Anda di halaman 1dari 13

TUJUAN DAN PRINSIP BIMBINGAN KONSELING

MAKALAH

Diajukan :

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

BIMBINGAN KONSELING

Dosen Mata Kuliah :

Dr.R.M.Ali Sodik.,M.Pd.I

Disusun Oleh :

LUFI ALFIANI HUSNA : 2021.080.01.0047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISALAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DIPONEGORO


TULUNGAGUNG

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Tujuan dan Prinsip BK” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
makalah tugas Bimbingan Konseling. Kami mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr.R.M.Ali Sodik.,M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Bimbingan Konseling,
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini. Saya menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Tulungagung, 1 Februari 2024

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ II

DAFTAR ISI ......................................................................................................... III

BAB I ...................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .................................................................................................. 4

A. Latar Belakang ............................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5

C. Tujuan.......................................................................................................... 5

BAB II ..................................................................................................................... 5

A. Tujuan Bimbingan Konseling ..................................................................... 6

B. Prinsip Bimbingan Konseling ..................................................................... 7

C. Fungsi Bimbingan Konseling ...................................................................... 9

BAB III ................................................................................................................. 12

PENUTUPAN ....................................................................................................... 12

A. Kesimpulan................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bimbingan konseling berasal dari dua kata, yaitu bimbingan dan

konseling. Menurut Rochman Natawidjaja, bimbingan adalah proses

pemberian bantuan kepada individu kepada orang ahli kepada seseorang

atau beberapa individu, baik anak-anak, remaja maupun dewasa, agar orang

yang dibimbing dapat mengembangkan dirinya sendiri dan mandiri, dengan

memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat

dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Sementara itu, Prayitno dan Erman Anti mengartikan konseling

sebagai proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara

konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang

mengalami sesuatu masalah (klien) yang bermuara pada teratasinya masalah

yang dihadapi klien.

Dari penjelasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan pengertian

bimbingan konseling adalah proses pemberian bantuan kepada individu atau

kelompok (klien) oleh seorang ahli (ahli) melalui wawancara konseling

yang bertujuan untuk membantu menyelesaikan masalah yang sedang

dihadapi klien ataupun membantunya mengembangkan diri sendiri.

4
5

B. Rumusan Masalah
1. Apa tujuan dari Bimbingan Konseling?
2. Bagaimana prinsip Bimbingan Konseling?
3. Apa saja fungsi dari Bimbingan Konseling?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan dari Bimbingan Konseling.
2. Untuk memahami prinsip Bimbingan Konseling.
3. Untuk memahami fungsi dari Bimbingan Konseling.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tujuan Bimbingan Konseling


Secara umum, tujuan bimbingan konseling adalah membantu
individu mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap
perkembangan dan ketertarikan yang dimilikinya dari berbagai latar belakang
yang ada, serta sesuai dengan tuntutan positif dari lingkungannya.

Bimbingan dan konseling adalah salah satu hal yang sangat penting di
sekolah karena berkaitan dengan pengembangan diri dan pribadi seorang
siswa. Adapun tujuan bimbingan konseling di sekolah adalah membantu siswa,
baik individu maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal,
baik dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, maupun karir.1

Selain itu, bimbingan dan konseling di sekolah juga memiliki tujuan lain, yaitu:

a. Membantu siswa mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin.


b. Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri.
c. Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungan di sekitar siswa, meliputi
lingkungan sekolah, keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi, dan kebudayaan.
d. Mengatasi kesulitan siswa dalam menyalurkan kemampuan, minat, dan
bakatnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan.
e. Memperoleh bantuan secara tepat dari pihak-pihak di luar sekolah untuk
mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan di sekolah
tersebut.

1
 Abu Bakar Luddin, Dasar-dasar Konseling, (Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2010)

6
7

B. Prinsip Bimbingan Konseling


1. Prinsip-Prinsip Umum Bimbingan Dan Konseling
a. Bimbingan harus berpusat pada individu yang di bimbingnya.
b. Bimbingan diberikan kepada memberikan bantuan agar individu
yang dibimbing mampu mengarahkan dirinya dan menghadapi
kesulitan-kesulitan dalam hidupnya.
c. Pemberian bantuan disesuaikan dengan kebutuhan individu yang
dibimbing.
d. Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku individu.2

2. Prinsip-Prinsip Khusus Bimbingan Dan Konseling


a. BK melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis
kelamin, suku, agama dan status social ekonomi.
b. BK berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang unik
dan dinamis.
c. BK memperhatikan sepenuhnya tahap-tahap dan berbagai apek
perkembangan individu.
d. Keputusan akhir dalam proses BK dibentuk oleh siswa sendiri.

3. Prinsip Khusus yang berkaitan dengan Tujuan Pendidikan


Pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling dimulai dengan
pemahaman tentang tujuan layanan. Tujuan ini selanjutnya akan
diwujudkan melalui proses tertentu oleh seorang konselor. Dalam
pelaksanaan program bimbingan dan konseling, konselor perlu
mengadakan kerja sama dengan berbagai pihak, baik dari dalam lembaga
maupun dari luar lembaga agar tercapainya perkembangan peserta didik
secara optimal. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan hal tersebut
adalah :

2
Yusuf Gunawan, Pengantar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka,
1992)
8

a. Tujuan akhir bimbingan dan konseling adalah kemandirian setiap


individu. Oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling harus
diarahkan untuk mengembangkan konseling agar mampu
membimbing diri sendiri dalam menghadapi kesulitan atau
permasalahan yang dihadapinya.
b. Dalam proses konseling keputusan yang diambil dan hendak
dilakukan oleh konseling hendaknya atas kemauan konseling sendiri,
bukan karena kemauan atau desakan dari konselor.
c. Bimbingan dan konseling adalah pekerjaan profesional. Oleh karena
itu dilaksanakan oleh tenaga ahli yang telah memperoleh pendidikan
dan latihan-latihan khusus dalam bidang bimbingan konseling.3

4. Prinsip Khusus Yang Berkaitan Dengan Permasalahan


Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kehidupan
individu tidaklah selalu positif, namun faktor-faktor negatif pasti ada
yang berpengaruh dan dapat menimbulkan hambatan-hambatan terhadap
kelangsungan perkembangan dan kehidupan individu yang berupa
masalah. Pelayanan BK hanya mampu menangani masalah klien secara
terbatas yang berkenaan dengan :
a. BK berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi
mental atau fisik individu terhadap penyesuaian dirinya dirumah,
disekolah serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan,
dan sebaliknya pengaruh lingkungan terhadap kondisi mental dan
fisik individu.
b. Kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan merupakan faktor
timbulnya masalah pada invidu yang kesemuanya menjadi perhatian
utama pelayanan BK.

5. Prinsip Khusus Yang Berkaitan Dengan Pengorganisasian

3
Hallen, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Quantum teaching, 2005)
9

a. Bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara sistematis dan


berkelanjutan.
b. Pelaksanaan bimbingan dan konseling ada di kartu pribadi
(commulative record) bagi setiap siswa.
c. Program pelayanan bimbingan dan konseling harus disusun sesuai
dengan kebutuhan sekolah atau madrasah yang bersangkutan.
d. Kepala sekolah atau madrasah merupakan penanggung jawab utama
dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah.

C. Fungsi Bimbingan Konseling

Adapun fungsi bimbingan dan konseling di sekolah adalah sebagai berikut:

a. Fungsi Pemahaman

Bimbingan konseling sebagai fungsi pemahaman, artinya


melalui kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh siswa
membuatnya lebih memahami diri sendiri, baik kelebihan,
kekurangan, maupun potensi yang dimilikinya, serta lingkungan di
sekitarnya yang meliputi pendidikan, pekerjaan, dan norma agama.

Melalui fungsi pemahaman ini, diharapkan siswa mampu


mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal dan
memudahkannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan secara
dinamis dan konstruktif.

b. Fungsi Pencegahan

Bimbingan konseling juga memiliki fungsi pencegahan,


yaitu mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan
melakukan berbagai upaya pencegahan agar tidak dialami oleh siswa
karena dapat menghambat, mengganggu, ataupun menimbulkan
kesulitan dan kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.
10

c. Fungsi Pengembangan
Fungsi pengembangan adalah upaya guru BK (konselor)
dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga dapat
memfasilitasi perkembangan siswa.

d. Fungsi Pengentasan
Fungsi yang satu ini berkaitan erat dengan pemberian
bantuan kepada siswa yang sudah mengalami masalah, baik dalam
aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir. Untuk menjalankan fungsi ini,
guru BK (konselor) dapat menggunakan teknik bimbingan konseling
berupa konseling perorangan, konseling kelompok, atau remedial
teaching

e. Fungsi Penyaluran
Fungsi penyaluran adalah fungsi bimbingan dan konseling
dalam membantu siswa dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler,
jurusan atau program studi, serta karir dan jabatan yang sesuai dengan
minat, bakat, keahlian, dan kepribadian siswa. Dalam melaksanakan
fungsi ini, guru BK perlu bekerja sama dengan berbagai pihak, baik
di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.

f. Fungsi Adaptasi
Fungsi bimbingan dan konseling tidak hanya dilakukan
untuk siswa saja, tapi juga guru, kepala sekolah, dan para pelaksana
pendidikan lainnya. Salah satu fungsi bimbingan konseling untuk para
pelaksana pendidikan adalah fungsi adaptasi.

Fungsi ini membantu para pelaksana pendidikan untuk mengadaptasi


program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat,
kemampuan, dan keperluan individu. Fungsi ini juga membantu guru
dalam memperlakukan siswa dengan tepat.
11

g. Fungsi Penyesuaian
Fungsi penyesuaian adalah fungsi bimbingan dan konseling
dalam membantu siswa agar dapat menyesuaikan diri secara dinamis
dan konstruktif terhadap program pendidikan, peraturan sekolah, atau
norma agama.
12

BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Bimbingan konseling adalah proses pemberian bantuan kepada

individu atau kelompok (klien) oleh seorang ahli (ahli) melalui wawancara

konseling yang bertujuan untuk membantu menyelesaikan masalah yang

sedang dihadapi klien ataupun membantunya mengembangkan diri sendiri.

Secara umum, tujuan bimbingan konseling adalah membantu


individu mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap
perkembangan dan ketertarikan yang dimilikinya dari berbagai latar
belakang yang ada, serta sesuai dengan tuntutan positif dari lingkungannya.
Ada beberapa prinsip bimbingan konseling, yaitu: Prinsip Umum
Bimbingan Dan Konseling, Prinsip Khusus Bimbingan Dan Konseling,
Prinsip Khusus yang berkaitan dengan Tujuan Pendidikan, Prinsip Khusus
Yang Berkaitan Dengan Permasalahan, Prinsip Khusus Yang Berkaitan
Dengan Pengorganisasian.
Terdapat juga beberapa fungsi dalam bimbingan konseling, yaitu :
Fungsi Pemahaman, Fungsi Penyegahan, Fungsi Pengembangan, Fungsi
Pengentasan, Fungsi Penyaluran, Fungsi Adaptasi, Fungsi Penyesuaian.
DAFTAR PUSTAKA
Luddin Abu Bakar. 2010. Dasar-dasar Konseling. Bandung: Citapustaka Media
Perintis

Gunawan, Yusuf. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT.


Gramedia Pustaka

Hallen. 2005. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Quantum teaching.

13

Anda mungkin juga menyukai