakar. 2010. DASAR DASAR KONSELING Tinjauan Teori dan
Praktik. Bandung: Citapustaka Media Perintis.
Prayitno, Erman Amati. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka
Cipta.

Satriah, Lilis. 2016. Bimbingan Konseling Pendidikan. Bandung: Mimbar Pustaka.

Suhertina. 2017. Bimbingan dan Konseling (Revisi). Dumai: Mifan Karya Sekawan.

Sulkipani. (2014). Prinsip-Prinsip dan Praktik Pendidikan untuk Membangun Warga Negara
yang Demokratis. Jurnal Bhinneka Tunggal Ika, 100–107.

Telaumbanua, K. (2016). Konsep Dasar Layanan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah


Dasar. Jurnal Warta, 224, 1–16.
Witono, A. H. (2020). Peran Bimbingan dan Konseling dalam Penyelenggaraan Pendidikan
Inklusif. Progres Pendidikan, 1(3), 154–167.

Yusuf, Syamsu & Nurihsan, A. J. (2005). Landasan Bimbingan dan Konseling. Program
Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia dengan PT Remaja Rosdakarya.

13

Anda mungkin juga menyukai