STRATEGI BP DI MADRASAH
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
BP DI MADRASAH
Dosen Pengampu:
Dr. Imam Syafi’i, S.Ag., M.Pd., M.Pd.I
Tim Penyusun:
Ilmi Istiqomah (06040120081)
Lailatul Zulfi Rofiqoh (06040120083)
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................2
C. Tujuan Masalah ......................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Prinsip-prinsip Bimbingan Konseling ....................................................3
B. Kode Etik Bimbingan dan Konseling ....................................................4
C. Pendekatan Bimbingan dan Konseling ..................................................8
D. Strategi Layanan Bimbingan Konseling ..............................................14
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................17
B. Saran-saran ............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, bimbingan dan konseling diperlukan untuk
mengantarkan peserta didik pada pencapaian standar dan kemampuan
profesional maupun akademik, serta perkembangan diri yang produktif dan
sehat. Bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan layanan
kepada individu atau kelompok yang mengalami masalah secara
berkesinambungan dan sistematis agar dapat menyelesaikan masalahnya
sendiri dan mampu melakukan penyesuaian diri dalam hidupnya.1
Bimbingan dan konseling dilakukan sebagai suatu upaya pemberian
bantuan untuk menunjukkan perkembangan manusia secara optimal, baik
secara kelompok maupun individu sesuai dengan hakikat kemanusiaannya
dengan berbagai potensi yang dimilikinya, kelebihan, kekurangan, dan
kelemahannya, serta setiap permasalahan yang terjadi dalam dirinya sendiri.2
Dalam sebuah pembelajaran bimbingan dan konseling tentunya juga
membutuhkan yang namanya strategi dalam pelaksanaannya dan untuk
mengetahui strategi yang digunakan dalam membimbing, seorang konselor
membutuhkan kode etik untuk menjalankan sebuah profesinya. Kode etik
berperan sebagai acuan dan tuntunan dalam memberikan suatu masukan
kepada orang yang dibimbing agar nantinya tidak menyeleweng atau keluar
dari aturan, maupun norma-norma yang berlaku dalam bimbingan dan
konseling.3
Selain kode etik, seorang konselor juga harus mengetahui dan memahami
prinsip-prinsip dan pendekatan apa yang digunakan dalam menghadapi
masalah yang terjadi pada klien atau peserta didiknya yakni dengan
memberikan layanan bimbingan dan konseling secara tepat.
1
Rukaya, Aku Bimbingan dan Konseling (Bogor: Guepedia Publisher, 2019), 11.
2
Ratna Fitri Astuti dkk, Profesi Kependidikan (Madiun: CV Bayfa Cendekia Indonesia, 2021), 95.
3
Gede Danu Setiawan dan Putu Abda Ursula, Profesi Bimbingan dan Konseling (Yogyakarta: CV
Bintang Semesta Media, 2021), 197.
1
2
4
Henni Syafriana Nasution dan Abdillah, Bimbingan Konseling Konsep, Teori, dan Aplikasinya
(Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia, 2019), 15.
3
4
5
Ayumi Kholifah, “Skripsi: Pemahaman Fungsi dan Prinsip Bimbingan dan Konseling Mahasiswa
Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Raden Intan Lampung”, (Lampung: UIN Raden Intan, 2021), 39.
6
Ligawati, Program Inovatif dan Kerja Sama Melalui Konseling dalam Upaya Peningkatan Mutu
Pendidikan SMA Negeri 8 Surabaya (Malang: Media Nusa Creative, 2019), 157.
5
7
Hunainah, Etika Profesi Bimbingan dan Konseling (Bandung: Rizqi Press, 2016), 42.
8
Bunyamin, “Standarisasi Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling”, Vol. 12, No. 1, Jurnal
Sains Riset (JSR), April 2022, 187-189.
6
Berdasarkan penjelasan diatas terkait kode etik, dalam hal ini kode etik
merupakan sesuatu hal yang tidak boleh dilanggar.10 Apabila terjadi
pelanggaran terhadap kode etik bimbingan dan konseling, maka konselor wajib
melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Konselor wajib mengkaji secara sadar tingkah laku dan perbuatannya bahwa
ia mentaati kode etik.
2. Konselor wajib senantiasa mengingat bahwa pelanggaran terhadap kode etik
akan dapat merugikan diri sendiri, orang lain, lembaga, dan pihak lain yang
terkait dengan hal tersebut.
3. Pelanggaran terhadap kode etik akan mendapatkan sanksi berdasarkan
ketentuan yang telah ditetapkan.11
9
Myrna Apriany Lestari, Bimbingan Konseling di SD; Mendampingi Siawa Meraih Mimpi
(Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2020), 24-26.
10
Yarmis Syukur dkk, Bimbingan Konseling di Sekolah (Malang: CV IRDH, 2019), 14.
11
Syarwani Ahmad dan Zahruddin Hodsay, Profesi Kependidikan dan Keguruan (Yogyakarta:
Deepublish, 2020), 47-48.
12
Henni Syafriana Nasution dan Abdillah, Bimbingan Konseling......, 82-89.
9
13
Namora Lumongga Lubis Hasnida, Konseling Kelompok (Jakarta: Kencana, 2016), 71.
14
Andi Setiawan, Pendekatan-Pendekatan Konseling (Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2018),
97.
10
Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa anak tidak pasif menerima
pengetahuan dari lingkungannya.
11. Pendekatan Belajar atau Lingkungan
Pendekatan ini dilakukan melalui tingkah laku anak dalam kondisi
belajar dan prinsip-prinsip dalam belajar.
12. Pendekatan Tradisional
Pendekatan ini dilakukan oleh pembimbing dengan mengadakan
konsultasi dengan guru, maupun mengadakan pertemuan dengan orang tua
siswa, namun dalam hal ini pokok pembicaraan hanya ditujukan pada anak
yang mengalami problem saja.
13. Pendekatan Developmental
Pendekatan ini memusatkan diri pada anak-anak yang normal dan
kepada usaha-usaha untuk menciptakan suasana belajar yang efektif.
14. Pendekatan dalam Konseling Keluarga
Menurut Willis, pendekatan ini merupakan sebuah tujuan dasar yakni
bekerja sesuai dengan struktur kontrak yang dilakukan oleh setiap anggota
keluarga terhadap konselor.
15. Pendekatan fitrah
Pendekatan ini dilakukan melalui proses konseling islam, yang mana
ditujukan untuk mengatasi suatu problem yang merupakan kendala bagi
baiknya perkembangan fitrah itu sendiri. Dalam hal ini seorang individu
dibantu untuk menemukan fitrahnya, agar dapat selalu dekat dengan Allah.
Selain itu, bimbingan ini juga dilakukan untuk mengembangkan dirinya,
agar mampu memecahkan masalah kehidupannya.
16. Pendekatan Scientific
Menurut Bimo Walgito, pendekatan ini didasarkan pada hasil dari
wawancara, hasil penelitian prestasi belajar, hasil tes, dan lainnya untuk
mengatasi sesuatu hal yang terjadi pada peserta didik.15
15
Heni Sulusyawati dan Dian Mustika Maya, BK Karier (Yogyakarta: CV Bintang Semesta
Media, 2021), 11.
12
16
Henni Syafriana Nasution dan Abdillah, Bimbingan Konseling......, 90.
17
Zainal Aqib, Bimbingan dan Konseling (Bandung: Yrama Widya, 2020), 134.
13
18
Fenti Hikmawati, Bimbingan dan Konseling (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016), 75-76.
14
19
Adrian Missy, “Skripsi: Pengaruh Bimbingan Klasikal terhadap Persepsi Siswa Tentang
Bimbingan dan Konseling Di SMPN 3 Sawahlunto”, (Batusangkar: IAIN Batusangkar, 2018), 23.
20
Heru Hermawan dkk, “Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling Untuk Meningkatkan Harga
Diri Siswa: sebuah Pustaka Studi”, Vol. 4, No. 2, Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia,
September 2019, 67.
21
Henni Syafriana Nasution dan Abdillah, Bimbingan Konseling......, 90.
16
diri, sehingga peran konselor yaitu memberi solusi dan arahan sesuai dengan
permasalahan dan keinginan individu tersebut.22
4. Dukungan Sistem
Dukungan sistem dilakukan sebagai proses bantuan atau dukungan
secara tidak langsung terhadap kelancaran, efektivitas dan efisien
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.23 Program ini bertujuan
untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan.
Dukungan sistem yang dapat dilakukan dalam bimbingan konseling
meliputi aspek-aspek pengembangan jejaring, kegiatan manajemen, riset
dan pengembangan.
22
Nindiya Eka Safitri dan Siti Ummi Novirizki Hasan, “Strategi Layanan Bimbingan dan
Konseling Dalam Pengembangan Nilai karakter Religius”, Vol. 2, No. 1, Jurnal Konseling Andi
Matappa, Februari 2018, 23.
23
Ariadi Nugraha, “Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling Untuk Pengembangan Sikap
Kepemimpinan Siswa”, (Universitas Ahmad dahlan, 2017), 60.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Prinsip-prinsip dalam bimbingan konseling merupakan suatu hal yang
dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan layanan konseling.
Prinsip-prinsip yang ada dalam bimbingan konseling diantaranya prinsip-
prinsip yang berkaitan dengan sasaran layanan, prinsip-prinsip yang berkaitan
dengan permasalahan individu, prinsip-prinsip yang berkaitan dengan program
layanan, dan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan pelaksanaan layanan.
Kode etik bimbingan dan konseling merupakan suatu ketentuan-
ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap orang yang berkecimpung dalam
bimbingan konseling. Dasar kode etik bimbingan dan konseling di Indonesia
yaitu pancasila dan tuntutan profesi. Kode etik bimbingan dan konseling
terdapat dalam keputusan PB ABKIN Nomor 010 Tahun 2006 tentang
penetapan kode etik profesi bimbingan dan konseling yang salah satunya
meliputi tentang kualifikasi konselor baik dalam nilai, sikap, keterampilan,
wawasan, dan pengetahuan.
Macam-macam pendekatan dalam bimbingan dan konseling yang dapat
digunakan untuk membantu konselor dalam proses konseling secara umum
yakni meliputi pendekatan kritis, pendekatan remedial, pendekatan preventif,
pendekatan perkembangan, dan masih banyak yang lainnya. Pendekatan
bimbingan dan konseling menurut Djamarah dibagi menjadi tiga macam yakni
bimbingan preventif, bimbingan kuratif atau korektif, dan bimbingan
perseveratif. Dalam prosesnya, pendekatan tersebut dapat dilakukan secara
individu maupun kelompok.
Strategi layanan bimbingan konseling terdiri dari beberapa macam
diantaranya yaitu layanan dasar yang memuat proses pemberian bantuan
melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau
kelompok yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis, kemudian ada
layanan perencanaan individual, layanan responsif, dan dukungan sistem.
17
18
B. Saran-saran
Melalui makalah ini penyusun menyampaikan saran-saran sebagai berikut:
1. Dengan disusunnya makalah ini diharapkan pembaca mampu mengambil
manfaat dan hikmah dari materi yang telah disajikan.
2. Pembaca diharapkan mengetahui dan memahami tentang prinsip-prinsip
bimbingan konseling, kode etik bimbingan dan konseling, pendekatan
bimbingan dan konseling, dan strategi layanan bimbingan konseling.
3. Pembaca diharapkan membaca makalah ini sampai tuntas, agar ilmu dan
informasi yang di dapatkan bisa utuh dan tidak terpotong-potong.
DAFTAR PUSTAKA
Bunyamin. 2022. Standarisasi Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling. Vol.
12, No. 1, Jurnal Sains Riset (JSR), 187-189.
Hermawan, Heru. Dkk. 2019. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling Untuk
Meningkatkan Harga Diri Siswa: sebuah Pustaka Studi. Vol. 4, No. 2,
Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia, 67.
Hunainah. 2016. Etika Profesi Bimbingan dan Konseling. Bandung: Rizqi Press.
Kholifah, Ayumi. 2021. “Skripsi: Pemahaman Fungsi dan Prinsip Bimbingan dan
Konseling Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan
Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung”.
Lampung: UIN Raden Intan.
Ligawati. 2019. Program Inovatif dan Kerja Sama Melalui Konseling dalam
Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan SMA Negeri 8 Surabaya. Malang:
Media Nusa Creative.
19
Nugraha, Ariadi. 2017. “Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling Untuk
Pengembangan Sikap Kepemimpinan Siswa”. Universitas Ahmad Dahlan.
Safitri, Nindiya Eka dan Siti Ummi Novirizki Hasan. 2018. Strategi Layanan
Bimbingan dan Konseling Dalam Pengembangan Nilai karakter Religius.
Vol. 2, No. 1, Jurnal Konseling Andi Matappa, 23.
Setiawan, Gede Danu dan Putu Abda Ursula. 2021. Profesi Bimbingan dan
Konseling. Yogyakarta: CV Bintang Semesta Media.
20