Anda di halaman 1dari 11

PRINSIP DAN ASAS BIMBINGAN KONSELING

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada


mata kuliah “ Bimbingan dan Konseling”

Disusun Oleh:
1. Mohammad Rizal Alhadi (203200202)
2. Nuly Arsalika Aprilia (203200217)
3. Pratama Nadiah Nur Anjani (203200221)

Dosen Pengampu:
Edy Purnomo, M.Psi

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
MARET 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang, yang telah memberi rahmat serta hidayah-Nya kepada kami sehingga
kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul Prinsip dan
Asas Bimbingan Konseling.

Ada pun tujuan penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Dosen Mata
Kuliah Bimbingan dan Konseling, makalah ini bertujuan untuk menambah pemahanan
tentang Prinsip dan Asas Bimbingan Konseling bagi para pembaca dan penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Edy Purnomo, M.Psi selaku Dosen
pengampu mata kuliah Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan tugas ini.
Sehingga kami mendapat pemahaman materi baru.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
dalam penyusunan makalah dari awal hingga akhir. Kami mohon maaf atas kekurangan
dalam penyusunan makalah ini.

Ponorogo, 6 Maret 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG .......................................................................................... 1
2. RUMUSAN MASALAH....................................................................................... 1
3. TUJUAN ................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. PRINSIP-PRINSIP UMUM BK...........................................................................2
B. PRINSIP-PRINSIP KHUSUS BK........................................................................3
C. ASAS-ASAS BK..................................................................................................4
BAB III KESIMPULAN.......................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sebagai salah satu lembaga pendidikan, sekolah membutuhkan pelayanan BK dalam
penyelenggaraan dan peningkatan kondisi kehidupan di lingkungan sekolah, demi
tercapainya tujuan pendidikan yang berjalan seiring dengan visi profesi konseling yaitu:
Terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya
pelayanan bantuan dalam memberikan dukungan perkembangan dan pengentasan
masalah agar individu berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.
Namun untuk mencapai tujuan tersebut konselor haruslah memenuhi asas dan
prinsip-prisip bimbingan dan konseling. Pemenuhan asas-asas bimbingan itu akan
memperlancar pelaksanaan dan lebih menjamin keberhasilan layanan atau kegiatan.
Sedangkan penyelewengan akan dapat menghambat atau bahkan menggagalkan
pelaksanaan, serta mengurangi hasil layanan atau kegiatan bimbingan dan konseling itu
sendiri. Begitu pula dengan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling tidak bisa
diabaikan begitu saja, karena prinsip bimbingan dan konseling menguraikan tentang
pokok-pokok dasar pemikiran yang dijadikan pedoman program pelaksanaan yang harus
di ikuti dalam menjalankan program pelayanan bimbingan dan konseling. Selain itu
dapat juga dijadikan sebagai seperangkat landasan praktis yang harus diikuti dalam
pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja prinsip-prinsip umum BK ?
2. Apa saja prinsip-prinsip khusus BK ?
3. Apa saja asas-asas bimbingan dan konseling ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui prinsip-prinsip umum BK
2. Mengetahui prinsip-prinsip khusus BK
3. Mengetahui asas-asas bimbingan dan konseling

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PRINSIP-PRINSIP UMUM BK

1) Bimbingan harus berpusat pada individu yang di bimbingnya. Baik yang tidak
bermasalah maupun yang bermasalah, baik pria maupun wanita, baik anak-anak,
remaja, maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam
bimbingan lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan
(kuratif); dan lebih diutamakan teknik kelompok dari pada perseorangan
(individual).
2) Bimbingan diberikan kepada seseorang yang membutuhkan bantuan, agar
individu yang dibimbing mampu mengarahkan dirinya dan menghadapi
kesulitan-kesulitan dalam hidupnya.
3) Pemberian bantuan disesuaikan dengan kebutuhan individu yang dibimbing.
4) Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku individu.
5) Pelaksanaan bimbingan dan konseling dimulai dengan mengidentifikasi masalah
yang dirasakan individu yang dibimbing.
6) Upaya pemberian bantuan harus dilakukan secara fleksibel.
7) Program bimbingan dan konseling harus dirumuskan sesuai dengan program
pendidikan dan pembelajaran di sekolah yang bersangkutan.
8) Implementasi program bimbingan dan konseling harus dipimpin oleh orang yang
memiliki keahlian dalam bidang bimbingan dan konseling. Serta pelaksanaannya
harus bekerjasama dengan berbagai pihak yang terkait, seperti dokter psikiater,
psikolog, serta pihak-pihak yang terkait lainnnya.
9) Untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari upaya pelayanan bimbingan dan
konseling, harus diadakan penilaian atau evaluasi secara teratur dan
berkesinambungan.

B. PRINSIP-PRINSIP KHUSUS BK
Ada beberapa prinsip-prinsip khusus dari bimbingan dan konseling, diantaranya
yaitu :
1) Prinsip Khusus yang berkaitan dengan peserta didik
Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu-individu baik
secara perorangan maupun kelompok yang menjadi sasaran pelayanan. Pada

2
umumnya adalah perkembangan dan perikehidupan individu, namun secara lebih
nyata dan langsung adalah sikap dan tingkah lakunya yang dipengaruhi oleh
aspek-aspek kepribadian dan kondisi sendiri, serta kondisi lingkungannya, sikap
dan tingkah laku dalam perkembangan dan kehidupannya itu mendorong
dirumuskannya prinsip-prinsip bimbingan dan konseling sebagai berikut :
 BK melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin,
suku, agama dan status social ekonomi.
 BK berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang unik
dan dinamis.
 BK memperhatikan sepenuhnya tahap-tahap dan berbagai aspek
perkembangan individu.
 Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat pada
siswa.
 Pelayanan dan bimbingan konseling di sekolah dan madrasah harus
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu yang bersangkutan
beragam dan luas.
 Keputusan akhir dalam proses BK dibentuk oleh siswa sendiri.

2) Prinsip Khusus yang berkaitan dengan Tujuan Pendidikan


Prinsip-prinsip yang berkenaan denga hal tersebut adalah :
 Tujuan akhir bimbingan dan konseling adalah kemandirian setiap individu.
Oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk
mengembangkan konseli agar mampu membimbing diri sendiri dalam
menghadapi kesulitan atau permasalahan yang dihadapinya.
 Dalam proses konseling keputusan yang diambil dan hendak dilakukan oleh
konseli hendaknya atas kemauan konseli sendiri, bukan karena kemauan atau
desakan dari konselor.
 Permasalahan khusus yang dialami konseli harus ditangani oleh tenaga ahli
dalam bidang yang relevan dengan permasalahan khusus tersebut.
 Bimbingan dan konseling adalah pekerjaan profesional. Oleh karena itu
dilaksanakan oleh tenaga ahli yang telah memperoleh pendidikan dan latihan
latihan khusus dalam bidang bimbingan konseling.
 Guru dan orang tua memiliki tanggung jawab yang berkaitan dengan

3
pelayanan bimbingan konseling. Oleh karena itu kerjasama antar konselor
dengan orang tua dan guru sangat diperlukan.
3) Prinsip Khusus yang berkaitan dengan Permasalahan
Pelayanan BK hanya mampu menangani masalah klien secara terbatas yang
berkenaan dengan :
 BK berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental
atau fisik individu terhadap penyesuaian dirinya dirumah, disekolah serta
dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan sebaliknya
pengaruh lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik individu.
 Kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan mer upakan faktor
timbulnya masalah pada invidu yang kesemuanya menjadi perhatian
utama pelayanan BK.

C. ASAS – ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING


Adapun asas-asas yang harus terpenuhi dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling
adalah:
1. Asas kerahasiaan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut
dirahasiakannya sejumlah data dan keterangan peserta didik (klien) yang menjadi
sasaran layanan yaitu data atau keterangannya yang tidak boleh dan tidak layak
diketahui orang lain. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban penuh memiliki
dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaannya benar-benar
tejamin.
2. Asas kesukarelaan yaitu asas bimbingan dan konseling yang mengkehendaki adanya
kesukarelaaan dan kerelaan peserta didik (klien) mengikuti/menjalani
layanan/kegiatan yang diperuntukan baginya. Dalam hal ini guru pembimbing
berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu.
3. Asas keterbukaan yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap trerbuka dan
tidak berpura-pura, baik di dalam keterangan tentang dirinya sendiri maupun
berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya.
Dalam hal ini Guru Pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta
didik (klien). Keterbukaan ini amat terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan
dan adanya kesukarelaan pada diri peserta didik yang menjadi sasaran/layanan

4
kegiatan. Agar peserta didik dapat terbuka, Guru Pembimbing terlabih dahulu harus
bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.
4. Asas kegiatan, yatiu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta
didik (klien) yang menjadi sasaran berpatrisipasi secara aktif di dalam
penyelenggaraan layanan/kegiatan bimbingan. Dalam hal ini Guru Pembimbing
perlu mendorong peserta didik untuk aktif dalam setiap layanan/kegiatan bimbingan
dan konseling yang diperuntukan baginya.
5. Asas kemandirian, yaitu bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan
umum bimbingan dan konseling, yaitu : peserta didik (klien) sebagai sasaran layanan
bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individuindividu yagn mandiri dengan
ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil
keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri sebagaimana telah
diutarakan terdahulu. Guru Pembimbing hendaknya mampu mengarahkan segenap
layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakannya bagi berkembangnya
kemandirian peserta didik.
6. Asas kekinian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar obyek
sasaran layanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan peserta didik (klien)
dalam kondisinya sekarang. Layanan yang berkenaan dengan ”masa depan atau
kondisi masa lampaupun” dilihat dampak dan atau kaitannya dengan kondisi yang
ada dan apa yang dapat diperbuat sekarang.
7. Asas kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi
layanan terhadap sasaran layanan (klien) yang sama kehendaknya selalu bergerak
maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan
kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
8. Asas keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh
Guru Pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan.
Untuk ini kerjasama antara Guru Pembimbing dan pihak-pihak yang berperan dalam
penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan.
Koordinasi segenap layanan/kegiatan bimbingan dan konseling itu harus
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
9. Asas kenormatifan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
segenap layanan dan bimbingan dan konseling didasarkan pada dan tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada, yaitu norma-norma

5
agama, hukum dan peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan dan kebiasaan yang
berlaku. Bukanlah layanan atau kegiatan bimbingan dan konseling yang dapat
dipertanggungjawabkan apabila isi dan dan pelaksanaannya tidak berdasarkan
norma-norma yang dimaksudkan itu. Lebih jauh, layanan dan kegiatan bimbingan
dan konseling justru harus dapat meningkatkan kemampuan peserta didik (klien)
memahami, menghayati dan mengamalkan norma-norma tersebut.
10. Asas keahlian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar layanan
dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah
professional. Dalam hal ini, para pelaksana layanan dan kegiatan bimbingan dan
konseling hendklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang bimbingan dan
konseling. Keprofesionalan Guru Pembimbing harus terwujud baik dalam
penyelenggaraan jenisjenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling maupun
dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling.
11. Asas alih tangan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pihak-
pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling
secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (klien)
mengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Guru
Pembimbing dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau
ahli lain dan demikian pula Guru Pembimbing dapat mengalihtangankan kasus
kepada Guru Mata Pelajaran/Praktik dan ahli-ahli lain.
12. Asas tut wuri handayani, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan
suasana yang mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan,
memberikan rangsangan dan dorongan serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada
peserta didik (klien) untuk maju.

6
BAB III
KESIMPULAN

Prinsip-prinsip bimbingan konseling merupakan hal-hal yang dapat dijadikan


pedoman dalam pelaksanaan bimbingan konseling, sedangkan asas bimbingan dan
konseling merupakan ketentuan-ketentuan yang harus diterapkan dalam penyelenggaraan
pelayanan bimbingan dan konseling.
Pelaksanaan prinsip dan asas bimbingan konseling di sekolah saat ini yaitu
penegakan dan penumbuhkembangan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah hanya
mungkin dilakukan oleh konselor profesional yang tahu dan mau bekerja, memiliki program
nyata dan dapat dilaksanakan. Sadar akan profesinya, dan mampu menerjemahkannya ke
dalam program dan hubungan dengan sejawat atau personal sekolah lainnya, memiliki
komitmen dan keterampilan untuk membantu siswa dengan segenap variasinya di sekolah,
dan mampu bekerja sama, serta membina hubungan yang harmonis dinamis dengan kepala
sekolah.
Penerapan prinsip dan asas bimbingan konseling, akan memperlancar pelaksanaan
dan lebih menjamin keberhasilan kegiatan, sedangkan pengingkarannya akan dapat
menghambat atau bahkan menggagalkan pelaksanaan serta mengurangi keoptimalam
pembelajaran.
Bimbingan dan konseling baik sebagai konsep maupun proses merupakan bagian
integral dari program pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, bimbingan dan konseling
haruslah dirancang untuk melayani semua siswa, bukan hanya siswa yang bermasalah atau
siswa yang berbakat intinya yaitu tidak memandang dari latar belakang siswa.

7
DAFTAR PUSTAKA

Nurihsan, Juntika. 2006. Bimbingan dan Koseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. PT
RFIKA ADITAMA : Bandung

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2017. Bimbingan dan Konseling dalam Praktek. Maestro:
Bandung
Mugiarso, Heru dkk. 2010. Bimbingan dan Konseling. Semarang: UPT UNNES Press.

Anda mungkin juga menyukai