TEORI PERKEMBANGAN
KELOMPOK 2 :
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Perkembangan......................................................................3
B. Teori-teori Perkembangan.............................................................4
1. Teori Nativisme..............................................................................4
2. Teori Empirisme.............................................................................5
3. Teori Konvergensi..........................................................................6
4. Teori Interaksi................................................................................8
5.Kelebihan & Kekurangan Masing-masing
Teori Perkembangan.......................................................................9
6. Implikasi dari Teori Perkembangan Terhadap Peraktek
Pendidikan......................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan merupakan suatu proses yang pasti dialami oleh setiap
individu, perkembangan ini adalah proses yang bersifat kualitatif dan
berhubungan dengan kematangan seseorang individu yang ditinjau dari
perubahan yang bersifat progresif serta sistematis di dalam diri manusia.
Berbagai perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk memungkinkan
orang menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana ia hidup. Untuk mencapai
tujuan ini maka realisasi diri atau yang biasanya disebut “akulturasi-diri”
adalah sangat penting. Namun tujuan ini tidak pernah statis, tujuan dapat
dianggap sebagai suatu dorongan untuk melakukan sesuatu yang tepat untuk
dilakukan. Untuk jadi manusia seperti yang diinginkan baik secara fisik
maupun psikologis. Seiring dengan perkembangan zaman dan dari
bertambahnya masalah diri manusia itu sendiri muncul lah berbagai teori
mengenai studi perkembangan sehingga memunculkan pemahaman-
pemahaman baru mengenai perkembangan manusia.
Perkembangan pemikiran dan kajian empiric dikalangan para ahli tentang
perkembangan manusia telah melahirkan berbagai teori yang beragam sesuai
dengan perspektif pemikiran dan pengalaman pribadi para ahli yang
membangun teori tersebut. Teori-teori yang muncul biasanya merupakan kritik
dari teori-teori sebelumnya. Memang patut diakui bahwa titik pandang (teori)
dalam psikologi tidak sempurna, sehingga terbuka bagi ilmuan untuk
memberikan kritik dan masukan ataupun penyempurnaan dari teori yang sudah
ada. Teori dapat diartikan sebagai model tentang kenyataan yang membantu
kita untuk memahami, menjelaskan memprediksi, dan mengontrol tentang
kenyataan tersebut. Teori juga dapat diartikan sebagai sekumpulan atau
seperangkat asumsi yang relavan dan secara sistematis saling berkaitan. Dari
begitu banyaknya teori yang berusaha menjelaskan bagaimana perkembangan
manusia, kami akan membahas beberapa diantaranya yaitu teori-teori
perkembangan, teori nativisme, teori empirisme, teori konvergensi, teori
1
interaksi (interaksionisme) kelebihan dan kekurangannya, serta implikasi teori
perkembangan terhadap praktek pendidikan. Setiap teori memiliki pandangan
yang berbeda tentang perkembangan manusia.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian teori perkembangan.
2. Untuk mengetahui perkembangan manusia menurut teori nativisme.
3. Untuk mengetahui perkembangan manusia menurut teori empirisme.
4. Untuk mengetahui perkembangan manusia menurtut teori konvergensi.
5. Untuk mengetahui perkembangan manusia menurut teori interaksi, serta
kekurangan dan kelebihanya masing-masing.
6. Untuk mengetahui implikasi dari teori perkembangan terhadap peraktek
pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Sama seperti ketika kita berpikir mengenai suatu teori yang memiliki
penjelasan benar benar tentang perkembangan masa hidup, teori lain muncul
dan menyebabkan kita memikirkan ulang kesimpulan sebelumnya.
B. Teori-teori Perkembangan
4
baik, maka dia menjadi orang yang baik. Pembawaan buruk dan pembawaan
baik ini tidak dapat dirubah dari kekuatan luar.
5
Karena itu aliran ini berpandangan bahwa hasil belajar peserta didik besar
pengaruhnya pada faktor lingkungan.
3. Teori Konvergensi
6
individu, yang kemudian karena pengaruh lingkungan yang sesuai dengan
kebutuhan untuk perkembangannya, maka kemungkinan itu lalu menjadi
kenyataan. Akan tetapi bakat saka tanpa pengaruh lingkungan yang sesuai
dengan kebutuhan perkembangan tersebut tidak cukup, misalnya tiap anak
manusia yang normal mempunyai bakal untuk berdiri di atas kedua kakinya,
akan tetapi bakat sebagai kemungkinan ini tidak akan menjadi kenyataan, jika
anak tersebut tidak hidup dalam lingkungan masyarakat manusia. Seorang
anak dilahirkan di dunia disertai pembawaan baik maupun buruk, bakat yang
dibawah anak sejak kelahirannya tidak berkembang dengan baik tanpa
adanya dukungan lingkungan yang sesuai untuk perkembangan bakat itu. Jadi
seorang anak yang memiliki otak yang cerdas, namun tidak didukung oleh
pendidik yang mengarahkannya, maka kecerdasan anak tersebut tidak
berkembang. Ini berarti bahwa dalam proses belajar peserta didik tetap
memerlukan bantuan seorang pendidik untuk mendapatkan keberhasilan
dalam pembelajaran. Teori yang dikemukakan oleh W. Stern merupakan
salah satu hukum-hukum perkembangan yang lain di Indonesia, teori
konvergensi inilah yang dapat diterima seperti yang dikemukakan oleh Ki
Hadjar Dewantara.
7
tidak akan menjadi kenyataan, jika anak tersebut tidak hidup dalam
lingkungan masyarakat manusia. Teori yang dikemukakan oleh W. Stern
merupakan salah satu hukum-hukum perkembangan yang lain di Indonesia,
teori konvergensi inilah yang dapat diterima seperti yang dikemukakan oleh
Ki Hadjar Dewantara.
8
Menurut Piaget, langkah awal tindakan berpikir adalah interalisasi
tindakan. Pada akhir tingkat sensormotor anak dapat menggunakan
banyak skema tindakan.
c. Tingkat Operasional Konkrit
Pada masa ini anak-anak bergerak maju berpikir secara logis. Piaget
menggunakan kata operasional konkrit untuk mendeskripsikan tingkat
pemikiran siap pakai ini, karakter dasar tingkat ini adalah bahwasannya
siswa mengetahui , stabilitas logis dunia fisik, fakta bahwa eleman-elemen
dapat di ubah atau ditransformasikan dan tetap banyak menjaga banyak
karakter aslinya, dan bahwa perubahan-perubahan ini di balik.
d. Tingkat Operasional Formal
Pada tingkat operasional formal, semua karakter operasi terdahulu terus
menguat. Pemikiran formak adalah mampu membalik, internal, dan
mampu terorganisir dalam sistem, bagian-bagian saling bergantung.
Operasi formal mencakup apa yang bisa kita kenal sebagai alas an ilmiah.
Hipotensa dapat dibuat dan eksperimen mental berguna untuk mengujinya,
dengan variable yang disolasi atau dikontrol.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, terdapat batas-batas
tertentu pada anak atas materi yang dapat diajarkan pada satu waktu
tertentu dalam masa kehidupan anak tersebu
Empat tingkat perkembangan kognitif yang dikemukakan Piaget yaitu
Masa Bayi (Bakita) : Tingkat Sensomotorik Priode perkembangan pada
tinfkat ini didasarkan pada informasi yang diperoleh dari indera (sensori)
dan dari tindakan atau gerakan tubuh (motori) bayi.
Untuk itu anak memerlukan apa yang disebut Piaget sebagai operasi, atau
tindakan yang dilakukan secara mental atau berani. Piaget menggunakan
kata operasional konkrit untuk mendeskripsikan tingkat pemikiran siap
pakai ini, karakter dasar tingkat ini adalah bahwasannya siswa
mengetahui , stabilitas logis dunia fisik, fakta bahwa eleman-elemen dapat
di ubah atau ditransformasikan dan tetap banyak menjaga banyak karakter
aslinya, dan bahwa perubahan-perubahan ini di balik.
9
1) Nativisme
Kelebihan:
Seseorang bisa mengoptimalkan bakat yang dimilikinya karena telah
mengetahui bakat yang bisa dikembangkannya.
Kekurangan:
Menitik beratkan pada bakat bawaan dan tidak ada pengaruhnya
dengan lingkungan
2) Empirisme
Kelebihan:
Perkembangan Indra merupakan sumber pengetahuan yang benar
karena fakta-fakta yang terjadi dilapangan.
Dapat mengarahkan keluarga atau lingkungan anak untuk dapat
menciptakan lingkungan yang mendukung bagi anak agar
perkembangan anak dapat berjalan dengan lancar.
Kekurangan:
Hanya mementingkan mengutamakan kemampuan dasar yang dibawa
anak sejak lahir dikesampingkan.
3) Konvergensi
Kelebihan:
Menggabungkan antara aliran empiris dan nativisme dimana pada
kedua pengalaman lingkungan berpengaruh dalam meningkatkan
bakat seseorang.
Kekurangan:
Tidak dapat berkembang karena mereka akan mempelajari bakat
bawaan sehingga anak tersebut tidak bisa mengeksplor bakat mereka.
4) Interaksionisme
Kelebihan:
Interaksi sosial harian
Individu berada dalam kelompok dan bagaimana ia bertindak.
10
Komunikasi dan cara hidup manusia memiliki simbolik yang
tersendiri yang sangat penting dan saling ditemui oleh setiap individu
sosial.
Kekurangan:
Teori ini tidak melihat kehidupan sosial secara menyeluruh.
11
4. Tidak menekankan praktik yang diajukan untuk menjadikan siswa berpikir
seperti orang dewasa.
Bahkan dan cara berpikir anak berbeda dengan orang dewasa, oleh karena
itu guru mengajar dengan mengunakan bahasa yang sesuai dengan cara
berpikir anak.
5. Disamping guru teman sebaya juga berpengaruh pada perkembangan
kongnitif anak.
6. Siswa memiliki peran dalam pembelajaran.
7. Peran guru sebagai fasilitator atau informatory.
8. Penekanan pada peran teknologi pengajaran dan pembelajaran yang
semakin bervariasi, kreatif dan inovatif.
9. Teknik penilaian pencapaian siswa dengan tes objektif atau tes esai.
10. Anak dilibatkan dalam pembelajaran aktif, guru harus aktif mendampingi
setiap kegiatan anak-anak.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori perkembangan adalah teori yang memfokuskan kepada perubahan-
perubahan dan perkembangan struktur jasmani (biologis), perilaku dan fungsi
mental manusia dalam berbagai tahap kehidupannya, mulai dari konsepsi
hingga menjelang kematian. Teori perkembangan sangat mempengaruhi
perkembangan diri sesorang individu, kalau baik perkembangannya baiklah
individu tersebut.
B. Saran
Dengan kerendahan hati, penulis merasakan tulisan ini sangat sederhana dan
jauh dari sempurna. Saran, kritik yang konstuktif sangat diperlukan demi
kesempurnaan tulisan ini. Demikian pula, perlu penyempurnaan di sana – sini
agar tulisan ini menjadi lebih lengkap dan lebih bermanfaat bagi pembaca dan
pecinta perkembangan peserta didik.
13
DAFTAR PUSTAKA
14