Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. yang telah melimpahkan Rahmat
dan Bimbingan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini
yang berjudul “Bimbingan dan Konseling”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
turut memberikan konstribusi dalam penyusunan makalah ini. Sehubung dengan
hal tersebut, tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen
Profesi Kependidikan Ibu Mustika kurniasari, S.Pd.,M.Pd. yang telah memberikan
konstribusinya.
Akhir kata penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat
dalam penulisan makalah ini, pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat
terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran
dari berbagai pihak agar makalah ini dapat menjadi lebih baik.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
Latar Belakang.....................................................................................1
Rumusan Masalah...............................................................................1
Tujuan .................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
Pengertian bimbingan .........................................................................3
Pengertian konseling ...........................................................................3
Pengertian bimbingan dan konseling...................................................4
Prinsip bimbingan konseling...............................................................5
Fungsi dan manfaat bimbingan konseling...........................................5
Sikap yang harus dimiliki seorang konselor.........................................7
Dampak bimbingan konseling ............................................................9
BAB III PENUTUP......................................................................................11
Kesimpulan ........................................................................................11
Saran ..................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................12
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
1
4. Apa prinsip dari Bimbingan dan Konseling?
5. Apa fungsi dan manfaat dari Bimbingan dan Konseling?
6. Apa saja sikap-sikap yang harus dimiliki oleh seorang konselor?
7. Apa dampak dari Bimbingan dan Konseling?
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Bimbingan
Dalam literatur asing, kata Guidance seering disamakan dengan kata Helping.
Oleh karena itu secara harfiah, bimbingan dapat diartikan sebagai suatu “tindakan
menolong’’ atau “memberikan bantuan”. Pertolongan atau bantuan yang dimaksud
bukan berarti memberikan sesuatu yang dibutuhkan, seperti memberikan makanan
kepada invidu yang lapar atau menuntun anak yang menyebrang jalan. Bantuan
atau pertolongan yang dimaksud adalah memberdayakan invidu agar dapat
memenuhi kebetuhannya. Kebutuhan itu sendiri banyak ragamnya, yang antara
lain berupa kebutuhan untuk berteman, berprestasi, mengaktualisasi diri,
memperoleh penghargaan, menyesuaikan diri, dan sebagainya. Agar individu
dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, maka ia perlu memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang relevan. Untuk itu bimbingan dapat diartikan sebagai suatu
usaha untuk memberdayakan invidu agar dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya sendiri dengan cara memberikan pengetahuan-pengetahuan dan
membelajarkan nilai-nilai, sikap dan keterampilan.
2. Pengertian Konseling
Di sekolah, mendapatkan bimbingan konseling adalah salah satu hal yang sangat
penting karena berkaitan dengan pengembangan diri dan pribadi seorang siswa.
Biasanya, tugas untuk memberikan bimbingan konseling di sekolah ini dilakukan
oleh guru BK (Bimbingan Konseling).
4
sendiri, mengembangkan diri secara maksimal, dan menyesuaikan diri secara
positif.
2. Bimbingan dan koseling peserta didik harus dipandang sebagai suatu proses
yang berkelanjutan sejak anak diterima sebagai peserta didik baru hingga ia lulus.
- Fungsi pemahaman:
Bimbingan konseling sebagai fungsi pemahaman, artinya melalui
kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh siswa membuatnya
lebih memahami diri sendiri, baik kelebihan, kekurangan, maupun potensi
yang dimilikinya, serta lingkungan di sekitarnya yang meliputi pendidikan,
pekerjaan, dan norma agama.
5
Melalui fungsi pemahaman ini, diharapkan siswa mampu mengembangkan
potensi yang dimilikinya secara optimal dan memudahkannya untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
- Fungsi pencegahan:
Bimbingan konseling juga memiliki fungsi pencegahan, yaitu
mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan melakukan
berbagai upaya pencegahan agar tidak dialami oleh siswa karena dapat
menghambat, mengganggu, ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian
tertentu dalam proses perkembangannya.
- Fungsi pengembangan:
Fungsi pengembangan adalah upaya guru BK (konselor) dalam
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga dapat
memfasilitasi perkembangan siswa.
- Fungsi pengentasan:
Fungsi yang satu ini berkaitan erat dengan pemberian bantuan kepada
siswa yang sudah mengalami masalah, baik dalam aspek pribadi, sosial,
belajar, dan karir. Untuk menjalankan fungsi ini, guru BK (konselor) dapat
menggunakan teknik bimbingan konseling berupa konseling perorangan,
konseling kelompok, atau remedial teaching.
- Fungsi penyaluran:
Fungsi penyaluran adalah fungsi bimbingan dan konseling dalam
membantu siswa dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau
program studi, serta karir dan jabatan yang sesuai dengan minat, bakat,
keahlian, dan kepribadian siswa. Dalam melaksanakan fungsi ini, guru BK
perlu bekerja sama dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar
lembaga pendidikan.
6
- Fungsi adaptasi:
Fungsi bimbingan dan konseling tidak hanya dilakukan untuk siswa saja,
tapi juga guru, kepala sekolah, dan para pelaksana pendidikan lainnya.
Salah satu fungsi bimbingan konseling untuk para pelaksana pendidikan
adalah fungsi adaptasi.
Fungsi ini membantu para pelaksana pendidikan untuk mengadaptasi
program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat,
kemampuan, dan keperluan individu. Fungsi ini juga membantu guru
dalam memperlakukan siswa dengan tepat.
- Fungsi penyesuaian:
Fungsi penyesuaian adalah fungsi bimbingan dan konseling dalam
membantu siswa agar dapat menyesuaikan diri secara dinamis dan
konstruktif terhadap program pendidikan, peraturan sekolah, atau norma
agama.
Ada terdapat 12 kualitas pribadi konselor efektif yang perlu dimiliki oleh
seorang konselor yaitu:
1) Empati: Kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh
klien. Konselor yang empatik dapat menciptakan hubungan yang kuat dengan
klien dan membantu mereka merasa didengar dan dipahami.
7
Konselor perlu memiliki kesabaran untuk mendengarkan dengan seksama dan
memberikan waktu yang cukup bagi klien untuk berbicara dan memproses
perasaan mereka.
8
dalam memberikan pelayanan konseling.
11) Daya tanggap: Konselor perlu memiliki kemampuan untuk merespons dengan
cepat dan tepat terhadap kebutuhan dan perubahan klien. Daya tanggap ini
mencakup kemampuan untuk mengidentifikasi isu-isu yang muncul dan
memberikan dukungan yang sesuai.
12) Rasa ingin tahu: Konselor perlu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam
memahami klien dan isu-isu yang mereka hadapi. Sifat ini mendorong konselor
untuk terus belajar dan mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang
klien mereka.
a. Dampak positif
b. Dampak negatif
9
Sedangakan dampak pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah
bagi para guru diantarannya adalah:
a. Dampak positif
Dampak positif dari layanan bimbingan dan konseling di sekolah bagi seorang
guru adalah dapat mengenal dan memahami setiap siswa baik sebagai individu
maupun kelompok.
b. Dampak negatif
Dampak negatif dari layanan bimbingan dan konseling di sekolah bagi seorang
guru ialah pelaksanaan program bimbingan dan konseling menyita banyak
waktu guru pembimbing sehingga memerlukan pengorbanan dari guru tersebut.
Selain itu terdapat pula dampak layanan bimbingan konseling bagi para orang
tua, yaitu:
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling semua pihak yang terkait dituntut
untuk mampu bekerja sama dengan baik dalam penyelesain masalah yang
dihadapi siswa. Dikarenakan tidak semua dapat memahami, menerima dan
mengarahkan dengan baik kelebihan dan kelemahan, bakat dan minat, potensi
serta ciri-ciri kepribadian yang dimilikinya.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://books.google.co.id/books/about/
Bimbingan_dan_Konseling_di_Sekolah.html?
id=TuNiDwAAQBAJ&printsec=frontcover&source=kp_read_butt
on&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&gboemv=1&redir_esc=y
#v=onepage&q&f=fale
https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/pengertian-bimbingan-
konseling-manfaat
http://lelynwidyanti.blogspot.com/2015/06/dampak-layanan-bimbingan-
dan-konseling.html?m=1
12
LAMPIRAN
Hasil Diskusi:
Jawaban :
Rifalina (A1G123034)
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengurangi atau bahkan
menghilangkan dampak negatif dari bimbingan dan konseling. Beberapa
cara tersebut antara lain:
Jawaban:
Kethrin Alila (A1G123024):
Salah satu faktor penghambatnya antara lain yaitu:
Waktu yang terbatas dalam dampak negatif, disebutkan bahwa layanan
bimbingan dan konseling memerlukan waktu yang cukup banyak,
terutama jika menggunakan jam belajar efektif. Keterbatasan waktu dapat
menjadi hambatan dalam memberikan layanan yang optimal.
Jawaban;
Lia mar’atus Sholihah (A1G123026)
Layanan bimbingan dan konseling dapat membantu orang tua dalam
mengembangkan kemampuan untuk bekerja lebih baik dalam profesi dan
jabatan mereka. melalui beberapa cara, seperti memberikan pemahaman
tentang perkembangan anak, memberikan strategi dalam mendidik anak,
serta memberikan dukungan emosional. Selain itu, bimbingan dan
konseling juga dapat membantu orang tua dalam mengelola stres dan
konflik yang mungkin timbul dalam kehidupan pribadi maupun
profesional mereka.
Guru bimbingan konseling (BK) juga dapat berperan dalam membantu
orang tua. Mereka dapat memberikan informasi tentang perkembangan
potensi, minat, dan kebutuhan anak kepada orang tua, serta membantu
dalam menyelesaikan masalah- masalah yang terkait dengan kehidupan
pribadi, belajar, sosial, maupun karir anak. Dengan demikian, melalui
bimbingan dan konseling, orang tua dapat memperoleh pemahaman dan
keterampilan yang diperlukan untuk mendukung perkembangan anak-anak
mereka, sehingga dapat bekerja lebih baik dalam profesi dan jabatan
mereka.
Jawaban:
Agris Sulastri(A1G123044)
Dalam konteks bimbingan dan konseling di sekolah, melibatkan orang tua
atau wali siswa juga bisa menjadi bagian integral dari proses identifikasi
dan penanganan masalah, sehingga upaya penanganan dapat lebih holistik
dan berkelanjutan.
5) Pertanyaan dari: Reva Riani(A1G123033)
Salah satu fungsi dari BK adalah fungsi penyembuhan tapi dari
pengalaman waktu SMA lebih dikenal sebagai tempat hukum fungsi
penyembuhan tersebut hampir tak pernah lihat dan malah terkadang ada
siswa yang bermasalah tapi takut masuk nah menurut kelompok kalian
mengapa hal tersebut terjadi bagaimana solusinya?
Jawaban:
Kethrin Alila (A1G123024):
Menurut pendapat saya, salah satu alasan mengapa siswa mungkin takut
masuk ke BK (Bimbingan dan Konseling) adalah karena stigma negatif
yang terkait dengan tempat tersebut. Beberapa siswa mungkin merasa
malu atau takut dianggap lemah jika mereka perlu mendapatkan bantuan
dari BK.
Jawaban:
Elsa Miranty(A1G123012)
Masalah yang mungkin bisa terjadi antara lain adalah masalah pribadi,
sosisal dan belajar.
-Upaya pencegahannya: Melibatkan pembimbingan untuk membantu
siswa mengatasi hambatan yang mungkin munculselama perkembangan
mereka. Contohnya, masalah belajar dapat melibatkan indentifikasi dan
intervensi diniterhadap kesulitan akademis.
Pencegahan masalah sosial dapat melibatkanpengenmbangan keterampilan
danpenanganan konflik, dukungan, pemahaman, serta memotivasi.
Jawaban:
Chelsya Cahya Putri (A1G123049)
Konselor dapat berkolaborasi dengan orang tua dan guru untuk
menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan
siswa dengan beberapa cara, antara lain:
Jawaban:
Wa Ode Nur Alfika Syarani G(A1G123041)
Pemahaman diri, kesehatan psikologis, terpercaya, jujur, memiliki
kekuatan, kehangatan, respon yang aktif, kesabaran, sensitivitas,
kebebasan mengambil keputusan, dan kesadaran yang holistik.
Jawaban:
Etin Putri Ningrum (A1G123013)
Yaitu, dengan beri waktu untuk beradaptasi janganlah memaksa siswa
introvert utntuk berbaur dengan semua teman di sekolah. berikan waktu
pendampingan secara personal dengan perlahan-lahan. ajaklah siswa
introvert menceritakan perihal hal-hal sederhana dan hal-hal favorit agar
keberanian dalam diri muncul sedikit demi sedikit. kita perlu membina
anak introvert secara perlahan lahan tidak perlu memaksa untuk berbaur.
10) Pertanyaan dari: Dewi purnama sari (A1G123050)
Pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan seperti apa yang dimaksud dari
pengertian bimbingan tersebut dan Berikan contoh konkritnya!
Jawaban:
Wa Ode Nur Alfika G(A1G123041)
Bimbingan melibatkan empat komponen utama: pengetahuan, nilai, sikap,
dan keterampilan.