Anda di halaman 1dari 11

BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH

Asas – Asas Bimbingan Konseling

Oleh:

Kelompok 1

Desvita Rahmayani (2020901033)

Sheren Regina Kusuma Putri (2020901041)

Dosen Pengampu:

Manah Rasmanah, M.Si

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN FATAH PALEMBANG TAHUN 2023

1
Kata Pengantar

Pertama dan paling utama kami ungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas kesehatan
yang telah ia berikan kepada kami, sehingga kami dapat menyusun dan menulis makalah yang
berjudul “Asas-Asas Bimbingan dan Konseling” dengan tepat waktu. Dan trima kasih kami
ucapkan kepada Ibu Manah Rasmanah, M.Si. yang telah membimbing serta memberikan tugas
ini kepada kami dan pastinya tugas ini sangat berguna untuk kami dan pembaca karena dapat
menambah pengetahuan mengenai mata kuliah Bimbingan dan Konseling Sekolah

Salawat beriringkan salam tidak lupa kami ucapkan kepada nabi agung kita, yakni Nabi
Muhammad Saw. Nabi yang telah memperjuangkan agama islam dari zaman jahiliah sampai
zaman moderen dan maju seperti sekarang. Kepada seluruh sumber kami ucapkan trimakasih
karena telah membagikan dan memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada kami.

Kami harap makalah ini dapat membantu dan berguna bagi penulis dan para pembacanya.
Kami kelompok 1 selaku penulis memohon maaf dikarenakan makalah ini banyak ditemukan
kesalahan penulisan dan masih sangat jauh dari kata-kata sempurna, karena itu kami selaku
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Demikian yang dapat kami berikan
dan sampaikan, lebih dan kurang kami mohon maaf, kepada Allah SWT kami mohon ampun.
Terima kasih.

Palembang, 9 April 2023

Kelompok 1

2
Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................................................2

Daftar Isi .....................................................................................................................................3

BAB I .........................................................................................................................................4

Pendahuluan................................................................................................................................4

A. Latar Belakang .................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................4

C. Tujuan dan Manfaat ..........................................................................................................4

BAB II ........................................................................................................................................5

Pembahasan ................................................................................................................................5

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling ...............................................................................5

2. Tujuan Bimbingan dan Konseling .....................................................................................6

3. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling ...............................................................................6

BAB III ..................................................................................................................................... 10

Penutup ..................................................................................................................................... 10

A. Kesimpulan .................................................................................................................... 10

Daftar Pustaka ........................................................................................................................... 11

3
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Layanan bimbingan dan konseling merupakan sebuah usaha yang dilakukan sekolah untuk
membantu peserta didik mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Dasarnya bimbingan
dan konseling untuk memfasilitasi peserta didik agar mampu mengemangkan potensinya dan
menjalankan serta mencapai tugas perkembangannya. Dari segi keunikan dan keragaman
manusia, diperlukanlah sebuah bimbingan untuk membantu setiap individu mencapai
perkembangan yang sehat didalam lingkungannya (Nur Ihsan, 2006 :1)

Dalam melakukan bimbingan konseling, individu harus melakukan berdasarkan kemauan


dirinya sendiri, bukan paksaan dari orang lain. Kemauan diri sendiri akan memicu keberhasilan
dalam mengembangkan potensi diri. Layanan bimbingan konseling ini diharapkan membawa
keterbukaan diri dalam melakukan bimbingan. Untuk mencapai keberhasilan dari konseling, hal
tersebut dimulai dari konselor. Konselor harus memenuhi asas dan prinsip dari bimbingan
konseling, dalam pembahasan makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai asas-asas
bimbingan dan konseling guna mewujudkan keberhasilan konseling.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud bimbingan dan konseling?
2. Apa saja tujuan dari bimbingan dan konseling?
3. Apa saja asas-asas bimbingan dan konseling?

C. Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini pertama untuk memenuhi tugas mata kuliah
bimbingan dan konseling. Selanjutnya tujuan dibuatnya makalah ini untuk memahami tentang
bimbingan dan konseling, dimulai dari pengertian bimbingan dan konseling, tujuan dari
bimbingan dan konseling, hingga asas-asas bimbingan dan konseling.

4
BAB II

Pembahasan

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling


Sukardi (2008) mendefinisikan bimbingan sebagai bentuk pemberian bantuan atau
pengarahan kepada individu/sekelompok orang, di mana proses tersebut berjalan secara
berkesinambungan. Sejalan dengan itu, Tohirin (2009) berpendapat bahwa bimbingan adalah
upaya yang dilakukan seorang pembimbing kepada seseorang yang membutuhkan bantuan, dan
dilakukan dengan komunikasi, interaksi, serta pemberian nasehat atau norma-norma tertentu.

Sementara itu, konseling menurut Mulyadi (2016) ialah suatu hubungan timbal balik yang
dilakukan empat mata oleh konselor dengan klien, yang dilalui dengan proses sistematis dan
bertujuan untuk mendiskusikan kemungkinan jalan keluar atas suatu permasalahan yang
dihadapi. Berdasrkan Prayitno dan Erman (2015) konseling ialah sebuah proses yang dilakukan
konselor dengan melalui tahapan wawancara konseling kepada klien, dengan harapan masalah
yang dihadapi bisa teratasi. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa bimbingan konseling merupakan
suatu proses atau hubungan timbal balik yang terjadi antara konselor dengan klien, di mana
konselor berperan untuk membantu klien dalam menemukan cara penyelesaian masalah yang
dihadapi.

Dalam kaitannya dengan lembaga pendidikan, bimbingan konseling merupakan salah satu
bagian yang difasilitasi oleh sekolah sebagai bentuk bantuan layanan yang diperuntukkan kepada
siswa yang sedang menghadapi suatu permasalahan agar dapat dibantu penyelesaiannya. Meski
demikian, dalam sudut pandang psikologis pada dasarnya tujuan utama dari penerapan
bimbingan konseling tidaklah dilakukan agar masalah klien langsung terselesaikan, namun
penerapan utama konseling itu sendiri dilakukan agar klien bisa mencapai perkembangan yang
efektif, serta pengembangan tingkah laku dan fungsi yang optimal.

Berdasarkan landasan dan konsep filosofisnya, bimbingan konseling memiliki beberapa


prinsip dasarm yakni (1) diperuntukkan bagi semua konseling, baik mereka yang sedang
memiliki masalah serius maupun yang hanya bersifat sharing saja; (2) memandang seluruh klien
itu unik dan tidak sama satu dengan yang lain; (3) menekankan pada hal-hal yang positif dalam

5
membangun cara memandang klien; (4) dalam lingkup pendidikan, konseling tidak hanya tugas
atau tanggung jawab konselor saja, namun juga sebagai upaya bersama para guru; (5) proses
pengambilan keputusan yang dilakukan secara matang; (6) bimbingan konseling berlangsung
dalam berbagai ruang lingkup kehidupan, tidak hanya di sekolah saja (Kamaluddin, 2011).

2. Tujuan Bimbingan dan Konseling


Adapun tujuan bimbingan dan konseling membantu peserta didik mengembangkan potensi
mereka secara optimal. Penyelenggaraan bimbingan dan konseling disekolah bertujuan agar
siswa dapat menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Adapun
penjelasan lebih lanjutnya :

a. Menemukan pribadi, maksudnya agar siswa mengenal diri mereka sendiri dan menilai
kelemahan dan kelebihan yang ada dalam diri mereka
b. Mengenal lingkungan, maksudnya agar siswa mengenal dan peka terhadap kondisi
lingkungan baik dari segi ekonomi, budaya, norma, keluarga, sekolah, dan masyarakat
secara positif dan dinamis
c. Merencanakan masa depan, maksudnya agar para siswa sudah memikirkan kehidupan
dimasa depan, baik persoalan karir, pendidikan serta keluarga ( Prayitno: 1999)

Intinya layanan bimbingan dan konseling merupakan sebuah tempat untuk mengetahui dan
mengembangkan potensi diri serta mengatasi masalah yang ada dalam hidupnya.

3. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling


Berhasil atau tidaknya suatu pelayanan bimbingan konseling sangat tergantun pada
terwujudnya asas-asas bimbingan konseling. Asas sendiri merupakan suatu dasar atau pedoman
individu dalam berpikir dan berperilaku. Dalam hal ini, Prayetno (2009) mengklasifikasikan
bimbingan konseling atas 12 asas, yakni:

a. Asas Kerahasiaan
Asas kerahasiaan meliputi etika konselor dalam menjaga kerahasiaan seluruh data dan
keterangan yang dimiliki klien/konseli. Artinya, data atau keterangan proses maupun
hasil dari bimbingan konseling yang telah dilakukan tidak layak dan dilarang keras untuk
diketahui oleh orang lain, terutama tanpa izin klien/konseli yang bersangkutan. Sehingga,
para konselor atau guru bimbingan konseling memiliki kewajiban dan tanggung jawab

6
untuk menjaga dan menyimpan data dan keterangan klien/konseli sehingga
kerahasiaannya tersebut dapat terjamin. Dalam hal ini, biasanya konselor menyediakan
tempat khusus yang dipakai untuk menyimpan data klien/konseli yang hanya bisa diakses
oleh konselor.
b. Asas Kesukarelaan
Asas kesukarelaan adalah suatu pedoman atau tumpuan bimbingan konseling yang
mengharapkan timbulnya kesediaan dan kerelaan klien/konseli dalam mengikuti dan
menjalani kegiatan bimbingan konseling sesuai jadwal dan kebutuhan klien. Dalam hal
ini, konselor maupun guru bimbingan konseling perlu memiliki kemampuan untuk
membangun hubungan atau rapport yang baik kepada klien/konseli, agar mereka merasa
nyaman dan memiliki rasa sukarela dengan sendirinya untuk mengeluarkan pikirannya
terhadap permasalahan yang dihadapi. Hal ini dikarenakan, tidak semua klien/konseli
memiliki keberanian dan kemampuan untuk mengeluarkan dengan lugas dan jelas terkait
hal-hal yang mengganggu pikirannya. Pada beberapa kasus dibutuhkan pendekatan yang
cukup memakan waktu karena konseli/klien tidak bisa bekerja sama. Maka dari itu,
dibutuhkan kecakapan dalam membangun rapportyang baik dengan klien.
c. Asas Keterbukaan
Asas keterbukaan ialah suatu asas bimbingan konseling yang menghendaki klien/konseli
dapat bersikap terbuka dan apa adanya mengenai pikiran atau persoalan yang dihadapi.
Hal ini menyangkut pada keterangan diirnya sendiri maupun informasi ekstrinsik yang
berkaitan dengan pengembangan dirinya. Para konselor maupun guru pembimbing
berkewajiban untuk memastikan bahwa klien/konseli bersikap jujur dan data ataupun
keterangan yang ia berikan adalah valid dan sesuai dengan kondisi yang ia alami.
Sehingga, agar konseli/klien dapat terbuka dan jujur, maka konselor atau pembimbing
harus menunjukkan sikap terbuka dan tidak berpura-pura terlebih dahulu.
d. Asas Kekinian
Asas kekinian dalam bimbingan konseling berupa objek sasaran pelayanannya sesuai
dengan kondisi yang dialai sekarang. Bentuk pelayanan bimbingan konseling yang
berkenaan dengan masa depan maupun kondisi masa lalu juga dilihat dari dampak
dan/atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang diperbuat sekarang. Gambaran
masa depan tersebut akan dapat memengaruhi keputusan yang diambil pada masa kini.

7
Sehingga, maksud dari asas ini ialah agar program pelayanan bimbingan konseling yang
dilakukan dapat membantu individu dalam menyelesaikan permasalahan di masa kini
atau yang sedang dirasakan sekarang secara tuntas dan optimal, sehingga hal tersebut
tidak akan berpengaruh di masa depannya.
e. Asas Kemandirian
Pada asas kemandirian, konseli/klien diharapkan nantinya dapat memenuhi dirinya secara
mandiri dalam menangani persoalan baik yang terjadi dalam intrinsik diri maupun
ekstrinsik atau lingkungan sekitar. Bentuk kemandirian tersebut dapat berupa pengenalan
dan penerimaan diri dan lingkungan, dapat mengambil keputusan yang berasal dari
kemauan diri sendiri, hingga mewujudkan diri ke dalam versi terbaik yang diinginkan.
Dalam hal ini, konselor atau guru pembimbing diharapkan bisa memberikan pengarahan
yang baik dan efektif kepada klien/konseli melalui pelayanan program bimbingan
konseling yang dilakukan, demi terciptanya kemandirian klien dalam menyelesaikan
persoalan dirinya.
f. Asas Kegiatan
Asas kegiatan merujuk pada urgensi layanan bimbingan konseling, yang mana proses
dilakukannya bimbingan konseling tersebut harus berjalan dua arah dan interaktif.
Artinya, konseli/klien harus berpartisipasi secara aktif dalam penyelenggaraan bimbingan
konseling, agar terciptanya hasil dan penyelesian konseling yang tepat. Dalam hal ini,
konselor atau pembimbing diwajibkan untuk bisa menghimbau klien agar dapat ikut serta
secara aktif dalam konseling yang dilakukan, karena program konseling tersebut pada
dasarnya dipergunakan untuk menyelesaikan persoalan klien, bukan konselor.
g. Asas Kedinamisan
Pada asas ini diharapkan individu mendapatkan layanan bimbingan dan konseling yang
tidak monoton. Diharapkan bagi penerima layanan bimbingan dan konseling tetap
berkembang selama proses layanan berlangsung agar mencapai sifat yang mandiri dan
matang dalam mengambil keputusan dengan tanggung jawab yang tepat
h. Asas Keterpaduan
Asas ini diharapkan individu dalam menerima layanan baik guru atau orang lain bisa
diterima secara terpadu. Keterkaitan dari pihak lain dalam proses layanan membantu

8
individu mengontrol diri sendiri dan siap menghadapi persoalan dengan pemikiran yang
logis dan efisien
i. Asas kenormatifan
Asas ini memberikan layanan yang diharapkan tidak bertentangan dengan norma yang
berlaku. Yaitu norma hukum, agama, adat istiadat, dan ilmu pengetahuan. Layanan yang
diberikan diharapkan membantu individu untuk meningkatkan nilai dan norma agar tidak
hilang dan dibantah oleh kalangan.
j. Asas keahlian
Dalam melakukan layanan bimbingan dan konseling, layanan yang diberikan haruslah
ditangani oleh orang yang profesional. Layanan diberikan oleh tenaga yang benar ahli
dalam bidangnya, bukan sembarangan orang. Ahli memberikan layanan sesuai dengan
kode etik dan peraturan yang berlaku
k. Asas ahli tangan
Jika konselor ketika sedang memberikan layanan dan tidak menemukan titik terang
permasalahan maka konselor harus mengalihkan ke tangan yang lebih ahli dan
berpengalaman
l. Asas Tut Wuri Handayani
Layanan yang diberikan diharapkan mampu mengayomi, memberikan rasa aman dan
nyaman, memberikan rangsangan dan kesempatan yang luas kepada individu untuk
bergerak maju.

9
BAB III

Penutup

A. Kesimpulan
Bimbingan konseling merupakan salah satu bagian yang difasilitasi oleh sekolah sebagai
bentuk bantuan layanan yang diperuntukkan kepada siswa yang sedang menghadapi suatu
permasalahan agar dapat dibantu penyelesaiannya. Bimbingan konseling merupakan suatu proses
atau hubungan timbal balik yang terjadi antara konselor dengan klien, di mana konselor berperan
untuk membantu klien dalam menemukan cara penyelesaian masalah yang dihadapi. Adapun
tujuan dari bimbingan konseling ialah membantu peserta didik mengembangkan potensi mereka
secara optimal yaitu: siswa dapat menemukan kepribadian, mengenal lingkungan dan
merencanakan masa depan.

Menurut Prayetno (2009) Adapun asas dari bimbingan konseling sendiri terdiri dari 12 asas
yaitu: asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kekinian, kemandirian, kegiatan,
kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan dan tut wuri handayani.
Bimbingan dan Konseling akan memberikan layanan tepat guna dan bermanfaat kepada individu
dalam memecahkan persoalan. Layanan tersebut akan menuntun dalam kemandirian untuk
bersikap dan dewasa dalam mengambil keputusan. Layanan itu diharapkan agar individu dapat
berkembang dan terus maju untuk melukis masa depan

10
Daftar Pustaka

Febrini, D. (2020). Editor: Samsudin, Bimbingan dan Konseling.

Kamaluddin, H. (2011). Bimbingan dan konseling sekolah. Jurnal pendidikan dan


kebudayaan, 17(4), 447-454.

Kurniati, E. (2018). Bimbingan dan konseling di sekolah: Prinsip dan asas. Jurnal Bimbingan
dan Konseling, 3(2), 54-61.

Mulyadi. (2016). Bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah. Padang: Kencana.

Prayitno., & Erman, A. (2015). Dasar-dasar bimbingan dan konseling. Jakarta: Rineka Cipta

Raminah, S. (2021). Prinsip dan Asas Bimbingan Konseling. Jurnal Osfpreprints, 1-8.

Sukardi, D. K. (2008). Proses bimbingan dan konseling di sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Tohirin, B. (2009). Konseling di sekolah dan madrasah. Jakarta: Rajawali Pers.

11

Anda mungkin juga menyukai