Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD

PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING, FUNGSI DAN


MANFAATNYA PADA PENDIDIKAN

Disusun Oleh Kelompok 1:

1. Ade Dwi Wilujeng 204220091


2. Syara Aprilia 204220176
3. Hidayaturrokhman 204220231

Dosen Pengampu :

Candres Abadi, M.Pd. Kons.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS PGRI SILAMPARI

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah kami yang berjudul “Pengertian Bimbingan Konseling SD, Fungsi dan
Manfaat pada Pendidikan” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh bapak Candres Abadi, M.Pd., Kons. Selaku dosen
pembimbing pada mata kuliah Bimbingan dan Konseling di SD pada Progran
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Terimakasih kami ucapkan kepada anggota
kelompok kami yang telah bekerjasama dalam pembuatan makalah tepat pada
waktunnya.

Kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan di


dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca sekalian demi kesempurnaan pembuatan
makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Lubuklinggau, 12 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul...................................................................................................................i

Kata Pengantar..................................................................................................................ii

Daftar Isi.............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling di SD.......................................................3


1. Pengertian Bimbingan.....................................................................................3
2. Pengertian Konseling......................................................................................4
B. Fungsi Bimbingan dan Konseling di SD..............................................................6
C. Manfaat Bimbingan dan Konseling di SD...........................................................9

BAB III PENUTUP...........................................................................................................10

A. Kesimpulan.............................................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia ini tidak hanya memprioritaskan
perkembangan aspek kognitif atau pengetahuan peserta didik, namun juga
perkembangan individu sebagai pribadi yang unik secara utuh. Bimbingan
konseling atau BK merupakan bagian dari program pendidikan secara
keseluruhan yang membantu mengembangkan kepribadian siswa. Layanan
BK sudah mulai dibicarakan di Indonesia sejak tahun 1962. Namun BK baru
diresmikan di sekolah di Indonesia sejak diberlakukan kurikulum 1975.
Kemudian disempurnakan ke dalam kurikulum 1984 dengan memasukkan
bimbingan karir di dalamnya. Perkembangan BK pada tahun 2001 dan sampai
saat ini terus berkembang pada bimbingan dan konseling di dunia
internasional. Pada saat ini program pendidikan bimbingan dan konseling
masih ditangani khusus oleh para guru di sekolah.
Bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan bantuan dan
tuntunan yang diberikan kepada siswa di sekolah. Bantuan yang diberikan itu
dimaksudkan agar individu yang bersangkutan dapat mengarahkan dan
mengembangkan dirinya secara optimal sesuai dengan kemampuan atau
potensinya, Tujuan pemberian layanan bimbingan dan konseling ialah agar
individu dapat memahami keadaan dirinya dan mampu menyesuaikan dengan
lingkunganya, dan bantuan yang diberikan mengarah kepada pemahaman
individu pada masalah yang dihadapinya, sehingga individu dapat mengambil
keputusan sesuai dengan kemampuannya sendiri dan mampu menanggung
resiko yang akan dihadapinya kelak.
Oleh karena itu setiap satuan pendidikan harus memberikan layanan
yang dapat memfasilitasi perkembangan pribadi siswa secara optimal berupa
bimbingan dan konseling. Pemahaman mengenai pengertian, fungsi dan
manfaat layanan bimbingan di sekolah juga harus dipahami oleh seorang guru
agar tidak terjadi penyimpangan perilaku, penyimpangan kegiatan, dan
penyimpangan penafsiran di dalam proses kegiatan bimbingan dan konseling.

1
2

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan bimbingan dan konseling di SD?
2. Apa saja fungsi dari bimbingan dan konseling di SD?
3. Apa saja manfaat dari bimbingan dan konseling di SD?

C. Tujuan
Berdasarkan dari rumusan makalah ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bimbingan dan konseling di
SD
2. Untuk mengetahui fungsi dari bimbingan dan konseling di SD
3. Untuk mengetahui manfaat dari bimbingan dan konseling di SD
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling di SD


1. Pengertian Bimbingan
Istilah bimbingan secara etimologi dalam bahasa Inggris adalah
guidance yang memiliki makna menunjukkan, menentukan, atau
mengemudikan. Kata guidance berasal dari kata to guide yang berarti
menuntun, mempedomani, menjadi petunjuk jalan. Secara harfiah istilah
bimbingan (guidance) berasal dari bahasa Inggris dari akar kata guide
yang berarti 1) mengarahkan (to direct), 2) memandu (to pilot), 3)
mengelola (to manage), dan 4) menyetir (to steer).
Berbagai pengertian tentang bimbingan secara terminologi telah
dikemukakan sebagaimana akan diuraikan di bawah ini. Menurut Ahmad
Susanto (2018:4) didalam bukunya mengemukakan pendapatnya mengenai
arti dari bimbingan yaitu, bimbingan merupakan bantuan yang diberikan
kepada anak didik (konseli) secara kontinu dan sistematis dilakukan oleh
seorang profesional (konselor/guru), yang bertujuan untuk membantu
proses pengembangan potensi diri, pemahaman diri, pengarahan diri, serta
penyesuaian diri agar mencapai perkembangan secara optimal melalui
pola-pola sosial yang dilakukannya sehari-hari di lingkungan sekolah,
keluarga, dan masyarakat.
Menurut pasal 27 Peraturan Pemerintah No. 29/1990 tentang
bimbingan dijelaskan bahwa bimbingan merupakan bantuan yang
diberikan kepada peserta didik dalam upaya membantu peserta didik
menemukan dirinya, mengenal lingkungannya dan merencanakan masa
depannya. Artinya bahwa perkembangan kognitif, afektif dan
psikomotorik akan terjadi jika ada kerja sama dan saling dukung antar
guru mata pelajaran dan guru bimbingan konseling.
Menurut Sutirna (2021:26) bimbingan merupakan suatu proses
pemberian bantuan atau pertolongan kepada seseorang/individu dalam
mengatasi permasalahan-permasalahan yang sulit untuk dipecahkan

3
4

sendiri sehingga dengan proses bantuan yang diberikan dari seseorang


tersebut dapat mencapai kesejahteraan hidupnya setelah pertolongan
diberikan. Bimbingan pada prinsipnya adalah proses pemberian bantuan
yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang
individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman
tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan dan
menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan
berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Dengan memperhatikan pengertian-pengertian yang disampaikan
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan merupakan bantuan
yang diberikan oleh seseorang (guru/konselor/tutor) agar yang diberikan
bimbingan menjadi lebih terarah dan dapat mengambil keputusan dengan
tepat bagi dirinya dan lingkungannya untuk hari ini, masa depan yang akan
datang.
2. Pengertian Konseling
Istilah konseling secara etimologis berasal dari bahasa Latin
consilium, yang berarti 'dengan' atau 'bersama', dalam bahasa Inggris
disebut dengan counseling, berasal dari akar kata counsel, yang berarti
nasihat, anjuran, atau pembicaraan. Jadi, konseling merupakan upaya
pemberian nasihat, anjuran dan pembicaraan dengan bertukar pikiran.
Berbagai pengertian tentang konseling secara terminologi telah
dikemukakan sebagaimana akan diuraikan di bawah ini. Menurut Ahmad
Susanto (2018:6) konseling adalah usaha membantu konseli secara tatap
muka dengan tujuan agar konseli dapat mengambil tanggung jawab sendiri
terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus. Dengan kata lain,
teratasinya masalah yang dihadapi oleh konseli.
Menurut Sutirna (2021:28) konseling merupakan kegiatan tatap
muka antara guru dengan anak didik (konseli) dalam rangka pemberian
bantuan yang dilakukan untuk memahami diri dan permasalahan yang
dihadapinya yang merupakan sebuah proses terpadu dari bimbingan. Perlu
diperhatikan oleh semua konselor bahwa keputusan akhir dari sebuah
5

proses konseling diserahkan kepada anak, bukan sebaliknya guru yang


mengambil keputusan pemecahan masalahnya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konseling merupakan
sebuah bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam memecahkan
masalah hidup dan kehidupannya yang dihadapi konseli atau peserta didik
dengan cara wawancara atau dengan cara yang disesuaikan dengan
keberadaan lingkungannya. Dengan demikian konseling lebih bersifat
kuratif atau korektif, artinya sebagai proses penyembuhan/perbaikan
konseli dengan masalah yang dihadapinya.
Dalam Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 dijelaskan bahwa
bimbingan dan konseling adalah: Upaya sistematis, objektif, logis, dan
berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru
Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta
didik/konseli untuk mencapai kemandirian, dalam wujud kemampuan
memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan
merealisasikan diri secara bertanggung jawab sehingga mencapai
kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupannya.
Konseling merupakan salah satu metode dari bimbingan sehingga
pengertian bimbingan lebih luas dari pengertian konseling. Oleh karena
itu, konseling merupakan bimbingan, tetapi tidak semua bentuk bimbingan
merupakan konseling. Pada konseling sudah ada masalah tertentu, yaitu
masalah yang dihadapi anak (konseli), sedangkan pada bimbingan tidak
demikian. Bimbingan lebih bersifat preventif atau pencegahan, sedangkan
konseling lebih bersifat kuratif atau korektif (penyembuhan). Bimbingan
dapat diberikan sekalipun tidak ada masalah, sedangkan konseling harus
ada permasalahannya terlebih dahulu. Konseling pada dasarnya dilakukan
secara individual, yaitu antara konselor dengan klien secara face to face.
Pada bimbingan tidak demikian halnya, bimbingan pada umumnya
dijalankan secara kelompok. Misalnya, bimbingan bagaimana cara belajar
yang efisien.
Jadi, yang dimaksud dengan bimbingan dan konseling merupakan
usaha-usaha pemberian bantuan kepada anak oleh guru agar anak mampu
6

mengembangkan diri secara optimal serta mampu memecahkan masalah-


masalah yang dihadapinya. Dengan demikian, program layanan bimbingan
dan konseling adalah seperangkat rencana kerja bimbingan yang dapat
disusun secara sistematis dan terencana, berdasarkan kompetensi yang
diharapkan pada analisis kebutuhan, dan secara keseluruhan bertujuan
untuk menunjang pencapaian tujuan, visi, dan misi sekolah.
B. Fungsi Bimbingan dan Konseling di SD

Pada rambu-rambu penyelenggaraan bimbingan dan konseling dalam


jalur pendidikan formal yang disajikan oleh Depdiknas (2008-202) dijelaskan
sepuluh fungsi bimbingan dan konseling yang meliputi hal-hal sebagai
berikut: 1) Fungsi pemahaman, 2) Fungsi fasilitasi, 3) Fungsi penyesuaian, 4)
Fungsi penyaluran, 5) Fungsi adaptasi, 6) Fungsi pencegahan, 7) Fungsi
perbaikan, 8) Fungsi penyembuhan. 9) Fungsi pemeliharaan, dan 10) Fungsi
bimbingan. Secara perinci, dari kesepuluh fungsi bimbingan masing-masing
dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang


membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya
(potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma
agama). Fungsi layanan pemahaman paling mendasar dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling. Karena itu fungsi pemahaman harus
memberikan gambaran yang tepat mengenai karakteristik dan kebutuhan
individu yang akan dibantu maupun harapan dan kondisi lingkungan di
mana individu itu berada.
b. Fungsi fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai
perkembangan yang optimal, selaras, dan seimbang yang meliputi seluruh
aspek dalam diri konseli.
c. Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam
membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan orang lain,
keluarga dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif. Fungsi
penyesuaian membantu terciptanya keharmonisan antara individu dan
7

lingkungan tempat kehidupannya, baik lingkungan pendidikan, keluarga,


karier, dan masyarakat pada umumnya.
d. Fungsi penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam
membantu peserta didik memilih bidang ekstrakurikuler, jurusan atau
program studi dan menetapkan penguasaan karier atau jabatan yang sesuai
dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Fungsi
penyaluran merupakan upaya yang dilakukan oleh konselor atau tenaga
bimbingan lainnya dalam menempatkan individu pada alur kehidupan
yang sesuai dengan bakat, minat kemampuan, dan tuntutan lingkungannya.
e. Fungsi adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala
sekolah dan staf. konselor, dan guru untuk menyesuaikan program
pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan
kebutuhan konseling
f. Fungsi pencegahan (preventif), yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya
konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin
terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh
konseli. Fungsi pencegahan merupakan usaha pertama menghindari
timbulnya masalah yang secara potensial dapat menghambat atau
mengganggu perkembangan kehidupan individu. Dalam fungsi ini,
konselor berupaya senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang
mungkin terjadi, dan berupaya untuk mencegah supaya masalah itu tidak
dialami peserta didik.
g. Fungsi perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu
konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berpikir,
berperasaan serta bertindak (berkehendak). Fungsi perbaikan atau
penyembuhan merupakan bantuan bimbingan dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi peserta didik. Perbaikan membebaskan
masalah-masalah yang dihadapi peserta didik. Perbaikan membebaskan
peserta didik dari berbagai masalah yang dihadapinya baik menyangkut
aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karier.
h. Fungsi penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat
penyembuhan (kuratif). Selain itu, untuk membantu siswa sehingga dapat
8

memperbaiki kekeliruan dalam berpikir, berperasaan, dan bertindak


(berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan)
terhadap siswa supaya memiliki pola berpikir yang sehat, rasional, dan
memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat menghantarkan mereka pada
tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif.
i. Fungsi pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk
membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi
kondusif supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif
yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi pemeliharaan yaitu memelihara
segala sesuatu yang baik pada diri individu atau kalau mungkin
mengembangkannya agar lebih baik.
j. Fungsi pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang
sifatnya lebih produktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa
berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang
memfasilitasi perkembangan konseli. Fungsi pengembangan berarti bahwa
layanan bimbingan yang diberikan dapat membantu para peserta didik
dalam mengembangkan keseluruhan pribadinya secara terarah dan mantap.
Dalam mewujudkan fungsi pengembangan, konselor hendaknya senantiasa
berupaya menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga dapat
memfasilitasi perkembangan peserta didik. Konselor dan personel sekolah
lainnya bekerja sama merumuskan dan melaksanakan program bimbingan
yang sistematis, baik menyangkut aktivitas, maupun materi atau bahan
bimbingan yang mendukung peserta didik dalam mencapai tugas-tugas
perkembangannya.

Kesepuluh fungsi bimbingan di atas, telah disusun secara terstruktur


mulai dari yang paling mendasar, yaitu terkait pemahaman diri konseli sampai
pada fungsi yang sifatnya paling produktif yaitu fungsi pengembangan yang
berupaya untuk memfasilitasi konseli agar mampu mencapai perkembangan
secara optimal tanpa mengalami terlalu banyak masalah yang dapat
menghambat perkembangannya.
9

Saat ini siswa sekolah dasar sudah mulai menghadapi berbagai


masalah yang tidak seharusnya timbul di kalangan anak usia dasar, misalnya:
merokok, minuman keras, dan menggunakan kendaraan bermotor yang tidak
sesuai dengan aturan yang ada. Oleh karena itu, konselor atau guru harus
memberikan bimbingan dan pemahaman kepada siswa sekolah dasar bahwa
perbuatan itu adalah suatu tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang
berlaku.

C. Manfaat Bimbingan dan Konseling di SD

Beberapa manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan bimbingan


dan konseling di sekolah dasar menurut buku Mengenal Bimbingan dan
Konseling dalam Institut, Nanik Sri Hartatik (2017:46) antara lain sebagai
berikut :

1. Dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang diri, sekolah, keluarga,


dan masyarakatnya.
2. Dapat mengarahkan siswa pada pencapaian hasil belajar yang lebih baik.
3. Dapat mengarahkan siswa dalam merencanakan masa depannya ke jenjang
sekolah yang lebih tinggi.
4. Dapat membentuk perkembangan pribadi siswa secara optimal
5. Dapat menjalin keharmonisan dalam melaksanakan proses belajar
mengajar.
6. Dapat bekerja sama antara guru dengan siswa, terutama yang memiliki
masalah pribadi.
7. Dapat bekerja sama lebih intensif antara guru dengan orang tua siswa dan
masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pengertian bimbingan yang telah dikemukakan pada bab
pembahasan, maka dapat diambil pemahaman yang sangat mendasar bahwa
pada dasarnya bimbingan merupakan proses bantuan yang diberikan kepada
individu agar mampu mencapai perkembangan diri yang optimal. Dan dari
uraian di atas juga dapat disimpulkan bahwa konseling merupakan sebuah
bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah hidup
dan kehidupannya yang dihadapi klien dengan cara wawancara atau dengan
cara yang disesuaikan dengan keberadaan lingkungannya. Jadi, yang
dimaksud dengan bimbingan dan konseling merupakan usaha-usaha
pemberian bantuan kepada anak oleh guru agar anak mampu
mengembangkan diri secara optimal serta mampu memecahkan masalah-
masalah yang dihadapinya.

Penulis berpendapat ada beberapa fungsi bimbingan konseling dalam


pendidikan sekolah dasar yang bisa di terapkan, diantaranya:

1. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu


peserta didik agar dapat memahami dirinya sendiri dan mengetahui
potensi yang dimilikinya. Berdasarkan pemahaman ini, siswa sekolah
dasar diharapkan dapat memahami atau mengetahui potensi yang ia miliki
dan dapat mengembangkannya secara optimal. Di usia sekolah dasar ini,
siswa harus mulia dapat mengetahui potensi yang dimiliki karena semakin
dini siwa mengetahui potensi yang dimiliki maka semakin optimal potensi
itu dikembangkan.
2. Fungsi penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam hal
membantu siswa untuk memilih jurusan sekolah, jenis sekolah, dan
lapangan pekerjaan sesuai dengan minat, bakat, dan ciri-ciri kepribadian
lainnya. Dalam hal ini, siswa sekolah dasar dibantu konselor dalam
memilih sekolah atau jenis sekolah yang sesuai dengan prestasinya
maupun bakatnya setelah ia lulus dari jenjang pendidikan sekolah dasar.

10
11

3. Fungsi pencegahan (preventif), yaitu fungsi bimbingan konseling yang


berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi
berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk
mencegahnya, supaya tidak dialami oleh siswa sekolah dasar. Melalui
fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada siswa tentang cara
menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan
dirinya.

Bimbingan konseling diberikan kepada para siswa di sekolah dasar


dengan pertimbangan peserta didik tersebut bisa mendapatkan manfaatnya
antara lain yaitu :

1. Menciptakan pandangan positif kepada diri sendiri dengan adanya


perasaan lebih bahagia, lebih baik, tenang serta nyaman.
2. Menurunkan tingkat stres yang siswa alami akibat tugas dan beban belajar
yang cukup banyak ataupun karena persoalan lain yang harus mereka
hadapi.
3. Membantu siswa untuk lebih memahami diri sendiri maupun orang lain
sehingga akan tercipta kekerabatan dan kekerabatan yang erat serta
efektif.
4. Membantu siswa untuk lebih mampu mengembangkan diri sehingga dapat
menggunakan potensi yang ada secara optimal di masa depan.
B. Saran
Guru Sekolah Dasar harus melaksanakan semua layanan
bimbingan konseling agar setiap permasalahan yang dihadapi siswa dapat
diantisipasi sedini mungkin sehingga tidak mengganggu jalannya proses
pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat mencapai prestasi belajar secara
optimal tanpa mengalami hambatan dan permasalahan pembelajaran yang
cukup berarti. Perlu adanya kerjasama dari semua pihak seperti orang tua,
guru dan kepala sekolah untuk membimbing peserta didik dan
mengembangkan potensi dari dalam dirinya baik potensi akademik dan non
akademik serta membantu anak menyelesaikan permasalahan diri, emosi dan
sosial.
DAFTAR PUSTAKA

Octavia, Shilphy. 2019. Implementasi Manajemen Bimbingan Konseling di


Sekolah/Madrasah. Yogyakarta: DEEPUBLISH (Grup Penerbitan CV
Budi Utama)

Prasasti, Suci. Pentingnya Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar (SD). BK


FKIP Universitas Tunas Pembangunan Surakarta. (jurnal hal 8-9)

Sri Hartatik, Nanik, dkk. 2017. Mengenal Bimbingan dan Konseling dalam
Institut Pendidikan. Malang: Media Nusa Creative.

Susanto, Ahmad. 2018. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta:


PRENADAMEDIA GROUP

Sutirna. 2021. Bimbingan dan Konseling (Bagi Calon Guru dan Guru Mata
Pelajaran). Yogyakarta: DEEPUBLISH (Grup Penerbitan CV Budi
Utama)

12

Anda mungkin juga menyukai