Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TUJUAN, ASAS, FUNGSI, DAN PRINSIP-PRINSIP


BIMBINGAN KONSELING

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling


Dosen Pengampu : Vivi Astuti N, M. Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 5

1. Muhammad Naufal F (SD. 2211. 037)


2. Prima Listy Fidhani (SD. 2211. 046)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


STKIP MUHAMMADIYAH BLORA
BLORA
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ TUJUAN, ASAS,
FUNGSI, DAN PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN KONSELING ” dengan
tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyusun makalah ini, yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu namun tidak dapat mengurangi rasa hormat kami.
Dalam penyusunan makalah ini tentu banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh
sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran demi sempurnanya makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, mohon maaf apabila terjadi kesalahan.

Blora, 22 Maret 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................... 2
BAB II Pembahasan ............................................................................. 3
A. Tujuan Bimbingan Konseling ....................................................... 3
B. Asas-asas Bimbingan dan Konseling ............................................ 3
C. Fungsi Bimbingan dan Konseling ................................................. 6
D. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling .................................... 8
BAB III PENUTUP .............................................................................. 11
A. Kesimpulan ................................................................................. 11
B. Saran ........................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 12

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bimbingan konseling merupakan proses bantuan untuk peserta didik baik
individu maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal
dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, karier, melalui berbagai jenis layanan
dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku. Tujuan
bimbingan konseling yaitu membantu saya dalam mengembangkan potensinya
secara optimal (Fenti Hikmawati, 2011:64).
Pelayanan bimbingan dan konseling disekolah sangat diperlukan karena
setiap siswa sekolah dapat dipastikan memiliki masalah, baik masalah pribadi
maupun masalah dalam belajarnya, dan setiap masalah yang dihadapi masing-
masing siswa sudah pastilah berbeda.
Bimbinga dan konseling sesuai dengan Undang-Undang yang dikutip
oleh Prayitno dalam bukunya Panduan Kegiatan Pengawasa Bimbingan dan
Konseling di Sekolah, yaitu: “PP No. 28 dan 29 tahun 1990 dan PP No. 72
tahun 1991 pada dasarnya mengemukakan bahwa bimbingan merupakan
bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi,
mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Secara lebih spesifik,
SK MENDIKBUD No. 025/0/1995 mengemukakan bahwa Bimbingan dan
Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peseta didik, baiik secara
perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara
optimal, dalam bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan
belajar, dan bimbingan karier, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan
pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku (Prayitno, 2001:61).

1
B. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam makalah ini adalah:
1. Apa tujuan dari bimbingan konseling ?
2. Bagaimana asas-asas bimbingan dan konseling ?
3. Apa saja fungsi bimbingan dan konseling ?
4. Bagaimana prinsip-prinsip bimbingan dan konseling ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan dari bimbingan konseling
2. Untuk mengetahui asas-asas bimbingan konseling
3. Untuk mengetahui fungsi bimbingan konseling
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip bimbingan konseling

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. TUJUAN BIMBINGAN KONSELING


Secara umum, tujuan bimbingan dan konseling adalah untuk membantu
individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap
perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar
dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang
keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan
positif lingkungannnya. Sedangkan tujuan khusus bimbingan dan konseling
merupakan penjabaran tujuan umum tersebut yang dikaitkan secara lagsung
dengan permasalahan yang dialami oleh individu yang bersangkutan, sesuai
dengan kompleksitas permasalahannya itu.
Secara khusus tujuan bimbingan dan konseling di sekolah ialah agar
peserta didik, dapat:(1) mengembangkan seluruh potensinya seoptimal
mungkin; (2) mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri; (3)
mengatasi kesulitan dalam lingkungan, yang meliputi lingkungan sekolah,
keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi dan kebudayaan; (4) mengatasi kesulitan
dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalahnya; (5) mengatasi kesulitan
dalam memperoleh bantuan secara tepat dari pihak-pihak doluar sekolah
umtuk mengatasi kesulotan-kesulitan yang tidak dapat dipecahakn disekolah
tersebut.

B. ASAS – ASAS BIMBINGAN KONSELING


Menurut Prayetno (2009;115), asas-asas bimbingan dan konseling yaitu
asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kekinian, kekinian, kegiatan,
kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, dan alih tangan. Adapun
penjelasan mengenai asas-asas tersebut adalah sebagai berikut:
1. Asas kerahasiaan
Asas ini menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan
tentang peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan. Dalam hal ini

3
guru pembimbing berkewajiban penuh memelihar dan menjaga semjua
data dan keterangan itu sehingga kerahasiannya benar-benar terjamin.
2. Asas Kesukarelaan
Jika asas ini benar-benar sudah tertanam pada diri siswa atau klien,
maka sanagt dapat diharapkan bahwa mereka yang mengalami masalah
akan dengan sukarela membawa masalahnya itu kepada pembimbing
untuk meminta bimbingan.
3. Asas Keterbukaan
Bimbingan dan konseling yang efisien hanya berlangsung dalam
suasana keterbukaan. Baik klien maupun konselor harus bersifat terbuka.
Keterbukaan ini bukan hanya sekedar berarti bersedia menerima saran-
saran dari luar tetapi dalam hal ini lebih penting dari masing-masing yang
bersangkutan bersedia membuka diri untuk kepentingan pemcahan
masalah yang dimaksud.
4. Asas Kekinian
Masalah individu yang ditanggulangi adalah masalah yang sedang
dirasakan bukan masalah yang sudah lampau, dan bukan masalah yang
akan dialami masa mendatang. Asas kekinian juga mengandung pengertian
bahwa konselor tidak boleh menunda-nunda pemberian bantuan. Dia harus
mendahulukan kepentingan klien dari pada yang lain.
5. Asas Kemandirian
Dalam memberikan layanan pembimbing hendaklah selalu
menghidupkan kemandirian pada diri orng yang dibimbing, jangan sampai
orang dibimbing itu menjadi tergnatung kepada orang lain, khususnya para
pembimbing/konselor.
6. Asas Kegiatan
Usaha layanan bimbingan dan konseling akan memberikan buah
yang tidak berarti, bila individu yang dibimbing tidak melakukan kegiatan
dalam mencapai tujuan-tujuan bimbingan. Hasil-hasil usaha bimbingan
tidak tercapai dengan sendirinya tetapi harus diraih oleh individu yang
bersangkutan.

4
7. Asas Kedinamisan
Upaya layanan bimbingan dan konseling menghendaki terjadinya
perubahan dalam individu yang dibimbing yaitu perubahan tingkah laku
ke arah yang lebih baik. Perubahan tidaklah sekedar mengulang-ngulang
hal-hal lama uang bersifat mononton, melainkan perubahan yang selalu
menuju ke suatu pembaruan, sesuatu yang lebih lanjut.
8. Asas Keterpaduan
Layanan bimbingan dan konseling memadukan berbagai aspek
individu yang dibimbing, sebagaimana diketahui individu yang dibimbing
itu memiliki berbagai segi kalau keadaannya tidak saling serasi dan
terpadu justru akan menimbulkan masalah.
9. Asas Kenormatifan
Usaha bimbingan dan konseling tidak boleh bertentangan dengan
norma-norma yang berlaku, baik ditinjau dari norma agama , norma adat,
norma hukum, norma ilmu ataupun kebiasaan sehari-hari. Asas
kenormatifan ini diterapkan terhadap isi maupun proses penyelenggaraan
bimbingan dan konseling.
10. Asas Keahlian
Usaha layanan ini secara teratur, sistematik dan dengan
mempergunakan teknik serta alat yang memadai. Untuk itu para konselor
perlu mendapatkan latihan secukupnya, sehingga dengan itu akan dicapai
keberhasilan usaha pemberian layanan.
11. Asas Alih Tangan
Asas ini mengisyaratkan bahwa bila seorang petugas bimbingan dan
konseling sudah mengerahkan segenap kemampuannya untuk membantu
klien belum tentun dapat terbantu sebagaimana yang diharapkan, maka
petugas ini mengalihtangankan klien tersebut kepada petugas atau badan
lain yang ahli.

5
12. Asas Tutwuri Handayani
Asas ini menunjukkan pada suasana umum yang hendaknya tercipta
dalam rangka hubungan keseluruhan antara pembimbing dan yang
dibimbing.

C. FUNGSI – FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING


Fungsi bimbingan dan konseling terkafang tidak mendapatkan perhatian
dari para siswa. Padahal, fungsi bimbingan dan konseling ini juga ikut
berperan dalam perkembangan di sekolah. Pelayanan bimbingan dan
konseling khususnya disekolah dan madrasah memiliki beberapa fungsi, yaitu
1. Fungsi Pencegahan
Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling dimaksudkan
untuk mencegah timbulnya masalah pada diri siswa sehingga mereka
terhindar dari masalah yang dapat menghambat perkembangannya.
2. Fungsi Pemahaman
Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan
dalam rangka memberikan pemahaman tentang diri klien atau sisiwa
beserta permasalahannya dan juga lignkungannya oleh pihak-pihak yang
membantunya (pembimbing).
3. Fungsi Pengentasan
Apabila seorang siswa mengalami suatu permasalahan dan ia tidak
dapat memecahakan sendiri lalu ia pergi ke pembimbing atau konselor,
maka yang diharapkan oleh siswa yang bersangkutan adalah teratasinya
masalah yang dihadapinya. Siswa yang mengalami masalah dianggap
berada dalam suatu konsisi atau keadaan yang tidak mengenakkan
sehingga perlu diangjat atau dikeluarkan dari kondisi atau keadaan
tersebut. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan melalui
pelayanan bimbingan dan konseling, pada hakikatnya merupakan upaya
pengentasan.

6
4. Fungsi Pemeliharaan
Menurut Prayitno dan Erman Amti, fungsi pemeliharaan berarti
meelihara segala sesuatu yang baik (positif) yang ada oada individu
(siswa), baik hal itu merupakan pembawaan maupun hasil-hasil
perkembangan yang telah dicapai selama ini.
5. Fungsi Penyaluran
Setiap siswa hendaknya memeproleh kesempatan untuk
mengenmbangkan diri sesuai dengan keadaan pribadinya masing-masing
yang meliputi bakat, minat, kecapakan, cita-cita dan lain sebagainya.
6. Fungsi Penyesuaian
Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling membantu
terciptanya penyesuaian antara siswa dan lingkungannya. Dengan kata
lain, melalui fugnsi ini pelayanan bimbingan dan konseling membantu
siswa memperoleh penyesuaian diri secara baik dengan lingkungannya
(terutama lingkungan sekolah dan madrasah bagi siswa).
7. Fungsi Perbaikan
Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling diberikan
kepada para siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang dihapadi
siswa. Bantuan yang diberikan tergantung kepada masalah yang dihadapi
siswa. Dengan perkataan lain, program bimbingan dan konseling
dirumuskan berdasarkan masalah yang terjadi pada siswa.
8. Fungsi Advokasi
Layanan bimbingan dan konseling melalui fungsi ini adalha
membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak atau kepentingan
yang kurang mendapat perhatian.
9. Fungsi Pengembangan
Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling diberikan
kepada siswa unyuk membantu para siswa dalam mengembangkan
keseluruhan potensinya secara lebih terarah.

7
Layanan bimbingan dan konseling bagi konseli pada satuan pendidikan
memiliki fungsi:
1. Pemahaman diri dan lingkungan
2. Fasilitas pertumbuhan dan perkembangan
3. Penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan
4. Penyaluran pilihan oendidikan, pekerjaan, dan karir
5. Mencegah timbulnya masalah
6. Perbaikan dan penyembuhan
7. Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif untuk
perkembangan diri konseli
8. Pengembangan diri optimal
9. Advokasi diri terhadap perlakuan deskriminatif dan
10. Membangun adaptasi pendidik dan tenaga kependidikan terhadap
program dan aktivitas pendidikan sesuai dengan latar belakang
pendidikan, bakat, minat, kemampuan, kecepatan belajar, dan
kebutuhan konseli.

D. PRINSIP – PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING


1. Prinsip Berkaitan Dengan Sasaran Layanan
Saran layanan yang dimaksud adalah individu dalam perkembangan
dan kehidupannya dipengaruhi oleh sikap dan tingkah laku dengan aspek
lingkungan diri yang memicu pedoman dalam melakukan program layanan
BK. Prinsip-prinsip tersebut adalah
1) BK melayani semua individu, tanpa memandang umur, warna, kulit,
jenis kelamin, agam, status, dan sosial ekonomi
2) BK akan berurusan dengan tingkah laku yang unik dan dinamis
3) BK akan memperhatikan perkembangan individu
4) BK akan memperhatikan perbedaan individu yang akan menjadi
pedoman dalam melakukan layanannya

8
2. Prinsip Berkaitan Dengan Masalah Individu
Permasalahan individu baik positif dan negative akan mempengaruhi
perkembangannya kemampuan berpikir. Setiap permasalahan yang
dihadapi akan membuat individu terbiasa dalam mengambil sikap cepat
dan tepat. Akan tetapi kemampuan setiap individu berbeda, jadi untuk itu
diperlukan prinsip yang sesuai agar layanan tepat sasaran. Prinsip tersebut
yaitu:
1) BK akan berhubungan dengan pengaruh mental dan fisik individu
dalam lingkungan rumah dan limgkungan sekitar serta sosial ekonomi
dan sebaliknya pengaruh lingkungan terhadap tingkah individu
tersebut.
2) Perhatian utama BK mengarah pada kesenjangan sosial ekonomi serta
kebudayaan dalam pengaruh sikap dan tingkah laku individu
3. Prinsip Berkaitan Dengan Program Layanan
1) BK adalah bagian dari proses pendidikan dan perkembangan itu BK
akan dipadukan dengan pendidikan dalam proses perkembangan
2) Program BK akan fleksibel sesuai kebutuhan individu
3) Program akan disusuri sesuai jenjang pendidikan, mulai dari terendah
samapai tertinggi
4. Prinsip Berkaitan Dengan Pelaksanaan Layanan
Pelaksaaan layanan yang baik adalah fleksibel, dimana akan sesuai
dengan kebutuhan individu. Pelayanan akan terprogram untuk mencapai
keputusan dari individu. Pelayanan akan memenuhi tujuan layanan BK
dalam menggali kemampuan berfikir serta psikologis individu. Prinsip
tersebut yaitu:
1) BK akan mengarahkan untuk perkembangan individu sehingga bisa
mengambil keputusan dalam permasalahan
2) Keputusan yang diambil harus dari diri sendiri bukan paksaan dari
orang lain
3) Permasalahan yang dihadapi harus sesuai dengan bidang yang relevan

9
4) Kerja sama antar guru dan orang tua untuk mencapai keberhasilan
layanan
5) Pengembangan program BK melalui pemanfaatna dari pengukuran
nilai terhadap individu dalam proses pelayanan dan program
bimbingan dan konseling ( Hanen,2002).

Dari prinsip diatas sudah jelas bahwa dalam melakukan layanan,


konseli tidak deskriminatif dan adil terhadap semua individu. Konsel juga
akan membantu dalam menemukan solusi yang tepat, tetapi bukan berarti
konseli yang mengambil keputusan melainkan individu itu sendiri. Konseli
hanya akan menuntun untuk mencapai pemikiran dalam mencapai solusi
permasalahan. Dalam pelayanan BK juga dibutuhkan peran dari semua
kalangan, agar proses program yang diberikan juga sesuai dengan
permasalahan individu. Individu sendiri sangat unik dan dinamis, mereka
harus dibimbing untuk memahami diri sendiri agar mengetahui keinginan diri
untuk masa depan.

10
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi
yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu
memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan
menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli
merasa bahagia dan efektif perilakunya. Dalam melaksanakan layanan
program, konseli juga membutuhkan peran dari kalangan sekitar untuk
membantu jalannya prinsip serta mengembangkan keberhasilan program untuk
dikembangkan lebih luas lagi. Prinsip dalam BK akan menuntun individu
untuk bisa mengambil keputusan sendiri bukan paksaan dari orang lain.
Konseli hanya akan memberikan arahan dan beberpa solusi jika terjadi
kejanggalan dalam keputusan yang diambil, lalu individu itu sendiri
yang akan bergerak dalam melaksanan keputusan tersebut. Disanalah peran
penting prinsip BK untuk memberikan arahan yang baik kepada konseli dan
kepercayaan dari individu dalam program layanan serta arahan dari orang yang
berkompeten dan terjamin pendidikannya.

B. Saran
Demikian penulisan makalah yang kami susun tentang bahasan “Tujuan,
Asas, Fungsi, dan Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling”. Semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi penulis dan khususnya bagi pembaca. Kritik dan saran
yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta


Rhineka Cipta, 2004.

Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (berbasis integrasi),


PT.RajaGrindo Persada, Jakarta : 2007.

12

Anda mungkin juga menyukai