Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Wilayah Pelayanan Guru Bimbingan dan Konseling, serta Guru


Mata Pelajaran dalam Kurikulum Sekolah atau Madrasah.

Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan


Konseling

Dosen Pengampu : Andi Zulfiana, M.Pd

OLEH:

KELOMPOK 1

Nur Rahmi Abd.Rahim (2220203888203009)


Alfiana (2220203888203015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE


2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. Karena atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan artikel

kami yang berjudul "Bidang Layanan Guru Bimbingan dan Konseling

dan Guru Mata Pelajaran pada Rumpun Pendidikan Sekolah atau

Madrasah".

Shalawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada nabi besar

kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah menyampaikan segala petunjuk

Allah SWT kepada kita semua.

Selain itu, kami sangat berterima kasih dan menantikan kritik dan

saran dari para pembaca untuk artikel ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan sebagai penulis, semoga

artikel yang ditulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya

bagi kami sebagai penulis artikel. Demikian.

Parepare, 13 September 2023

Penyusun

I
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................I
DAFTAR ISI.............................................................................................II
BAB I....................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................2
BAB 2...................................................................................................... 3
PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A. Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan.................3
B. Subtansi Pelayanan Bimbingan Konseling....................5
C. Landasan Pelayanan Bimbingan Konseling...................7
D. Wilayah Pelayanan Bimbingan Konseling serta Guru
Mata Pelajaran...............................................................8
BAB III................................................................................................... 13
PENUTUP............................................................................................. 13
E. Kesimpulan..................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................IV

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting
didalam meningkatkan yang namanya sumber daya manusia.
Pendidikan bukanlah hanya tentang bagaimana mentransefer
setiap ilmu yang kita miliki, akan tetapi dibalik itu semua terdapat
suatu hal yang sangat penting untuk diketahui perannya. Salah
satunya yaitu Guru Bimbingan dan Konseling. Dimana Bimbingan
dan Konseling itu adalah salah satu jalan untuk memberikan
sebuah panduan kepada siswa bagaimana sebenarnya diri
mereka itu, dan bagaimana cara mereka untuk meningkatkan
setiap potensi yang ada didalam dirinya tanpa merasa kekurangan
dan insecure atas apa yang dimiliki oleh orang lain yang tidak
dimilikinya. Sejatinya guru Bimbingan dan Konseling dan guru
Mata Pelajaran sama-sama memiliki peranan yang sangat penting
dalam memegang kunci dalam setiap tujuan-tujuan yang ada
didalam diri pribadi seorang peserta didik.
Akan tetapi beberapa tahun terakhir ini, terlihat bahwa
perhatian pemertintah terhadap keberadaan guru Bimbingan dan
Konseling serta terhadap guru Mata Pelajaran semakin meningkat.
Hal ini disebabkan karena kesadaran masyarakat dan pemerintah
tentang pentingnya pengaturan psikologis, serta emosional setiap
peserta didik. Sehingga menyebabkan wilayah penyebaran
layanan bimbingan konseling juga semakin luas dan tersebar.

1
Oleh karena itu kedua kelompok ini tepatnya guru Bimbingan dan
Konseling, serta guru Mata Pelajaran menjadi salah satu aspe
yang semakin diperhitungkan untuk membentuk yang namanya
pendidikan yang berkualitas.

B. Rumusan Masalah
Berikut adalah beberapa Rumusan Masalah yang akan dibahas:
1. Apa itu Bimbingan dan Konseling didalam Pendidikan?
2. Apa saja Substansi Pelayanan Bimbingan dan Konseling?
3. Landasan Pelayanan Bimbingan dan Konseling?
4. Apa saja Wilayah Pelayanan Guru Bimbingan dan Konseling
serta Guru Mata Pelajaran?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu Bimbingan dan Konseling didalam
Pendidikan.
2. Untuk mengetahui apa saja Substansi Pelayanan Bimbingan
dan Konseling?
3. Untuk mengetahui Landasan Pelayanan Bimbingan dan
Konseling.
4. Untuk mengetahui setiap Wilayah Pelayanan Guru Bimbingan
dan Konseling serta Guru Mata Pelajaran?

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan


Secara etimologis, bimbingan dan konseling terdiri atas dua
kata yaitu “bimbingan” (guidance) dan “konseling” (diambil dari
kata counseling). Dalam praktiknya, konseling, dan bimbingan
yang merupakan sebuah satu kesatuan yang membentuk kegiatan
yang tidak dapat dipisahkan. Dimana keduanya merupakan
bagian yang integral.
Istilah "bimbingan" juga dapat diterjemahkan sebagai
bantuan. Beberapa orang juga menerjemahkan kata "guide"
sebagai bantuan. Dari makna ini, secara etimologis, arahan berarti
mendukung, membimbing, atau membantu; tetapi bantuan,
bimbingan, atau bantuan apa pun tidak selalu berarti bimbingan
dalam konteks ini. Guru yang membantu siswa menjawab
pertanyaan ujian bukanlah bentuk "bimbingan belajar". Seorang
guru yang membantu pembayaran uang sekolah (SPP) bagi
murid-muridnya juga bukan merupakan konselor bimbingan.
Bantuan atau bimbingan atau dukungan berarti bimbingan dalam
konteks yang sangat psikologis. Selain itu, "bantuan" berarti
bimbingan yang harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:Ada tujuan yang jelas untuk apa bantuan itu diberikan
a) Harus terencana (tidak insidentil atau asal-asalan)
b) Berproses dan sistematis (melalui tahapan-tahapan tertentu)

3
c) Menggunakan cara-cara atau pendekatan tertentu
d) Dilakukan oleh orang ahli (memiliki pengetahuan tentang
bimbingan)
e) Dievaluasi untuk mengetahui hasil dari pemberian bantuan,
tuntunan, atau pertolongan.
Istilah dukungan, bimbingan atau bantuan memiliki arti
bimbingan seperti yang telah disebutkan di atas yang tercermin
dalam definisi istilah bimbingan pada penjelasan berikut ini.
Miller (1961) dalam Surya (1988), mengemukakan bahwa
bimbingan adalah suatu proses yang membantu individu dalam
mencapai pengenalan diri dan otonomi yang diperlukan untuk
penyesuaian diri secara maksimum terhadap sekolah (madrasah),
keluarga dan masyarakat.
Konseling merupakan bagian integral dari konseling karir dan
juga merupakan bagian dari teknik bimbingan. Nasihat adalah inti
dari bimbingan.
Istilah nasihat sebelumnya diterjemahkan sebagai
"konseling". Menerjemahkan Konseling menjadi nasihat
membingungkan dan sering menimbulkan kesalahpahaman.
Dalam praktik layanan bimbingan dan konseling di sekolah,
termasuk madrasah, penyuluhan dalam arti konseling tidak
diberikan seperti halnya penyuluhan pertanian, hukum, keluarga
berencana, dan sebagainya; di mana orang berkumpul dalam
jumlah besar dan pembimbing kemudian memberikan ceramah.
Dalam dunia pendidikan sekolah (madrasah), kegiatan Konseling
berlangsung dalam suasana hubungan atau komunikasi yang
bersifat pribadi.

4
Dengan demikian, bimbingan dan konseling adalah suatu
proses dukungan dan bantuan yang diberikan oleh pembimbing
(konsultan) kepada individu (konseli) melalui pertemuan tatap
muka atau hubungan daring (online) antara dua orang, agar orang
yang dibimbing memiliki kemampuan atau kesanggupan untuk
melihat dan menemukan permasalahannya serta memiliki
kemampuan untuk memecahkan masalahnya sendiri.1

2. Subtansi Pelayanan Bimbingan Konseling


Petunjuk yang diberikan untuk memudahkan pendidikan
dalam melaksanakan semua proses pendidikan dengan
memperhatikan dan tanggap terhadap perbedaan kemampuan,
kebutuhan, dan minat berdasarkan karakteristik peserta didik.
Khusus untuk SMA dan MA, konseling karir bertujuan untuk
membantu satuan pendidikan memberikan fasilitas atau
membantu peserta didik mencari, memilih dan menentukan
program latihan khusus bagi peserta didik sesuai dengan
kebutuhannya. spesialisasi kejuruan bagi peserta didik. Selain itu,
bimbingan konseling juga bertujuan untuk membantu guru
pembimbing, yang sering disebut konselor sekolah, dalam
mengelola dan membantu setiap siswa dalam menyelesaikan
masalah psikologis dan psikososial seperti belajar. Anak sulit
berkonsentrasi, cemas, dan memiliki gejala perilaku yang
menyimpang.
Peran bimbingan dan konseling dalam pendidikan di sekolah

1
Drs. Tohirin. “Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah”,2008 Jakarta. PT.
RajaGrafindo Persada

5
Sesuai dengan tujuan pendidikan, berarti pendidikan adalah
proses pembentukan manusia seutuhnya, oleh karena itu, melatih
atau mendidik manusia agar menjadi manusia seutuhnya, maka
proses pendidikan harus membantu peserta didik mencapai
kedewasaan baik secara emosional maupun sosial. Bimbingan
dan nasihat dalam memecahkan masalah atau persoalan di luar
bidang pendidikan. Namun secara tidak langsung menunjang
tercapainya tujuan pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
Orientasi ini dilakukan melalui layanan khusus bagi semua siswa
agar mereka dapat mengembangkan dan menggunakan potensi
yang dimilikinya secara maksimal. (Mortensen & Schemuller,
1969).2
Adapun Peran Konselor yaitu:
a.Sebagai Konselor
1. Untuk mencapai tujuan lahir dan batin.
2. Mengatasi kekurangan dan kesulitan pribadi dalam
perkembangan.
3. Membuat keputusan dan merencanakan tindakan untuk
perubahan dan pertumbuhan.
4. Meningkatkan kesehatan dan semangat.

b.Sebagai Konsultan
1. Dapat bekerja dengan orang lain yang berdampak pada
kesehatan mental klien. Misalnya supervisor, orang tua,
komandan, pemimpin bisnis (atau siapa pun yang
memengaruhi kehidupan kelompok pelanggan utama).

2
Prof.Soetjipto, Drs. Raflis Kosasi, M.Sc, “Profesi Keguruan”. 2009. jakarta: Rineka Cipta.

6
c.Sebagai Agen Pengubah
1. Mempengaruhi/memengaruhi lingkungan untuk meningkatkan
fungsi klien (mengasumsikan bahwa keseluruhan lingkungan
tempat klien harus berfungsi akan berdampak pada kesehatan
mental.)

d.Sebagai Agen Prevensi


1. Mencegah kesulitan perkembangan dan adaptasi sebelum
terjadi menekankan strategi pendidikan dan pelatihan sebagai
cara untuk memperoleh keterampilan adaptif untuk
meningkatkan fungsi interpersonal.

e.Sebagai Manager
1. Mengelola program layanan multifaset yang diharapkan dapat
memenuhi banyak ekspektasi peran seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya dalam fungsi administratif..3

2. Landasan Pelayanan Bimbingan Konseling


Pemberian layanan bimbingan dan konseling pada dasarnya
selalu dilandasi oleh dasar-dasar atau prinsip-prinsip berupa
keyakinan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi seluruh
kegiatan bimbingan dan konseling.
Landasan Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk memberikan
landasan yang lebih kokoh dan terarah dalam praktik bimbingan
dan konseling di sekolah dan sekolah yang diharapkan dapat

3
Dr. Namora Lumonggo Lubis. Memahami, “Dasar-Dasar Konseling”, 2011. Kencana

7
memberikan hasil yang lebih efektif dan bermakna bagi setiap
peserta didik.
. 4Berikut adalah Landasan Pelayanan Bimbingan Konseling
1. Landasan Filosofis
2. Landasan religius
3. Landasan psikologis
4. Landasan sosial budaya
5. Landasan ilmiah dan teknologi
6. Landasan pedagogis5

3. Wilayah Pelayanan Bimbingan Konseling serta Guru Mata


Pelajaran
Salah satu Hal yang sangat penting untuk diketahui oleh
bidang layanan bimbingan dan konseling dan guru mata pelajaran.
Dalam Perkemendikbud No. 111 Tahun 2014 dijelaskan bahwa
bimbingan dan konseling adalah upaya sistematis, rasional,
objektif, berkelanjutan, dan terencana untuk memfasilitasi setiap
peserta didik mencapai kemandirian dalam kehidupan. .
Selain itu, yang perlu diketahui adalah satuan pendidikan
memiliki kekhasan tersendiri yang dapat mempengaruhi seluruh
kondisi lingkungan sekolah. Sebagai contoh, satuan pendidikan itu
sendiri dapat mengambil peran yang sangat besar didalam
memberikan bimbingan dan Konseling. Dimana didalam program
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan

4
Drs. Tohirin, “Bimbingan dan konseling di Sekolah dan Madrasah”, 2008 Jakarta. PT.
RajaGrafindo Persada
5
Dr. Henni N.S. Dr. Abdillah. Bimbingan Konseling konsep, teori dan aplikasi. 2019. Medan.
LPPPI

8
kondisi masing-masing. Layanan Konseling bimbingan ini
hendaknya memanfaatkan semua jenis fasilitas yang ada.
.
Dari sisi lain pula setiap Guru mata pelajaran serta tenaga
pendidik diharapkan dapat bekerja sama dalam menjalankan
setiap peran Bimbingan dan Konseling dalam mewujudkan
kesejahteraan psikologis setiap peserta didik itu sendiri. Sebagai
contoh dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka, dimana
peran serta layanan bimbingan dan konseling untuk memfasilitasi
setiap potensi peserta didik, dan diharapkan setiap potensi itu
tidak hanya digali dan dilakukan oleh guru BK saja melainkan
setiap guru mata pelajaran/tenaga pendidik. Oleh karena itu
terdapat beberapa Layanan dan Wilayah Bimbingan dan
Konseling:
1. Bimbingan dan Konseling pada Bidang Layanan Pribadi.
Dimana Salah satu contoh Bimbingan dan Konseling pada
bidang Layanan pribadi yang dapat dilakukan ialah
memberikan sebuah layanan pada setiap peserta didik yang
memiliki sebuah masalah yang rumit dan perlu ditangani
secara lebih khusus lagi. Dimana peran pendidik yaitu menjadi
tempat untuk bercerita, mendengarkan setiap berkeluh-kesah,
serta memberikan saran dan tanggapan maupun solusi atas
apa yang dialaminya. Selain itu Peserta didik juga dapat
berKonseling diluar maupun didalam kelas. Hal yang terpenting
dalam layanan ini yaitu peserta didik juga harus mempu
menggali setiap potensi yang ada didalam didalam jiwa peserta
didik baik itu dalam bidang akademik maupun non akademik

9
serta baik kelebihan maupun kekurangannya. Diharapkan pula
peserta didik dapat selalu memberikan motivasi dan dukungan
kepada peserta didik agar tidak lelah dalam mengembangkan
setiap potensi yang ada didalam dirinya demi tercapainya
setiap kesuksesan yang diharapkan.
2. Bimbingan dan Konseling Bidang Layanan Belajar
Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh seorang guru BK
adalah dengan melakukan yang namanya assesmen untuk
mengetahui dan mengenal setiap potensi yang ada yang
didalam diri setiap peserta didik. Dimana guru dapat
memlakukan yang namanya assesen kognitif sebelum memulai
setiap pemebelajaran sebagai salah satu bahan evaluasi, dan
mengetahui seberapa tingkat pengetahuan yang dimiliki setiap
peserta didik tersebut. Berbeda halnya dengan guru BK yang
memanfaatkan assesmen non kognitif itu sebagai bentuk untuk
mengembangakan pragram dari Bimbingan dan Konseling
sehingga diharapkan dapat memberikan sebuah layanan
Bimbingan dan Konseling yang sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki peserta didik.
3. Bimbingan dan Konseling Layanan Sosial.
Bimbingan dan konseling bidang layanan sosial pada
dasarnya dilakukan untuk membantu peserta didik dalam
memahami kondisi lingkungan yang ditempatinya serta
diharapkan dapat melakukan sebuah interaksi sosial secara
terampil, dan positif sehingga terciptanya sebuah hubungan
yang harmonis diantara setiap peserta didik dan
lingkungannya. Selain itu untuk mewujudkan hal-hal tersebut,

10
seorang pendidik juga harus mampu memperkenalkan
berbagai keberagaman latar belakang sosial budaya serta nilai
dan norma yang berlaku dimasyarakat. Dimana Pemahaman
peserta didik mengenai kesetaraan juga dapat dipupuk dengan
cara selalu memberikan kesempatan yang sama kepada setiap
peserta didik. Apabila terjadi sebuah konflik antar peserta didik
dengan peserta didik lainnya, maka seorang pendidik harus
mampu menjadi penengah yang bijaksana dengan penuh
Rasa tanggung jawab, selain itu juga harus ditanamkan rasa
semangat mengikuti setiap kegiatan-kegiatan sosial yang ada
disekiatarnya.
4. Bimbingan dan Konseling pada Bidang Layanan Karir
Bimbingan dan Konseling pada Bidang Layanan Karir adalah
salah satu layanan yang juga disedikan oleh pihak sekolah.
Dimana pada layanan ini bertujuan untuk mrmbantu yang
mengidentifikasi setiap minat dan bakat yang dimiliki oleh
peserta didik. Dimana peserta didik diberikan yang namanya
assesmen, dan assesmen non kognitif ini dilakukan sebagai
salah satu persiapan untuk merencanakan karirnya. Walaupun
layanan ini pada umumnya lebih banyak digunakan pada
peserta didik yang berada pada jenjang SMA/SMK, akan tetapi
peserta didik jenjang SMP juga dapat membuat rancangan
karirnya pada masa kini sebagai salah satu bekalnya kedepan.
Dimana guru Bimbingan dan Konseling pada jenjang SMP
akan melakukan sebuah tes berupa assesmen tes non kognitif
yang berupa tes kecerdasan dan kepintaran seorang anak.
Selain itu pada jenjang kelas VII, biasanya para guru BK hanya

11
akan mencoba menggali setiap ketertarikan dan keinginan
peserta didik dengan cara menanyakan profesi apa yang
diingkan dan diimpikan untuk kedepannya, serta alasan kenapa
mereka meimilih profesi tersebut, dan pada jenjang terakhir
yaitu pada saat mereka telah berada pada kelas IX, biasanya
guru Bimbingan dan Konseling akan membantu mereka dalam
merancang karirnya kedepan serta membantu mereka memilih
sekolah lanjutannya.6

6
Admin SMP, “Pentingnya Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum
Merdeka”, (https://ditsmp.kemdikbud.go.id/pentingnya-bimbingan-dan-konseling-dalam-
implementasi-kurikulum-merdeka/, diakses pada 12 september 2023 19.47)

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara etimologis, bimbingan dan konseling terdiri dari dua
kata, yaitu "bimbingan" dan "Konseling". Bimbingan dan Konseling
merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan.
Bimbingan Konseling disusun untuk memfasilitasi dan
membantu pendidik dalam melaksanakan semua proses
pendidikan dengan memperhatikan dan merespon perbedaan
kemampuan, kebutuhan dan minat sesuai dengan karakteristik
peserta didik dan bimbingan konseling ini juga bertujuan untuk
menciptakan kondisi yang kondusif bagi bimbingan dan konseling
bagi guru atau secara umum. memanggil konselor sekolah untuk
mengelola dan membantu siswa yang sedang menghadapi
masalah psikologis atau psikososial, seperti siswa mengalami
kesulitan berkonsentrasi, menunjukkan kegelisahan, dan gejala-
gejala perilaku yang menyimpang serta masalah-masalah lainnya.
Adapun Peran Konselor yaitu:
a. Sebagai Konselor
b. Sebagai Konsultan
c. Sebagai Agen Pengubah
d. Sebagai Agen Prevensi
e. Sebagai Manager

13
Dalam bidang layanan bimbingan, konsultasi dan guru mata
pelajaran, pemahaman terhadap bidang layanan menjadi sangat
penting. Dalam Perkemendikbud No. 111 Tahun 2014, dijelaskan
bahwa bimbingan dan konsultasi adalah upaya sistematis,
rasional, objektif, berkelanjutan, dan terencana yang dilakukan
untuk memfasilitasi perkembangan setiap peserta didik dalam
mencapai kemandirian dalam kehidupan yang dijalaninya.
Di sisi lain, guru mata pelajaran dan pendidik juga harus
berkolaborasi dan melakukan semua peran bimbingan dan
konsultasi untuk memastikan kesejahteraan siswa itu sendiri.
Sebagai contoh adalah pelaksanaan program belajar mandiri,
dimana peran dan layanan bimbingan dan konsultasi murni
ditujukan untuk memfasilitasi setiap potensi siswa dan diharapkan
setiap potensi keterampilan tidak hanya ditemukan dan
dilaksanakan oleh guru pembimbing, tetapi juga oleh setiap
guru/tenaga pendidik:
1. Bimbingan dan Konseling pada Bidang Layanan Pribadi.
2. Bimbingan dan Konseling pada Bidang Layanan Belajar.
3. Bimbingan dan Konseling pada Bidang Layanan Sosial.
4. Bimbingan dan Konseling pada Bidang Layanan Karir.

14
DAFTAR PUSTAKA

References
dkk, D. H. (2019). Bimbingan dan Konseling Konsep Teori dan Apikasi.

dkk, P. S. (2009). Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.

Lubis, D. N. (2011). Dasar-Dasar Konseling. Kencana.

M.Pd, D. T. (2008). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan


Madrasah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

SMP, A. (2022, 07 08). Pentingnya BImbingan dan Konseling dalam


Implementasi Kurikulum Merdeka.

Tohirin, D. (2008). Bimbingan dan Konseling . Jakarta: PT. RajaGrafindo


Persada.

III

Anda mungkin juga menyukai